Anda di halaman 1dari 146

METODE PENELITIAN

STATISTIK DASAR
KAMRIANTI RAMLI, S.Pd.,M.Pd
A. DIAN ANGRAENI, S.Pd.,M.Pd
KONTRAK PENELITIAN
• KEHADIRAN
• TUGAS INDIVIDU (MEMBUAT PROPOSAL
PENELITIAN)
• TUGAS KELOMPOK
• MID
• UJIAN SEMESTER
• KEAKTIFAN
TUJUAN
• MEMAHAMI KONSEP DASAR PENELITIAN
• MEMAHAMI STATISTIK DASAR
• MENCARI HASIL-HASIL PENELITIAN YANG
RELEVAN DENGAN PRAKTIK KEBIDANAN
• MEMBACA LITERATUR DAN HASIL PENELITIAN
YANG RELEVAN DENGAN PRAKTIK KEBIDANAN
MATERI SEMESTER
• PENGANTAR METODE PENELITIAN
• PROBLEM
• TEORY
• HIPOTESIS
• VARIABEL
• DESIGN MODEL
• INSTRUMEN
• POPULASI SAMPEL
• DATA
• ANALISISA
• LAPORAN PEMBUATAN PROPOSAL
PENGERTIAN METODE
PENELITIAN
METODE PENELITIAN

Cara ilmiah untuk


mendapatkan data
dengan tujuan dan
kegunaan tertentu
CARA ILMIAH
Didasarkan pada ciri-ciri keilmuan

RASIONAL

EMPIRIS

SISTEMATIS
RASIONAL
EMPIRIS
Dapat diamati oleh indera manusia
SISTEMATIS
Langkah-langkah tertentu yang bersifat logis
DATA
Data empiris
valid
Mengukur yang seharusnya diukur

reliabel
Instrumen yang konsisten,
hasilnya sama
TUJUAN
• PENEMUAN
• PEMBUKTIAN
• PENGEMBANGAN
KEGUNAAN
• MEMAHAMI
• MEMECAHKAN
• MENGANTISIPASI MASALAH
MENGAPA PERLU PENELITIAN
teory

