Anda di halaman 1dari 19

RESUME PBL

BLOK 5.3

SKENARIO 1

Nama : Raihan Dzikri Irfanqi

NPM : 118170142

Kelompok :4B

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER

UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI

CIREBON

2021
Skenario
Desain Cohort
Seorang Kepala Sekolah X menerima laporan hasil pemeriksaan kesehatan
berkala siswa siswinya dari puskesmas yang berada dalam satu wilayah sekolah
tersebut. Dari laporan itu diketahui 1 dari 10 siswanya obesitas dan 30 persen dari
total murid disekolah tersebut tergolong berat badan berlebih. Puskesmas
memberikan rekomendasi kepada kepala sekolah untuk mengidentifikasi pola makan
murid-muridnya dengan terlebih dahulu mengamati kebiasaan makan mereka di
kantin sekolah. Beberapa makanan yang tersedia di kantin tersebut termasuk makanan
cepat saji (junkfood). Kepala sekolah tersebut menduga terdapat pengaruh antara
makanan cepat saji dengan kejadian obesitas. Untuk membuktikan hipotesisnya,
kepala sekolah membagi kelompok kasus dan kontrol yang kemudian diikuti sampai
5 tahun dan menetapkan metode penelitian observasional analitik dengan desain
penelitian yang sesuai.

Step 1 – Klarifikasi Istilah


1. Hipotesis : Jawaban sementara terhadap masalah yang masih harus dibuktikan
kebenarannya
2. Metode Observasional Analitik : Salah satu metode penelitian yang tidak
mengintervensi subjek penelitian dengna tujuan mencari kaitan antara 2
variabel
3. Desain Cohort : Suatu rancangan yang mempelajari antara faktor risiko
dengan efek atau penyakit melalui pendekatan waktu secara longitudinal
prospektif

Step 2 – Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan desain penelitian? Dan apa saja jenis-jenis nya?
2. Apa saja manfaat dan tujuan penelitian tersebut?
3. Mengapa dibuat sebuah hipotesis dan apa fungsi beserta jenis-jenisnya?
4. Mengapa memilih metode observasional analitik?
Step 3 – Analisis Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan desain penelitian? Dan apa saja jenis-jenis nya?
- Desain penelitian merupakan cara sistematis yang digunakan untuk
memperoleh jawaban pada penelitian tersebut. Berdasarkan metodenya
dibagi menjadi 2, yaitu Kuantitatif dan Kualitatif
- Kuantitatif
- Kualitatif
Merupakan jenis penelitian yang menghasilkan hasil penemuan yang tidak
dihasilkan pada metode statistik
- Observasinal (peneliti tidak melakukan intervensi atau perlakuan pada
variabel, dan hanya untuk mengamati) dibagi menjadi 2 yaitu deskriptif
dan analitik
- Eksperimental (membandingkan dua kelompok yang diberikan dan tidak
diberikan intervensi)
- Mixed-Method merupakan Penggabungan antara metode kuantitatif dan
kualitatif yang membutuhkan eksplorasi lebih lanjut dalam penelitian
2. Apa saja manfaat dan tujuan penelitian tersebut?
- Manfaat
o Dapat menggambarkan status kesehatan individu, kelompok, atau
masyarakat
- Tujuan
o Mengadakan analisis terhadap hubungan/interaksi antara fakta-
fakta yang ditemukan dalam bidang kesehatan/kedokteran
o Tujuan umum
o Tujuan khusus
3. Mengapa dibuat sebuah hipotesis dan apa fungsi beserta jenis-jenisnya?
- Hipotesis dibuat sebagai jawaban sementara yang digunakan untuk
mengarahkan dalam mengidentifikasi variabel yang akan diteliti serta
memberikan batasan penelitian
- Jenis Hipotesis
o Hipotesis deskriptif
o Hipotesis Koperatif
o Hipotesis Asosiatif
o Hipotesis Nol (H0)
o Hipotesis Alternatif (Ha)
- Ciri hipotesis
o Sederhana dan jelas
o Dinyatakan dalam bentuk pernyataan dan bukan pernyataan
o Berkaitan dengan ilmu pengetahuan yang akan diteliti
o Terdiri dari variabel yang dapat diukur hingga dapat dilakukan
pengujian
4. Mengapa memilih metode observasional analitik?
- Dikarenakan tujuan dari penelitian tersebut untuk mengetahui antara
hubungan konsumsi junkfood di kantin dengan kondisi obesitas pada
populasi siswa yang ada

