Anda di halaman 1dari 14

METODOLOGI PENELITIAN

Metodologi Penelitian merupakan sebuah upaya sistematis dalam rangka pemecahan


masalah yang dilakukan peneliti agar dapat menjawab permasalahan-permasalahan atau
fenomena yang terjadi.

Penelitian Kuantitatif

Metode penelitian yang menggunakan proses data-data yang berupa angka sebagi alat
menganalisa dan melakukan kajian penelitian, dalam penelitian kuantitatif Metode
pengumpulan data menggunakan populasi dan sampel.

Penelitian Kualitatif

Memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian. Misalnya perilaku,
persepsi, motivasi, tindakan, dll secara holistic, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk
kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan
berbagai metode alamiah.

Sistematika Penulisan Akhir

Pembagian KTI

Penelitian Kuantitatif Penelitian Kualitatif

BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN


1.1 Latar Belakang 1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah 1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penelitian 1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum 1.3.2 Tujuan Umum
1.3.2 Tujuan Khusus 1.3.2 Tujuan Khusus
1.4 Manfaat Penelitian 1.4 Manfaat Penelitian

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Tinjauan teoritis 2.1 Tinjauan teoritis
2.2 Kerangka Teori

BAB III KERANGKA KONSEP BAB III KERANGKA KONSEP


3.1 Kerangka Konsep/Alur Pikir 3.1 Rancangan Penelitian
3.2 Defenisi Operasional 3.2 Defenisi Operasional
3.3 Hipotesis

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN


4.1 Jenis dan Desain Penelitian 4.1 Jenis dan Desain Penelitian
4.2 Tempat dan Waktu Penelitian 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian
4.3 Populasi dan Sampel 4.3 Sumber Data
4.4 Teknik Pengumpulan Data 4.4 Teknik Pengumpulan Data
4.5 Teknik Pengolahan Data 4.5 Teknik Pengolahan Data
4.6 Teknik Analisa Data 4.6 Teknik Analisa Data

BAB V HASIL PENELITIAN BAB V HASIL PENELITIAN


5.1 Gambaran situasi daerah penelitian 5.1 Gambaran situasi daerah penelitian
yang relevan. yang relevan.
5.2 Hasil Penelitian 5.2 Hasil Penelitian

BAB VI PEMBAHASAN BAB VI PEMBAHASAN


6.1 Pembahasan 6.1 Pembahasan

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN
7.1 Kesimpulan 7.1 Kesimpulan
7.2 Saran 7.2 Saran

BAGIAN AKHIR MENCAKUP BAGIAN AKHIR MENCAKUP


Daftar Pustaka Daftar Pustaka
Lampiran-lampiran Lampiran-lampiran

Perbedaan Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif

AKSIOMA DASAR Kuantitatif Kualitatif


Sifat Realitas Dapat diklasifikasikan, Ganda, holistik, dinamis, hasil
kongkrit, teramati, terukur. kontruksi dan pemahaman.
Variabel Indipenden dan Dependen Dependen
Hubungan variabel Sebab akibat (kausal) Timbal Balik
X Y X Y

Z
Subjek/Objek >30 Sampel <30 Sampel
Kemungkinan Cenderum membuat Transferability (hanya mungkin
Generalisasi generalisasi dalam ikatan konteks dan
waktu)
Peraanan nilai Cencerung bebas nilai Terikat nilai-nilai yang dibawa
penelitiTerikat nilai-nilai yang
dibawa peneliti
Karakteristik Kuantitatif Kualitatif
Desain a.Spesifik, jelas, rinci. a. umum b. Fleksibel c.
b.Ditentukan secara mantap Berkembang dan muncul dalam
sejak awal. proses penelitian.
c.Menjadi pegangan
langkah demi langkah.
Tujuan a. Menunjukkan hubungan a. Menemukan pola hubungan
antar variabel. yang bersifat interaktif.
b. Menguji teori. b. Menemukan teori.
c. Mencari generalisasi c. Menggambarkan realitas
yang mempunyai nilai yang kompleks.
prediktif. d. Memeperoleh pemahaman
makna.
Teknik Pengumpulan Wawancara Participant observation,
terstruktur,Kuesioner, Dokumentasi, Triangulasi
observasi.
Instrumen Penelitian a. Test, angket, dan a. Peneliti sebagai itsrument
wawancara terstruktur. (human instrument)
b. Instrumen yang ditelaan b. Buku catatan, tape recorder,
terstandar. camera, handycam dll.
Data a. Kuantitatif a. Deskriptif kualitaitf
b. Hasil pengukuran b. Dokumen pribadi, catatan
variabel yang dioperasikan lapangan, ucapan dan tindakan
resnponden, dokumen dan lain-
lain.
POPULASI & SAMPEL
A. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari atas: objek/subjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang di tetapkan oleh penelitian untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

B. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada
pada populasi.

