Anda di halaman 1dari 15

BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Desain penelitian

Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, dengan desain penelitian

correlational yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelatif

antarvariabel.Penelitian ini menggunakan pendektan cross sectional yaitu

jenis penelitian yang menekankan waktu pengukuran/observasi data variabel

independen dan dependen hanya satu kali pada satu saat (Nursalam, 2016).

Dengan menggunakan metode ini, diharapkan akan mendapatkan

informasi yang sistematis dan akurat tentang hubungan karakteristik dan stres

kerja dengan burnout syndrome pada objek yang diteliti. Sehingga, tersaji

data-data tersebut secara mendetail dan tergambar jelas serta dapat

menggambarkan suatu masalah yang ingin dideskripsikan.

B. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi

Populasi dalam penelitian adalah subjek (misalnya manusia;

perawat) yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan (Nursalam, 2016).

Populasi dalam penelitian ini adalah semua perawat yang bertugas di IGD

dan ICU RSUD Ratu Zalecha Martapura yang berjumlah 39 perawat

terdiri dari 23 perawat IGD dan 16 perawat ICU.

33
34

2. Sampel

Sampel terdiri atas bagian populasi terjangkau yang dapat

dipergunakan sebagai subjek penelitian melalui sampling (Nursalam,

2015).Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 39 responden.

3. Sampling

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik total sampling.

Total sampling adalah teknik pengambilan sampel dimana jumlah sampel

sama dengan populasi. Alasan mengambil total sampling karena menurut

Sugiyono (2010) jumlah populasi yang kurang dari 100 seluruh populasi

dijadikan sampel penelitian semuanya.

C. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat penelitian

Penelitian ini dilakukan diIGD dan ICU RSUD Ratu Zalecha

Martapura yang beralamat di Jalan Menteri Empat Martapura, Kalimantan

Selatan.

2. Waktu Penelitian

Tabel 4.1 Kegiatan Penelitian


Okt / Nov / Des / Jan / Feb / Mar / Apr / Mei / Jun / Jul /
No Kegiatan
2017 2017 2017 2018 2018 2018 2018 2018 2018 2018

1 Identifikasi
Masalah
2
Studi Pendahuluan

3 Penyusunan
Proposal
4
Ujian Proposal
5
Ujian Etik
35

6 Pengumpulan
Data
7 Tabulasi dan
Pengolahan Data
8 Penyusunan
Laporan Hasil

9 Ujian Hasil
Penelitian

10 Penyerahan
Laporan

D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

1. Variabel Penelitian

Variabel adalah perilaku atau karakteristik yang memberikan nilai

beda terhadap sesuatu (benda, manusia, dan lain-lain) (Soeparto, Putra, &

Haryanto, 2000 dalam Nursalam, 2015). Variabel mengandung pengertian

ukuran atau ciri yang dimiliki oleh anggota-anggota suatu kelompok yang

berbeda dengan yang dimiliki oleh kelompok yang lain (Notoatmodjo,

2010). Variabel yang dipakai dalam penelitian ini yaitu :

a. Variabel Dependen (terikat)

Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi nilainya

ditentukan oleh variabel lain (Nursalam, 2015).Variabel dependen

dalam penelitian iniadalah burnout syndromepada perawat pelaksana

di IGD dan ICU RSUD Ratu Zalecha Martapura.

b. Variabel Independen (bebas)

Variabel Independen adalah variabel yang memengaruhi atau

nilainya menentukan variabel lain (Nursalam, 2015).Variabel

independen yang pertamadalam penelitian ini adalah karakteristik


36

perawat meliputiusia, lama kerja, dan tingkat pendidikan.Variabel

independen yang kedua adalah stres kerja perawat.

2. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah definisi berdasarkan karakteristik yang

diamati dari sesuatu yang didefinisikan tersebut. Karakteristik yang dapat

diamati (diukur) itulah yang merupakan kunci definisi operasional. Dapat

diamati artinya memungkinkan peneliti untuk melakukan observasi atau

pengukuran secara cermat terhadap suatu objek atau fenomena yang

kemudian dapat diulangi lagi oleh orang lain (Nursalam, 2015).