Step 4 – Sistematika Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan desain penelitian? Dan apa saja jenis-jenis nya?
- Desain penelitian merupakan cara sistematis yang digunakan untuk
memperoleh jawaban pada penelitian tersebut. Berdasarkan metodenya
dibagi menjadi 2, yaitu Kuantitatif dan Kualitatif
- Kuantitatif
- Kualitatif
Merupakan jenis penelitian yang menghasilkan hasil penemuan yang tidak
dihasilkan pada metode statistik
- Observasinal (peneliti tidak melakukan intervensi atau perlakuan pada
variabel, dan hanya untuk mengamati) dibagi menjadi 2 yaitu deskriptif
dan analitik
o Deskriptif hanya mengamati tanpa mengkaitkan (mendeskripsikan)
Peneilitian deskriptif meliputi survey dan penelusuran fakta
fakta terhadap berbagai masalah. karakteristik utama penelitian ini
adalah hanya dapat melaporkan apa yang terjadi dan telah terjadi
dan tidak dapat mengontrol variabel penelitian.
o Analitik mencari hubungan atau mengkomparasi (menganalisa
mengapa dan bagaimana)
Penelitian analitik menggunakan fakta fakta atau informasi
yang sudah ada dan menganalisis dalam rangka evaluasi kritis serta
untuk menjawab mengapa dan bagaimana
 Cross sectional
Suatu penelitian yang mempelajar korelasi antara
paparan atau faktor risiko independen dengan efek,
dilakukan bersamaan secara serentak dalam satu waktu.
Kelebihan: relatif murah, mudah, dapat digunakan meneliti
banyak variabel, dan tidak mudah terancam drop out.
Kelemahan: memerlukan jumlah sample yang banyak,
kurang tepat untuk memprediksi suatu kecenderungan
 Case control
Desain penelitian cross case control merupakan suatu
penelitian analitik yang mempelajari sebab – sebab
kejadian atau peristiwa secara retrospektif. Dalam bidang
kesehatan suatu kejadian penyakit diidentifikasi saat ini
kemudian paparan atau penyebabnya diidentifikasi pada
waktu yang lalu
 Cohort
Menilai atau melakukan pengukuran terhadap variabel
exposure (E) dan outcome (D) yang sifatnya prospektif
dengan membandungkan kedua populasi yang
mendapatkan exposure, dengan yang tidak mendapatkan
exposure diamati apakah akan timbul outcome yang sama
atau berbeda dalam jangka waktu yang cukup lama
- Eksperimental (membandingkan dua kelompok yang diberikan dan tidak
diberikan intervensi)
o Pra-Eksperimental
Tidak terdapat kelompok kontrol
o Quasi (eksperimen semu)
Desain penelitian eksperimen semu berupaya
mengungkaphubungan sebab akibat dengan cara melibatkan
kelompok kontrol dan kelompok ekperimen tetapi pemilihan kedua
kelompok tersebut tidak dilakukan secara acak, Kedua kelompok
tersebut ada secara alami.
o True Experiment
 Desain pretest-posttest dengan kelompok kontrol (pretest–
posttest with control group)
Dalam desain penelitian ini dilakukan randomisasi berupa pengelompokan
anggota-anggota kelompok eksperimen dan kontrol secara acak atau random.
Kemudian diawali dengan pengukuran baik pada kelompok eksperimen
maupun pada kelompok kontrol, diikuti dengan intervensi atau perlakuan pada
kelompok eksperimen. Setelah beberapa waktu kemudian dilakukan
pengukuran kedua pada kedua kelompok tersebut.
 Randomized Salomon Four Group
Desain ini dapat mengatasi kelemahan eksternal validitas pada desain yang
ada pada desain pretest-posttes with control group. Apabila pretest mungkin
mempengaruhi subyek sehingga mereka menjadi lebih sensitif terhadap
perlakuan dan mereka bereaksi secara berbeda dari subyek yang tidak
mengalami pretest, maka eksternal validitas terganggu dan kita tidak dapat
membuat generalisasi dari penelitian itu untuk populasi, demikian pula kalau
ada interaksi antara pretest dengan perlakuan.
 Desain posttest dengan kelompok kontrol (posttest only
