Anda di halaman 1dari 2

Nama : Diah silvia anggraini

Nim.   : 20142010012
Prodi. : S1 keperawatan dan profesi ners 
Matkul : EBP

Formulir Telaah Jurnal


Judul artikel : Smartphone-Based Self Management Education Improves Compliance and Self Efficacy and Reduces Blood Pressure in
Hypertension Patients
Autor : Putu Wira Kusuma Putra1ÿ, Ni Nyoman Suardani1, Ni Putu Eka Ariani2, Ni Putu Ayu Suarsih2
Nama jurnal, tahun publikasi : Jurnal Pendidikan Kesehatan 7 (2) (2022)

A. Gambaran umum
1. Abstrak 
Latar belakang: Kepatuhan terhadap pengobatan dan diet, efikasi diri dan kestabilan tekanan darah merupakan faktor kunci
keberhasilan pengobatan hipertensi. Edukasi manajemen diri merupakan salah satu alternatif yang dapat dilakukan untuk
meningkatkan pengetahuan dan perilaku perawatan diri penderita hipertensi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh
edukasi self management berbasis smartphone terhadap efikasi diri, kepatuhan dan tekanan darah pasien hipertensi.
2. Introduction
Penyakit kardiovaskular merupakan masalah kesehatan utama yang dihadapi di berbagai negara di dunia. Hipertensi adalah salah satu
penyakit kardiovaskular yang paling umum di dunia. Hipertensi merupakan penyebab kematian dini nomor satu di dunia setiap
tahunnya. Hipertensi seringkali tidak menunjukkan gejala apapun dalam waktu yang lama dan sering dikenal sebagai silent killer
(Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2017).
Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah yang melebihi batas normal berdasarkan kriteria Joint National Committee/JNC VIII
(2014) usia 18 tahun yaitu sistolik 140 dan diastolik 90 mmHg (Sagala,2019). Hipertensi berdampak tinggi pada berbagai komplikasi
kardiovaskular pada lansia seperti gagal jantung dan stroke Jumlah orang dewasa yang menderita hipertensi berusia 30-79 tahun
meningkat sangat signifikan dari 659 juta menjadi 1,28 miliar penderita selama 30 tahun terakhir.
3. Method
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan desain eksperimen semu. pendekatan nonequivalent dengan desain
kelompok kontrol dimana kedua kelompok sampel dalam penelitian ini diukur sebelum dan sesudah diberi perlakuan (Notoatmodjo,
2010). Populasi dalam penelitian ini adalah pasien hipertensi yang kontrol di Puskesmas Abiansemal 1 bulan Desember 2021dengan
jumlah 93 orang. Perhitungan besar sampel menggunakan rumus Slovin dengan jumlah sampel 30 orang untuk setiap kelompok.
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah non-probability sampling dengan jenis purposive sampling (Nursalam,2011).
Pemilihan sampel dilakukan di Poliklinik Puskesmas Abiansemal 1 dengan memperhatikan rekam medis, melihat kartu identitas dan
menanyakan nomor whatsapp yang akan digunakan untuk memberikan video edukasi.
B. Pendahuluan
1. Besar masalah
Penyakit kardiovaskular merupakan masalah kesehatan utama yang dihadapi di berbagai negara di dunia. Hipertensi adalah salah
satu penyakit kardiovaskular yang paling umum di dunia. Hipertensi merupakan penyebab kematian dini nomor satu di dunia
setiap tahunnya.
Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah yang melebihi batas normal berdasarkan kriteria Joint National Committee/JNC
VIII (2014) usia 18 tahun yaitu sistolik 140 dan diastolik 90 mmHg (Sagala,2019).Hipertensi berdampak tinggi pada berbagai
komplikasi
kardiovaskular pada lansia seperti gagal jantung dan stroke Jumlah orang dewasa yang menderita hipertensi berusia 30-79 tahun
meningkat sangat signifikan dari 659 juta menjadi 1,28 miliar penderita selama 30 tahun terakhir. World Health Organization
(WHO) memperkirakan saat ini prevalensi global hipertensi adalah 22% dari total populasi dunia. Asia Tenggara menempati
posisi ke-3 tertinggi dengan prevalensi 25% dari total populasi (WHO, 2021).Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018
menunjukkan prevalensi hipertensi pada penduduk > 18 tahun berdasarkan pengukuran nasional sebesar 34,11%, sedangkan
prevalensi hipertensi di Bali sebesar 30,97%. Kabupaten Badung merupakan salah satu kabupaten di Bali yang penduduknya
berusia 15 tahun masih menderita hipertensi. Profil kesehatan kabupaten Badung menunjukkan data bahwa penderita hipertensi
yang mendapat pelayanan kesehatan di Kabupaten Badung tahun 2020 sebanyak 7.835 orang (81,5%) dari perkiraan jumlah
penderita sebanyak 9.611 orang (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2018).
2. Pertanyaan peneliti
Bagaimana strategi yang dilakukan masyarakat untuk bisa patuh dalam meminum obat
3.Hipotesis/ Dugaan
Dalam penelitian ini, hipotesis kami adalah bahwa tidak ada perbedaan perubahan
C. Metodologi
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah pasien hipertensi yang kontrol di Puskesmas Abiansemal 1 bulan Desember 2021 dengan
