Anda di halaman 1dari 59

DESAIN STUDI EKSPERIMENTAL

Dr. Ir. Ikeu Ekayanti, M.Kes

MK EPIDEMIOLOGI GIZI PTM


PASCASARJANA IPB
2021

1
Outline
◉Pendahuluan
◉Pengertian Eksperimental
◉Tahapan Penelitian
◉Jenis-Jenis desain penelitian
eksperimental
◉Hal-hal yang perlu diperhatikan Ketika
penelitian eksperimental

2
PENDAHULUAN
Study
Describes
Designs
Descriptive Analytic Hypothesis testing

health and Observat


disease in
population ional Observat Experime
s– ional+ ntal+
hypothesis
screening Case Report
Cohort Study Clinical Trials

Case Series Case-Control


Study Community
Trials

Cross-Sectional* Cross-Sectional*

*Some authors consider cross-sectional studies +


Study determinants, analyse relationship of health
analytical studies; but because it is the weakest status and variables, elucidate cause.
study design compared with cohort, case-control
and experimental studies, x-sectional studies are
3
exploratory at best.
PENDAHULUAN
◉ Penelitian eksperimental adalah penelitian yang dilakukan untuk
mengetahui akibat yang ditimbulkan dari suatu perlakuan yang
diberikan secara sengaja oleh peneliti.

◉ Salah satu metode penelitian adalah eksperimental. Untuk dapat


melaksanakan suatu eksperimental yang baik, perlu dipahami
terlebih dahulu segala sesuatu yang berkait dengan komponen-
komponen eksperimen. Baik yang berkaitan dengan jenis-jenis
variabel, hakekat eksperimen, karakteristik, tujuan, syarat-
syarat eksperimen, langkah-langkah penelitian eksperimen, dan
bentuk-bentuk desain penelitian eksperimen.

4
PENDAHULUAN
Rancangan penelitian kesehatan berdasar klasifikasi
penelitian

Rancangan Penelitian Jenis Contoh

Observasional (non- Deskriptif Lap kasus


eksperimen) Studi kasus
Survei
Analitik Cross sectional
Kasus kontrol
Kohort
Eksperimen Laboratorium Biomedik
Klinik Trial klinik
Epidemiologi Intervensi komunitas
PENDAHULUAN
◉ Penelitian Experimental perlu dilakukan untuk meneliti
pengaruh dari suatu perlakuan tertentu terhadap gejala suatu
kelompok tertentu dibanding dengan kelompok lain yang
menggunakan perlakuan yang berbeda.
◉ Misalnya, suatu eksperimen dalam bidang edukasi
dimaksudkan untuk menilai/membuktikan pengaruh
perlakuan edukasi gizi terhadap tingkat kepatuhan konsumsi
makanan pada pasien diabetes.

6
Definsi studi eksperimental
Rangkuman terminology yang digunakan untuk membedakan tipe studi
eksperimental

Satuan Deskripsi pemilihan subjek dalam kaitannya dengan paparan dan


Pengukuran outcome

Seluruh Uji coba komunitas Seluruh kota dan desa tanpa memperhatikan paparan atau
komunitas/po - Komunitas hasil (kecuali skrining awal menghapus subjek yang
pulasi - Studi intervensi didiagnosis secara klinis pada awal)

Individu Uji Coba Klinis Dipilih berdasarkan outcome, mungkin memerlukan kriteria
-uji coba terapeutik eksklusi tambahan
-uji coba pencegahan
sekunder atau tersier

Uji coba lapangan Biasanya tidak dipilih. Sukarelawan yang sehat, dengan
Uji coba pencegahan kisaran paparan dan tingkat variabel hasil (ukuran yang
primer didistribusikan secara berkelanjutan, misalnya tekanan
darah
Studi intervensi lapangan Biasanya tidak dipilih, tetapi hasil yang didiagnosis secara
klinis dapat dikecualikan pada awal

7
Pengertian
◉ Inti rancangan eksperimental adalah manipulasi atau
perlakuan peneliti terhadap subjek penelitian,
kemudian efek manipulasi di observasi
Tiga ciri yang harus ada :
◉ Manipulasi suatu variabel
◉ Memonitor perubahan
◉ Pengendalian pengaruh variabel yang tidak
dikehendaki

8
Pengertian
Eksperimental adalah
- Menemukan hubungan sebab-akibat/
Kausalitas
- Pemberian treatment guna memperoleh hasil yang
diinginkan.
- “Desain Penelitian Eskperimen merupakan salah
satu prosedur penelitian kuantitatif yang bertujuan
untuk mengetahui dampak treatment terhadap
outcome, pada subjek penelitian (Creswell, 2002)”