control group design)
Desain penelitian ini hampir sama dengan desain penelitian eksperimen
sungguhan yang lain, hanya bedanya tidak dilakukan pretest, karena
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol diambil dengan cara random
maka kelompok–kelompok tersebut dianggap sama sebelum dilakukan
intervensi.
 Uji Klinik
Bertujuan untuk mengeveluasi suatu pengobatan
(intervensi) dengan membandingkan kelompok pengobatan
uji (test treatment) dan kelompok pengobatan kontrol
(control treatment). Pengobatan kontrol dapat berupa
pengobatan standar, plasebo, ataupun tanpa pengobatan
 Studi Komunitas
Penelitian untuk mengkaji hasil suatu intervensi
kesehatan pada tingkat komunitas dan
memperbandingkannya dengan keadaan komunitas tanpa
intervensi
- Mixed-Method merupakan Penggabungan antara metode kuantitatif dan
kualitatif yang membutuhkan eksplorasi lebih lanjut dalam penelitian
2. Apa saja manfaat dan tujuan penelitian tersebut?
- Manfaat
o Dapat menggambarkan status kesehatan individu, kelompok, atau
masyarakat
- Tujuan
o Menemukan atau menguji fakta baru maupun fakta lama
sehubungan dengan bidang kesehatan atau kedokteran;
o Mengadakan analisis terhadap hubungan atau interaksi antara
fakta-fakta yang ditemukan dalam bidang kesehatan atau
kedokteran;
o Menjelaskan tentang fakta yang ditemukan serta hubungannya
dengan teori-teori yang ada;
o Mengembangkan alat, teori, atau konsep baru dalam bidang
kesehatan/kedokteran yang memberi kemungkinan bagi
peningkatan kesehatan masyarakat khususnya, dan peningkatan
umat manusia pada umumnya.
o Tujuan umum (Pernyataan tujuan dalam lingkup besar)
 Mengetahui hubungan antara ketepatan penulisan diagnosis
dengan keakuratan kode
o Tujuan khusus (Pernyataan tujuan dalam lingkup kecil)
Contoh kasus:
 Mengetahui ketepatan penulisan diagnosis kasus thypoid
 Mengetahui keakuratan kode kasus thypoid.
 Mengetahui hubungan ketepatan penulisan diagnosis
dengan keakuratan kode kasus thypoid.
3. Mengapa dibuat sebuah hipotesis dan apa fungsi beserta jenis-jenisnya?
- Hipotesis dibuat sebagai jawaban sementara yang digunakan untuk
mengarahkan dalam mengidentifikasi variabel yang akan diteliti serta
memberikan batasan penelitian
- Jenis Hipotesis
o Hipotesis Deskriptif
Dugaan atau jawaban sementara terhadap masalah deskriptif yang
berhubungan dengan variabel tunggal atau mandiri. Contoh:
sebagian besar petugas survelians DBD di peuskesmas terlambat
mengirimkan laporan ke Dinas Kesehatan
o Hipotesis Komparatif
Sebagai dugaan atau jawaban sementara terhadap rumusan
masalah yang mempertanyakan perbandingan 2 variabel penelitian.
Contoh: Perbedaan rata-rata berat badan antara sebelum dan
sesudah diet
o Hipotesis Asosiatif
Dugaan atau jawaban sementara terhadap rumusan masalah yang
mempertanyakan 2 asosiasi atau hubungan variabel penelitian.
Contoh: hubungan antara konsumsi junkfood dengan kondisi
obesitas pada siswa di sekolah
o Hipotesis Nol (H0)
Hipotesis yang menyatakan tidak ada hubungan antara variabel
independent dan variabel dependent. Contoh: tidak ada hubungan
antara warna baju dan kecerdasan mahasiswa
o Hipotesis Alternatif (Ha)
Hipotesis yang menyatakan adanya hubungan antara variabel
independent dan variabel dependent
- Ciri hipotesis
o Sederhana dan jelas
o Dinyatakan dalam bentuk pernyataan dan bukan pernyataan
o Berkaitan dengan ilmu pengetahuan yang akan diteliti
o Terdiri dari variabel yang dapat diukur hingga dapat dilakukan
pengujian
4. Mengapa memilih metode observasional analitik?
- Dikarenakan tujuan dari penelitian tersebut untuk mengetahui antara
hubungan konsumsi junkfood di kantin dengan kondisi obesitas pada
populasi siswa yang ada

