Anda di halaman 1dari 10

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

Berdasarkan permasalahan dan tujuan yang hendak dicapai, maka jenis

penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitik yaitu metode penelitian yang

dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran atau deskripsi tentang

suatu keadaan secara obyektif serta mencoba menggali bagaimana dan mengapa

fenomena kesehatan itu terjadi (Notoatmodjo, 2002).

Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional yaitu penelitian untuk

mempelajari dianamika korelasi antara faktor-faktor resiko dengan efek, dengan cara

pendekatan, observasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat

(Notoatmodjo, 2002).

B. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang memiliki balita di

Desa Gubug, Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan. Jumlah populasi

sebanyak 200 pada bulan Maret 2006.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi. Dalam penelitian ini menggunakan simple random sampling yaitu setiap

anggota atau unit dari populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk
diseleksi sebagai sampel (Notoatmodjo, 2002). Untuk menentukan besarnya

sampel digunakan rumus:

N
n=
1 + N (d) 2

Keterangan :

N = Besar populasi

n = Besar sampel

d = Tingkat kepercayaan atau ketepatan yang diinginkan

Perhitungan sampelnya sebagai berikut :

N
n=
1 + N (d) 2

200
=
1 + 200 (0,05) 2

200
=
1 + 0,5

200
=
1,5

= 134

Jadi sampel yang diambil sebesar 134 dari 200 responden yang dalam penelitan

ini ibu yang mempunyai anak balita di Desa Gubug, Kecamatan Gubug,

Kabupaten Grobogan.
C. Definisi Operasional, Variabel dan Skala Penelitian

Variabel Definisi operasional Cara Ukur Hasil ukur Skala


Variabel
independen
(bebas)
1. Pengetahuan Kemampuan orang tua Menggunakan kuesioner I Pengetahuan rendah Ordinal
ibu tentang menjawab pertanyaan yang terdiri dari 12 bila skornya : 0 - 6
diare mengenai penyakit pertanyaan dengan Pengetahuan tinggi
diare meliputi kemungkinan menjawab bila skornya : 7 - 12
pengertian diare, benar / salah di ukur dengan
penyebab diare, tanda :
dan gejala, Nilai 1 jika menjawab benar
pencegahan, Nilai 0 jika menjawab salah
penatalaksanaan dan
komplikasi dari
penyakit diare.
2. Sikap ibu Kemampuan orang tua Menggunakan kuesioner II Sikap baik bila Ordinal
tentang diare menjawab pertanyaan yang terdiri dari 10 skornya : 21 - 40
mengenai penyakit pernyataan yang dinyatakan Sikap kurang baik bila
diare meliputi sikap dalam skala likert. Jawaban skornya 1 - 20
ibu tentang masalah diukur dengan skor :
diare dan Sangat setuju : 4
penanganannya. Setuju :3
Kurang Setuju : 2
Tidak setuju : 1
Variabel
dependen
(terikat)
Kejadian Diare Terjadinya diare pada Menggunakan kuesioner III Kejadian diare bila Ordinal
balita dalam jangka yang terdiri dari 8 Skornya 8 - 12
waktu 3 bulan sebelum pertanyaan yang dinyatakan Tidak diare bila
pengukuran. dalam skala likert Jawaban skornya 13 - 16
diukur dengan skor
Ya :1
Tidak :2

D. Alat Pengumpul Data


1. Instrumen

Instrumen yang digunakan dalam penelitan ini adalah kuesioner yang dibuat oleh

peneliti yang kemudian diserahkan kepada responden untuk diisi dan diambil

sesuai perjanjian. Kuesioner terdiri 3 bagian yaitu :

1). Kuesioner I (Pengetahuan)

Pada variabel pengetahuan ibu tentang diare, peneliti membuat kuesioner

yang terdiri dari 12 pernyataan dengan kategori bila menjawab dengan

benar di beri nilai 1 dan menjawab salah diberi 0

2). Kuesioner II (Sikap)

