BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Batasan Niat
Niat adalah maksud atau keinginan kuat di dalam diri seseorang untuk
Aspek niat itu ada tiga hal, yaitu diyakini dalam hati, diucapkan dengan
amal perbuatan. Jadi niat akan lebih kuat bila ke tiga aspek di atas
akan datang. Pengukuran niat berperilaku dapat menjadi cara terbaik untuk
Sebagai contoh sesorang berniat untuk tes HIV, dalam dirinya berniat
untuk tes HIV, lisannya mengucapkan niat untuk tes HIV dan pada waktu
B. Batasan Perilaku
pada hakekatnya adalah suatu aktivitas dari manusia itu sendiri yang
emosi juga merupakan perilaku manusia. Dari uraian ini dapat disimpulkan
atau aktivitas manusia, baik dapat diamati langsung, maupun yang tidak
yang terjadi pada orang yang menerima stimulus tersebut dan belum
dapat diamati secara jelas oleh orang lain. Oleh sebab itu, disebut juga
diamati atau dilihat oleh orang lain. Misalnya seorang ibu memeriksakan
sebagainya.
22
itu untuk membentuk jenis repons atau perilaku perlu diciptakan adanya
dibentuk.
diharapkan terbentuk.
23
C. Perilaku kesehatan
ini mempunyai dua unsur pokok, yakni respons dan stimulus atau
(pengetahuan, persepsi dan sikap) maupun aktif (tindakan yang nyata atau
mempersepsi penyakit atau rasa sakit yang ada pada dirinya dan diluar
kita.
25
kesehatan.
penggunaannya.
air limbah yang sehat serta dampak pembuangan limbah yang tidak
baik.
mengendalikan stres dan gaya hidup lain yang positif bagi kesehatan,
3. Perilaku peran sakit (the sick role behavior) yakni segala tindakan atau
D. Definisi HIV&AIDS
sehingga orang tersebut akan mudah mengalami infeksi bakteri, virus, atau
HIVnya tetapi oleh penyakit lain yang sebenarnya bisa ditolak seandainya
Pertama kali timbul di Afrika, Haiti, dan Amerika Serikat pada tahun
dugaan yang kuat bahwa transmisi penyakit ini terjadi melalui hubungan
seksual. Pada tahun 1982, CDC USA (Centers for Disease Control United
State of America) untuk pertama kali membuat definisi kasus AIDS. Sejak
saat itulah surveilans AIDS dimulai. Pada tahun 1982-1983 mulai diketahui
narkoba suntik. Pada tahun ini juga Luc Montagnier dari Pasteur Institute,
Pada tahun itu Gallo dkk dari National Institute of Health, Bethesda,
Tahun 1985 ditemukan antigen untuk melakukan tes ELISA, pada tahun itu
juga diketahui bahwa HIV juga menyerang sel otak. Pada tahun 1986
penyebab penyakit AIDS adalah HIV sebagai pengganti nama LAV dan
(LAV) yang pertama kali ditemukan oleh Montagnier dkk di Perancis tahun
1983. Virus ini kemudian disebut Human T cell Lymphotropic Virus III
(HTLV III) atau Human T Cell Leucimia Virus III yang ditemukan oleh Gallo
dkk dari Amerika Serikat. Virus ini terdapat di dalam cairan darah, seminal,
dan HTLV III. Cara penularan melalui hubungan seks vaginal, oral dan
khususnya anal; darah atau produk darah yang terinfeksi; memakai jarum
suntik bergantian pada pengguna narkoba; dan dari ibu yang terinfeksi
Diantara beberapa pola penularan yang biasa terjadi, yang paling sering
(ano genital), karena teknik ini memungkinkan terjadinya luka pada rektum.
Teknik ini pada dunia barat diperkirakan lebih sering dilakukan oleh kaum
29
relatif tinggi.28,29)
Gejala AIDS timbul setelah 5-10 tahun setelah terinfeksi HIV. Beberapa
orang tidak mengalami gejala saat terinfeksi pertama kali. Sementara yang
nafsu makan, berat badan turun, lemah dan pembengkakan saluran getah
sampai sebulan, dan virus tetap ada dalam kondisi tidak aktif (dormant)
ada pengobatan untuk infeksi ini. Obat-obat anti retroviral digunakan untuk
hampir semua orang yang terinfeksi HIV akhirnya akan menjadi AIDS dan
Konsekuensi yang mungkin terjadi pada janin dan bayi yaitu 20-30% dari
bayi yang lahir dari ibu yang terinfeksi HIV akan terinfeksi HIV juga dan
gejala-gejala dari AIDS akan muncul dalam satu tahun pertama kelahiran.
