Anda di halaman 1dari 10

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian menggunakan desain corelation dengan pendekatan (croos

sectional) yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengukur kekuatan dan arah

hubungan linier dari dua veriabel (Notoatmodjo,2014). Variabel independen

dalam penelitian ini adalah konsep diri dan variabel dependen adalah kualitas

hidup pasien DM Tipe 2 terjadi pada objek penelitian secara stimulant dan

waktu yang bersamaan.

B. Lokasi dan waktu penelitian

Lokasi dan waktu dalam penelitian ini adalah:

1. Lokasi

Penelitian ini dilakukan di RSUD Piru Kabupaten Seram Bagian Barat

2. Waktu

Penelitian ini dilakukan pada tanggal 3 Februari sampai dengan 3 Maret

2020

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan jumlah yang terdiri atas objek atau subjek

yang mempunyai karakteristik dan kualitas tertentu yang ditetapkan oleh

36
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sujarweni,

2015). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien DM Tipe-2 di

RSUD Piru Kabupaten Seram Bagian Barat pada bulan Oktober sampai

Desember 2019 yang berjumlah 59 orang.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari sejumlah karekteristik yang dimiliki

oleh populasi yang digunakan untuk penelitian (Nursalam, 2015). Teknik

pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah Accidental Sampling

dimana teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu konsumen

yang secara kebetulan/insidental bertemu dengan peneliti dapat

digunakan sebagai sampel (Nursalam, 2015). Sampel dalam penelitian ini

dihitung dengan menggunakan rumus slovin:

n= 59
       1+ N (d)2
n= 59
      1 + 93 (0,1)2
n= 59
       1 + 0,59

n = 59
       1,59

n = 37,1 dibulatkan menjadi 37

Keterangan :

n = Besarsampel

N = Besarpopulasi

d = Tingkat signifikansi (10%)

37
Dengan demikian banyaknya sampel yang akan diteliti dalam penelitian ini

adalah 48 responden yang memiliki criteria sebagai berikut :

a. Kriteria Inklusi :

1) Pasien DM tipe-2 yang dirawat di RSUD Piru.

2) Pasien yang bersedia menjadi responden.

3) Pasien bisa baca tulis.

b. Kriteria Eksklusi :

1) Pasien yang tidak hadir saat penelitian.

2) Pasien yang tidak bersedia menjadi responden.

3) Pasien yang bukan pasien DM Tipe-2

D. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah segalah sesuatu yang berbentuk apa saja

yang ditetapkan oleh peneliti dengan tujuan untuk dipelajari sehingga

didapatkan informasi mengenai hal tersebut dan ditariklah sebuah kesimpulan

(Alihamdan 2018).

Variabel independen pada penelitian ini adalah konsep diri. Variabel

dependen pada penelitian ini adalah kualitas hidup pasien DM Tipe 2.

E. Defenisi Operasional

Defenisi operasional adalah defenisi variabel berdasarkan sesuatu yang

dilaksanankan dalam penelitian sehingga variabel tersebut dapat diukur,

diamati, atau dihitung kemudian timbul variasi (Dharma,2015).

38
Tabel 3.1 Defenisi Operasional
No Variabel Defenisi Alat Ukur Hasil Ukur Skala
Operasional
1 Konsep diri Perilaku pasien Kuesioner 1. Baik jika Ordinal
Diabetes Melitus jumlah skor
dengan kemampuan ≥ 50 %
dirinya dalam
mengtasi masalah 2. Tidak Baik
yang dihadapi terkait jika Jumlah
dengan diabetes skor 50%
mellitus
2 Kualitas Persepsi responden Kuesioner 1. Baik jika Ordinal
hidup dalam konteks jumlah skor
pasien DM budaya dan norma ≥ 50 %
Tipe 2 yang sesuai dengan
tempat hidup 2. Tidak baik
responden tersebut jika jumlah
serta berkaitan skor 50 %
dengan tujuan,
harapan, standar dan
kepedulian selama
hidupnya.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh

peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaanya lebih mudah dan

hasilnya lebih baik (cermat, lengkap, dan sistematis) sehingga lebih mudah

diolah (saryono, 2016).

