Anda di halaman 1dari 10

Metode Penelitian Kuantitatif

“Jenis-jenis penelitian Kuantitatif”

Rancangan Penelitian Eksperimen


 Pengertian :
 Suatu penelitian dimana peneliti sengaja membangkitkan / membuat suatu kejadian, lalu meneliti
akibatnya.
 Metode sistematis guna membangun hubungan yang mengandung fenomena sebab akibat
(Sukardi, 2003)
 Tujuan :
 Menurunkan prinsip-prinsip umum teoritis ke dalam ilmu terapan yang sesuai dengan
permasalahan yang dihadapi .
 Jenis Rancangan penelitian eksperimen
 Eksperimen sungguhan : ada kelompok kontrol dan kelompok eksperimental.
 Eksperimen semu (quasi-experiment) : jika situasi dan subjek tidak memungkinkan untuk diberi
manipulasi.
 Contoh desain : classic experimental design
 Rancangan Penelitian Deskriptif
 Pengertian: metode penelitian yang berusaha menggambarkan dan menginterpretasikan objek apa
adanya (Creswell, 2004).
 Karakteristik : peneliti tidak melakukan kontrol dan tidak memanipulasi variabel penelitian
 Rancangan Penelitian deskriptif : Survey
 Pengertian
 Penelitian yang mengumpulkan data pada saat tertentu (Dane, 2000)
 Penelitian yang tidak melakukan perubahan (tidak ada perlakuan khusus) terhadap
variabel-variabel yang diteliti.
 Tujuan (Kerlinger, 2007):
 Mendeskripsikan keadaan alami saat itu
 Mengidentifikasi secara terukur keadaan sekarang untuk dibandingkan
 Penelitian Deskriptif: Case Studies
 Pengertian:
 Penelitian dengan karakteristik masalah yang berkaitan dengan latar belakang dan kondisi saat
ini dari subjek yang diteliti serta interaksinya dengan lingkungan (Sangadji & Sopiah, 2010).
 Tujuan:
 Melakukan penyelidikan secara mendalam mengenai subjek tertentu untuk memberikan
gambaran yang lengkap.
 Rancangan Penelitian: Naturalistic observational
 Pengertian
 Penelitian berdasarkan pengamatan pada peristiwa sehari-hari
 Contoh: strange situation
 Pendekatan dalam penelitian deskriptif
 Pendekatan Longitudinal
 Subjek diteliti dalam sebuah fase secara berturut-turut dalam waktu yang sama
 Pendekatan Silang (Cross Sectional)
 Pencatatan data terhadap subjek penelitian yang berbeda secara serentak
 Penelitian Korelasional
 Pengertian :
 Tipe penelitian dengan karakteristik masalah berupa hubungan korelasional dua variabel atau
lebih (Sopiah & Sangadji, 2010)
 Tujuan:
 Menentukan adanya asosiasi dan seberapa jauh korelasi yang ada di antara variabel yang diteliti
 Contoh jenis rancangan penelitian korelasional:
 Descriptive-Correlation design
 Predictive design
 Disebut juga penelitian kausal-komparatif
 Penelitian yang menunjukkan arah hubungan dan kekuatan antar variabel
 Kelebihan dan Kekurangan (Stangor, 2011)
Jenis Rancangan Kekurangan

Deskriptif Tidak menguji hubungan antar variabel.


Bisa bersifat tidak etis apabila subjek tidak tahu jika ia sedang diamati
Korelasi Tidak dapat menarik kesimpulan sebab akibat antar variabel yang diteliti

Eksperimental Tidak dapat memanipulasi berbagai macam variabel penting.


Memakan waktu dan uang

Jenis Kelebihan
Rancangan

Deskriptif Memberikan gambaran secara utuh mengenai apa yang terjadi saat itu juga.
Dapat mengembangkan pertanyaan untuk studi lebih lanjut

Korelasi Menguji hubungan variabel yang telah ditentukan sebelumnya dan membuat prediksi.
Dapat menguji berbagai peristiwa sehari-hari