Ukuran Sampel:

- Ukuran sampel >30 dan kurang dari 500


- Jika sampel dipecah ke dalam subsampel (pria/wanita, dan sebagainya), ukuran
sampel minimum 30 untuk tiap kategori
- Untuk eksperimental sederhana dengan kontrol eksperiment yang ketat, penelitian
yang sukses adalah mungkin dengan ukuran sampel kecil antara 10-20.
Besarnya atau ukuran sampel, sangat tergantung dari besaran tingkat ketelitian atau
kesalahan yang diinginkan peneliti. Namun, dalam hal tingkat kesalahan maksimal
kesalahannya 5%(0,05).

Makin besar tingkat kesalahan maka makin kecil jumlah sampel.


Semakin besar jumlah Sampel (semakin mendekati populasi) maka semakin kecil
peluang kesalahan generalisasi dan sebaliknya, Semakin kecil jumlah sampel
(menjauhi jumlah populasi) maka semakin besar peluang kesalahan generalisasi.

Beberapa Rumus untuk menentukan jumlah sampel :

1. Rumus Slovin

n = N Keterangan : n = Sampel
N = Popukasi
1 + N(d) 2 d = Nilai signifikansi
2
= Kepuasan
Contoh :
Mahasiswa meneliti di Puskesmas X pada data di peroleh jumlah pasien di bulan januari
sebanyak 750, februari 700, maret 850. Nilai signifikansi (90%) 0,1.
Berapa minimal sampel yang diteliti?
Januari 750
Februari 700
Maret 850 +
2.300 / 3 = 766,6667 = 767
n = N/ 1 + N(d) 2
= 767
1 + 767 (0,1) 2
= 767
1 + 767 (0,01)

= 767
1 + 7,67

= 767 = 88,45 = 89
8,67

Dalam Kualitatif
Dalam penelitian kualitatif tidak menggunakan populasi, karena penelitian
kualitatif berangkat dari kasus tertentu yang ada pasa situasi sosial tertentu dan hasil
kajiannya tidak akan diberikan ke populasi, tetapi ditransferkan ke tempat lain, apabila
situasi sosial yang memiliki kesamaan dengann situasi sosial pada kasus yang
dipelajari. Sampel di dalam penelitian kualitatif tidak dinamakan responden tetapi
sebagai narasumber, atau partisipan, informan, teman dan guru dalam penelitian.
Sampel dalam penelitian kualitatif juga bukan disebut sampel statistik melainkan
sampel teoritis karena tujuan penelitian kualitatif adalah untuk menghasilkan teori.
Pada peneliti kualitatif, peneliti memasuki situasi sosial tertentu, melakukan
observasi dan wawancara kepada seseorang yang tahu tentang situasi sosial tersebut.
Penentuan sumber data pada orang yang diwawancarai dilakukan secara purposive,
yaitu dipilih dengan pertimbangan dan tujuan tertentu. Hasil penelitian tidak akan
digeneralisasikan ke populasi karena, pengambilan sampel tidak diambil secara random.

Teknik Sampling

Tekni Sampling merupakan teknik pengambilan sampel yang secara umum terbagi 2 ;

Probability Sampling Non Probability Sampling

1. Simple random sampling 1. Sampling Insidential


2. Sistematik Sampling 2. Sampling Purposive
3. Stratified Random 3. Sampling Jenuh
Sampling 4. Sampling Kuota
4. Clustur Sampling 5. Sampling Snowbal

1) Probability Sampling
Teknik Pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama kepada setiap
anggota populasi untuk menjadi sampel.
a. Simple rendom Sampling
Pengambilan anggota sampel dari populasi yang dilakukan secara acak atau random
cara pengambilannya bisa melalui undi.
Contoh;
Populasi adalah Mahasiswa Stikes Dharma Landbouw Padang yang berjumlah 500
orang. Jumlah sampel ditentukan dengan Tabel Isaac dan Michael dengan tingkat
kesalahan adalah sebesar 5% sehingga jumlah sampel ditentukan sebesar 222.
Jumlah sampel 222 ini selanjutnya diambil secara acak tanpa memperhatikan kelas,
usia dan jenis kelamin.