9
Penelitian Analitik

Penelitian yang bertujuan untuk mencari


hubungan antara variabel, dilakukan analisis
terhadap data yang telah terkumpul
sehingga perlu dibuat hipotesis
Dalam sebuah studi eksperimental yang dilihat
adalah efek perlakuan pada hasil.
Subjek dalam penelitian yang benar-benar
menerima perlakuan disebut kelompok
perlakuan, dan yang tidak menerima perlakuan
atau perlakuan berbeda disebut kelompok
pembanding (kontrol).
Penyelidik dapat "mengontrol" eksposur

11
◉ Eksperimental dilakukan untuk menunjukkan bahwa
ada hubungan kausal,
◉ Dua kelompok "setara"
◉ Program atau kelompok perlakuan mendapatkan
program tersebut
◉ Perbandingan atau kelompok kontrol tidak
◉ Kelompok-kelompok tersebut diperlakukan sama dalam
semua hal lainnya
◉ Perbedaan hasil antara dua kelompok harus disebabkan
oleh "program / intervensi"

12
How much effect of treatment?

13
Kunci desain eksperimental
◉ Bagaimana kita membuat dua grup yang "setara"?
◉ Tetapkan orang-orang secara acak dari kumpulan orang
yang umum ke dalam dua kelompok
◉ Eksperimen ini mengandalkan gagasan "random
assignment" untuk mendapatkan dua kelompok yang
serupa.
◉ Kunci sukses percobaan
◉ Asumsikan bahwa dua kelompok "secara probabilistik
setara"

14
Prinsip dasar desain
eksperimental
Prinsip dasar dalam desain eksperimental yang lazim
digunakan yaitu:
1. Perlakuan
2. Unit Eksperimen
3. Replikasi
4. Pengacakan
5. Kontrol lokal

15
Perlakuan
◉ Perlakukan adalah sekumpulan kondisi eksperimen
yang akan digunakan terhadap unit eksperimen
dalam ruang lingkup desain yang dipilih
◉ Perlakuan dapat berbentuk tunggal atau kombinasi

16
Unit Eksperimen
◉ Yang dimaksud adalah unit yang dikenai perlakuan tunggal dalam sebuah
replikasi eksperimen dasar.
◉ Seorang ibu hamil merupakan unit eksperimen dalam percobaan meneliti
pengaruh pendidikan gizi terhadap sikap penderita diabetes melitus

17
Replikasi
Merupakan pengulangan eksperimen dasar, dimaksudkan untuk:
1. Memberikan taksiran kekeliruan eksperimen, untuk menentukan
panjang interval konfidens (selang kepercayaan) atau dapat
digunakan sebagai satuan dasar pengukuran untuk penetapan taraf
signifikan
2. Menghasilkan taksiran yang lebih akurat untuk kekeliruan
eksperimen
3. Memungkinkan untuk memperoleh taksiran yang lebih baik
mengenai efek rata-rata suatu faktor

18
Pengacakan
1. Berpedoman pada prinsip sampel acak yang diambil dari
sebuah populasi atau berpedoman pada perlakuan acak
terhadap unit eksperimen, maka pengujian dapat dijalankan
seakan-akan asumsi yang diambil telah terpenuhi
2. Pengacakan tidak menjamin terjadinya independen, melainkan
hanya memperkecil adanya korelasi antar pengamatan
3. Pengacakan juga merupakan suatu cara menghilangkan bias

19
Kontrol lokal
1. Merupakan langkah-langkah atau usaha-usaha yang berbentuk
penyeimbangan, pemblokan, dan pengelompokan unit-unit
eksperimen yang digunakan dalam desain.
2. Kontrol lokal menyebabkan desain lebih efisien, yaitu
menghasilkan prosedur pengujian dengan kuasa yang lebih tinggi.

20
TAHAPAN penelitian EKSPERIMENtal

◉ Identifikasi masalah
◉ Tentukan hipotesis
◉ Tentukan intervensi/treatment eksperimen
◉ Identifikasi partisipan
◉ Pilih desain eksperimental
◉ Lakukan eksperimen
◉ Pengaturan dan analisis data
◉ Laporan eksperimen

21
Experimental Study

Intervention Study

Varian: pre-post intervention study, quacy


experimental study, cross-over study, RCT, efficacy
study, effectiveness study, etc
22
Basic Question in Analytic Epidemiology

◉Are exposure and disease linked?

Exposure Disease

23
Types of Designs
Is random assignment used?
No
Yes

Is there a control group or


Randomized or
True experiment multiple measures?
Yes No

Quasi-experiment Non-experiment

24
Jenis desain eksperimental

◉Pre-post experimental study


◉Quasi experimental study
◉Paralel design
◉Cross-over design
◉RCT
◉Efficacy study
◉Effectiveness study
25
Pre post eksperimental study
terdapat pretest sebelum diberi perlakuan,
hasil perlakuan dapat diketahui dengan lebih
akurat, karena dapat membandingkan dengan
keadaan sebelum diberi perlakuan.
Bentuk bagan desain tersebut adalah sebagai
berikut.

