Anda di halaman 1dari 23

PENGARUH..PENDIDIKAN..KESEHATAN..DENGAN..

MEDIA
LEAFLET..TERHADAP..PENGETAHUAN PASIEN TENTANG
PENYAKIT HIPERTENSI DI RSUD SULTAN IMANUDDIN
PANGKALAN BUN

SKRIPSI

Oleh :
PUJI LESTARI
NIM. 017222014

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN RPL


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS NGUDI WALUYO
2023
BAB IN
PENDAHULUANN

A. Latar Belakang
Penyakit tekanan darah tinggi atau disebut juga hipertensi, ialah salah
satu masalah kesehatan yang signifikan di seluruh dunia. Hipertensi dapat
menngakibat berbagai penyakit serius seperti penyakit jantung, stroke, gagal
ginjal, dan gangguan pembuluh darah lainnya. Salah satu faktor yang dapat
membantu mengurangi dampak penyakit ini adalah pengetahuan yang baik
tentang penyebab, gejala, pengelolaan, dan pencegahan hipertensi (Kurnia,
2021). Menurut laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun 2018,
Sekitar 1,13 miliar individu di berbagai belahan dunia mengalami hipertensi,
artinya satu dari tiga orang di seluruh dunia telah didiagnosis menderita
tekanan darah tinggi. Jumlah penderita hipertensi terus meningkat setiap
tahunnya, dan diperkirakan akan mencapai 1,5 miliar orang pada tahun 2025.
Selain itu, diperkirakan bahwa sekitar 9,4 juta orang akan kehilangan nyawa
setiap tahunnya karena dampak hipertensi dan komplikasinya. Data dari
Sistem Registrasi Sederhana (SRS) Indonesia tahun 2014 menyebutkan
bahwa hipertensi dengan komplikasi (sebesar 5,3%) menjadi penyebab
kematian yang menempati peringkat ke-5 di semua kelompok usia
(Kemenkes, 2019). Menurut data BPS Kalteng (2022) Jumlah penderita
hipertensi di Provinsi Kalimantan Tengah tahun 2022 sekitar 383.382
penduduk. Sedangkan dikabupaten Kotawaringin Barat jumlah penderita
hipertensi tahun 2022 berjumlah 15.025 (BPS Kobar, 2022).
Salah satu langkah penting dalam pengelolaan hipertensi adalah
pendidikan kesehatan kepada pasien. Pendidikan kesehatan memberikan
pengetahuan dan pemahaman kepada pasien tentang kondisi mereka, serta
cara mengelola gaya hidup dan mengikuti pengobatan yang tepat (Manuntung
, 2019). Media leaflet, atau brosur berisi informasi medis, adalah salah satu
alat yang populer dipakai dalam pendidikan kesehatan karena kemampuannya
untuk menyampaikan informasi secara terstruktur dan visual. Pendidikan
kesehatan memiliki peran penting dalam meningkatkan pengetahuan

