Anda di halaman 1dari 23

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Konsep Tentang Pengetahuan

1. Pengertian Pengetahuan

Menurut Ariani (2014), pengetahuan (knowledge) merupakan

hasil rasa keingintahuan manusia terhadap sesuatu dan hasrat untuk

meningkatkan harkat hidup sehingga kehidupan menjadi lebih baik dan

nyaman yang berkembang sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan

manusia baik di masa sekarang maupun di masa depan. Pengetahuan

hanya sekedar menjawab pertanyaan what. misalnya apa alam, apa

manusia, apa air, dan lainnya.

Menurut Ariani (2014), pengetahuan merupakan hasil tahu

yang terjadi setelah orang mengadakan penginderaan terhadap suatu

objek tertentu. Penginderaan terhadap objek terjadi melalui panca

indera seperti penglihatan, penciuman, pendengaran perasa dan peraba

dengan sendiri.

2. Tingkat Pengetahuan

Pengetahuan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi

terbentuknya sikap seseorang. Berdasarkan pengalaman dan penelitian,

jika seseorang memiliki pengetahuan yang baik maka akan memiliki

perilaku yang baik pula.

5
6

Menurut Notoatmodjo (2003) dalam Ariani (2014),

pengetahuan yang tercakup dalam domain kognitif dibagi menjadi 6

tingkatan yaitu

a. Tahu (know)

Tahu (know) merupakan mengingat kembali (recall)

terhadap sesuatu yang spesifik dan seluruh bahan yang

dipelajari atau rangsangan yang telah diterima

b. Memahami (comprehention)

Memahami adalah suatu kemampuan untuk menjelaskan

secara benar tentang objek yang diketahui sehingga dapat

menginterprestasikan dengan benar. Orang yang paham

terhadap suatu objek atau materi dapat menjelaskan,

menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan terhadap

suatu objek yang dipelajari.

c. Aplikasi (application)

Aplikasi merupakan kemampuan untuk menggunakan

materi yang dipelajari pada situasi ataupun kondisi nyata.

Aplikasi diartikan sebagai aplikasi atau penggunaan hukum-

hukum, rumus, metode, prinsip dan sebagainya.

d. Analisis (analysis)

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menanyakan

materi atau suatu objek kedalam komponen-komponen tetapi


7

masih didalam struktur organisasi dan masih ada kaitannya satu

dengan yang lain.

e. Sintesis (syntesis)

Sintesis merupakan suatu kemampuan untuk

menghubungkan bagian didalam suatu keseluruhan yang baru,

dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk

menyusun formulasi baru dari formulasi yang ada.

f. Evaluasi (evaluation)

Evaluasi merupakan kemampuan untuk melakukan

justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek.

Penilaian-penilaian itu berdasarkan suatu kriteria yang

ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria-kriteria yang

sudah ada.

3. Cara Memperoleh Pengetahuan

Menurut Ariani (2014), berbagai macam yang telah digunakan

untuk memperoleh kebenaran pengetahuan sepanjang sejarah

dikelompokkan menjadi dua, yaitu cara tradisional atau non ilmiah,

yakni tanpa melalui penelitian ilmiah, yakni melalui proses penelitian

sebagai berikut :

a. Cara memperoleh kebenaran non ilmiah

1) Cara coba salah (trial and error)

Cara ini dipakai orang sebelum adanya kebudayaaan,

bahkan sebelum adanya peradaban. Jika seseorang menghadapi


8

persoalan atau masalah, upaya pemecahannya dilakukan dengan

coba-coba saja bila percobaan pertama gagal, dilakukan percobaan

yang kedua dan seterusnya sampai masalah tersebut terpecahkan.

2) Cara kebetulan

Penemuan kebenaran secara kebetulan terjadi dikarenakan

tidak disengaja oleh orang yang bersangkutan.

3) Cara kekuasaan atau otoriter

Pada kehidupan sehari-hari, kebiasaan dan tradisi yang

dilakukan oleh orang tanpa melalui penalaran apakyang dilakukan

baik atau tidak, kebiasaan ini biasanya diwariskan turun temurun.

Sumber pengetahuan dapat berupa pemimpin masyarakat baik

formal maupun informal. Para pemegang otoritas prinsipnya adalah

orang lain menerima pendapat yang dikemukakan oleh yang

mempunyai otoritas tanpa terlebih dahulu menguji atau

membuktikan kebenarannya, baik berdasarkan perasaannya sendiri.

