Anda di halaman 1dari 24

Metode Penelitian

Ilmiah/ Desain
penelitian
Aida Sulisna, S.Tr.Keb., MKM
Definisi Penelitian (Research)
 Penelitian(Research) dapat didefinisikan sebagai
usaha untuk menemukan, mengembangkan, dan
menguji kebenaran suatu pengetahuan yang
dilakukan dengan menggunakan metode-metode
ilmiah.
 Atau, rangkaian kegiatan ilmiah dalam rangka
pemecahan suatu permasalahan.
Pemakaian Metode dan Desain Riset
 Salah satu komponen riset adalah penggunaan metode
yang ilmiah.
 Agar metode yang ilmiah ini dapat dilaksanakan
dengan relatif mudah dan terarah, maka dibutuhkan
suatu desain yang sesuai dengan metodenya.
 Desain riset merupakan bagian dari keseluruhan
metode riset yang berupa rancangan bentuk atau
model suatu riset (penelitian)
Macam metode Riset
 Ada banyak metode riset, diantaranya :
 Metode Sejarah
 Metode Survei Deskriptif
 Metode Survei Analitik
 Metode Studi Kasus
 Metode Korelasi
 Metode Eksperimen
1. Metode Sejarah
 Meliputi pengalaman masa lalu yang
menggambarkan secara kritis seluruh kebenaran
kejadian atau fakta untuk membantu mengetahui
apa yang harus dikerjakan sekarang dan yang akan
dikerjakan di masa datang.
 Sumber data : data primer seperti dokumen,
peninggalan masa lalu.
 Kegiatan :
 Mengevaluasi suatu obyek seperti peristiwa atau
tokoh masa lampau dipandang dari sudut standar dan
kebudayaan dewasa ini.
2. Metode Survei Deskriptif
 Benggambarkan sifat sesuatu yang tengah berlangsung pada saat
riset dilakukan dan memeriksa sebab-sebab dari suatu gejala
tertentu
 Bertujuan untuk menjawab pertanyaan yang menyangkut
sesuatu pada waktu sedang berlangsungnya proses riset.
 Output :
 Mengevaluasi suatu obyek seperti peristiwa atau
subjek penelitian (responden) untuk kemudian
mencatatkan hasil penelitiannya dalam bentuk
distribusi frekuensi.
3. Metode Survei Analitik
 Adalah penelitian yang mencoba menggali bagaimana
dan mengapa fenomena itu terjadi. Kemudian
melakukan analisis dinamika kolerasi antara fenomena,
baik antara faktor risiko (independen) dan faktor efek
(dependent).
 Maksudnya faktor efek yaitu suatu akibat dari adanya
faktor risiko, kalau faktor risiko yaitu suatu fenomena
yang mengakibatkan terjadinya efek (pengaruh). Survei
analitik ini dibedakan dalam 3 pendekatan
Pendekatan Survei Analitik
1. Bedah lintang (Cross sectional), dengan ciri sebagai
berikut:
- Waktu pengambilan sample dilakukan dalam periode
relatif singkat, paling lama dalam hitungan bulan, mis:
Jan-Mar 2016
- Dari sampel kemudian dibagi berapa yang sakit dan
berapa yang tidak,kemudian dicari faktor penyebab
- Penghitungan faktor penyebab dan faktor akibat
dilakukan bersamaan
Pendekatan Survei Analitik
2. Kasus Pembanding (Case Control/retrospective study) :
- Penelitian dimulai dari variabel Y kemudian dilihat
kebelakang (retrospective) untuk menemukan variabel X
(determinan factor)
- Sampel adalah sekelompok orang yang sakit
- Kemudian dicari kelompok pembanding, yaitu mereka
yang tidak sakit (jumlah harus sama)
- Selanjutnya dicari apakah mereka terpapar dengan faktor
risiko atau tidak menggunakan Rumus Odd Ration= ad/bc
Pendekatan Survei Analitik
3. Kohort (Prospective study) :
- Penelitian dimulai dari variabel Y kemudian dilihat
kebelakang (retrospective) untuk menemukan variabel
X (determinan factor)
- Sampel adalah sekelompok orang yang terpapar dengan
faktor resiko
- Kemudian dicari sekelompok orang yang tdk terpapar
- Selanjutnya dilihat/dihitung berapa yang sakit dan
berapayang tidak sakit.
4. STUDI KASUS
 Penelitian rinci mengenai suatu subjek/obyek tertentu selama
kurun waktu tertentu dengan cukup mendalam dan menyeluruh
termasuk lingkungan dan kondisi masa lalunya.
 Keuntungan :
 Penelitianbersifat mendalam sehingga dapat menjawab mengapa
keadaan itu terjadi
 Dapat menemukan hubungan-hubungan yang tadinya tidak
diharapkan
 Kelemahan :
 Kajian relatif menjadi kurang luas dan dalam
 Sulit digeneralisasikan (disimpulkan) dengan keadaan
yang berlaku umum
 Kecnderungan mengarah ke subyektifitas karena obyek
penelitiannya sehingga dapat mempengaruhi prosedur
 Kesimpulan yang diambil tidak boleh dianggap sebagai
satu kesimpulan secara menyeluruh terhadap kasus-
kasus yang dianggap sama.
 Contoh :
 Penelitian masalah mahasiswa Akbid yang sering disebut Laporan
Tugas Akhir (LTS) dengan mengambil contoh kasus ibu hamil mulai
dari Trimester-1 s/d bersalin.
 Peneliti mengadakan pengamatan secara mendalam tentang proses
kehamilan sampai bersalin.
 Hasil pengamatan dianalisis dan dilaporkan berdasarkan pendekatan
tersebut.
 Kesimpulan dari studi tersebut memberikan gambaran secara
menyeluruh mengenai suatu kasus yang mungkin akan sama dengan
pasien lainnya.
5. STUDI KORELASI
 Penelitian yang dirancang untuk menentukan pengaruh atau
tingkat hubungan variabel-variabel yang berbeda dalam suatu
populasi.
 Dapat mengetahui besar kontribusi variabel-variabel bebas
terhadap variabel terikatnya serta besar arah hubungan yang
terjadi.
 Studi korelasi dengan bantuan perangkat lunak SPSS
menggunakan uji Product Moment, Regresi Linear dan Logistic
Binary.
6. Metode Eksperimen
 Merupakan langkah-langkah lengkap yang diambil
sebelum eksperimen dilakukan agar data yang
semestinya diperlukan dapat diperoleh sehingga
analisis akan menjadi obyektif.
 Varibel bebas dijadikan sebagai variabel
eksperimen yang merupakan variabel penyebab
atau variabel pengakuan yang karakteristiknya
diyakini dapat menghasilkan perbedaan.
 Variabel terikat/variabel akibat merupakan hasil dari
penelitian.
 Prinsip dasar dalam riset ini adalah replikasi,
randomisasi dan kontrol lokal.
 Replikasi : pengulangan eksperimen agar menghasilkan
taksiran yang lebih baik.
 Randomisasi : pengacakan
 Kontrol lokal : langkah-langkah yang berbentuk
penyeimbangan, pengkotakan atau pemblokan dan
pengelompokan unit-unit eksperimen yang dipergunakan
 Variabel bebas : adalah variabel yang dapat
dimanipulasi.
 Semua variabel dalam penelitian adalah konstan,
kecuali variabel terikat.
 Contoh :
 Dilakukan eksperimen untuk mengetahui apakah bekerja
sambil mendengarkan musik mempengaruhi kinerja
seseorang ?
 Setting dua kondisi :
 Kerja dengan mendengarkan musik (variabel bebas)
 Kerja tanpa mendengarkan musik (variabel kontrol)