1
2

masyarakat tentang penyakit-penyakit kronis seperti hipertensi. Leaflet


kesehatan merupakan salah satu media komunikasi yang umum digunakan
untuk menyampaikan informasi kesehatan kepada masyarakat (Ulya, 2018).
Namun, efektivitas media leaflet dalam meningkatkan pengetahuan
pasien tentang penyakit hipertensi masih perlu dievaluasi lebih lanjut.
Terdapat perdebatan mengenai sejauh mana media ini efektif dalam
menyampaikan informasi yang relevan dan memotivasi perubahan perilaku
(Damayanti, 2022). Oleh sebab itu, tujuan penelitian ini ialah untuk
mengevaluasi dampak pendidikan kesehatan menggunakan leaflet sebagai
media terhadap pemahaman pasien mengenai penyakit hipertensi. Dalam
konteks ini, penting juga untuk mempertimbangkan karakteristik demografis
pasien seperti usia, tingkat pendidikan, dan latar belakang budaya. Faktor-
faktor ini dapat mempengaruhi cara pasien menerima dan memproses
informasi yang disampaikan melalui media leaflet. Dengan memahami
bagaimana karakteristik demografis ini berinteraksi dengan efektivitas media
leaflet, pendidikan kesehatan dapat disesuaikan untuk mencapai hasil yang
lebih optimal (Manto, 2020). Oleh karena itu, studi ini berpotensi
memberikan pemahaman berharga mengenai efektivitas penyuluhan
kesehatan melalui penggunaan leaflet dalam meningkatkan pengetahuan
pasien terkait penyakit hipertensi, serta dampak positifnya pada pencegahan
dan pengelolaan penyakit ini (Ariyani, 2023).
Berdasarkan analisis awal yang sudah dilakukan oleh peneliti terkait
pengetahuan terkait penyakit hipertensi dan hasil wawancara tentang konsep
hipertensi, apa penyebabnya, seperti apa tanda gejalanya dan bagaimana cara
pencegahan serta pengobatan hipertensi terhadap 10 Pasien, 6 diantaranya
tidak dapat menjawab secara benar tentang hipertensi, didapatkan data bahwa
pasien tidak memahami apa tanda gejalanya serta pencegahan dan pengobatan
hipertensi yang benar, faktor yang mengakibatkan kurangnya pengetahuan
pasien adalah kurangnya paparan informasi pendidikan tentang kesehatan
sehingga tidak mengerti dampak yang terjadi jika penyakit hipertensi
dibiarkan terus menerus tanpa ada pengobatan, karena selama ini mereka
merasa walaupun tensi tinggi tapi belum menimbulkan gejala yang begitu
3

berat sehingga enggan berobat ke fasilitas kesehatan. Dengan


mempertimbangkan konteks tersebut, peneliti merasa tertarik untuk
menjalankan penelitian mengenai Dampak Pendidikan Kesehatan
menggunakan Media Leaflet terhadap Pengetahuan Pasien tentang Penyakit
Hipertensi di RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun.

B. Rumusan Masalah
Dengan mengacu pada penjelasan latar belakang yang telah diuraikan,
perumusan masalah penelitian dapat diidentifikasi. Apakah terdapat dampak
dari penyuluhan kesehatan menggunakan media leaflet terhadap tingkat
pengetahuan pasien mengenai penyakit hipertensi di RSSI Pangkalan Bun.

C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
Mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan dengan media leaflet terhadap
pengetahuan pasien tentang penyakit hipertensi di RSUD Sultan
Imanuddin Pangkalan Bun.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui Memahami tingkat pengetahuan responden sebelum
mendapatkan edukasi kesehatan mengenai hipertensi melalui
penggunaan media leaflet.
b. Memahami tingkat pengetahuan responden setelah mendapatkan
edukasi kesehatan mengenai hipertensi melalui penggunaan media
leaflet.
c. Menilai dampak perubahan pngetahuan respondn sebelum dan
sesudah mendapatkan pendidikan kesehatan mengenai hipertensi
melalui media leaflet dengan melakukan analisis komparatif.
4

D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Diharapkan bahwa hasil dari penelitian ini bisa memberikan manfaat
yang berarti dalam pengembangan pengetahuan di bidang kesehatan,
terutama dalam upaya pencegahan penyakit hipertensi.
2. Manfaat Praktis
a. Pasien
Hasil penelitian ini berpotensi meningkatkan pemahaman pasien
terkait penyakit hipertensi, faktor risikonya, dan strategi
pengelolaannya. Pasien yang lebih teredukasi dapat mengambil
tindakan lebih baik dalam menjaga tekanan darah mereka tetap
dalam rentang normal.
b. Bagi Perawat
Hasil enelitian ini dapat menjadi tambahan pengetahuan dan
wawasan, khususnya dalam konteks memberikan edukasi kesehatan
tentang hipertensi.
c. Masyarakat
Hasil penelitian ini bisa menjadi dasar untuk pengembangan
program edukasi kesehatan yang lebih efektif mengenai hipertensi.
Ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang penyakit
tersebut dan menggarisbawahi pentingnya pencegahan serta
pengelolaannya.
d. Peneliti Selanjutnya
Hasil penelitian ini dapat berfungsi sebagai sumber informasi awal,
baik untuk penelitian serupa atau untuk penerapan metode penelitian
lainnya..
5

BAB III
METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

B. Lokasi Penelitian
Pelaksanaan penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah
Sultan Imanuddin Pangkalan Bun. Penelitian ini dimulai dari bulan Agustus
2023 - Januari 2024 mulai dari pembuatan proposal hingga selesai ujian
skripsi.

