Anda di halaman 1dari 13

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini diuraikan tentang A. Pengertian Pengetahuan Tentang, 1.

Tingkat Pengetahuan, 2. Cara Memperoleh Pengetahuan, 3. Faktor-Faktor yang

Mempengaruhi Pengatahuan, 4. Kriteria Pengatahuan, B. Pengertian Ibu

Primipara, C. Anatomi Fisiologi Payudara, D. Pengertian ASI, E. Manfaat ASI, F.

Perawatan Payudara Pada Ibu Post Partum, G. Kerangka Teori, H. Kerangka

Konsep.

A. Pengertian Pengetahuan Tentang

Pengetahuan adalah merupakan hasil “Tahu” dan ini terjadi setelah orang

melakukan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu. Penginderaan terjadi

mulai panca indera manusia yaitu indera penglihatan, pendengaran,

penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh

melalui mata dan telinga. (Notoadmodjo, 1997)

1. Tingkat Pengetahuan

Notoatmodjo (2003 : 122 – 124) mengemukakan bahwa

pengetahuan yang dicakup dalam domain kognitif, mempunyai 6 tingkatan

yaitu :

a. Tahu (Know)

Artinya : kemampuan untuk mengingat suatu materi yang telah

dipelajari sebelumnya, termasuk diantaranya mengingat kembali

terhadap suatu yang spesifik dan seluruh bahan yang telah dipelajari
atau rangsangan yang telah diterima antara lain menyebutkan,

menguraikan, mendifinisikan dan menyatakan.

b. Memahami (Komperhension)

Artinya : kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang obyek

yang diketahui dan dapat menginterprestasikan materi secara benar.

Orang yang telah paham terhadap materi / obyek harus dapat

menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan

terhadap obyek yang dipelajari.

c. Aplikasi (Application)

Artinya : kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari

pada situasi / kondisi real yaitu : penggunaan hukum-hukum, rumus-

rumus dan sebagainya.

d. Analisa (Analysis)

Artinya : kemampuan untuk menjabarkan materi / subyek ke dalam

komponen-komponen masalah dalam suatu struktur organisasi dan

masih ada kaitan satu sama lain. Kemampuan analisis dilihat dari cara

menggambarkan (membuat bagan), membedakan, memisahkan dan

mengelompokkan.

e. Sintesis (Synthesis)

Artinya : kemampuan untuk menghubungkan bagian-bagian ke dalam

bentuk keseluruhan yang baru dengan kata lain sintesis adalah suatu

kemampuan untuk menyusun suatu formulasi yang ada misalnya :

dapat menyusun, merencanakan, merangkai dan menyesuaikan

terhadap suatu teori / rumusan yang ada.


f. Evaluasi (Evaluation)

Artinya : kemampuan untuk melakukan justifikasi / penilaian terhadap

suatu materi / obyek. Penilaian tersebut berdasarkan suatu kriteria yang

ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria yang ada. Pengukuran

pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara / angket yang

menanyakan tentang materi yang ingin diukur dapat disesuaikan

dengan tingkat-tingkat tersebut di atas.

2. Cara Memperoleh Pengetahuan

Notoadmodjo (2002 : 11 – 18) mengemukakan bahwa manusia

memperoleh pengetahuan dengan :

a. Cara tradisional / non alamiah

1) Cara coba – salah (trial and error).

Metode ini telah digunakan orang dalam waktu yang cukup lama

untuk menyelesaikan dan memecahkan berbagai masalah. Metode

ini telah banyak jasanya, terutama dalam meletakkan dasar-dasar

menemukan teori-teori dalam berbagai cabang ilmu pengetahuan.

2) Cara kekuasaan (Otoritas).

Metode ini berpendapat bahwa pemegang otoritas seperti

pemimpin pemerintahan, tokoh agama, maupun ahli ilmu

pengetahuan pada prinsipnya mempunyai mekanisme yang sama

dalam penemuan pengetahuan, sehingga orang lain menerima

pendapat yang dikemukakan oleh orang yang mempunyai otoritas,

tanpa menguji terlebih dahulu atau membuktikan kebenarannya,

baik berdasarkan fakta empiris ataupun penalaran sendiri.


3) Berdasarkan pengalaman pribadi.

Pengalaman merupakan sumber pengetahuan dan merupakan suatu

cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan. Oleh sebab itu

pengalaman pribadinya dapat digunakan sebagai upaya

memperoleh pengetahuan.

4) Melalui jalan pemikiran.

