Anda di halaman 1dari 26

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian menggunakan penelitian korelasional. Penelitian

korelasional adalah penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan

antara dua variabel atau lebih serta seberapa jauh korelasi yang ada antara

variabel yang diteliti (Sugiyono, 2013). Dengan pendekatan cross

sectional, yaitu dimana data yang menyangkut variabel bebas dan terikat

dikumpulkan dalam waktu yang bersamaan, atau yang dapat mengukur

variabel Independen dan Variabel Dependen pada waktu yang bersamaan.

Penelitian ini, mengkaji hubungan motivasi kerja dengan kinerja

perawat pelaksana di ruang rawat inap RS Bhayangkara SETUKPA Kota

Sukabumi.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Ruang Rawat Inap RS Bhayangkara

SETUKPA Kota Sukabumi

2. Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan mulai bulan Maret sampai dengan Juli 2017.

57
58

C. Variabel Penelitian

Variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang

ditetapkan peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang

hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2013)

Variabel adalah karakteristik yang akan diobservasi dari satuan

pengamatan. Karakteristik yang dimiliki satuan pengamatan keadaannya

berbeda-beda dan berubah menurut waktu atau tempat (Muhidin, 2009).

Variabel dalam penelitian ini terdiri dari dua, yaitu :

1. Variabel Bebas (Independen Variable)

Variabel independen atau variabel bebas merupakan variabel

yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau

timbulnya variabel dependen (Sugiyono, 2013).

Variabel independen (bebas, eksogenus) adalah variabel yang

menjadi sebab terjadinya (terpengaruhnya) variabel dependen

(Muhidin, 2009). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Motivasi

Kerja.

2. Variabel Tak Bebas (dependen variable)

Variabel dependen atau variabel tak bebas merupakan variabel

yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel

bebas (Sugiyono, 2013).

Variabel dependen (terikat, endogenus) adalah variabel yang

nilainya dipengaruhi variable independen (Muhidin, 2009). Variabel

terikat dalam penelitian ini adalah Kinerja Perawat Pelaksana.


59

D. Definisi Konseptual dan Operasional

1. Definisi Konseptual

Definisi konseptual merupakan penggambaran sesuatu

berdasarkan kriteria konseptual atau hipotetik dan bukan pada ciri-ciri

yang dapat diamati (Nursalam, 2010).

Motivasi kerja merupakan daya dorong atau daya gerak yang

membangkitkan dan mengarahkan perilaku pada suatu perbuatan atau

pekerjaan (Handoko, 2008).

Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang

dicapai seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan

tanggung jawab yang diberikan kepadanya (Mangkunegara, 2014).

2. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah mendefinisikan variabel secara

operasioanal berdasarkan karakteristik yang diamati, memungkinkan

peneliti untuk melakukan observasi atau pengukuran secara cermat

terhadap suatu objek atau fenomena. Definisi operasional ditentukan

berdasarkan parameter yang dijadikan ukuran dalam penelitian.

Sedangkan cara pengukuran merupakan cara dimana variabel dapat

diukur dan ditentukan karakteristiknya (Hidayat, 2010).


60

Tabel 3.1 Definisi Operasional

Alat
No Variabel Definisi Operasional Hasil Ukur Skala
Ukur
1. Motivasi Dorongan yang timbul Kuesioner Skor Ordinal
kerja pada diri seorang
perawat untuk
melakukan suatu
pekerjaan yang
meliputi:
1. Kebutuhan
2. Dorongan
3. Insentif
2. Kinerja Penampilan kerja Kuesioner Skor Ordinal
perawat pelaksana
dalam melaksanakan
tugas dan tanggung
jawabnya yang
meliputi :
1. Kualitas kerja
2. Kuantitas kerja
3. Ketepatan waktu
4. Kehadiran
5. Kerjasama

E. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan dari jumlah yang akan diamati

atau diteliti. Populasi bukan hanya orang (manusia), tetapi juga bisa

makhluk hidup lain ataupun benda-benda alam yang lain (Nisfiannoor,

2009). Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek

atau subjek yang menjadi kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian di tarik

kesimpulannya (Sugiyono, 2013).


