Anda di halaman 1dari 19

BAB 3

METODE PENELITIAN

Bab ini menjelaskan tentang kerangka konsep, definisi operasional, variabel


penelitian, desain penelitian, populasi dan sampel, tempat penelitian, waktu
penelitian, etika penelitian, alat pengumpulan data, prosedur pengumpulan data,
dan rencana analisis data.

3.1 Kerangka Konsep

Kerangka konsep penelitian adalah suatu uraian dan visualisasi hubungan atau
kaitan antara variabel yang satu dengan variabel lainnya dari masalah yang ingin
diteliti (Kresna, 2017). Namun konsep tersebut tidak dapat diukur dan diamati
secara langsung, tetapi harus dijabarkan. Penyusunan kerangka konsep
membantu kita untuk membuat hipotesis, menguji hubungan tertentu dan
membantu peneliti dalam menghubungkan hasil penemuan dengan teori yang
hanya dapat diamati melalui variabel (Nursalam, 2003). Kerangka ini didapatkan
dari konsep ilmu / teori yang dipakai sebagai landasan penelitian yang
didapatkan pada bab tinjauan pustaka atau kalau boleh dikatakan oleh peneliti
merupakan ringkasan dari tinjauan pustaka yang dihubungkan dengan garis
sesuai variabel yang diteliti.
Variabel adalah suatu fasilitas untuk pengukuran atau manipulasi suatu
penelitian yang bersifat konkret dan secara langsung bisa diukur (Nursalam,
2013). Menurut Jiwantoro (2017) variabel penelitian adalah segala sesuatu yang
berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehinga
diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.
Menurut Dharma (2011) beberapa jenis variabel penelitian antara lain:

Universitas Borobudur
3.1.1 Variabel Independent (variabel bebas)

Variabel ini merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi

sebab perubahan atau timbulnya variabel dependen (terikat).

Variabel independen penelitian ini adalah stress kerja perawat IGD dan ICU
Mayapada Hospital Jakarta Selatan.
3.1.2 Variabel Dependent (variabel terikat)

Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat
karena adanya variabel bebas. Variabel independen penelitian ini adalah kinerja
perawat IGD dan ICU Mayapada Hospital Jakarta Selatan.

3.1.3 Variabel Perancu (counfonding variable)

Merupakan varibel yang berhubungan baik dengan variabel independen maupun


dependen. Keberadaan variabel perancu akan mempengaruhi hubungan antara
variabel independen dan variabel dependen sehingga harus diidentifikasi secara
konseptual, dikendalikan ketika menentukan kriteria sampel penelitian atau saat
uji statistik. Variabel perancu dalam penelitian ini adalah karakteristik individu
yang meliputi umur, jenis kelamin, pendidikan, dan pengelaman kerja.

Variabel Independen Variabel Dependen

Stres Kerja Kinerja Perawat

Karakteristik responden :
1. Umur
2. Jenis kelamin
3. Pendidikan
4. Jenjang karir

Skema 3.1 Kerangka Konsep


Keterangan:

Universitas Borobudur
: yang diteliti

: tidak diteliti

Universitas Borobudur
3.2 Hipotesis
Hipotesis adalah suatu pernyataan sementara yang perlu diuji kebenarannya.
Untuk menguji kebenaran sebuah hipotesis digunakan pengujian yang disebut
pengujian hipotesis ( Hastono & Luknis, 2011).
Hipotesis harus memiliki landasan teoritis, bukan hanya sekedar suatu dugaan
yang tidak mempunyai landasan ilmiah, melainkan lebih dekat kepada suatu
kesimpulan.
Adapun ciri-ciri suatu hipotesis adalah sebagai berikut :

3.2.1 Hipotesis dinyatakan dalam bentuk pernyataan (Statement). Suatu bentuk


pernyataan tentang prediksi hubungan antara variabel independen dan dependen.
3.2.2 Hipotesis harus didukung oleh teori dan hasil penelitian terdahulu. Setelah
menemukan fenomena masalah, peneliti melakukan penelusuran literatur dan
telaah pustaka.
3.2.3 Hipotesis harus dapat diuji, hal ini berarti suatu hipotesis harus terdiri dari
variabel-variabel yang dapat diukur dan dapat dibanding-bandingkan.
3.2.4 Hipotesis harus sederhana dan terbatas, artinya hipotesis yang tidak
menimbulkan perbedaan-perbedaan, pengertian serta tidak terlalu luas sifatnya.