Eksperimenta Dapat menarik kesimpulan mengenai penyebab antar variabel


l
Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif

Paradigma Ilmu
 Kumpulan tentang asumsi, konsep, atau proporsi yang secara logis digunakan oleh peneliti
(Alsa,2003).
 Serangkaian keyakinan yang menjadi tolak ukur perilaku (Guba, 1990).
 Kumpulan longgar tentang asumsi yang secara logis dianut bersama, konsep atau proposisi yang
mengarahkan cara berpikir dan cara penelitian (Bogdan & Biklen, 1982; Moleong, 2000).
 Paradigma  metode penelitian
 Penelitian Kuantitatif  Scientific paradigm (paradigma ilmiah)
 Paradigma kualitatif  naturalistic inquiry (penyelidikan alamiah)
 Metode Ilmiah
 Metode penelitian merupakan ilmu yang mempelajari tentang cara penelitian ilmu tentang alat-alat
dalam suatu penelitian (Muhadjir, 2000)
 Metode ilmiah yang digunakan dalam psikologi adalah pendekatan kuantitatif dan kualitatif
dengan teknik-teknik seperti observasi, wawancara, tes, eksperimen dan survei (Bastaman, 1995)
 Definisi Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif
 Menurut Carmines & Zeller (2006)
 Penelitian Kuantitatif adalah penelitian yang datanya dinyatakan dalam angka dan dianalisis
dengan teknik statistik.
 Penelitian Kualitatif adalah penelitian yang datanya dinyatakan dalam bentuk verbal dan dianalisis
tanpa menggunakan teknik statistik
 Penelitian Kuantitatif
 Seringkali disebut metode ilmiah, empirik, behavioristik positivistik fungsionalis, deduktif, makro,
klasik, tradisional ...(Alsa, 2003).
 Metodologi penelitian kuantitatif bersumber dari wawasan filsafat positivisme (Muhadjir, 1992).
 Analisis secara deduktif umum ke khusus
 Dasar Teoretis Penelitian Kualitatif
 Bersumber pada perspektif fenomenologi (Moleong, 2000)
 Fenomenologi : memahami arti peristiwa dan kaitan-kaitannya terhadap orang-orang biasa dalam
situasi-situasi tertentu
 Fenomenologi  Menekankan aspek subjektif dari perilaku orang
 Analisis secara induktif  khusus ke umum
 Perbedaan Paradigma Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif (Guba & Lincoln, 1981; Moleong,
2000)
 1. Teknik yang digunakan
 Kuantitatif  paradigma ilmiah
 Kualitatif  paradigma alamiah
 2. Kriteria Kualitas
 Paradigma ilmiah  menganut kriteria“rigor” (kesahihan eksternal & internal,
keandalan, objektif)
 Paradigma alamiah  menganut kriteria relevansi (keaslian data)
3. Sumber Teori
 Kuantitatif : A priori  berasal dari asumsi
 Kualitatif : A posteriori  berasal dari bukti nyata
4. Pertanyaan tentang Kausalitas
 Paradigma ilmiah  dapatkah X menyebabkan Y?
 Paradigma alamiah  apa yang terjadi
5. Tipe Pengetahuan yang digunakan
 Kuantitatif: Pengetahuan proposisional -> dapat dinyatakan dalam bentuk bahasa
 Kualitatif: Pengetahuan-yang-diketahui-bersama  intuisi, pemahaman, perasaan
yang tidak dapat dikatakan dengan kata-kata
6. Pendirian
 Kuantitatif: Reduksionis ->mencari jawaban hanya berdasar hipotesis
 Kualitatif : Ekspansionis  terbuka, kompleks dan eksploratif
7. Maksud
 Kuantitatif: Verifikasi  konfirmasi hipotesis
 Kualitatif: Ekspansionis  peneliti sebagai alat pengumpul data