61

Populasi dalam penelitian ini adalah semua perawat di Ruang

Rawat Inap RS Bhayangkara SETUKPA Kota Sukabumi. Ukuran

populasi dalam penelitian didapatkan dari jumlah perawat yang ada di

ruang rawat inap RS Bhayangkara SETUKPA Kota Sukabumi yang

berjumlah 44 perawat. Untuk kepentingan survey pendahuluan

diambil 5 orang, sehingga ukuran populasi akhirnya menjadi 39

perawat.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian yang diambil dari suatu populasi

(Nisfiannoor, 2009). Sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2013).

Sampel dalam penelitian ini adalah semua perawat di Ruang

Rawat inap RS Bhayangkara SETUKPA Kota Sukabumi.

Dalam pemilihan sampel dilakukan pemilahan kriteria dimana

kriteria tersebut dapat menentukan layak dan tidaknya sampel yang

akan digunakan.

a. Kriteria inklusi

Kriteria inklusi adalah karakteristik sampel yang dapat

dimasukkan atau yang layak untuk diteliti. Kriteria inklusi

responden dalam penelitian ini sebagai berikut :

1) Bersedia menjadi responden

2) Perawat diruang rawat inap


62

b. Kriteia ekslusi

Kriteria ekslusi adalah karakteristik sampel yang tidak

dapat dimasukan atau tidak layak untuk diteliti. Kriteria eksklusi

responden dalam penelitian ini adalah:

1) Perawat yang sedang melakukan cuti lebih dari 1 minggu pada

saat dilakukan pengambilan data

2) Perawat yang sedang sakit, dan dipastikan absen lama atau lebih

dari 1 minggu pada saat dilakukan pengambilan data

3) Kepala ruangan

4) Perawat baru yang masih dalam tahap percobaan

3. Tekhnik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian

ini menggunakan teknik sampling jenuh (Total Sampling).

Pengambilan sampel secara sampling jenuh ini dilakukan dengan

mengambil semua anggota populasi menjadi sampel (Hidayat, 2012).

4. Ukuran Sampel

Berdasarkan jenis pengambilan sampel, maka ukuran sampel

dalam penelitian ini yaitu seluruh anggota populasi dijadikan sebagai

sampel. Sehingga, ukuran sampelnya adalah semua perawat di Ruang

Rawat inap RS Bhayangkara SETUKPA Kota Sukabumi yang

berjumlah 39 perawat.
63

Berikut distribusi sampel di ruang rawat inap RS Bhayangkara

SETUKPA Kota Sukabumi tahun 2017 dapat dilihat pada tabel

berikut:

Tabel 3.2 Distribusi Sampel di Ruang Rawat inap RS


Bhayangkara SETUKPA Kota Sukabumi Tahun 2017

Sampel
No Ruangan Jumlah
Laki-laki Perempuan
1 Jananuraga 4 3 7
2 Matahari 5 3 8
3 Mawar 2 5 7
4 Teratai - 8 8
5 Tulip 5 4 9
Total 16 23 39
Sumber : SDM RS Bhayangkara Setukpa (2017)

Berdasarkan Tabel 3.2 menunjukan bahwa jumlah perawat di

ruang rawat inap RS Bhayangkara SETUKPA Kota Sukabumi Tahun

2017 yang menjadi sampel dalam penelitian adalah sebanyak 39 orang

perawat yang terdiri dari ruang jananuraga sebanyak 7 orang, matahari

sebanyak 8, mawar sebanyak 7 orang, teratai sebanyak 8 orang dan

tulip sebanyak 9 orang.

F. Tekhnik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini adalah menggunakan

instrument kuesioner. Angket atau Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan

tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi responden tentang

hal-hal yang ia ketahui (Sugiyono, 2013). Alasan pemilihan metode ini

didasarkan pada pertimbangan waktu dan tenaga serta memberikan


64

keleluasaan untuk mengisinya, sehingga responden tidak merasa terganggu

apabila di bandingakan dengan wawancara.