Jenis hipotesis berdasarkan rumusan pernyataan dibagi manjadi dua yaitu


hipotesis kerja (hipotesis alternatif) dan hipotesis statistik (hipotesis null).
1. Hipotesis Alternatif (HA)
Adalah pernyataan tentang prediksi hasil penelitian berupa hubungan antar
variabel yang diteliti. Hipotesis ini menyatakan secara langsung tentang prediksi
hasil penelitian. Pada penelitian ini HA diterima yang artinya Adanya hubungan
yang bermakna antara stress kerja dengan kinerja kerja pada perawat IGD dan
ICU Mayapada Hospital Jakarta Selatan.
2. Hipotesis Null (H0)
Adalah pernyataan hipotesis yang digunakan untuk kepentingan uji statistik
terhadap data hasil penelitian. Hipotesis pada penelitian ini artinya H0 ditolak
karena penelitian ini ada hubungan yang signifikan antara stress kerja dengan
kinerja pada perawat IGD dan ICU Mayapada Hospital Jakarta selatan.
3.3 Definisi Operasional

Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel Penelitian

No Variabel Definisi Konseptual Definisi Kriteria Alat Ukur SkalaUkur


Operasional
1. Umur Lama waktu hidup Umur responden Kuesioner (pada Interval
1. Dewasa awal
(sejak dilahirkan) dalam tahun data identitas
(20-40 tahun)
yang dihitung responden)
berdasarkan hari 2. Dewasa
ulang tengah (41-
tahun terakhir 65 tahun)
2. Jenis Perbedaanantara Identitas 1. Laki-laki Kuesioner Nominal
kelamin perempuan dengan responden dari
(pada data identitas
laki-laki secara bentuk fisik atau
2. Perempuan
responden)
biologis sejak biologisnya
seseorang lahir apakah laki-laki

Perempuan
3. Pendidikan Proses pengubahan Jenis pendidikan 1. DIII Kuesioner (pada Ordinal
sikap dan tatalaku formal yang Keperawatan data identitas
seseorang atau dimiliki responden)
2. Ners
kelompok orang responden pada
dalam usaha saat
mendewasakan pengambilan
manusia melalui data
upaya pengajaran
dan pelatihan,
proses, cara,
perbuatan, mendidik
41

No Variabel Definisi Konseptual Definisi Kriteria Alat Ukur SkalaUkur


Operasional
4. Jenjang Tingkatan karir Tingkatan karir 1. Non PK Kuesioner (pada Ordinal
Karir perawat perawat di RS data identitas
Mayapada
2. PK 1 responden)

