Disusun oleh :
1. Ade Resta A
(14.001)
2. Elsa Anis
(14.032)
3. Khairina Umi M
(14.054)
4. Navy Angguningtyas
5. Novana Ulil A
6. Ulpi
(14.071)
(14.075)
(14.102)
A. KONSEP DASAR
1. PENGERTIAN
Menurut WHO stroke adalah adanya tanda-tanda klinik
yang berkembang cepat akibat gangguan fungsi otak
fokal (global) dengan gejala-gejala yang berlangsung
selama 24 jam atau lebih yang menyebabkan kematian
tanpa adanya penyebab lain yang jelas selain vaskular
(Muttaqin, 2008).
Strokehemoragikadalah stroke yang terjadi karena
pembuluh darah di otak pecah sehingga timbul iskhemik
dan hipoksia di hilir. Penyebab stroke hemoragi antara
lain: hipertensi, pecahnya aneurisma, malformasi arteri
venosa. Biasanya kejadiannya saat melakukan aktivitas
atau saat aktif, namun bisa juga terjadi saat istirahat.
2. ETIOLOGI
Penyebab stroke hemoragik adalah :
a. AneurismaBerry,
b. Aneurismafusiformisdari atherosklerosis.
c. Aneurismamyocotikdari vaskulitis nekrose dan emboli septis.
d. Malformasi arteriovenous
e. Ruptur arteriol serebral
Faktor resiko pada stroke adalah
a. Hipertensi
b. Penyakit kardiovaskuler:
c. Kolesterol tinggi, obesitas
d. Peningkatan hematokrit (resiko infark serebral)
e. Diabetes Melitus
f. Kontrasepasi oral
g. Penyalahgunaan obat (kokain), rokok dan alkohol
3. PATOFISIOLOGI
Ada 2 bentuk CVA bleeding
a. Perdarahan intra cerebral
Pecahnya pembuluh darah otak terutama karena hipertensi mengakibatkan darah masuk ke
dalam jaringan otak, membentuk massa atau hematom yang menekan jaringan otak dan
menimbulkan oedema di sekitar otak. Peningkatan TIK yang terjadi dengan cepat dapat
mengakibatkan kematian yang mendadak karena herniasi otak. Perdarahan intra cerebral sering
dijumpai di daerah putamen, talamus, sub kortikal, nukleus kaudatus, pon, dan cerebellum.
b. Perdarahan sub arachnoid
Pecahnya pembuluh darah karena aneurisma atau AVM. Aneurisma paling sering didapat pada
percabangan pembuluh darah besar di sirkulasi willisi. AVM dapat dijumpai pada jaringan otak
dipermukaan pia meter dan ventrikel otak, ataupun didalam ventrikel otak dan ruang
subarakhnoid. Pecahnya arteri dan keluarnya darah keruang subarakhnoid mengakibatkan
terjadinya peningkatan TIK yang mendadak, meregangnya struktur peka nyeri, sehinga timbul
nyeri kepala hebat. Sering pula dijumpai kaku kuduk dan tanda-tanda rangsangan selaput otak
lainnya. Peningkatam TIK yang mendadak juga mengakibatkan perdarahan subhialoid pada
retina dan penurunan kesadaran. Perdarahan subarakhnoid dapat mengakibatkan vasospasme
pembuluh darah serebral. Vasospasme ini seringkali terjadi 3-5 hari setelah timbulnya
perdarahan, mencapai puncaknya hari ke 5-9, dan dapat menghilang setelah minggu ke 2-5.
Timbulnya vasospasme diduga karena interaksi antara bahan-bahan yang berasal dari darah dan
dilepaskan kedalam cairan serebrospinalis dengan pembuluh arteri di ruang subarakhnoid.
