Anda di halaman 1dari 6

1. Apa yang dimaksud dengan penelitian observasional dan eksperimental?

 PENELITIAN OBSERVASIONAL
Adalah penelitian yang tidak melakukan manipulasi/intervensi/perlakuan pada subjek yang
ditelitinya serta melihat dan mengukur tapi bukan dari sesuatu yang diintervensikan.
 PENELITIAN EKSPERIMENTAL
Adalah suatu penelitian dimana peneliti mempunyai otoritas/kewenangan untuk
memanipulasi/mengintervensi/memberikan perlakuan pada subjek yang ditelitinya lalu dapat
dilihat akibat dari perlakuan yang telah diberikan tersebut.

2. Apa saja design dari penelitian observasional dan eksperimental?

1) STUDY CROSS SECTIONAL


Adalah suatu penelitian yang meneliti tentang hubungan antara faktor resiko dengan efek-
efeknya, dengan melakukan semacam pendektan secara observasi atau mengumpulkan data
pada suatu saat.Artinya, setiap subjeknya hanya diobservasi sekali saja. Hal ini tidak berarti
semua subjek penelitian diamati pada waktu yang sama.
2) STUDY CASE CONTROL
Suatu penelitian yang dilakukan dengan tehnik design penelitian observasional yang analitik
di mana itu tentang bagaimana faktor resiko itu dipelajari dengan melakukan semacam
pendekatan retrospective. Jadi, efek atau penyakit diidentifikasi saat ini, kemudian untuk fx.
Resikonya diidentifikasi apakah terjadi juga pada masa lalu.
3) STUDY COHORT
Yaitu penelitian yang menggunakan observasional analitik yang biasanya itu dilakukan dalam
waktu yang sangat lama bahkan bisa bertahun-tahun. Dan biasanya dilakukan oleh ahlinya.
Dan juga ini merupakan penelitian kebalikan dari case control.

1) Riset Eksperimental
Untuk menggambarkan riset experimental bisa dilakukan pada dua kelompok biasanya jadi
pada satu kelompoknya disebut kontrol tanpa diberi perlakuan sedangkan kelompok lainnya
diberikan perlakuan.
2) Quasi Eksperimental
Biasanya penelitian eksperimen murni kelompok subjeknya ditentuin secara acak. Jadi akan
didapatkan kesamaan atau kesetaraan kelompok yang ada di batas-batas fluktuasi acak.
Hasibuan, Zainal, A., 2007, Metodologi Penelitian

3. Bagaimana langkah dalam menentukan subjek penelitian?


Subyek penelitian adalah individu yang ikut serta dalam penelitian.
1. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai
kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya.
2. Sampel adalah kelompok kecil individu yang dilibatkan langsung dalam penelitian.

4. Apa yang dimaksud dengan kriteria inklusi dan eksklusi


1) KRITERIA INKLUSI.
Kriteria inklusi adalah kriteria yang akan menyaring anggota populasi menjadi sampel
yang memenuhi kriteria secara teori yang sesuai dan terkait dengan topik dan kondisi
penelitian. Atau dengan kata lain, kriteria inklusi merupakan ciri-ciri yang perlu dipenuhi
oleh setiap anggota populasi yang dapat diambil sebagai sampel.
2) KRITERIA EKSKLUSI.
Kriteria ekslusi adalah kriteria yang dapat digunakan untuk mengeluarkan anggota sampel
dari kriteria inklusi atau dengan kata lain ciri-ciri anggota populasi yang tidak dapat
diambil sebagai sampel.
Sebagai contoh: Kita ingin meneliti “Analisis Kepuasan Pasien Rawat Jalan BPJS
terhadap pelayanan di RS X”. Populasi pada penelitian ini adalah pasien BPJS di RS X.
Dalam penentuan sampel, maka kita menetapkan kriteria inklusi dan eksklusi sebagai
berikut:
1. Kriteria inklusi.
a) Pasien BPJS di RS X pada saat saya melakukan penelitian merupakan pasien yang
telah memanfaatkan pelayanan rawat jalan minimal 1 tahun.
b) Usia pasien 18-55 tahun.
2. Kriteria eksklusi.
Setelah didapatkan kriteria inklusi seperti di atas maka kita dapat menentukan
kriteria eksklusi jika sampel telah memenuhi kriteria inklusi. Namun ketika sampel tidak
dapat berkomunikasi dengan baik, maka akan kita keluarkan sebagai sampel dalam
penelitian. Kriteria eksklusi adalah menghilangkan atau mengeluarkan subjek yang
memenuhi kriteria inklusi dari penelitian karena alasan tertentu. Masturoh,Imas dan
Anggita,Nauri. Metodologi Penelitian Kesehatan. Edisi tahun 2018.