Pada variabel sikap ibu tentang diare peneliti membuat kuesioner yang

terdiri dari 10 pernyataan yang dinyatakan dalam skala likert. Dengan

kategori jawaban di ukur dengan skor:

- Sangat setuju :4

- Setuju :3

- Kurang setuju :2

- Tidak setuju :1

3). Kuesioner III (Kejadian Diare)

Pada variabel kejadian diare, peneliti membuat kuesioner yang terdiri dari

8 pertanyaan dengan skala likert dengan skor:

- Ya :1

- Tidak :2

2. Uji Coba Instrument


Sebelum instrument digunakan uji coba terlebih dahulu yaitu dengan

pengujian validitas dan reliabilitas.

a. Pengujian Validitas Instrument

Uji validitas yang akan digunakan untuk mengukur relevan tidaknya

pengukuran dan pengamatan yang dilakukan pada penelitian (Notoatmodjo,

2002). Uji validitas ini dilakukan dengan cara diujicobakan pada 20 ibu di

Desa Kuaron, Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan yang memiliki anak

balita.

Pada pengujian validitas kuesioner dilakukan dengan uji korelasi antara

skor (nilai) tiap-tiap item pertanyaan terhadap skor total seluruh pertanyaan

dengan menggunakan uji Pearson Product Moment dengan rumus

(Notoatmodjo, 2002).

N (ΣXY ) − (ΣXΣY )
R=
{N ΣX 2
− (ΣX )
2
}{N ΣX 2
− (ΣY )
2
}
Keterangan :

R : Koefisien korelasi

N : Banyaknya sampel

X : Variabel independen

Y : Variabel dependen

Berdasarkan perhitungan dengan rumus tersebut diatas, nilai rhitung

untuk seluruh pertanyaan akan dibandingkan dengan nilai rtabel pada taraf

signifikan 0,05. Jika nilai rhitung > rtabel, pertanyaan dinyatakan valid.
ƒ Pengetahuan : hasil uji validitas pengetahuan dalam rentang 0,540 – 0,762

artinya kuesioner pengetahuan tersebut valid karena nilai tersebut lebih

besar daripada 0,444.

ƒ Sikap : hasil uji validitas sikap dalam rentang 0,586 – 0,896 artinya

kuesioner sikap tersebut valid karena nilai tersebut lebih besar daripada

0,444.

ƒ Kejadian Diare : hasil uji validitas kejadian diare dalam rentang 0,562 –

0,905 artinya kuesioner pengetahuan tersebut valid karena nilai tersebut

lebih besar daripada 0,444.

b. Uji Reliabilitas

Tinggi rendahnya reliabilitas ditunjukkan oleh suatu angka yang disebut

koefisien reliabilitas pada tinggi rendahnya tes cermin oleh nilai. Cronbach

alpha dimana memiliki nilai di atas 0,60 maka variabel penelitian dapat

dikatakan handal, sehingga apabila tes dilakukan secara berulang-ulang

jawaban akan sama (Ghozali, 2002).

ƒ Pengetahuan : hasil uji reliabilitas pengetahuan dengan α = 0,877 artinya

kuesioner pengetahuan tersebut reliabilitas tinggi karena nilai Cronbach

alpha diatas 0,60.

ƒ Sikap : hasil uji reliabilitas sikap dengan α = 0,935 artinya kuesioner sikap

tersebut reliabilitas tinggi karena nilai Cronbach alpha diatas 0,60.

ƒ Kejadian Diare : hasil uji reliabilitas kejadian diare dengan α = 0,871

artinya kuesioner kejadian diare tersebut reliabilitas tinggi karena nilai

Cronbach alpha diatas 0,60.


