1. Design penelitian: pedoman atau prosedur serta teknik dalam perencanaan penelitian yang
berguna sebagai panduan untuk membangun strategi yang menghasilkan.
2. Kriteria inklusi: kriteria yang harus dipenuhi setiap anggota populasi yang akan dijadikan
sampel.
3. Kriteria eksklusi: kriteria dari anggota yang tidak bisa dijadikan subjek penelitian.
4. Kuesioner: pengumpulan data melalui formulir yang berisi pertanyaan2 yang diajukan secara
tertulis pada seseorang atau sekumpulan orang untuk medapatkan tanggapan dan informasi
yang diperlukan oleh peneliti.
Step 2
Step 3
Ekperimental
o Preeksperimental design:
Post test only design: penelitian dilakukan perlakuan tanpa
diberikan pretest
Onegroup pretest posttest design: dilakukan observasi melalui pre
test perlakuan posttest
Static group comparison: hampir sama dengan post test only, tidak
ada kelompok kontrol
o Trueeksperimental design
Design pretest dan post test dengan kelompok kontrol: randomisasi
kelompok kontrol dan eksperimen kemudain dilakukan perlakuan
dan dibandingkan.
Randomize salomon four group:
Design post test dengan kelompok kontrol.
o Quasieksperimental design(semu)
Tidak ada pembatas tetap untuk randomisasi dan sering digunakan
untuk penelitian dilapangan.
Design runtun waktu
Design rangkaian waktu dengan kelompok pembanding
Non equivalent control group
Separate sample prestest post test
Tahapan eksperimental
o Identifikasi variabel penelitian
o Penetapan subjek (contoh: mencit)
o Populasi penelitian (kelompok mencit)
o Pemilihan sampel yang benar.
o Pemilihan rancangan eksperimental.
3. Bagaimana langkah dalam menentukan subjek penelitian?
Penelitian kualitatif: sampel spesifik dan tidak harus besar karena akan dikaji
mendalam, Subjek tidak ditentukan sejak awal, tidak harus representatif, design dan
metode pengambilakn data bisa diubah sesuai dengan konteks
Penelitian kuantitatif: sampel besar, subjek ditentukan sejak awal, harus
representatif, metode pengambilan data ditentukan sejak awal
4. Apa yang dimaksud dengan kriteria inklusi dan eksklusi?
Kriteria inklusi: kriteria dimana subjek penelitian dapat mewakili dalam sampel
penelitian yang memenuhi syarat sebagai sampel
Contoh: wanita yang mengalami menopause usia 45-55 tahun
Kriteria eksklusi: kriteria dimana subjek penelitian tidak dapat mewakili sampel
karena tidak memenuhi syarat
Contoh?
5. Apa yang dimaksud dengan instumen penelitian?
Alat yang digunakan untuk mengumpulkan data penelitian yang berdasar dari tahapan
bentuk konsep, konstruk dan variabel sesuai dengan kajian teori yang mendalam
Untuk mengumpulkan data dalam penelitian dapat menggunakan instumen yang digunakan
dalam penelitian terdahulu atau dapat pula menggunakan instrumen yang dibuat sendiri.
Instrumen yang tersedia pada umumnya dia instrumen yang sudah dianggap teruji untuk
mengumpulkan data variabel2 tertentu. Instrumen penelitian yang umum digunakan adalah
yang lulusa validitas dan reabilitas.
Contoh: kuesioner.
6. Apasaja macam2 instrumen penelitian?
Kuesioner: pertanyaan tertulis untuk mendapatkan respon dari responden
Wawancara
Test: mengukur keterampilan atau kemapuan dari responden.
7. Apa yang dimaksud dengan populasi dan jelaskan macam2nya!
Populasi: wilayah generalisasai yang terdiri atas objek atau subjek yang mempuanyai kualitas
dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian dapat
ditarik kesimpulannya
Jenis
o Populasi terbatas: populasi yang mempuanyai sumber data yang jelas secara
kuantitatif sehingga dapat dihitung jumlahnya.
o Populasi tak terbatas: populasi yang tidak dapat ditentukan batas2nya.