b. Sistematik Sampling
Teknik sampling yang menggunakan nomor urut dari populasi baik yang
berdasarkan nomor yang ditetapkan sendiri oleh peneliti maupun nomor identitas
tertentu, ruang dengan urutan yang seragam atau pertimbangan sistematis lainnya.
Contoh;
Akan diambil sampel dari populasi karyawan yang berjumlah 125. Karyawan ini
diurutkan dari 1 – 125 berdasarkan absensi. Peneliti bisa menentukan sampel yang
diambil berdasarkan nomor genap (2, 4, 6, dst) atau nomor ganjil (1, 2, 3, dst), atau
bisa juga mengambil nomor kelipatan (2, 4, 8, 16, dst).

c. Stratified Random Sampling


Suatu teknik pengambilan sampel dengan memperhatikan suatu tingkatan (strata)
pada elemen populasi. Elemen populasi dibagi menjadi beberapa tingkatan
(stratifikasi) berdasarkan karakter yang melekat padanya. Dalam stratified random
sampling elemen populasi dikelompokkan pada tingkatan-tingkatan tertentu dengan
tujuan pengambilan sampel akan merata pada seluruh tingkatan dan sampel mewakili
karakter seluruh elemen populasi yang heterogen.
Contoh;
Seorang Mahasiswa meneliti berdasarkan Pendidikan terakhir; Signifikan (90%) 0,1
Sd = 150 orang a. Tentukan jumlah populasi
Smp = 125 orang b. Jumlah sampel
Sma = 75 orang
Sarjana = 50 orang

Jadi,
a. Sd = 150 orang b. n = N/ 1+N(d) 2
Smp = 125 orang = 400
Sma = 75 orang 1 + 400(0,1) 2
Sarjana = 50 orang + = 400 = 400 = 80
= 400 orang 1+4 5

Lanjutan b.
Sd = 150/ 400 x 80 = 30
Smp = 125/ 400 x 80 = 25
Sma = 75/ 400 x 80 = 15
Sarjana = 50/ 400 x 80 = 10 +
= 80.

d. Clustur Sampling
Cluster sampling atau sampling area digunakan jika sumber data atau populasi
sangat luas misalnya penduduk suatu propinsi, kabupaten, atau karyawan
perusahaan yang tersebar di seluruh provinsi. Untuk menentukan mana yang
dijadikan sampelnya, maka wilayah populasi terlebih dahulu ditetapkan secara
random, dan menentukan jumlah sample yang digunakan pada masing-masing
daerah tersebut dengan menggunakan teknik proporsional stratified random
sampling mengingat jumlahnya yang bisa saja berbeda.
2) Non Probability Sampling
Non Probability artinya setiap anggota populasi tidak memiliki kesempatan atau
peluang yang sama sebagai sampel.
a. Sampling Insidential
Insidential merupakan teknik penentuan sampel secara kebetulan, atau siapa saja
yang kebetulan (insidential) bertemu dengan peneliti yang dianggap cocok dengan
karakteristik sampel yang ditentukan akan dijadikan sampel.
Contoh;
penelitian tentang kepuasan pada pelayanan di RS. Sampel ditentukan berdasarkan
ciri-ciri usia di atas 15 tahun, maka siapa saja yang kebetulan bertemu di tempat
pelayanan RS dengan peneliti (yang berusia di atas 15 tahun) akan dijadikan
sampel.
b. Sampling Purposive
merupakan teknik penentuan sampel dengan pertimbangan khusus sehingga layak
dijadikan sampel.

Contoh;
Meneliti permasalahan seputar daya tahan mesin tertentu. Maka sampel ditentukan
adalah para teknisi atau ahli mesin yang mengetahui dengan jelas permasalahan ini.
Atau penelitian tentang pola pembinaan olahraga renang. Maka sampel yang
diambil adalah pelatih-pelatih renang yang dianggap memiliki kompetensi di
bidang ini. Teknik ini biasanya dilakukan pada penelitian kualitatif.
c. Sampling Jenuh
Sampling jenuh adalah sampel yang mewakili jumlah populasi. Biasanya dilakukan
jika populasi dianggap kecil atau kurang dari 100.
Contoh;
Dilakukan penelitian tentang kinerja dosen di Stikes Dharma Landbouw Padang.
Karena jumlah dosen hanya 35, maka seluruh dosen dijadikan sampel penelitian.
d. Sampling Kuota
Teknik sampling yang menentukan jumlah sampel dari populasi yang memiliki ciri
tertentu sampai jumlah kuota (jatah) yang diinginkan.
Contoh;
akan dilakukan penelitian tentang persepsi siswa terhadap kemampuan mengajar
dosen. Jumlah Kampus adalah 10, maka sampel kuota dapat ditetapkan masing-
masing 10 siswa per kanpus.
e. Sampling Snowbal
Teknik penentuan jumlah sampel yang semula kecil kemudian terus membesar
ibarat bola salju (seperti Multi Level Marketing….). Misalnya akan dilakukan
penelitian tentang pola peredaran narkoba di wilayah A. Sampel mula-mula adalah
5 orang Napi, kemudian terus berkembang pada pihak-pihak lain sehingga sampel
atau responden teruuus berkembang sampai ditemukannya informasi yang
menyeluruh atas permasalahan yang diteliti.