4) Berdasarkan pengalaman pribadi

Pengalaman adalah guru terbaik demikian bunyi pepatah.

Pepatah ini mengandung maksud bahwa pengalaman merupakan

sumber pengetahuan. Hal ini dilakukan dengan cara mengulang

kembali pengalaman yang diperoleh dalam memecahkan

permasalahan yang dihadapi. Apabila dengan cara yang digunakan

orang tersebut dapat memecahkan masalah yang dihadapi, maka


9

untuk memecahkan masalah lain yang sama, orang dapat pula

menggunakan cara tersebut.

5) Cara akal sehat (common sense)

Akal sehat adalah commen sense kadang-kadang dapat

menemukan teori atau kebenaran. Sebelum ilmu pendidikan

berkembang, orang tua pada zaman dahulu menggunakan cara

hukuman fisik agar anaknya mau menuruti nasehat orang tuanya.

Ternyata cara ini berkembang menjadi teori, bahwa hukuman

adalah metode bagi pendidikan anak.

6) Kebenaran melalui wahyu

Ajaran adalah suatu kebenaran yang diwahyukan dari

Tuhan.kebenaran ini harus diterima dan diyakini oleh pengikut

agama yang bersangkutan, terlepas dari apakah kebenaran tersebut

rasional atau tidak.

7) Kebenaran secara intuitif

Kebenaran ini secara intuitif diperoleh manusia

secara cepat sekali melalui proses diluar kesadaran tanpa

melalui proses penalaran atau berpikir.

8) Melalui jalan pikiran

Sejalan dengan perkembangan kebudayaan, cara

berpikir manusia ikut berkembang. Manusia mampu

menggunakan penalaran dalam memperoleh pengetahuan.

Dalam memperoleh kebenaran pengetahuan individu


10

menggunakan jalan pikirannya, baik melalui induksi

maupun deduksi.

Induksi dan deduksi pada dasarnya merupakan cara

melahirkan pemikiran secara tidak langsung melalui

pernyataan yang dikemukakan, lalu dicari hubungannya

sehingga dapat dibuat suatu kesimpulan.

9) Induksi

Induksi adalah proses penarikan kesimpulan yang

dimulai dari pernyataan khusus ke pernyataan umum.

Kemudian disimpulkan kedalam konsep yang

memungkinkan seseorang untuk memhami suatu gejala.

10) Deduksi

Deduksi adalah pembuatan kesimpulan dari

pernyataan-pernyataan umum ke pernyataan khusus.

b. Cara baru atau ilmiah

Cara baru atau dalam memperoleh pengetahuan pada dewasa ini

lebih sistematis, logis dan ilmiah atau lebih populer disebut

metodologi penelitian (research methodology). Kemudian

diadakan penggabungan antara proses berpikir deduktif, induktif,

dan verifikatif, akhirnya lahir suatu cara melakukan penelitian

yang dewasa ini kita kenal dengan metode penelitian ilmiah

(scientific research method).

4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan


11

Menurut Ariani (2014), pegetahuan baik yang dimiliki

seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya yaitu :

a. Faktor Internal

1) Umur

Umur merupakan rentang waktu seseorang yang dimulai

sejak dia dilahirkan hingga berulang tahun. Jika seseorang itu

memiliki umur yang cukup maka akan memiliki pola pikir

yang matang pula. Umur akan sangat berpengaruh terhadap

daya tangkap sehingga pengetahuan diperolehnya akan

semakin baik.

2) Jenis Kelamin

Jenis kelamin merupakan faktor yang mempengaruhi

pengetahuan, salah satunya adalah adanya perbedaan tingkat

kesadaran antara laki-laki dan perempuan. Pada umumnya

perempuan memiliki kesadaran yang baik dalam mencari tahu

informasi dari pada laki-laki baik secara formal maupun

informal.

3) Pendidikan

Pendidikan merupakan seluruh proses kehidupan yang

dimiliki oleh setiap individu berupa interaksi individu dengan

lingkungannya, baik secara formal maupun informal yang

melibatkan perilaku induvidu maupun kelompok.

