PENELITIAN
EKSPERIMENTAL
Validitas
• Validitas secara umum menyangkut dua
hal: validitas alat ukur dan validitas
penelitian.
• Validitas alat ukur berkaitan dengan
seberapa besar suatu alat ukur mampu
mengukur apa yang ingin diukur, sedangkan
validitas penelitian berkaitan dengan
hubungan sebab akibat yang dihasilkan.
• Validitas penelitian tidak berkaitan dengan
perhitungan statistik, melainkan berkaitan
dengan kontrol terhadap variabel sekunder.
Validitas penelitian
• Validitas internal berkaitan dengan
sejauhmana hubungan sebab-akibat antara IV
dan DV yang ditemukan dalam penelitian.
Semakin kuat hubungan sebab-akibat antara
IV dan DV maka semakin besar validitas
internalnya.
• Validitas eksternal berkaitan dengan
generalisasi hasil penelitian, yaitu sejauh mana
hasil penelitian dapat diterapkan pada subyek,
situasi, dan waktu di luar situasi penelitian.
Faktor-faktor Yang
Mempengaruhi Validitas Internal
• History (proactive history dan retroactive
history)
• Maturation
• Testing / Testing effects
• Statistical regression
• Selection bias
• Instrumentation
• Mortality
• Interaction effect
• Experimenter effect
Proactive history
• Faktor perbedaan individual yang
dibawa ke dalam penelitian, yang
merupakan faktor bawaan maupun
sesuatu yang telah dipelajari
sebelumnya.
• Yang termasuk
proactive history antara
lain: usia, jenis kelamin,
kepribadian, sikap,
inteligensi, dan
sebagainya.
• Misal : Pengaruh metode
mengigat terhadap
ingatan.
• Inteligensi dan usia
(dikontrol)
Retroactive history
• Pada penelitian yang menggunakan pretest-
posttest, di mana setiap subjek mengalami
pengukuran DV sebanyak dua kali, yaitu
sebelum dan sesudah dilakukannya
eksperimen, dan juga ada jarak waktu di
antara pengukuran tersebut.
• Perubahan atau pengaruh yang dialami
subjek di antara waktu pemberian pretest
dengan posttest tersebut dapat
mempengaruhi perubahan DV.
• Misal : penelitian mengenai kampanye
HIV/AIDS terhadap perubahan perilaku
seksual.
• Ternyata ada salah satu teman di kelompok
eksperimen meninggal akibat HIV/AIDS
• Dua minggu kemudian kelompok eksperimen
diberikan skala sikap (post test)
untukmengetahuiperubahan perilaku mereka
setelah diberi kampanye
• Perubahan perilaku seks bukan karena
kampanye→ teman ada yang menderita
HIV/AIDS meninggal
Maturation
• Maturation mengacu pada perubahan
di dalam diri subyek yang terjadi
karena berjalannya waktu.
• Perubahan secara fisik, intelektual,
atau emosional, yang terjadi secara
alami dengan berjalannya waktu, yang
mempengaruhi hasil.
• Dalam studi longitudinal, individual
menjadi lebih matang, lebih canggih,
lebih terbiasa.
• Misal : Pengaruh aktivitas bermain di luar
ruang terhadap kemampuan motorik anak TK.
• Di akhir tahun pelajaran, para guru melihat
kemampuan motorik lebih baik dibandingkan
kemampuan sebelumnya.
Testing
• Testing dikenal juga dengan
“sensitivitas pretest”, yang mengacu
pada pengaruh pengambilan tes pada
kinerja testing kedua.
– Pretest mungkin dapat berpengaruh
pada posttest.
– Testing menjadi ancaman validitas
internal ketika jarak waktu pretest
dan posttest pendek.
Testing effects
• Testing effects disebabkan oleh proses
eksperimen. Pada dasarnya, hal ini
adalah efek pada pengukuran variabel
dependen sebelum dan sesudah
penyajian tritmen.
– The main testing effect terjadi
ketika pengamatan (observasi)
sebelumnya berpengaruh pada
pengamatan selanjutnya.
– Interactive testing effect,
pengukuran sebelumnya mempengaruhi
respon subyek pada variabel
independen.
Musik meningkatkan prestasi belajar. Sebelum
diberikan musik klasik siswa diminta untuk
mengerjakan sebuah tes matematika. Setelah
selama satu semester diperdengarkan musik
klasik, diakhir semester siswa diberikan soal
matematika lagi. Dapat diperkirakan bahwa
hasil akhir skor matematika akan lebih baik
jika dibandingkan skor diawal semester. Ada
usaha siswa untuk menghafal soal.
Instrumentation
• Instrumentation mengacu pada
perubahan di dalam pengukuran, yang
terjadi pada eksperimenter atau pada
skor-skornya.
– Bentuk tes yang berbeda memiliki
tingkat kesulitan yang berbeda.
– Ancaman ini timbul dari alat ukur yang
tidak memiliki reliability yang baik.
– Dapat terjadi ketika menggunakan
observer.
Statistical regression
• Statistical regression (regresi
statistik) terjadi ketika subyek dengan
skor ekstrim bergerak mendekati skor
rata-rata selama berjalannya
eksperimen.
• Skor ekstrim merefleksikan kesalahan
yang lebih besar (positif atau negatif)
dalam pengukuran.
Selection bias
• Selection bias mengacu pada penugasan
yang tidak layak dari subyek pada
kondisi tritmen (bukan random).
• Hal ini terjadi ketika kelompok yang
utuh, lalu dibandingkan.
– Jika ruang kelas yang berbeda masing-
masing diarahkan dengan intervensi yang
berbeda, kinerja ruang kelas mungkin
berbeda karena berbeda mulainya.
– Misal : pengaruh kehadiran pengasuh
terhadap rasa aman pada dua sekolah TK
Mortality
• Mortality mengacu pada
hilangnya subyek ketika
eksperimen sedang berjalan.
• Hal ini terjadi karena subyek
adalah sukarelawan.
– Sukarelawan “keluar” karena
banyak mengambil waktunya.
– Atau jika tugasnya dirasakan
terlalu sulit
Interaction effect
KE
3. CONTROL
Mengendalikan Variabel Extraneous
• Statistical control melibatkan
pengukuran variabel extraneous dan
penyesuaian pengaruhnya melalui analisis
statistik.
• Design control melibatkan penggunaan
rancangan eksperimen untuk
mengendalikan variabel extraneous
spesifik .
Selain Prinsip Max Min Con
• Blinding : tidak tahu
• Single Blinding – subyek tidak tahu
tritmen yang diterimanya
• Double blinding – baik subyek maupun
eksperimenter tidak tahu tritmen
yang diterima subyeknya
48