BAB III
METODE PENELITIAN
A. Kerangka Konsep
Berdasarkan kerangka teori yang telah dipaparkan pada bab II, maka
penulis membatasi penelitian ini dengan kerangka konsep sebagai berikut :
Independent Variabel:
Dependent
Persepsi perawat terhadap Variabel :
Melakukan
sikap dan perilaku teman tes HIV&
tentang tes HIV&AIDS Niat perawat
untuk tes AIDS
HIV&AIDS
B. Hipotesis Penelitian
HIV&AIDS
dan motivasi untuk patuh kepada teman yang telah melakukan tes
1. Populasi
baik pegawai tetap maupun kontrak yang memiliki risiko tinggi tertular
2. Sampel
Sampel adalah sebagian objek yang diambil saat penelitian dari seluruh
objek yang diteliti dan dianggap mewakili populasi. Sampel yang diambil
dalam penelitian ini adalah perawat yang tercatat di RSUP Dr. Karyadi
Semarang.38)
a. Besar sampel
n = NZ2 1-α/2 p ( 1- p)
(N – 1) d2 + Z2 1-α p (1-p)
Keterangan :
N : Jumlah populasi
n : Jumlah sampel
Z : Tingkat kepercayaan (95%=1,96)
d : Derajat kepercayaan (0,1)
p : proposi kejadian atau populasi (p=0,5)
α : Tingkat signifikansi (0,05)
n = NZ2 1-α/2 p ( 1- p)
(N – 1) d2 + Z2 1-α p (1-p)
n = 660 . (1,96)2 x (0,5) . (0,5)
659. (0,1)2 + (1,96)2 . (0,5). (0,5)
n = 660. (0,9604)
41
perawat.
Kriteria perawat yang dapat dijadikan responden dalam penelitian ini
yaitu :
1. Perawat yang bertugas memiliki kontak dengan media penularan
HIV&AIDS
iv. Dorongan perawat untuk patuh kepada teman yang telah melakukan
tes HIV&AIDS
b. Variabel Terikat (Dependent Variable) : Niat melakukan tes HIV&AIDS
Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel Penelitian dan Skala Pengukuran
F. Pengumpulan Data
1. Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer
dan data sekunder. Adapun jenis data tersebut adalah sebagai berikut:
a. Data Primer
Pengumpulan data primer dalam penelitian ini dilakukan dengan
responden.
b. Data Sekunder
Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari instansi terkait yakni :
dahulu diuji coba satu kali (one shot) pada sampel yang memiliki
sebagai berikut :
1) Uji Validitas
Validitas penelitian memilai sejauh mana kesesuaian hasil
pengukuran validasi alat ukur dilakukan melalui dua teknik, yaitu : (1)
melalui pengujian terhadap isi tes dengan analisis rasional atau melalui
Teknik pengukuran validitas isi, yaitu : (1) konsultasi kepada ahli untuk
menilai format penampilan alat ukur, dan (2) menyusun kisi-kisi alat
ukur. Alat ukur yang diuji validitas isinya adalah alat ukur yang disusun
antara skor setiap butir pertanyaan dengan skor total, sehingga sering
47
Dimana :
Xij : skor responden ke-j pada butir pertanyaan i
Xi : rata-rata skor butir pertanyaan i
tj : total skor seluruh pertanyaan untuk responden ke-j
ri : korelasi antara butir pertanyaan ke-I dengan total skor
Untuk membuat keputusan valid atau tidaknya sebuah pertanyaan,
yang digunakan adalah nilai ri. Semakin besar nilai ri (nilai ri berkisar
sebaliknya. Dalam penelitian ini, butir pertanyaan disebut valid jika nilai
alat pengukuran dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Bila suatu alat
pengukuran dipakai dua kali untuk mengukur gejala yang sama dan
yang dihitung dengan cara dibelah dua atau tiga bagian. Dalam
α= n 1−∑ Ϭ i2
(n-1)
ϬT2
48
Keterangan :
α : Reliabilitas instrumen
n : Banyaknya belahan test
Ϭi2 : Variabel belahan I, I = 1, 2 ….n
ϬT2: Varians skor test
Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan
nilai Cronbach Alpha > 0,60. Suatu konstruk atau variabel yang reliabel
pengumpulan data.
Sebelum kuesioner dijadikan sebagai panduan wawancara
berikut :
1) Variabel keyakinan responden terhadap kemungkinan tertular HIV
tidak valid (nilai r < 0,2), yaitu pertanyaan nomor B03, B08, B15,
lain, namun untuk pertanyaan B15, B18 dan B25 diperbaiki dan
pertanyaan yang tidak valid (nilai r < 0,2), yaitu pertanyaan nomor
C01, C06, C07, C08 dan C15 . Pertanyaan C01, C07 dan C08
bawah ini.
Tabel 3.3. Hasil Uji Validitas Variabel Sikap Responden Terhadap Tes
HIV&AIDS
dilakukan uji validitas tidak terdapat pertanyan yang tidak valid (r <
0,2). Secara rinci, hasil uji validitas untuk tiap item pertanyaan
yang tidak valid ( r > 0,2), yaitu pertanyaan F04. Pertanyaan untuk
ada pertanyaan yang mewakili. Secara rinci, hasil uji validitas niat
percaya
kesalahan.
b. Koding
Koding merupakan kegiatan untuk mengklasifikasikan data / jawaban
kode yang berbeda. Bila terdapat data yang perlu dikategorikan, maka
setiap jawaban yang masuk diberi kode yang sama dan antara
kategori yang satu dengan lainnya dipisahkan dengan tegas agar tidak
c. Entri Data
Pada tahap ini merupakan kegiatan memasukkan data kedalam
frekuensi untuk tiap kategori jawaban dan (3) menyusun distribusi atau
tabel frekuensi baik berupa tabel frekuensi satu arah maupun tabel
frekuensi silang dengan tujuan agar data yang ada dapat tersusun
yaitu :43,44)
a. Analisa data Univariat
Peneliti melakukan analisis univariat. Analisis deskriptif dilakukan
secara terpisah dengan cara membuat tabel frekuensi atau grafik dari
varians).
b. Analisa Bivariat
Analisa bivariat terdiri dari : (1) analisis tables atau crosstabs, (2)
regresi logistik.