Anda di halaman 1dari 15

BAB III

METODE PENELITIAN

Metode penelitian merupakan cara yang dilakukan dalam proses

penelitian (Hidayat, 2010). Pada bab ini akan menguraikan tentang : 1)

Desain penelitian, 2) Populasi, Sampling, Sampel, 3) Identifikasi Variabel

dan definisi operasional, 4) Prosedur penelitian, 5) Kerangka kerja, 6)

Pengumpulan data, 7) Pengolahan data, 8) Analisa Data, 9) Etika penelitian.

1.1 Desain Penelitian

Desain peneitian merupakan rencana penelitian yang disusun

sedemikian rupa sehingga peneliti dapat memperoleh jawaban terhadap

pertanyaan penelitian (Setiadi, 2013). Desain penelitian yang

digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan desain Pre-

eksperimental menggunakan pendekatan One-Group Pretest-Posttest

Design yaitu pada desain ini terdapat pretest, sebelum diberi perlakuan.

Dengan demikian hasil perlakuan dapat diketahui lebih akurat, karena

dapat membandingkan dengan keadaan sebelum diberi perlakuan.

(Sugiyono, 2016).

1.2 Populasi,Sampling dan Sample

1.2.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generelisasi yang terdiri atas: objek/

subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya. Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek

dan benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah

1
2

yang ada pada subjek/objek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh

karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subjek atau objek itu (Sugiyono,

2016). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien kusta yang

menjalani rawat inap di Ruang Melati Rumah sakit kusta

Sumberglagah Mojokerto. Jumlah pasien kusta rawat inap di ruang

melati RSU Sumbergelagah Kabupaten Mojokerto pada 14 Mei – 9

Juni 2020 adalah 47 orang.

1.2.2 Sampling

Sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel. Untuk

menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian, terdapat

berbagai teknik yang digunakan (Sugiyono, 2016). Teknik sampling

merupakan cara-cara yang ditempuh dalam pengambilan sampel, agar

memperoleh sampel yang benar-benar sesuai dengan keseluruhan

subjek penelitian. Cara pengambilan sampel dapat digolongkan

menjadi dua, yaitu: probability sampling dan nonprobability sampling

(Nursalam, 2015).

Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah Consecutive

Sampling .Dikatakan Consecutive Sampling adalah pemilihan sampel

dengan consecutive (berurutan) adalah pemilihan sampel dengan

menetapkan subjek yang memenuhi kriteria penelitian dimasukkan

dalam penelitian sampai kurun waktu tertentu, sehingga jumlah klien

yang diperlukan terpenuhi (Nursalam, 2015). Dengan kriteria sebagai

berikut :

Kriteria inklusi :
3

1. Pasien Rawat Inap yang menderita kusta

2. Pasien Rawat Inap yang mengalami defisit perawatan diri ditandai

dengan gejala tanda mayor pada subjektif yaitu menolak

melakukan perawatan diri dan objektif yaitu minat melakukan

perawatan diri kurang.

3. Pasien Rawat Inap dengan tingkat kecacatan grade 1-3

Kriteria eksklusi :

1. Pasien kusta dengan komplikasi

1.2.3 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang

dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak

mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena

keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat

menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Untuk itu sampel

yang diambil dari populasi harus betul-betul representative (mewakili)

(Sugiyono, 2016). Besarnya sampel tergantung dari jenis

penelitiannya. Pengambilan sampel dalam penelitian ini berdasarkan

kurun waktu yang ditentukan peneliti sampai jumlah sampel

terpenuhi. Sampel dalam penelitian ini adalah penderita kusta di

Ruang Melati RSU Sumberglagah Kabupaten Mojokerto yaitu dengan

jumlah 30 sampel dipilih sesuai kriteria.

1.3 Identifikasi Varibel dan Definisi Operasional

Identifikasi Variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk apa

saja ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh


4

informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Secara

teoritis variable dapat didefinisikan sebagai atribut seseorang, atau

objek, yang mempunyai “variasi” antara satu orang dengan yang lain

atau satu objek dengan objek yang lain (Sugiyono, 2016).

1. Variable independen (bebas)

Variabel ini sering disebut sebagai variable stimulus,

predictor, antecedent. Dalam Bahasa Indonesia sering disebut sebagai

variable bebas. Variable bebas adalah merupakan variable yang

mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya

variabel dependen (terikat)(Sugiyono, 2016). Variabel independen

dalam penelitian ini adalah pemberian edukasi dengan metode

demonstrasi.

2. Variabel dependen (terikat)

Variabel ini sering disebut sebagai variabel output, kriteria,

konsekuen. Dalam Bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel

terikat. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau

yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2016).