Sifat
o Populasi homogen: sumber data yang unsurnya memiliki sifat yang sama
dan tidak perlu mempersoalkan jumlahnya secara kuantitatif.
o Populasi heterogen: sumber data yang unsurnya memiliki sifat atau keadaan
yang berbeda2 sehingga perlu ditetapkan batas2nya secara kuantitatif dan
kualitatif.
Kelompok
o Umum: suberdatanya seluruh objek pada lokasi penelitian.
o Target: populasi yang menjadi sasaran.
8. Apa yang harus dipertimbangkan dalam menetapkan populasi?
Biaya: meneliti populasi yang berada diluar daerah/pulang mempertimbangkan
biaya yang dikeluarkan untuk menuju ke populasinya.
Praktik: kesulitan dari populasi dalam berperan serta sebagai subjek.
Kemampuan orang dalam berpartisipasi dalam penelitian: kondisi kesehatan subjek
Pertimbangan design penelitian: penelitian dengan design eksperimen, maka
diperlukan populasi yang mempunyai kriteria homogenitas dalam upaya
mengendalikan variabel pengganggu/perancu.
9. Apa yang dimaksud dengan sampel pada penelitian dan metode sampling?
Sampel: sebagian dari jumlah dankarakteristik yang dimiliki populasi yang secara nyata
diteliti dan ditarik kesimpulan.
Metode:
Probability: dapat diuji dengan parametrik
o Simple random sampling
o Proposionate stratified random sampling
o Disproposionit stratified random sampling
o Cluster sampling: dapat mengambil salah satu wilayah (hubungan merokok
terhadap hipertensi)
Nonprobability: dapat diuji dengan parametrik dan juga tidak
o Snowball sampling: sampel yang dari kecil menjadi besar
o Incidental sampling:
Consecutive sampling: mempertimbangan inklusi dan eksklusi
penelitian
Convenient sampling: tidak mempertimbangkan
10. Apakah yang harus dipertimbangkan dalam menetapkan sampel agar valid dan reliable?
Validitas: sejauhmana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi
ukurnya. Seseuatu dikatakan valid jika memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud
yang dilakukannya pengukuran tersebut.
Reabilitas: konsistensi sebuah alat ukur dalam mengukur gejala serupa.
Step 7
a. Survei rumah tangga (household survey), yaitu suatu survey yang ditujukan kepada
rumah tangga. Pengumpulan data dilakukan kepada keluarga baik kepada kepala rumah
tangga maupun anggota rumah tangga atau yang menjadi responden adalah kepala
rumah tangganya saja tapi didalamnya ditanyakan juga tentang data dan keadaan
anggota keluarganya serta informasi tentang rumah dan lingkungannya. Survey rumah
tangga ini sering digunakan dalam penelitian kesehatan antara lain seperti Riset
Kesehatan Dasar (Riskesdas) dan penelitian – penelitian kesehatan lainnya. Di bidang
rekam medis dan informasi kesehatan, survey ini juga dapat dilakukan contohnya
tentang family folder, pengetahuan atau kepuasan keluarga tentang BPJS, dan lain-lain.
b. Survei Morbiditas (morbidity survey), yaitu suatu survey untuk mengetahui distribusi,
insidensi dan atau prevalensi kejadian suatu penyakit dalam masyarakat atau populasi
tertentu. Contoh di bidang rekam medis dan informasi kesehatan adalah laporan 10
besar penyakit di rumah sakit atau puskesmas, distribusi kelengkapan dokumen rekam
medis dalam analisis kuantitatif, distribusi jumlah kunjungan pasien berdasarkan pasien
baru dan pasien lama, jenis kepesertaan, rawat inap dan rawat jalan, poliklinik yang
dituju, dan sebagainya.