20% dari bayi-bayi yang terinfeksi tersebut akan meninggal pada saat
berusia 18 bulan. Obat antiretroviral yang diberikan pada saat hamil dapat
menurunkan risiko janin untuk terinfeksi HIV dalam proporsi yang cukup
besar.29)
30
darah, air mani atau sekret vagina paling mungkin dipertukarkan, adalah
HIV menular melalui cairan tubuh seperti darah, semen atau air mani,
cairan vagina, air susu ibu dan cairan lainnya yang mengandung darah.
Virus tersebut menular melalui: Melakukan penetrasi seks yang tidak aman
dimana penularan HIV dapat dicegah, Melalui darah yang terinfeksi yang
yang telah terinfeksi dan wanita hamil dapat juga menularkan virus ke bayi
menyusui.29)
F. Pemeriksaan HIV&AIDS
31
memastikan apakah seseorang sudah positif terinfeksi HIV atau tidak, yaitu
Hal ini perlu dilakukan setidaknya agar seseorang bisa mengetahui secara
selama ini. Penularan HIV dari seseorang yang telah terinfeksi kepada
orang lain adalah melalui pertukaran cairan tubuh, yang meliputi darah,
cairan sperma, cairan vagina dan air susu ibu. Tes HIV harus bersifat :
paksaan / tekanan orang lain. Ini juga berarti bahwa dirinya setuju
untuk dites setelah mengetahui hal-hal apa saja yang tercakup dalam
tes itu, apa keuntungan dan kerugian dari testing, serta apa saja
2. Rahasia : artinya, apa pun hasil tes ini nantinya (baik positif maupun
tua, pasangan, atasan atau siapapun. Di samping itu hasil tes HIV juga
disebarluaskan.
di dalam masalah tes HIV ini, maka untuk orang yang akan melakukan tes
seseorang yang menjalani tes itu diambil. Konseling ini sangat membantu
melakukan tes atau tidak, serta mempersiapkan dirinya bila hasilnya nanti
hasil tes diketahui, baik hasilnya positif mau pun negatif. Konseling post-
test sangat penting untuk membantu mereka yang hasilnya HIV positif agar
dapat mengetahui cara menghidari penularan pada orang lain, serta untuk
bisa mengatasinya dan menjalin hidup secara positif. Bagi mereka yang
Perlu diperhatikan bahwa proses konseling, testing dan hasil tes harus
dirahasiakan.29)
liur atau air kencing. Pengujian yang cepat ada dan menyediakan suatu
hasil diantara 10–20 menit. Suatu hasil positif biasanya menuntut suatu test
setiap saat, pada semua tempat pelayanan dalam rangka mengurangi risiko
penyebaran infeksi.30)
bagi mereka yang tidak di diagnosis atau tidak terlihat seperti berisiko, 3)
7. Pengelolaan linen.
ini penting mengingat sebagian orang yang terinfeksi virus lewat darah
berlaku untuk darah, sekresi dan ekskresi (kecuali keringat), luka pada kulit,
34
dan selaput lendir. Penerapan standar ini penting untuk mengurangi risiko
yang baik merupakan langkah awal untuk mencegah infeksi nosokomial bagi
antara lain; darah, cairan semen, sekresi vagina, sekresi leher rahim, ASI,
sekresi luka, CSF (cerebrospinal fluid), cairan amnion, cairan sendi, cairan
pericardium.31)
diperlukan ketika diketahui atau diduga terinfeksi oleh virus atau penyakit
meningkatkan infeksi.
2. Cuci tangan.
35
dapat diamati langsung, maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak luar.
oleh niat berperilaku, dan niat berperilaku tersebut dipengaruhi oleh dua
faktor, yang satu bersifat personal yaitu sikap dan yang lain merefleksikan
pikiran tersebut.33)
37
individu dan kelompok oleh Icek Ajzen dan Martin Fishbein digambarkan