3. PK 2

4. PK 3

5. Stress Stres kerja adalah Suatu 1. Rendah, jika Kuesioner dengan Ordinal
Kerja kondisi ketegangan responden skala likert 1-
yang menyebabkan perasaan yang menjawab
4 (dengan
menciptakan dialami dengan nilai
pertanyaan tentang
adanya < median.
stress kerja)
ketidakseimbangan seseorang
1 : Tidak pernah
kondisi fisik, dan menerima 2. Tinggi, jika
2 : Kadang-
psikis pada berlebih dalam responden
kadang
karyawan yang bekerja menjawab
3 : Sering
bersumber dari dengan nilai
4 : Selalu
Individu maupun ≥ median
Organisasi
No Variabel Definisi Konseptual Definisi Kriteria Alat Ukur Skala Ukur
Operasional
Sehingga
berpengaruh pada
fisik, psikologis,
perilaku
karyawan
6. Kinerja Kinerja merupakan Prestasi kerja 1. Kinerja kerja Kuesioner dengan Ordinal
Perawat unjuk kerja yang dicapai dikatakan skala likert 1-
pegawai sebagai baik, jika 4 (dengan
komponen seseorang dalam responden pertanyaan tentang
organisasi dalam melaksanakan menjawab kinerja)
mencapai tujuan tugas dan dengan nilai 1 : Tidak pernah
organisasi yang tanggung jawab ≥ mean 2 : Kadang-kadang
dapat dipakai 3 : Sering
2. Kinerja
sebagai bahan 4 : Selalu
kerja
informasi untuk
dikatan
pembuatan
buruk, jika
responden
dan kenaikan gaji
menjawab
yang tercermin
dengan
melalui kualitas
nilai
pekerjaan,
< mean
kuantitas
pekerjaan, dapat
dipercaya, dapat
diandalkan,
inisiatif,
adaptif, dan
kooperatif
3.4 Desain Penelitian
Notoatmodjo 2012, mengatakan bahwa desain penelitian merupakan keseluruhan
dan perencanaan untuk menjawab tujuan penelitian dan mengantisipasi beberapa
kesulitan yang mungkin timbul selama proses penelitian. Desain penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian korelasi dengan
menggunakan pendekatan cross sectional yaitu peneliti melakukan pengukuran
terhadap variabel yaitu variabel stress kerja dengan kinerja perawat IGD dan
ICU Mayapada Hospital Jakatra Selatan.

3.5 Populasi dan Sampel Penelitian


3.5.1 Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti menurut
Notoatmodjo (2012). Populasi dalam penelitian ini adalah perawat IGD dan ICU
Rumah Sakit Mayapada Hospital Jakarta Selatan yang berjumlah 39 orang.

3.5.2 Sampel
Hasan (2013) menyebutkan bahwa sampel merupakan bagian dari populasi yang
diambil melalui cara-cara tertentu yang juga mewakili karakteristik tertentu, jelas
dan lengkap yang dianggap bisa mewakili populasi.
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan total sampling
yaitu pengambilan sampel dengan menjadikan seluruh populasi menjadi sampel
penelitian. Menurut Sugiono (2013) total sampling yaitu teknik penentuan
sampel dengan cara mengambil seluruh anggota populasi sebagai responden atau
sampel. Menurut Nursalam (2017) sebaiknya dalam penelitian digunakan jumlah
sampel sebanyak mungkin dengan tujuan untuk mengurangi angka
kesalahan.Besar sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah 39 sampel.
Adapun sampel pada penelitian ini memenuhi beberapa kriteria dibawah ini yaitu
:
3.5.2.1 Kriteria inklusi ( Kriteria yang layak diteliti )
Adalah karakteristik umum subyek penelitian dari suatu populasi target yang
terjangkau dan akan diteliti (Jiwantoro, 2017).

Adapun kriteria inklusi, diantaranya adalah :


1) Perawat yang bertugas di ruang ICU dan IGD Rumah Sakit Mayapada
2) Perawat pelaksana

3) Bersedia sebagai responden tanpa paksaan


3.5.2.2 Kriteria eksklusi

Adalah menghilangkan /mengeluarkan subyek yang memenuhi kriteria inklusi


dari studi karena berbagai sebab antara lain :
1) Perawat manajerial
2) Perawat yang sedang cuti atau sakit saat penelitian
3) Tidak bersedia mengisi Kuesioner peneliti