Pada penelitian ini variabel dependennya adalah kemandirian

perawatan diri pasien kusta dengan defisit perawatan diri.

1.3.1 Definisi Operasional

Definisi operasional adalah mendefinisikan variabel secara

operasional berdasarkan karakteristik yang diamati, sehingga

memungkinkan peneliti untuk melakukan observasi atau

pengukuran secara cermat terhadap suatu objek atau fenomena.


5

Definisi operasional ditemukan berdasarkan parameter yang

dijadikan ukuran dalam penelitian. Sedangkan cara pengukuran

cara dimana variabel dapat diukur dan ditentukan karakteristiknya

(Hidayat, 2010).

Tabel 3.1 Definisi operasional pengaruh pemberian edukasi dengan

metode demonstrasi terhadap kemandirian perawatan diri pasien

kusta dengan defisit perawatan diri.

Variabel Definisi Parameter Alat Ukur Skala Skor


Operasional
Variable Proses Memberikan SOP - -
independen: pembelajaran yang edukasi Panduan
Pemberian bertujuan untuk perawatan Perawatan
Edukasi mengembangkan mata, tangan, Mata,
Dengan potensi diri pada dan kaki Tangan,
Metode peserta dan yang benar dan Kaki
Demosntrasi mewujudkan dan baik menurut
proses dengan buku
pembelajaran yang mendemonstr Perawatan
lebih baik dan asikan Klien
mampu Kusta
mengendalikan diri
dan memiliki
keterampilan

Varible Tindakan merawat Tingkat Kuesioner Ordinal 1. Mandiri = 81-100%


Dependen: diri secara mandiri kemandirian 2. Ketergantungan
Kemandirian seperti pada mata, pasien kusta Ringan = 61-80%
Perawatan tangan, dan kaki saat 3. Ketergantungan
Diri Pasien dengan merendam, melakukan Sedang = 41-60%
Kusta menggosok, dan perawatan 4. Ketergantungan Berat
Dengan mengolesi diri dengan = 21-40%
Defisit minyak/body lotion indikator 5. Ketergantungan Total
Perawatan pada kulit kering, perawatan = 0-20%
Diri mati rasa, lalu mata, tangan,
melindungi dan dan kaki.
memeriksa mata,
tangan, kaki
dilakukan setiap
6

hari untuk
mengurangi atau
mencegah luka
bertambah berat.

1.4 Prosedur Penelitian

1. Peneliti ini dimulai dengan pengajuan fenomena ke dosen

pembimbing agar mendapatkan sebuah permasalahan untuk di

ambil sebagai topik penelitian.

2. Setelah mendapatkan permasalahan dan persetujuan dari dosen

pembimbing, judul tersebut di kumpulkan di prodi untuk screaning

judul.

3. Pengajuan judul penelitian dan disetujui pada tanggal 31 Oktober

2019 oleh pembimbing skripsi dan lolos screaning.

4. Pada tanggal 05 Februari 2020 peneliti meminta surat studi

pendahuluan pada bagian administrasi akademis kemahasiswaan

kampus STIKes Bina Sehat PPNI Kabupaten Mojokerto yang telah

dilegalisir oleh Ketua Program Studi S1 Keperawatan STIKes Bina

Sehat PPNI Kabupaten Mojokerto yang ditujukan kepada :

a) Direktur RSU Sumberglagah Kabupaten Mojokerto

5. Pada tanggal 06 Februari 2020 peneliti menyerahkan surat izin

studi pendahuluan dan penelitan kepada Direktur RSU

Sumberglagah Kabupaten Mojokerto untuk mendapatkan surat


7

balasan ijin pelaksanaan studi pendahuluan atau lembar disposisi di

RSU Sumberglagah Kabupaten Mojokerto.

6. Pada tanggal 17 Februari 2020 peneliti mendapat surat balasan lalu

peneliti meminta izin studi pendahuluan ke Ruang Rawat Inap

Melati RSU Sumberglagah Kabupaten Mojokerto. Dan pada

tanggal 20 Februari 2020 sampai dengan 21 Februari 2020 peneliti

melakukan studi pendahuluan kepada pasien yang menderita kusta.

7. Setelah hasil studi pendahuluan didapatkan oleh peneliti, peneliti

melaporkan hasil studi pendahuluan kepada Kepala Ruang Melati

RSU Sumberglagah untuk mendapatkan persetujuan hasil dan

untuk dijadikan data dalam penyusunan proposal skripsi.