C. Subjek Penelitian
1. Populasi
Pada penelitian ini populasi yaitu semua pasien yang sedang menjalani
perawatan di RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun. Sejumlah 50
pasien dengan diagnosis hipertensi dipilih sebagai sampel dari keseluruhan
populasi pasien yang dirawat.
6

2. Sampel
Sampel dalam penelitian ini terdiri dari 33 pasien yang telah didiagnosis dengan
hipertensi. Penentuan jumlah sampel dilakukan dengan menggunakan
rumus Slovin.

N
n= 2
1+ Ne
50
¿ 2
1+ 50(0 , 1)
50
¿
1+ 50(0 , 01)
50
¿
1, 5
= 33 Sampel

3. Sampling
Pada penelitian ini, sampel dipilih memakai metode purposive sampling, yakni
teknik penentuan sampel berdasarkan pertimbangan tertentu. Kriteria
untuk pemilihan sampel dalam penelitian ini yaitu:
7

D. Definisi..Operasional
Tabel 3.1 Definisi..operasional
Variabel Definisi Indikator Alat Sk Kriteria dan
yang diteliti Ukur ala skor
Variabel Kegitan untuk - - - -
Independen : memberikan
Pendidikan informasi ,
Kesehatan untuk
Tentang meningkatkan
Hipertensi pengetahuan
responden
tentang
hipertensi

Variabel Pengetahuan 1) Pengertian Kuesioner Ord Score :


dependen : yang dimiliki Hipertensi tertutup, inal 1) Kurang
Pengetahuan oleh seseorang, 2) Penyebab dengan 25 apabila :
pasien dalam konteks Hiperensi pernyataa <56
ini responden, 3) Manifestasi n 2) Cukup
setelah Hipertensi apabila :
mendapatkan 4) Pencegahan 56-75
pendidikan dan 3) Baik
kesehatan Pengobatan apabila :
melalui media Hipertensi 76-100
leaflet.

E. Variabel Penelitian

F. Pengumpulan Data
a. Tahap orientasi
1) Peneliti Peneliti memohon persetujuan etika kepada komisi etika
penelitian Universitas Ngudi Waluyo.
2) Peneliti membuat surat permohonan untuk melakukan penelitian
kepada bagian administrasi di program studi S1 Keperawatan.
3) Setelah memperoleh izin, peneliti menyerahkan surat izin penelitian
ke bagian Administrasi RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun.
8

4) Peneliti menyerahkan surat izin kepada direktur RSUD Sultan


Imanuddin Pangkalan Bun.
b. Tahap Pelaksana
1) Peneliti melakukan kunjungan ke Ruang Rawat Inap RSSI
Pangkalan Bun. Selanjutnya, peneliti mengumpulkan data sesuai
dengan kriteria yang telah ditetapkan.
2) Peneliti meminta izin dan persetujuan kepada responden yang akan
menjadi sampel penelitian dengan memberikan penjelasan dan
mendapatkan tanda tangan pada formulir persetujuan informasi.
3) Setelah responden bersedia dan menandatangani inform consent,
kemudian peneliti membagikan quisioner untuk diisi oleh responden.
4) Lembar kuesioner yang pertama dibagikan, responden belum
diberikan edukasi pendidikan kesehatan tentang hipertensi.
5) Setelah lembar kuesioner yang pertama diisi, responden diminta
dikumpulkan kepada peneliti.
6) Selanjutnya responden diberikan edukasi pendidikan kesehatan
tentang hipertensi,
7) Kemudia peneliti kembali membagikan lembar kuesioner yang
kedua kepada responden dan dikumpulkan kembali kepada peneliti.
8) Selanjutnya peneliti mengumpulkan lembar kuesioner (pre test) dan
yang kedua (post test) untuk dilakukan olah data.
c. Tahap Evaluasi
1) Peneliti Peneliti melakukan penyuntingan terhadap data yang
diperoleh guna memfasilitasi pengolahan data.
2) Peneliti menginputkan data ke dalam program SPSS.
3) Peneliti mengklasifikasikan hasil kuesioner berdasarkan skala
pengukuran dan kategori yang telah ditetapkan sebelumnya.
4) Peneliti menyusun laporan penelitian dan pembahasannya sesuai
dengan tujuan yang telah ditentukan.
9