 (Variabel terikat) :
 Kemampuan kerja subjek
 Diasumsikan bahwa kemampuan kerja semua kelompok subjek adalah sama
 Hipotesis :
 Kinerja seseorang yang bekerja sambil mendengarkan musik akan lebih
baik dibandingkan dengan yang tidak mendengarkan musik, hal ini
sama efektifnya untuk orang yang berumur 25 thn kebawah maupun
yang berumur 25 thn keatas.
 Dibuat kelompok subjek penelitian
• Empat kelompok subjek penelitian:
 1 kelompok pengguna < 25 thn yang bekerja dengan
musik
 1 Kelompok pengguna < 25 thn yang bekerja tanpa
musik
 1 Kelompok pengguna > 25 th yang bekerja dengan
musik
 1 kelompok pengguna > 25 thn yang bekerja tanpa
musik
• Kelompok II sebagai control variabel (kelompok
yang tidak diberi perlakuan)
Kelompok I Kelompok II
(Kerja dengan musik) (Kerja tanpa musik)
Pekerja <25 Th
Pekerja >25 Th
 Kesetaraan antara kelompok pekerja yang berumur
<25 thn dan >25 thn dicapai lewat penentuan
secara random subjek penelitian berdasarkan
pengelompokkan umur.
 Kesetaraan antar kelompok perlakuan dicapai
lewat randomisasi penempatan subjek kedalam
masing-masing kelompok perlakuan.
 Apabilasetelah eksperimen ternyata terdapat
perbedaan hasil (kinerja seseorang), maka dapat
dikatakan bahwa perbedaan tersebut memang
diakibatkan perbedaan perlakuan yang diterima.
SELESAI

Anda mungkin juga menyukai