Alat pengumpulan data atau instrumen yang digunakan dalam

penelitian ini adalah kuesioner dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan yang

berkaitan dengan data demografi pasien DM, konsep diri dan kualitas hidup

pasien DM Tipe 2.

39
1. Instrumen A

Kuesioner ini berisi pertanyaan-pertanyaan terkait karakteristik

demografi responden yang dibuat sendirioleh peneliti yang terdiri dari 6

pertanyaan. Dari nomor 1 sampai 5 yang meliputi: umur, jenis kelamin,

pekerjaan, alamat, pendidikan. Data yang diambil merupakan data

primer, dimana responden menjawab pertanyaan yang ada di kuesioner A

akan diberikan tanda check pada isian yang tersedia.

2. Instrumen B (kuesioner konsep diri)

Kuesioner ini terdiri dari 10 pertanyaan tentang konsep diri. Masing-

masingmemiliki petanyaan positif dan negatif. Pertanyaan positif adalah

no 5-9 dan pertanyaan negatif no 1-4,10. Instrumen ini mempunyai 2

pilihan jawaban yaitu (ya dan tidak). Dengan pemberian nilai 1 untuk

jawaban ya dan nilai 0 untuk jawaban tidak . Adapun cara menghitung

hasil ukur atau nilai objektif menurut Sugiyono (2011) :

Hasil ukur atau Nilai Objektif = Skor Tertinggi – Interval

Skor tertinggi = Skoring tertinggi x jumlah pertanyaan x100% =1x10 x100% = 100%
Skor tertinggi 10
Skor terendah = Skoring terendah x jumlah pertanyaan x100%=0x10 x100% = 0%
Skor tertinggi 10
Range = Skor Tertinggi – Skor Terendah = 100% - 0% = 100%
Interval = Range ÷ Kategori = 100% ÷ 2 = 50%
Jadi, hasil ukur atau nilai objektif = Skor tertinggi – Interval
= 100% - 50%
= 50%
Dengan demikian, Positif jika jumlah skor ≥ 50%
Negatif jika jumlah skor < 50%

40
3. Instrumen C (kuesioner kualitas hidup)

Kuesioner ini terdiri dari 14 pertanyaan tentang kualitas hidup pasien

DM Tipe 2. Masing-masing memiliki petanyaan positif dan negatif.

Pertanyaan positif adalah no 1,2,7,8,10,11 dan 13.dan pertanyaan negatif

no 3,4,5,6,9,12, dan 14Instrumen ini mempunyai 2 pilihan jawaban yaitu

(baik dan tidak baik) dengan pemberian nilai 1untuk jawaban baik dan

nilai 0 untuk jawaban tidak baik. Adapun cara menghitung hasil ukur

atau nilai objektif menurut Sugiyono (2011) :

Hasil ukur atau Nilai Objektif = Skor Tertinggi – Interval

Skor tertinggi = Skoring tertinggi x jumlah pertanyaan x100% =1x10 x100% = 100%
Skor tertinggi 10
Skor terendah = Skoring terendah x jumlah pertanyaan x100%=0x10 x100% = 0%
Skor tertinggi 10
Range = Skor Tertinggi – Skor Terendah = 100% - 0% = 100%
Interval = Range ÷ Kategori = 100% ÷ 2 = 50%
Jadi, hasil ukur atau nilai objektif = Skor tertinggi – Interval
= 100% - 50%
= 50%
Dengan demikian, Baik jika jumlah skor ≥ 50%
Tidak Baik jika jumlah skor < 50%

G. Pengumpulan Data

Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan memberikan

kuesioner pada responden dengan penyakit DM Tipe 2 yang bersedia

berpartisipasi dalam penelitian ini. Kuesioner berisikan daftar pertanyaan

dengan alternatif jawaban yang sudah disediakan.

1. Peneliti mengidentifikasi pasien yang datang sesuai dengan kriteria

dengan melihat status rekap medik responden yang dibantu oleh perawata.

41
2. Peneliti menunggu calon responden diruang tunggu saat responden

sedang menunggu untuk pemeriksaan.

3. Peneliti memperkenalkan diri kemudian memberikan penjelasan kepada

pasien tentang teknis penelitian.

4. Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 yang tidak bersedia untuk menjadi

responden, peneliti dipersilakan kembali untuk menunggu pemeriksaan

selanjutnya.

5. Peneliti memberikan lembar persetujuan (informed consent) kepada

penderita Diabetes Melitus Tipe 2 yang bersedia menjadi responden

untuk menandatangani surat persetujuan tersebut.

6. Responden diberi waktu untuk menjawab pertanyaan dengan alokasi

waktu 30-45 menit.

7. Setelah selesai mengisi kuesioner, peneliti mengecek kelengkapan data,

memberi kode pada lembarkuesioner dan melanjutkan analisa data.

a. Tahap Persiapan

1) Mencari fenomena dan masalah penelitian yang terjadi

2) Menentukan masalah penelitian

3) Menentukan lahan penelitian

4) Melakukan studi pendahuluan

5) Melakukan studi kepustakaan tentang hal-hal yang berkaitan

dengan masalah penelitian

6) Menyusun proposal penelitian

7) Pelaksanaan seminar proposal

42
8) Perbaikan hasil seminar

b. Tahap Pelaksanaan

1) Melakukan izin penelitian terhadap bidang terkait

2) Pelaksanaan penelitian dengan pengumpulan data dan informed

conset dengan respon peneliti

3) Melakukan pengolahan datadan analisa data

4) Menarik kesimpulan

c. Tahap Akhir

1) Penyusunan laporan penelitian

2) Penyajian atau presentasi hasil penelitian

3) Pendokumentasian penelitian

H. Pengolahan dan Analisa Data

Proses pengolahan data dalam penelitian ini menurut (Notoatmodjo

2016), yaitu:

1. Pengolahan data penelitian dilakukan dengan tahap-tahap sebagai berikut:

a. Editing, lembar kuesoner yang telah diisikan dilakukan pengecekan

kelegkapanatau kebenaran pengisian lembar kuesioner sebeum data di

tabulasi atau masuk dalam tabel master dan memishkan lembar

kuesioner yang datanya belum lengkap.

b. Coding, peneliti akan mengklarifikasikan datan-data yang didapat dari

lembar kuesioner yang didapat dengan kode atau nomor untuk

43
mempermudah dalam membaca dan mempermudah proses data dalam

komputer.

c. Processing, yaitu proses data dengan cara menganalisis data yang

dimulai dengan cara memasukan data dalam lembar rekap dan

selanjutnya data yang telah terkumpul dimasukan dalam program

analisis menggunakan computer.

d. Cleanning, mengecek kembali kemungkinan kesalahan dalam

memasukan data. Setelah dipastikan data dimasukan dengan benar,

maka dapat dilanjutkan ke tahap analisis data menggunakan program

analisis terkomputerisasi.

e. Preliminary assesment, merupakan tindakan untuk melakukan

penilaian awal terhadap data yang telah dikumpulkan dan melakukan

penyusunan laporan

f. Relimenary action, merupakan tindakan melanjutkan penyusunan

laporan serta melakukan konsultasi hasil penilaian.

2. Analisa data

Analisa data di perlukan untuk mempermudah interprestasi dan menguji

hipotesis penelitian tersebut. Tahap-tahap analisa data antara lain :

a. Analisa Univariat

Data yang termasuk dalam analisa univariat yaitu data tentang

karakteristik variabel dependen yaitu konsep diri maupun

44
independen kualitas hidup pasien DM Tipe 2. Penyajian data yang di

olah berupa tabel distribusi frekuensi.

b. Analisa Bivariat

Analisis bivariat dilakukan dengan uji Chi Square untuk mengetahui

hubungan yang signifikan antara variabel bebas dengan variabel

terikat. Sedangkan jika distribusi data ditemukan terdistribusi tidak

normal maka uji alternatif yang digunakan adalah uji fisher exact

test. Dasar pengambilan hipotesis penelitian berdasarkan pada

tingkat signifikan (nilai p), yaitu:

1) Jika nilai p > 0,05 maka hipotesis penelitian ditolak.

2) Jika nilai p < 0,05 maka hipotesis penelitian diterima.

45

Anda mungkin juga menyukai