Anda di halaman 1dari 14

BAB 4

METODE PENELITIAN

4.1 Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

deskriptif korelasi dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Penelitian

deskriptif merupakan suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan

utama untuk membuat gambaran tentang suatu keadaan secara objektif untuk

memberikan gambaran yang lebih detail mengenai suatu fenomena. Penelitian

korelasi digunakan untuk mengkaji hubungan antar variabel. Pendekatan cross

sectional adalah penelitian di mana variabel pada objek penelitian diukur atau

dikumpulkan dalam satu waktu tertentu. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui

adanya hubungan antara kecemasan dengan penerimaan diri pasien gagal ginjal

di Rumah Sakit Tingkat II dr. Soepraoen Malang, Malang. Responden akan diberi

kuisioner tentang data demografi, penerimaan diri dan tingkat kecemasan tanpa

diberi intervensi apapun.

4.2 Polupasi, Sampel, Teknik Sampling dan Kriteria Sampel

4.2.1 Populasi

Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah pasien yang terdiagnosa

gagal ginjal kronis stadium IV dengan hemodialisa oleh dokter di Rumah Sakit

Tingkat II dr. Soepraoen Malang dengan jumlah kurang lebih 168 orang.

40
41

4.2.2 Sampel

Untuk kepentingan penelitian eksperimental, jumlah sampel

diperhitungkan dengan rumus sebagai berikut:

n= N

1 + N (d)2

n= 168

1 + 168 (0.1)2

n= 168

2.68

n= 62 orang

Keterangan:

n = Besar sample

N = Besar populasi

d = Tingkat signifikasi (0.1)

Berdasarkan perhitungan jumlah responden di atas pada penelitian ini

dibutuhkan minimal 62 responden. Peneliti menentukan semua responden akan

diberikan kuisioner yang sama untuk mengukur tingkat kecemasan dan

penerimaan diri.

4.2.3 Kriteria Inklusi dan Eksklusi

Teknik Responden pada penelitian ini adalah pasien hemodialisa yang

memenuhi kriteria yaitu:

a. Kriteria Inklusi penelitian adalah:

1. Pasien terdiagnosa gagal ginjal kronis yang menjalani terapi

hemodialisa
42

2. Pasien memiliki fungsi kognitif yang baik

3. Pasien mampu berkomunikasi dengan baik

4. Pasien yang diteliti dengan rentang usia 15 – 50 tahun

b. Kriteria Eksklusi penelitian adalah:

1. Pasien tidak berkenan untuk dilakukan penelitian

2. Pasien sedang dalam proses tindakan hemodialisa.

4.2.4 Teknik Sampling

Prosedur pengambilan sampling dalam penelitian ini menggunakan

nonprobability sampling. Pada teknik nonprobability sampling, peneliti

menggunakan purposive sampling dimana peneliti sudah menetapkan kriteria

tertentu untuk memilih sampel dari populasi berdasarkan dengan kriteria inklusi

dan eksklusi

4.3 Variabel Penelitian

4.3.1 Variabel Independen / Variabel Bebas :

Variabel independen dalam penelitian ini adalah tingkat kecemasan pasien

gagal ginjal di Rumah Sakit Tingkat II dr. Soepraoen Malang.

4.3.2 Variabel Dependen / Variabel Terikat :

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah penerimaan diri pada pasien

gagal ginjal kronis di Rumah Sakit Tingkat II dr. Soepraoen Malang.

4.4 Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian akan dilaksanakan di Rumah Sakit Tingkat II dr.

Soepraoen Malang pada April – Juni 2018.


43

4.5 Instrumen Penelitian

Instrumen Tingkat kecemasan pada pasien gagal ginjal kronis diukur

menggunakan kuisioner yang mengacu pada instrumen Z-SRAS (Zung – Self

Rating Anxiety Scale) yang sudah valid. Setelah itu untuk mengukur

bagaimana penerimaan diri pasien pasien gagal ginjal, peneliti akan

menggunakan checklist AIS (Acceptance of Illness Scale) yang sudah valid.

Untuk penghitungan hasil nya akan dibandingkan antara Z-SRAS dengan AIS

untuk mengetahui hubungan kecemasan dengan penerimaan diri pasien

gagal ginjal di Rumah Sakit Tingkat II dr. Soepraoen Malang.