1. Jenis Data

a. Data Primer

Data primer merupakan suatu cara pengumpulan data yang

dilakukan secara langsung oleh peneliti terhadap sasaran (Budiarto,

2009).

Data primer dalam penelitian ini merupakan data yang

diperoleh secara langsung dari jawaban responden melalui

penyebaran kuesioner yang meliputi :

1) Karakteristik responden yang mencakup : jenis kelamin, usia,

lama bekerja, ruangan bekerja, pendidikan terakhir, status

pernikahan dan status pekerjaan.

2) Variabel penelitian yang mencakup : motivasi kerja dan kinerja.

b. Data Sekunder

Data sekunder merupakan suatu cara pengumpulan data yang

diinginkan, diperoleh dari orang lain atau tempat lain dan bukan

dilakukan oleh peneliti sendiri (Budiarto, 2009).

Data sekunder adalah data yang diambil tidak dari sumber

langsung asli. Misalnya data yang diambil berasal dari buku,

dokumen, dan hasil penelitian lain. Data sekunder dalam penelitian

ini didapat dari buku, sumber internet, jurnal, riseet dan SDM RS

Bhayangkara SETUKPA Kota Sukabumi.


65

3) Cara Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah

kuesioner. Kuesioner adalah suatu cara pengumpulan data atau suatu

penelitian mengenai suatu masalah yang umumnya banyak

menyangkut kepentingan umum (orang banyak). Kuesioner ini

dilakukan dengan mengedarkan suatu daftar pertanyaan yang berupa

formulir-formulir, diajukan secara tertulis kepada sejumlah subjek

untuk mendapatkan tanggapan, informasi, jawaban, dan sebagainya

(Notoatmodjo, 2010).

Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang

digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti

laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang diketahuinya

(Sugiyono, 2013).

G. Instrumen Penelitian

Instrument atau alat ukur dalam penelitian ini yaitu kuesioner.

Kuesinoer merupakan sejumlah pertanyaan yang digunakan untuk

memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang

pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui (Arikunto, 2010 ). Jenis yang

digunakan yaitu kuesioner tertutup (yang sudah disediakan jawabannya

sehingga responden tinggal memilih) dengan bentuk check list.

Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kuesioner

untuk mengukur variabel motivasi kerja dan kinerja perawat menggunakan


66

kuisioner dengan jenis angket checklist atau daftar cek (√) sesuai dengan

hasilnya yang diinginkan responden yaitu mengacu kepada skala Likert.

Skala Likert merupakan skala yang digunakan untuk mengukur sikap,

pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang. Dalam skala

Likert setiap jawaban dihubungkan dengan bentuk pertanyaan atau

didukung setiap yang diungkapkan dengan bentuk pertanyaan atau

dukungan sikap.

Untuk semua varibel yang ada dalam penelitian ini yang meliputi

motivasi kerja dan kinerja pengukurannya dilakukan dengan skala likert,

dengan nilai jawaban skala likert untuk semua variabel di lihat pada Tabel

berikut.

Tabel 3.3 Nilai Jawaban Skala Likert

Pertanyaan Positif Pertanyaan Negatif


Sangat Setuju SS 5 Sangat Setuju SS 1
Setuju S 4 Setuju S 2
Ragu-ragu R 3 Ragu-ragu R 3
Kurang Setuju KS 2 Kurang Setuju KS 4
Tidak Setuju TS 1 Tidak Setuju TS 5

H. Uji Validitas dan Reliabilitas

1. Validitas

Validitas adalah suatu instrumen yang dapat mengukur sesuatu

dengan tepat apa yang hendak diukur dan dapat dikatakan valid apabila

sudah teruji atau dibuktikan melalui pengalaman (Muhidin, 2009).

Validitas adalah pengukuran dan pengamatan yang berarti prinsip


67

keandalan instrumen dalam mengumpulan data. Instrumen harus dapat

diukur apa yang seharusnya diukur (Nursalam, 2013).

