Anda di halaman 1dari 12

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Penentuan Lokasi, Waktu dan Sasaran Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Lokasi yang dipilih dalam melakukan penelitian ini adalah RSUD Ulin di

Banjarmasin. Lokasi penelitian dilaksanakan di RSUD Ulin Banjarmasin.

Lokasi ini dipilih karena RSUD Ulin Banjarmasin merupakan rumah sakit

pusat rujukan dari berbagai daerah dan memiliki fasilitas kesehatan

terlengkap di Kalimantan Selatan.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 11-28 April tahun 2016 di Ruang

Seruni RSUD Ulin Banjarmasin tahun 2016.

3. Sasaran penelitian

Sasaran yang diteliti adalah seluruh pasien di Ruang Seruni RSUD Ulin

Banjarmasin pada tanggal 11-28 April tahun 2016.

B. Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan cara yang dilakukan dalam proses

penelitian (Imron, 2014). Penelitian ini menggunakan metode survei analitik

dengan pendekatan cross sectional dengan tujuan untuk mengetahui hubungan

positif dan signifikan antara kadar gula darah dengan derajat keparahan Stroke

pada pasien di Ruang Seruni RSUD Ulin Banjarmasin.

29
30

C. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti

(Notoatmojdo, 2012). Populasi target adalah seluruh pasien Stroke di Ruang

Seruni RSUD Ulin Banjarmasin Tahun 2015. Jumlah populasi didapatkan

dari jumlah pasien Stroke dari bulan Januari hingga bulan November tahun

2015 sebanyak 559 orang.

2. Sampel

Menurut Notoatmodjo (2012), sampel penelitian adalah sebagian yang

diambil dari keseluruhan objek yang diteliti dan dianggap mewakili

keseluruhan populasi. Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian dari

populasi yang diambil menggunakan teknik purposive sampling yaitu

pengambilan sampel secara sengaja berdasarkan kriteria yang telah

ditentukan peneliti (Notoadmodjo, 2012). Adapun kriteria sampel dalam

penelitian ini antara lain sebagai berikut:

a. Kriteria Inklusi

1) Seluruh pasien Stroke baik rawat inap maupun rawat jalan.

2) Pasien yang terdaftar sebagai anggota BPJS Kesehatan dan pasien

umum.

3) Seluruh pasien stroke yang bersedia menjadi responden atau atas

kesediaan keluarga pasien.

b. Kriteria Eksklusi

1) Pasien stroke dengan komplikasi lain selain kadar gula darah.

2) Pasien Stroke yang tidak didampingi keluarga pasien.


31

Sugiyono (2013) mengemukakan bahwa ukuran sampel yang layak

untuk penelitian yaitu antara 30 hingga 500 sampel, sehingga jumlah sampel

dalam penelitian ini berjumlah 30 orang pada tanggal 11-28 April tahun 2016

di Ruang Seruni Unit Saraf RSUD Ulin Banjarmasin.

D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

1. Variabel penelitian

Variabel adalah suatu yang digunakan sebagai ciri, sifat atau ukuran

yang dimiliki atau didapatkan oleh satuan penelitian tentang suatu konsep

pengertian tertentu, misalnya umur, jenis kelamin, pendidikan, status

perkawinan, pekerjaan, pengetahuan, pendapatan, penyakit dan sebagainya

(Notoatmojdo, 2012). Variabel dalam penelitian ini yaitu:

a. Variabel Bebas (Independent) adalah variabel yang mempengaruhi

variabel dependen, baik yang pengaruhnya positif maupun yang

pengaruhnya negatif. Variabel independen dalam penelitian ini yaitu

kadar gula darah.

b. Variabel Terikat (Dependent) adalah variabel yang menjadi pusat

perhatian utama peneliti. Hakekat sebuah masalah mudah terlihat

dnegan mengenali berbagai variabel dependen yang digunakan dalam

sebuah model. Variabilitas dari atau atas faktor inilah yang berusaha

untuk dijelaskan oleh seorang peneliti. Variabel terikat dalam penelitian

ini yaitu derajat keparahan Stroke pada pasien Stroke

2. Definisi Operasional

Definisi operasional mendefinisikan variabel secara operasional

berdasarkan karakteristik yang diamati ketika melakukan pengukuran secara


32

cermat terhadap suatu objek atau fenomena dengan menggunakan

parameter yang jelas (Imron, 2015). Adapun dalam penelitian ini variabel

yang didefinisikan secara operasional dapat dijelaskan sebagai berikut:

