Anda di halaman 1dari 11

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan desain penelitian


Penelitian ini menggunakan desain diskriptif korelasional, yaitu
penelitian untuk mengetahui hubungan antar variabel (Sugiyono, 2018).
Metode pendekatan waktu yang digunakan adalah cross sectional yaitu
metode pengambilan data baik variabel bebas yaitu faktor yang
mempengaruhi nyeri maupun variabel terikat yaitu nyeri pada pasien
fraktur yang diukur secara bersamaan (Arikunto, 2017). Metode yang
dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode survei dengan
menggunakan teknik pengumpulan data berupa angket/kuesioner untuk
mengetahui faktor – faktor yang berhubungan dengan nyeri pada pasien
fraktur di IGD RSUD Sultan Fatah Demak.

B. Desain penelitian
Desain penelitian menggunakan cross sectional yang digunakan
untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi intensitas nyeri pada
pasien fraktur di IGD RSUD Sultan Fatah Demak.
Variabel adalah karakteristik yang dimiliki oleh subyek (orang,
benda, situasi) dan berbeda dengan yang dimiliki oleh kelompok tersebut
(Nursalam, 2017). Variabel penelitian dalam penelitian ini meliputi
variabel independen dan dependen.
1. Variabel bebas atau independen
Variabel yang memengaruhi atau nilainya menentukan variabel lain.
Variabel bebas biasanya dimanipulasi, diamati, dan diukur untuk
diketahui hubungannya atau pengaruhnya terhadap variabel lain
(Nursalam, 2017). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah usia, jenis
kelamin, pendidikan, ansietas, dan dukungan keluarga
2. Variabel terikat atau dependen
Variabel yang dipengaruhi nilainya ditentukan oleh variabel lain.
Variabel terikat adalah faktor yang diamati dan diukur untuk
menentukan ada tidaknya hubungan atau pengaruh dari variabel bebas
(Nursalam, 2017). Variabel terikat dalam pelaksanaan penelitian ini
adalah nyeri pada pasien fraktur.

Definisi operasional adalah definisi berdasarkan karakteristik yang


diamati dari sesuatu yang didefinisikan tersebut. Karakterisrik yang dapat
diamati (diukur) itulah yang merupakan kunci definisi operasional. Dapat
diamati artinya memungkinkan peneliti untuk melakukan observasi atau
pengukuran secara cermat terhadap suatu objek atau fenomena yang
kemudian dapat diulangi lagi oleh orang lain (Nursalam, 2016).

Tabel 3.1 Definisi operasional

No` Variabel Definisi operasional Alat ukur Hasil skala


penelitian

1 Usia Lama waktu hidup Lembar - Remaja awal 17- Interval


dari subyek yang kuesioner 25 tahun
dinyatakan dalam - Dewasa 25-45
tahun penuh, diukur - Lansia > 45
menggunakan tahun
kuesioner demografi
2 Jenis Sifat jasmani yang Lembar 1) Laki-laki Nominal
kelamin membedakan subyek kuesioner 2)Perempuan
penelitian sebagai
laki - laki dan
perempuan, diukur
menggunakan
kuesioner demografi.

3 Ansietas Cemas merupakan Lembar  Skor kurang Ordinal


reaksi emosional kuesioner dari 14 : tidak
yang timbul oleh dengan ada
penyebab yang tidak skala kecemasan
spesifik yang dapat HARS  Skor 14-20 :
menimbulkan cemas eingan
perasaan tidak  Skor 21-27 :
nyaman dan merasa cemas sedang
terancam,  Skor 28-41 :
cemas berat
 Skor 42-56 :
cemas berat
sekali

4 Dukungan Suatu sistem Lembar Hasil uji Ordinal


keluarga pendukung dengan kuesioner normalitas
bentuk bantuan dukunagn menunjukkan
berupa sikap, keluarga bahwa data
tindakan dan berdistribusi
penerimaan dari tidak normal,
anggota keluarga sehingga
pada pasien SKA kategori hasil
yang terdiri dari ukur yaitu:
dukungan Tinggi > 70
instrumental, Rendah < 70
dukungan
informasional,
dukungan penilaian,
dan dukungan
emosional.
5 Pendidikan Pendidikan Lembar SD
merupakan dasar kuesioner
terbentuknya suatu SMP
pengembangan SMA
wawasan dengan ini
akan Strata 1
mempermudahkan
bagi seseorang dalam Stara 2
menerima suatu
pengetahuan