Uji validitas dapat menggunakan rumus Product Moment, dan

lalu baru dilihat penafsiran dari indeks korelasinya (Hidayat, 2010).

Menurut Riyanto (2010), apabila jenis pertanyaan menggunakan skala

Likert (1,2,3,4 dan 5) maka uji validitas yang digunakan adalah

“Kolerasi Pearson Product Moment”. Caranya dalam menghitung

korelasi antara masing-masing nilai pada nomor pertanyaan dengan

nilai total dari nomor pertanyaan tersebut, dengan rumus sebagai

berikut :

n ( ∑ XY ) − ( ∑ X ) ( ∑ Y )
r=
√ [ n (∑ X 2
) −( ∑ ][
X 2 ) n ( ∑ Y 2 ) −( ∑ Y )
2
]
Keterangan :

r = Koefisien korelasi product moment (r hitung)

X = Skor tiap pertanyaan/ item

Y = Skor total

N = Jumlah responden

Alat ukur dikatakan valid jika nilai P value < 0,05. Perhitungan

menggunakan bantuan SPSS 16.0 (Statistical Product and Service

Solutions Versi 16) (Arikunto, 2010).

Instrumen yang diuji validitasnya dalam penelitian ini yaitu

variabel motivasi kerja dan kinerja perawat. Uji validitas dilakukan

pada seluruh instrumen pada saat penelitian. Hasil uji validitas

instrumen penelitian motivasi kerja dan kinerja yang masing–masing


68

mempunyai jumlah pertanyaan motivasi kerja 15 item dan kinerja 25

item dinyatakan semua item pertanyaan valid. Dari hasil uji validitas

tersebut semua pertanyaan yang dinyatakan valid dapat diikutsertakan

dalam pengolahan data selanjutnya. Hasil selengkapnya uji ini bisa

dilihat pada lampiran uji validitas.

2. Reliabilitas

Pengukuran reliabilitas dikatakan reliabel jika pengukurannya

konsisten dan cermat akurat. Jadi uji reliabilitas dilakukan dengan

tujuan untuk mengetahui konsistensi dari instrumenn sebagai alat ukur,

sehingga hasil suatu pengukuran dapat dipercaya (Muhidin, 2009).

Menurut Riyanto (2010) apabila jenis pertanyaan menggunakan

skala Likert (1,2,3,4 dan 5), maka tekhnik uji yang digunakan adalah uji

“Cronbach’s Alpha”. Rumus untuk menghitung koefisien reabilitas

instrument dengan menggunakan Cronbach Alpha (Arikunto, 2010),

yaitu sebagai berikut :

K 1 – Σsj2
r=
K–1 sx2

Keterangan :

r : Koefisien reliabilitas instrument

k : Banyaknya butir pertanyaan

∑sj² : Total varians butir

sx² : Total varians


69

Uji reliabilitas pada penelitian ini mengacu kepada aturan

Guilford.

Tabel 3.4 Indeks Reliabilitas Menurut Aturan Guilford


(Guilford’s Empirical Rule)

Indeks Reliabilitas
0,00 – 0,19 Reliabilitas sangat lemah
0,20 – 0,39 Reliabilitas lemah
0,40 – 0,69 Reliabilitas cukup kuat
0,70 – 0,89 Reliabilitas kuat
0,90 – 1,00 Reliabilitas sangat kuat

Instrument dinyatakan reliabel jika minimal memenuhi kriteria

reliabilitas cukup kuat. Hasil uji reliabilitas untuk semua variabel pada

penelitian ini selengkapnya dapat dilihat pada tabel 3.5 berikut :

Tabel 3.5 Hasil Uji Reliabilitas

Instrumen Nilai r Keterangan


Motivasi Kerja 0,834 Reliabilitas kuat
Kinerja 0,957 Reliabilitas sangat kuat

Berdasarka Tabel 3.5 dapat diketahui bahwa hasil uji reliabilitas

pada variabel motivasi kerja dan kinerja dinyatakan reliabel, dengan

hasil reliabilitas masing-masing motivasi kerja 0,834 termasuk ke

dalam reliabilitas kuat, sedangkan kinerja 0,957 termasuk ke dalam

reliabilitas sangat kuat. Hasil reliabilitas selengkapnya dapat dilihat

pada lampiran hasil uji reliabilitas.