Tabel. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

Definisi Cara dan Alat Skala


Variabel Hasil Ukur
Operasional Ukur Data
Variabel Bebas
Kadar Gula Kandungan - Pemeriksaa - Normal : Kadar Ordinal
Darah gula yang n Gula gula darah 60-100
tedapat dalam darah mg/dl
satu silinder sewaktu dan - Ringan : Kadar
darah pasien Alat Check gula 101-160 mg/dl
Stroke dengan Kadar Gula - Sedang : Kadar
batasan kadar Darah gula 161-240 mg/dl
gula darah - Kuesioner - Tinggi : Kadar gula
normal 241-360 mg/dl
<100mg/dl (Kemenkes RI, 2015)
baik laki-laki
maupun
perempuan.

Variabel Terikat
Derajat Suatu Wawancara - Stroke Ringan: skor Ordinal
keparahan keadaan dan observasi NIHSS <5
Stroke pada dimana pasien NIHSS - Stroke
pasien Stroke Stroke datang Sedang/Berat: skor
pertama kali NIHSS 5-15
datang ke - Stroke Berat: skor
rumah sakit NIHSS 16-25
baik dalam - Stroke Sangat
keadaan Berat: skor NIHSS
koma, stupor, ≥25
somnolen atau (Always dan Cole,
sadar penuh. 2012)

E. Pengumpulan Data

1. Jenis dan Sumber Data

a. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dengan cara

melakukan studi pendahuluan di RSUD Ulin Banjarmasin. Data primer


33

dalam penelitian ini antara lain data pasien meliputi umur, pendidikan,

pekerjaan, jenis kelamin dan jumlah kejadian Stroke di RSUD Ulin

Banjarmasin.

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari pihak lain atau dari

laporan-laporan dan penelitian yang telah ada yang ada keterkaitan

relevansinya dengan masalah yang dibahas diantaranya hasil data

rekam medik seperti kadar gula darah, kesadaran pasien dan diagnose

kadar gula darah dengan pertanggungjawaban dokter. Jurnal penelitian

orang lain dan data prevalansi kejadian Stroke dari Kemenkes RI.

2. Cara Pengumpulan Data

Cara pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian adalah

teknik studi dokumentasi yaitu teknik pengumpulan data dengan cara

mengambil data yang berasal dari dokumen asli (Sugiyono, 2013). Penulis

mengambil data kejadian Stroke pada tahun 2016 di Ruang Seruni RSUD

Ulin Banjarmasin. Hasil dari kuesioner yang didapat kemudian di masukkan

ke dalam master tabel sesuai dengan kelompok kemudian hasilnya

dikodekan dan dimasukkan ke dalam program komputer untuk di uji analisis

data

3. Instrument/Alat Pengumpulan Data

Teknik Pengumpulan data pada penelitian ini adalah sebagai

berikut:
34

a. Observasi

Observasi yaitu dengan pengamatan langsung ke lapangan untuk

mengetahui secara langsung mengenai hal-hal yang berkaitan dengan

hubungan kadar gula darah dengan derajat keparahan Stroke pada

pasien di RSUD Ulin Banjarmasin seperti kadar gula darah yang

diambil berdasarkan hasil Laboratorium dengan pertanggungjawaban

dokter.

b. Dokumentasi

Yaitu mengumpulkan catatan-catatan dan arsip-arsip dalam bentuk

rekam medik di RSUD Ulin Banjarmasin yang ada hubungannya

dengan penelitian.

c. Kuesioner

Dalam pengumpulan data dipergunakan daftar kuesioner yang disebar

kepada seluruh responden dengan tujuan memperoleh data tentang

hubungan kadar gula darah dengan derajat keparahan Stroke pada

pasien di RSUD Ulin Banjarmasin. Hasil dari kuesioner yang didapat

kemudian dimasukkan ke dalam master tabel sesuai dengan kelompok

kemudian hasilnya dikodekan dan dimasukkan ke dalam program

komputer untuk di uji analisis data.

F. Uji Kualitas Data

Uji kualitas data dilakukan untuk mengetahui seberapa layak suatu

kuesioner/alat instrument penelitian digunakan. Instrument penelitian dikatakan

layak apabila memenuhi kriteria responden baik dari segi bahasa (contoh:

bahasa yang mudah dipahami dan diterima masyarakat tanpa menggunakan


35

kata ilmiah ataupun kata bahasa asing), segi penulisan dan susunan kalimat.