Mindmap
Desain Penelitian
Jenis
Pengertian Observasion Eksperiment
al al
Deskriptif
Tujuan dan
Manfaat Analitik

Cross-ssectional
Tujuan
khusus Case-control
Manfaat Cohort

Pendekatan Hipotesis

Kualitatif Kuantitatif Jenis Fungsi Ciri

Step 5 – Sasaran Belajar


1. Definisi dan jenis desain penelitian (perbedaan antar desain)
2. Menuliskan tujuan dan manfaat penelitian beserta contohnya
3. Definisi dan jenis hipotesis

Step 6 – Belajar Mandiri

Step 7 – Pembahasan
Definisi
Metodologi penelitian” berasal dari kata “Metode” yang artinya cara yang tepat untuk
melakukan sesuatu; dan “Logos” yang artinya ilmu atau pengetahuan. Jadi,
metodologi artinya cara melakukan sesuatu dengan menggunakan pikiran secara
seksama untuk mencapai suatu tujuan. Sedangkan “Penelitian” adalah suatu kegiatan
untuk mencari, mencatat, merumuskan dan menganalisis sampai menyusun
laporannya
Metodologi penelitian terdiri dari kata metodologi yang berarti ilmu tentang jalan
yang ditempuh untuk memperoleh pemahaman tentang sasaran yang telah ditetapkan
sebelumnya. Sejalan dengan makna penelitian tersebut di atas, penelitian juga dapat
diartikan sebagai usaha/kegiatan yang mempersyaratkan keseksamaan atau
kecermatan dalam memahami kenyataan sejauh mungkin sebagaimana sasaran itu
adanya. Jadi, metodologi penelitian adalah ilmu mengenai jalan yang dilewati untuk
mencapai pemahaman. Jalan tersebut harus ditetapkan secara bertanggung jawab
ilmiah dan data yang dicari untuk membangun/ memperoleh pemahaman harus
melalui syarat ketelitian, artinya harus dipercaya kebenarannya

Tujuan dan manfaat penelitian.


Penulisan Maksud dan Tujuan Penelitian
Maksud penelitian mengungkapkan tujuan umum dari apa yang akan dicapai, sebagai
tindak lanjut dari identifikasi masalah. Di dalam tujuan umum (ultimate goal,
ultimate objective) dinyatakan tujuan akhir penelitian yang hendak dilaksanakan,
yang mungkin merupakan aspek yang lebih luas atau tujuan jangka panjangnya.1
Tujuan penelitian mengetengahkan tujuan khusus dengan indikator-indikator yang
dipakai dalam penelitian terutama berkaitan dengan variabel-variabel yang akan
diteliti. Dalam tujuan khusus (spesific objective) disebutkan secara tajam hal-hal yang
langsung diukur, dinilai, atau diperoleh dari penelitian (studi pustaka). 1
Maksud dan tujuan penelitian sering dianggap sebagai hal yang sama, tetapi
sebenarnya terdapat perbedaan antar keduanya. 1
Maksud (tujuan umum) dan tujuan (tujuan khusus) yang hanya terdiri dari satu atau
dua butir saja, mungkin cukup ditulis secara naratif dalam satu kalimat, tetapi bila ada
banyak butir dan sub-butir maka perlu dipecah dan diberi nomor, agar lebih mudah
dimengerti. 1
a. Contoh 1
Dari penelitian ini akan dapat diketahui faktor-faktor yang mempengaruhi
penghentian pemberian ASI pada masyarakat urban, yang pada gilirannya
dapat dipakai sebagai masukan untuk upaya penggalakan penggunaan ASI. 2
b. Contoh 2
1) Maksud penelitian:
Menurunkan angka kematian pasien demam berdarah
2) Tujuan penelitian:
(a) Memperoleh data faktor risiko untuk timbulnya rejatan berulang pada
pasien demam berdarah dengue
(b) Mengetahui efektivitas pemberian cairan 'X' untuk mencegah rejatan
berulang pada pasien demam berdarah dengue. 2

