Anda di halaman 1dari 11

1.

PENELITIAN EKSPERIMENTAL

A. Untuk type penelitian eksperimental ini, sebutkan deskripsinya


dengan jelas dan ringkas,

Penelitian eksperimental adalah penelitian untuk menyelidiki kemungkinan


hubungan sebab akibat dengan cara memberi perlakuan tertentu kepada
kelompok percobaan dan membandingkan hasilnya terhadap kelompok kontrol
yang tidak di beri perlakuan.

Suatu tindakan atau perlakuan dalam penelitian eksperimen ini biasanya disebut
dengan treatment. Hal ini bisa diartikan sebagai semua tindakan, variasi atau
pemberian kondisi yang akan dinilai atau ditemukan pengaruhnya.

B. Sebutkan 2 (dua) contoh yang lainnya,


1. Pengaruh Pendekatan Problem Based Learning Terhadap Kemampuan
Komunikasi Matematis dan Motivasi Belajar Siswa
2. Pengaruh Kecerdasan Emosional Terhadap Kinerja Karyawan
3. Efektivitas Media Pembelajaran Dalam Pembelajaran Biologi

C. Uraikan cara identifikasi, pemilihan dan tahap perumusan masalah


penelitian

3 KARAKTERISTIK PENELITIAN EKSPERIMENTAL :

1. Meneliti hubungan sebab akibat (cause-effect relationship) : Membuktikan


apakah VB merupakan penyebab dari VT.
 Pengaruh VB thd VT.

2. Manipulasi thd VB : Pemberian variasi VB berbeda dgn sengaja oleh peneliti


pada klp berbeda. Manipulasi dpt berbentuk:
- VB diberikan pada Kelompok Eksperimen (KE) & tdk diberikan kepada Kelompok
Kontrol (KK), atau
- Variasi VB diberikan kepada KE yg berbeda.

3. Ada randomisasi/random assignment : cara memasukkan subjek penelitian


secara acak ke dlm kelompok penelitian. (bedakan dgn random sampling)
 bertujuan agar kelompok subjek menjadi setara.

Tahap-Tahap Penelitian Eksperimental :

1. Memilih ide / topik penelitian :


Penentuan topik merupakan hal penting karena menentukan keseluruhan
penelitian yang akan dilakukan.

Banyak sumber yang dapat dijadikan topik penelitian, antara lain:

a. Kehidupan sehari-hari

b. Masalah praktis

c. Hasil penelitian sebelumnya

d. Teori yang ada tentang gejala

Dalam memilih topik penelitian, ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan,
yaitu:

1. Ketersediaan waktu

2. Kesulitan penelitian

3. Ketersediaan subjek

4. Pengukuran

5. Ketersediaan peralatan

6. Etika penelitian

Setelah topik penelitian dipilih atau ditentukan, maka peneliti sebaiknya mulai
mencari literatur yang berkaitan dengan topik tersebut. Hal ini bertujuan untuk:

– Mendapatkan dasar ilmiah bagi topik penelitian yang dipilih.

– Mencari teori yang relevan dengan topik yang akan diteliti.

Literatur dapat diperoleh dari perpustakaan, buku-buku kuliah, internet,


dan/atau sumber literatur yang lain (jurnal, skripsi, dll).

2. Merumuskan masalah & hipotesis penelitian

Merumuskan Masalah :
Rumusan permasalahan adalah kalimat pertanyaan tentang hubungan antara dua
atau lebih variabel yang dilibatkan dalam penelitian.

Menurut Kerlinger dan Lee (2000), ada tiga syarat yang harus dipenuhi dalam
merumuskan permasalahan, yaitu:

1. Harus menyatakan hubungan antara dua atau lebih variabel


2. Dinyatakan dalam bentuk kalimat tanya yang jelas dan tidak ambigu

3. Harus memungkinkan dilakukan pengukuran secara empiris

Merumuskan Hipotesis :

Hipotesis merupakan pernyataan mengenai dugaan hubungan antara dua atau


lebih variabel yang terlibat dalam penelitian.

Dalam penelitian eksperimental, hipotesis menyatakan hubungan sebab akibat,


yaitu pengaruh IV terhadap DV.

Hipotesis Umum dan Eksplisit

– Hipotesis umum merupakan hipotesis yang secara umum


menggambarkan hubungan VB dan VT. Agar dapat diteliti, hipotesis umum
dioperasionalkan melalui definisi operasional dari setiap variabel penelitian.

– Hipotesis eksplisit secara ringkas menggambarkan subjek penelitian yang


digunakan, VB yang digunakan, prosedur yang dilakukan, dan VT yang
diharapkan.

Hipotesis Statistik merupakan pernyataan yang dapat diuji secara statistik


mengenai hubungan antara dua atau lebih variabel penelitian.