c. Survei analisis jabatan (functional analysis survey), yaitu survei yang dilakukan untuk
mengetahui tugas dan tanggung jawab petugas kesehatan serta kegiatan para petugas
terkait dengan pekerjaannya serta hubungan antara atasan dengan bawahan, situasi dan
kondisi kerja termasuk fasilitas yang mendukung dalam pekerjaannya. Contohnya,
gambaran kinerja petugas rekam medis dilihat dari faktor internal dan eksternal,
gambaran kinerja petugas rekam medis berdasarkan standar pelayanan minimal rumah
sakit seperti: distribusi kelengkapan pengisian rekam medis 24 jam setelah selesai
pelayanan, distribusi informed concent setelah mendapatkan informasi yang jelas,
jumlah rata-rata waktu penyediaan dokumen rekam medis pelayanan rawat jalan dan
rawat inap.
d. Survei pendapat umum (public opinion survey), yaitu survei yang digunakan untuk
memperoleh gambaran tentang tanggapan publik atau masyarakat terhadap suatu
program pelayanan kesehatan atau masalah-masalah kesehatan yang terjadi di
masyarakat. Misalnya di bidang kesehatan untuk mengetahui tanggapan atau sikap
masyarakat terhadap program Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dalam pencegahan
penularan penyakit Demam Berdarah. Contoh lainnya di bidang rekam medis dan
informasi kesehatan seperti untuk mengetahui kepuasan pasien terhadap program BPJS,
mengetahui kepuasan pasien terhadap pelayanan pendaftaran rawat jalan dan
sebagainya.
Subjek penelitian adalah individu, benda, atau organisme yang dijadikan sumber informasi
yang dibutuhkan dalam pengumpulan data penelitian. Istilah lain yang digunakan untuk
menyebut subjek penelitian adalah responden, yaitu orang yang memberi respon atas suatu
perlakuan yang diberikan kepadanya.
Dikalangan peneliti kualitatif, istilah responden atau subjek penelitiaan disebut dengan
informan, yaitu orang yang member informasi tentang data yang diinginkan peneliti berkaitan
dengan penelitian yang sedang dilaksanakannya.
Dalam penelitian kuantitatif penentuan subjek penelitian dilakukan saat peneliti mulai
membuat rancangan penelitian (proposal penelitian). Dalam proses dilapangan, untuk
menentukan siapa yang akan dikenai perlakuan (treatment)akan digunakan teknik sampling
yang sesuai dengan kondisi subjek dilapangan.
2) KRITERIA EKSKLUSI.
Kriteria ekslusi adalah kriteria yang dapat digunakan untuk mengeluarkan anggota
sampel dari kriteria inklusi atau dengan kata lain ciri-ciri anggota populasi yang tidak
dapat diambil sebagai sampel.
Sebagai contoh:
Kita ingin meneliti “Analisis Kepuasan Pasien Rawat Jalan BPJS terhadap pelayanan di RS
X”. Populasi pada penelitian ini adalah pasien BPJS di RS X. Dalam penentuan sampel,
maka kita menetapkan kriteria inklusi dan eksklusi sebagai berikut:
1. Kriteria inklusi.
a) Pasien BPJS di RS X pada saat saya melakukan penelitian merupakan pasien yang telah
memanfaatkan pelayanan rawat jalan minimal 1 tahun.
b) Usia pasien 18-55 tahun.
2. Kriteria eksklusi.
Setelah didapatkan kriteria inklusi seperti di atas maka kita dapat menentukan
kriteria eksklusi jika sampel telah memenuhi kriteria inklusi. Namun ketika sampel
tidak dapat berkomunikasi dengan baik, maka akan kita keluarkan sebagai sampel
dalam penelitian. Kriteria eksklusi adalah menghilangkan atau mengeluarkan subjek
yang memenuhi kriteria inklusi dari penelitian karena alasan tertentu.
Instrumen adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam suatu penelitian
yang berasal dari tahapan bentuk konsep, konstruk, dan variabel sesuai dengan kajian teori
yang mendalam. Untuk mengumpulkan data dalam suatu penelitian, kita dapat menggunakan
instrumen yang telah digunakan pada penelitian terdahulu atau dapat pula menggunakan
instrumen yang dibuat sendiri. Instrumen yang telah tersedia pada umumnya adalah
instrumen yang sudah dianggap teruji untuk mengumpulkan data variabel-variabel tertentu.