70

I. Tekhnik Pengolahan Data dan Analisa Data

1. Pengolahan Data

Setelah pengumpulan, pengolahan data dilakukan dengan

langkah-langkah sebagai berikut (Setiadi, 2009) :

a. Editing

Editing adalah upaya untuk memeriksa kembali

kelengkapan data yang diperoleh atau dikumpulkan. Tahap editing

dilakukan saat peneliti menerima kembali kuisioner yang telah diisi

oleh responden. Peneliti memeriksa kelengkapan data yang terdapat

dalam kuisioner, apabila belum lengkap maka kuisioner

dikembalikan kepada responden untuk dilengkapi. Dalam

penelitian ini ditemukan pertanyaan dalam kuesioner yang tidak

diisi sehingga peneliti mengembalikan kembali kuesioner kepada

responden untuk dilengkapi

b. Coding

Merupakan kegiatan merubah data berbentuk huruf menjadi

data berbentuk angka/ bilangan. Tujuannya adalah

menyederhanakan jawaban responden tersebut sehingga dapat

diolah.
71

Tabel 3.6 Kode dalam Pengolahan Data

Kategori Kriteria Kode


Usia ≤ 25 tahun 1
26 − 35 tahun 2
36-44 tahun 3
≥ 45 tahun 4
Jenis Kelamin Perempuan 1
Laki-laki 2
Pendidikan DIII Keperawatan 1
S.Kep 2
Ners 3
Lama kerja <1 tahun 1
1 − 5 tahun 2
6 − 10 tahun 3
≥ 10 tahun 4
Status Kepegawaian PNS 1
Non PNS 2
Status Pernikahan Menikah 1
Belum Menikah 2

c. Scoring

Proses Scoring dalam penelitian ini yaitu memindahkan

data kualitatif kedalam data kuantitatif, dengan cara pemberian

skor berdasarkan hasil pengukuran. Pertanyaan yang diberikan skor

adalah pertanyaan tentang beban kerja dan kinerja perawat.

Skor untuk motivasi kerja dan kinerja perawat yang

diberikan pada masing – masing item pertanyaan mengacu kepada

Skala Likert.

d. Data entry / Processing

Setelah data di coding dan diberikan skor maka langkah

selanjutnya memasukkan data yang telah dikumpulkan ke dalam

data base computer. Proses entry data pada penelitian ini


72

menggunakan Software Microsoft Office Excel 2007 kemudian

untuk kepentingan analisis data menggunakan SPSS 16.0 for

windows.

e. Cleaning

Cleaning merupakan kegiatan pengecekan kembali data

yang sudah di entry apakah ada kesalahan atau tidak. Dalam

penelitian ini tidak ada kesalahan pada saat data di-entry.

2. Tekhnik Analisa Data

Analisa data dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak

computer yaitu SPSS Versi 16.0 berupa analisis univariat dan bivariat.

Tekhnik analisa data dilakukan dengan tahapan analisis

sebagai berikut :

a. Analisis Karakteristik Responden

Analisis data pada karakteristik responden dengan

menggunakan tabel frukuensi dan persentasi dengan rumus :

A
P= x 100
B %

Dimana :

P = Persentase kategori

A = Jumlah responden pada tiap kategori

B = Jumlah seluruh responden

b. Analisa Univariat

Analisa Univariat adalah analisis yang menggambarkan

suatu data yang akan dibuat baik sendiri maupun secara kelompok.
73

Tujuannya untuk membuat gambaran secara sistematis data yang

factual dan akurat mengenai fakta-fakta serta hubungan antar

fenomena yang diselidiki atau diteliti (Riyanto, 2010).