Dalam penelitian ini, uji kualitas data tidak dilakukan, karena penelitian ini

menggunakan kuesioner baku yang biasa dipakai dan berdasarkan standar

internasional (dunia) dengan menggunakan NIHSS yaitu menggunakan skala

atau sistem skoring yang formal.

G. Metode Analisis Data

Penelitian ini menghubungkan antara satu variabel kategorik dengan

variabel kategorik yang lain yakni antara kadar gula darah dengan derajat

keparahan Stroke pada pasien. Untuk itu dalam kegiatan menganalisis data

diperlukan teknik analisis data yang sesuai. Teknik analisis data yang dilakukan,

meliputi tahapan:

1. Penyusunan Data

Penelitian ini mengidentifikasi dan menganalisa hubungan positif dan

signifikan antara kadar gula darah dengan derajat keparahan Stroke pada

pasien di Ruang Seruni RSUD Ulin Banjarmasin Tahun 2016. Setelah data

terkumpul melalui kuesioner, maka data melalui beberapa tahapan yaitu:

a. Seleksi data (Editing)

Dimana peneliti melakukan pemeriksaan terhadap kelengkapan data

sehingga tidak ada kekeliruan dalam pengolahan data.

b. Pengelompokkan data (Tabulating)

Pada tahap ini, hasil kuesioner dikelompokkan dengan teliti dan teratur

lalu dihitung dan dijumlahkan, kemudian dituliskan dalam bentuk tabel-

tabel.
36

c. Pemberian nilai (Scoring)

Memberikan penilaian terhadap item-item yang perlu diberikan

penilaian atau skor. Dari data kadar gula darah dan derajat keparahan

Stroke pada pasien, peneliti menghitung dan mengkategorikan hasil

kuesioner serta mengolah dan menganalisis data yang telah terkumpul.

Untuk mengukur kadar gula darah, peneliti melihatnya berdasarkan hasil

laboratorium dan mengklasifikasikannya berdasarkan tingkatan diabetes.

Untuk mengukur pengendalian kadar gula darah, peneliti memberikan

skor berikut terhadap jawaban responden:

1) Ya :1

2) Tidak :2

Sedangkan untuk mengukur derajat keparahan Stroke pada pasien

sesuai dengan pertanyaan dalam NIHSS. Untuk mengukur derajat

keparahan Stroke pada pasien Stroke, peneliti memberikan skor sesuai

dengan arahan pernyataan yang disesuaikan dalam NIHSS.

d. Pemberian Kode data (Coding)

Pada tahap ini, jawaban responden yang sama dikelompokkan dengan

teliti dan teratur lalu dihitung dan dijumlahkan, kemudian dituliskan dalam

bentuk kode-kode sesuai dengan klasifikasi.

2. Klasifikasi Data

Data-data yang telah disusun, diklasifikasikan sesuai dengan

kelompoknya yang telah ditetapkan. Kemudian data dianalisis dengan proses

komputerisasi dalam bentuk tabulasi data.


37

3. Pengolahan Data

Pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan teknik statistik

sederhana untuk melihat data kuantitatif yaitu mengukur kadar gula darah

dan derajat keparahan Stroke pada pasien.

4. Interpretasi Data

a. Analisis Univariat

Analisis univariat dilakukan terhadap tiap variabel dari hasil

penelitian. Analisa univariat yang disajikan untuk mendiskripsikan semua

variabel sebagai bahan informasi dengan menggunakan tabel distribusi

frekuensi untuk mengetahui hubungan positif dan signifikan antara kadar

gula darah dengan derajat keparahan Stroke pada pasien di Ruang

Seruni RSUD Ulin Banjarmasin Tahun 2016.

1) Kadar Gula Darah

Kadar gula darah dikategorikan dengan penilaian: (Kemenkes RI,

2015)

a) Normal : Kadar gula darah 60-100 mg/dl.

b) Ringan : Kadar gula 101-160 mg/dl.

c) Sedang : Kadar gula 161-240 mg/dl.

d) Tinggi : Kadar gula 241-360 mg/dl.

2) Derajat keparahan Stroke

Derajat keparahan Stroke dikategorikan dengan penilaian: (Always

dan Cole, 2013)

a) Stroke Ringan: skor NIHSS <5.

b) Stroke Sedang/Berat: skor NIHSS 5-15.