– Hipotesis alternatif merupakan pernyataan mengenai:

1. Adanya hubungan antar variabel penelitian

2. Adanya perbedaan VT antara KE dan KK

– Hipotesis alternatif disebut juga hipotesis penelitian karena


hipotesis inilah yang dijadikan dasar dalam melakukan penelitian

Hipotesis nol adalah hipotesis yang menyatakan:

1. Tidak adanya hubungan antar variabel penelitian

2. Tidak adanya perbedaan VT antara KE dan KK

dengan menambahkan kata “tidak”

Hipotesis eksplisit, alternatif, dan nol dapat dinyatakan dalam dua bentuk yang
berbeda, yaitu:

1. Hipotesis two-tail : Arah hubungan antar variabel belum diketahui atau


diduga oleh peneliti.

2. Hipotesis one-tail : Arah hubungan antar variabel telah diketahui atau


diduga oleh peneliti.

Dalam suatu penelitian cukup dibuat satu bentuk hipotesis saja, hipotesis two-tail
atau one-tail, tergantung dari teori yang digunakan.

3. Menentukan VB, VT, & VS

Variabel merupakan karakteristik atau fenomena yang dapat berbeda di antara


organisme, situasi, atau lingkungan (Christensen, 2001).

Dalam penelitian eksperimental, minimal dikenal dua jenis variabel, yaitu variabel
bebas (VB) dan variabel tergantung (VT).

VS atau variabel ekstraneus adalah VB lain yang dapat mempengaruhi VT.

Karena VS juga dapat mempengaruhi VB, maka VS dalam penelitian eksperimental


dikontrol dengan ketat

4. Menentukan tipe & desain penelitian

Berdasarkan manipulasi VB dan situasi penelitian, tipe penelitian eksperimental


dapat dibedakan atas:
1. Controlled laboratory experiment : Penelitian dilakukan pada
keadaan tidak alamiah karena VS dikontrol dengan ketat.

2. Controlled field experiment : Penelitian dilakukan pada keadaan


alamiah (sewajarnya) tanpa adanya kontrol ketat terhadap VS.

Desain penelitian umumnya ditentukan setelah tipe penelitian dipilih.

• Desain penelitian adalah rencana atau strategi yang digunakan untuk menjawab
permasalahan penelitian
• Secara umum, desain penelitian eksperimental dibedakan atas:

1. Between-subject design (desain antar-kelompok)

• Disebut juga sebagai pendekatan eksperimental N-besar (largeN).

• Pengaruh VB terhadap VT diketahui dari perbedaan skor VT antara


kelompok-kelompok subjek yang diberi perlakuan berbeda.

2. Within-subject design (desain dalam-kelompok)

• Disebut juga sebagai pendekatan eksperimental N-kecil (small-N).

• Hanya menggunakan sekelompok subjek dan setiap subjek diberikan


beberapa perlakuan VB yang berbeda.
5. Merencanakan & melaksanakan penelitian

Perencanaan Penelitian
Sebelum melaksanakan penelitian, lebih baik direncanakan lebih dulu bagaimana
penelitian akan dilakukan.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam perencanaan penelitian adalah:

1. Subjek penelitian : sudah ditentukan subjek penelitian sebagai populasi,


yaitu kelompok besar dimana hasil penelitian akan diterapkan.

2. Peralatan : Peralatan terkait dengan alat ukur VT, alat manipulasi VB,
peralatan pendukung lainnya.

3. Prosedur penelitian : meliputi semua kegiatan yang akan dilakukan dalam


penelitian, mulai dari awal hingga berakhirnya pelaksanaan penelitian

4. Analisis statistik : , teknik analisis data yang biasa digunakan adalah

• Uji-t

• Uji-F anavar satu jalur

• Uji-F faktorial

• Chi-kuadrat

6. Menganalisis hasil & menguji hipotesis penelitian

Melalui pelaksanaan penelitian, maka data penelitian akan diperoleh.

• Data penelitian harus dianalisis agar dapat menjawab masalah penelitian atau
menguji hipotesis.
• Perhitungan statistik dilakukan sesuai dengan teknik analisis data

yang telah ditetapkan sebelumnya.

7. Membuat kesimpulan mengenai hubungan kausalitas antara 2 variabel


/lebih.

Penarikan kesimpulan dapat dilaksanakan ketika interpretasi terhadap hasil


perhitungan statistik telah dilakukan.

Diterima atau ditolaknya Ho atau Ha membantu peneliti untuk menyimpulkan


apakah hipotesis yang diajukan dalam penelitian dapat diterima atau tidak

D. Rancang Alur Berpikir untuk penelitian tentang pengaruh


pemberian makanan tambahan terhadap berat badan sapi.