4) Pekerjaan
12

Pekerjaan merupakansalah satu faktor yang mempengaruhi

pengetahuan. Seseorang yang bekerja akan sering berinteraksi

dengan orang lain sehingga akan memiliki pengetahuan yang

baik pula. Pengalaman bekerja akan memberikan pengetahuan

dan keterampilan serta pengalaman belajar dalam bekerja akan

dapat mengembangkan kemampuan dalam mengambil

keputusan yang merupakan keterpaduan menalar secara ilmiah.

b. Faktor Eksternal

1) Lingkungan

Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada disekitar

individu baik ligkungan fisik, biologis maupun sosial.

Lingkungan berpengaruh terhadap proses maksudnya

pengetahuan kedalam lingkungan tersebut.

2) Sosial Budaya

Sosial budaya merupakan suatu kebiasaan atau tradisi yang

dilakukan seseorng tanpa melalui penalaran apakah yang

dilakukan baik atau buruk. Dengan demikian seseorang akan

bertambah pengetahuannya walaupun tidak melakukan.

3) Status Ekonomi

Status ekonomi juaga akan menentukan tersedianya suatu

fasilitas yang diperlukan untuk kegiatan tertentu, sehingga

status sosial ekonomi ini akan mempengaruhi pengetahuan

seseorang.
13

4) Sumber Informasi

Seseorang yang memiliki sumber informasi yang lebih

banyak akan memiliki pengetahuan yang lebih luas pula. Salah

satu sumber informasi yang berperan penting bagi pengetahuan

yaitu media masa. Pengetahuan bisa didapat dari beberapa

sumber antara lain media cetak, elektronik, papan, keluarga,

teman, dan lain-lain.

5) Kriteria Tingkat Pengetahuan

Menurut Arikunto (2006) dalam Ariani (2014),

pengetahuan seseorang dapat diketahui dan diinterpretasikan

dengan skala yang bersifat kualitatif yaitu :

a) Pengetahuan baik, jika presentasae jawaban 76-100%

b) Pengetahuan cukup, jika presentase jawaban 56-75%

c) Pengetahuan kurang, jika presentase jawaban <56%

B. Konsep tentang Vulva Hygiene

1. Pengertian

Vulva Hygiene yaitu membersihkan vulva dan daerah

sekitarnya pada klien wanita, klien dengan masa nifas, ada gangguan

pada vulva, atau klien tidak dapat melakukannya sendiri.

2. Manfaat Vulva Hygiene

Tindakan perawatan vulva hygiene bisa dilakukan minimal 2

kali sehari dan waktu yang lebih baik adalah pagi dan sore sebelum
14

mandi, sesudah buang air kecil atau buang air besar 4 jam sekali.

Manfaat perawatan vulva hygiene yaitu:

a. Menjaga kebersihan vulva

b. Mencegah infeksi

c. Memberikan rasa nyaman

3. Prosedur Tindakan Vulva Hygiene

Tindakan prosedur seorang perawat dalam melakukan

perawatan vulva hygiene (Maryunani,2011)

a. Tujuan :