E. Metode Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan berupa data primer dan data sekunder. Data primer

merupakan data atau simpulan fakta yang dikumpulkan secara langsung suatu

penelitian. Data sekunder merupakan data laporan resmi yang ada di kelurahan,

literatur yang relevan dan sumber lain yang mendukung. Adapun metode

pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Setelah memperoleh surat izin penelitian dari Fakultas Ilmu Keperawatan dan

Kesehatan Universitas Muhammadiyah Semarang kemudian peneliti meminta

izin Kepala Desa di Desa Gubug, Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan untuk

melakukan penelitian.

2. Peneliti memberikan penjelasan tentang tujuan penelitian.

3. Meminta responden untuk menandatangani lembar persetujuan penelitian

bagi yang bersedia berpartisipasi dalam penelitian

4. Menanyakan kepada responden tentang identitas responden, pengetahuan, sikap

dan kejadian diare dengan paduan kuesioner.

5. Mengumpulkan kuesioner yang telah diisi oleh responden dan memeriksa

kelengkapannya

6. Pengolahan data

F. Metode Pengolahan dan Analisis Data

1. Metode pengolahan data

a. Editing
Pengecekan lembar koesioner dari responden apakah jawaban sudah lengkap,

jelas, relevan dan konsisten.

b. Coding

Coding adalah melakukan pemberian kode berupa angka untuk

memudahkan pengolahan data. Angka yang digunakan dalam penelitian ini

yaitu pada tingkat pengetahuan adalah 1 dan 0, angka 1 untuk jawaban yang

sesuai dengan ketentuan (benar) dan angka 0 untuk jawaban yang tidak

memenuhi ketentuan (salah). Angka yang digunakan pada sikap dengan skor

angka 1 sampai 4 yaitu untuk jawaban tidak setuju dengan angka 1, angka 2

untuk jawaban kurang setuju, angka 3 untuk jawaban setuju dan angka 4

untuk jawaban sangat setuju. Pada kejadian diare dengan skor 1 dan 2 yaitu

angka 1 untuk jawaban ya dan angka 2 untuk jawaban tidak

c. Entry

Entry adalah memasukkan data yang diperoleh menggunakan fasilitas

komputer dengan menggunakan sistema atau program SPSS Versi 13,0.

d. Tabulasi

Tabulasi adalah mengelompokkan data sesuai dengan tujuan penelitian

kemudian dimasukkan dalam tabel yang sudah disiapkan. Setiap pertanyaan

yang sudah diberi nilai, hasilnya dijumlahkan dan diberi kategori sesuai

dengan jumlah pertanyaan pada kuesioner.

2. Analisis Data

a. Analisis Univariat
Menganalisis variabel-variabel yang ada secara deskriptif yang memiliki data

berskala ordinal dengan menghitung distribusi frekuensi berbentuk tabel yang

meliputi pengetahuan, sikap, kejadian dan data pribadi responden.

b. Analisa Bivariat

Analisis Bivariat digunakan untuk mendapatkan gambaran antara variabel

dependen dan independen, tehnik analisis data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah statistik non parametrik dengan Chi-square dan

menggunakan tingkat kepercayaan (α = 5 %) yang dilakukan dengan program

komputer SPSS Versi 13,0. (Sugiono, 2003).

G. Etika Penelitian

1. Informed Consent (Lembar Persetujuan)

Cara persetujuan antara peneliti dengan responden penelitian dengan memberikan

lembar persetujuan. Hal tersebut diberikan sebelum penelitian agar subjek

mengerti maksud dan tujuan penelitian.

2. Anonymity (Tanpa Nama)

Merupakan masalah etika dalam penelitian keperawatan dengan cara tidak

memberikan nama responden pada lembar alat ukur dan hanya menandakan kode

pada lembar pengumpul data.

3. Confidentiality (Kerahasiaan)
Menjamin kerahasiaan dari hasil penelitian baik informasi maupun masalah-

masalah lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin

kerahasiaannya oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan

pada hasil riset.

Anda mungkin juga menyukai