G. Pengolahan Data
Setelah data terkumpul peneliti melakukan pengolahan data dengan editing,
scoring, coding, data cleaning, processing dan tabulating.
1) Editing
Editing merupakan tahap dimana data yang sudah dikumpulkan dicek dan
disusun secara cermat untuk mencegah kesalahan dalam mengonversi
satuan serta mengurangi bias yang mungkin timbul dari proses
wawancara.
2) Scoring
Langkah ini mencakup penilaian untuk setiap pertanyaan dan penghitungan
total skor. Kuesioner pengetahuan mengenai hipertensi terdiri dari 25
pernyataan. Setiap pernyataan dalam kuesioner hipertensi dikasih skor 1
apabila jawabannya benar, dan skor 0 apabila jawabannya salah untuk
pernyataan positif. Sebaliknya, untuk pertanyaan soal negatif, skor 0
diberikan apabila jawabannya benar, dan skor 1 apabila jawabannya
salah.
3) Coding
Coding merupakan langkah dalam proses memberikan kode atau angka pada
setiap pertanyaan dalam instrumen untuk mempermudah proses entry
data dengan menyederhanakan penamaan kolom. Setelah itu, data
dimasukkan ke dalam kategori sebagai berikut:
a) Kode Kode 1: Kategori Baik, jika responden bisa menjawab dengan
benar 76-100% dari semua pernyataan.
b) Kode 2: Kategori Cukup, jika responden bisa menjawab dengan
benar 56-75% dari semua pernyataan.
c) Kode 3: Kategori Kurang, jika responden bisa menjawab dengan
benar kurang dari 56% dari semua pernyataan.
4) Data Cleaning
Data cleaning ialah suatu proses pembersihan untuk menghilangkan kesalahan
pengisian dalam tabel agar dapat menghindari kesalahan dalam analisis.
10

5) Processing
Processing ialah tahap data entry, yakni memindahkan data ke dalam tabel
data dasar untuk mempermudah pengolahan data dalam komputer
menggunakan software SPSS 24.
6) Tabulating
Tabulating ialah langkah menginput data yang sudah dikodekan ke dalam satu
tabel komputer, sehingga memudahkan analisis data dengan
menyederhanakan dan memberikan makna pada data.

1)
11
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian
1. Analisa Univariat
a. Karakteristik Responden menurut Jenis Kelamin
Karakteristik jenis kelamin responden dibagi menjadi dua kategori,
seperti yang terlihat dalam Tabel 4.1.
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin Responden di RSUD Sultan
Imanuddin Pangkalan Bun
Jenis Kelamin Jumlah Persentase (%)
Perempuan 9 27,3
Laki-laki 24 72,7
Total 33 100

Pada tabel 4.1 memperlihatkan bahwa sebagian besar responden di


RSSI Pangkalan Bun adalah laki-laki sebanyak 24 responden
(72,7%).

b. Karakteristik Responden menurut Usia


Karakteristik usia responden dubagi menjadi empat kategori, seperti
yang terlihat dalam tabel tabel 4.2.
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Usia Responden di RSUD Sultan Imanuddin
Pangkalan Bun
Tahun / Usia Jumlah (n) Persentase (%)
22 - 27 5 15,2
28 - 33 8 24,2
34 - 39 9 27,3
> 40 11 33,3
Total 33 100,0

Pada tabel 4.2 memperlihatkan responden hampir


setengahnya berusia >40 tahun sebanyak 11 responden (33,3%).

31
32

c. Karakteristik Responden menurut Pekerjaan


Karakteristik pekerjaan responden dibagi menjadi enam
kategori, sebagaimana tercantum dalam Tabel 4.3.
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Pekerjaan
Pekerjaan Jumlah (n) Persentase (%)
Buruh 6 18,2
Swasta 8 24,2
Wiraswasta 11 33,3
PNS 1 3,0
Ibu Rumah Tangga 5 15,2
Tidak/Belum Bekerja 2 6,1
Total 33 100,0

Pada tabel 4.3 menunjukkan bahwa mayoritas responden


memiliki pekerjaan sebagai wiraswasta, dengan jumlah sebanyak 11
responden (33.3%).