5. Apa yang dimaksud dengan instumen penelitian?


Instrumen adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam suatu penelitian kita
dapat menggunakan instrumen yang telah digunakan pada penelitian terdahulu atau dapat pula
menggunakan instrumen yang dibuat sendiri. Instrumen yang telah tersedia pada umumnya adalah
instrumen yang sudah dianggap teruji untuk mengumpulkan data variabel-variabel tertentu.

6. Apasaja macam2 instrumen penelitian?


Beberapa jenis instrumen dalam suatu penelitian adalah sebagai berikut :
 Tes adalah sederetan pertanyaan atau latihan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur
ketrampilan, pengukuran, inteligensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau
kelompok.
 Kuesioner
Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi
dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atu halhal yang ia ketahui.
a. kuesioner terbuka, responden bebas menjawab dengan kalimatnya sendiri, bentuknya
sama dengan kuesioner isian.
b. kuesioner tertutup, responden tinggal memilih jawaban yang telah disediakan, bentuknya
sama dengan kuesioner pilihan ganda
c. check list, yaitu daftar isian yang bersifat tertutup, responden tinggal membubuhkan tanda
check pada kolom jawaban yang tersedia
 Wawancara (Interview)
Interview digunakan oleh peneliti unyuk menilai keadaan seseorang, misalnya untuk mencari
data tentang variabel latar belakang murid, orang tua, pendidikan, perhatian, sikap terhadap
sesuatu.
 Skala bertingkat (ratings)
Jawaban responden dilengkapi dengan pernyataan bertingkat, biasanya menunjukkan skala
sikap yang mencakup rentang dari sangat setuju sampai sangat tidak setuju terhadap
pernyataannya.
 Dokumentasi
Dokumentasi, dari asal kata dokumen, yang artinya barang-barang tertulis. Didalam
melaksanakan metode dokumentasi, penelitian menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-
buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, dan sebagainya.

 Eksperimental : peralatan Lab

7. Apa yang dimaksud dengan populasi dan jelaskan macam2nya!


POPULASI PENELITIAN
Populasi atau universe ialah jumlah keseluruhan dari unit analisa yang ciri-cirinya akan
diduga. Populasi meliputi sekelompok manusia, binatang, benda atau keadaan dengan kriteria
tertentu yang ditetapkan Peneliti sebagai subyek penelitian dan menjadi target kesimpulan dari
hasil suatu penelitian.
Populasi Berdasarkan Jenisnya
a. Populasi terbatas
Populasi terbatas adalah mempunyai sumber data yang jelas batasnya secara kuantitif
sehingga dapat dihitung jumlahnya. Contoh: Jumlah pasien rawat jalan RS A pada tahun
2017 adalah 457.924 orang.
b. Populasi tak Terbatas (tak Terhingga)
Populasi tak terbatas yaitu sumber datanya tidak dapat ditentukan batas-batasnya sehingga
relatif tidak dapat dinyatakan dalam bentuk jumlah.

Populasi Berdasarkan Sifatnya


a. Populasi homogen
Sumber data yang unsurnya memiliki sifat yang sama dan tidak perlu mempersoalkan
jumlahnya secara kuantitatif. Contoh: populasi pasien rawat jalan dengan jenis asuransi
yaitu BPJS Kesehatan kelas 3 di RS A pada tahun 2017.
b. Populasi heterogen
Sumber data yang unsurnya memiliki sifat atau keadaan yang berbeda (bervariasi)
sehingga perlu ditetapkan batas - batasnya secara kualitatif dan kuantitatif. Contoh:
populasi pasien pasien rawat inap di RS A pada tahun 2017.

Populasi Berdasarkan Kelompoknya


a. Populasi Umum
Populasi umum adalah dimana sumber datanya seluruh objek pada lokasi penelitian
b. Populasi Target
Populasi target adalah populasi yang menjadi sasaran dalam mengeneralisasi sebagai
kesimpulan sebuah penelitian.
 Populasi umum adalah seluruh pasien rawat jalan Rumah Sakit X.
 Populasi targetnya adalah seluruh pasien rawat jalan dengan kepesertaan BPJS di
Rumah Sakit X.
Maka hasil penelitian kita tidak berlaku bagi pasien rawat jalan dengan kepesertaan
BPJS di Rumah Sakit X. Masturoh,Imas dan Anggita,Nauri. Metodologi Penelitian
Kesehatan. Edisi tahun 2018.