3.6 Tempat Penelitian

Lokasi penelitian merupakan tempat atau lokasi pengambilan penelitian


(Notoatmodjo, 2011). Penelitian ini dilakukan di IGD dan ICU Rumah Sakit
Mayapada Jakarta Selatan.
Alasan pemilihan lokasi karena RS Mayapada telah berkembang menjadi Rumah
Sakit pilihan masyarakat terbaik dan menjadi salah satu rumah sakit rujukan
wilayah Jakarta Selatan layanan kesehatan yang prima, terpercaya, serta
memiliki keunggulan kompetitif , memberikan layanan kesehatan yang
berorientasi kepada keselamatan pasien (patient safety), kepuasan pelanggan dan
ramah lingkungan terkait dengan penelitian hubungan antara stres kerja dengan
kinerja perawat IGD dan ICU maka diharapkan dapat memperbaiki kualitas
perawat dalam meningkatkan kinerja perawat yang lebih baik dan mengurangi
stres kerja di Rumah Sakit Mayapada Jakarta Selatan.
3.7 Waktu Penelitian
Penelitian ini dimulai dari perencanaan skripsi pada bulan Oktober 2023 sampai
dengan penyerahan laporan akhir pada bulan Februari 2024.

3.8 Etika Penelitian

Penelitian keperawatan pada umumnya melibatkan manusia sebagai subyek yang


diteliti. Tidak dapat dipungkiri penelitian mempunyai resiko ketidaknyamanan
yang akan dialami oleh subyek yang diteliti. Oleh karena itulah sebelum peneliti
melakukan penelitian, peneliti meminta ijin ke pihak Rumah Sakit Mayapada
jakarta selatan sebagai tempat penelitian.
Empat prinsip utama dalam etika penelitian keperawatan menurut Dharma (2011)
yaitu :
3.8.1 Menghormati harkat dan martabat manusia (respect for human dignity)
Peneliti memberi kebebasan responden untuk menentukan pilihan ikut atau
menolak penelitian (autonomy). Tidak ada paksaan penekanan pada responden
untuk bersedia ikut dalam penelitian.
3.8.2 Menghormati privasi dan kerahasiaan subjek (respect for privacy
confidentiality) Peneliti meniadakan identitas seperti nama subjek kemudian diganti
dengan inisial, sehingga informasi yang menyangkut identitas subjek tidak terekspos
secara luas.
3.8.3 Menghormati keadilan dan inkluisivitas (respect for justice inclusiveness)
Peneliti menjelaskan keuntungan dan prosedur tindakan yang akan dilakukan
sehingga responden bisa menentukan keikutsertaan dalam penelitian.
3.8.4 Memperhitungkan manfaat dan kerugian yang ditimbulkan (balancing
harm and benefits) Peneliti sebelum melakukan penelitian ini sudah melakukan
konsultasi dengan dosen pembimbing terkait manfaat dan kerugian yang mungkin
ditimbulkan, dan peneliti juga menyakinkan responden bahwa informasi yang diberikan
tidak akan dipergunakan untuk hal-hal yang dapat merugikan sehingga pelaksanaan
penelitian tidak ada kendala atau penolakan responden.
3.9 Alat Pengumpulan Data
Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan oleh peneliti untuk
mengobservasi, mengkur atau menilai suatu fenomena (Dharma, 2011).
Instrumen penelitian adalah alat-alat yang akan digunakan untuk pengumpulan
data (Notoatmodjo, 2012). Alat pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah kuesioner.
Kuesioner tersebut disusun oleh peneliti sendiri. Kuesioner terdiri dari tiga
bagian yaitu :
1. Bagian pertama berisi data demografi terdiri dari umur, jenis kelamin,
pendidikan, jenjang karir.
2. Bagian kedua berisi 20 pertanyaan mengenai tingkat stress. Dengan
menggunakan skala likert, yang terdiri dari :
1) Tidak pernah 1
2) Kadang-kadang 2
3) Sering 3
4) Selalu 4

3. Bagian ketiga berisi 33 pertanyaan mengenai kinerja perawat. Dengan


menggunakan skala likert, yang terdiri dari :
1) Tidak pernah 1
2) Kadang-kadang 2
3) Sering 3
4) Selalu 4