d. Karakteristik Responden menurut Pendidikan


Pendidikan responden dibagi menjadi lima kategori, sebagaimana
terlihat dalam Tabel 4.4.
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi pendidikan
Pendidikan Jumlah Persentase (%)
Tidak tamat SD 0 00,
SD 4 12,1
SMP 12 36,4
SMA 11 33,3
D3/PT 6 18,2
Total 33 100,0

Dalam Tabel 4.4 terlihat bahwa hampir setengah dari


responden memiliki pendidikan terakhir hingga tingkat SMP,
dengan jumlah sebanyak 12 responden (36,4%).
33

e. Gambaran pengetahuan responden atau pre test sebelum dilakukan


pendidikan kesehatan tentang Hipertensi
Hasil pengumpulan dan pengolahan data pengetahuan
responden sebelum menjalani pendidikan kesehatan atau pre-test
dibagi menjadi tiga kategori, yaitu kurang, cukup, dan baik.
Informasi lebih lanjut dapat ditemukan pada Tabel 4.5.
Tabel 4.5 Distribusi frekuensi responden berdasarkan pengetahuan sebelum
dilakukan pendidikan kesehatan tentang hipertensi
Pengetahuan Jumlah Persentase (%)
Kurang 17 51,5
Cukup 12 36,4
Baik 4 12,1
Total 33 100,0

Pada tabel 4.5 menunjukkan bahwa setengah responden


sebagian besar memiliki pengetahuan kurang sebanyak 17
responden (51,5%).

f. Gambaran pengetahuan responden atau post test sesudah dilakukan


pendidikan kesehatan tentang hipertensi
Data pengetahuan responden setelah mengikuti pendidikan
kesehatan atau post-test telah dikumpulkan dan diolah, kemudian
dikategorikan menjadi tiga, yaitu kurang, cukup, dan baik.
Informasi lebih lanjut dapat ditemukan di Tabel 4.6.
Tabel 4.6 Distribusi frekuensi responden berdasarkan pengetahuan sesudah
dilakukan pendidikan kesehatan tentang hipertensi di
Pengetahuan Jumlah Persentase (%)
Kurang 0 0,00
Cukup 14 42,4
Baik 19 57,6
Total 33 100,0

Pada Tabel 4.6 mencerminkan bahwa hampir setengah dari


responden, atau lebih tepatnya 19 responden (57,6%), memiliki
tingkat pengetahuan yang baik.
34

2. Hasil Analisis
Pengujian dalam penelitian ini menggunakan Uji Analisis
Wilcoxon, dan hasilnya dapat disimak pada Tabel 4.7.
Tabel 4.7 Hasil Uji Analisi Wilcoxon
Sesudah test - Sebelum Test
Z -4,725b
Asymp.. Sig.. (2-tailed) ,000

B. Pembahasan
1. Pengetahuan pasien tentang Hipertensi sebelum diberikan pendidikan
kesehatan di RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun
Berdasarkan hasil penelitian, teridentifikasi bahwa sebagian
besar responden (51,5%) memiliki pengetahuan yang termasuk dalam
kategori kurang mengenai hipertensi. Indikator salah satu yang kurang
dikuasai oleh responden adalah kurang pemahaman mengenai penyebab
hipertensi, di mana sebagian responden berpendapat bahwa perilaku
seperti merokok dan kurang berolahraga hanya sedikit meningkatkan
risiko hipertensi. Beberapa responden juga beranggapan bahwa faktor
keturunan adalah satu-satunya penyebab hipertensi. Ini tidak sesuai
dengan pandangan Yonata (2016), yang menyatakan bahwa merokok,
kelebihan berat badan, kurangnya olahraga, stres, dan konsumsi alkohol
adalah faktor risiko yang bisa meningkatkan risiko hipertensi.
35

