Anda di halaman 1dari 45

METODE PENELITIAN PERTEMUAN 3

Desain
Penelitian
POKOK BAHASAN

Desain penelitian kuantitatif


• Eksperimen Desan penelitian kualitatif
• Observasional
TAHAPAN PENELITIAN
KOMPONEN DESAIN PENELITIAN :

Desain Studi

Sampling

Operasional dan pengukuran


DESAIN STUDI

Peneliti harus memilih desain studi yang tepat untuk


menjawab masalah penelitian yang dirumuskan.

Tidak ada satu desain studi yang tepat untuk menjawab


semua jenis masalah penelitian.

Sebuah desain yang cocok untuk satu masalah penelitian


belum tentu cocok untuk masalah penelitian lainnya
Piramida evidence-based/bukti ilmiah
DESAIN STUDI
Kuantitatif Kualitatif

Eksperimen Fenomenologi
Observasional Grounded Theory
Deskriptif Etnografi
Cross sectional Studi Kasus
Case Control
Kohort
DESAIN STUDI
Kuantitatif Kualitatif

Eksperimen Fenomenologi
Observasional Grounded Theory
Deskriptif Etnografi
Cross sectional Studi Kasus
Case Control
Kohort
EKSPERIMEN

➔ Bertujuan membuktikan kausalitas


➔ Mengidentifikasi sebab dan akibat
➔ Peneliti dengan sengaja mengalokasikan perlakuan kepada subyek
penelitian dengan tujuan untuk mengetahui pengaruhnya terhadap
variabel terikat
Variabel harus saling berhubungan
Penyebab harus mendahului akibat
Tidak ada perancu yang memengaruhi
hubungan sebab akibat tersebut

MENYIMPULKAN
KAUSALITAS
SKEMA DASAR PENELITIAN EKSPERIMEN
Subjek
Dengan
diintervensi
outcome

Tanpa
Subjek outcome
memenuhi
kriteria
inklusi
Dengan
outcome

Kontrol Tanpa
outcome
XXXX
Dimulainya Intervensi Waktu
penelitian

Desain Eksperimen1
VARIABEL PENELITIAN EKSPERIMEN

VARIABEL BEBAS VARIABEL TERIKAT

➔ Intervensi yang diteliti, intervensi ➔ Outcome


baru yang berpeluang ➔ Efek yang ingin dilihat
➔Kontrol :
Plasebo
Intervensi yg sdh diketahui
efeknya (kini)
Tidak diberi apa-apa
JENIS PENELITIAN EKSPERIMEN

True eksperimen (Randomized Controlled Trial)

Quasi eksperimen
True Eksperimen/
Randomized Controlled Trial

• Alokasi (penunjukan) subjek penelitian secara random untuk


mendapatkan salah satu dari berbagai tingkat faktor penelitian
disebut randomisasi
• Randomisasi sebagai gold standart, untuk memastikan tidak ada
perancu dan menegakkan bukti kausalitas
SKEMA PELAKSANAAN RCT
QUASI EKSPERIMEN

Post test only

Post test only with control

Pre test - post test

Pre test - post test with control


Desain Eksperimen1
DESAIN STUDI
Kuantitatif Kualitatif

Eksperimen Fenomenologi
Observasional Grounded Theory
Deskriptif Etnografi
Cross sectional Studi Kasus
Case Control
Kohort
DESAIN STUDI
Kuantitatif Kualitatif

Eksperimen Fenomenologi
Observasional Grounded Theory
Deskriptif Etnografi
Cross sectional Studi Kasus
Case Control
Kohort
Penelitian deskriptif

Case report

Case series (Kumpulan case report yang sama/bermiripan)

Cross sectional

Desain Eksperimen1
Penelitian deskriptif

Case report

Single individual/specific group

Kasus unik, perilaku langka, penyakit langka, kasus

penyakit baru
Desain Eksperimen1
Penelitian deskriptif

Menjawab pertanyaan apa, siapa, dimana dan kapan

Dapat mengarahkan munculnya hipotesis

Desain Eksperimen1
DESAIN STUDI
Kuantitatif Kualitatif

Eksperimen Fenomenologi
Observasional Grounded Theory
Deskriptif Etnografi
Cross sectional Studi Kasus
Case Control
Kohort
Hasil dari pengukuran sekali waktu : Korelasi
Korelasi tidak sama dengan kausasi.
Penarikan kesimpulan tentang hubungan sebab
akibat tidak dapat diperoleh dari hasil penelitian
cross sectional.

STUDI
CROSSSECTIONAL
STUDI POTONG-LINTANG
Paparan Dengan
outcome
Paparan Tanpa
outcome
Sampel dipilih
untuk penelitian
Tidak tertpapar Dengan
outcome
Tidak terpaparTanpa
outcome

Dimulainya Waktu
penelitian

Arah penyelidikan

Pertanyaan: “Apa yang sedang terjadi?”

Desain Eksperimen1
• Meneliti distribusi dan prevalensi
penyakit, paparan, dan berbagai
karakteristik terkait dengan kesehatan
dari suatu populasi.
• Prevalensi adalah proporsi kasus
TUJUAN STUDI dalam suatu populasi pada satu saat.