7 Nyeri Persepsi responden Numeric kriteria hasil, Ordinal


mengenai tingkat Rating antara lain:
nyeri yang dirasakan Scale 1) 0 = tidak ada
sebelum dan (NRS) nyeri
sesudahdilakukan 2) 1-3 = nyeri
perawatan luka yang ringan
ditunjukkan dengan 3) 4-6 = nyeri
cara responden sedang
melaporkan tingkat 4) 7-10 = nyeri
nyeri yang telah berat
dijelaskan
sebelumnya oleh
peneliti dengan skala
nyeri dari angka 0
sampai 10 (kategori
tidak nyeri sampai
nyeri berat)

C. Subjek, tempat, dan waktu penelitian


Populasi adalah jumlah keseluruhan dari satuan atau individu yang
karakteristiknya hendak diteliti (Notoatmodjo, 2012). Populasi dari
penelitian ini adalah semua pasien yang mengalami fraktur. Populasi pasien
dengan diagnosa fraktur terdapat 42 kasus. Sampel penelitian adalah bagian
dari populasi terjangkau yang dapat dipergunakan sebagai subyek penelitian
melalui sampling. Pada dasarnya ada dua syarat yang harus dipenuhi saat
menetapkan sampel, yaitu representative (mewakili) dan sampel harus
cukup banyak. Penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan kriteria
inklusi dan eksklusi yang bertujuan untuk membantu mengurangi bias hasil
penelitian, khususnya jika terdapat variabel kontrol yang memiliki pengaruh
terhadap variabel yang diteliti (Nursalam, 2016).
Besar sampel pada penelitian ini berdasarkan rumus Nursalam (2016)
sebagai berikut:
N
n = ----------------
1 + (N.e2)
Keterangan :
n = Jumlah sampel
N = Jumlah populasi
e = Standar error (10%)
42
n=
1+(42) ¿¿

42
n=
1,105
n = 35,00
Jadi besar sampel pada penelitian didapatkan sebanyak 35
responden, responden untuk memenuhi syarat publikasi.
1. Kriteria Inklusi pada penelitian ini adalah
a. Semua pasien yang mengalami fraktur di IGD RSUD Sultan Fatah
Demak.
b. Pasien yang berusia 17 tahun ke atas.
2. Kriteria Ekslusi pada penelitian ini adalah :
a. Mengundurkan diri pada saat penelitian.
b. Pasien yang berusia di bawah 17 tahun
Penelitian akan di lakukan di IGD RSUD Sultan Fatah Demak pada
bulan September 2022.

D. Metode pengumpulan data


Metode Pengumpulan Data adalah Teknik atau cara-cara yang dapat
digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data. Data yang dikumpulkan
dalam penelitian akan digunakan untuk menguji hipotesis atau menjawab
pertanyaan atau masalah yang telah dirumuskan, dan yang pada akhirnya akan
dipergunakan sebagai dasar dalam pengambilan kesimpulan atau keputusan.
Oleh karena itu, Data harus merupakan Data yang baik dan benar ( Ridwan.
2016). Metode penelitian yang di gunakan dalam penelitian ini adalah angket
( kuesioner).
Prosedur pengambilan data di lakukan melalui beberapa tahap yaitu
dengan cara :
a. Peneliti melakukan penelitian setelah mendapatkan ijin dari semua
pihak terkait
b. Peneliti mengajukan ijin penelitian dengan mengajukan surat
penelitian dari institusi Universitas Muhammadiyah Kudus ditujukan
kepada Direktur RSUD Sultan Fatah Demak.
c. Setelah diberikan ijin oleh pihak rumah sakit, diklat memberikan surat
pengantar perijinan bahwa peneliti akan melakukan pada instalasi
gawat darurat RSUD Sultan Fatah Demak.
d. Peneliti melakukan pendekatan dengan narasumber . responden selama
penelitian dan menjelaskan maksud, tujuan penelitian, manfaat peran
serta responden sehingga peneliti mendapatkan persetujuan dari
responden.
Adapun langkah-langkah dalam pengumpulan data yaitu :
a. Setelah memahami tujuan penelitian, responden diminta untuk
memberikan tanda tangan surat pernyataan ketersediaan menjadi
responden penelitian
b. Setelah bersedia untuk menjadi responden, kemudian peneliti
mengisi lembar observasi sesuai hasil observasi
c. Peneliti minta bantuan enumerator yang telah berpengalaman di
rumah sakit
d. Bila sudah terisi, peneliti mengumpulkan dan memeriksa kembali
kelengkapannya
e. Bila terdapat checklist yang tidak disi atau tidak lengkap, peneliti
dapat melakukan verifikasi kembali atau tidak mengikuti
responden dalam penelitian
f. Peneliti mengolah serta menganalisa data yang telah diperoleh