1) Menjaga kebersihan vulva

2) Mencegah infeksi

3) Memberikan rasa nyaman

b. Indikasi

1) Pasien nifas/ yang tidaak dapat melakukannya sendiri

2) Pasien pasca insisi daerah perineum/vulva

3) Pasien yang daerah vulvanya infeksi/luka

c. Persiapan Pasien

1) Jaga privasi pasien

2) Sediakan lampu penerangan yang cukup

3) Pasien diberitahu dan prosedur tindakan yang akan dilakukan

d. Persiapan alat

1) Sarung tangan steril

2) Pispot
15

3) Korentang

4) Bengkok 1 buah

5) Pembalut

6) Selimut 1 buah

7) Perlak

8) Pinset anatomis

9) Celana dalam

10) Kom steril berisi kapas savlon/kapas sublimat

11) Baskom berisi air bersih

e. Prosedur pelaksanaan vulva hygiene

1) Dekatkan peralatan

2) Atur posisi dorsal recumbent

3) Cuci tangan

4) Pakai sarung tangan

5) Lepaskan pakaian bawah, berikan selimut pada badan bagian

bawah

6) Pasang perlak dan pengalas dibawah bokong pasien

7) Pasang pispot di bawah bokong pasien

8) Berilah waktu apabila pasien ingin buang air besar/kecil

9) Siram vulva dan sekitarnya dengan air yang dialirkan dari

tempatnya, kemudian angkat pispot

10) Jepitlah kapas lembab dengan pinset steril


16

11) Bersihkan mulai dari simfisis pubis menuju ke bawah secara

zig-zag kapas tidak terlewatkan ke kulit dan tidak ada bagian

yang terlewatkan

12) Lakukan langkah 10 pada paha kanan

13) Langkah berikutnya dari atas labium mayor kiri ke arah bawah

14) Lakukan langkah 12 pada labium mayor kanan

15) Telunjuk dan ibu jari tangan kiri membuka labium minor

16) Bersihkan dari klitoris menuju ke bawah sampai anus

17) Bila anus masih kotor, bagian ini boleh diulang. Pakaikan

pembalut bila perlu

18) Angkat perlak dan pengalas, kenakan pakaian bagian bawah.

19) Berikan kenyamanan pada pasien

20) Lepaskan sarung tangan, rendam dalam larutan klorin 0,5%

selama 10 menit.

21) Cuci tangan

22) Bersihkan alat dan rapikan kembali.

f. Perilaku menjaga vulva hygiene

Daerah keperempuanan mudah terkena bakteri yang dapat

menimbulkan infeksi. Maka perempuan perlu menjaga kebersihan

organ genetalianya, seperti :

1) Membasuh vagina dari arah depan kebelakang dengan hati-

hati, menggunakan air bersih setelah buang air kecil, buang air

besar, dan mandi.


17

2) Mengganti pakaian dalam 2 kali sehari

3) Pada saat menstruasi gunakan pembalut yang berbahan lembut,

menyerap dengan baik, tidak mengandung bahan yang

membuat alergi (parfum atau gel) dan merekat dengan baik

pada celana dalam. Pembalut haru diganti minimal 3 kali

dalam sehari untuk menghindari pertumbuhan bakteri.

4) Mencuci tangan sebelum menyentuh vagina

5) Menggunakan celana dalam yang bersih, kering dan terbuat

dari bahan katun.

6) Hindari menggunakan handuk atau waslap milik orang lain

untuk mengeringkan vagina.

7) Mencukur sebagian rambut kemaluan untuk menghindari

kelembapan di daerah vagina.

C. Konsep Remaja

1. Pengertian Remaja

Menurut Marmi (2015:43-44) bahwa remaja pada

umumnya didefinisikan sebagai orang-orang yang mengalami masa

peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa. Menurut WHO,

remaja (adolescence) adalah mereka yang berusia 10-19 tahun.

Sementara dalam terminology lain PBB menyebutkan anak muda

(youth) untuk mereka yang berusia 15-24 tahun. Ini kemudian

disatukan dalam sebuah terminology kaum muda (young people) yang

mencakup 10-24 tahun.


18

Sementara itu dalam program BKKBN disebutkan bahwa

remaja adalah mereka yang berusia antara 10-24 tahun. Menurut

Hurlock (1993), masa remaja adalah masa yang penh dengan

kegoncangan, taraf mencari identitas diri dan merupakan periode yang

paling berat. Menurut Bisri (1995), remaja adalah mereka yang telah

meninggalkan masa kanak-kanak yang penuh dengan ketergantungan

dan menuju masa pembentukan tanggung jawab.

2. Tahapan Remaja

Menurut Marmi (2015:45) bahwa tmbuh kembangnya menuju

dewasa, berdasaran kematangan psikososial dan seksual, semua remaja

akan melewati tahapan berikut :

a. Masa remaja awal atau dini (early adolescence): umur 11-13 tahun.

Dengan cirri khas: ingin bebas, lebih dekat dengan teman sebaya,

mulai berpikir abstrak dan lebih banyak memperhatikan keadaan

tubuhnya.

b. Masa remaja pertengahan (middle adolescence): umur 14-16 tahun.

Dengan ciri khas: mencari identitas diri, timbul keinginan untuk

berkencan, berkhayal tentang seksual, mempunyai rasa cinta yang

mendalam.

c. Masa remaja lanjut (late adolescence): umur 17-20 tahun.

Dengan ciri khas: mampu berfikir abstrak, lebih selektif dalam

mencari teman sebaya, mempunyai citra jasmani dirinya, dapat

mewujudkan rasa cinta, pengungkapan kebebasan diri. Tahapan ini


19

mengikuti pola yang konsisten untuk masing-masing individu.