8. Peneliti melakukan uji proposal skripsi.

9. Peneliti melakukan penelitian selama satu bulan dari tanggal 14

Mei – 9 Juni 2020 dengan proses sebagai berikut :

a. Memilih pasien sesuai dengan kriteria yang ditetapkan.

b. Meminta persetujuan kepada responden untuk diteliti.

c. Responden melengkapi kuesioner awal yang telah disediakan.

d. Memberikan edukasi perawatan diri dengan metode

demonstrasi kepada responden.

e. Responden melengkapi kuesioner akhir yang telah disediakan.

10. Melakukan uji statistic berdasarkan data yang diperoleh.

11. Peneliti melakukan uji skripsi.


8

1.5 Kerangka Kerja

Kerangka kerja adalah pentahapan atau langkah-langkah dalam

aktifitas ilmiah, mulai dari penetapan populasi, sampel, dan seterusnya,

yaitu kegiatan sejak awal penelitian akan dilaksanakan (Nursalam,

2015). Kerangka kerja dalam penelitian ini dapat dilihat pada gambar

3.2 dibawah ini :


9
Populasi
Seluruh pasien kusta yang menjalani rawat inap di Ruang Melati
Rumah sakit kusta Sumberglagah Mojokerto dengan jumlah populasi 14 Mei –
9 Juni adalah 47 orang.

Sampling
Consecutive Sampling

Sampel
Penderita kusta di Ruang Melati RSU Sumberglagah Kabupaten
Mojokerto yaitu dengan jumlah 30 sesuai kriteria.

Pengumpulan Data (Pre Test)


Kuesioner

Pemberian Edukasi Dengan Metode Demonstrasi terhadap kemandirian


perawatan diri

Pengumpulan Data (Post Test)


Kuesioner

Analisa Data
Setelah data terkumpul dilakukan analisis (editing, coding, scoring,
tabulating) dengan uji Wilcoxon

Penyajian Data
Penyajian data terdiri dari data umum dan data khusus dalam bentuk
tabel

Desiminasi Hasil Penelitian


Pemberian edukasi dengan metode demonstrasi terhadap kemandirian
perawatan diri pasien kusta dengan defisit perawatan diri di Ruang Melati RSU
Sumberglagah Kabupaten Mojokerto

Gambar 3.1 Kerangka kerja pemberian edukasi dengan metode


demonstrasi terhadap kemandirian perawatan diri pasien
kusta dengan defisit perawatan diri di Ruang Melati RSU
Sumberglagah Kabupaten Mojokerto
10

1.6 Pengumpulan Data

1.6.1 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang akan dilakukan dalam

penelitian Metode pengumpulan data terdiri atas wawancara,

observasi, dokumen, Focus group discussion, pemeriksaan fisik, dan

kuesioner/angket (Hidayat, 2014).

Pada penelitian ini metode pengumpulan data menggunakan

kuesioner. Kuesioner merupakan alat ukur berupa angket atau

kuesioner dengan beberapa pertanyaan. Alat ukur ini digunakan bila

responden jumlahnya besar dan tidak buta huruf (Hidayat, 2010).

1.6.2 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan

oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih

mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan

sistematis (Notoadmojo, 2010). Instrumen dalam penelitian ini

menggunakan kuesioner kemandirian perawatan diri pasien kusta

yang di adopsi peneliti dari penelitian lain sumber : Depkes RI, Buku

Pedoman Pemberantasan Penyakit Kusta dari (Kusumadewi, 2015).

Instrumen ini telah diuji validitas dan realibilitas sebanyak 25

pertanyaan dengan 10 responden.

1.6.3 Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Ruang Melati RSU

Sumberglagah Kabupaten Mojokerto dilaksanakan pada 14 Mei 2020

– 9 Juni 2020.
11

1.7 Pengolahan Data

1.7.1 Editing

Editing adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data

yang diperoleh atau dikumpulkan. Editing dapat dilakukan pada

tahap pengumpulan data atau setelah data terkumpul (Hidayat,

2010).

Pada tahap ini peneliti memeriksa kembali kuesioner yang

telah dikumpulkan dan tidak ada kuesioner yang dikembalikan

kepada responden karena semua kuesioner telah diisi dengan

lengkap.

1.7.2 Coding

Coding adalah mengklasifikasikan jawaban-jawaban dari para

responden kedalam bentuk angka/bilangan (Setiadi, 2013). Tanda-

tanda kode ini dapat disesuaikan dengan pengertian yang lebih

menguntungkan peneliti, jadi tanda-tanda tersebut bisa dibuat oleh

peneliti sendiri. Kegunaan dari coding adalah untuk mempermudah

saat analisis data juga mempercepat pada saat entry data (Setiadi,

2013).