Secara umum tujuan semua jenis penelitian kesehatan:


(1) Menemukan/menguji fakta baru maupun fakta lama sehubungan dengan
bidang kesehatan/kedokteran
(2) Mengadakan analisis terhadap hubungan/interaksi antara fakta-fakta yang
ditemukan dalam bidang kesehatan/kedokteran
(3) Menjelaskan tentang fakta yang ditemukan serta hubungannya dengan teori-
teori yang ada
(4) Mengembangkan alat, teori atau konsep baru dalam bidang kesehatan atau
kedokteran yang memberi kemungkinan bagi peningkatan kesehatan
masyarakat khususnya dan peningkatan kesejahteraan umat manusia pada
umumnya. 3
Manfaat
Menjelaskan mengenai manfaat penelitian. Pada bagian ini diuraikan manfaat apa
yang diharapkan diperoleh dari penelitian yang dilakukan nanti. Biasanya disebutkan
manfaat akademis (ilmiah) dan manfaat praktis (pelayanan masyarakat dan
pengembangan penelitian itu sendiri).1
Biasanya disebutkan manfaat dalam:
(1) Bidang akademik/ilmiah
(2) Bidang pelayanan masyarakat
(3) Pengembangan penelitian itu sendiri. 3

Penelitian dapat bersifat


(1) Quick yielding (hasil penelitian dapat segera diterapkan dalam
praktik/kebijakan seperti kebanyakan penelitian klinis)
(2) Non-quick yielding (hasilnya tidak segera diterapkan, seperti kebanyakan
penelitian ilmu-ilmu kedokteran dasar). 2

Manfaat penelitian kesehatan:


(1) Hasil penelitian dapat digunakan untuk menggambarkan tentang keadaan atau
status kesehatan individu, kelompok maupun masyarakat
(2) Hasil penelitian kesehatan dapat digunakan untuk menggambarkan
kemampuan sumber daya dan kemungkinan sumbernya tersebut guna
mendukung pengembangan pelayanan kesehatan yang direncanakan
(3) Hasil penelitian kesehatan dapat dijadikan sarana diagnosis dalam mencari
sebab masalah kesehatan/kegagalan-kegagalan yang terjadi di dalam sistem
pelayanan kesehatan. Dengan demikian akan memudahkan pencarian
alternatif pemecahan masalah-masalah tersebut
(4) Hasil penelitian kesehatan dapat dijadikan sarana untuk menyusun
kebijaksanaan dalam menyusun strategi pengembangan sistem pelayanan
kesehatan
Hasil penelitian kesehatan dapat melukiskan kemampuan dalam pembiayaan,
peralatan dan ketenagakerjaan baik secara kuantitas maupun secara kualitas
guna mendukung sistem kesehatan