Tabel 4.2
Variabel, Definisi Operasional, Skala Pengukuran, dan Alat Ukur
Definisi Alat
Variabel Parameter Skala Kategori
Operasional Ukur
Variabel
Dependen:

Kejadian Kelelahanfisik, - Tingkat Kuesioner Ordinal 1. Tinggi


Burnout mentalmaupun kelelahan Maslach Z ≥0)
syndrome pada emosi yang emosional Burnout 2. Rendah
perawat dialamioleh - Tingkat Inventory Z <0
pelaksana perawat di IGD depersonalisasi (MBI)
dan ICU RSUD - Tingkat
Ratu Zalecha pencapaian
Martapura. prestasi diri
Variabel
Independen :

Karakteristik Faktoryang - Usia Kuesioner


perawat : berasaldaridiripe - Jenis kelamin
rawat di IGD - Status
dan ICU RSUD pernikahan
Ratu Zalecha - Masa kerja
Martapura. - Tingkat
pendidikan
37

1. Usia Lama waktu Terhitung pada Kuesioner Nominal 1. Usia


hidup sejak ulang tahun - Tua (≥30
dilahirkan terakhir dalam tahun)
hingga sekarang. hitungan tahun. - Muda ( <30
tahun)

2. Lama Suatu kurun Terhitung sejak Kuesioner Nominal 2. Masa kerja


kerja waktu atau pertama kali - Lama (≥ 5
masanya tenaga bekerja di tahun)
kerja itu bekerja IGD/ICU hingga - Baru (< 5
di suatu tempat sekarang. tahun)

3. Tingkat Jenjangilmupen Ditentukan sesuai Kuesioner Ordinal 3. Tingkat


Pendidik getahuanyang ijazah terakhir pendidikan
an didapatdari yang dimiliki.
- SPK
lembaga
pendidikanform
- Perguruan
Tinggi
alterakhir

Stres kerja suatu - Stres biologis Kuesioner Ordinal 1. Berat (76 -


perawat ketegangan - Stres psikologis 100%)
yang 2. Sedang (51 -
- Stres sosial
mempengaruhi 75%)
proses berpikir, 3. Ringan (25 -
emosi, dan 50%)
kondisiperawat
di IGD dan ICU
RSUD Ratu
Zalecha
Martapura.

E. Jenis dan Cara Pengumpulan Data

1. Jenis Instrument

Jenis instrumen penelitian yang dapat dipergunakan pada ilmu

keperawatan dapat diklasifikasikan menjadi 5 bagian, yang meliputi

pengukuran (1) biofisiologis, (2) observasi, (3) wawancara, (4) kuesioner,

dan (5) skala(Nursalam, 2015).


38

Instrumen penelitian variabel dependen yaitu burnout syndrome

yang diadopsi dari teori maslach dalam Nursalam 2015. Instrument yang

digunakan dalam penelitian ini yaitu lembar kuesioner yang meliputi data

demografi karakteristik (usia, jenis kelamin, masa kerja, dan tingkat

pendidikan), dan beberapa kuesioner yang berisi tentang penilaian burnout

syndromedan stress kerja. Instrumenyang digunakan adalah maslach

burnout inventory (MBI) dan instumen stres kerja dari Nursalam 2016yang

telah dilakukan uji validitas oleh beberapa peneliti sebelumnya yang

dinyatakan valid dengan melampirkan nilai r serta alpha cronbach. Data

yang diperoleh kemudian dianalisis univariat dengan distribusi frekuensi,

bivariat menggunakan uji kendal tau dengan ketetentuan nilai p < α (p<

0,05)berarti Ha diterima yang artinya terdapat hubungan antara variabel

independent dengan variabel dependent. sehingga tidak dilakukan uji

validitas dan reabilitas.

2. Cara Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan kepada subjek

dan proses pengumpulan karakteristik subjek yang diperlukan dalam suatu

penelitian. Langkah-langkah dalam pengumpulan data bergantung pada

rancangan penelitian dan teknik instrumenyang digunakan (Burns dan

Grove, 1999 dalam Nursalam 2015).


39

a. Jenis data yang dikumpulkan, yaitu :

1.) Data Primer

Dalam penelitian ini data primer dikumpulkan melalui

instrumen lembarkuesioner yang langsung diberikan kepada

respondenyaituperawat pelaksana di IGD dan ICU RSUD Ratu

Zalecha Martapura.

2.) Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang diambil secara tidak

langsung.Data sekunder dikumpulkan sebagai data pelengkap

yang mendukung penelitian ini. Data yang dikumpulkan

adalahdata milik ruang IGD dan ICU berupa jumlah perawat serta

identitas perawat pelaksana di IGD dan ICU RSUD Ratu Zalecha

Martapura.

b. Prosedur pengumpulan data

Adapun prosedur pengumpulan data dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut :

1) Menyampaikan izin penelitian kepada direktur RSUD Ratu

Zaleha Martapura

2) Menyampaikan izin dengan kepala ruangan IGD dan ICURSUD

Ratu Zaleha Martapura

3) Bekerjasama dengan perawat yang berdinas pada hari penelitian

dilakukan
40

4) Membagikan kuesioner penelitian kepada sebagian perawat

pelaksana IGD dan ICU dengan menjawab langsung ditempat dan

kuesioner langsung dikumpulkan pada hari itu juga.