Instrumen penelitian yang umum digunakan telah memiliki 2 (dua) kriteria lulus uji yaitu
validitas dan reliabilitas. Validitas diartikan sejauh mana suatu instrumen melakukan
fungsinya atau mengukur apa yang seharusnya diukur atau sejauh mana ketepatan suatu
instrumen dalam melakukan fungsinya. Sedangkan reliabilitas menunjukkan sejauh mana
instrumen dapat dipercaya.
Populasi terdiri dari unsur sampling yaitu unsur-unsur yang diambil sebagai sampel.
Kerangka sampling (sampling frame) adalah daftar semua unsur sampling dalam populasi
sampling. Unsur sampling ini diambil dengan menggunakan kerangka sampling (sampling
frame).
Populasi diartikan sebagai seluruh unsur atau elemen yang menjadi objek penelitian. Elemen
populasi ini biasanya merupakan satuan analisis dalam penelitian. Populasi merupakan
himpunan semua hal yang ingin diketahui, sebagai contoh seluruh pegawai perusahaan,
himpunan pekerja, dan seluruh anggota organisasi. Populasi dalam penelitian dapat pula
diartikan sebagai keseluruhan unit analisis yang karakteristiknya akan diteliti. Unit analisis
adalah unit/satuan yang akan diteliti atau dianalisis. Berikut ini beberapa pengertian tentang
populasi.
PENGERTIAN POPULASI MENURUT PARA AHLI
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai
kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2005).
Populasi adalah keseluruhan dari variabel yang menyangkut masalah yang diteliti
(Nursalam, 2003).
Populasi adalah semua nilai baik hasil perhitungan maupun pengukuran, baik kuantitatif
maupun kualitatif, dari karakteristik tertentu mengenai sekelompok objek yang lengkap
dan jelas (Usman, 2006).
Populasi adalah seluruh individu yang menjadi wilayah penelitian akan dikenai
generalisasi (Netra, 1974).
MACAM-MACAM POPULASI
a. Populasi terbatas
Populasi terbatas adalah mempunyai sumber data yang jelas batasnya secara kuantitif
sehingga dapat dihitung jumlahnya. Contoh: Jumlah pasien rawat jalan RS A pada tahun
2017 adalah 457.924 orang.
a. Populasi homogen
Sumber data yang unsurnya memiliki sifat yang sama dan tidak perlu mempersoalkan
jumlahnya secara kuantitatif. Contoh: populasi pasien rawat jalan dengan jenis asuransi
yaitu BPJS Kesehatan kelas 3 di RS A pada tahun 2017.
b. Populasi heterogen
Sumber data yang unsurnya memiliki sifat atau keadaan yang berbeda (bervariasi)
sehingga perlu ditetapkan batas - batasnya secara kualitatif dan kuantitatif. Contoh:
populasi pasien pasien rawat inap di RS A pada tahun 2017.
Menentukan Populasi dapat juga diidentifikasi oleh 4 faktor, yaitu: isi, satuan, cakupan
(scope), dan waktu. Contoh: Suatu penelitian tentang distribusi penyakit yang pada
pasien rawat inap di rumah sakit tingkat Provinsi DKI Jakarta tahun 2017, maka
populasinya dapat ditetapkan dengan 4 faktor sebagai berikut.
Isi→Semua pasien rawat inap
Satuan→Rumah Sakit
Cakupan→Provinsi DKI Jakarta
Waktu→Tahun 2017
a. Populasi Umum
Populasi umum adalah dimana sumber datanya seluruh objek pada lokasi penelitian
b. Populasi Target
Populasi target adalah populasi yang menjadi sasaran dalam mengeneralisasi sebagai
kesimpulan sebuah penelitian.
Contoh:
Populasi targetnya adalah seluruh pasien rawat jalan dengan kepesertaan BPJS di
Rumah Sakit X.
Maka hasil penelitian kita tidak berlaku bagi pasien rawat jalan dengan
kepesertaan BPJS di Rumah Sakit X.