4.5.1 Instrumen Tingkat Kecemasan

Untuk analisa hasil dari kuisioner Z-SRAS, akan terfokus pada 20

pertanyaan dimana 15 nomor mengarah ke negatif dan 5 lagi positif (5, 9,

13, 15, 17). Semua pertanyaan terdiri dari 4 angka (1 : tidak pernah, 2 :

kadang-kadang, 3 : sering, 4 : selalu). Sedangakan untuk pengkategorian

terhadap kecemasan nya terdapat 4 tingkat yaitu :

 36 - 50 : Ringan

 51 - 65 : Sedang

 66 - 80 : Berat

Kusioner Z-SRAS merupakan kuisioner baku dalam bahasa

inggris yang dirancang oleh William WK Zung. Kemudian kuisioner ini

dibahasa Indonesiakan dan dijadikan sebagai alat pengukur kecemasan

yang sudah teruji validitas dan reliabilitas nya (Nursalam, 2013). Hasil uji

kuisioner Z-SRAS adalah 0,85 untuk hasil validitas dan 0,79 untuk nilai

reliabilitas. (Nasution, et al, 2013)


44

4.5.2 Instrumen Tingkat Penerimaan Diri

Kuisioner AIS terdiri dari 8 pertanyaan dan pertanyaan-pertanyaan

tersebut diukur dengan menggunakan 5 skala (1. Sangat setuju 2. Setuju

3. Ragu-ragu 4. Tidak setuju 5. Sangat tidak setuju) sesuai dengan apa

yang dirasakan oleh pasien. Skor harus dijumlahkan untuk menilai

penerimaan diri seseorang dengan nilai rentang penerimaan diri 8 - 40.

Penjumlahan akhir skor menunjukkan hasil sebagai berikut:

 8 – 19 : Penerimaan Diri Rendah

 20 – 30 : Penerimaan Diri Sedang

 >30 : Penerimaan Diri Tinggi

Kuisioner AIS yang digunakan di penelitian ini sudah diuji oleh

Lestari pada tahun 2017 dalam penelitian yang berjudul “Hubungan Tingkat

Penerimaan Diri Dengan Tingkat Kepatuhan Minum Obat Pasien Lupus

Yayasan KUPU Parahita Indonesia Yang Berobat di RSSA Malang.”

Dengan nilai 0,79 dan nilai reliabilitas 0,93 yang sudah bisa dikatakan baku

menurut Cronbach’s Alpha

4.6 Uji Valditas Dan Reabilitas

4.6.1 Uji Validitas

Wawancara Uji validitas merupakan proses untuk menguji instrumen yang

akan digunakan untuk penelitian. Uji validitas menjadi penting karena dapat

membuktikan hipotesis yang telah dibuat. Uji validitas dilakukan kepada

responden yang sama namun bukan yang akan menjadi responden. Untuk

menghitung validitas dari instrumen dapat menggunakan rumus Korelasi Product

Moment atau korelasi pearson (Umar, 2011). Uji validitas dilakukan untuk
45

mengetahui kevalidan kuisioner pengukuran menggunakan rumus Pearson

Product Moment. Uji validitas dilakukan perbandingan antara nilai rhitung dan rtabel

dimana nilai signifikan yang digunakan adalah 0,05.

4.6.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan menggunakan Cronbach’s Alpha. Uji reliabilitas

dilakukan dengan membandingkan nilai rhasil dan rtabel. Nilai rhasil adalah nilai alpha

dimana jika ralpha > rtabel, maka pertanyaan tersebut reliabel. Jika nilai Cronbach’s

Alpha > 0,6 maka pertanyaan pada instrumen adalah andal.


46

4.7 Definisi Operasional

Tabel 4.1 Definisi Operasional

Variabel Definisi Operasional Parameter Alat Ukur Skala Hasil Ukur


Independen: Keadaan penerimaan diri - Penyesuaian diri Kuisioner Ordinal Keterangan :
Tingkat penerimaan pasien terhadap penyakit - Melakukan hal yang disukai SS : sangat sesuai
diri pasien gagal ginjal gagal ginjal kronis yang - Perasaan diinginkan orang lain S : sesuai
kronik dengan dideritanya beserta terapi - Ketergantungan terhadap orang KS : Kurang sesuai
hemodialisa. hemodalisa yang rutin lain TS : tidak setuju
dijalani nya. - Beban keluarga dan teman STS : sangat tidak setuju
- Penilaian diri
- Porsi ketergantungan terhadap SS :1
orang lain S :2
- Perasaan orang lain terhadap RR :3
saya TS :4
STS :5

Skoring Kuisioner :
8 – 19: Penerimaan Diri
Rendah
20 - 30:Penerimaan Diri
Sedang
>30 : Penerimaan Diri
Tinggi
47