Walaupun setiap tahap mempunyai cirri tersendiri tetapi tidak

mempunyai batasa yang jelas, karena proses tumbuh kembang

berjalan secara berkesinambungan.

Terdapat ciri yang pasti dari pertumbuhan somatic pada

remaja, yaitu peningkatan masa tulang, otot, masa lemak, kenaikan

berat badan, perubahan biokimia, yang terjadi pada kedua jenis

kelamin baik laki-laki maupun perempuan walaupun polanya berbeda.

Selain itu terdapat kekhususan (sex specific), seperti pertumbuhan

payudara pada remaja perempuan dan rambut muka (kumis, jenggot)

pada remaja laki-laki.

3. Perubahan Fisik Pada Remaja

Menurut Marmi (2015:46) bahwa remaja merupakan hal yang

sangat penting dalam kesehatan reproduksi, karena pada masa ini

terjadi pertumbuhan fisik yang sangat cepat untuk mencapai

kematangan, termasuk organ-organ reproduksi sehingga mampu

melaksanakan fungsi reproduksinya. Perubahan yang teradi yaitu :

a. Munculnya tanda-tanda seks primer; teradi haid yang pertama

(menarche) pada remaja perempuan dan mimpi basah pada remaja

laki-laki.

b. Munculnya tanda-tanda seks sekunder, yaitu :

1) Pada remaja laki-laki; tumbuhnya jakun, penis dan buah zakar

bertambah besar, terjadinya ereksi dan ejakulasi, suara


20

bertambah besar, dada lebih besar, badan berotot, tumbuh

kumis diatas bibir, cambang dan rambut di sekitar kemaluan

dan ketiak.

2) Pada remaja perempuan; pinggul melebar, pertumbuhan rahim

dan vagina, tumbuh rambut disekitar kemaluan dan ketiak,

payudara membesar.

4. Perkembangan Remaja

Menurut Marmi (2015:9), perkembangan remaja terdiri dari

a. Perubahan Fisik

Perubahan fisisk remaja merupakan perubahan secara

biologis yang ditandai dengan kematangan organ seks primer

maupun organ seks sekunder, yang dipengaruhi oleh kematangan

hormon seksual. Percepatan pertumbuhan badan terutama terlihat

pada pertumbuhan panjang badan yang berlangsung dalam periode

dua tahun. Pada remaja putri, percepatan pertumbuhan selesai pada

usia 13 tahun sedangkan remaja putra pada usia 15 tahun, akan

tetapi pertumbuhan panjang badan masih berjalan selama kurang

lebih tiga tahun sampai kira-kira usia 16 dan 18 tahun. Disamping

pertumbuhan panjang badan terjadi pertumbuhan berat badan yang

kurang lebih berjalan paralel dengan bertambahnya panjang badan.

b. Perkembangan Psikologis

Pertumbuhan fisik terutama organ-organ seksual

mempengaruhi berkembangnya emosi atau perasaan-perasaan dan


21

dorongan baru seperti perasaan cinta, rindu dan keinginan untuk

berkenalan lebih intim dengan lawan jenis.

Pada usia remaja awal, perkembangan emosinya

menunjukkan sikap yang sensitif dan reaktif yang sangat kuat

terhadap berbagai peristiwa atau situasi sosial, emosinya bersifat

negatif dan temperamental yaitu mudah tersinggung dan sedih.

Salah satu aspek psikologis dari perubahan fisik di masa remaja

adalah menjadi sangat memperhatikan tubuh mereka dan

membangun citranya sendiri mengenai bagaimana tubuh mereka di

mata orang lain. Perhatian yang berlebihan terhadap citra tubuh

sendiri, sangat kuat pada masa remaja.

c. Perkembangan Sosial

Salah satu tugas perkembangan masa remaja yang tersulit

adalah yang berhubungan dengan penyesuaian sosial.

Perkembangan sosial remaja dipengaruhi oleh pengalaman sosial

yang dialami pada masa kanak-kanak. Untuk menemukan jati

dirinya maka remaja harus mempunyai peran dalam kehidupan

sosialnya.