Teknik Pengumpulan Data

Merupakan faktor penting demi keberhasilan penelitian. Hal ini berkaitan dengan
bagaimana cara mengumpulkan data, siapa sumbernya, dan apa alat yang digunakan.

Jenis Sumber Data adalah mengenai dari mana data diperoleh. Apakah dapat
diperoleh dari sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data (data
primer) atau di peroleh dari sumber yang tidak langsung memberikan data kepada
pengumpul data (data sekunder), misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen.

Segi cara untuk teknik pengumpulan data;

- Interview (wawancara)
- Kuesioner (Angket)
- Observasi (pengamatan)
1. Interview (Wawancara)
Teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui tatap muka dan tanya jawab
langsung antara pengumpul data maupun peneliti terhadap nara sumber data. Teknik
pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan (untuk
menemukan permasalahan yang harus diteliti) karena tidak mungkin menggunakan
wawancara 1000 responden, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari
responden yang lebih mendalam dan jumlah respondenya sedikit/kecil. Sedangkan
kuanti wawancaranya tidak mendalam.
Wawancara terbagi atas wawancara terstruktur dan tidak terstruktur.
a. Wawancara Terstruktur artinya peneliti telah mengetahui dengan pasti apa
informasi yang ingin digali dari responden sehingga daftar pertanyaan sudah
sibuat secara sistematis. Peneliti juga dapat menggunakan alat bantu tape
recorder, kamera photo, dan material lain yang dapat membantu kelancaran
wawancara.
b. Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara bebas, yaitu peneliti tidak
menggunakan pedoman wawancara yang berisi pertanyaan yang akan diajukan
secara spesifik, dan hanya memuat poin-poin penting masalah yang ingin digali
dari responden.
2. Kuesioner (Angket)
Dengan cara memberikan beberapa pertanyaan atau pertanyaan kepada orang lain yang
dijadikan responden untuk dijawabnya.
Prinsip penulisan Angket :
a. Isi dan tujuan pertanyaan, jika berbentuk pengukuran maka dalam membuat
pertanyaan harus teliti, setiap pertanyaan harus skala pengukuran dan jumlah
itemnya mencukupi untuk mengukur variabel yang diteliti.
b. Bahasa yang digunakan, dalam penulisan angket harus disesuaikan dengan
kemampuan berdasarkan responden. Kalau sekiranya responden tidak dapat
berbahasa indonesia, maka angket jangan disusun dengan bahasa indonesia.
c. Tipe bentuk pertanyaan, dalam angket dapat terbuka atau tertutup. Jika terbuka
artinya jawaban yang diberikan adalah bebas, sedangkan tertutup maka
responden hanya diminta untuk memilih jawaban yang disediakan.

3. Observasi (Pengamatan)
Observasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang tidak hanya mengukur
sikap dari responden (wawancara dan angket) namun juga dapat digunakan untuk
merekam berbagai fenomena yang terjadi (situasi, kondisi). Teknik ini digunakan bila
penelitian ditujukan untuk mempelajari perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam
dan dilakukan pada responden yang tidak tertalu besar.
a. Observasi Berperan serta
Peneliti terlibat dengan kegiatan sehari-hari orang yang sedang diamati atau
yang digunakan sebagai sumber data penelitian. Dengan observasi partisipan
ini, maka data yang diperoleh akan lebih lengkap, tajam, dan sampai
pengetahuan pada tingkat makna dari setiap perilaku yang nampak.
b. Observasi Nonpartisipan
Merupakan observasi yang penelitinya tidak ikut secara langsung dalam
kegiatan atau proses yang sedang di amati.
Teknik Pengumpulan Data Kualitatif

Observasi,wawancara,dokumentasi dan Triangulasi. Observasi dan wawancara sudh di


jelaskan sebelumnya.