F. Pengolahan dan Analisa Data

1. Pengolahan Data

a. Variabel Burnout Syndrome

Burnout menggunakan kuesioner dengan 22 pernyataan

yang terdiri dari 3 dimensi yaitu kelelahan emosional, depersonalisasi

dan pencapaian prestasi diri. Setiap dimensi memiliki jumlah

pertanyaan yang berbeda.Dimensi kelelahan emosional berjumlah 9

pernyataan, depersonalisasi 5 pernyataan dan pencapaian prestasi diri

8 pernyataan.

Apabila responden menjawab 9 pernyataan kelelahan

emosional dengan poin 6 maka 9x6 = 54, apabila responden

menjawab 5 pernyataan depersonalisasi dengan poin 6 maka 5x6 =

30, apabila responden menjawab 8 peryataan pencapaian prestasi diri

dengan 6 poin maka 8x6 = 48.

Tabel 4.3 Kategori penilaian dimensi burnout syndrome

No Dimensi Jumlah Poin Total


pernyataan
1. Kelelahan emosional 9 6 54
2. Depersonalisasi 5 6 30
3. Pencapaian prestasi diri 8 6 48
Jumlah 132
41

Tabel 4.4 Kategorisasi rentang skor burnout syndrome

Kategorisasi Rentang Skor


Tinggi Z ≥1
Rendah Z <0

Kategorisasi data ini menggunakan rumus skor Z dengan

bantuan perhitungan software SPSS. Adapun rumus untuk mencari

skor Z (Normal deviate) sebagai berikut :

( X −M )
Z=
S

Keterangan :

Z = Skor z (Normal deviate)

X = Skor mentah

M = Rata rata skor mentah

S = Standar deviasi

b. Variabel Karakteristik

Variabel Karakteristik diukur melalui kuesioner yang diisi oleh

responden sendiri dengan memberikan kuesioner yang sudah

disediakan kolom data demografi/karakterstik yang berisi tentang usia,

jenis kelamin, status perkawinan, lama kerja, dan tingkat pendidikan

dari responden. Kategori variabel karakteristik sebagai berikut:


42

Tabel 4.5 Kategori Variabel Karakteristik

Data demografi/karakteristik Kategori


Usia - Tua (≥30 tahun)
- Muda < 30 tahun
Lama kerja - Lama ≥ 5 tahun)
- Baru (< 5 tahun)
Tingkat pendidikan - SPK
- Perguruan Tinggi

c. Variabel Stres Kerja

Instrumen stres kerja menggunakan kuesioner yang sudah

baku, yang diambil dari Nursalam 2016. Terdiri dari 35 pernyataaan

dengan 3 dimensi stres yaitu stres biologis, stres psikologis, dan stres

sosial.Dimana tiap butir pernyataan berisi mengandung

4pilihanjawabanyaitu1(tidakpernah),2(kadang-kadang),3 (sering), dan

4(selalu).

Skor untuk pernyataan dalam instrumen ini 4 untuk pernyataan

(selalu), 3 untuk (sering), 2 untuk (kadang-kadang), dan 1 untuk

(tidakpernah). Jumlah skor tertinggi adalah 35x4= 140 (100%) dan

jumlah skor terendah adalah 35x1= 35 (25%).

Penentuan skoring menggunakan pendekatan skala Likert

untuk menentukan kategori stres kerja yang dialami responden. Range

skor ini adalah 100-25= 75% , dengan 3 kategori ringan, sedang, dan

berat. Interval skor ini adalah 75/3 = 25% maka penetapan skoring

dengan interval 25% sehingga didapatkan kriteria kategorisasi skor

yaitu:
43

Tabel 4.6 Kategorisasi Stres Kerja

Kategori Skor
Berat 76-100%
Sedang 51-75%
Ringan 25-50%

Dengan rumus sebagai berikut:

Skor mentah yang diperoleh


Skor = x 100%
Skor tertinggi

Dalam proses pengolahan data terdapat langkah-langkah yang

harus di tempuh, yaitu :

a. Editing

Editing adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data

yang diperoleh atau dikumpulkan.Pada penelitian ini, editing

dilakukan setelah data terkumpul.

b. Coding

Coding merupakan kegiatan pemberian kode numerik (angka)

terhadap data yang terdiri atas beberapa kategori. Pada penelitian ini

coding dilakukan setelah proses editing data dilakukan.