4. MANIFESTASI KLINIS
a. Menyebabkan berbagai defisit neurologik,
b. Kehilangan motorik
c. Hemiplegia (paraliss pada salah satu sisi)
d. Kehilangan komunikasi
e. Gangguan persepsi
5. KOMPLIKASI
a. Stroke hemoragik dapat menyebabkan :
b. Infark Serebri
c. Hidrosephalus yang sebagian kecil menjadi hidrosephalus normotensif
d. Fistula caroticocavernosum
e. Epistaksis
f. Peningkatan TIK, tonus otot abnormal
6. PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. Angiografi cerebral
b. Lumbal pungsi
c. CT scan
d. MRI (Magnetic Imaging Resonance)
e. EEG
7. PENATALAKSANAAN
a. Menurunkan kerusakan iskemik cerebral
b. Mengendalikan hipertensi dan menurunkan TIK
c. Pengobatan
d. Anti koagulan:
e. Obat anti trombotik:
f. Diuretika
g. Penatalaksanaan Pembedahan
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
a. Ketidakefektifan perfusi jaringan serebral b.d aliran
darah ke otak terhambat
b. Kerusakan komunikasi verbal b.d penurunan sikulasi
ke otak
c. Keruakan mobilitas fisik b.d kerusakan neuromuskular
d. Pola nafas tidak efektif b.d penurunan kesadaran
e. Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d
kelemahan otot mengunyah dan menelan.
3. INTERVENSI
a. Ketidakefektifan perfusi jaringan
serebral b.d aliran darah ke otak
terhambat
Kriteria hasil :
a) Dapat menjawab
pertanyaan yang diajukan
perawat
b) Dapat mengerti dan
memahami pesan-pesan
melalui gambar
c) Dapat mengekspresikan
perasaan verbal maupun
non verbal
- Intervensi
a) Monitoring ukuran, kesimetrisan
pupil, reaksi dan bentuk pupil.
b) Monitor tingkat kesadaran
- Intervensi :
a)
b)
c)
d)
e)
f)
c) Monitor TTV
- Intervensi
a) Ajarkan pasien untuk latihan gerak pada
ekstremias yang sehat
b) Topang ekstremitas dengan bantal untuk
mencegah bengkak
c) Motivasi pasien untuk melakukan latihan
sendi
d) Ajarkan sesuai kemampuan pasien secara
bertahap
e) Libatkan keluarga dalam latihan sendi
Kriteria hasil :
a)
b)
TTV normal
- Intervensi
c)
d)
e)
Berikan terapi O2
f)
g)
Nama
: Tn. E
Umur
:27 tahun
Alamat
Semarang
Pendidikan : SMA
Pekerjaan
: Swasta
B. Keluhan utama
Penurunan kesadaran
C. Pengkajian primer
1. Airway
Terdapat benda asing dirongga mulut yaitu
cairan. Terdengar suara gurgling (bunyi
kumur-kumur)
2. Breathing
RR : 30 x/menit
SPO2 : 90 %
Tidak terdapat batuk, tampak penggunaan
otot bantu pernapasan, pasien tampak sesak,
irama nafas ireguler, frekuensi pernapasan
takipnea
3. Circulation
MAP : 104
TD : 239/94 mmHg
HR : 79 x/menit
Suhu : 36.5 C
Turgor kulit jelek
Capilary revil >2 detik, tidak ada oedema
Tidak ada sianosis, akral hangat
4. Disability
D. Pengkajian Sekunder
1. Riwayat keperawatan/keperawatan
2. Pemeriksaan fisik
a. Keadaan Umum
Suhu : 36.5 C
1.
Kepala
2. Mata
6. Leher
Konjungtiva : anemis
7. Thoraks
8. Sirkulasi
Frekuensi nadi : 79 x/menit
SpO2 : 90 %
TD : 239/94 mmHg
Suhu : 36.5 C
suhu ekstremitas : hangat
Sianosis : tidak ada
Pucat : tidak
Turgor kulit : tidak elastis
9. Abdomen
Inspeksi : tidak ada lesi
Auskultasi : bising usus 10 x/menit
Palpasi : tidak ada asites
Perkusi : tympani
Jenis diet : susu
Pengeluaran NGT : saat di residu warna
bening, saat ditarik masih ringan
3. Kebutuhan fisiologis
a.