8. Apa yang harus dipertimbangkan dalam menetapkan populasi?


Dalam mendefinisikan populasi, peneliti harus mempertimbangkan kriteria sebagai berikut :
 Biaya, memperhitungkan biaya yang digunakan dalam menentukan populasi sebaiknya
jangan sampai menimbulkan biaya yang besar.
 Praktik, jangan sampai menyulitkan peneliti dalam menjangkau subjek penelitiannya atau
jangan sampai sulit menjangkau tempat-tempat populasinya berada.
 Kemampuan orang dalam berpartisipasi dalam penelitian, kondisi kesehatan seseorang
yang menjadi subjek harus dijadikan bahan pertimbangan dalam penentuan populasi.

9. Apa yang dimaksud dengan sampel pada penelitian dan metode sampling?
a. Probability
1. SIMPLE RANDOM SAMPLING
Menghitung terlebih dahulu populasi, dan dirandom diambil sembarang setiap undian
keluar
2. SYTEMATIC SAMPLING
Diberi nomor urut dan diambil secara sama misal nomor urut 10, dan keliapatn 10
memilih sampel dari suatu urutan daftar menurut urutan tertentu, missal tiap individu
urutan no ke-n (10, 15, 20 dst)
3. STRATIFIED RANDOM SAMPLING
Ditemukan adanya pembatasan tertentu,sehingga kolompok di sebut strata
4. CLUSTER SAMPLING
Pengambilan sample dari area yang lebih besar sampai yang area lebih kecil diambil
sampel

b. Non probability
1. Consecutive sampling
Setiap pasien yang memenuhi kriteria selalu dimasukan dalam penelitian
2. Convinience sampling
Sample diambil tanpa sistematika tertentu
3. Judgmental sampling
Sample yang diambil adalah sample yang bisa memberikan informasi lengkap yang
berkaitan dengan variabel yang ada dalam penelitian
Dasar-dasar metodologi penelitian klinis.SUDIGDO SASTROASMORO.hal 46-5

10. Apakah yang harus dipertimbangkan dalam menetapkan sampel agar valid dan reliable?
RELIABILITAS
Pengujian reliabilitas instrumen dapat dilakukan secara internal dan eksternal (Sugiyono,
2010). Secara internal, reliabilitas dapat diuji dengan menganalisis konsistensi butir-butir
yang ada pada instrumen dengan teknik internal consistency. Hal ini dilakukan dengan cara
mengujicobakan instrumen sekali saja, kemudian data yang diperoleh dianalisis dengan teknik
belah dua dari Spearman Brown (Split Half), KR-20 atau KR-21 (Kuder-Richarson), dan
Anova Hyot (Analisis Varians), serta BEST digitek test scoring. Spearman Brown mengukur
konsistensi pengambilan aitem. KR-20 mengukur konsistensi jawaban terhadap semua aitem
dan menunjukkan dua sumber kesalahan, yaitu: pemilihan aitem dan heterogenitas dari
sampel (Jacobs, 1991). Secara eksternal, pengujian dapat dilakukan dengan cara berikut:
1) Test-retest.
Pengujian test-retest dilakukan dengan cara mencobakan instrumen yang sama beberapa
kali pada responden yang sama, namun dilakukan dalam waktu yang berbeda. Reliabilitas
diukur dari koefisien korelasi antara percobaan pertama dengan yang berikutnya. Bila
koefisien korelasi positif dan signifikan maka instrumen tersebut sudah dinyatakan
reliabel.
2) Equvalent.
Pengujian dengan cara ini cukup dilakukan sekali, namun menggunakan dua instrumen
yang berbeda, pada responden yang sama, dan waktu yang sama. Reliabilitas dihitung
dengan cara mengkorelasikan antara data instrumen yang satu dengan data instrumen
yang dijadikan equivalent.
3) Gabungan.
Pengujian dilakukan dengan cara mencobakan dua instrumen yang equivalent beberapa
kali kepada responden yang sama. Reliabilitas diukur dengan mengkorelasikan dua
instrumen, kemudian dikorelasikan pada pengujian kedua, dan selanjutnya dikorelasikan
secara silang.
VALIDITAS
Cara pengujian validitas sebagai berikut (Sugiyono, 2010):
1) Pengujian validitas konstruk
Pengujian validitas konstruk dapat menggunakan pendapat para ahli mengenai aspek
yang akan diukur. Kemudian dilakukan ujicoba instrumen pada sampel dari populasi
yang akan digunakan. Setelah data ditabulasikan, maka pengujian validitas konstruk
dilakukan dengan analisis faktor, yaitu dengan mengkorelasikan antar skor item
instrumen dalam suatu faktor, dan mengkorelasikan skor faktor dengan skor total.
Pengujian validitas seluruh butir instrumen dalam satu variabel dapat juga dilakukan
dengan cara mencari daya pembeda skor tiap aitem dari kelompok yang memberikan
jawaban tinggi dan jawaban rendah. Pengujian analisis daya pembeda dapat
menggunakan t-test.
2) Pengujian validitas isi
Untuk instrumen yang berbentuk tes, pengujian validitas isi dilakukan dengan
membandingkan antara isi instrumen dengan materi pelajaran yang telah diajarkan.
Di sisi lain, pengujian validitas isi dari instrumen yang akan mengukur efektivitas
pelaksanaan program, dapat dilakukan dengan membandingkan antara isi instrumen
dengan isi atau rancangan yang telah ditetapkan. Untuk menguji validitas butir-butir
instrumen lebih lanjut, maka setelah dikonsultasikan kepada para ahli, selanjutnya
diujicobakan, dan dilakukan analisis aitem atau uji beda.
3) Pengujian validitas eksternal
Pengujian ini dilakukan dengan cara membandingkan (untuk mencari kesamaan)
antara kriteria yang ada pada instrumen dengan fakta-fakta empiris yang terjadi di
lapangan. Bila terdapat kesamaan, maka dapat dinyatakan instrumen tersebut
memiliki validitas eksternal yang tinggi.
Berikut ini adalah hal-hal yang perlu dipertimbangkan ketika peneliti akan menentukan
sampel penelitiannya :
1) Probabilitas
Asas ini mengandung arti bahwa setiap estimasi dan keputusan yang dihasilkan dapat
melalui pengujian statistik berdasarkan data sampel, selalu mengandung resiko salah atau
ketidakpastian. Besar resiko salah atau ketidakpastian dari hasil pengujian statistik
dinyatakan secara probabilitas