Dependen: Derajat berat atau ringan - Merasa gelisah, cemas, gugup Kuisioner Ordinal Keterangan :
Tingkat kecemasan nya kecemasan yang - Takut tanpa alasan TP : Tidak pernah.
pasien gagal ginjal dialami pasien gagal ginjal - Merasa berantakan KK : Kadang kadang.
kronik dengan kronis yang menjalani - Mudah marah dan tersinggung S : Sering.
hemodialisa. terapi hemodialisa - Kesulitan beraktivitas SS : Selalu
ditunjukkan pada nilai - Gemetaran
kuisioner. - Sakit kepala dan nyeri leher TP : 1
- Lemah dan mudah lelah KK : 2
- Susah duduk dan istirahat dengan S :3
tenang SS : 4
- Jantung berdebar (skor dibalik untuk
- Sering pusing pertanyaan positif nomor 5,
- Sering merasa ingin pingsan 9, 13, 15, 17)
- Pernafasan terganggu
- Jari mati rasa Skoring kuisioner :
- Gangguan pencernaan 36 - 50 : Ringan
- Frekuensi BAK 51 - 65 : Sedang
- Tangan dingin berkeringat 66 - 80 : Berat
- Wajah panas kemerahan
- Sulit tidur malam
Mimpi buruk
48

4.8 Prosedur Penelitian Dan Teknik Pengambilan Data

Gambar 4.1 Prosedur Penelitian Hubungan Tingkat Kecemasan dengan

Penerimaan Diri Pada Pasien Gagal Ginjal Kronis Dengan Hemodialisa Di Rumah

Sakit Tingkat II dr.Soepraoen Malang.

Populasi Target

Pasien gagal ginjal kronis stadium IV dengan hemodialisa


di Rumah Sakit Tingkat II dr. Soepraoen Malang, Malang

Kriteria inklusi dan eksklusi

Sampel

Pasien yang memenuhi kriteria inklusi dan


eksklusi adalah 62 orang

Penelitian memberi informed consent dan dilakukan penandatanganan


surat persetujuan untuk bersedia menjadi responden

Pembagian Lembar
Kuisioner Z-SRAS dan AIS

Pengumpulan Hasil Pengisian Kuisioner

Analisa data

Kesimpulan Hasil Penelitian


49

4.9 Teknik Pengambilan Data

Pengambilan data dilakukan dengan cara wawancara terstruktur

dengan menggunakan kuisioner yang sudah dimodifikasi. Responden

tersebut diketahui pasien pertama kali hemodialisa dari data atau riwayat

medis responden di Rumah Sakit. Tahapan pengambilan data yaitu:

1. Melakukan penyusunan proposal penelitian.

2. Peneliti mengajukan permohonan ijin studi pendahuluan pada

fakultas kemudian dilanjutkan pada Rumah Sakit Tingkat II dr.

Soepraoen Malang.

3. Peneliti melakukan survey awal untuk melihat tempat penelitian dan

menentukan populasi dan didapatkan 168 pasien.

4. Peneliti menentukan sample berdasarkan kriteria inklusi dan

eksklusi dan didapatkan 62 responden.

5. Menemui dan memberikan informed concent kepada responden

untuk mendapat persetujuan.

6. Jika responden menyetujui dengan dibuktikan tanda tangan pada

lembar informed consent, peneliti akan memulai penelitian. Jika

responden tidak menyetujui maka peneliti harus menghormati hak

responden.

7. Memberikan lembar kuisioner yang terdiri data demografi,

instrumen penerimaan diri, dan instrumen kecemasan kepada

responden.

8. Responden mengisi semua bagian lembar kuisioner.


50

9. Peneliti mengumpulkan kembali kuisioner yang telah diisi oleh

responden.

10.Mengecek kelengkapan jawaban responden.

11.Mengolah data yang didapat kemudian melakukan analisa data.

12.Menyimpulkan dan menyajikan hasil analisa data.

4.10 Analisis Data

4.10.1 Pre Analisis

1. Editing

Editing adalah upaya memeriksa kembali kebenaran dan

kelengkapan data yang terkumpul. Editing dapat dilakukan pada

tahap pengumpulan data atau setelah data terkumpul.

2. Coding

Coding adalah pemberian kode pada data yang terkumpul

menurut macamnya. Biasanya dibuat daftar kode dan artinya untuk

memudahkan melihat lokasi dan arti suatu kode.