Responden juga kurang memahami definisi hipertensi, di mana


beberapa di antaranya menganggap hipertensi bukan penyakit yang
serius. Aspiani (2014) menjelaskan bahwa tekanan darah tinggi ialah
kondisi di mana tekanan darah di arteri tubuh meningkat secara
persisten, dengan tekanan sistolik > 140 mmHg dan tekanan diastolik >
90 mmHg. Prasetyaningrum (2014) menambahkan bahwa gejala klinis
hipertensi mungkin tidak terlihat pada tahap awal, dan beberapa gejala
muncul setelah bertahun-tahun mengalami hipertensi.
Selain itu, sebagian responden kurang memahami tanda dan
gejala hipertensi (24,86%). Beberapa di antaranya menganggap gejala
seperti pusing, mual, dan muntah hanya disebabkan oleh masuk angin.
Prasetyaningrum (2014) menegaskan bahwa manifestasi klinis
hipertensi melibatkan organ tertentu dan beberapa gejala mungkin tidak
muncul pada tahap awal. Responden juga hanya sebagian yang
memahami pencegahan dan pengobatan hipertensi. Beberapa
berpendapat bahwa hanya dengan mengonsumsi buah-buahan, tekanan
darah dapat turun, tanpa menyadari bahwa terapi nonfarmakologis dan
farmakologis mungkin diperlukan, sesuai dengan anjuran dokter
(Debita, 2020).
Pentingnya pendidikan kesehatan terlihat dari kurangnya
pengetahuan responden, terutama bagi mereka yang berpendidikan
setingkat SMP (36,4%). Notoadmodjo (2018) menyatakan bahwa
pendidikan tinggi dapat meningkatkan pengetahuan, dan masyarakat
yang berpendidikan tinggi cenderung merespons informasi secara lebih
rasional. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemahaman yang
kurang mengenai hipertensi dapat diatasi melalui pendidikan kesehatan
yang menyeluruh. Edukasi yang jelas dan lengkap dapat meningkatkan
kepercayaan responden terhadap pemberi layanan kesehatan, dan
pengetahuan yang diperoleh dari pendidikan tersebut dapat membantu
masyarakat mengadopsi perilaku hidup sehat (Pranata, 2020).
36

2. Pengetahuan pasien tentang Hipertensi setelah diberikan pendidikan


kesehatan di RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun
Berdasarkan analisis Tabel 4.6, dapat disimpulkan bahwa
setelah menerima pendidikan kesehatan mengenai hipertensi,
pengetahuan responden mengalami peningkatan yang signifikan,
dengan sebagian besar responden dikategorikan memiliki pengetahuan
baik (57,6%). Notoadmojdo (2018) menjelaskan bahwa pengetahuan
ialah hasil dari pngindraan manusia trhadap objek melalui alat indra,
dan dalam konteks ini, responden dapat memahami berbagai informasi
mengenai hipertensi.
Peningkatan skor rata-rata pengetahuan, terutama mengenai
pengertian hipertensi, terlihat jelas dari hasil post-test setelah
pendidikan kesehatan. Pengetahuan tentang penyebab hipertensi juga
mengalami peningkatan dari nilai sebelumnya setelah menerima
pendidikan kesehatan. Hasil ini menunjukkan adanya perubahan positif
pada nilai-nilai responden, dan penelitian ini mendukung hipotesis
bahwa peningkatan pengetahuan dipengaruhi oleh edukasi pencegahan
hipertensi. Pendapat ini sejalan dengan teori Damayanti (2022), yang
menyatakan bahwa pengetahuan seseorang dapat meningkat melalui
pemberian informasi.
Temuan ini konsisten dengan yang dilakukan Ulya (2018), yang
meneliti pengaruh pendidikn kesehatan dengan media poster terhadap
pengetahuan manajemen hipertensi pada penderita tekanan darah tinggi.
Hasil penelitian tersebut juga menunjukkan kenaikan rata-rata skor
pengetahuan pada kelompok intervensi yang menerima pendidikan
kesehatan.
37

3. Analisi perbedaan pengetahuan pasien sebelum dan sesudah diberikan


edukasi kesehatan tentang Hipertensi di RSUD Sultan Imanuddin
Pangkalan Bun

Perubahan pengetahuan terlihat dari fakta bahwa responden yang


awalnya tidak tahu menjadi lebih tahu setelah pemberian pendidikan
kesehatan menggunakan media leaflet. Notoatmodjo (2018)
menyatakan bahwa pendidikan kesehatan dapat memberikan perubahan
yang positif pada pengetahuan individu, kelompok, dan masyarakat
dalam jangka pendek.
Pengetahuan responden dalam konteks penelitian ini merujuk
pada kemampuan mereka untuk menjawab 25 pertanyaan terkait
penyakit hipertensi. Pemberian kuesioner pre-test sebelum intervensi
dilakukan untuk mengukur pengetahuan awal responden, dan post-test
setelah intervensi dilakukan untuk menilai dampak pendidikan
kesehatan menggunakan media leaflet.
Penggunaan media leaflet dalam intervensi dilakukan secara
bertahap untuk memastikan pemahaman informasi oleh responden.
Leaflet ini tidak hanya berisi gambar, tetapi juga teks, sehingga dapat
memberikan pengetahuan yang baik. Ini konsisten dengan penelitian, di
mana terlihat peningkatan signifikan dalam kategori pengetahuan baik,
cukup, dan kurang setelah intervensi.
38