2) Standart error
Secara teoritis apabila ditarik sampel dengan besar tertentu dari populasinya, maka akan
didapatkan banyak kemungkinan sampel. Masing-masing sampel akan mempunyai
perhitungan yang saling berbeda besarnya. Bila perhitungan yang berbeda besarnya
tersebut diambil rata-ratanya, akan diperoleh nilai yang besarnya mendekati atau sama
dengan parameter. Simpangan baku (standart deviation) dari distribusi kemungkinan
statistik yang diperoleh dari masing-masing sampel disebut sebagai standart
error (kesalahan baku).
3) Distribusi Teoritis
Dalam penentuan besar sampel, secara teoritis diperoleh banyak kemungkinan sampel
yang masing-masing mempunyai perhitungan yang berbeda. Perhitungannya dapat berupa
nilai rata-rata, proporsi, koefisien korelasi perbedaan dua nilai rata-rata, perbedaan dua
porposi, atau nilai-nilai statistik yang lain. Statistik yang bervariasi dari sampel ke
sampel, secara teoritis akan membentuk suatu distribusi yang dikenal dengan distribusu
teoritis.
Distribusi teoritis dari sifat yang diukur pada umumnya cenderung mengikuti distribusi
normal. Walaupun distribusi sifat dalam sampel tidak normal, namun distribusi teoritis
mungkin saja normal. Distribusi teoritis semakin mendekati normal dengan semakin
besarnya sampel. Distribusi normal merupakan distribusi yang penting dalam analisis
statistik inferensial. Pengujian statistik yang didasarkan atas distribusi normal disebut
juga sebagai analisis statistik parametrik.
Dalam menentukan besar sampel, terdapat hal-hal yang perlu diperhatikan, diantaranya
adalah jenis dan rancangan penelitian, tujuan penelitian, jumlah populasi atau sampel,
tehnik sampling, jenis (skala pengukuran) data variabel dependen, tingkat kepercayaan
atau ketelitian penyimpangan yang masih dapat ditoleransi