CROSSECTIONAL
• Meneliti prevalensi paparan dan penyakit pada saat
yang sama, untuk menarik kesimpulan tentang
hubungan antara paparan dan penyakit.
• Jadi yang dibandingkan dalam studi potong-lintang
analitik adalah proporsi orang-orang terpapar yang
mengalami penyakit (a/(a+b)) dan proporsi orang-
orang tak terpapar yang mengalami penyakit (c/(c+d)).
CROSSECTIONAL ANALITIK
KEKUATAN
Mudah untuk dilakukan dan murah sebab
tidak memerlukan follow-up. KELEMAHAN

Jika penyakitnya jarang maka sulit dilakukan

Efisiein jika tujuannya untuk deskripsi


karakteristik tertentu

Interpretasi hasil harus dilakukan secara


hati-hati, karena merupakan hasil korelasi
Bermanfaat untuk merumuskan hipotesis bukan sebab akibat
hubungan kausal yang akan diuji dalam
studi analitik lainnya, seperti studi kohort
dan kasus kontrol.
DESAIN STUDI
Kuantitatif Kualitatif

Eksperimen Fenomenologi
Observasional Grounded Theory
Deskriptif Etnografi
Cross sectional Studi Kasus
Case Control
Kohort
STUDI KASUS KONTROL

Jenis study yang banyak digunakan

Responden dipilih berdasarkan statusnya apakah memiliki atau


tidak memiliki penyakit

Kelompok yang mempunyai penyakit : Kasus

Kelompok yang tidak mempunyai penyakit : Kontrol


Memiliki
penyakit Dengan
paparan
Tanpa
paparan
Populasi
dipilih untuk
penelitian Dengan
paparan
Tidak memiliki Tanpa
penyakit paparan

Dimulainya Waktu
penelitian

Arah penyelidikan
Pertanyaan: “Apa yang telah terjadi?”

Desain Eksperimen1
STUDI KASUS KONTROL

➔ Keuntungan

Dapat dilakukan dalam waktu Relatif murah dibandingkan


relatif singkat dengan desain analitik lainnya

Cocok untuk meneliti


Cocok untuk meneliti penyakit penyakit-penyakit yang
langka memiliki periode laten
panjang

Dapat meneliti berbagai


kemungkinan faktor etiologis
penyakit
STUDI KASUS KONTROL

➔ Kekurangan

Tidak dapat menghitung laju


Tidak efisien untuk mengevaluasi insidensi (incidence rate) penyakit
paparan langka, kecuali jika secara langsung pada kelompok
persentase attributable risk tinggi terpapar dan tak terpapar kecuali
jika studi berbasis populasi

Lebih rawan bias dibandingkan


Kadang-kadang sulit memastikan
dengan desain analitik lainnya,
hubungan temporal antara
khususnya bias seleksi dan recall
paparan dan penyakit
bias

Per definisi, hanya meneliti sebuah Kesulitan memilih kontrol yang


penyakit tepat.
DESAIN STUDI
Kuantitatif Kualitatif

Eksperimen Fenomenologi
Observasional Grounded Theory
Deskriptif Etnografi
Cross sectional Studi Kasus
Case Control
Kohort
STUDI KOHORT

➔ Studi Longitudinal
➔ Dimulai dengan mengidentifikasi kelompok
terpilih untuk diamati
➔ Kohort: sekumpulan individu yang memiliki
karakteristik yang sama
Subjek
(terekspos) Dengan
outcome
Tanpa
outcome
Cohort dipilih
untuk penelitian
Dengan
outcome
Kontrol Tanpa
(tidak terekspos) outcome

Dimulainya Waktu
penelitian

Arah penyelidikan
Pertanyaan: “Apa yang sedang terjadi?”
JENIS STUDI KOHORT

Retrospective cohort Prospective cohort


➔ Baik pajanan maupun ➔ Pajanan dapat sudah ada atau
outcome sudah terjadi belum, tetapi outcome belum
terjadi
Retrospective Cohort Prospective Cohort
Exposure Disease Exposure Disease
x ? x ?
o ? o ?
STUDI KOHORT
Kekuatan Keterbatasan
Pilihan desain untuk studi dimana Tidak efisien untuk meneliti penyakit yg
pajanan jarang jarang terjadi

Dapat mempelajari asosiasi antara satu


pajanan dgn outcome lebih dari satu Jika prospective, biaya besar dan waktu
lama

Dapat memperlihatkan hubungan


temporal antara pajanan dan outcome
Jika retrospective, perlu catatan yg
adekuat
Bias pengukuran pajanan dapat diperkecil

Kemungkinan losses to follow-up besar


dan merupakan ancaman validitas hasil
Dapat mengukur incidence penelitian
The cohort study
is the gold-standard
of analytical epidemiology

Alain Moren

CASE-CONTROL STUDIES HAVE THEIR PLACE


IN EPIDEMIOLOGY but if cohort study possible,
do not settle for second best
DESAIN STUDI
Kuantitatif Kualitatif

Eksperimen Fenomenologi
Observasional Grounded Theory
Deskriptif Etnografi
Cross sectional Studi Kasus
Case Control
Kohort
STUDI KUALITATIF

Ada masalah dimana tidak dapat/mudah mengukur


variabel

Membutuhkan pemahaman yg lengkap ttg masalah


tsb (mendengarkan tanpa adanya dugaan)

Peneliti ingin menggambarkan hub yg fleksibel tanpa


batasan struktur penulisan akademik formal
STUDI KUALITATIF

Menindaklanjuti penelitian kuantitatif →menjelaskan


mekanisme /hubungan kausal (proses yg dialami masy)

Mengembangkan teori yg bersifat parsial/tdk memadai pd


populasi tertentu (tdk dpt menangkap kompleksitas masalah yg
diteliti)

Karena pd suatu masalah tdk dpt diselesaikan dg menggunakan


cara kuantitatif dan analisis statistik

Anda mungkin juga menyukai