Anda di halaman 1dari 15

DAFTAR ISI

Halaman

Halaman Judul

DAFTAR ISI .......................................................................................... i

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................ 1


B. Rumusan Masalah ....................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan ......................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian .................................................................................... 2
B. Falsafah Ibu Bersalin di Komunitas ............................................ 2
C. Tujuan Asuhan Intranatal ............................................................ 2
D. Pelayanan Kebidanan Komunitas ............................................... 3
E. Asuhan Intranatal di Komunitas ................................................. 7
 Asuhan Intranatal di Polindes ........................................ 11

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................. 13
B. Saran ........................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA

i
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan dalah pertolongan persalinan


yang aman yang dilakukan oleh tenaga kesehatan kompeten, yaitu dokter
sepesialis kebidanan, dokter umum dan bidan. Tenaga kesehatan yang dapat
memberikan pertolongan persalinan kepada masyarakat adalah dokter sepesialis
kebidanan, dokter umum, dan bidan.Pada kenyataan dilapangan, masih terdapat
penolongpersalinan yang bukan tenaga kesehatan, dan dilakukan diluar fasilitas
pelayanan kesehatan. Secara bertahap seluruhpersalinan ditolong oleh tenaga
kesehatan di fsailitas pelayanan kesehatan.
Dengan memberikan asuhan intranatal yang tepat dan sesuai dengan
standar, diharapkan dapat menurunkan angka kematian ibu dan bayi. Pendekatan
yang membutuhkan kemampuan analisis yang berhubungan dengan aspek sosial,
nilai-nilai dan budaya setempat.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebutrumusan masalah dari penulisan yaitu


bagaimana memberikan asuhan intranatal di kebidanan komunitas ?

C. Tujuan Penulisan

Berdasarkan rumusan masalah tersebut tujuan dari penulisan yaitu : Untuk


mengetahui dan memahami, serta mampu memberikan asuhan intranatal di
kebidanan komunitas.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian

Asuhan Intranatal adalah asuhan atau pertolongan persalinan oleh tenaga


kesehatan adalah pelayanan persalinan yang aman yang dilakukan oleh tenaga
kesehatan kompeten, yaitu dokter spesialis kebidanan, dokter umum dan bidan.
Tenaga kesehatan yang dapat memberikan pertolongan persalinan kepada
masyarakat adalah: dokter spesialis kebidanan, dokter umum dan bidan. Pada
kenyataan dilapangan, masih terdapat penolong persalinan yang bukan tenaga
kesehatan, dan dilakukan di luar fasilitas pelayanan kesehatan. Secara bertahap
seluruh persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan.

B. Falsafah Ibu Bersalin Di Komunitas

1. Bidan meyakini bahwa setiap individu berhak untuk merasa aman,puas


terhadap pelayanan masyarakat.

2. Yakin bahwa proses kehamilandan persalinan dapat di tingkatkan kualitasnya


melalui pendidikan,kesehatan dan intervensi berbentuk dukungan.

3. Asuhan bulin yang berfokus pada kebutuhan individu dan keluarganya baik
emosi,fisik dan sosial

4. Asuhan di berikan secara terus menerus yang menekankan pada aspek


keamanan menajemen klinis yang sesuai standar.

C. Tujuan Asuhan Intranatal

1. Memastikan persalinan yang telah direncanakan

2. Memastikan persiapan persalinan bersih, aman, dan dalam suasana yang


menyenangkan

3. Mempersiapkan transportasi, serta biaya rujukan apabila diperlukan.

2
D. Pelayanan Kebidanan Komunitas

1. Standar pelayanan kebidanan

a. Asuhan saat persalinan

Bidan menilai secara tepat bahwa persalinan sudah mulai, kemudianmemberikan


asuhan dan pemantauan yang memadahi, denganmemperhatikan kebutuhan klien,
selama prosespersalinan berlangsung

b. Persalinan yang aman

Bidan melakukan pertolonganpersalinan yang aman dengan sikap sopandan


penghargaan terhadap klien serta memperhatikan tradisi setempat.

c. Pengeluaran plasenta dengan penegangan tali pusat

Bidan melakukan penegangan tali pusat dengan benar untuk


membantupengeluaran plasenta dan selaput ketuban secara lengkap

d. Penanganan kala II dengan gawat janin melalui episiotomi.

