METODE PENELITIAN
utama untuk membuat gambaran tentang suatu keadaan secara objektif untuk
sectional adalah penelitian di mana variabel pada objek penelitian diukur atau
dikumpulkan dalam satu waktu tertentu. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui
adanya hubungan antara kecemasan dengan penerimaan diri pasien gagal ginjal
di Rumah Sakit Tingkat II dr. Soepraoen Malang, Malang. Responden akan diberi
kuisioner tentang data demografi, penerimaan diri dan tingkat kecemasan tanpa
4.2.1 Populasi
Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah pasien yang terdiagnosa
gagal ginjal kronis stadium IV dengan hemodialisa oleh dokter di Rumah Sakit
Tingkat II dr. Soepraoen Malang dengan jumlah kurang lebih 168 orang.
40
41
4.2.2 Sampel
n= N
1 + N (d)2
n= 168
1 + 168 (0.1)2
n= 168
2.68
n= 62 orang
Keterangan:
n = Besar sample
N = Besar populasi
penerimaan diri.
hemodialisa
42
tertentu untuk memilih sampel dari populasi berdasarkan dengan kriteria inklusi
dan eksklusi
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah penerimaan diri pada pasien
Rating Anxiety Scale) yang sudah valid. Setelah itu untuk mengukur
Untuk penghitungan hasil nya akan dibandingkan antara Z-SRAS dengan AIS
13, 15, 17). Semua pertanyaan terdiri dari 4 angka (1 : tidak pernah, 2 :
36 - 50 : Ringan
51 - 65 : Sedang
66 - 80 : Berat
yang sudah teruji validitas dan reliabilitas nya (Nursalam, 2013). Hasil uji
kuisioner Z-SRAS adalah 0,85 untuk hasil validitas dan 0,79 untuk nilai
Lestari pada tahun 2017 dalam penelitian yang berjudul “Hubungan Tingkat
Dengan nilai 0,79 dan nilai reliabilitas 0,93 yang sudah bisa dikatakan baku
akan digunakan untuk penelitian. Uji validitas menjadi penting karena dapat
responden yang sama namun bukan yang akan menjadi responden. Untuk
Moment atau korelasi pearson (Umar, 2011). Uji validitas dilakukan untuk
45
Product Moment. Uji validitas dilakukan perbandingan antara nilai rhitung dan rtabel
dilakukan dengan membandingkan nilai rhasil dan rtabel. Nilai rhasil adalah nilai alpha
dimana jika ralpha > rtabel, maka pertanyaan tersebut reliabel. Jika nilai Cronbach’s
Skoring Kuisioner :
8 – 19: Penerimaan Diri
Rendah
20 - 30:Penerimaan Diri
Sedang
>30 : Penerimaan Diri
Tinggi
47
Dependen: Derajat berat atau ringan - Merasa gelisah, cemas, gugup Kuisioner Ordinal Keterangan :
Tingkat kecemasan nya kecemasan yang - Takut tanpa alasan TP : Tidak pernah.
pasien gagal ginjal dialami pasien gagal ginjal - Merasa berantakan KK : Kadang kadang.
kronik dengan kronis yang menjalani - Mudah marah dan tersinggung S : Sering.
hemodialisa. terapi hemodialisa - Kesulitan beraktivitas SS : Selalu
ditunjukkan pada nilai - Gemetaran
kuisioner. - Sakit kepala dan nyeri leher TP : 1
- Lemah dan mudah lelah KK : 2
- Susah duduk dan istirahat dengan S :3
tenang SS : 4
- Jantung berdebar (skor dibalik untuk
- Sering pusing pertanyaan positif nomor 5,
- Sering merasa ingin pingsan 9, 13, 15, 17)
- Pernafasan terganggu
- Jari mati rasa Skoring kuisioner :
- Gangguan pencernaan 36 - 50 : Ringan
- Frekuensi BAK 51 - 65 : Sedang
- Tangan dingin berkeringat 66 - 80 : Berat
- Wajah panas kemerahan
- Sulit tidur malam
Mimpi buruk
48
Penerimaan Diri Pada Pasien Gagal Ginjal Kronis Dengan Hemodialisa Di Rumah
Populasi Target
Sampel
Pembagian Lembar
Kuisioner Z-SRAS dan AIS
Analisa data
tersebut diketahui pasien pertama kali hemodialisa dari data atau riwayat
Soepraoen Malang.
responden.
responden.
responden.
1. Editing
2. Coding
3. Scoring
hemodialisa.
Tidak pernah : 1
Kadang-kadang : 2
Sering : 3
51
Selalu : 4
Tidak pernah :1
Kadang kadang :2
Sering :3
Selalu :4
4. Tabulating
dependen dan variabel independen. Aplikasi yang digunakan untuk analisa data
penelitian menggunakan SPSS.16 for windows dengan batas kemaknaan p < 0,05
52
variabel independen. Jika p > 0,05 berarti tidak ada hubungan yang bermakna
menjamin ha-hak dari responden dan pasien dalam suatu penelitian, dengan cara:
1. Perijinan
Soepraoen Malang.
2. Otonomi
5. Confidentiality (Kerahasiaan)
Arsip dari kuisioner disimpan oleh peneliti. Selain itu identitas responden
kerahasiaan.
diskriminasi.