 Perbedaan Penelitian kualitatif dan kuantitatif berdasarkan karakteristik metodologis (Guba &
Lincoln, 1981; Moleong, 2000)
1. Instrumen
 Kuantitatif : Kertas pensil
 Kualitatif: Orang sebagai peneliti
2. Waktu pengumpulan data dan analisis
 Kuantitatif : Sebelum penelitian
 Kualitatif : Selama dan sesudah penelitian
3. Desain
 Kuantitatif desain harus ada sebelum fakta dikumpulkan
 Kualitatif dapat dirubah sewaktu-waktu
4. Gaya
 Intervensi  situasi diatur sedimikian rupa agar bebas dari peristiwa lain
 Seleksi  memilih satu peristiwa tanpa intervensi
5. Latar
 Kuantitatif : biasanya laboratorium
 Kualitatif: alami
6. Perlakuan
 Kuantitatif : stabil dan tidak bervariasi
 Kualitatif: minim perlakuan
7. Satuan Kajian
 Kuantitatif : semua hubungan dinyatakan oleh variabel
 Kualitatif: satuan kajian lebih sederhana
8. Unsur Kontekstual
 Kuantitatif : mengontrol seluruh unsur yang mengganggu
 Kualitatif: dapat ikut campur dalam penelitian
5. Latar
 Kuantitatif : biasanya laboratorium
 Kualitatif: alami
6. Perlakuan
 Kuantitatif : stabil dan tidak bervariasi
 Kualitatif: minim perlakuan
7. Satuan Kajian
 Kuantitatif : semua hubungan dinyatakan oleh variabel
 Kualitatif: satuan kajian lebih sederhana
8. Unsur Kontekstual
 Kuantitatif : mengontrol seluruh unsur yang mengganggu
 Kualitatif: dapat ikut campur dalam penelitian
 Karakteristik Penelitian Kualitatif (Alsa, 2003)
1. Setting alamiah
2. Peneliti sebagai instrumen penelitian
3. Data bersifat deskriptif
4. Lebih memperhatikan proses daripada hasil penelitian
5. Menganalisa data secara induktif
6. Pemaknaan sangat penting
7. Pentingnya kontak personal langsung dengan subyek
8. Berorientasi pada kasus yang unik
9. Biasanya merupakan penelitian lapangan
 Penelitian Kuantitatif (Patton, 1987)
 metode kuantitatif dalam operasionalnya menggunakan pengukuran yang terstandar yang cocok
untuk membedakan sejumlah pendapat atau pengalaman ke dalam kategori respon yang ditetapkan
sebelumnya.
 keuntungan : kemampuan untuk mengukur reaksi sejumlah orang dalam suatu jumlah pertanyaan
yang terbatas sehingga memudahkan dalam perbandingan dan pengumpulan data secara statistik.
 Keuntungan Metode Penelitian Kuantitatif (Suryabrata, 1982)
 Objektif
 Hasilnya bersifat detail dan tepat
 Lebih mudah dikomunikasikan
 Penggunaannya lebih murah
 Kelebihan dan Kekurangan
 Pendekatan Kuantitatif
 Kelebihan : objektif
 Kekurangan : kurang dapat menjelaskan mengapa suatu peristiwa terjadi.
 Pendekatan kualitatif
 Kelebihan : menjelaskan sebab
 Kekurangan : Hasil penelitian sangat tergantung pada kualitas peneliti (terkait
metode dan pengalaman) 2) Memakan waktu lama.

aParadigma Ilmu

Paradigma ilmu adalah kumpulan tentang asumsi, konsep atau proporsi yang secara logis digunakan oleh
peneliti (Alsa, 2003). Sedangkan menurut Guba (1990), paradigm ilmu merupakan serangkaian keyakinan
yang menjadi tolak ukur perilaku. Berdasarkan Bogdan & Biklen, 1982; Moleong, 2000). Paradigma : metode
penelitian. Penelitian kuantitatif termasuk ke dalam paradigm ilmiah sedangkan penelitian kualitatif termasuk
dalam paradigm alamiah.

Metode Ilmiah

Metode penelitian merupakan ilmu yang mempelajari tentang cara penelitian ilmu tentang alat-alat
dalam suatu penelitian (Muhadjir, 2000). Metode ilmiah yang digunakan dalam psikologi adalah pendekatan
kuantitatif dan kualitatif dengan teknik-teknik seperti observasi, wawancara, tes, eksperimen, dan survei
(Bastaman, 1995).

Definisi Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif

Menurut Carmines & Zeller (2006), penelitian kuantitatif adalah penelitian yang datanya dinyatakan dalam
angka dan dianalisis dengan teknik statistik. Sedangkan penelitian kualitatif adalah penelitian yang datanya
dinyatakan dalam bentuk verbal dan dianalisis tanpa menggunakan teknik statistik.