PROBLEM HIPOTESIS BERDASARKAN


FINDING
finding
VARIABEL

DESIGN MODEL
tolak INSTRUMEN

terima
SAMPEL

REPORT/LAPORAN
DATA

ANALISIS
FINDING
JENIS-JENIS METODE
PENELITIAN
AKADEMIS
BIDANG
PROFESIONAL

INSTITUSIONAL

MURNI
TUJUAN TERAPAN

SURVEY

EKSPERIMEN
JENIS-JENIS METODE
PENELITIAN NATURALISTIK

DESKRIPTIF
TINGKAT KOMPARATIF
EKPLANASI
ASOSIATIF

CROSS SECTIONAL
WAKTU LONGITUDINAL
KEDUDUKAN METODE PENELITIAN
EKSPERIMEN, SURVEY, NATURALISTIK

Metode Metode
Metode
survey naturalistik
eksperimen

Tempat di Tempat Tempat


lab ada alamiah alamiah
perlakuan (tidak di tidak ada
lab) ada perlakuan
perlakuan
METODE KUANTITATIF METODE KUALITATIF
Metode yang berisi data Metode yang berkenaan
penelitian berupa angka- dengan interpretasi
angka dan analisis terhadap data yang
menggunakan statistik ditemukan di lapangan
PENELITIAN EKSPERIMEN PENELITIAN NATURALISTIK
PENELITIAN SURVEY
KARAKTERISTIK METODE KUANTITATIF
DAN KUALITATIF
NO METODE KUANTITATIF METODE KUALITATIF
1 A. DESAIN A. DESAIN
a. Spesifik, jelas, rinci a. Umum
b. Ditentukan secara mantap sejak b. Fleksibel
awal c. Berkembang, dan muncul dalam
c. Menjadi pegangan langkah demi proses penelitian
langkah
2 B. TUJUAN B. TUJUAN
a. Menunjukkan hubungan antar a. Menemukan pola hubungan yang
variabel bersifat interaktif
b. Menguji teori b. Menemukan teori
c. Mencari generalisasi yang c. Menggambarkan realitas yang
mempunyai nilai prediktif kompleks
d. Memperoleh pemahaman makna
KARAKTERISTIK METODE KUANTITATIF
DAN KUALITATIF
NO METODE KUANTITATIF METODE KUALITATIF
1 C. TEKNIK PENGUMPULAN DATA C. TEKNIK PENGUMPULAN DATA
a. Kuesioner a. Participant observation
b. Observasi dan wawancara b. In depth interview
terstruktur c. Dokumentasi
d. tringulasi
2 D. INSTRUMEN PENELITIAN D. INSTRUMEN PENELITIAN
a. Test, angket, wawancara terstruktur a. Peneliti sebagai instrumen (human
b. Instrumen yang telah terstandar instrument)
b. Buku catatan, tape recorder,
camera, handycam, dll
Triangulasi merupakan usaha mengecek kebenaran data atau
informasi yang diperoleh peneliti dari berbagai sudut
pandang yang berbeda
KARAKTERISTIK METODE KUANTITATIF
DAN KUALITATIF
NO METODE KUANTITATIF METODE KUALITATIF
1 E. DATA E. DATA
a. Kuantitatif a. Deskriptif kualitatif
b. Hasil pengukuran variabel yang b. Dokumen pribadi, catatan
dioperasionalkan dengan lapangan, ucapan, dan tindakan
menggunakan instrumen responden, dokumen, dll
2 F. SAMPEL F. SAMPEL
a. Besar a. Kecil
b. Representatif (mewakili) b. Tidak representatif
c. Sedapat mungkin random c. Purposive, snowball
d. Ditentukan sejak awal d. Berkembang selama proses
penelitian
KARAKTERISTIK METODE KUANTITATIF
DAN KUALITATIF
NO METODE KUANTITATIF METODE KUALITATIF
1 G. ANALISIS G. ANALISIS
a. Setelah selesai pengumpulan data a. Terus menerus sejak awal sampai
b. Deduktif akhir penelitian
c. Menggunakan statistik untuk b. Induktif
menguji hipotesis c. Mencari pola, model, thema, teori
2 H. HUBUNGAN DENGAN RESPONDEN H. HUBUNGAN DENGAN RESPONDEN
a. Dibuat berjarak, bahkan sering a. Empati, akrab supaya memperoleh
tanpa kontak supaya obyektif pemahaman
b. Kedudukan peneliti lebih tinggi dari b. Kedudukan sama bahkan sebagai
responden guru, konsultan
c. Jangka pendek sampai hipotesis c. Jangka lama, sampai datanya
dapat dibuktikan jenuh, dapat ditemukan hipotesis
atau teori
KARAKTERISTIK METODE KUANTITATIF
DAN KUALITATIF
NO METODE KUANTITATIF METODE KUALITATIF
9 I. USULAN DESAIN I. USULAN DESAIN
a. Luas dan rinci a. Singkat
b. Literatur berhubungan dengan b. Literatur yang digunakan bersifat
masalah dan variabel yang diteliti sementara
c. Prosedur yang spesifik c. Prosedur bersifat umum
d. Masalah yang dirumuskan spesifik d. Masalah bersifat sementara dan
dan jelas akan ditemukan setelah studi
e. Hipotesis jelas pendahuluan
f. Ditulis secara rinci dan jelas e. Tidak dirumuskan hipotesis
sebelum terjun ke lapangan f. Fokus penelitian ditetapkan
setelah data awal dari lapangan
KARAKTERISTIK METODE KUANTITATIF
DAN KUALITATIF
NO METODE KUANTITATIF METODE KUALITATIF
1 J. KAPAN PENELITIAN DIANGGAP J. KAPAN PENELITIAN DIANGGAP
SELESAI SELESAI
Setelah semua kegiatan yang Setelah tidak ada data yang dianggap
direncanakan dapat diselesaikan baru/jenuh
2 K. KEPERCAYAAN TERHADAP HASIL K. KEPERCAYAAN TERHADAP HASIL
PENELITIAN PENELITIAN
Pengujian validitas dan realiabilitas Pengujian kredibilitas, depenabilitas,
instrumen proses dan hasil penelitian
MASALAH
MASALAH
Kesenjangan antara yang
seharusnya terjadi dan kenyataan
yang ada
SUMBER MASALAH
Bacaan, pertemuan ilmiah, pengalaman,
pengamatan, pemegang otoritas, intuisi
RUMUSAN MASALAH YANG BAIK
• BERTANYA
• PADAT MAKNA
• PENGUMPULAN DATA SINKRON DENGAN
JUDUL
CONTOH RUMUSAN MASALAH
• RUMUSAN MASALAH DESKRIPTIF
1. Seberapa baik kinerja ibu dalam mengasuh
anak? Judul:Kinerja Ibu dalam Mengasuh Anak
2. Seberapa tinggi tingkat kepuasaan ibu hamil
terhadap pelayanan kesehatan di Puskesmas
Balangnipa? Judul:Tingkat Kepuasaan ibu hamil
terhadap pelayanan kesehatan di Puskesmas
Balangnipa
3. Bagaimanakah sikap remaja terhadap seks
pranikah? Judul:Sikap remaja terhadap seks
pranikah
CONTOH RUMUSAN MASALAH
• RUMUSAN MASALAH KOMPARATIF
1. Adakah perbedaan pengetahuan tentang
seks pranikah antara siswa SMP dan
SMA?(variabel penelitian adalah
pengetahuan tentang seks pranikah pada
dua sampel yaitu SMP dan SMA)
2. Adakah perbedaan pengetahuan menyusui
antara ibu di Kota dan di Desa?(satu variabel
dua sampel)
CONTOH RUMUSAN MASALAH
• RUMUSAN MASALAH ASOSIATIF
1. Adakah hubungan antara rumah yang dekat rel
kereta api dengan jumlah anak?
Judul: Hubungan antara rumah yang dekat rel
kereta api dengan jumlah anak
2. Adakah pengaruh pendidikan orang tua
terhadap prestasi belajar anak? (pendidikan
orangtua variabel independen dan prestasi belajar
variabel dependen)
Judul: Pengaruh pendidikan orang tua terhadap
prestasi belajar anak di SD
CONTOH RUMUSAN MASALAH
• RUANG LINGKUP PENULISAN ASKEB
Dalam ruang lingkup penulis menggambarkan
kasus apa yang akan ditulis beserta batasan-
batasannya serta relevansinya dengan latar
belakang disiplin ilmu (sesuai judul)
Contoh
• Adapun ruang lingkup penulisan dalam
penyusunan karya tulis ilmiah ini, penulis
membatasi pada Asuhan Kebidanan Bayi Baru
Lahir Bayi Ny “…” dengan BBLR di Rumah Sakit
Umum Daerah Kabupaten Sinjai Tanggal....”.
LATAR BELAKANG
LATAR BELAKANG
• KTI, pentingnya persoalan diangkat. Misalnya
pentingnya menyusui
WHO
SURVEI KESEHATAN INDONESIA
RISET KESEHATAN PROPINSI
RISET KESEHATAN KABUPATEN
RISET KESEHATAN RUMAH
SAKIT/PUSKESMAS
LATAR BELAKANG
• Latar belakang perlu ditulis alasan mengapa dan
bagaimana masalah itu dipilih. Pertanyaan mengapa
berkenaan dengan alasan rasional dan empiris
pentingnya masalah tersebut dijadikan studi kasus
untuk kepentingan pengetahuan, profesi, dan
pembangunan dll. Penulis harus mampu
menggambarkan pentingnya masalah tersebut yang
dikupas dengan bentuk piramida terbalik; mulai dari
masalah global sampai lebih spesifik. Pada akhir latar
belakang biasanya tertulis “Berdasarkan uraian
tersebut di atas, dianggap penting melakukan
penelitian tentang “ .............”.
TUJUAN PENELITIAN
• ASKEB
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
TUJUAN PENELITIAN
• EKSPERIMEN
Contoh:
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka
tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini
adalah:
1. Untuk mengetahui .........
2. Untuk mengetahui .....
MANFAAT PENELITIAN
UNTUK ASKEB DAN EKSPERIMEN
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi
manfaat sebagai berikut:
• Bagi instansi kesehatan, ...
• Bagi akademik, .....
• Bagi institusi, ....
• Bagi peneliti, ....
VARIABEL PENELITIAN
VARIABEL PENELITIAN