Anda mungkin juga menyukai

  • Nsxjkano
    Nsxjkano
    Dokumen35 halaman
    Nsxjkano
    Armella Azzahra
    Belum ada peringkat
  • Bagus Ayu - LBM 1 Saraf
    Bagus Ayu - LBM 1 Saraf
    Dokumen30 halaman
    Bagus Ayu - LBM 1 Saraf
    Humam_Aziz_2281
    100% (1)
  • Chapter II
    Chapter II
    Dokumen47 halaman
    Chapter II
    rani fajra
    Belum ada peringkat
  • Bab 3 Penurunan Kesadaran PDF
    Bab 3 Penurunan Kesadaran PDF
    Dokumen7 halaman
    Bab 3 Penurunan Kesadaran PDF
    Robi'ahAlAdawiyyah
    Belum ada peringkat
  • LBM 3 M
    LBM 3 M
    Dokumen25 halaman
    LBM 3 M
    Armella Azzahra
    Belum ada peringkat
  • Edsf
    Edsf
    Dokumen7 halaman
    Edsf
    Armella Azzahra
    Belum ada peringkat
  • Bahan Ajar Ensepalopati
    Bahan Ajar Ensepalopati
    Dokumen25 halaman
    Bahan Ajar Ensepalopati
    Tomi Rahmadani
    Belum ada peringkat
  • Tetanus
    Tetanus
    Dokumen52 halaman
    Tetanus
    wkwkwkhhhh
    Belum ada peringkat
  • Tuberkulosis Kutis
    Tuberkulosis Kutis
    Dokumen30 halaman
    Tuberkulosis Kutis
    Dwi Permana Putra
    Belum ada peringkat
  • LBM T
    LBM T
    Dokumen12 halaman
    LBM T
    Armella Azzahra
    Belum ada peringkat
  • Spin
    Spin
    Dokumen9 halaman
    Spin
    Armella Azzahra
    Belum ada peringkat
  • LBM 4 EH Armella
    LBM 4 EH Armella
    Dokumen15 halaman
    LBM 4 EH Armella
    Armella Azzahra
    Belum ada peringkat
  • Tuberkulosis Kutis
    Tuberkulosis Kutis
    Dokumen30 halaman
    Tuberkulosis Kutis
    Dwi Permana Putra
    Belum ada peringkat
  • F 13693 Woc-Askep-Emfisema
    F 13693 Woc-Askep-Emfisema
    Dokumen4 halaman
    F 13693 Woc-Askep-Emfisema
    yuyusprasetiyo
    Belum ada peringkat
  • Master SGD Ipe LBM 5
    Master SGD Ipe LBM 5
    Dokumen9 halaman
    Master SGD Ipe LBM 5
    Armella Azzahra
    Belum ada peringkat
  • LBM 2 Modul KPDL
    LBM 2 Modul KPDL
    Dokumen6 halaman
    LBM 2 Modul KPDL
    Armella Azzahra
    Belum ada peringkat
  • LBM
    LBM
    Dokumen7 halaman
    LBM
    Armella Azzahra
    Belum ada peringkat
  • Sumber: Guyton: Bentuk Thorax Emfisematus
    Sumber: Guyton: Bentuk Thorax Emfisematus
    Dokumen9 halaman
    Sumber: Guyton: Bentuk Thorax Emfisematus
    Armella Azzahra
    Belum ada peringkat
  • Ekg Dokter
    Ekg Dokter
    Dokumen32 halaman
    Ekg Dokter
    Ilham Mustofa
    Belum ada peringkat
  • Ersfq
    Ersfq
    Dokumen8 halaman
    Ersfq
    Armella Azzahra
    Belum ada peringkat
  • Ersfq
    Ersfq
    Dokumen8 halaman
    Ersfq
    Armella Azzahra
    Belum ada peringkat
  • Derajat Sprain
    Derajat Sprain
    Dokumen2 halaman
    Derajat Sprain
    Armella Azzahra
    Belum ada peringkat
  • Master SGD Ipe LBM 5
    Master SGD Ipe LBM 5
    Dokumen9 halaman
    Master SGD Ipe LBM 5
    Armella Azzahra
    Belum ada peringkat
  • Derajat Sprain
    Derajat Sprain
    Dokumen2 halaman
    Derajat Sprain
    Armella Azzahra
    Belum ada peringkat
  • LBM A
    LBM A
    Dokumen4 halaman
    LBM A
    Armella Azzahra
    Belum ada peringkat
  • PDF
    PDF
    Dokumen6 halaman
    PDF
    Armella Azzahra
    Belum ada peringkat
  • PI
    PI
    Dokumen4 halaman
    PI
    Armella Azzahra
    Belum ada peringkat
  • Ses
    Ses
    Dokumen5 halaman
    Ses
    Armella Azzahra
    Belum ada peringkat
  • CHF
    CHF
    Dokumen19 halaman
    CHF
    elli reski ananda
    Belum ada peringkat