Penelitian ini mendukung teori Damayanti (2022) yang


menyatakan bahwa informasi bisa meningkatkan pengetahuan
seseorang. Hasil yang diperoleh sejalan dengan penelitian yang
dilakukan Ulya (2018), yang menemukan meningkatnya rata-rata skor
pengetahuan pada kelompok yang menerima edukasi kesehatan.
Kesimpulan ini memberikan dukungan lebih lanjut untuk efektivitas
media leaflet sebagai alat pembelajaran yang dapat memberikan
dampak positif pada pengetahuan.

C. Keterbatasan Penelitian
Pada saat melaksanakan penelitian ada bebrapa hal yang menjadi
keterbatasan, dimana peneliti hanya mengambil sampel sedikit, untuk lebih
sempurnanya penelitian ini responden bisa diperbanyak, sehingga data yg
diperoleh lebih lengkap
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Sebagian responden di RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun
sebelum mendapatkan pendidikan kesehatan tentang hipertensi memiliki
tingkat pengetahuan yang kurang.
2. Setelah mendapatkan pendidikan kesehatan, sebagian besar responden di
RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun menunjukkan peningkatan
pengetahuan, dengan mayoritas memiliki tingkat pengetahuan yang
baik.
3. Terdapat pengaruh positif dari edukasi kesehatan menggunakan media
leaflet terhadap pengetahuan pasien tentang penyakit hipertensi di
RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun.
B. Saran
1. Pasien dan Keluarga
Pasien dan keluarga diharapkan untuk aktif mencari informasi lebih
lanjut tentang hipertensi sebagai upaya meningkatkan pengetahuan
kesehatan mereka.
2. Bagi Masyarakat:
Hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi bagi masyarakat dalam
meningkatkan pengetahuan pencegahan hipertensi, serta memotivasi
untuk melakukan tindakan preventif.
3. Bagi Ilmu Keperawatan:
Hasil penelitian dapat menjadi sumbangan pengetahuan baru dalam ilmu
keperawatan, khususnya terkait efektivitas pendidikan kesehatan dalam
meningkatkan pengetahuan pasien.
4. Untuk Penelitian Selanjutnya:
Penelitian selanjutnya dapat menjelajahi aspek lain dari pendidikan
kesehatan, mempertimbangkan variasi metode edukasi, atau fokus pada
populasi yang berbeda untuk mendapatkan pemahaman yang lebih
mendalam.
DAFTAR PUSTAKA

Anggara, F., & Prayitno, N. (2013). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan


Tekanan Darah Di Puskesmas Telaga Murni, Cikarang Barat. Program
Studi S1 Kesehatan Masyarakat STIKes MH. Thamrin. Jakarta. Jurnal
Ilmiah Keseshatan, 5(1), 20-25.

Ariani, N., Prihandiwati, E., Wuri, H. I., & Apriawan, M. A. N. (2023).


Pemanfaatan Media Leaflet Terhadap Tingkat Pengetahuan Pasien
Hipertensi Lansia Di Posyandu Lansia Melati. Jurnal Insan Farmasi
Indonesia, 6(1), 166-173.

Chobanian, A. V., Bakris, G. L., Black, H. R., Cushman, W. C., Green, L. A., Jr,
J. L., et al. (2003). The Seventh Report Of The Joint National Committee
On Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood
Pressure: the JNC 7 report. JAMA, 2560-2572.

Damayanti, L. I., & Mulyanto, T. (2022). Efektifitas Penggunaan Media E-Leaflet


Terhadap Pengetahuan Tentang Penyakit Hipertensi di Wilayah UPTD
Puskesmas Bahagia Kab. Bekasi Tahun 2022. Jurnal Pendidikan dan
Konseling (JPDK), 4(4), 491-500.