KECUKUPAN MAKANAN

TENAGA YANG DIKELUARKAN

PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN

JENIS MAKANAN TAMBAHAN

KONDISI FISIK SAPI

BERAT BADAN SAPI


2. STRATEGI PENINGKATAN RESILIENSI MASYARAKAT PESISIR
TERHADAP TEKANAN SOSIO-EKOLOGIS (Studi Kasus Pesisir
Kota Semarang)

a. sebutkan subyek penelitian : masyarakat, sumber daya pesisir, sarana dan


prasarana (infrastruktur), dan penyedia prasarana (stakeholder), sedangkan
masyarakat yang terpapar (exposure) kerentanan terhadap tekanan sosio-ekologis
meliputi : kelompok masyarakat petani/nelayan sangat rentan, kelompok buruh
pabrik, kelompok jasa cukup rentan, dan kelompok karyawan rentan.

b. sebutkan tujuan penelitian : identifikasi resiliensi dan strategi


penanganannya berdasarkan pada dimensi keberlanjutan (ekologi, ekonomi, dan
sosial).

c. jelaskan dengan ringkas bagaimana metode penelitian : Metode yang


digunakan adalah deskriptif eksploratif, pengambilan data dengan pendekatan
kuantitatif dan kualitatif. Penelitian yang bersifat deskriptif bertujuan untuk
menggambarkan sifat sesuatu yang tengah berlangsung saat riset dilakukan dan
memeriksa sebab-sebab dari suatu gejala tertentu. Penelitian deskriptif eksploratif
bertujuan untuk menggambarkan keadaan suatu fenomena.

Dalam penelitian ini tidak dimaksudkan untuk menguji hipotesis tertentu hanya
menggambarkan apa adanya suatu variabel, gejala atau keadaan. Dalam
penelitian kualitatif, penyajian data dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan,
hubungan antar kategori, dan sejenisnya. Adapun penyajian data yang sering
digunakan dengan berbentuk teks yang bersifat naratif.

Pendekatan kuantitatif ialah pendekatan yang di dalam usulan penelitian, proses,


hipotesis, turun ke lapangan, analisis data dan kesimpulan data sampai dengan
penulisannya mempergunakan aspek pengukuran, perhitungan, rumus dan
kepastian data numerik.

d. data apa saja yang diperlukan untuk penelitian ini : Penelitian ini
merupakan penelitian terapan (aplied research)dan studi kasus (Yin, 2002),
sehingga jenis data yang diperlukan adalah data primer dan data sekunder. Data
primer berupa data dari responden dan pakar yang dipilih, serta hasil pengamatan
di lokasi penelitian. Metode pengumpulan data dilakukan melalui wawancara,
diskusikelompok terarah (FGD), kuesioner, dan survei lapangan.Sedangkan data
sekunder dari instansi terkait.

e. bagaimana kesimpulan penelitiannya : Resiliensi masyarakat pesisir Kota


Semarang menunjukkan: (a) tingkat resiliensi masyarakat nelayan adalah paling
tinggi untuk faktor mengembangkan diversitas mata pencaharian, (b)untuk
kemampuan belajar hidup dalam perubahan dan ketidakpastian masyarakat
nelayan menunjukkan persentase yang cukup tinggi dibandingkan buruh,jasa dan
karyawan, (c) kemampuan untuk memanfaatkan berbagai macam pengetahuan
secara terpadu yang dimiliki masyarakat nelayan rendah dibandingkan dengan
kelompok masyarakat buruh, karyawan dan jasa, karena masyarakat
petani/nelayan sebagian besar berpendidikan rendah, dan (d) keterbatasan mata
pencaharian, aksesibilitas, dan ancaman alamiah.
Strategi peningkatan resiliensi dapat dilakukan melalui 3 (tiga) cara, yaitu:(a)
pengembangan sumberdaya manusia;yaitu melalui pemberdayaan masyarakat
pada berbagai kegiatan antara lain penanaman mangrove, konservasi lahan
pesisir, sedangkankegiatan ekonomi meliputi: pengembangan berbagai bentuk
mata pencaharian alternatif(deversitas), (b) pemberian insentif;dapat dilakukan
secara langsung dan tidak langsung. Bentuk pemberian insentif secara langsung
yaitu melalui: pemberian SPPT, upaya alih profesi, penyediaan informasi dan
teknologi, pemberian subsidi upah langsung, pemberian kredit modal kerja,
bantuan pangan, dan pelayanan sosial baik transportasi, kesehatan.Adapun
bentuk pemberian insentif secara tidak langsung adalah:pengaturan penggunaan
lahan, peningkatan sarana prasarana usaha alternatif, pendidikan dan pelatihan,
serta pendampingan, (c) pembuatan tangguldan peninggian jalan karena
menyentuh aspek mendasar pada sisi fisik dan ekologis.

Anda mungkin juga menyukai