3.9.1 Uji Kuesioner

Sebelum pengumpulan data, terlebih dahulu peneliti melakukan uji coba


kuesioner dengan tujuan untuk mendapatkan validitas dan realibilitas kuesioner
dan kemungkinan dilakukan revisi terhadap pertanyaan dalam kuesioner. Uji
coba kuesioner ini bertujuan untuk memastikan semua pertanyaan dapat
dimengerti oleh responden. Uji coba kuesioner ini dilakukan pada 21 responden
di IGD dan ICU selama 1 minggu di ruang ICU dan IGD Mayapada Hospital
tower 2.
Hasil uji coba kuesioner meliputi:

3.9.1.1 Uji Validitas

Adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesalahan suatu
instrumen (Arikunto, 2010). Prinsip validasi adalah pengukuran dan pengamatan
yang berarti prinsip keandalan instrumen dalam mengumpulkan data (Nursalam,
2013).

Rumus yang digunakan adalah korelasi product moment yaitu:

Keterangan :

r : Koefisien korelasi/indeks korelasi

N : Jumlah responden
∑X : Jumlah skor item

∑Y : Jumlah skor total item

XY : Skor item dikali skor total

Setelah dihitung seluruh korelasi setiap pertanyaan dengan total skornya,


kemudian dibandingkan dengan tabel nilai product moment untuk mengetahui
nilai korelasinya signifikan atau tidak.

Hasil uji coba kuesioner dari 20 pernyataan tentang stress kerja dengan 21
responden diperoleh nilai r hasil (-530 – 0,637) ≥ r tabel (0.456) dari semua
pertanyaan yang berarti pernyataan dalam kuesioner valid. Sehingga kuesioner
ini valid untuk disebarkan dalam penelitian dengan menggunakan alat ukur
Kuesioner dengan menggunakan skala likert. Di dapatkan hasil 11 peryataan
valid dan 9 tidak valid, pernyataan yang valid tentang stress kerja no 1,
3,5,7,8,9,12,15,16,17,18. Maka pernyatan selain no tersebut tidak di pakai.

Untuk hasil uji coba kuesioner dari 33 pernyataan tentang kinerja karyawan
dengan 21 responden diperoleh nilai r hasil (-0,092 – 738 ) ≥ r tabel (0.456 ) dari
semua pertanyaan kuesioner valid sejumlah 13 pernyataan yaitu pada no
1.2.5.8.9.16, 19,21, 24,26,27,31,33, maka pernyataan selain no tersebut tidak di
pakai Kembali (tidak valid)

3.9.1.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur dapat
dipercaya (Notoatmodjo, 2010). Menurut Sugiyono (2012) instrumen yang
reliabel adalah instrumen yang digunakan beberapa kali untuk mengukur objek
yang sama, akan menghasilkan data yang sama.
Penelitian ini menggunakan teknik reliabilitas internal karena penulis dalam
menganalisis data hanya memberikan kuesioner kepada responden satu kali
pengetesan saja. Adapun rumus yang digunakan untuk menguji reliabilitas
adalah rumus koefisien reliabilitas alpha cronbach, yaitu :

r =[ ][1-

Keterangan :

r : Reliabilitas instrumen

k : Mean kuadrat antara subyek

∑Si : Mean kuadrat kesalahan

St : Varians total

Tabel 4.1 Tingkat Reliabilitas Berdasarkan Nilai Alpha Cronbach

Alpha Tingkat Reliabilitas


0,00 – 0,20 Kurang Reliabel
˃0,20 – 0,40 Agak Reliabel
˃0,40 – 0,60 Cukup Reliabel
˃0,60 – 0,80 Reliabel
˃0,80 – 1,00 Sangat Reliabel
Sumber : Sugiyono (2014)

Hasil uji coba kuesioner dari 20 pernyataan tentang stress kerja dengan 21
responden diperoleh nilai alpha cronbach’s = 0.8, yang berarti kuesioner tersebut
reliabel untuk disebarkan dalam penelitian.
Hasil uji coba kuesioner dari 33 pernyataan tentang kinerja karyawan dengan 21
responden diperoleh nilai alpha cronbach’s = 0,874 yang berarti kuesioner
tersebut sangat reliabel untuk disebarkan dalam penelitian.