Pengaruh perlakuan: O1 – O2.

26
Quasy eksperimental study
◉ Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi
sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi
pelaksanaan eksperimen.
◉ Desain digunakan jika peneliti dapat melakukan kontrol atas berbagai variabel
yang berpengaruh, tetapi tidak cukup untuk melakukan eksperimen yang
sesungguhnya.
◉ Dalam eksperimen ini, jika menggunakan random tidak diperhatikan aspek
kesetaraan maupun grup kontrol.

27
Randomization
◉ Penggunaan kesempatan untuk membagi subjek menjadi beberapa kelompok
disebut pengacakan (randomization).

◉ Perbandingan efek dari beberapa perlakuan hanya valid jika semua perlakuan
diterapkan pada subjek kelompok yang serupa.

28
How to randomize?

◉ Melempar koin

◉ Gunakan tabel angka acak

◉ Gunakan perangkat lunak statistik

29
Why is randomized so
important?
1. Setiap kelompok akan sebanding dengan semua variabel
kecuali untuk "perlakuan"
2. Akan menghilangkan atau mengurangi bias
3. Semua pembaur potensial akan didistribusikan secara merata
4. Untuk memaksimalkan kemungkinan bahwa kelompok
perlakuan akan sebanding dengan kelompok kontrol
5. Random menyiratkan bahwa setiap individu memiliki
peluang yang sama untuk menerima setiap perlakuan.

30
Randomized Controlled Trials
◉Kekurangan
◉Sangat mahal
◉Tidak tepat untuk menjawab jenis
pertanyaan tertentu
◉mungkin tidak etis, misalnya,
menugaskan orang untuk perlakuan
tertentu (berbahaya, tidak etis) atau
kelompok pembanding
31
Efficacy Study
Sejauh mana intervensi, prosedur, rejimen,
atau layanan tertentu menghasilkan hasil
yang bermanfaat dalam kondisi ideal.
Idealnya, penentuan khasiat didasarkan
pada hasil uji coba terkontrol secara acak.

32
Effectiveness Study

Sejauh mana intervensi,


prosedur, rejimen, atau
layanan tertentu, ketika
diterapkan di lapangan dalam
keadaan rutin, melakukan apa
yang dimaksudkan untuk
dilakukan pada populasi
tertentu.
33
Desain paralel
Randomisasi
Perlakuan uji

Sampel Run-in
(Bila perlu) Perlakuan kontrol

= pengukuran

34
Desain menyilang (cross-over)

randomisasi
Perlaku-- Perlaku-
an kontrol Washout an uji

Sampel Run-in

Perlaku- Perlaku--
an uji Washout
an kontrol

= pengukuran variabel

35
PREVENTION TRIALS
"Percobaan melibatkan evaluasi apakah agen atau prosedur
mengurangi risiko pengembangan penyakit di antara mereka
yang terdaftar"
Diterapkan pada subjek sehat atau berisiko tinggi terserang
penyakit
Untuk mencegah penyakit pada manusia dan mencegah
kambuhnya penyakit menggunakan:
Obat
Vaksin
Vitamin
Mineral

36
Perhitungan sampel

37
Specifying the study population

Population (of the world) Populasi


Total Population yang diharapkan diwakili oleh
populasi sasaran

Target/Reference population
Kelompok yang diambil menjadi
populasi penelitian

Accessible / Resource / Actual


Target population
population Biasanya ditentukan waktu dan
tempat

Accessible Population sample / Study


population
population Subset yang dipilih dari populasi
penelitian
Study
population

38
Besar sampel uji hipotesis:
beda rata-rata

39
Contoh
◉ Suatu penelitian dilakukan untuk membandingkan
efek asupan natrium terhadap tek. darah orang
dewasa
◉ Asumsi (dari ref):
◉ Pada kel. Natrium rendah:
■ Rata-rata TD: 72 mmHg, SD:10 mmHg, n=20
◉ Pada kel. Natrium tinggi:
■ Rata-rata TD: 85 mmHg, SD:12 mmHg, n=20
◉ Perbedaan minimal yg ingin dideteksi: 10 mmHg
◉ Derajat kemaknaan:5%
◉ Kekuatan uji: 80%

40
Contoh

Dibutuh sampel 20 orang dengan asupan natrium


tinggi
Dan 20 orang dengan asupan natrium rendah
41
Contoh: Uji hipotesis beda proporsi

42
Variabel pada rancangan
eksperimen
◉ Variabel tercoba
◉ Variabel eksperimen
◉ Variabel non eksperimen
- variabel terkendali
- variabel tak terkendali