E. Instrumen penelitian
1. Instrumen
Instrumen penelitian adalah alat-alat yang digunakan untuk
pengumpulan data dalam penelitian (Notoatmodjo, 2010). Instrumen
yang digunakan dalam penelitian tentang faktor-faktor yang
mempengaruhi intensitas nyeri pada pasien fraktur di IGD RSUD
Sultan Fatah Demak adalah kuesioner. Kuesioner adalah daftar
pertanyaan yang telah disusun sesuai dengan kehendak peneliti untuk
mendapatkan data. Instrumen yang di gunakan peneliti berupa
kuesioner yang terdiri :
a. Instrumen pertama menggunakan pengukuran skala intensitas
nyeri dengan numeric rate score. Dengan mengukur rate nyeri
yang di rasakan responden berdasarkan angka 0 1 2 3 4 5 6 7 8
9 10. Hasil yang di dapatkan dengan nilai 0 tidak nyeri, 1-3
nyeri ringan, 4-6 nyeri sedang, 7-9 nyeri berat, dan 10 nyeri
berat tidak terkontrol.
b. Instrumen yang kedua yaitu kuesioner kecemasan HARS
menggunakan kuesioner dari skripsi Savira Nida (2020) yang
berjudul Hubungan antara tingkat kecemasan dan dukungan
keluarga dengan intensitas nyeri pada pasien post ORIF fraktur
ekstremitas bawah. Kueisioner yang berisi dengan 15
pertanyaan.
c. Instrumen yang ketiga yaitu kueisoner dukungan keluarga
menggunakan kuesioner yang di kutip dari skripsi Savira Nida
(2020) yang berjudul Hubungan antara tingkat kecemasan dan
dukungan keluarga dengan intensitas nyeri pada pasien post
ORIF fraktur ekstremitas bawah. Kuesioner berisi 15
pertanyaan dengan masing-masing mendapat jawaban selalu
( S ) dengan skor 4, sering ( SR ) dengan skor 3, kadang-
kadang ( K ) dengan skor 2, tidak pernah ( TP ) dengan skor 1.
2. Uji validitas dan reabilitas
Uji validitas digunakan untuk menguji apakah suatu kuesioner
dianggap valid. Kuesioner dianggap valid bila semua item (pertanyaan
yang ada dalam kuesioner itu apa yang ingin di ukur (Saryono &
Mekar, 2015). Rumus yang digunakan untuk melakukan uji validitas
adalah menggunakan person product moment dengan rumus sebagai
berikut:
Rxy = n (xy) – (x) (y)
-----------------------------------------------
x2. (x)2.y2 – (y)2

Keterangan:
Rxy = koefisien validitas item yang dicari
X = Skor yang diperoleh subyek dari seluruh item
Y = Skor total yang diperoleh subyek dari seluruh item
x = Jumlah skor dalam distribusi X
y = Jumlah skor dalam distribusi Y
∑x2 = Jumlah kuadrat skor dalam distribusi X
∑y2 = Jumlah kuadrat skor dalam distribusi Y
N = Banyaknya responden
Apabila nilai r dihitung lebih besar dari nilai r tabel maka dapat
dikatakan bahwa butir pertanyaan yang digunakan adalah valid, dan
sebaliknya.
Uji reabilitas digunakan untuk mengetahui sejauh mana suatu hasil
pengukuran relative konsisten apabila dilakukan pengukuran berulang
(saryono, 2015). Pada penelitian yang saya lakukan tidak dilakukan uji
validitas dan reabilitas karena sudah di ujikan pada peneliti yang
sebelumnya.