Analisa univariat pada penelitian ini mengacu pada nilai

kuartil. Adapun Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :

1) Menentukan jumlah nilai minimal

2) Menentukan jumlah nilai maximal

3) Menentukan rentang skor

4) Menentukan banyaknya kelas, dimana dalam penelitian ini

banyaknya kelas adalah 3 kelas

5) Menghitung nilai kuartil :

K3 = 3/4 * X + skor minimal

K2 = 2/4 * X + skor minimal

K1 = 1/4 * X + skor minimal

6) Pembutan kriteria

Dari hasil pengolahan data batas kuartil untuk motivasi

kerja adalah :

Xmax = 5 x 15 = 75

Xmin = 1 x 15 = 15

Range = 75 – 15 = 60

K1 : 1/4 x 60 + 15 = 30

K2 : 2/4 x 60 + 15 = 45

K3 : 3/4 x 60 + 15 = 60
74

Maka Kriteria hasil untuk variabel motivasi kerja adalah

sebagai berikut:

Baik, jika T > 60

Cukup baik, jika T > 45 ≤ 60

Kurang baik, jika T ≤ 45

Sedangkan untuk variabel kinerja batas kuartil dari hasil

pengolahan data adalah :

Xmax = 5 x 25 = 125

Xmin = 1 x 25 = 25

Range = 125 – 25 = 100

K1 : 1/4 x 100 + 25 = 50

K2 : 2/4 x 100 + 25 = 75

K3 : 3/4 x 100 + 25 = 100

Maka kriteria hasil untuk variabel kinerja adalah sebagai

berikut:

Baik, jika T > 100

Cukup, jika T > 75 ≤ 100

Kurang, jika T ≤ 75

c. Analisa Bivariat

Analisa bivariat adalah analisa yang dilakukan oleh 2

variabel yang diduga berhubungan atau berkorelasi (Notoatmodjo,

2010). Analisis data dilakukan dengan menggunakan software

Program SPSS 16 for windows.


75

Metode analisa statistik yang digunakan dalam penelitian

ini adalah korelasi Rank Spearman. Korelasi Rank Spearman (rho)

digunakan untuk mengukur korelasi data yang bersifat ordinal

numeric baik variabel bebas maupun variabel tak bebas. Teknik

korelasi ini masuk kategori statistic nonparametricsehingga tidak

harus memenuhi syarat-syarat keparametrikan. Adapun rumusnya

adalah sebagai berikut :

6 ∑ di
2
r s=1− 2
n( n −1)

Keterangan :

rs : Korelasi rho

n : Jumlah kasus atau sampel

d :Selisih rangking antara variabel X dan Y untuk tiap subyek

1& 6 : Angka constant

Hipotesis :

Ho : ρ = 0, korelasi dalam populasi sama dengan nol

H1 : ρ = 0, korelasi dalam populasi tidak sama dengan nol

Kriteria uji : Tolak Ho jika nilai p-value <0,05

Untuk sifat hubungan dapat diketahui lemah atau kuatnya

korelasi antar variabel melaluiTabel 3.7


76

Tabel 3.7 Interprestasi Koefisien Korelasi Nilai r


Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0.80 – 1.000 Sangat kuat
0.60 – 0.799 Kuat
0.40 – 0.599 Cukup Kuat
0.20 – 0.399 Lemah
0.00 – 0.199 Sangat Lemah

Untuk mengetahui kontribusi variabel bebas terhadap

variabel tidak bebas dalam bentuk persentase digunakan koefisien

determinasi yaitu dengan mengkuadratkan koefisien Spearman

Rank dikalikan 100%.

Kd = r 2 x 100%.

Keterangan :

Kd : Koefisien determinasi

r2 : Koefisien Spearman Rank

Analisa : semakin besar nilai koefisien determinasi maka

semakin baik atau semakin tepat variabel tak bebas memprediksi

variabel bebas. Besarnya nilai koefisien determinasi antara 0% sd

100% (Riyanto, 2010).