PENELITIAN KUANTITATIF

Penelitian kuantitatif seringkali disebut metode ilmiah, empirik, behavioristik positivistik fungsionalis,
deduktif, makro, klasik, tradisional (Alsa, 2003). Metodologi penelitian kuantitatif bersumber dari wawasan filsafat
positivisme (Muhadjir, 1992). Analisis penelitian kuantitatif dilakukan secara deduktif umum ke khusus.
Metode kuantitatif dalam operasionalnya menggunakan pengukuran yang terstandar yang cocok untuk
membedakan sejumlah pendapat atau pengalaman ke dalam kategori respon yang ditetapkan sebelumnya.
Keuntungan : kemampuan untuk mengukur reaksi sejumlah orang dalam suatu jumlah pertanyaan yang
terbatas sehingga memudahkan dalam perbandingan dan pengumpulan data secara statistik. Selain itu,
metode penelitian kuantitatif juga menghasilkan data yang bersifat objektif, hasilnya bersifat detail dan tepat,
lebih mudah dikomunikasikan dan penggunaannya lebih murah.

PENELITIAN KUALITATIF
Penelitian Kualitatif bersumber pada perspektif fenomenologi (Moleong, 2000). Fenomenologi berarti
memahami arti peristiwa dan kaitan-kaitannya terhadap orang-orang biasa dalam situasi-situasi tertentu.
Fenomenologi menekankan aspek subjektif dari perilaku orang. Analisis penelitian kualitatif dilakukan secara
induktif  khusus ke umum. Karakteristik penelitian kualitatif (Alsa, 2003) :

1. Setting alamiah
2. Peneliti sebagai instrumen penelitian
3. Data bersifat deskriptif
4. Lebih memperhatikan proses daripada hasil penelitian
5. Menganalisa data secara induktif
6. Pemaknaan sangat penting
7. Pentingnya kontak personal langsung dengan subyek
8. Berorientasi pada kasus yang unik
9. Biasanya merupakan penelitian lapangan
Pendekatan Kuantitatif Pendekatan Kualitatif
Kelebihan Objektif Menjelaskan sebab
Kelemahan Kurang dapat menjelaskan mengapa Hasil penelitian sangat bergantung
suatu peristiwa terjadi pada kualitas peneliti (terkait metode
dan pengalaman), serta
membutuhkan waktu yang lama
Teknik yang digunakan Paradigma ilmiah Paradigma alamiah
Kriteria kualitas Menganut kriteria “rigor” (kesahihan Menganut kriteria relevansi (keaslian
1 eksternal dan internal, keandalan, data)
objektif)
Sumber Teori A priori (berasal dari asumsi) A posteriori (berasal dari bukti nyata)
Pertanyaan tentang Kausalitas Dapatkah X menyebabkan Y? Apa yang terjadi?
Tipe Pengetahuan yang digunakan Pengetahuan proposisional – dapat Pengetahuan yang diketahui bersama
dinyatakan dalam bentuk bahasa (intuisi, pemahaman, perasaan yang
tidak dapat dikatakan dengan kata-
kata)
Pendirian Reduksionis (mencari jawaban hanya Ekspansionis (terbuka, kompleks, dan
berdasar hipotesis) eksploratif)
Maksud Verifikasi (konfirmasi hipotesis) Ekspansionis (peneliti sebagai alat
pengumpul data)
Instrumen Kertas pensil Orang sebagai peneliti
Waktu pengumpulan data dan Sebelum penelitian Selama dan sesudah penelitian
analisis
Desain Desain harus ada sebelum fakta Dapat dirubah sewaktu-waktu
2 dikumpulkan
Gaya Intervensi (situasi diatur sedemikian Seleksi (memilih satu peristiwa tanpa
rupa agar bebas dari peristiwa lain) intervensi)
Latar Biasanya Laboratorium Alami
Perlakuan Stabil dan tidak bervariasi Minim perlakuan
Satuan kajian Semua hubungan dinyatakan oleh Satuan kajian lebih sederhana
variable
Unsur Kontekstual Mengontrol seluruh unsur yang Dapat ikut campur dalam penelitian
mengganggu
*Ket : 1 ( perbedaan paradigma) 2 (perbedaan berdasarkan karakteristik metodologis)
Eksperimental (True,
Quasi, Pre)

Kuantitatif
Deskriptif

Correlational

Klasifikasi
Penelitian

Fenomenologis
Kualitatif
Studi Etnografi

Grounded Theory

RANCANGAN PENELITIAN EKSPERIMEN

Penelitian eksperimen adalah suatu penelitian dimana peneliti sengaja membangikitkan/membuat


suatu kejadian, lalu meneliti akibatnya. Penelitian eksperimen adalah metode sistematis guna membangun
hubungan yang mengandung fenomena sebab akibat (Sukardi,2003). Tujuan dari penelitian eksperimen
adalah menurunkan prinsip-prinsip umum teoritis ke dalam ilmu terapan yang sesuai dengan permasalahan
yang dihadapi.