F. Teknik analisis data


1. Analisa Univariat

Analisa univariat untuk menjelaskan, mensdikripsikan angka atau

nilai-nilai variabel dengan menghitung distribusi frekuensi. Dalam

analisa univariat, data-data akan disajikan dengan tabel distribusi

frekuensi, sehingga akan tergambar fenomena yang berhubungan

dengan variabel yang diteliti. Analisa univariat dimaksudkan untuk

mengetahui distribusi dan proporsi / presentasi dari tiap variabel

penelitian ini yaitu faktor – faktor yang berhubungan dengan intensitas

nyeri pasien fraktur di RSUD Sultan Fatah Demak.

Analisa univariat adalah analisa yang dilakukan menganalisis tiap

variabel dari hasil penelitian (Notoatmodjo 2005 dalam Sujarwemi

2014).

N
Rumus P= X 100 %
X

Keterangan :

P = persentase

N = Jumlah jawaban benar

X = Jumlah responden

2. Analisa Bivariat
Analisa bivariat merupakan analisa untuk emngetahui interaksi dua

variabel. Analisa bivariat dilakukan untuk emnguji antara variabel-

variabel independent yaitu faktor-faktor yang berhubungan dengan

nyeri pada pasien fraktur di IGD RSUD sultan Fatah Demak yang

dilakukan dengan menggunakan uji.

Adapun rumus yang digunakan adalah Uji Chi Square

(o - e)2

X2 =  --------------------

e

Keterangan :

X2 :
Nilai Chi Square

o : Nilai hasil pengamatan untuk tiap kategori

e : Nilai hasil yang diharapkan untuk tiap kategori

Berdasarkan uji statistic, dapat disimpulkan bahwa ;

a) Ho ditolak dan Ha diterima bila didapatkan p value  0.05,

artinya ada hubungan

b) Ho diterima dan Ha ditolak bila didapatkan p value > 0.05,

artinya tidak ada hubungan

G. Kode etik penelitian


Etika penelitian yang digunakan adalah bahwa penelitian tidak boleh
bertentangan dengan etika. Penelitian ini berhubungan langsung dengan
manusia, maka segi etik penelitian perlu diperhatikan bahwa manusia
memiliki hak asasi dalam kegiatan ini. Etika penelitian ini meliputi :
1. Lembar persetujuan menjadi responden (Informed Consent)
Lembar persetujuan ini diberikan kepada responden yang akan diteliti.
Responden harus memenuhi kriteria inklusi dan disertai dengan judul
penelitian. Sebelum dilakukan pengambilan data penelitian, calon
responden diberi penjelasan tentang tujuan dan manfaat yang
dilakukan. Apabila calon responden bersedia untuk diteliti maka calon
responden harus menandatangani lembar informed consent, dan jika
calon responden menolak untuk diteliti maka peneliti tidak boleh
memaksa dan tetap menghormatinya.
2. Kerahasiaan (Confidentiality)
Peneliti menjamin dan menjaga kerahasiaan dari hasil penelitian
dimana semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin
kerahasiaannya oleh peneliti. Data hanya digunakan untuk kepentingan
penelitian. Setelah selesai digunakan data akan dimusnahkan dengan
cara dibakar.
3. Tanpa nama (Anonimity)
Peneliti tidak mencantumkan nama reponden pada alat bantu
penelitian, tetapi memakai kode yang dimengerti oleh peneliti. Untuk
menjaga kerahasiaan responden pada lembar pengumpulan data cukup
memberi urutan masing-masing lembar tersebut.
H. Jadwal penelitian
Lampiran jadwal penelitian yang akan di lakukan

Anda mungkin juga menyukai