- Pola eliminasi
Sebelum sakit : keluarga pasien
mengatakan BAB 1 x sehari
e. Pemeriksaan penunjang
Tanggal 10 desember 2016
1. Pemeriksaan laboratorium
Hematologi : wanita
Kadar Hb : 11.6 gr%
Leukosit : 16.800 sel/mm3
2. Pemeriksaan rontgen
GDS : 240
EKG : Normal sinus Rythm
T wave changes in anterolateral leads
-
PR interval : 133 ms
QRS duration 78 ms
QT/QTc : 518/550 ms
M.C.V : 86.0 f
M.C.H : 28.3 pg
M.C.H.C : 33.1 gr/dl
Ureum : 21.9 mg/dl
Kreatinin : 1.0 mg/dl
f. Therapi
Tanggal 11 desember 2016
- Injeksi
1. Cepraz 2x1 gr
2. Cipazol 2x1 amp
3. Ondansentron 3x1 amp
4. Lapibal 3x1 amp
5. Citicolin 2x1 gr
6. Piracetan 4x3 gr
7. As.tranexamat 3x1 amp
8. Dexametason 3x1 amp
9. Resfar 1x1 fial
10.Humolog 6.0.6 unit
11.Herbreser syring pump 5 mikro
sesuai TD
Oral
1.
Amlodiphin 1x10 mg
2.
Paracetamol 3x500 mg
3.
Diltiazem 1x50 mg
N
O
TGL/JA
M
DATA FOKUS
ETIOLOGI
MASALAH
11 Des
16
10.30
11 Des
16
10.30
Ds : Do : - dispnea
- Tidak ada batuk RR : 30 x/menit
- Terdapat bunyi gurgling seperti
kumur-kumur
- Frekuensi napas tekipnea
- Keluar cairan dari mulut warna
kuning
- Terpasang O2 nasal kanul 3 lpm
Penurunan
kesadaran
Ketidakefekti
fan bersihan
jalan napas
11 Des
16
10.30
Penurunan
kesadaran
Defisi
perawatan
diri
TTD
TGL/JAM
DP
Intervensi
11 Des
16
11.30
1.
2.
3.
4.
5.
6.
1.
2.
3.
11 Des
16
11.30
7.
4.
5.
6.
7.
Monitor TTV
Monitor tingkat kesadaran
Observasi adana mual muntah
Memberikan terapi O2
Memposisikan pasien senyaman mungkin
Ajarkan keluarga pasien cara melatih
pergerakan anggota gerak
Kolaborasi dengan dokter tentang pemberian
terapi
Monitor TTV
Monitor status oksigen pasien
Observasi adanya hipoventilasi atau
hiperventilasi
Berikan terapi O2
Posisikan pasien untuk memasimalkan ventilasi
dengan posisi semi fowler
Ajarkan keluarga cara melakukan/memberikan
O2
Kolaborasi dengan dokter tentang pemberian
terapi
TTD
IV. IMPLEMENTASI
TGL/JAM
DP
Implementasi
Respon
12 des 16
08.00
1.
Memonitor TTV
08.20
08.25
2.
10.00
3.
4.
Memberikan terapi O2
5.
1.
Memonitor TTV
11.15
2.
Memberikan terapi O2
11.35
3.
1.
2.
3.
4.
08.15
11.00
13.00
16.00
16.10
17.00
TTD
TGL/JAM
DP
IMPLEMENTASI
RESPON
13 Des 16
08.00
1.
Memonitor TTV
08.15
2.
08.20
3.
08.25
4.
Memberikan terapi O2
10.00
5.
1.
Memonitor TTV
11.15
2.
Memberikan terapi O2
11.35
3.
11.50
4.
1.
11.00
14.00
16.00
2.
16.20
3.