SUATU SIFAT ATAU NILAI DARI ORANG, OBYEK ATAU


KEGIATAN YANG MEMPUNYAI VARIASI TERTENTU YANG
DITETAPKAN OLEH PENELITI UNTUK DIPELAJARI DAN
KEMUDIAN DITARIK KESIMPULANNYA
MACAM-MACAM VARIABEL
VARIABEL INDEPENDEN (STIMULUS, PREDIKTOR, ANTECEDENT, BEBAS)
Variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahannya atau timbulnya
variabel dependen (terikat)
VARIABEL DEPENDEN (OUTPUT, KRITERIA, KONSEKUEN, TERIKAT)
Variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas
VARIABEL MODERATOR
Variabel yang mempengaruhi (memperkuat dan memperlemah) hubungan antara
variabel independen dengan dependen)
VARIABEL INTERVENING
Variabel yang mempengaruhi hubungan antara variabel independen dengan
dependen menjadi hubungan yang tidak langsung dan tidak dapat diamati dan diukur
VARIABEL KONTROL
Variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga hubungan variabel
independen terhadap dependen tidak dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak diteliti.
TENTUKAN VARIABEL DEPENDEN DAN
VARIABEL INDEPENDEN
• HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DAN
PENYESUAIAN DIRI PADA REMAJA DI ISLAMIC
BOARDING SCHOOL SMPIT DAARUL HIKMAH
BONTANG
• HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN
TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN
PERILAKU SEKSUAL BERISIKO PADA REMAJA DI
SMK NEGERI 4 YOGYAKARTA
PARADIGMA PENELITIAN
POLA PIKIR YANG MENUNJUKKAN HUBUNGAN
ANTARA VARIABEL YANG AKAN DITELITI YANG
SEKALIGUS MENCERMINKAN JENIS DAN
JUMLAH RUMUSAN MASALAH YANG PERLU
DIJAWAB MELALUI PENELITIAN, TEORI YANG
DIGUNAKAN UNTUK MERUMUSKAN HIPOTESIS,
JENIS DAN JUMLAH HIPOTESIS, DAN TEKNIK
ANALISIS STATISTIK YANG AKAN DIGUNAKAN
JIKA TERDIRI 1 VARIABEL INDEPENDEN
DAN 1 DEPENDEN
X = KUALITAS OVARIUM Y= JUMLAH ANAK
A. Jumlah rumusan masalah deskriptif ada dua,
dan asosiatif ada satu
1. Deskriptif (kualitas ovarium dan jumlah anak)
2. Asosisatif (Bagaimanakah hubungan atau
pengaruh kualitas ovarium dengan jumlah
anak yang dihasilkan)
B. Teori yang digunakan ada dua, yaitu teori
tentang ovarium dan jumlah anak
C. Hipotesis
1. Deskriptif
a. Kualitas ovarium sangat baik
b. jumlah anak lebih dari satu
2. Asosiatif
Ada hubungan yang positif antara kualitas ovarium
dengan jumlah anak
D. Teknik Analis Data
1. Hipotesis deskriptif, bila datanya berbentuk
interval dan ratio, maka pengujian hipotesis
menggunakan t-test one sampel
2. Hipotesis asosiatif, bila data ke dua variabel
berbentuk interval atau ratio, maka
menggunakan teknik statistik korelasi
Product Moment
LANDASAN TEORI
TEORI
Teori adalah alur logika atau penalaran, yang
merupakan konsep, definisi, dan proposisi yang
disusun secara sistematis
FUNGSI TEORI
• Explanation
• Prediction
• Control
CIRI-CIRI TEORI YANG BAIK
• A theoritical system must permit deduction which
be tested emperically
• A theory must be compatible both with
observation and with previously validated theory
• Theories must be stated in simple terms, that
theory is best which explains the most in the
simplest form
• Scientific theories must be based on empirical
facts and relatinship
KEGUNAAN TEORI DALAM
PENELITIAN
• Theory narrows the range of fact we need to study
• Theory suggest which research approaches are likely to
yield the greatest meaning
• Theory suggest a system for the research to impose on
data in order to classify them in the most meaningful
way
• Theory summarizes what is known about object of
study and states the uniformities that lie beyond
immediate observation
• Theory can be used to predict further fact that should
be found
LANGKAH-LANGKAH
MENDESKRIPSIKAN TEORI
• Tetapkan nama variabel yang diteliti, dan jumlah
variabelnya
• Cari sumber-sumber bacaan (buku, kamus,
ensiklopedia, jurnal ilmiah, laporan penelitian,
skripsi, tesis, disertasi) yang sebanyak-banyaknya
dan relevan denga variabel yang diteliti
• Cari definisi setiap variabel yang akan diteliti pada
setiap sumber bacaan, bandingkan antara satu
sumber dengan sumber yang lain, dan pilih
definisi yang sesuai dengan penelitian yang akan
dilakukan
• Baca seluruh isi topik buku yang sesuai dengan
variabel yang akan diteliti, lakukan analisa,
renungkan, dan buatlah rumusan dengan
bahasa sendiri tentang isi setiap sumber data
yang dibaca
• Deskripsikan teori-teori yang telah dibaca dari
berbagai sumber ke dalam bentuk tulisan
dengan bahasa sendiri
KERANGKA BERFIKIR
KERANGKA BERFIKIR
• Model konseptual tentang bagaimana teori