4. Dokumentasi
Merupakan catatan peristiwa yang sudah berlaku. Dokumen bisa berbentuk lisan,
gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang dokumen yang berbentuk
tulisan misalnya catatan harian, sejarah kehidupan (life histories), ceriteria.
Biografi, peraturan, kebijakan. Dokumen yang berbentuk gambar misalnya foto,
gambar hidup. Dokumen yang berbentuk karya misalnya patung, film.
Dokumen dilakukan untuk mendapatkan data yang lengkap, seperti dokumen latar
belakang dan kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan yang berhubungan dengan
fungsi rekreatif pada layanan.
5. Triangulasi
Diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari
berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. Bila peneliti
menggunakan Triangulasi, maka sebenarnya peneliti mengumpulkan data yang
sekaligus menguji kredibilitas data, yaitu mengecek kredibilitas data dengan
berbagai teknik pengumpulan data dan berbagai sumber data.
Peneliti menggunakan Observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi untuk
sumber data yang sama secara serempak.
Teknik Pengolahan Data

Suatu proses analisis yang dilakukan dengan teknik-teknik tertentu. Teknik ini hakekatnya
haruslah sesuai dengan metode penelitian yang diambil serta instrumen penelitian yang
dijalankan. Misalnya dalam penelitian kualitatif maka instrumen penelitian menggunakan
wawacara (pedoman) atau informan dan Penelitian kuantitatif teknik penelitian yang
diambil menggunakan wawancara (kuesioner) responden.

Pengolahan Data Kuantitatif

a. Pemeriksaan Data (Editing)


proses memeriksa data yang sudah terkumpul, meliputi kelengkapan isian,
keterbacaan tulisan, kejelasan jawaban, relevansi jawaban, keseragaman satuan
data yang digunakan, dan sebagainya. Pada saat dikumpulkan dan akan diperiksa,
bila terdapat kesalahan atau kurang lengkap, lalu data tersebut langsung diperbaiki
(editing) oleh peneliti.
b. Pemeriksaan Kode (Coding)
kegiatan memberikan kode pada setiap data yang terkumpul di setiap instrumen
penelitian. Kegiatan ini bertujuan untuk menyederhanakan atau memudahkan data
dengan cara memberikan simbol angka atau huruf pada setiap jawaban. Data
kuantitatif berupa angka.
c. Memasukan Data (Tabulating)
memasukkan data yang sudah dikelompokkan ke dalam tabel-tabel agar mudah
dipahami. Melalui tabulating, data lapangan terlihat Iebih ringkas dan dapat dibaca
dengan mudah.
Data yang telah dikoding dientrikan ke dalam komputer untuk memudahkan dalam
proses pembulasian data.
d. Cleaning data
Cleaning data atau pemberih data dilakukan untuk mengetahui apabila terdapat
kesalahan dalam pengentrian atau tabulating.

Pengolahan Data Kualitatif

a. Reduksi Data
Merupakan proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan,
pengabstrakan, transformasi data kasar yang muncul di lapangan. Mereduksi data
berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang
penting, dicari tema dan polanya. Dengan demikian data yang telah direduksi akan
memberikan gambaran yang lebih jelas dan mempermudah peneliti untuk
melakukan pengumpulan data.
b. Penyajian Data (Data display)
Kalau dalam penelitian Kuantitatif penyajian data ini dapat dilakukan dalam bentuk
tabel, grafik, phile chard, pictogram dan sejenisnya.
Dalam Penelitian Kualitatif penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk uraian
singkat, bagan, hubungan antara kategori, flowcard, dan sejenisnya. Yang sering
digunakan adalah dengan teks yang bersifat naratif.
c. Menarik Kesimpulan
Merupakan tinjauan terhadap catatan yang telah dilakukan di lapangan. Sedangkan
penarikan kesimpulan atau Verifikasi adalah usaha untuk mencari atau memahami
makna/arti, keteraturan, pola-pola, penjelasan, alur sebab akibat atau proposisi.
Kesimpulan adalah tinjauan ulang pada catatan di lapangan atau kesimpulan dapat
ditinjau sebagai makna yang muncul dari data yang harus diuji kebenarannya. Bila
kesimpulan dinilai kurang, maka penulis dapat kembali ke lapangan untuk
mengumpulkan data tambahan.