Dalam perkembangan sosialnya, remaja mulai memisahkan

diri dari orang tua dan mulai memperluas hubungan dengan teman

sebaya (peer group). Kelompok sebaya menjadi begitu berarti dan

sangat berpengaruh dalam kehidupan social remaja.

d. Perkembangan Kepribadian
22

Banyak remaja yang menggunakan standar kelompok

sebagai dasar konsep mereka mengenai kepribadian “ideal” dalam

menilai kepribadian mereka sendiri. Banyak kondisi dalam

kehidupan remaja yang turut membentuk pola kepribadian melalui

pengaruhnya pada konsep diri, diantaranya sama dengan kondisi

pada masa kanak-kanak, tetapi banyak yang merupakan akibat dari

perubahan-perubahan fisik dan psikologis yang terjadi selama

masa remaja.

e. Perkembangan Kognitif

Salah satu tugas perkembangan remaja yang harus

dilaluinya adalah mampu berpikir secara lebih dewasa dan rasional,

serta memiliki pertimbangan yang lebih matang dalam

menyelesaikan masalah. Mereka harus mampu mengembangkan

standar moral dan kognitif yang dapat dijadikan sebagai petunjuk

dan menjamin konsistensi dalam membuat keputusan dan

bertindak. Dengan kata lain remaja harus memiliki kemampuan

intelektual serta konsepsi yang dibutuhkan untuk menjadi warga

masyarakat yang baik.

D. Konsep Menstruasi

1. Pengertian

Menstruasi atau haid adalah perdarahan secara periodik dan

siklik dari uterus, disertai pelepasan atau deskuamasi endometrium

yang terjadi setiap bulan secara teratur pada wanita dewasa dan sehat.
23

Panjang siklus haid ialah jarak antara tanggal mulainya haid yang lalu

dan mulainya haid berikutnya. Mulainya haid tidak diperhitungkan dan

tepatnya waktu haid dari ostrium uteri eksternum tidak dapat diketahui,

maka panjang siklus mengandung kesalahan satu hari

(Lestari,2015:181).

2. Siklus Menstruasi

Menstruasi terdiri dalam 4 fase yaitu :

a. Fase mentruasi (hari ke-28 sampai hari ke-2 atau 3)

Pada fase ini menunjukkan masa terjadinya proses

peluruhan dari lapisan endometrium uteri disertai pengeluaran

darah dari dalamnya. Terjadi kembali peningkatan kadar dan

aktifitas hormon-hormon FSH dan estrogen yang disebabkan

tidak adanya hormon LH dan pengaruhnya karena produksinya

telah dihentikan oleh peningkatan kadar hormon progesteron

secara maksimal. Hal ini mempengaruhi kondisi flora normal dan

dinding-dingding di daerah vagina dan uterus yang selanjutnya

dapat mengakibatkan perubahan-perubahan hygiene pada daerah

tersebut dan menimbulkan keputihan.

b. Fase Folikuler/Proliferasi (hari ke-5 sampai hari ke-14)

Pada masa ini adalah masa paling subur bagi seorang

wanita. Dimulai dari hari pertama sampai sekitar sebelum kadar

LH meningkat dan terjadi pelepasan sel telur (ovulasi) dinamakan

fase folikuler karena pada saat ini terjadi perubahan folikel


24

didalam ovarium. Pada pertengahan fase folikuler, kadar FSH

sedikit meningkat sehingga merangsang pertumbuhan sekitar 3-30

folikel yang masing-masing mengandung 1 sel telur. Tetapi hanya

satu folikel yang terus-terus tumbuh sedangkan yang lainnya

hancur. Pada suatu siklus, sebagian endometrium dilepaskan

sebagai respon terhadap kadar hormon estrogen dan progesteron.

Endometrium terdiri dari 3 lapisan. Lapisan paling atas dan tengah

dilepaskan sedangkan untuk lapisan dasarnya akan tetap

dipertahankan dan akan menghasilkan sel-sel yang baru untuk

membentuk kedua lapisan yang telah dilepaskan ini. Perdarahan

menstruasi berlangsung selama 3-7 hari, rata-rata selama 5 hari.

Darah yang hilang sebanyak 28-283 gram. Darah menstruasi

biasanya tidak akan membeku kecuali ada perdarahan yang hebat.