Hipotesis
Hipotesis berasal dari kata hypo dan thesis, hypo artinya sementara kebenarannya dan
thesis artinya pernyataan atau teori. Jadi hipotesis adalah pernyataan sementara yang
akan diuji kebenarannya. Hipotesis ini merupakan jawaban sementara berdasarkan
pada teori yang belum dibuktikan dengan data atau fakta. Pembuktian dilakukan
dengan pengujian hipotesis melalui uji statistik. Dalam hal ini hipotesis menjadi
panduan dalam menganalisis hasil penelitian, sementara hasil penelitian harus dapat
menjawab tujuan penelitian terutama tujuan khusus, jadi sebelum merumuskan
hipotesis harus dilihat dulu tujuan penelitiannya.Hasil pengujian yang diperoleh dapat
disimpulkan benar atau salah, berhubungan atau tidak, diterima atau ditolak. Hasil
akhir penelitian tersebut merupakan kesimpulan penelitian sebagai generalisasi dan
representasi dari populasi secara keseluruhan.9

Fungsi Hipotesis dalam penelitian:


1) Mengarahkan dalam mengidentifikasi variabel-variabel yang akan diteliti
2) Memberikan batasan penelitian
3) Lebih fokus dan memberikan arah dalam pengumpulan data
4) Sebagai panduan dalam pengujian hipotesis melalui uji statistik yang sesuai. 9

Ciri-ciri hipotesis:
1) Hipotesis dibuat sederhana dan jelas serta ada batasannya
2) Dinyatakan dalam bentuk pernyataan bukan pertanyaan
3) Berkaitan dengan ilmu pengetahuan yang akan diteliti
4) Terdiri dari variabel-variabel yang dapat diukur sehingga dapat dilakukan
pengujian. 9

Adapun syarat-syarat hipotesis yang baik adalah sebagai berikut:


a) Dinyatakan dalam kalimat deklaratif yang jelas dan sederhana
b) Mempunyai landasan teori yang kuat
c) Menyatakan hubungan antara suatu variabel tergantung dengan satu atau lebih
variabel bebas
d) Memungkinkan untuk diuji
e) Rumusan khas dan menggambarkan variabel-variabel yang diukur. Di sisi lain ia
juga harus cukup longgar sehingga membuka kemungkinan untuk dilakukannya
generalisasi. Rumusan yang terlalu umum atau bermakna ganda harus
dihindarkan
f) Dikemukakan a priori. Hipotesis harus dikemukakan sebelum penelitian dimulai,
sebelum data terkumpul. Hipotesis yang dirumuskan setelah peneliti melihat
data, pada dasarnya merupakan hipotesis multipel yang mempunyai konsekuensi
dalam uji hipotesis (Kemungkinan bahwa kemaknaan yang diperoleh disebabkan
oleh faktor peluang atau kesalahan tipe I). 9

Jenis-jenis rumusan hipotesis dalam statistika


1) Hipotesis Nol (Ho)
Merupakan hipotesis yang menyatakan tidak ada hubungan antara variabel yang
satu dengan variabel yang lainnya atau hipotesis yang menyatakan tidak ada
perbedaan antara variabel yang satu dengan yang lainnya.9
Contoh:
a. Tidak ada hubungan pengetahuan petugas dengan terjadinya keterlambatan
pelaporan
b. Tidak ada perbedaan tingkat kepuasan antara pasien di Puskesmas A dan B
dalam hal pelayanan. 9
2) Hipotesis Alternatif (Ha)
Merupakan hipotesis yang menyatakan ada hubungan antara variabel yang satu
dengan variabel yang lainnya atau hipotesis yang menyatakan ada perbedaan
antara variabel yang satu dengan yang lainnya.9
Contoh :
a. Ada hubungan pengetahuan petugas dengan terjadinya keterlambatan
pelaporan
b. Ada perbedaan tingkat kepuasan antara pasien di Puskesmas A dan B dalam
hal pelayanan. 9

Arah atau bentuk uji hipotesis


Dalam hipotesis alternatif dapat ditentukan arah uji statistik apakah satu arah (one
tail) atau dua arah (two tail).