Garwahusada, E., & Wirjatmadi, B. (2020). Hubungan Jenis Kelamin, Perilaku


Merokok, Aktivitas Fisik dengan Hipertensi Pada Pegawai Kantor. Media
Gizi Indonesia, 15(1), 60-65.

Jabani, A. S., Kusnan, A., & B, M. I. (2021). prevalensi dan faktor risiko
hipertensi derajat 2 di wilayah kerja puskesmas poasia kota kendari. jurnal
ilmiah ilmu keperawatan, 12(4), 31-42.

Kemenkes, R. (2019). Hipertensi Penyakit Paling Banyak Diidap Masyarakat.


Jakarta.

Kurnia, A. (2021). Self-management hipertensi. Jakad Media Publishing.

Manto, O. A. D., & Islamiaty, I. N. (2020). Efektivitas Pendidikan Kesehatan


Pada Pasien Hipertensi Studi Narrative Review. Journal of Nursing
Invention, 1(2), 130-137.

Marbun, W. S., & Hutapea, L. M. (2022). Penyuluhan Kesehatan Pada Penderita


Hipertensi Dewasa Terhadap Tingkat Pengetahuan Hipertensi. Jurnal
Keperawatan Silampari, 6(1), 89-99.

Naim, M. R., Sulastri, S., & Hadi, S. (2019). Gambaran Hasil Pemeriksaan Kadar
Kolesterol Pada Penderita Hipertensi Di Rsud Syekh Yusuf Kabupaten
Gowa. Jurnal Media Laboran, 9(2), 33-38.

Notoatmodjo Soekidjo. (2018). Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta.

Notoatmodjo, S. (2018). Promosi Kesehatan Dan Perilaku Kesehatan . Jakarta:


Rineka Cipta.

Nugroho, P. S., & Sari, Y. (2019). Hubungan Tingkat Pendidikan dan Usia
dengan Kejadian Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Palaran. Jurnal
Dunia Kesmas, 8(4), 233-238.

Nuraeni, E. (2019). Hubungan Usia dengan Jenis kelamin Beresiko dengan


Kejadian Hipertensi di Klinik X Kota Tanggerang. Jurnal JKFT :
Universitas Muhamadiyah Tanggerang, 4(1), 1-6.

Octaviana, D. R., & Ramadhani, R. A. (2021). Hakikat Manusia : Pengetahuan


(Knowladge), Ilmu Pengetahuan (Sains), Filsafat Dan Agama. Jurnal
Tawadhu, 5(2), 143-159.

P2PTM Kemenkes RI. (2019). Hari Hipertensi Dunia 2019 : "Know Your
Number, Kendalikan Tekanan Darahmu dengan CERDIK".

Pakpahan, M., Siregar, D., Susilawaty, A., Tasnim, Mustar, Ramdany, R., Et Al.
(2021). Promosi Kesehatan & Perilaku Kesehatan. Yayasan Kita Menulis.

Pebrisiana, Tambunan, L. N., & Baringbing, E. P. (2022). Hubungan karakteristik


dengan Kejadian Hipertensi Pada Pasien Rawat Jalan di RSUD dr. Doris
Sylvanus Provinsi Kalimantan Tengah. Jurnal Surya Medika (JSM), 8(3),
176-186.

Rahmawati. (2021). Ilmu Kesehatan Masyarakat. Pekalongan: NEM - Anggota


IKAPI.

Tuloli, T. S., Djuwarno, E. N., Hiola, F., Ramadhani, F. N., & Mudjidu, D. H.
(2022). Studi Rasionalitas Pemakaian Obat Antihipertensi Pada Kasus
Pasien Rawat Jalan. Journal Syifa Scinces and Clinical Research (JSSCR),
4(3), 685-693.

Ulya, Z., Iskandar, A., & Triasih, F. (2018). Pengaruh pendidikan kesehatan
dengan media poster terhadap pengetahuan manajemen hipertensi pada
penderita hipertensi. Jurnal Keperawatan Soedirman, 12(1), 38-46.

Yonata, A., & Pratama, A. S. P. (2016). Hipertensi sebagai faktor pencetus


terjadinya stroke. Jurnal Majority, 5(3), 17-21.

Anda mungkin juga menyukai