Bidan mengenali secara tepat tanda-tanda gawat janin pada kala II yanglama, dan
segera melakukan episiotomi dengan aman untuk memperlancarpersalinan, diikuti
dengan penjahitan perineum

2. Persiapan

a. Persiapan Bidan

Sampai saat ini belum ada pendidikan khusus untuk menghasilkan


tenagabidanyang berkerja di komunitas. di indonesia pendidikan bidanyang
adasekarang diarahkan untuk menghasilkan bidanyang mampu bekerja di desa.
Bidan yang bekerja di desa, puskesmas, maupun puskesmas pembantudilihat dari
tugas-tugasnya berfungsi sebagai bidan komunitas. Persiapan bidan dalam
memberikan asuhan intranatal di komunitas adalah harus mempersiapkan diri
sebaik-baiknya terutama dari segi kompetensi, sehingga dapat memberikan
pelayanan persalinan yang bersih dan aman serta tahu saat yang dapat

3
untuk merujuk kasus-kasus kegawatdaaruratan. Dengan demikian bisa
menyelamatkan ibu dan bayi dan dapat menurunkan AKI.

Persiapan bidan meliputi:

a. Menilai secara tepat bahwa persalinan sudah dimulai, kemudian


memberikan asuhan dan pemantauan yang memadai
denganmemperhatikan kebutuhan ibu selama proses persalinan.
b. Mempersiapkan ruangan yang hangat dan bersih serta nyaman
untuk persalinan dan kelahiran bayi.
c. Persiapan perlengkapan, bahan-bahan dan obat-obatan yang diperlukan
dan pastikan kelengkapan jenis dan jumlah bahan-bahan yang diperlukan
serta dalam keadaan siap pakai pada setiap persalinan dan kelahiran bayi.
d. Mempersiapkan persiapan rujukan bersama ibu dan keluarganya.
Karena jika terjadi keterlambatan untuk merujuk ke fasilitas yang lebih
memadai dan membahayakan keselamatan ibu dan bayinya. Apabila itu
dirujuk, siapkan dan sertakan dokumentasi asuhan yang telah diberikan.
e. Memberikan asuhan sayang ibu, seperti memberi dukungan emosional,
membantu pengaturan posisi ibu, memberikan cairan dan nutrisi,
memberikan keleluasan untuk menggunakan kamar mandi secara teratur,
serta melakukan pertolongan persalinan yang bersih dan aman dengan
teknik pencegahan infeksi

b. Persiapan rumah dan lingkungan

Ruangan atau lingkungan dimana proses persalinan akan berlangsung harus


memiliki:

a. Tersedia ruangan yang bersih dan layak


b. Terdapat sumber air bersih, air panas dan air dingin
c. Tersedianya penerangan yang baik, ranjang sebaiknya diletakan ditengah-
tengah ruangan agar mudah didekati dari kiri maupun kanan,dan cahaya
sedapat mungkin tertuju pada tempat persaalinan.

4
d. Terdapat fasilitas telepon yang bisa diakses untuk menghubungi
ambulan jika diperlukan saat melakukan rujukan atau tersedianya
mobil yang bisadigunakan saat diperlukan untuk merujuk. Persiapan untuk
mencegah terjadinya kehilangan panas tubuh berlebihan,perlu disiapkan
juga lingkungan yang sesuai bagi bayi baru lahir dengan memastikan
bahwa ruangan bersih, hangat, pencahayaan yang cukup dan bebas dari
tiupan angin. Apabila lokasi tempat tingggal ibu di daerah pegunungan
atau yang beriklim dingin, sebaiknya sediakan minimal 2 selimut, kain
atau handuk yang kering dan bersih untuk mengeringkan dan menjaga
kehangatan tubuh bayi.