16.45
TTD
IMPLEMENTASI
Tanggal/jam
DP
Implementasi
Respon
14
Desember
2016
Jam 08.00
1. Memonitor ttv
TTD
Tanggal/jam
DP
11.00
11.15
Implementasi
1. Monitor ttv
11.35
14.00
16.00
Respon
S:O : TD : 167/87 mmHg
HR : 82x/menit
RR : 23x/menit
S : 36,2
SPO2 : 100%
S:O: Cairan berkurang
S:O : Pasien di posisisn semi
fowler
s :O : anggota gerak belum bisa
digerakkan
S :O :mulut dan tubuh pasien
bersih
TTD
Tanggal/jam
DP
16.15
16.55
Implementasi
Respon
TTD
Tangga / Jam
DP
12 Des 2016
10.30
EVALUASI
S:O : kesadaran soporkoma GCS :5 E:2 M: 2 V:1
TTV : TD : 179/91 mmHg
N : 93 x/menit
RR : 26 x/menit
S : 36,5 C
SPO2 : 100%
Kelemahan anggota gerak kanan dan kiri
A : masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
1. memonitor TTV
2. memonitor tingkat kesadaran
3. Mengpbservasi mual muntah
TTD
Tangga / Jam
DP
2
12.00
EVALUASI
S:O : TTV : TD : 179/91 mmHg
N : 93 x/menit
RR : 26 x/menit
S : 36,5 C
SPO2 : 100%
Pasien tampak sesak RR:22x/menit
Terpasang selang oksigen nasal kanul 2lpm
A : masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
1. memonitor TTV
2. memposisikian pasien semi fowler
TTD
Tangga / Jam
DP
19.00
3.
EVALUASI
S:O:
Pasien belum bisa menggerakkan anggota
gerak
Mulut pasien bersih
Tubuh pasien bersih
Pakaian sudah diganti
Rambut tersisir rapi
A : masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
1. memonitor kemampuan menggerakkan
ekstermitas
2. melakukan perawatan diri ( mandi dan oral
hygyne )
TTD
Tangga / Jam
DP
13 Des 2016
10.30
EVALUASI
S:O : kesadaran sopor GCS :8 E:3 M: 4 V:1
TTV : TD : 169/75 mmHg
N : 85 x/menit
RR : 23 x/menit
S : 37.0 C
SPO2 : 100%
Kelemahan anggota gerak kanan dan kiri
A : masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
1. memonitor TTV
2. memonitor tingkat kesadaran
TTD
Tangga / Jam
DP
2
13.00
EVALUASI
S:O:
- sesak nafas berkurang
- RR:23x/menit
- Terpasang selang oksigen nasal kanul 3lpm
- Keluar cairan dari mulut
A : masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
1. memonitor TTV
2. Mengobservasi haluan cairan mulut
TTD
Tangga / Jam
DP
18.00
3.
EVALUASI
S:O:
Pasien tampak bersih
Tubuh pasien bersih
Pakaian sudah diganti
Mulut dan tubuh bersih
Rambut tersisir rapi
Lakukan alih baring 2 jam sekali
Pasien belum bisa menggerakkan anggota
gerak
A : masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
1. melakukan perawatan diri ( mandi dan oral
hygyne )
2. Melakukan alih baring
TTD
Tangga / Jam
DP
14 Des 2016
10.30
EVALUASI
S:O : kesadran sombnolent GCS :10 E:4 M: 5 V:1
TTV : TD : 167/87 mmHg
N : 82 x/menit
RR : 23 x/menit
S : 36.2 0 C
SPO2 : 100%
Kelemahan anggota gerak kanan dan kiri
A : masalah teratasi
P : lanjutkan intervensi
1. memonitor TTV
2. memonitor tingkat kesadaran
TTD
Tangga / Jam
DP
2
13.00
EVALUASI
S:O:
- Pasien sudah tidak sesak nafas
RR:23x/menit
- Terpasang selang oksigen nasal kanul 3lpm
- Cairan sudah tidak keluar
A : masalah teratasi
P : lanjutkan intervensi
1. memonitor TTV
2. memposisikan pasien
TTD
Tangga / Jam
DP
18.00
3.
EVALUASI
S:O:
Pasien tampak bersih
Tubuh pasien bersih
Pakaian sudah diganti
Mulut dan tubuh bersih
Rambut tersisir rapi
Lakukan alih baring 2 jam sekali
Pasien belum bisa menggerakkan anggota
gerak
A : masalah teratasi
P : lanjutkan intervensi
1. melakukan perawatan diri ( mandi dan oral
hygyne )
2. Melakukan alih baring
TTD