Dan pada akhirnya fase ini terjadi lonjakan penghasilan hormon

LH yang sangat meningkat yang menyebabkan ovulasi.

c. Fase Luteal/Fase Sekresi/Fase Premenstruasi (hari ke-14 sampai

hari ke-28)

Pada fase ini menunjukkan masa ovarium beraktivitas

membentuk korpus luteum dari sisa-sisa folikel-folikel degraaf

yang sudah mengeluarkan sel ovum (telur) pada saat terjadinya

ovulasi. Pada fase ini meningkatkan hormon progesteron yang

bermakna, yang diikuti oleh penurunan kadar hormon-hormon

FSH, estrogen dan LH. Keadaan ini digunakan sebagai penunjang


25

lapisan endometrium untuk mempersiapkan dinding rahim dalam

menerima hasil konsepsi jika terjadi kehamilan, digunakan untuk

penghambatan masuknya sperma kedalam uterus dan proses

peluruhan dinding rahim yang prosesnya akan terjadi pada akhir

fase ini.

d. Fase regenerasi/pasca menstruasi (hari ke-1 sampai hari ke-5)

Pada fase ini terjadi proses pemulihan dan pembentukan

kembali lapisan endometrium uteri, sedangkan ovarium mulai

beraktifitas kembali membentuk folikel-folikel yang terkandung

didalamnya melalu pengaruh hormon-hormon FSH dan estrogen

yang sebelumnya sudah dihasilkan kembali di dalam ovarium

(Lestari,2015:181-184)

3. Syndroma sebelum datang bulan (Premenstruasi syndrome)

Menurut Lestari (2015:184-185) beberapa saat sebelum mulai

datang bulan (menstruasi), biasanya akan mengalami rasa tidak enak

atau merasakan beberapa gejala seperti :

a. Nyeri payudara

b. Rasa penuh atau kembung di perut bagian bawah

c. Merasa sangat lelah

d. Nyeri otot, terutama di pinggul bagian bawah atau perut

e. Perubahan asam basa vagina

f. Wajah berminyak atau tumbuh jerawat


26

g. Gangguan emosi, seperti mudah tersinggung, gelisah, sukar tidur

dan sakit kepala

4. Cara Mengatasi Keluhan Selama Atau Sebelum Menstruasi

Menurut Lestari (2015:185-186) cara penanggulangan atau

mengatasi gangguan keluhan sebelum dan selama menstruasi setiap

wanita bebeda-beda tergantung cara mana yang dapat membuat

perasaan menjadi lebih nyaman dan merasa lebih baik, berikut cara yag

dapat menolong :

a. Kurangi garam-garam yang menyebabkan tubuh berusaha

menyimpan air di dalam tubuh sehingga menyebabkan rasa penuh

diperut bagian bawah.

b. Coba hindari cafein yang terdapat dalam teh, kopi, dan beberapa

minuman ringan seperti cola.

c. Coba makan makanan yang berprotein tinggi seperti kacang-

kacangan, ikan, daging dan susu. Bila tubuh mencerna makanan

sejenis ini akan menyebabkan lebih banyak air yang keluar dari

tubuh, sehingga mengurangi rasa penuh di perut bagian bawah.

d. Coba minum ramuan yang biasanya dapat mengatasi masalah ini.

e. Minum air putih, jus dan banyak makan buah-buahan.

f. Tambahkan makanan yang banyak mengandung vitamin c.

g. Jika menstruasi terlalu banyak mengeluarkan darah maka banyak

makan makanan yang banyak mengandung zat gizi agar tidak

terjadi anemia.
27

E. Kerangka Konsep

Menurut Notoatmodjo (2014), kerangka konsep penelitian adalah

suatu uraian dan visualisasi hubungan atau kaitan antara konsep satu

terhadap konsep yang lainnya atau antara variabel yang satu dengan

variabel yang lain dari masalah yang ingin diteliti. Variabel independent

(bebas) dalam penelitian ini adalah pengetahuan remaja tentang vulva

hygiene. Variabel dependent (terikat) adalah perilaku vulva hygiene remaja

pada saat menstruasi.

Berdasarkan penelitian tersebut, peneliti menyusun kerangka

konsep sebagai berikut :

Pengetahuan remaja Perilaku Vulva Hygiene


tentang Vulva Hygiene remaja pada saat menstruasi

Gambar 2.1 kerangka konsep

F. Hipotesa

Ada hubungan antara pengetahuan remaja putri dengan perilaku

vulva hygiene.

Anda mungkin juga menyukai