Pada intinya untuk persiapan Rumah dan lingkungan dapat dibedakan menjadi
berikut :

a. Situasi dan Kondisi

Situasi dan kondisi yang harus diketahui oleh keluarga, yaitu :

a)Rumah cukup aman dan hangat

b)Tersedia ruangan untuk proses persalinan

c)Tersedia air mengalir

d)Terjamin kebersihannya

e)Tersedia sarana media komunikasi

b. Rumah

Tugas bidan adalah mengecek rumah sebelum usia kehamilan 37 minggu dan
syarat rumah diantaranya :

a)Ruangan sebaiknya cukup luas

b)Adanya penerangan yang cukup

c)Tempat nyaman

d)Tempat tidur yang layak untuk proses persalinan

5
c. Persiapan alat / bidan kit

Perlengkapan yang harus disiapkan oleh keluarga untuk melakukan persalinan di


rumah :

1. Persiapan untuk pertolongan persalinan

 Tensimeter
 Stetoskop
 Monoaural
 Jam yang mempunyai detik
 Termometer
 Partus set
 Heacting set
 Bahan habis pakai ( injeksi oksitosin,lidokain,kapas,kasa,detol/lisol)
 Set kegawatdaruratan
 Bengkok
 Tempat sampah basah,kering dan tajam
 Alat –alat proteksi diri

d. Persiapan ibu dan keluarga


Persalinan adalah saat yang menegangkan bahwa dapat menjadi saat yang
menyakitkan dan menakutkan bagi ibu. Upaya untuk mengatasi gangguan
emosional dan pengalaman yang menegangkan dapat dilakukan dengan asuhan
sayang ibu selama proses persalinan. Adapun persiapan ibu dan keluarga
diantaranya:

 Waskom besar
 Tempat/ember untuk penyediaan air
 Kendil atau kwali untuk ari-ari
 Tempat untuk cuci tangan (air mengalir)+sabun+handuk kering
 Satu kebaya (daster)f

6
 Dua kain panjang, satu untuk ibu dan satu untuk ditaruh diatas alas
plastik atau karet.
 BH menyusui
 Pembalu
 Satu handuk
 Sabun
 Dua waslap.
 Perlengkapan pakaian bayi
 Selimut bayi
 Kain halus atau lunak untuk mengeringkan dan membungkus bayi

E. Intranatal Di Komunitas

1. Asuhan Persalinan Kala I

Pemberian asuhan persalian kala I bertujuan untuk memberikan pelayanan


kebidanan yang memadai dalam pertolongan persalinan yang bersih dan aman.

Langkah-langkah asuhan intranatal kala I meliputi :

 Mengizinkan ibu memilih pendamping persalinan;


 Bidan harus segera datang kerumah ibu apabila dipanggil;
 Memperhatiakan proses pencegahan infeksi;
 Melakukan anamnesis secara lengkap tentang kehamilan ibu;
 Melakukan pemeriksaan fisik secara lengkap;
 Melakukan pemeriksaan dalam sesuai kebutuhan/indikasi;
 Melakukan pemantauan kemajuan persalinan menggunakan partograf;
 Dokumentasikan secara lengkap semua kejadian dalam lembar observasi
dan partograf;
 Berikan dukaungan moral pada ibu,suami, dan keluarga;
 Libatkan keluarga secara aktif dalam proses persalinan;

7
 Jelaskan proses persalianan yang sedang berlangsung dan beritahu setisp
kemajuan;
 Lakukan manajemen nyeri non farmakologi (masase punggung, relaksasi,
dan lain-lain);
 Lakukan persiapan untuk pertolongan persalinan.