Adapun pengkodean berdasarkan kategori jawaban yang

digunakan adalah sebagai berikut:


44

Tabel 4.7 Kategorisasi Jawaban Kuesioner Burnout Syndrome

Kategorisasi Jawaban Kode


Tidak pernah 0
Beberapa kali dalam setahun 1
Satu bulan sekali/kurang 2
Beberapa kali dalam sebulan 3
Satu minggu sekali 4
Beberapa kali dalam seminggu 5
Setiap hari 6

Tabel 4.8 Kategorisasi Jawaban Kuesioner Stres Kerja

Kategorisasi Jawaban Kode


Selalu 4
Sering 3
Kadang-kadang 2
Tidak pernah 1

Setelah semua data responden dalam pertanyaan diberi kode,

maka langkah berikutnya adalah menyusun buku kode. Buku kode ini

sebagai pedoman untuk memindahkan kode jawaban responden dalam

kuesioner ke lembaran kode, yang kemudian juga akan berguna

sebagai pedoman peneliti dalam mengidentifikasi variabel penelitian

yang akan digunakan dalam analisis data (membaca tabulasi data).

c. Tabulasi Data

Tabulasi data merupakan proses pengolahan data yang

dilakukan dengan cara memasukan data ke dalam tabel. Atau dapat

dikatakan bahwa tabulasi data adalah penyajian data dalam bentuk

tabel atau daftar untuk memudahkan dalam pengamatan dan

evaluasi.Hasil tabulasi data ini dapat menjadi gambaran tentang hasil


45

penelitian, karena data-data yang diperoleh dari lapangan sudah

tersusun dan terangkum dalam tabel-tabel yang mudah dipahami

maknanya.

2. Analisis Data

Analisis dilakukan dalam 2 jenis analisis yaitu analisis

univariat dan analisis bivariat, yaitu:

a. Analisis Univariat

Analisisunivariat yaitu variabel dalam penelitian ini disusun

secara deskriptif dengan tabel distribusi frekuensi.Tabel distribusi

frekuensi memuat karakteristik dan stres kerja perawat terhadap

kejadian burnout syndrome pada perawat di IGD dan ICU RSUD

Ratu Zalecha Martapura.

b. Analisis Bivariat

Analisis bivariat merupakan analisa yang dilakukan

terhadap dua variabel yang diduga berhubungan atau berkorelasi

(Notoatmodjo, 2010). Analisis bivariat dengan menganalisa

datauntuk mengetahui hubungan antara satu variabel independen dan

satu variabel dependen yaitu mengetahui hubungan karakteristik

(usia, lama kerja dan tingkat pendidikan) dengan kejadian burnout

syndrome dan mengetahui hubungan stres kerja dengan kejadian

burnout syndrome.

Analisa bivariat digunakan peneliti adalah uji Chi-Square,

degan tingkat kemaknaan(α) = 0,05. Apabila hasil uji


46

statistikdidapatkan (p) < 0,05 maka Ho ditolak yang bearti ada

hubungan antara variabel independen dan variabel dependen.

Sebaliknya apabila hasil uji statistik (p) > 0,05 maka Ho diterima

yang berarti tidak ada hubungan antara variabel independen dengan

variabel dependen.

G. Etika Penelitian

Masalah etika penelitian keperawatan merupakan masalah yang

sangat penting dalam penelitian, mengingat penelitian keperawatan

berhubungan langsung dengan manusia, maka segi etika penelitian harus

diperhatikan. Masalah etika yang harus diperhatikan antara lain, sebagai

berikut:

1. Informed Concent

Subjek mendapatkan informasi secara lengkap tentang tujuan

penelitian yang akan dilaksanakan serta berhak untuk berpartisipasi atau

menolak menjadi responden.

2. Anonymity (tanpa nama)

Untuk menjaga kerahasiaan peneliti tidak mencantumkan nama

responden pada lembar pengumpulan data, cukup dengan memberi nomor

kode pada masing-masing lembar tersebut.

3. Confidentiality (kerahasiaan)
47

Kerahasiaan informasi responden dijamin oleh peneliti, hanya

kelompok data tertentu saja yang akan disajikan atau dilaporkan sebagai

hasil riset.

Anda mungkin juga menyukai