3. Scoring

Scoring dilakukan untuk memberikan nilai pada masing-masing

kuisioner untuk menganalisa hubungan penerimaan diri dengan

tingkat kecemasan pada pasien gagal ginjal kronis dengan

hemodialisa.

a. Pemberian skor tingkat kecemasan Z-SRAS :

Tidak pernah : 1

Kadang-kadang : 2

Sering : 3
51

Selalu : 4

Dari hasil skor akan dikategorikan sebagai berikut:

Skor 36 – 50 : Kecemasan ringan

Skor 51– 65 : Kecemasan sedang

Skor 66 – 80 : Kecemasan berat

b. Pemberian skor tingkat penerimaan diri AIS :

Tidak pernah :1

Kadang kadang :2

Sering :3

Selalu :4

(skor dibalik untuk pertanyaan positif)

Dari hasil skor akan dikategorikan sebagai berikut:

8 – 19 : Penerimaan Diri Rendah

20 – 30 : Penerimaan Diri Sedang

>30 : Penerimaan Diri Tinggi

4. Tabulating

Tabulating dilakukan untuk mengelompokkan data sesuai kategori yang

sudah ditentukan dengan tujuan penelitian kemudian dimasukkan kedalam

tabel-tabel yang telah ditentukan berdasarkan kuisioner.

4.10.2 Analisa Data

Penelitian ini menggunakan analisis inferensial (uji signifikasi) dengan

menggunakan uji korelasi Spearman untuk mengetahui hubungan variabel

dependen dan variabel independen. Aplikasi yang digunakan untuk analisa data

penelitian menggunakan SPSS.16 for windows dengan batas kemaknaan p < 0,05
52

yang berarti terdapat hubungan bermakna antara variabel dependen dengan

variabel independen. Jika p > 0,05 berarti tidak ada hubungan yang bermakna

antara variabel dependen dan independen.

4.10.3 Etika Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti tetap mengutamakan unsur etika dan

menjamin ha-hak dari responden dan pasien dalam suatu penelitian, dengan cara:

1. Perijinan

Peneliti membuat surat permohonan kepada ketua Jurusan

Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Malang untuk

mengeluarkan surat permohonan bantuan perijinan untuk melaksanakan

penelitian dan pengambilan data di Rumah Sakit Tingkat II dr. Soepraoen

Malang yang ditujukan kepada Kepala Rumah Sakit Tingkat II dr.

Soepraoen Malang. Selanjutnya Kepala Rumah Sakit Tingkat II dr.

Soepraoen Malang mengeluarkan surat balasan dan pengantar kepada

peneliti untuk melaksanakan penelitian di Rumah Sakit Tingkat II dr.

Soepraoen Malang.

2. Otonomi

Dalam penelitian ini subyek penelitian mempunyai hak untuk

bersedia menjadi responden atau menolak untuk menjadi responden.

3. Informed Consent (Lembar Persetujuan Untuk Menjadi Responden)

Responden yang memenuhi kriteria inklusi diberi lembar informed

concent disertai identitas peneliti, judul penelitian, dan manfaat penelitian.

Responden diminta mencantumkan tanda tangan di lembar tersebut

sebagai tanda kesediaan menjadi responden. Pada penelitian ini lembar


53

persetujuan diberikan pada responden. Tujuannya adalah agar

responden mengetahui maksud dan tujuan penelitian serta dampak yang

diteliti selama pengumpulan data.

4. Anonimity (Tanpa Nama Asli)

Dalam penelitian ini, untuk menjaga kerahasiaan responden,

peneliti tidak mencantumkan nama responden pada lembar kuisioner.

Kuisioner diberikan nama inisial atau kode tertentu.

5. Confidentiality (Kerahasiaan)

Kerahasiaan informasi dari responden dijamin oleh peneliti. Segala

informasi dari responden hanya digunakan untuk kepentingan penelitian.

Arsip dari kuisioner disimpan oleh peneliti. Selain itu identitas responden

dalam penelitian ini tidak disebutkan dalam kuisioner untuk menjaga

kerahasiaan.

6. Beneficience (Berbuat Baik)

Penelitian ini dilaksanakan tanpa mengakibatkan penderitaan pada

responden karena peneliti hanya memulai penelitian pada responden

yang sudah bersedia menjadi subyek penelitian.

7. Right to Justice (Adil)

Pada penelitian ini responden diperlakukan secara adil selama

penelitian. Penelitian ini dilaksanankan tanpa adanya tindakan

diskriminasi.

8. Non Maleficiency (Tidak Merugikan)

Penelitian diusahakan ini dilaksanakan tanpa memberikan dampak

kerugian pada responden. Peneliti bersedia memberikan ganti rugi yang

sesuai jika terjadi tindakan yang merugikan responden

Anda mungkin juga menyukai