2. Asuahan Persalinan Kala II

Langkah-langkah asuahan intranatal kala II yaitu sebagai berikut :

 Berikan pendampingan dan hargai ibu selama proses persalinan;


 Memsatikan tersedianya ruangan dibutuhkan;
 Cuci tangan dengan air mengalir sebelum dan setelah melakukan tindakan;
 Bantu ibu untuk memilih posisi yang diinginkan;
 Kosongkan kantong kemih setiap 2 jam;
 Anjurkan ibu mengejan hanya jika ada dorongan ingin mengejan;
 Berikan pujian kepada ibu;
 Berikan minum yang mengandung gula, pada saat tidak ada his;
 Lakukan observasi ketat denyut jantung janin setiap tidak ada his, jika
terjadi gawat janin percepat persalinan dengan melakukan episiotomi;
 Hindari peregangan vagina secara manual;
 Lakukan pertolongan persalinan sesuai dengan standar normal (APN);
 Apabila rektum ibu mengeluarkan feses, bersihkan dengan kain bersih;
 Lakukan inisiasi menyusui dini;
 Berikan injeksi fitamin K pada paha bayi;
 Berikan salep mata pada bayi;
 Dokumentasikan secara lengkap semua temuan;

3. Asuhan Persalinan Kala III

Asuhan persalinan pada kala III merupakan hal penting, mengingat salah satu
penyebab kematian ibu adalah perdarahan. Oleh karena itu, dalam asuhan kala III

8
ada beberapa syarat yang harus dipenuhi, yaitu bidan sebagai penolong persalinan
harus terlatih dan terampil melakukan manajemen aktif kala III, tersedianya
peralatan dan perlengkapan manajemen aktif kala III dan pencegahan infeksi,
tersedianya obat-obatan dan metode efektif untuk penyimpanan , serta sistem
rujukan untuk kegawatdaruratan obstetri yang efektif.

Asuhan persalinan kala III diberikan dengan tujuan untuk membantu


mengeluarkan plasenta dan selaput janin secara lengkap, mengurangi kejadian
perdarahan pasca-salin, memperpendek kala III, mencegah terjadinya komplikasi,
dan mencegah terjadinya retensio plasenta. Dalam hal ini bidan mepunyai tugas
rutin, yaitu melakukan penatalaksanaan aktif persalinan kala III (manajemen aktif
kala III).

Hal-hal yang yang menjadi perhatian bidan pada saat memberikan asuhan
intranatal kala III adalah sebagai berikut :

 Penyimpanan oksitosin harus didlam lemari es pada suhu 2-80C dan


hindarkan dari paparan cahaya secara langsung.
 Pada suhu 300C oksitosin dapat bertahan selama 1 bulan, dan pada suhu
400C oksitosin dapat bertahan selama 2 minggu.
 Tidak dianjurkan untuk memberikan ergometrin atau metergin sebelum
bayi lahir.
 Tanda-tanda pelepasan plasenta adalah fundus naik dan
berkontraksi dengan baik, keluar darah dari vagina, serta tali pusat
memanjang.
 Pada saat melahirkan plasenta, jangan mendorong fundus dan menarik tali
pusat secara berlebihan.
 Lakukan peregangan tali pusat dengan hati-hati
 Hentikan peregangan tali pusat apabila ibu mengeluh nyeri atau tali pusat
tertahan.
 Apabila merasa tidak yakin plasenta dapat dilahirkan dengan lengkap,
ikuti prosedur tetap penatalaksanaan plasenta rest, bila perlu rujuk.

9
4. Asuhan Persalinan Kala IV

Asuhan persalinan kala IV merupakan asuhan persalinan yang mencakup pada


pengawasan satu sampai dua jam setelah plasenta lahir. Pada kala ini tidak
menutup kemungkinan terjadi perdarahan dan atonia uteri. Kehilangan darah
biasanya terjadi karena pelepasan plasenta dan robekan serviks dan perinium..
jumlah darah yang keluar harus diukur (1 bengkok = ± 500 cc), apabila jumlah
perdarahan lebih dari 500 cc harus dicari penyebabnya.

