Diare
o frekuensi buang air besar (BAB) anak
o lamanya diare terjadi (berapa hari)
o apakah ada darah dalam tinja
o apakah ada muntah
Laporan setempat mengenai Kejadian Luar Biasa (KLB) kolera
Pengobatan antibiotik yang baru diminum anak atau pengobatan lainnya
Gejala invaginasi (tangisan keras dan kepucatan pada bayi).
PEMERIKSAAN FISIS
Cari:
Tidak perlu dilakukan kultur tinja rutin pada anak dengan diare.
Tabel 16. Bentuk klinis diare
Diare dengan gizi buruk Diare jenis apapun yang disertai tanda
gizi buruk
Pada umumnya, anak-anak dengan dehidrasi sedang/ringan harus diberi larutan oralit,
dalam waktu 3 jam pertama di klinik saat anak berada dalam pemantauan dan ibunya
diajari cara menyiapkan dan memberi larutan oralit.
DIAGNOSIS
Jika anak memiliki dua atau lebih tanda berikut, anak menderita dehidrasi
ringan/sedang:
Gelisah/rewel
Haus dan minum dengan lahap
Mata cekung
Cubitan kulit perut kembalinya lambat
Perhatian: Jika anak hanya menderita salah satu dari tanda di atas dan salah satu tanda
dehidrasi berat (misalnya: gelisah/rewel dan malas minum), berarti anak menderita
dehidrasi sedang/ringan.
1) GANGGUAN OSMOTIK
Akibat terdapatnya makanan atau zat yang tidak dapat diserap menyebabkan
tekanan osmotic dalam rongga usus meninggi sehingga terjadi pergeseran air
dan elektrolit kedalam rongga usus Isi rongga usus yang berlebihan ini akan
merangsang usus untuk mengeluarkannya sehingga timbul diare.
Mukosa usus halus adalah epitel berpori, yang dapat dilewati air dan elektrolit
dengan cepat untuk mempertahankan tekanan osmotik antara isi usus dengan
cairan ekstraseluler. Diare terjadi jika bahan yang secara osmotic dan sulit
diserap. Bahan tersebut berupa larutan isotonik dan hipertonik. Larutan isotonik,
air dan bahan yang larut di dalamnya akan lewat tanpa di absorbsi sehingga terjadi
diare. Bila substansi yang diabsorbsi berupa larutan hipertonik, air, dan elektronik
akan pindah dari cairan ekstraseluler kedalam lumen usus sampai osmolaritas dari
usus sama dengan cairan ekstraseluler dan darah, sehingga terjadi pula diare.
2) GANGGUAN SEKRESI
Akibat rangsangan tertentu (misal oleh toksin) pada dinding usus terjadi
peningkatan sekresi air dan elektrolit kedalam rongga usus selanjutnya diare
timbul karena terdapat peningkatan isi rongga usus.
Cara I:
- Jika ada rasa haus dan tidak ada tandatanda klinis dehidrasi lain, kehilangan cairan
kira-kira 2% dari berat badan saat itu.
- Jika disertai mulut kering, oliguria, def sit cairan sekitar 6% dari berat badan saat itu.
- Jika ada tanda-tanda di atas disertai kelemahan fisik yang jelas, perubahan mental
seperti bingung atau delirium, maka def sit cairan sekitar 7 -14% atau sekitar 3,5-7
liter pada orang dewasa dengan berat badan 50 kg.
Cara II:
Jika penderita dapat ditimbang tiap hari, maka kehilangan berat badan 4 kg pada fase
akut sama dengan def sit air sebanyak 4 liter
Cara III:
Dengan menggunakan rumus:
Na2 x BW2 = Na1 x BW1,
Na 1= Kadar natrium plasma normal; BW1= Volume air badan normal, biasanya 60%
berat badan untuk pria dan 50% untuk wanita; Na2= Kadar natrium plasma sekarang;
BW2 = volume air badan sekarang
SUMBER : BUKU SAKU LINTAS SAKU 2011. DEPKES RI