jumlah 93 orang.
2. Subjek
penderita hipertensi berusia 17-59 tahun dan mampu menggunakan smartphone, sedangkan kriteria eksklusi meliputi pasien yang
mengalami komplikasi, pasien hipertensi yang menderita Covid dan pasien hipertensi yang mengalami obesitas. Skrining untuk
kriteria eksklusi dilakukan dengan melihat rekam medis pasien, serta hasil pemeriksaan cepat. uji validitas dan reliabilitas dengan
penilaian Croncbach Alpha = 0,83, untuk mengukur kepatuhan telah diuji Morisky Medication Obedience Scales (MMAS),
kuesioner ini telah diuji validitas dan reliabilitasnya di Indonesia dengan hasil konsistensi internal sedang (Cronbach’s =0,759)
dengan reliabilitas tes ulang yang baik (koefisien Spearman=0,860) (Vika et al., 2016) dan pengukuran
tekanan darah menggunakan sphygmomanometer dan stetoskop.
3.Besar sample
Perhitungan besar sampel menggunakan rumus Slovin dengan jumlah sampel 30 orang untuk setiap kelompok.
4. Cara pengambilan sample
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah non-probability
sampling dengan jenis purposive sampling (Nursalam,2011). Pemilihan sampel dilakukan di Poliklinik Puskesmas Abiansemal 1
dengan memperhatikan rekam medis, melihat kartu identitas dan menanyakan nomor whatsapp yang akan digunakan untuk
memberikan video edukasi.
5.Analisis
Karakteristik sampel yang dapat dimasukkan dalam kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah penderita hipertensi berusia 17-
59 tahun dan mampu menggunakan smartphone, sedangkan kriteria eksklusi meliputi pasien yang mengalami komplikasi, pasien
hipertensi yang menderita Covid dan pasien hipertensi yang mengalami obesitas. Skrining untuk kriteria eksklusi dilakukan
dengan melihat rekam medis pasien, serta hasil pemeriksaan cepat.
D. Hasil
1. Karakteristik subjektif
Hasil uji statistik Mann Whitney menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan antara kepatuhan minum obat penderita
hipertensi pada kelompok intervensi setelah mendapatkan edukasi self management berbasis smartphone dengan kelompok
kontrol dengan nilai p value 0,011 (<0,05). Hal ini menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan pemberian edukasi self
management berbasis smartphone terhadap peningkatan kepatuhan minum obat pada penderita hipertensi.
Kepatuhan atau kepatuhan adalah sejauh mana pasien mengikuti nasihat klinis dari dokter yang merawat.
Kepatuhan berasal dari kata patuh yang berarti, suka mematuhi perintah, mematuhi perintah atau aturan dan
disiplin. Kepatuhan adalah melakukan sesuatu yang dianjurkan atau ditetapkan, kepatuhan hanyalah perpanjangan dari perilaku
individu yang berkaitan dengan minum obat (Novian, 2014).
2. Hasil utama
Hasil uji statistik Mann Whitney menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara efikasi
diri pada kelompok intervensi setelah mendapatkan edukasi self-management berbasis smartphone dan self-efficacy pada
kelompok kontrol dengan nilai p 0,012 (<0,05). Hal ini menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan pemberian edukasi
self management berbasis smartphone terhadap peningkatan self efficacy pada penderita hipertensi.
E. Diskusi
1. Kekuatan
Keberhasilan memberikan pendidikan manajemen diri karena adanya interaksi antara informasi yang diberikan dengan penerima
informasi yang diberikan selama studi. Program smartphone dikembangkan dengan berbagai fitur antara lain Whatsapp sebagai
reminder dan juga sebagai media edukasi pasien hipertensi mengenai penyakit, komplikasi, penatalaksanaan dan pencegahan (de
Jongh et al., 2012; Parker et al., 2018; Varleta et al. , 2017) Penggunaan smartphone dalam memberikan edukasi manajemen diri
dapat meningkatkan kontrol tekanan darah, menurunkan tekanan darah (sistolik dan diastolik), serta dapat meningkatkan
kepatuhan pasien dalam melakukan terapi (Penarrieta, 2015).

2. Kelemahan
-
3. Kesimpulan
Pemberian edukasi self management berbasis smartphone terbukti efektif dalam meningkatkan kepatuhan dan efikasi diri serta
mampu menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi. Perubahan perilaku kepatuhan perawatan diri dan kepercayaan diri
pasien hipertensi tidak lepas dari meningkatnya pengetahuan pasien hipertensi setelah mendapatkan edukasi tentang perawatan
diri melalui smartphone. Pemberian informasi kesehatan menggunakan smartphone memberikan manfaat yang baik bagi
penderita hipertensi yaitu informasi dapat dibaca berkali-kali dan lebih mudah dipahami. Perlu dilakukan pemantauan lebih
lanjut terhadap pengobatan hipertensi oleh tenaga kesehatan dengan memanfaatkan perkembangan teknologi seperti pengguna
smartphone agar derajat kesehatan masyarakat dapat meningkat.

Anda mungkin juga menyukai