Anda di halaman 1dari 5

BAB III

KERANGKA KONSEP, HIPOTESIS DAN DEFINISI OPERASIONAL

A. Kerangka Konsep
Kerangka konsep adalah gambaran dan arahan asumsi mengenai variabel –
variabel yang akan diteliti dan disusun untuk menentukan pertanyaan yang
akan dijawab dan bagaimana prosedur penelitian akan dilakukan untuk
menemukan jawaban pertanyaan tersebut (Hidayat, 2017). Kerangka konsep
penelitian adalah suatu uraian dan visualisasi hubungan atau kaitan antara
variabel yang satu dengan variabel lainnya dari masalah yang ingin diteliti
(Kresna, 2017). Namun konsep tersebut tidak dapat diukur dan diamati secara
langsung, tetapi harus dijabarkan. Penyusunan kerangka konsep membantu
kita untuk membuat hipotesis, menguji hubungan tertentu dan membantu
peneliti dalam menghubungkan hasil penemuan dengan teori yang hanya dapat
diamati melalui variabel (Nursalam, 2013). Kerangka ini didapatkan dari
konsep ilmu/teori yang dipakai sebagai landasan penelitian yang didapatkan
pada bab tinjauan pustaka atau kalau boleh dikatakan oleh peneliti merupakan
ringkasan dari tinjauan pustaka yang dihubungkan dengan garis sesuai
variabel yang diteliti. Kerangka konsep pada penelitian ini mengacu pada teori
yang menyatakan bahwa salah satu penatalaksanaan stroke yaitu dengan terapi
farmakologis atau obat. Kepatuhan minum obat akan mengurangi resiko
terjadinya stroke berulang.

Variabel adalah suatu fasilitas untuk pengukuran atau manipulasi suatu


penelitian yang bersifat konkret dan secara langsung bisa diukur (Nursalam,
2013). Menurut Jiwantoro (2017) variabel penelitian adalah segala sesuatu
yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehinga
diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.
Menurut Dharma (2011) beberapa jenis variabel penelitian antara lain:
1. Variabel Independent (variabel bebas)
Variabel ini sering disebut stimulus atau prediktor. Variabel ini
merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab
perubahan atau timbulnya variabel dependen (terikat), pada penelitian ini
yang menjadi variabel independent (variabel bebas) adalah kepatuhan
minum obat.

2. Variabel Dependent (variabel terikat)


Variabel ini disebut variabel output, kriteria, konsekuen. Variabel terikat
merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena
adanya variabel bebas, pada penelitian ini yang menjadi variabel
dependent (variabel terikat) adalah stroke berulang.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada skema kerangka konsep penelitian
berikut ini :
Skema 3.1 Kerangka Konsep Penelitian

Variabel Independen Variabel Dependen

Kepatuhan minum obat Stroke berulang

Karakteristik responden :
1. Umur
2. Jenis kelamin
3. Pendidikan
Tujuan khsuus : usia, jenis kelamin, Pendidikan, pekerjaan

Keterangan :