38

c) Stroke Berat: skor NIHSS 16-25.

d) Stroke Sangat Berat: skor NIHSS ≥25.

b. Analisis Bivariat

Data yang digunakan untuk pengujian hipotesis ini berasal dari

variabel kadar gula darah dan derajat keparahan Stroke pada pasien

Stroke yang pengukurannya menggunakan skala ordinal yaitu tingkat

pengukuran yang memungkinkan peneliti mengurutkan respondennya

dari tingkat yang paling rendah ke tingkat yang paling tinggi. Melalui

pengukuran ini peneliti dapat membagi respondennya ke dalam urutan

rangking atas dasar sikapnya pada objek atau tindakan tertentu, maka

dalam menguji hipotesis ini digunakan teknik statistik non parametrik.

Data tersebut diperoleh melalui kuesioner dengan jenis pertanyaan

tertutup dan setiap item memiliki skor sendiri. Hipotesis ini diuji dengan

menggunakan uji korelasi Rank Spearman pada α=0,05.

Korelasi Rank Spearman menurut Sugiyono (2013) adalah

Korelasi yang digunakan untuk mencari hubungan atau untuk menguji

spesifikasi hipotesis assosiatif, bila masing-masing variabel yang

dihubungkan berbentuk ordinal dan sumber data antar variabel tidak

harus sama. Metode ini menggunakan ukuran asosiasi yang

menghendaki sekurang-kurangnya variabel yang diuji dalam skala

ordinal, sehingga objek penelitian dapat diranking dalam dua rangkaian

berurutan. Rumus uji korelasi Rank Spearman adalah sebagai berikut :


39

6 ∑ 𝑑𝑖2
𝑟𝑠 = 1 −
𝑛(𝑛2 − 1)

Keterangan:

a) 𝑟𝑠 adalah koefisien korelasi Rank Spearman yang menunjukkan

keeratan hubungan antara unsur-unsur variabel kadar gula darah

dan variabel derajat keparahan Stroke pada pasien Stroke.

b) 𝑑𝑖2 adalah selisih mutlak antara rangking data variabel kadar gula

darah dan variabel derajat keparahan Stroke pada pasien Stroke.

c) N adalah banyaknya responden atau sampel yang diteliti (Sugiyono,

2013).

Jika nilai ρ > 0,05 maka Ha diterima yang berarti tidak ada

hubungan antara kadar gula darah dengan derajat keparahan Stroke

pada pasien di Ruang Seruni RSUD Ulin Banjarmasin. Jika nilai ρ ≤ 0,05

maka Ho ditolak artinya ada hubungan antara kadar gula darah dengan

derajat keparahan Stroke pada pasien di Ruang Seruni RSUD Ulin

Banjarmasin.

H. Etika Penelitian

Etika membantu manusia untuk melihat atau menilai secara kritis

moralitas yang dihayati dan dianut oleh masyarakat. Etika dalam penelitian

menunjuk pada prinsip-prinsip etis yang diterapkan dalam kegiatan penelitian

dari proposal penelitian, sampai dengan publikasi hasil penelitian (Notoatmodjo,

2012). Etika penelitian ini bertujuan untuk melindungi dan menjamin kerahasiaan

responden. Komponen etika dalam penelitian ini adalah:


40

1. Tanpa nama/anonymity

Untuk menjaga identitas reponden, peneliti tidak mencantumkan nama

responden pada lembar observasi yang diisi oleh peneliti, tetapi lembar

tersebut hanya diberi kode nomor responden dan inisial nama.

2. Kerahasiaan

Kerahasiaan yang diberikan kepada respoden dijamin oleh peneliti. Informasi

yang telah dikumpulkan oleh peneliti dijamin kerahasiaanya. Hanya pada

kelompok tertentu saja yang peneliti sajikan atau laporkan sebagai hasil

penelitian.

3. Keadilan dan inklusivitas/keterbukaan

Prinsip keterbukaan dan adil perlu dijaga oleh peneliti dengan kejujuran,

keterbukaan, dan kehati-hatian. Lingkungan penelitian dikondisikan sehingga

memenuhi prinsip keterbukaan, yakni dengan menjelaskan prosedur dari

penelitian.

4. Memperhitungkan manfaat dan kerugian

Penelitian diharapkan memperoleh manfaat semaksimal mungkin bagi

masyarakat umumnya dan subyek penelitian khususnya. Peneliti berusaha

meminimalisir dampak yang merugikan bagi subyek.

Anda mungkin juga menyukai