Sumber : Masturoh,Imas dan Anggita,Nauri. Metodologi Penelitian Kesehatan. Edisi
tahun 2018. Cetakan Pertama. Pusat Pendidikan Sumber Daya Manusia Kesehatan
Badan Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan (Halaman 164-165)
9. Apa yang dimaksud dengan sampel pada penelitian dan metode sampling?
Sampel: sebagian atau jumlah dari karakteristik yang dimiliki dalam suatu populasi yang akan
diteliti dan ditarik kesimpulannya
Sampling: teknik pengambilan sampel yang dilakukan agar sampel yang diambil dari populasi
dapat representatif atau bersifat mewakili sehingga dapat memberikan informasi yang
cukup.
Yang termasuk dalam probability sampling adalah simple random sampling, systematic
random sampling, disproportionate stratified random sampling, proportionate stratified
sampling, dan cluster sampling. Setiap jenis teknik sampling tersebut akan dijelaskan berikut
ini:
Persyaratan yang harus dipenuhi untuk teknik pengambilan sampel acak secara
sederhana adalah anggota populasi dianggap homogen. Teknik sampling ini memiliki
bias terkecil dan generalisasi tinggi.
Prosedur dalam teknik pengambilan sampel acak sederhana adalah sebagai berikut:
Teknik pengambilan sampel acak sederhana yang sering digunakan adalah dengan
1) Pengambilan sampel tanpa pengembalian, yang artinya sampel yang sudah terpilih tidak
akan dipilih lagi. Akan menghasilkan nilai probabilitas yang tidak konstan.
2) Pengambilan sampel dengan pengembalian, yang berarti sampel yang sudah terpilih ada
kemungkinan terpilih lagi. Menghasilkan nilai probabilitas yang konstan.
Misal titik awal pada anggota populasi yang akan diambil sebagai sampel adalah nomor
8, maka sampelnya adalah a, a2 (a+k), a2+k, dst sehingga sampel penelitian adalah 8, 18,
28, dan seterusnya sampai mencapai jumlah 50 anggota sampel. Untuk mencegah
nomor urut sampel ketika ditentukan dengan interval tidak tersedia, lebih baik
menentukan titik awal dari nomor 1 – 10.
Contoh: Dalam suatu penelitian tentang kepuasan pasien rawat inap RS X Januari 2017,
populasi pasien rawat inap pada bulan Januari 2017 adalah 300 dengan populasi tiap
strata berjumlah sama. Dari perhitungan besar sampel, didapatkan jumlah sampel yang
harus dipenuhi adalah 90 pasien. Ruang rawat inap di RS X terdiri dari ruang rawat kelas
1, kelas 2, dan kelas 3. Maka dengan menggunakan teknik stratifikasi, pengambilan
sampel adalah sebagai berikut:
4) CLUSTER RANDOM SAMPLING.
Anggota dalam populasi dibagi ke dalam cluster atau kelompok jika ada beberapa
kelompok dengan heterogenitas dalam kelompoknya dan homogenitas antar kelompok.
Teknik cluster sering digunakan oleh para peneliti di lapangan yang mungkin wilayahnya
luas.
Contoh: Anggota populasi tersebar di Provinsi DKI Jakarta, maka dalam teknik
pengambilan sampel dibuat ke dalam cluster dari seluruh anggota populasi per kota,
yang nantinya sampel akan dibagi dari Jakarta Barat, Jakarta Pusat, Jakarta Utara, Jakarta
Selatan, dan Jakarta Timur.
Teknik non probability sampling adalah cara pengambilan sampel dengan semua objek atau
elemen dalam populasi tidak memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai sampel.
Hasil penelitian tidak dijadikan untuk melakukan generalisasi.
1) SAMPLING PURPOSIF
Penarikan sampel secara puposif merupakan cara penarikan sampel yang dilakukan
dengan memilih subjek berdasarkan pada karakteristik tertentu yang dianggap
mempunyai hubungan dengan karakteristik populasi yang sudah diketahui sebelumnya.