berhubungan dengan berbagai faktor yang
telah diidentifikasi sebagai masalah yang
penting
KERANGKA YANG BAIK
• Variabel yang akan diteliti harus dijelaskan
• Menunjukkan hubungan antar variabel yang
diteliti dan ada teori yang mendasari
• Menjelaskan apakah hubungan antar variabel
itu positif atau negatif, berbentuk simetris,
kausal, interaktif (timbal balik)
• Dinyatakan dalam bentuk paradigma
penelitian
KERANGKA BERFIKIR DAN VARIABEL
• Jika hanya satu variabel, maka yang dilakukan
peneliti mengemukakan deskripsi teoritis
untuk masing-masing variabel, juga
argumentasi terhadap variasi besaran variabel
yang diteliti
KERANGKA BERFIKIR DAN VARIABEL
• Jika hanya dua variabel, maka
a. rumuskan variabelnya
b. Baca buku dan hasil penelitian
c. Analisis teori dan hasil penelitian
d. Analisis komparatif
e. Buat kesimpulan teori dan hasil penelitian
f. Kerangka berfikir
g. Perumusan hipotesis
Contoh Penulisan di Tinjauan Pustaka
• Menurut WHO (1992) dalam Pinem
(2009:29) sehat adalah suatu keadaan
sejahtera fisik, mental, dan sosial yang utuh,
bukan hanya bebas dari penyakit atau
kecacatan, dalam segala aspek yang
berhubungan dengan sistem reproduksi,
fungsi, serta prosesnya.
Contoh Penulisan di Tinjauan Pustaka
• Menurut WHO (1992) dalam Pinem
(2009:29) sehat adalah suatu keadaan
sejahtera fisik, mental, dan sosial yang utuh,
bukan hanya bebas dari penyakit atau
kecacatan, dalam segala aspek yang
berhubungan dengan sistem reproduksi,
fungsi, serta prosesnya.
Contoh Penulisan di Tinjauan Pustaka
Menurut Notoatmodjo (2003:3) membagi 6
tingkat pengetahuan. Ada 6 tingkat
pengetahuan yang dicapai dalam domain
kognitif, yaitu:
1. Tahu
2. Memahami
Contoh Penulisan Daftar Pustaka
ETIKA PENELITIAN
• Informed consent
bentuk persetujuan antara peneliti dengan
responden penelitian
• Anonimity (Tanpa Nama)
Tidak mencantumkan nama pasien
• Confidentiality (Kerahasiaan)
Data yang didapat harus bersifat rahasia
METODE PENELITIAN
BAB III
DESAIN PENELITIAN
• METODE KUALITATIF
• METODE KUANTITATIF
METODE KUALITATIF
CIRI-CIRI METODE KUALITATIF:
A. Instrumennya di peneliti sendiri
B. Data berupa kata-kata, narasi, gambar
C. Bersifat induktif
METODE KUALITATIF
JENIS METODE PENELITIAN KUALITATIF
1. FENOMENOLOGIK
2. HISTORIS
METODE KUALITATIF
1. FENOMENOLOGIK
Bersifat induktif, deskriptif, dikembangkan dari
sebuah fenomena.
Tujuan untuk mengetahui gambaran secara
keseluruhan
Contoh: gambaran pengalaman seseorang
tentang rasa nyeri dalam kehidupannya
METODE KUALITATIF
2. HISTORIS
Bersifat narasi dan dianalisis berdasarkan
kejadian masa lalu.
Data dari catatan, dokumen, laporan dan benda
benda sejarah.
METODE KUANTITATIF
METODE KUANTITATIF
• DESKRIPTIF
• KORELASI
• KOMPARASI
• KUASI EKSPERIMEN
• EKSPERIMEN
DESKRIPTIF
KEGUNAAN
1. Mendapatkan makna baru
2. Menggambarkan kategori suatu masalah
3. Menjelaskan frekuensi suatu kejadian dari
sebuah fenomena
BENTUK PENELITIAN DESKRIPTIF
• SURVEY
• CASE STUDY
KELEBIHAN SURVEY
• Melibatkan sejumlah orang yang cukup besar
sehingga generalisasi dapat dibuat dan
dipertanggungjawabkan
• Alat pengumpul data : kuesioner, wawancara,
observasi
• Sering muncul masalah yang tidak diduga,
sehingga dapat melakukan eksplorasi
• Dapat membenarkan atau menolak teori tertentu
• Biaya dan teknik relatif murah dan mudah
KEKURANGAN SURVEY
• Penelitian tidak mendalam
• Responden penelitian dapat berubah-ubah
sesuai dengan situasi saat itu
• Tidak ada jaminan semua populasi menjadi
responden
KELEBIHAN CASE STUDY
• Diperoleh seluruh aspek kehidupan
• Aspek yang diteliti lebih spesifik
• Dapat menggunakan semua cara
pengumpulan data
• Biaya relatif murah karena spesifikasi aspek
yang dieliti
KEKURANGAN CASE STUDY
• Generalisasi sulit dilakukan dan
dipertanggungjawabkan karena kecilnya
jumlah sampel
• Waktu lebih lama karena banyak
menggunakan metode pengumpulan data
CONTOH JUDUL
• GAMBARAN TENTANG PELAKSANAAN
PENYULUHAN IMUNISASI
• GAMBARAN TENTANG BAGAIMANA
PERAWATAN TALI PUSAT YANG DILAKUKAN DI
RUANG NEONATUS
KORELASI
• TUJUAN
Untuk mendapatkan gambaran tentang
hubungan antara dua atau lebih variabel
penelitian
DESAIN PENELITIAN KORELASI
• DESAIN KORELASI DESKRIPTIF
• DESAIN KORELASI PREDIKTIF
DESAIN KORELASI DESKRIPTIF
• TUJUAN
Mengetahui hubungan yang terjadi pada sebuah
fenomena.
CONTOH
Faktor-faktor yang berhubungan dengan
tingginya drop out imunisasi DPT bayi Di Desa
Sinjai
ORANG TUA PENDIDIKAN