Besarnya koefisien determinasi adalah 0 sampai dengan 1,

semakin mendekati 0 besarnya koefisien determinasi, semakin

kecil pula pengaruh variabel bebas terhadap nilai variabel tak

bebas. Sebaliknya, semakin mendekati 1 besarnya koefisien

determinasi, semakin besar pula pengaruh variabel bebas terhadap

variabel tak bebas.


77

J. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian menurut (Arikunto, 2010) yang dilakukan oleh

penulis dalam penelitian antara lain melalui tiga tahapan yaitu :

1. Tahap Persiapan

Tahap persiapan bertujuan untuk memperoleh gambaran yang

jelas dan lengkap mengenai masalah yang hendak diteliti. Tahap ini

diawali untuk menentukan permasalah atau fokus penelitian yang

meliputi :

Langkah 1 : Peneliti menentukan atau memilih masalah, melalui

studi pendahuluan mengenai motivasi kerja dengan

kinerja perawat. Kemudian peneliti menyusun

kedalam latar belakang.

Langkah 2 : Peneliti merumuskan masalah berdasarkan latar

belakang yang telah dibuat.

Langkah 3 : Peneliti menentukan tujuan penelitian berdasarkan

rumusan masalah yang telah dibuat, dimana tujuan

penelitian yaitu mengenai gambaran motivasi kerja

dengan kinerja perawat dan mengetahui hubungan

motivasi kerja dengan kinerja perawat.

Langkah 4 : Peneliti menentukan manfaat penelitian berdasarkan

tujuan, dimana manfaat penelitian yaitu terdiri dari

untuk peneliti sendiri, lahan penelitian dan institusi

pendidikan.
78

Langkah 5 : Peneliti menentukan kerangka pemikiran

berdasarkan latar belakang, tujuan, dan manfaat

penelitian yang telah dibuat.

Langkah 6 : Peneliti menyusun hipotesis berdasarkan latar

belakang yang telah dibuat. Hipotesis dalam

penelitian ini terdiri dari H0 berarti tidak ada

hubungan dan H1 berarti ada hubungan.

Langkah 7 : Peneliti menentukan tinjauan pustaka dari berbagai

sumber yang terdiri dari buku dan literatur lain

seperti artikel dan tulisan yang ada di internet.

Langkah 8 : Peneliti menentukan jenis penelitian berdasarkan

masalah yang akan diteliti. Jenis penelitian dalam

penelitian ini adalah study korelasional dengan

pendekatan cross sectional.

Langkah 9 : Peneliti menentukan lokasi dan waktu penelitian

berdasarkan latar belakang dan studi pendahuluan

yang telah dibuat. Lokasi penelitian di ruang rawat

inap RS Bhayangkara SETUKPA Kota Sukabumi,

dan waktu penelitian yaitu antara bulan Februari

sampai dengan Juli 2017.

Langkah 10 : Peneliti menentukan variabel berdasarkan judul

penelitian. Variabel dalam penelitian ini terdiri dari


79

variabel bebas (motivasi kerja) dan variabel terikat

(kinerja perawat pelaksana).

Langkah 11 : Peneliti menentukan definisi konseptual dan

operasional berdasarkan latar belakang, dan tinjauan

pustaka. Definisi operasional untuk variabel

motivasi kerja dan kinerja perawat berskala ordinal.

Langkah 12 : Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perawat

yang bertugas di Ruang Rawat inap RS Bhayangkara

SETUKPA Kota Sukabumi dan sampel dalam

penelitian ini adalah seluruh perawat yang bertugas

di Ruang Rawat Inap RS Bhayangkara SETUKPA

Kota Sukabumi.

Langkah 13 : Peneliti menyusun teknik pengumpulan data

berdasarkan masalah yang diteliti. Teknik

pengumpulan data terdiri dari data primer (jawaban

kuesioner) dan data sekunder (buku, internet, jurnal

dan SDM RS Bhayangkara).