3.10 Prosedur Pengumpulan Data

Menurut Hastono (2001) dalam Ni Nyoman (2009) mengatakan bahwa data yang
dikumpulkan menyangkut variabel bebas dan terikat. Data yang telah
dikumpulkan kemudian diolah.
Pada penelitian ini teknik pengumpulan data dengan menggunakan lembar
kuesioner. Data yang sudah ada dikumpulkan, dicek kelengkapannya dan
kemudian dianalisa. Pengumpulan data secara langsung kepada responden di
IGD dan ICU Rumah Sakit Mayapada Jakarta Selatan dengan prosedur sebagai
berikut :
3.10.1 Sebelum melakukan penelitian, peneliti menjelaskan maksud dan tujuan
penelitian kemudian menyerahkan surat permohonan izin penelitian yang
dikeluarkan oleh instansi pendidikan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Borobudur
Jakarta kepada Direktur Rumah Sakit Mayapada Jakarta Selatan.
3.10.2 Peneliti menghubungi kepala bidang keperawatan, kemudian menemui
kepala ruangan di IGD dan ICU Mayapada Hospital Jakarta Selatan.
3.10.3 Peneliti langsung menemui responden, memperkenalkan diri dan
menjelaskan tujuan serta prosedur penelitian dan menyerahkan surat persetujuan
menjadi responden dan memberikan kesempatan pada responden untuk
menandatangani persetujuan tersebut.
3.10.4 Setelah responden menandatangani surat persetujuan, kemudian peneliti
membagikan kuesioner kepada responden berupa pertanyaan dari setiap variabel.
Reponden diberikan kesempatan untuk bertanya jika ada pertanyaan yang kurang
jelas.
3.10.5 Setelah responden yang diambil datanya, maka proses pengambilan data
dianggap telah selesai. Kemudian peneliti melakukan pengolahan data terhadap
semua data yang telah terkumpul dari masing-masing responden.

3.11 Analisis Data


Setelah uji validitas dan reliabilitas dilakukan, maka diperoleh beberapa butir
soal yang valid untuk dilakukan analisis hasil penelitian. Kemudian kuesioner
yang telah diisi oleh responden maka data tersebut diolah melalui 4
tahapan/proses (Notoatmodjo, 2012) yaitu :
3.11.1 Editing data

Kegiatan untuk pengecekan dan perbaikan isian kuesioner. Peneliti meneliti


kembali apakah isian dalam lembar kuesioner sudah lengkap terisi semua atau
tidak. Setelah dilakukan pengecekan didapatkan setiap kuesioner terisi lengkap.
3.11.2 Coding data

Mengubah data berbentuk kalimat atau huruf menjadi angka atau bilangan.
Dilakukan dengan memberi kode angka dalam upaya mengklasifikasi jawaban
responden pada kuesioner tertutup. Peneliti melakukan pengkodingan jawaban
setiap variabel :
a. Variabel umur: ≤ 30 tahun dikode 1, umur > 30 tahun dikode 2
b. Variabel jenis kelamin : laki-laki dikode 1, perempuan dikode 2.

c. Variabel pendidikan : DIII Keperawatan dikode 1, Ners dikode 2.

d. Variabel jenjang karir: Non PK dikode 1, PK 1 dikode 2, PK 2 dikode 3, PK 3


dikode 4.

e. Variabel tingkat stress kerja : Tidak pernah dikode 1, Kadang-kadang dikode


2, Sering dikode 3, Selalu dikode 4.
f. Variabel kinerja perawat : Tidak pernah dikode 1, Kadang-kadang dikode 2,
Sering dikode 3, Selalu dikode 4.
3.11.3 Processing data

Data yang sudah berbentuk kode (angka) dimasukkan kedalam program


computer yaitu SPSS 22 for windows.
3.11.4 Cleaning data

Melakukan cek ulang untuk melihat kemungkinan-kemungkinan adanya


kesalahan kode dan ketidaklengkapan, kemudian dilakukan koreksi.