PEKERJAAN DROP OUT DPT

PENGETAHUAN IMUNISASI
DESAIN KORELASI PREDIKTIF
• TUJUAN
Ingin mengetahui fenomena hubungan sebab
akibat
CONTOH
Analisis hubungan antara besarnya gaji dan
motivasi kerja perawat di RS Medika
KOMPARASI
• Untuk mencari perbandingan antara dua
sampel atau dua uji coba pada objek
penelitian
JENIS DESAIN KOMPARASI
• DESAIN KOHORT
• DESAIN CASE CONTROL
DESAIN KOHORT
• Data yang dikumpulkan bersifat longitudinal
• Berguna untuk mencari perbedaan antara dua
kelompok yang memiliki faktor berbeda
CONTOH DESAIN KOHORT

MEROKOK

KETAHANAN
BUMIL
FREKUENSI SAKIT
SAAT INI
BB BAYI

TIDAK
MEROKOK

DIOBSERVASI SELAMA 1 TAHUN


DESAIN CASE CONTROL
• Kebalikan dari desain kohort
• Contoh
Penelitian tentang faktor resiko bumil perokok
terhadap kejadian BBLR.
Bayi yang lahir dikelompokkan menjadi BBLR
dan BB normal kemudian dilakukan penelurusan
pada ibu bayi yang merokok
FAKTOR RESIKO KONDISI SAAT INI