Metode memperoleh pengetahuan dengan menggunakan penalaran

baik melalui induksi maupun deduksi, yang merupakan cara

melahirkan pemikiran secara tidak langsung melalui pernyataan-

pernyataan, kemudian dicari hubungannya sehingga dapat dibuat

suatu kesimpulan. Proses pembuatan kesimpulan melalui

pernyataan khusus ke umum dinamakan induksi, sedangkan

pembuatan kesimpulan dari pernyataan umum ke khusus disebut

deduksi.

5) Cara Modern.

Merupakan metode pengetahuan secara sistematis, logis dan ilmiah

yang biasa disebut “metode penelitian ilmiah” atau lebih populer

disebut “metodologi penelitian ilmiah”.

3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengatahuan

Menurut Notoadmodjo (1997) dalam buku ilmu kesehatan masyarakat

pengetahuan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain :

a. Umur

Masa pubertas akhir atau adolensi terjadi suatu proses kematangan

yang berlangsung lambat dan teratur. Masa ini merupakan kunci


perkembangan. Menurut ahli jiwa batas waktu adolensi ialah 17 – 22

tahun. Perkembangan biologis menimbulkan terjadinya perubahan-

perubahan tertentu baik kualitatif ataupun kuantitatif yang bersifat

fisiologis ataupun psikologis oleh perkembangan baru dan kesulitan

yang sangat rumit dan kompleks. Pada usia ini dibutuhkan adanya

pendidikan dari orang tua yang berkepribadian sederhana dan jujur

serta tidak terlampau menuntut kepadanya serta membiarkannya

tumbuh dan berkembang dengan kodratnya sendiri dalam menghayati

arti dari nilai-nilai tertentu untuk menetatapkan sikap dan tinjauan

hidup sendiri.

b. Tingkat pendidikan

Konsep dasar pendidikan adalah suatu proses belajar yang berarti

dalam pendidikan itu terjadi proses pertumbuhan, perkembangan atau

perubahan ke arah yang lebih dewasa, lebih baik dan lebih matang

pada individu, kelompok dan masyarakat. Kegiatan atau proses belajar

apabila di dalamnya terjadi perubahan dari tidak tahu menjadi tahu dari

yang tidak dapat mengerjakan menjadi dapat mengerjakan sesuatu,

namun demikian tidak semua perubahan itu terjadi karena belajar saja,

tetapi karena proses kematangan dari perkembangan dirinya. Didalam

proses belajar terdapat tiga persoalan pokok yaitu persoalan masukan

(input), persoalan proses persoalan keluaran (output). Persoalan

masukan adalah menyangkut proses belajar. Persoalan proses adalah

mekanisme dan interaksi terjadinya perubahan kemampuan (perilaku)

pada diri subyek belajar. Sedangkan persoalan keluaran adalah


merupakan hasil belajar itu sendiri yaitu perubahan kemampuan atau

perilaku subyek belajar.

c. Pekerjaan

Kerja merupakan suatu yang dibutuhkan oleh manusia. Kebutuhan itu

bermacam-macam, berkembang dan berubah bahkan seringkali tidak

didasari oleh pelakunya. Seseorang bekerja karena ada sesuatu yang

hendak dicapainya dan orang tersebut berharap bahwa aktivitas kerja

dilakukannya akan membawa kepada suatu keadaan yang lebih

memuaskan dari pada keadaan sebelumnya. Apabila definisi kerja

dikaitkan dengan imbalan atau penyebaran maka pada ibu rumah

tangga yang juga bekerja keras tentulah tidak akan tercakup dalam

pengertian kerja. Tetapi bila definisi itu dihubungkan dengan pilihan

maka bagi semua orang diantara permainan dan keisengan

sesungguhnya sama saja artinya dengan bekerja. Peran wanita sebagai

pengatur rumah tangga yang cukup berat itu dalam pengrusan yang

sangat tinggi ialah faktor kemampuan dalam membagi waktu dan

tenaga untuk melakukan lagi macam tugas pekerjaan di rumah dari

subuh / dini hari sampai larut malam.

d. Sumber informasi

Dengan memberikan informasi tentang mencapai cara-cara hidup sehat

dan sebagainya akan mengakibatkan pengetahuan masyarakat.

Selanjutnya dengan pengetahuannya akan menumbuhkan kesadaran

dan pada akhirnya akan menyebabkan orang perilaku sesuai dengan

pengetahuan yang dimilikinya. Hasil atau perubahan yang dicapai akan


bersifat langgeng karena didasari pada kesadaran mereka sendiri dan

bukan paksaan.