3.12 Tehnik Analisa Data

3.12.1 Uji Normalitas

Menurut Priyanto (2014) uji normalitas adalah hal yang penting karena dengan
data yang terdistribusi normal, maka data tersebut dianggap dapat mewakili
populasi. Uji normalitas bisa dilakukan dengan uji Skewness (kecondongan)
yaitu suatu kurva dapat dilihat dari perbedaan letak mean, median dan modusnya.
Jika ketiga ukuran pemusatan data tersebut berada pada titik yang sama, maka
dikatakan simetris atau data berdistribusi normal. Sedangkan jika tidak berarti
data tidak simetris atau tidak berdistribusi normal.

Rumus untuk koefisien Skewness menurut Pearson :

Keterangan :

Sk : koefisien kemencengan pearson

X : rata-rata hitung

Me : nilai median
sd atau s : standar deviasi

Interpretasi :

a. Distribusi simetris (normal) atau sk = 0

b. Skewness to the left (kurva menceng kiri) atau sk < 0

c. Skewness to the right (kurva menceng kanan) atau sk > 0

Ukuran kecondongan data dalam penelitian ini adalah :

a. Data umur, kecondongan data kearah kiri (condong negatif) dimana nilai
modus 2 > mean 1.62
b. Data jenis kelamin, kecondongan data kearah kiri (condong negatif) dimana
nilai modus 2 > mean 1.54
c. Data pendidikan, kecondongan data kearah kanan (condong positif) dimana
nilai mean 1.49 > modus 1
d. Data jenjang karir, kecondongan data kearah kiri (condong negatif) dimana
nilai modus 2 > mean 1.62
e. Data stress kerja, kecondongan data kearah kiri (condong negatif) dimana nilai
modus 94 > mean 89.23 dengan nilai Skewness 1.007
f. Data kinerja karyawan, kecondongan data kearah kanan (condong positif)
dimana nilai mean 92.13 > modus 90 dengan nilai Skewness 0.924

3.12.2 Analisa Univariat

Analisis univariat bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan


karakteristik setiap variabel penelitian (Notoatmodjo, 2010).

Analisa univariat menggunakan rumus sebagai berikut :

P= x 100%

Keterangan:
P : Presentasi

F : Frekuensi tiap kategori


N : Jumlah sampel
Data yang dianalisis dengan univariat adalah umur, jenis kelamin, pendidikan,
jenjang karir, stress kerja, dan kineja perwat.

3.12.3 Analisa Bivariat

Adalah analisis yang digunakan untuk menjelaskan hubungan dan besarnya


hubungan atau pengaruh antara satu variable independen dan variabel dependen
(Bustami, 2011).
Analisa bivariat penelitian ini untuk melihat hubungan variabel independen stres
kerja dan variabel dependen kinerja perawat menggunakan uji statistic chi
square karena data baik variabel independen dan variabel dependen berbentuk
kategori.

Menurut Sabri dan Hartono (2014) uji hipotesis yang digunakan adalah uji
statistic Chi Square (x²) dengan batasan kemaknaan α (alfa) atau p = 0,05
dengan rumus sebagai berikut :

Keterangan :

X² : Nilai Chi Square

0 : Nilai hasil pengamatan untuk tiap kategori

E : Nilai hasil yang diharapkan untuk tiap kategori

Keputusan untuk menguji kemaknaan digunakan batas kemaknaan 5% (α = 0,05)


adalah :

a. Bila nilai p value ≤ α, maka Ho ditolak, artinya ada hubungan antara stres
kerja dengan kinerja perawat IGD dan ICU di Rumah Sakit Mayapada Jakarta
selatan.
b. Bila nilai p value ≥ α, maka Ho gagal ditolak (diterima) artinya tidak ada
hubungan antara stres kerja dengan kinerja perawat IGD dan ICU di Rumah
Sakit Mayapada Jakarta selatan.

Anda mungkin juga menyukai