MEROKOK BBLR

MEROKOK BB NORMAL
KUASI EKSPERIMEN/PRA EKSPERIMEN
• TUJUAN
Untuk menjelaskan atau mengklarifikasi
terjadinya sebuah hubungan dan menjelaskan
hubungan sebab sehingga dapat dijadikan
sebagai dasar memprediksi sebuah fenomena.
DESAIN KUASI EKSPERIMEN
• DESAIN SATU KELOMPOK POST TEST/ONE
SHOT CASE STUDY
• DESAIN SATU KELOMPOK PRE-POST TES
• THE STATIC GROUP COMPARASION
DESAIN SATU KELOMPOK POST TEST
• Merupakan sebuah perlakuan atau uji coba
dilakukan pada sebuah kelompok tanpa
kelompok kontrol
• Contoh: Efek penggunaan komunikasi
teraupetik pada tingkat kepuasaan pasien
dalam pelayanan keperawatan
Komunikasi teraupetik pasien di Kepuasaan Pasien setelah uji
uji coba coba
DESAIN SATU KELOMPOK PRE POST
TES
• Melakukan penilaian atau pengukuran pada
kelompok yang ingin diteliti sebelum di uji
coba lalu dinilai kembali
• Contoh: Perbedaan tingkat kepuasaan pasien
pada pelayanan keperawatan sebelum dan
sesudah dilakukan komunikasi teraupetik
Komunikasi
Kepuasaan pasien Kepuasaan pasien
teraupetik pasien di
sebelum di uji coba setelah uji coba
uji coba
THE STATIC GROUP COMPARASION
• Meneliti pengaruh dari sebuah uji coba
terhadap sekelompok objek penelitian dengan
membandingkannya pada kelompok kontrol
Pasien Incontinensia Latihan Kaegel Kondisi saat ini
Kelompok uji

Pasien Incontinesia Tak Latihan kaegel Kondisi saat ini


Kelompok kontrol
EKSPERIMEN
• Bersifat objektif
• Sistematis
• Terkontrol
• Terdiri atas dua kelompok (K I: diberi tindakan,
K II: tidak diberi tindakan)
• Tujuannya: memprediksi dan mengontrol
sebuah fenomena atau menguji sebuah
penyebab
DESAIN EKSPERIMEN
• POST TEST dengan pemilihan
• PRE POST TEST dengan pemilihan
• SOLOMON
POST TEST dengan pemilihan
• Sama dengan kuasi eksperimen, kelompok the
static group comparasion
• Sampel harus diacak
• Contoh:
• Pengaruh Pemberian tablet Fe pada pasien
primigravida di puskesmas kota Metro
Contoh

Pasien Primigravida
Diberi Tablet Fe Kadar Hb
Kelompok Uji di Acak

Pasien Primigravida
Kelompok Kontrol di Tak diberi tablet Fe Kadar Hb
acak
PRE POST TEST dengan pemilihan
• Hampi sama dengan desain post test
• Bedanya pada mengukur nilai sebelumnya
(kelompok uji + kelompok kontrol)
• Contoh
Pengaruh pemberian tindakan inhalasi terhadap
kondisi dyspnea pada pasien eklampsia di RSAM
Bandar Lampung
Contoh

Pasien Dyspnea
Dyspnea dinilai Diberi inhalasi
Dyspnea dinilai
Kelompok uji di acak

Pasien Tak diberi Dyspnea


Dyspnea Dyspnea dinilai
inhalasi dinilai

Kelompok kontrol di acak


DESAIN SOLOMON
• Gabungan dari pre-post test dan post test
• Paling kuat dan cermat , sangat komplek
• Terdiri empat kelompok ( 2 kelompok sebagai
kelompok uji. Dan 2 kelompok sebagai
kelompok kontrol)
Contoh
Pasien Dyspnea tak Dyspnea
Diberi inhalasi
Dyspnea dinilai dinilai
Kelompok uji di acak