43
Variabel tercoba= variabel tergantung
= variabel terpengaruh= efek
= dependent variabel= criterion variable
=post test
Variabel yang dipelajari perubahan performancenya (efek) akibat perlakuan pada variabel lain

44
Variabel eksperimen
= variabel perlakuan
Variabel yang dimanipulasi
performancenya untuk dipelajari
efeknya pada variabel tercoba

45
Variabel non eksperimen
= variabel luar = variabel pengacau

Variabel yang diketahui atau


secara teoritis mempunyai
pengaruh
Terhadap variabel tercoba, tidak
Diinginkan pengaruhnya

46
Variabel non eksperimen
= variabel luar = variabel pengacau

Variabel terkendali adalah


variabel luar yang dapat
dikendalikan
Pengaruhnya oleh peneliti

47
Variabel non eksperimen
= variabel luar = variabel pengacau

Variabel tak terkendali


Variabel yang pengaruhnya
Tidak dapat dikendalikan

48
Independent
Variabel
Dependent
variabel

Independent
Variabel

49
Cara mengendalikan
variabel non eksperimen
◉ 2 cara :
- Rancangan penelitian
- Pengujian statistik

50
Hal-hal yang perlu diperhatikan
dalam penelitian eksperimental

◉Bias seleksi: kejelasan tentang kriteria


inklusi atau eksklusi, blinding
◉Kesalahan sistematis: kalibrasi atau
standarisasi instrumen & pelatihan
untuk personel, blinding
◉Bias non-respons: persetujuan
berdasarkan informasi, blinding, &
pengawasan tertutup 51
INCLUSION /EXCLUSION CRITERIA

◉Tujuannya adalah untuk


mengidentifikasi peserta yang
tepat
◉Berdasarkan faktor-faktor
seperti usia, jenis kelamin,
jenis dan stadium penyakit,
riwayat pengobatan
52
MAINTENANCE OF COMPLIANCE
◉ Memilih individu yang tertarik dengan penelitian (orang yang
beresiko tinggi)
◉ Kontak yang sering dengan peserta melalui panggilan telepon,
kunjungan rumah, kunjungan klinik
◉ Memberikan paket kalender kepada para peserta dan meminta
mereka untuk tetap menggunakan paket kalender tanpa gagal.
◉ Pemberian insentif seperti bantuan pengobatan gratis di masa depan,
pemberian sejumlah hadiah.

53
BLINDING

Prosedur di mana penyelidik,


peserta dan kadang-kadang
bahkan penilai tetap tidak
menyadari (blinded) dari hasil
percobaan dipertahankan
untuk meningkatkan validitas.
54
BLINDING TECHNIQUES
◉ SINGLE BLINDING berarti proses di mana
hanya peserta yang tidak menyadari tentang
apa yang dia terima.

◉ DOUBLE BLINDING artinya adalah ketika


partisipan dan investigator tidak menyadari
adanya intervensi. Hal ini sebagian besar
menghilangkan bias pengamat.

◉ TRIPLE BLINDING adalah uji coba di mana


bahkan evaluator juga tidak mengetahui
prosesnya.
55
UNBLINDING
Dalam keadaan darurat dan
situasi yang mengancam
nyawa peserta, unblinding
dapat dilakukan.

56
PLACEBO
EFFECT
Pengobatan yang tidak
berdampak atau
penanganan palsu yang
bertujuan untuk mengontrol
efek dari pengharapan

57
Lama Intervensi

Dalam menentukan lamanya studi, peneliti harus


memiliki gagasan tentang mekanisme tindakan
intervensi yang diusulkan dan dengan demikian
beberapa gagasan tentang berapa lama waktu yang
dibutuhkan untuk mempengaruhi berbagai langkah
dalam penelitian tersebut.
Hasil yang menarik akan mempengaruhi lamanya
pengamatan. metabolisme glukosa mungkin hanya
→ Misalnya, studi katekolamin atau bertahan beberapa
jam.
→ Untuk studi tentang diet dan kolesterol serum atau
tekanan darah mungkin perlu beberapa minggu.
→ Untuk titik akhir seperti kematian, panjang
pengamatan perlu lebih lama, mungkin bertahun-tahun.

58
Daftar pustaka
◉ Hastharjo TD. 2019. Rancangn Eskperimen-Kuasi Quasi-
Eksprimental Design. Buletin Psikologi. Fakultas Psikologi.
Universitas Gadjah Mad.
◉ Hadi, Sutrisno. (1985) Metodologi Research Jilid 4.
Yogyakarta: Yayasan Penerbit Fakultas Psikologi UGM.
◉ Latipun. (2002) Psikologi Eksperimen. Malang: UMM Press.
◉ Ross, S.M., & Morrison, G.R. (2003). Experimental Research
Methods. Ln D.
◉ Sumarawati Titiek. 2021. Penelitian Observasional

59

Anda mungkin juga menyukai