Langkah 14 : Peneliti menentukan instrument penelitian

berdasarkan masalah yang akan diteliti. Instrumen

dalam penelitian ini yaitu lembar kuesioner.


80

2. Tahap Pelaksanaan

Pada tahap ini peneliti mengumpulkan data sesuai dengan

focus dan tujuan penelitian. Pengumpulan data atau informasi melalui

kuesioner tahap pelaksanaan meliputi :

Langkah 1 : Menganalisis data

Langkah 2 : Menarik kesimpulan

3. Tahap Pelaporan

Kegiatan ini merupakan kegiatan akhir dalam penyusunan

yang kemudian diikuti dengan pencetakkan dan penggandaan laporan

untuk dikomunikasikan pada pihak lain.

a. Langkah 1 : Menyusun laporan

K. Etika Penelitian

Etika penelitian merupakan suatu pedoman etika yang berlaku

untuk setiap kegiatan penelitian yang melibatkan antara pihak peneliti,

pihak yang diteliti,dan masyarakat yang akan memperoleh dampak hasil

penelitian tersebut (Notoatmodjo, 2010).

Menurut Hidayat (2010) beberapa prinsip penelitian pada manusia

yang harus dipahami adalah sebagai berikut:

1. Menghormati Martabat

Penelitian yang dilakukan harus menjunjung tinggi martabat

seseorang (sebjek penelitian). Dalam melakukan penelitian, hak asasi

subjek harus di hargai. Dalam penelitian ini tertera dalam inklusi


81

pengambilan sampel yaitu perawat di ruang rawat inap yang bersedia

menjadi responden.

2. Asas Kemanfaatan

Penelitian yang dilakukan harus mempertimbangkan manfaat dan

resiko yang mungkin terjadi. Penelitian boleh dilakukan apabila

manfaat yang diperoleh lebih besar dari pada resiko yang akan terjadi.

Selain itu, penelitian yang dilakukan tidak boleh membahayakan dan

harus menjaga kesejahteraan manusia. Adapun manfaat dari penelitian

ini yaitu untuk mengetahui motivasi kerja dan kinerja perawat di ruang

rawat Inap RS Bhayangkara Kota Sukabumi.

3. Berkeadilan

Dalam melakukan penelitian, perlakuannya sama dalam artian

setiap orang diberlakukan sama berdasarkan moral, martabat, dan hak

asasi manusia. Hak dan kewajiban penelitian maupun subjek juga harus

seimbang. Peneliti dalam hal ini tidak membeda-bedakan reponden

sebagai subjek dalam penelitian ini walaupun subjek adalah perawat,

semua responden diperlakukan sama berdasarkan moral, martabat dan

hak asasi manusia.

4. Informed Consent

Subjek penelitian harus menyatakan kesediannya mengikuti

penelitian dengan mengisi Informed Consent. Hal ini juga merupakan

bentuk kesukarelaan dari subjek penelitian untuk ikut serta dalam

penelitian. Penelitian dalam hal ini menyerahkan surat keterangan


82

kesediaan menjadi responden yang harus disetujui oleh perawat di

ruang rawat inap RS Bhayangkara SETUKPA Kota Sukabumi yang

dijadikan subjek dalam penelitian ini.

5. Tanpa Nama (Anonimity)

Masalah etika keperawatan merupakan masalah yang memberikan

jaminan dalam penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak

memberikan atau mencantumkan nama responden pada lembar alat

ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau

penelitian yang akan disajikan. Peneliti dalam hal ini tidak

mencantumkan nama responden pada lembar kuesioner dalam

penelitian ini karena guna menjaga etika keperawatan.

6. Kerahasiaan (Confidential)

Confidential tujuannya untuk menjamin keberhasilan dari

penelitian baik informasi maupun masalah lainnya. Semua

informasi yang dikumpulkan dijamin kerahasiaan oleh peneliti,

kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset.

Dalam hal ini peneliti menjamin kerahasiaan penelitian sebagai

informasi hasil riset yang akan dilaporkan.

Anda mungkin juga menyukai