4. Kriteria Pengatahuan

Menurut Arikunto (1996 : 245 – 246) pengetahuan dapat dikreteriakan

menjadi prosentase yang ditafsirkan ke kalimat tang bersifat kuantitatif

yaitu sebagai berikut :

a. Dikatakan Tinggi apabila nilai 76% - 100%

b. Dikatakan Sedang apabila nilai 56% - 75%

c. Dikatakan Kurang apabila nilai < 55%

B. Pengertian Ibu Primipara

Ibu primipara adalah wanita yang telah melahirkan seorang anak yang pertama

kali untuk hidup di dunia luar baik matur maupun prematur. (Okstem

Fisiologi, 1983)

C. Anatomi Fisiologi Payudara

1. Anatomi payudara

Kelenjar payudara adalah perlengkapan pada organ reproduksi wanita dan

mengeluarkan air susu. Buah dada terletak di dalam fisia superfasialis di

daerah pectoral antara strenum dan aksila melebar kira-kira iga kedua atau

iga ketiga sampai iga keempat atau iga ketujuh. Berat dan ukuran buah

dada berlainan. Pada pubertas membesar dan tumbuh besar selama hamil

dan sesudah melahirkan dan menjadi atropik pada usia lanjut. (Pearce,

Evelyn C, 1999)
2. Bagian atau struktur yang terdapat pada payudara

Buah dada terdiri dari bahan kelenjar susu atau jaringan alveola, tersusun

antara lobus-lobus yang saling terpisah oleh jaringan ikat dan jaringan

lemak. Setiap lobus terdiri atas kelompok alveolas yang bermuara ke

dalam ductus-ductus lainnya, untuk membentuk saluran yang lebih besar

dan berakhir dalam saluran sekrotik. Ketika saluran-saluran ini mendekati

putting, membesar untuk membentuk wadah penampung air susu yang

disebut laktifelut kemudian menyempit lagi dan menembus putting susu

yang bermuara di atas permukaannya. (Pearce, Evelyn C, 1999)

3. Fisiologi payudara

Ada 3 (tiga) hal yang mempengaruhi payudara:

a. Pertumbuhan dan involusi berhubungan dengan usia.

b. Perubahan berhubungan dengan siklus haid.

c. Perubahan karena kehamilan dan laktasi.

Ketiga hal tersebut di atas dipengaruhi oleh hormon ovarium dan hipofisis.

a. Pertumbuhan dan involusi.

Kelenjar payudara berasal dari penebalan epidermis menjelang

menarche pertumbuhan bertambah dengan bentuknya percabangan

ducts proliferasi stroma diantara ductus dan pada pubertas terjadi

pertambahan struma dan ductus terminal yang kecil tumbuh menjadi

alveolus-alveolus.

Pada saat menopouse payudara mengecil dan kurang padat. Pada usia

ini tampak pengurangan jumlah dan besarnya lubulus serta tampak


pertambahan jaringan elastik. Struktur kelenjar menghilang dan hanya

tampak ductus saja seperti payudara pria.

b. Perubahan siklus haid.

Sama seperti endometrium maka payudara juga dipengaruhi siklus

haid. Pada masa proliferasi ductus dan epitel alvcolus, ductus melebar

dan hipertropik. Setelah ovulasi akibat pengaruh progesteron, stroma

menjadi sembab dan bertambah selnya.

c. Perubahan karena kehamilan dan laktasi.

Beberapa saat setelah konsepsi akibat kehamilan akan tampak pada

payudara. Payudara akan menjadi penuh dan pada saat kelenjar

payudara membesar oleh karena lobulur akuran dan selnya bertambah.

Jaringan payudara seluruhya terdiri atas unsur kelenjar, sehingga

menyerupai pankreas. Sedangkan stroma hanya sedikit kelenjar

dilapisi oleh epitel kuboid dan pada trimester ketiga tampak adanya

sekret. Vakuola lemak tampak dalam sel dan segera setelah partut

sekresi susu terjadi.

Setelah masa laktasi selesai maka akan terjadi atropsi kelenjar, ductus

mengecil dan seluruh payudara akan mengecil lagi. (bagian patologi

FKUI, 1973)

D. Pengertian ASI

ASI adalah suatu emulsi lemah dalam larutan protein laktosa dan garam-

garam organik yang disekresi oleh kedua belah kelenjar payudara itu sebagai

makanan utama bagi bayi. (Setjiningsih, 1997 ; 20)


E. Manfaat ASI

1. Bagi bayi

a. Nutrisi terbaik, baik kualitas maupun kuantitasnya. Dengan

melaksanakan manajemen laktasi yang baik produksi ASI cukup

sebagai makanan tunggal bayi normal sampai 6 bulan.

b. Meningkatkan dayatahan tubuh. ASI adalah cairan yang mengandung

zat kekebalan atau dayatahan tubh yang dapat melindungi bayi dari

beberapa penyakit infeksi bakteri, virus dan jamur.