Pasien Tak diberi Dyspnea


Dyspnea Dyspnea dinilai
inhalasi dinilai

Kelompok kontrol di acak

Pasien Dyspnea tak Dyspnea


Diberi inhalasi
Dyspnea dinilai dinilai
Kelompok uji di acak

Pasien Tak diberi Dyspnea


Dyspnea Dyspnea dinilai
inhalasi dinilai

Kelompok kontrol di acak


POPULASI DAN SAMPEL
POPULASI
KESELURUHAN OBJEK
PENELITIAN

SAMPEL
SEBAGIAN YANG DIAMBIL DARI
KESELURUHAN OBJEK
PENELITIAN
KEGUNAAN PENGAMBILAN SAMPEL
• Menghemat biaya
• Mempercepat pelaksanaan penelitian
• Menghemat tenaga
METODE/TEKNIK SAMPLING
A. RANDOM SAMPLING (SAMPEL ACAK)
a. Dipakai bila populasi bersifat homogen
b. Hasil sampel disebut sampel random
TEKNIK RANDOM SAMPLING
• Sampel acak sederhana, mengundi sampel
• Sampel acak sistematis, memberikan nomor
urut populasi kemudian membagi jumlah
populasi dengan perkiraan sampel
Contoh: jumlah populasi 200, sampel yang
diinginkan 50. maka intervalnya 200:50= 4, maka
yang diambil kelipatan 4, seperti 1, 4, 8, 12, dst
hingga mencapai 50 sampel
TEKNIK RANDOM SAMPLING
• Sampel acak stratifikasi, memiliki karakteristik
heterogen. Misalnya pengelompokan strata
(tingkat ekonomi, pendidikan, dan umur)
Langkah yang ditempuh:
a. Mengidentifikasi karakteristik anggota populasi
b. Mengelompokkan anggota populasi yang
mempunyai karakteristik yang sama dalam satu
strata
c. Mengambil sampel dari masing-masing strata
TEKNIK RANDOM SAMPLING
• Sampel secara kelompok atau gugus
a. Digunakan untuk kelompok organisasi,
kelompok desa dalam satu kecamatan dan
kelompok profesi
B. NON RANDOM SAMPLING
Digunakan berdasarkan kepraktisan saja
Metode ini mencakup:
a. Purposive sampling
b. Quota
c. Accidental
Purposive Sampling
• Pengambilan sampel yang didasarkan atas
pertimbangan peneliti sendiri,
• Peneliti sudah melakukan studi pendahuluan,
sehingga telah diketahui karakteristik populasi
yang akan diteliti
• Sangat cocok terutama guna mengetahui
berapa besarnya sampel minimal suatu
penelitian
Quota
• Pengambilan sampel yang didasarkan atas
pertimbangan keterbatasan sumber dana dan
waktu
• Misalnya, sehingga dilakukan pembatasan
Accidental
• Pengambilan sampel yang dilakukan sesaat,
sehingga sampel yang diperoleh adalah
sampel yang ada
BESAR SAMPEL
CARA MENENTUKAN SAMPEL
• Bila tidak diketahui jumlah sampel yang akan
digunakan, maka gunakan 0,5 (50%)
• Bila menginginkan ketepatan yang tinggi
gunakan 0,01 (untuk derajat kebebasan)
• Bila menginginkan ketepatan yang rendah
gunakan 0,05 (untuk derajat kebebasan)
• Bila menginginkan keakuratan 99% atau 95%
CARA MENGUMPULKAN DATA
• Metode observasi
Untuk mengamati atau mengukur dan mencatat
kejadian yang sedang di teliti dalam sebuah
lembar observasi yang berisi variabel-variabel
yang akan diteliti
• Metode Dokumentary-Historikal
Dilakukan jika peneliti tidak mungkin melakukan
kontak langsung dengan objek penelitian atau
peristiwa
CARA MENGUMPULKAN DATA
• Metode Survai
Metode menggunakan kuesioner atau wawacara
untuk mendapatkan data berupa tanggapan
atau respon dari sampel penelitian
• Metode eksperimental
Memanipulasi atau melakukan pengubahan
pada variabel bebas untuk mengetahui dampak
atau akibatnya pada variabel terikat
Waktu Pengumpulan Data
• Retrospektif
• Cross sectional
• prospektif
JENIS SKALA PENGUKURAN DATA
SKALA NOMINAL
Skala yang tidak berjenjang tapi membedakan
kategori kualitatif
Misalnya :
• Suku : madura, bugis, sunda
• Jenis kelamin : laki-laki, perempuan
• Kategori : 1= pintar, 2= malas
SKALA ORDINAL
Skala yang berjenjang atau tingkatan dan masih bersifat kualitatif
Misalnya :
• Tingkatan : tingkat 1, tingkat 2, tingkat 3
• Kecerdasan : rendah, sedang, tinggi
• Tingkat keganasan kanker : stadium I, stadium II, stadium III
SKALA INTERVAL
Skala yang memiliki data nominal dan ordinal dan merupakan data
kuantitatif, memiliki angka nol yang tidak mutlak
Misalnya:
Pada suhu 0°C artinya tidak berarti tidak ada suhu sama sekali.
• Jarak
• Tingkat Kecerdasan
SKALA RASIO
Skala yang memiliki skala nominal, ordinal, dan interval
dan memiliki titik nol absolut
Misalnya :
Tinggi badan
Jika tinggi badan ani 180 cm dan TB ita 120 cm, berarti
rasionya 1 ½
SKALA PENGUKURAN SIKAP
SKALA LIKERT
Digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, persepsi seseorang
atau sekelompo orang tentang fenomena sosial.
Jawaban dari setiap item instrumen mempunyai gradasi dari
sangat positif sampai sangat negatif
Kata-katanya
• Sangat setuju (SS),
• Setuju (S),
• Ragu-ragu (R),
• Tidak setuju (TS),
• Sangat tidak setuju (STS)
Contoh skala likert
Merawat payudarasejak hamil itu sangat baik
Jika istrumen diberikan 90 orang ibu hamil. Dari 90
orang ibu hamil dilakukan analisis, misalnya
25 orang menjawab SS
40 orang menjawab S
5 orang menjawab RG
20 orang menjawab STS
Ibu hamil yang menjawab setuju dan sangat setuju =
65 orang
Kesimpulan, mayoritas ibu hamil setuju dengan
perawatan payudara
pernyataan rentang
MERAWAT SS S RG STS
PAYUDARA
IBU SEJAK
HAMIL BAIK
Skala guttman
Skala yang bersifat tegas dengan memberikan jawaban tegas dari
pernyataan/pertanyaan.
Contoh:
Bagaimana pendapat anda, bila ibu hamil merawat payudaranya?
a. Setuju b. Tidak setuju
Pernahkah anda bolos di matakuliah metode penelitian?
a. Tidak pernah b. pernah
sEmantic defferensial
Memberikan jawaban rentang dari positif ke negatif
Contoh
Beri nilai sikap bidan dalam berkomunikasi selama
menolong persalinan anda.
1. Sopan 5 4 3 2 1 tidak sopan
2. Ramah 5 4 3 2 1 tidak ramah
3. Terbuka 5 4 3 2 1 tertutup
4. Menghargai 5 4 3 2 1 tidak menghargai
Jika responden melingkari angka 5 berarti persepsi
responden sopan. Jika melingkari angka 3 netral, bila
angka 1 berarti tidak sopan
Rating scale
Memberikan pertanyaan dengan jawaban yang berupa angka
yang telah disediakan.
Pernyataan 1 2 3 4
Dalam memberikan ASI
Ekslusif dilakukan pada
Usia 0-6 bulan
SKALA THRUSTONE
responden diberi pernyataan dan diminta memilih sebagian dari pernyataan,
kemudian dihitung oleh peneliti sesuai dengan nilai yang telah ditetapkan.
CONTOH
Merekrut calon bidan dengan 3 pernyataan dari 5 pernyataan yang sesuai
dengan persepsi saudara
1. Saya memilih pekerjaan sebagai bidan karena ini adalah pekerjaan yang
mulia dan terhormat
2. Apa yang bisa dibanggakan oleh seorang bidan bila gajinya hanya
paspasan saja
3. Senangnya menjadi bidan adalah bila berhasil menolong pasien
4. Semestinya gaji bidan lebih besar dari gaji pegawai lainnya
5. Apakah perlu bidan berbangga diri atas kesuksesannya, mengingat ini
adalah tugas mulia
INSTRUMEN UNTUK MENJARING DATA
NOMINAL
1. BERAPAKAH JUMLAH DOSEN DI KAMPUS ANDA? .......... DOSEN
2. BERAPAKAH GURU YANG DAPAT BERBAHASA INGGRIS ........ DOSEN
3. BERAPA MAHASISWA YANG PALING ANDA SUKAI ..........MAHASISWA
INSTRUMEN UNTUK MENJARING DATA
ORDINAL
• BERILAH RANGKING TERHADAP PRESTASI BELAJAR EMPAT MAHASISWA DI KELAS
INI?

