Anda di halaman 1dari 4

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kejadian Hipertensi di Indonesia merupakan masalah kesehatan yang

perlu diperhatikan. Karena angka prevalensinya yang tinggi dan akibat jangka

panjang yang ditimbulkannya (E. Susalit, dkk. 2001). The Sixth Report of The

Join National Community On Prevention, detection, Evaluation ON Treatmen of

High Blood Preasure (1997) mendefinisikan Hipertensi sebagai tekanan darah

sistolik 140 mmHg atau lebih atau tekanan darah diatolik 90 mmHg atau lebih

atau sedang dalam pengobatan anti hipertensi.

Boedhi Darmojo dalam tulisannya yang dikumpulkan dari berbagai

penelitian melaporkan bahwa 1,8 – 28,6% penduduk yang berusia di atas 20 tahun

adalah pasien hipertensi. Prinsip pengobatan hipertensi adalah pengobatan

hipertensi primer ditujukan untuk menurunkan tekanan darah dengan harapan

memperpanjang umur dan mengurangi timbulnya komplikasi, upaya menurunkan

tekanan darah dicapai dengan perubahan gaya hidup. (Pengobatan hipertensi

adalah pengobatan jangka panjang dengan kemungkinan besar untuk seumur

hidup (E. Susalit, dkk. 2001).

Pasien dalam pengobatan anti hipertensi, pengukuran tekanan darah wajib

dilakukan untuk menentukan apakah obat tersebut efektif dan untuk mengetahui

adanya perubahan tekanan darah yang memerlukan penggantian obat (Brunner &

sudart, 2001 hal. 906). Ketidakpatuhan terhadap program terapi merupakan


2

masalah besar pada penderita hipertensi diperkirakan 50% diantara mereka

menghentikan pengobatan dalam 1 tahun pemulihan. Pengontrolan darah yang

memadai hanya 20% (Brunner & Sudart. 2001, hal : 907). Dari hasil study

pendahuluan yang dilakukan di poli jantung, didapat hasil bahwa 51% dari jumlah

pasien yang berkunjung di poli jantung adalah pasien hipertensi. Dari hasil

penyebaran kuesioner pada 7 pasien hipertensi didapatkan 42% dari jumlah pasien

hipertensi mempunyai pengetahuan tentang hipertensi “baik”. 57% dari jumlah

pasien hipertensi kontrol sesuai advis dokter.

Seorang akan memperhatikan bahaya hipertensi ketika ada keluarga dekat

yang meninggal karena terkena serangan jantung atau lumpuh karena stroke

sebagai akibat hipertensi. Komplikasi pada hipertensi ringan dan sedang

komplikasinya adalah pada mata, ginjal, jantung dan otak, pada mata berupa

perdarahan retina, gangguan penglihatan sampai kebutaan. Gagal jantung

merupakan kelainan yang sering ditemukan pada hipertensi berat disamping

kelainan koroner dan miokard. Pada otak sering terjadi perdarahan yang

disebabkan oleh pecahnya mikroaneurisma yang dapat mengakibatkan kematian.

Kelainan lain yang dapat terjadi adalah proses trombo emboli dan serangan

iskemia otak sementara (Transient Ischaemic Attach). Gagal ginjal sering

dijumpai sebagia komplikasi hipertensi yang lama dan pada proses akut seperti

pada hipertensi maligna.

Dari uraian di atas maka perlu dilakukan penelitian lebih jauh guna

mengetahui seberapa jauh pengetahuan pasien hipertensi dalam meningkatkan


3

kepatuhan kontrol sehingga hasil penelitian ini dapat memberikan masukan bagi

perawatan dalam memberikan pengetahuan tentang hipertensi dengan lengkap.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dalam latar belakang maka dapat dirumuskan

permasalahan ”Apakah ada hubungan tingkat pengetahuan tentang hipertensi

terhadap kepatuhan kontrol pada pasien hipertensi di poli jantung”.

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan umum

Penelitian ini bertujuan mempelajari hubungan tingkat pengetahuan tentang

hipertensi dengan kepatuhan kontrol pasien dengan hipertensi.

2. Tujuan Khusus

Tujuan khusus penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Mengidentifikasi tingkat pengetahuan tentang hipertensi di poli jantung.

b. Mengidentifikasi kepatuhan kontrol pada pasien dengan hipertensi di poli

jantung.

c. Mendapatkan gambaran tentang hubungan tingkat pengetahuan dan

kepatuhan kontrol pada pasien dengan hipertensi di poli jantung.


4

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Peneliti

Dapat menjelaskan hubungan tingkat pengetahuan tentang

hipertensi dengan kepatuhan kontrol pasien hipertensi.

2. Bagi institusi atau rumah sakit

Memberikan data dan informasi bagi rumah sakit sebagai bahan

pertimbangan dalam mengatasi ketidakpatuhan pada pasien dengan

hipertensi.

3. Bagi perawat

Memberikan masukan kepada perawat tentang pentingnya

intervensi pengetahuan tentang kepatuhan kontrol pada pasien dengan

hipertensi.

4. Bagi pasien dan keluarga

Memberikan informasi tentang pentingnya kontrol pada pasien

hipertensi. Karena pengetahuan tentang hipertensi mempunyai hubungan

yang erat dengan kepatuhan kontrol, sehingga pasien dan keluarga

mempunyai inisiatif untuk mencari sumber informasi tentang hipertensi.

Anda mungkin juga menyukai