Contoh: Suatu penelitian tentang “Tinjauan Ketepatan Kode Diagnosa di RS X”, dimana
peneliti menetapkan bahwa sampel yang harus terpenuhi sebanyak 50 dokumen rekam
medis. Pengambilan sampel dapat dilakukan dengan memilih sampel secara bebas
dengan karakteristik yang telah ditentukan peneliti.
3) SAMPLING AKSIDENTAL
Teknik sampling aksidental dilakukan berdasarkan faktor spontanitas atau kebetulan.
Artinya siapa saja yang secara tidak sengaja bertemu dengan peneliti maka orang
tersebut dapat dijadikan sampel.
4) SAMPLING JENUH
Teknik sampling jika semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini dilakukan
jika jumlah populasi kurang dari 30.
Contoh: Suatu penelitian tentang “Penilaian kinerja PMIK di RS X”, dimana populasi pada
bagian RMIK di RS X hanya 23 orang. Maka dengan menggunakan sampel jenuh, sampel
pada penelitian ini adalah keseluruhan PMIK di RS X yaitu sebanyak 23 orang.
5) SNOWBALL SAMPLING
Penarikan sampel pola ini dilakukan dengan menentukan sampel pertama. Sampel
berikutnya ditentukan berdasarkan informasi dari sampel pertama, sample ketiga
ditentukan berdasarkan informasi dari sampel kedua, dan seterusnya sehingga jumlah
sampel semakin besar. Dikatakan snowball sampling karena penarikan sampel terjadi
seperti efek bola salju.
1) Test-retest.
Pengujian test-retest dilakukan dengan cara mencobakan instrumen yang sama beberapa
kali pada responden yang sama, namun dilakukan dalam waktu yang berbeda. Reliabilitas
diukur dari koefisien korelasi antara percobaan pertama dengan yang berikutnya. Bila
koefisien korelasi positif dan signifikan maka instrumen tersebut sudah dinyatakan
reliabel.
2) Equvalent.
Pengujian dengan cara ini cukup dilakukan sekali, namun menggunakan dua instrumen
yang berbeda, pada responden yang sama, dan waktu yang sama. Reliabilitas dihitung
dengan cara mengkorelasikan antara data instrumen yang satu dengan data instrumen
yang dijadikan equivalent.
3) Gabungan.
Pengujian dilakukan dengan cara mencobakan dua instrumen yang equivalent beberapa
kali kepada responden yang sama. Reliabilitas diukur dengan mengkorelasikan dua
instrumen, kemudian dikorelasikan pada pengujian kedua, dan selanjutnya dikorelasikan
secara silang.
VALIDITAS
Pengujian validitas konstruk dapat menggunakan pendapat para ahli mengenai aspek
yang akan diukur. Kemudian dilakukan ujicoba instrumen pada sampel dari populasi
yang akan digunakan. Setelah data ditabulasikan, maka pengujian validitas konstruk
dilakukan dengan analisis faktor, yaitu dengan mengkorelasikan antar skor item
instrumen dalam suatu faktor, dan mengkorelasikan skor faktor dengan skor total.
Pengujian validitas seluruh butir instrumen dalam satu variabel dapat juga dilakukan
dengan cara mencari daya pembeda skor tiap aitem dari kelompok yang memberikan
jawaban tinggi dan jawaban rendah. Pengujian analisis daya pembeda dapat
menggunakan t-test.
Untuk instrumen yang berbentuk tes, pengujian validitas isi dilakukan dengan
membandingkan antara isi instrumen dengan materi pelajaran yang telah diajarkan.
Di sisi lain, pengujian validitas isi dari instrumen yang akan mengukur efektivitas
pelaksanaan program, dapat dilakukan dengan membandingkan antara isi instrumen
dengan isi atau rancangan yang telah ditetapkan. Untuk menguji validitas butir-butir
instrumen lebih lanjut, maka setelah dikonsultasikan kepada para ahli, selanjutnya
diujicobakan, dan dilakukan analisis aitem atau uji beda.
Syarat keseluruhan:
a. Representatif: mewakili jumlah populasi yang ada
b. Jumlah sampel harus banyak: makin banyak semakin baik dan representatif