NAMA MAHASISWA RANGKING NOMOR

A .......

B 1

C ........

D ...........
Teknik penyajian data penelitian
Teknik penyajian data
• Cara bagaimana untuk menyajikan data sebaik-
baiknya agar mudah dipahami oleh pembaca.

Penyajian Verbal Penyajian Visual

Penyajian Matematis
Penyajian verbal
Mengomunikasikan hasil penelitian dalam bentuk uraian kalimat
yang mudah dipahami pembaca
• Syarat:
1. Lugas
2. Objektif
3. Jelas
4. Ringkas
5. Kata ganti yang tepat
Penyajian matematis
Menyajikan hasil penelitian dengan menggunakan
angka-angka dalam bentuk tabel
Yang perlu diperhatikan dalam
penyajian matematis
1. Memberikan uraian panjang lebar tentang isi tabel
2. Menghindarkan tabel berpotong halaman
3. Gunakan nomor tabel
4. Penulisan tabel dan nomor diketik ditengah halaman,
3 spasi di bawah kalimat atau paragraf sebelumnya
5. Keterangan tabel atau catatan kaki ditulis dua spasi
sibawah horisontal di bawah tabel
Tiga jenis penyajian matematis dalam
bentuk tabel
1.Tabulasi satu variabel
2.Tabulasi silang
3.Tabulasi stratifikasi
Syarat penyajian data matematis
dalam bentuk tabel
1. Memiliki nomor tabel
2. Judul tabel
3. Badan data
4. Ada catatan kaki
Contoh tabel distribusi frekuensi
Tabel 1
Jumlah Jenis Pertolongan Persalinan di Desa A Tahun 2006

Jenis pertolongan persalinan frekuensi


Dokter spesialis 20
Bidan 210
perawat 100

Tabel 2
Jumlah Persalinan Menurut Kelompok Umur Tahun 2006
Kelompok umur Frekuensi %
17-12 50 12,3
23-28 150 37,03
29-34 140 34,5
TebelTabel
kontigensi
1
Cakupan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan
DESA Cakupan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan (dalam %)
2005 2006
A 56,1 45,0
B 73,2 80,0
C 23,4 44,2
Penyajian visual
Menyajikan hasil penelitian dengan menggunakan grafik,
peta, gambar, dan sebagainya.
Membuat penyajian visual harus:
1. Hendaknya ditempatkan dibelakang sajian verbal dan
sistematis
2. Penulisan judul hendaknya ditempatkan pada bagian
bawah sajian visual
3. Gunakan bentuk-bentuk visual seperti grafik garis,
ogive, grafik balok, grafik lingkaran, bagan
4. Buatlah penyajian berupa grafik dengan menggunakan
bantuan komputer
Macam-macam penyajian visual
1.Diagram Lingkaran Sales

2.Diagram garis 1st Qtr


2nd Qtr
3.Diagram batang 3rd Qtr
4th Qtr

14 5
12 4
10
8 3
6 Series 3 Series 1
2
4 Series 2 Series 2
2 1
0 Series 1 0 Series 3
• 4. Diagram pencar Y-Values
• 5. Piktogram 4

2
Y-Values
1

0
0 2 4

Anda mungkin juga menyukai