Teknik Analisa Data

Kuantitatif

Pada penelitian ini, suatu data diproses secara linier, dimulai dari latar belakang masalah,
merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, penyusunan instrument penelitian,
menentukan populasi dan subjek penelitian, melaksanakan pengumpulan data dan
menganalisis data, dan diakhiri suatu penyimpulan/pelaporan hasil penelitian.

Hasil analisi berupa;

Statistik deskriptif: pengukuran kecenderungan sentral (central tendency): mean, median,


mode; dan variabilitas sekitar mean (dispersi: standar deviasi).
Range Statistik inferensi: hasil dari uji statistik yang berupa deduksi dari data yang
dikumpulkan untuk menguji seperangkat hipotesis dan kemudian digunakan untuk
menyimpulkan temuan sampel dengan populasi.

Menurut Cooper (2003:611) menyatakan bahwa analisis ini terbagi menjadi 2


kategori sebagai berikut:

a)       Dependence Technique


Satu variabel menunjuk sebagai variabel dependen dan sisanya menunjuk sebagai
variabel dependen dan sisanya menunjuk sebagai variabel independen. Antara lain: regresi
berganda, MANOVA, analisis diskriminan, dan persamaan structural/SEM (Structural
Equetion Model).

b)       Interdependence Technique


Tidak ada yang ditunjuk sebagai variabel dependen dan independen, semua
variabel menunjukkan kesamaan dalam pencarian hubungan dasar. Jika variabel-variabel
saling berhubungan tanpa menganggap yang satu sebagai variabel dependen dan yang
lainnya independen, maka dianggap terjadinya saling ketergantungan antar variabel.
Antara lain: factor analysis, cluster analysis, multidimensional scaling dan conjoint
analysis.

Dari penjabaran di atas, ada hal yang sangat penting untuk kita cermati, bahwa
dalam suatu penelitian kuantitatif adalah pembahasan yang merupakan puncak dari
keseluruhan proses kegiatan penelitian. Dan analisis statistik yang sering digunakan
sebagai berikut:

1)       Korelasi: analisis yang digunakan untuk melihat kuat lemahnya hubungan antara
variabel bebas dan terikat.

2)      Regresi: analisis yang digunakan untuk memprediksi seberapa besar pengaruh variabel
bebas terhadap variabel terikat.

3)    Uji T: analisis yang digunakan untuk membandingkan nilai rata-rata satu populasi atau
lebih dengan menggunakan sampel kecil.

4)  Time Series: analisis yang digunakan untuk membuat data yang dapat digunakan untuk
memprediksi kejadian di masa yang akan datang.

5)    Chi-Square: analisis yang digunakan untuk melihat ketergantungan antara variabel
bebas dan terikat dengan skala nominal atau ordinal.
6)     Multivariate: analisis yang digunakan untuk melihat kuat lemahnya hubungan antara
lebih dari dua variabel.

Kualitatif

Analisis data penelitian kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan
bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang
dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang
penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang
lain.

Dengan demikian bahwa dalam suatu penelitian kualitatif ini, prosesnya dari awal
hingga akhir itu yang dianalisis. Ini yang menjadi perbedaan antara penelitian kualitatif
dengan kuantitatif, bahwa pada penelitian kuantitatif proses analisis data tersebut
dilakukan setelah data penelitian itu terkumpul di akhir penelitian, lain halnya dengan
penelitian kualitatif bahwa terkumpulnya data dari awal hingga akhir penelitian dan tidak
memiliki batasan waktu penelitian. Sehingga analisis data penelitian bahwa prosesnya
berjalan sebagai berikut:

1)    Mencatat yang menghasilkan catatan lapangan, dengan hal itu diberi kode agar sumber
datanya tetap dapat ditelusuri
2)   Mengumpulkan, memilah-milah, mengklasifikasikan, mensintesiskan, membuat
ikhtisar, dan membuat indeksnya
3)  Berpikir, dengan jalan membuat agar kategori data itu mempunyai makna, mencari dan
menemukan pola dan hubungan-hubungan, dan membuat temuan-temuan umum.
Selanjutnya menurut Janice Mc Drury (Collaborative Group Analysis of Data:1999)
menjelaskan terkait tahapan analisis data kualitatif adalah sebagai berikut:
1)       Membaca/mempelajari data, menandai kata kunci dan gagasan yang ada dalam data
2)       Mempelajari kata-kata kunci , berupaya menemukan tema-tema yang berasal dari data
3)       Menuliskan model yang ditemukan
4)       Koding yang telah dilakukan

Anda mungkin juga menyukai