= diteliti
= tidak diteliti

B. Hipotesis
Hipotesis adalah suatu pernyataan sementara yang perlu diuji kebenarannya.
Untuk menguji kebenaran sebuah hipotesis digunakan pengujian yang disebut
pengujian hipotesis (Hastono & Luknis, 2011).
Hipotesis harus memiliki landasan teoritis, bukan hanya sekedar suatu dugaan
yang tidak mempunyai landasan ilmiah, melainkan lebih dekat kepada suatu
kesimpulan. Adapun ciri-ciri suatu hipotesis adalah sebagai berikut:
1. Hipotesis dinyatakan dalam bentuk pernyataan (Statement). Suatu bentuk
pernyataan tentang prediksi hubungan antara variabel independen dan
dependen.
2. Hipotesis harus didukung oleh teori dan hasil penelitian terdahulu. Setelah
menemukan fenomena masalah, peneliti melakukan penelusuran literatur
dan telaah pustaka.
3. Hipotesis harus dapat diuji, hal ini berarti suatu hipotesis harus terdiri dari
variabel-variabel yang dapat diukur dan dapat dibanding-bandingkan.
4. Hipotesis harus sederhana dan terbatas, artinya hipotesis yang tidak
menimbulkan perbedaan-perbedaan, pengertian serta tidak terlalu luas
sifatnya.
Jenis hipotesis berdasarkan rumusan pernyataan dibagi manjadi dua yaitu
hipotesis kerja (hipotesis alternatif) dan hipotesis statistik (hipotesis null).
1. Hipotesis Alternatif (HA) : Adalah pernyataan tentang prediksi hasil
penelitian berupa hubungan antar variabel yang diteliti. Hipotesis ini
menyatakan secara langsung tentang prediksi hasil penelitian. Pada
penelitian ini hipotesis HA : Ada hubungan kepatuhan minum obat
dengan kejadian stroke berulang di Rumah Sakit Pertamina Balikpapan.
2. Hipotesis Null (H0) : Adalah pernyataan hipotesis yang digunakan untuk
kepentingan uji statistik terhadap data hasil penelitian. Hipotesis ini
dirumuskan untuk menyatakan kesamaan, tidak adanya perbedaan atau
tidak adanya hubungan antar variabel. Pada penelitian ini hipotesis H0 :
Tidak ada hubungan kepatuhan minum obat dengan kejadian stroke
berulang di Rumah Sakit Pertamina Balikpapan.
C. Definisi Operasional
Definisi operasional adalah definisi berdasarkan karakteristik yang diamati
dari sesuatu yang di definisikan tersebut. Karakteristik yang dapat diamati
(diukur) merupakan kunci dari definisi operasional. Dapat diamati artinya
memungkinkan peneliti untuk melakukan observasi atau pengukuran secara
cermat terhadap suatu objek atau fenomena yang kemudian dapat diulangi lagi
oleh orang lain (Nursalam, 2014).

Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel Penelitian


Variabel Definisi Cara ukur Alat ukur Hasil ukur Skala
Penelitian operasional ukur
Independen
Kepatuhan Kepatuhan Responden Kuesioner Hasil ukur
Minum Obat penderita mengisi tentang dikategorikan Nominal
dalam hal kuesioner kepatuhan 1. Patuh(patuh
datang dengan cara minum tinggi skor 8)
berobat, ceklist obat 2. Tidak patuh
minum obat, menggun
(patuh
dan akan skala
sedang dan
mengambil gutma/likert
rendah skor
obat tepat ??Ya atau
<8) Morisky
pada Tidak
& Muntner,
waktunya
2009)
Dependen
Stroke Pasien yang Responden Kuesioner Hasil ukur Nominal
berulang didiagnosis mengisi tentang dikategorikan
oleh dokter kuesioner stroke 1. Terjadi
menderita berulang Stroke
penyakit berulang
stroke
2. Tidak terjadi
berulang/pasie
n yang telah Stroke
mengalami berulang
serangan
stroke kedua
setelah
serangan
pertama/sebel
umnya

Karakteristik Perhitungan
responden waktu yang Responden Kuesioner Hasil ukur Ordinal
1. Umur dihitung dari mencentang karakteristi dikategorikan:
tahun kolom usia k 1. remaja (10-18
responden di kuisioner responden tahun)
dilahirkan identitas 2. dewasa (19-44
sampai pada responden tahun)
saat dilakukan 3. pra lanjut usia
penelitian (45-59 tahun)
4. lanjut usia
(>60 tahun)
(DEPKES RI,
2016)
2. Jenis Merupakan Responden Kuesioner 1. Laki- laki Nominal
kelamin perbedaan mencentang karakteristi
bentuk, sifat kolom di k 2. Perempuan
dan fungsi kuisioner responden
biologis pada identitas
laki-laki dan responden
perempuan
Variabel Definisi Cara ukur Alat ukur Hasil ukur Skala
Penelitian operasional ukur
3. Pendidikan Pendidikan Responden Kuesioner 1. SD Ordinal
formal yang mencentang karakteristi 2. SMP
ditempuh kolom k 3. SMA
responden pendidikan responden 4. DIPLOMA
di kuisioner 5. S1
identitas ( Keppres
responden RI,2003)

Anda mungkin juga menyukai