Anda di halaman 1dari 13

VALIDITAS DALAM PENELITIAN

EKSPERIMENTAL
Haniek farida
Berliana H. C
Pengertian
 Validitas alat ukur : seberapa besar alat ukur
mampu mengukur apa yang ingin diukur.
 Validitas penelitian : berkaitan dengan hubungan
sebab akibat yang dihasilkan, kontrol terhadap
variabel sekunder.
Ada 2 Validitas Penelitian
1. Variabel Internal : sejauhmana hubungan antara
VB dan VT dalam penelitian, semakin kuat
hubungan VB dan VT maka semakin besar
Validitas Internalnya.
2. Validitas Eksternal : generalisasi hasil penelitian,
sejauhmana hasil dapat diterapkan pada subjek,
situasi dan waktu diluar situasi penelitian.
 validitas yg dipakai di penelitian eksperimen
adalah validitas internal.
Faktor yang mempengaruhi validitas internal
a. Proactive History : faktor perbedaan individu yg dibawa ke
dalam penelitian (usia, jenis kelamin, kepribadian, sikap,
intelegensi, dst)
b. Retroactive History : perubahan yg dialami subjek antara pretest
dan post test yg mempengaruhi perubahan VT. Contoh: pengaruh
Healing peer therapy terhadap perubahan perilaku klithih pada
remaja. Remaja diberi pretest, ternyata ada pelaku klithih yg
dihakimi massa hingga meninggal. Kejadian tsb membuat remaja
mengurangi perilaku klithih nya. Pada saat posttest hasilnya ada
perbedaan KE dan KK, shg dapat disimpukan bahwa ada
pengaruh. Padahal kenyataannya kejadian tsb karena kematian
seorang teman mereka. Cara mengontrolnya adalah : Konstansi
(tidak meggunakan subjek yg memiliki teman klithih).
lanjutan
c. Maturation : perubahan biologis dan psikologis yg
dialami subjek (longitudinal study / subjek anak-
anak). Cara mengontrolnya: gunakan subjek
kelompok lain yang tidak diberi perlakuan.
d. Testing : pemberian pretest dan posttest yg
dilakukan akan mempengaruhi hasil atau subjek
menduga masalah yg diteliti sehingga respon yg
diberikan subjek bukan respon yg sebenarnya.
Cara mengatasinya : tidak perlu pretest, jika
memakai pretest maka gunakan posttest yg serupa
tapi tidak sama dg pretestnya, beri pengecoh pada
pretest agar masalah tidak dpt ditebak subjek,
gunakan desain penelitian yg melibatkan kelompok
yg tdk di beri pretest.
e. Statistical regression : pengukuran yg dilakukan
berulang-ulang akan menyebabkan nilai ekstrem
(nilai tertinggi dan terendah cenderung mendekati
nilai rata-rata)
f. Experimental mortality : pada penelitian yg buth
jangka waktu panjang & menggunakan pre test
dan post test seringkali kehilangan subjek.
 Interaction effect : sering terjadi pada desain penelitian within
subjek, dimana setiap individu mendpt lebih dari satu kali
perlakuan.
 Instrumentation effect : alat ukur yg digunakan akan
mempengaruhi validitas internal, misalnya alat yg tdk akurat /
tdk valid dan reliabel.
 Experimenter effect (Bias Eksperimenter) ada 2 bentuk yaitu
atribut eksperimenter dan harapan eksperimenter .
a. Atribut eksperimenter adalah karakteristik fisik dan psikologis
dari eksperimenter yg mungkin berinteraksi dg VB dalam
mempengaruhi VT.
b. Harapan eksperimenter : harapan yg dapat mengarahkan
eksperimenter secara tidak sengaja untuk berperilaku
tertentu sehingga dapat menyebabkan bias dalam penelitian.
 Efek partisipan: subjek penelitian berusaha mencari
tahu apa yg akan mereka alami sehingga respon
yg diberikan sudah ada rekayasa.
 Participant sophistication: pengetahuan dan
familiaritas subjek penelitian thd topik penelitian
atau metode eksperimental yg dilakukan dpt
mempengaruhi hasil penelitian.
Faktor Yang Mempengaruhi
Validitas Eksperimental
1. Validitas Populasi: kemampuan suatu hasil
penelitian untuk digeneralisasikan dari sampel
penelitian kepada populasi yg lebih besar.
 Ada 2 populasi yaitu populasi target dan populasi
yg dapat dijangkau peneliti.
 Populasi target adalah populasi lebih besar
dimana hasil penelitian akan digeneralisasikan.
 Populasi yg dpt dijangkau adalah kelompok
populasi yg tersedia untuk peneliti.
2. Validitas ekologis
 Kemampuan hasil penelitian untuk digeneralisasikan
pada situasi atau kondisi lingkungan yang berbeda.
 Ada 4 faktor yg mempengaruhi validitas ekologis
a. Multiple-treatment interference
b. Hawthorne effect
c. Experimenter effect
d. Pretesting effect
3. Validitas Temporal
(generalisasi hasil penelitian pada waktu yang berbeda)

Variasi Musiman Fixed-time variation


(kejadian yg (perubahan terjadi
secara umum pada waktu
/biasa tjd ttn/diramalkan)
sepanjang waktu)

Variable-time
Variasi Siklus variation
3 Variasi (bentuk dari variasi
(perubahan tdk
musiman,namun tjd di
Waktu dlm diri manusia & dpt diramalkan
makhluk lainnya) namun diketahui
kejadiannya)

Variasi Personal
( merupakan variasi
dari karakteristik
individu sepanjang
waktu)
Hubungan Validitas Internal
Dan Validitas Eksternal
 Validitas penelitian memiliki hubungan terbalik,
artinya penelitian yg memiliki validitas internal
rendah, maka validitas eksternalnya tinggi. Begitu
pula sebaliknya penelitian yg memiliki validitas
internalnya tinggi, maka validitas eksternalnya
rendah.
 Penelitian eksperimental lapangan cenderung
memiliki validitas eksternal yg tinggi
dibandingkan penelitian eksperimental
laboratorium.

Anda mungkin juga menyukai