1) Satu arah atau satu sisi (one tail)


Merupakan hipotesis alternatif yang menyatakan adanya perbedaan dengan
pernyataan bahwa hal yang satu lebih tinggi atau lebih rendah dari hal lainnya.
Contoh:
Pola asuh ibu yang tidak bekerja lebih baik dibandingkan dengan pola asuh ibu
yang bekerja.
2) Dua arah atau dua sisi (two tail)
Merupakan hipotesis alternatif yang menyatakan adanya hubungan atau perbedaan
tanpa melihat hal yang satu lebih tinggi atau lebih rendah dari hal lainnya.
Contoh:
Pola asuh ibu yang tidak bekerja berbeda dibandingkan dengan pola asuh ibu yang
bekerja.9

Hipotesis dalam penelitian


1) Hipotesis Deskriptif
Merupakan hipotesis terhadap nilai satu variabel dalam satu sampel walaupun di
dalamnya bisa terdapat beberapa kategori.
Contoh: Sebagian besar petugas surveilans DBD di puskesmas terlambat
megirimkan laporan ke Dinas Kesehatan
Rumusan Masalah: Apakah petugas surveilans puskesmas di RS sering terlambat
mengirimkan laporan ke Dinas Kesehatan?
Ho : petugas surveilans DBD di puskesmas tidak terlambat mengirimkan laporan
ke Dinas Kesehatan
Ha : petugas surveilans DBD di puskesmas sering terlambat mengirimkan laporan
ke Dinas Kesehatan. 9
2) Hipotesis Komparatif
Merupakan hipotesis terhadap perbandingan nilai dua sampel atau lebih. Hipotesis
Komparatif terdiri dari beberapa macam yaitu: komparatif berpasangan dan
komparatif independen.
Contoh: (komparatif berpasangan)
Rumusan Masalah: Apakah ada perbedaan rata-rata berat badan antara sebelum
dan sesudah diet?
Ho : Tidak terdapat perbedaan rata-rata berat badan antara sebelum dan sesudah
diet
Ha : Terdapat perbedaan rata-rata berat badan antara sebelum dan sesudah diet
Contoh: (komparatif independen)
Rumusan Masalah: Apakah ada perbedaan pemberian ASI ekslusif oleh ibu
bekerja dan ibu yang tidak bekerja?
Ho: Tidak ada perbedaan pemberian ASI ekslusif oleh ibu bekerja dan ibu yang
tidak bekerja
Ha: Ada perbedaan pemberian ASI ekslusif oleh ibu bekerja dan ibu yang tidak
bekerja. 9
3) Hipotesis Asosiatif
Merupakan hipotesis terhadap hubungan antara dua variabel atau lebih.
Contoh:
Ho: Tidak ada hubungan pengetahuan petugas dengan terjadinya keterlambatan
pelaporan
Ha: Ada hubungan pengetahuan petugas dengan terjadinya keterlambatan
pelaporan. 9
DAFTAR PUSTAKA

1. Jasaputra D, Santosa S. Metodologi Penelitian Biomedis. Edisi 2. Bandung:


Danamartha Sejahtera Utama; 2008.
2. Sastroasmoro S, Ismael S. Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis. Edisi ke-5.
Jakarta: Sagung Seto; 2014.
3. Notoatmodjo S. Metodologi Penelitian Kesehatan. Edisi 1. Jakarta: Rineka Cipta;
2018.
4. Mulyadi M. Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif Serta Pemikiran Dasar
Menggabungkannya. Jurna Stud Komun dan Media; 2011;15(1):127–38.
5. Kuntjojo. Metodologi Penelitian. Kediri; 2009.
6. Conny R. MetodePenelltlan Kualltatlf, Jenis, Karakteristik dan Keunggulannya.
Jakarta: PT Grasindo; 2010.
7. Suryana. Metodologi Penelitian Model Praktif Penelitian Kuantitatif dan
Kualitatif. Jakarta:UPI; 2010.
8. Arikunto J. Tuntunan Lengkap Metodologi Praktis Penelitian Pendidikan. Edisi 1.
Jogjakarta: DIVA Press; 2011.
9. Masturoh I. Metodologi Penelitian Kesehatan. Kementrian Kesehatan Republik
Indonesia; 2018.

Anda mungkin juga menyukai