Pada penelitian ini kode yang diberikan pada penelitian ini

coding menggunakan numeric (angka) yang berurutan sebagai

berikut:

Data Umum :

1. Responden

- Responden 1 kode 1
12

- Responden 2 kode 2

- Responden 3 kode 3

- Dan seterusnya

2. Umur

- <20 tahun kode 1

- 20-40 tahun kode 2

- >40 tahun kode 3

3. Jenis kelamin

- Laki-laki kode 1

- Perempuan kode 2

4. Pendidikan

- Tidak Sekolah kode 1

- SD kode 2

- SMP kode 3

- SMA kode 4

- Perguruan Tinggi kode 5

5. Pekerjaan

- Bekerja kode 1

- Tidak Bekerja kode 2

Data Khusus :

1. Tingkat Kemandirian

- Mandiri kode 1

- Ketergantungan Ringan kode 2

- Ketergantungan Sedang kode 3


13

- Ketergantungan Berat kode 4

- Ketergantungan Total kode 5

1.7.3 Scoring

Scoring adalah kegiatan pengolahan data untuk selanjutnya

dilakukan kesimpulan atau dengan kata lain scoring adalah

menjumlahkan seluruh hasil jawaban responden untuk kemudian

dilakukan tabulasi data (Setiadi, 2013). Sedangkan untuk penilaian

dari Indeks Barthel menurut Jonathan Gleade yang dikembangkan

oleh (Firman, 2017) mengukur kemandirian menggunakan indeks

barthel dengan kriteria sebagai berikut :

1. Mandiri = 81-100%

2. Ketergantungan ringan = 61-80%

3. Ketergantungan sedang = 41-60%

4. Ketergantungan berat = 21-40%

5. Ketergantungan total = 0-20%


Nilai yang dicapai
Skor Kemandirian Perawatan Diri X 100
Nilai Max
1.7.4 `Tabulating

Tabulating adalah membuat tabel-tabel data, sesuai dengan

tujuan penelitian atau yang diinginkan oleh peneliti (Notoatmodjo,

2012). Pada penelitian ini tabulating yang dilakukan dengan

kuesioner terkumpul, kemudian dilakukan proses pengelompokan

data.
14

1.8 Analisi Data

Data yang telah dikumpulkan kemudian dioleh dan dianalisis

dengan menggunakan uji statistik Wilcoxon Signed Rank Test untuk

mengetahui adanya perbandingan antara keadaan sebelum dan sesudah

dilakukan demonstrasi. Pengaruh antara variabel independen dan

dependen tergantung dengan derajat kemaknaan atau tingkat signifikasi

α < 0,05. Dari hasil perbandingan akan ditentukan hipotesa diterima

atau ditolak.

1.9 Etika Penelitian

Masalah etika penelitian merupakan masalah yang sangat penting

mengingat penelitian berhubung langsung dengan manusia, maka segi

etia penelitian harus diperhatikn. Menurut (Hidayat, 2014) antara lain

sebagai berikut :

1.9.1 Informant Consent (Persetujuan Responden)

Bentuk persetujuan antara peneliti dengan responden

penelitian dengan memberikan lembar persetujuan. Informant

Consent tersebut diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan

memebrikan lember persetujuan untuk menjadi responden.

1.9.2 Anonim (Tanpa Nama)

Masalah etika merupakan masalah yang memeberikan jaminan

dalam penggunaan subjek penelitin dengan cara tidak memberikan

atau mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur dan

hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil

penelitian yang akan disajikan.


15

1.9.3 Confidentiality (Kerahasiaan)

Masalah ini merupakan masalah etika dengan memberikan

jaminan kerahasiaan hasil peneliti baik informasi maupun masalah –

masalah lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin

kerahasiaannya oleh peneliti, hanya sekelompok data tertentu yang

akan dilaporkan hasil riset.

1.10 Keterbatasan

Keterbatasan dapat disusun tentang segala kesulitan atau

kelemahan yang dihadapi peneliti pada saat proses penelitian baik dari

segi reabilitasnya, validitasnya, desain, teknik sampling, atau besarnya

sampel (LPMM, 2018). Peneliti mungkin menemui hambatan karena

hanya sedikit jumlah subjek yang tersedia atau mereka menolak untuk

menjadi peserta. Kesalahan tersebut terjadi karena peneliti kurang

dapat memprediksi jumlah subjek yang tersedia (Nursalam, 2015).

Dalam penelitian ini keterbatasan yang dihadapi adalah :

1. Peneliti kesulitan melakukan penelitian saat ada pandemic covid-19

berlangsung.

2. Peneliti kesulitan saat memberikan kuesioner kepada responden

untuk mengisi sendiri karena responden mengalami kecacatan jadi

peneliti yang membacakan, menjelaskan, dan mencentangkan

jawaban responden.

3. Peneliti kesulitan mengumpulkan data responden karena jumlah

responden di rawat inap tidak menentu.

Anda mungkin juga menyukai