Jenis rancangan penelitian eksperimen

 Eksperimen sungguhan : ada kelompok kontrol dan kelompok eksperimental.


 Eksperimen semu (quasi-experiment) : jika situasi dan subjek tidak memungkinkan untuk diberi
manipulasi.
 Contoh desain : classic experimental design

RANCANGAN PENELITIAN DESKRIPTIF


Penelitian deskriptif adalah metode penelitian yang berusaha menggambarkan dan
menginterpretasikan objek apa adanya (Creswell, 2004). Karakteristik penelitian deskriptif adalah peneliti
tidak melakukan kontrol dan tidak memanipulasi variable penelitian. Contoh, prevalensi dari suatu kejadian
(berapa banyak/berapa persen; rata-rata, frekuensi, standar deviasi). Cara menginterpretasikan hasil
penelitian deskriptif adalah dengan menggunakan diagram dan table (hanya menjelaskan subjeknya).

Jenis rancangan penelitian deskriptif


 Survey : penelitian yang mengumpulkan data pada saat tertentu (Dane, 2000). Penelitian deskriptif
menggunakan survey tidak melakukan perubahan (tidak ada perlakuan khusus) terhadap variabel-
variabel yang diteliti. Tujuan dari melakukan survey (Kerlinger, 2007) yaitu untuk mendeskripsikan
keadaan alami saat itu dan mengidentifikasi secara terukur keadaan sekarang untuk dibandingkan.
 Case studies (Studi Kasus) : penelitian dengan karakteristik masalah yang berkaitan dengan latar
belakang dan kondisi saat ini dari subjek yang diteliti serta interaksinya dengan lingkungan (Sangadji &
Sopiah, 2010). Tujuan studi kasus adalah untuk melakukan penyelidikan secara mendalam mengenai
subjek tertentu untuk memberikan gambaran yang lengkap.
 Naturalistic Observational : penelitian yang berdasarkan pengamatan pada peristiwa sehari-hari tanpa
intervensi, contohnya pada strange situation.
Pendekatan dalam penelitian deskriptif
a) Pendekatan longitudinal : subjek diteliti dalam sebuah fase secara berturu-turut dalam waktu yang
sama (diikuti dalam jangka panjang).
b) Pendekatan silang (cross sectional) : pencatatan data terhadap subjek penelitian yang berbeda secara
serentak.
Contoh : penelitian kepuasan pernikahan selama 10 tahun. Dengan pendekatan longitudinal, pasangan
diteliti sejak saat baru menikah hingga setelah 10 tahun menikah (selama). Sedangkan pendekatan cross
sectional meneliti 10 kelompok yang tiap kelompok mewakili tahun pernikahan. Kelebihan longitudinal
yaitu dapat melihat progress sehingga benar-benar tahu perkembangan subjek, sedangkan kekurangan
nya adalah memakan waktu dan biaya yang lama sehingga tidak efisien, selain itu subjek juga dapat drop
karena lamanya waktu penelitian. Kelebihan cross sectional ada pada efisiensi waktu, sedangkan
kekurangan nya ada pada posisi awal subjek yang berbeda-beda jadi tiap subjek dapat menjadi berbeda
(gak bisa disimpulkan sebagai satu kesatuan yang sama).

RANCANGAN PENELITIAN KORELASIONAL


Penelitian korelasional adalah tipe penelitian dengan karakteristik masalah berupa hubungan
korelasional dua variabel atau lebih (Sopiah & Sangadji, 2010). [meneliti tentang hubungan yang bisa
diprediksi]. Tujuan penelitian korelasional ini adalah menentukan adanya asosiasi dan seberapa jauh korelasi
yang ada di antara variabel yang diteliti.
Contoh jenis rancangan penelitian korelasional yaitu descriptive-correlation design, predictive design.
Penelitian korelasional juga disebut sebagai penelitian kausal-komparatif, penelitian yang menunjukkan arah
hubungan dan kekuatan antar variabel.

Deskriptif (variabel) – Korelasional (hubungan antar dua atau lebih variabel)

Kelebihan dan kekurangan Jenis Penelitian Kuantitatif

Anda mungkin juga menyukai