c. Meningkatkan kecerdasan, ASI mengandung nutrisi-nutrisi yang

diperlukan oleh otak bayi agar dapat tumbuh optimal.

d. Meningkatkan jalinan kasih sayang (bonding). Dengan sering didekap,

bayi akan merasakan kasih sayang ibunya. Dia jga akan merasa aman

dengan jantung ibu yang telah dikenalnya sejak dalam rahim. Dia akan

tumbuh menjadi seorang yang berkepribadian baik. (Roesli Utami,

200 : 12)

2. Bagi ibu

a. Hemat waktu.

b. Ekonomis.

c. Tidak merepotkan, terutama menyusui dimalam hari.

d. Dapat dibawa kemana-mana dengan mudah.

e. Memberikan kepuasan dan rasa bahagia bagi ibu.

f. Membentuk ikatan batin yang kuat antara ibu dan bayi.

(Roesli Utami, 2000 : 13 – 14)


3. Bagi keluarga

a. ASI tidak merepotkan.

b. ASI mengurangi anggaran belanja keluarga.

(Depkes RI, 19991 : 148)

4. Perawatan payudara

Perawatan payudara yang dilakukan pada ibu post partum

bertujuan untuk membantu kelancaran pengeluaran ASI.

Tujuan perawatan payudara sesudah melahirkan adalah :

a. Memelihara hygiene payudara.

b. Memperbanyak atau memperlancar produsi ASI.

Pelaksanaan perawatan payudara sesudah ibu melahirkan dimulai sendiri

mungkin yaitu 1 – 2 hari sesudah bayi dilahirkan.

Agar tujuan perawatan dapat dicapai maka hal-hal yang perlu diperhatikan

adalah :

a. Harus dikerjakan secara teratur dan sistematis.

b. Memelihara kebersihan atau hygiene sehari-hari.

c. Nutrisi ibu lebih baik dari keadaan sebelumnya.

d. Percaya pada diri sendiri akan kemampuan menyusui bayinya.

e. Hindarkan rasa cemas, rasa takut atau stress.

Menurut jumiarni, dkk 1995 ada beberapa teknik peawatan payudara pada

ibu sesudah melahirkan.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan iatu cara pengurutan meliputi.

a. Pengurutan I : Menggunakan telapak tangan.

b. Pengurutan II : Menggunakan jari-jari tangan.


c. Pengurutan III : Menggunakan sendi jari-jari tangan.

5. Persiapan alat

a. Minyak kelapa atau baby oil.

b. Kapas dalam tempatnya.

c. Handuk bersih dan kering.

d. Air hangat dan air dingin pada tempatnya.

e. Bengkok.

6. Cara perawatan payudara

Pengurutan terdiri atas 4 gerakan, yang dilakukan pada kedua payudara

selama 5 menit (± 30 kali). Sebelumya licinkan kedua telapak tangan

dengan menggunakan minyak baby oil atau minyak kepala.

a. Pengurutan I

Tempatkan kedua telapak tangan diantara kedua payudara, kemudian

pengurutan dimulai ke arah kiri, telapak tangan kiri kearah sisi kiri,

telapak tangan kanan ke arah sisi kanan. Pengurutan diteruskan ke

samping, selanjutnya melintang. Dalam posisi tersebut di atas telapak

tangan mengurut ke dapan kemudian kedua tangan dilepaskan dari

payudara (dilentingkan). Gerakan ini diulang ± 30 kali.

b. Pengurutan II

Telapak tangan kiri menopang payudara kiri dan jari-jari tangan ke

arah sisi kelingking menurut payudara ke arah puting susu. Gerakan ini

diulang ± 30 kali untuk tiap payudara.

c. Pengurutan III
Telapak tangan menopang payudara, tangan lainnya menggenggam

dan mengurut payudara dari pangkal menuju keputing. Gerakan ini

diulang ± 30 kali untuk tiap payudara.

Selesai pengurutan, payudara di percik dengan air hangat dan dingin

bergantian selama ± 5 menit kemudian gunakan BH yang baik yaitu

yang menyangga payudara.

F. Perawatan Payudara Pada Ibu Post Partum

G. Kerangka Teori
IBU PRIMIPARA Tingkat
PENGETAHUAN
Pengetahuan Kelancaran ASI

Faktor-Faktor yang mempengaruhi pengetahuan :


Umur
Tingkat pendidikan Tinggi
Pekerjaan Sedang
Sumber informasi Kurang

H. Kerangka Konsep.
IBU PRIMIPARA Tingkat
PENGETAHUAN
Pengetahuan Kelancaran ASI

Faktor-Faktor yang mempengaruhi pengetahuan :


Umur
Tingkat pendidikan Tinggi
Pekerjaan Sedang
Kurang

Anda mungkin juga menyukai