BAB I
PENDAHULUAN
diukur paling tidak pada tiga kesempatan yang berbeda. Seseorang dianggap
Failure - CHF), gagal ginjal (end stage renal disease), dan penyakit pembuluh
darah perifer.
suatu kondisi yang jauh lebih sering dan meliputi 95% dari hipertensi.
Hipertensi ini disebabkan oleh berbagai faktor, yaitu beberapa faktor yang
sekitar 51% dari kematian akibat stroke dan 45% dari penyakit jantung
termasuk riwayat keluarga, gaya hidup, pola makan yang buruk, merokok,
2
jenis kelamin, stres, ras, usia, dan tidur (Bansil, Pooja., Kuklina,E.V.,
keluarga penderita hipertensi juga rendah, hal ini terbukti masyarakat lebih
memilih makanan siap saji yang umumnya rendah serat, tinggi lemak, tinggi
gula, dan mengandung banyak garam. Pola makan yang kurang sehat ini
untuk menjaga dan mengontrol agar tekanan darah tidak meningkat dan
diharapkan bisa kembali normal. Selain itu pengukuran tekanan darah juga
dapat dilakukan oleh pihak keluarga yang telah belajar dari tenaga kesehatan.
sulitnya pasien untuk selalu menjaga dalam perawatan hipertensi secara baik.
Astrini Wonogiri tahun 2021 dari data 3 bulan yg saya ambil untuk pasien
petugas kesehatan bahwa masih banyak pasien hipertensi yang tidak berobat
sehingga dalam berobat ke rumah sakit sering tidak sesuai jadwal yang
ulang karena merasa sudah stabil dan Kontrol hanya merasakan pusing saja
Astrini Wonogiri , bahwa dari 3 bulan ini berjumlah 512 pasien yang
seharusnya melakukan kontrol tepat waktu tercatat 221 pasien , dan tercatat
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
hipertensi
D. Manfaat Penelitian
keluarga dalam perawatan pasien hipertensi yang tepat dan sebagai bahan
motivasi pasien hipertensi menjadi baik agar tekanan darah pasien tetap
stabil.
E. Keaslian Penelitian
Persamaan
Peneliti Judul Metode Hasil Penelitian dan
Perbedaan
Albherta Analisis Gambaran Deskriptif Didapatkan dari Persamaan terdapat
(2012) Kontrol Tekanan dengan penelitian ini pada metode
Cit Darah pada pasien pendekata untuk mengatahui penelitian,
Santosa di Puskesmas n cross 1) Deografis pengambilan
(2014) Bantul Yogyakarta pasien
sectional. sampling dan sama –
( letak,lokasi ,d
aerah /jauh
sama meneliti
dekat rumah ) ketertiban kontol
2)Ketertiban tekanan darah pada
jadwal control pasien Hipertensi
3)Hambatan
pasien tidak Perbedaannya dari
tertib control segi materi,
4)Mengetahui pengambilan
factor sampling dan pada
pendorong dan tempat penelitian
penghambat
control
Martinus Analisis Hubungan Kuantitati Didapatkan dari Persamaan sama –
Attalah Perilaku Kontrol f dengan penelitian ini sama meneliti
dan Silva Tekanan Darah metode untuk ketertiban kontol
(2012) Pasien Hipertensi deskriptif mengatahui tekanan darah pada
2012 1) Respon
analitik pasien Hipertensi
pasien
dan 2) Ketertiban
pendekata jadwal Perbedaannya dari
n cross control segi materi, Metode
sectional 3) Hambatan pengambilan
study pasien tidak sampling dan pada
tertib control tempat penelitian
4) Mengetahui
factor
pendorong
6
dan
penghambat
control
Anwar Banyak faktor Model Didapat dalam Persamaan sama –
(dalam pendorong dan pendekatan penelitian ini sama meneliti
Alfiana, penghambat survey adalah ketertiban kontol dan
Bintanah, penderita denagan ketidakapatuhan mengtahui factor
dan hipertensi dalam pendekatan dalam control
factor penyebab
Kusuma, melakukan subyek penderita
2014) kontrol tekanan adalah hipertensi dan
penghambat dan
darah di cross factor factor pendorong pada
pelayanan sectional penyebabnya pasien Hipertensi
kesehatan untuk control rutin
Perbedaannya
dari segi materi,
Metode pengambilan
sampling dan waktu
serta tempat penelitian