Hal-hal yang herus diperhatikan pada asuhan persalinan kala IV adalah sebagai
berikut :

 Kontraksi uterus
 Perdarahan
 Kandung kemih
 Adanya luka
 Keadaan plasenta dan selaputnya harus lengkap
 Tanda-tanda vital
 Keadaan bayi

10
Asuhan Intranatal Di Polindes

Polindes merupakan salah satu bentuk UKBM (Usaha Kesehatan Bagi


Masyarakat) yang didirakan masyarakat oleh masyarakat atas dasar musyawarah,
sebagai kelengkapan dari pembangunan masyarakat desa yang dikelola oleh
bidan dibawah pengawasan dokter PKM untuk memberikan pelayanan KIA-KB
serta pelayanan kesehatan lainnya sesuai dengan kewenangan bidan.

Kegiatan intranatal di polindes:

1. Menolong persalinan normal dan persalinan dengan resiko sedang


2. Mendeteksi dan memberikan pertolongan pertama pada persalinan yang
beresiko tinggi baik ibu maupun bayinya.
3. Menampung rujukan dari dukun bayi dan dari kader
4. Merujuk kelainan ke fasilitas kesehatan yang lebih mampu
5. Melatih dan membina dukun bayi maupun kader
6. Mencatat serta melaporkan kegiatan yang dilaksanakan kepada puskesmas
setempat.

Bidan setiap memberikan pelayanan kebidanan harus sesuai peraturan yang


berlaku:

a. Indentitas pasien
b. Data kesehatan
c. Data bayi yang dilahirkan
d. Tindakan dan obat yang diberikan.

Sistem rujukan di polindes:

1. Ke puskesmas (kecamatan)
2. Rumah sakit tipe CD (kabupaten)
3. Rumah sakit tipe B (provinsi)
4. Rumah sakit tipe A (pusat)

11
Cakupan persalinan :

Pemanfaatan pertolongan persalinan merupakan salah satu mata rantai upaya


peningkatan keamanan persalinan, tinggi rendahnya cakupan persalinan
dipengaruhi banyak factor, diantaranya ketersediaan sumber dana kesehatan,
termasuk di dalamnya keberadaan polindes beserta tenaga profesionalnya yaitu
bidan desa, dihitung secara komulatif selama setahun, meningkatnya cakupan
persalinan yang ditolong di Polindes selain berpengaruh terhadap kualitas
pelayanan ibu hamil sekaligus mencerminkan kemampuan bidan itu sendiri, baik
didalam kemampuan teknis medis maupun didalam menjalin hubungan dengan
masyarakat.

Asuhan Intranatal Di BPM

Bidan praktik mandiri mempunyai tanggung jawab besar karena harus


mempertanggungjawabkan sendiri apa yang dilakukan. Dalam hal ini BPM
menjadi pekerja yang bebas mengontrol dirinya sendiri. Situasi ini akan besar
sekali pengaruhnya terhadap kemungkinan terjadinya penyimpangan etik.
(Sofyan,dkk. 2006).

Bidan setiap memberikan pelayanan kebidanan harus sesuai peraturan yang


berlaku:

a. Indentitas pasien
b. Data kesehatan
c. Data bayi yang dilahirkan
d. Tindakan dan obat yang diberikan.

12
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan dalah pertolongan


persalinan yang aman yang dilakukan oleh tenaga kesehatan kompeten, yaitu
dokter sepesialis kebidanan, dokter umum dan bidan. Pada kenyataan dilapangan,
masih terdapat penolong persalinan yang bukan tenaga kesehatan, dan dilakukan
di luar fasilitas pelayanan kesehatan. Secara bertahap seluruh persalinan ditolong
oleh tenaga kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan.

B. Saran

Dalam penulisan dan penyusunan makalah ini penulis merasa masih banyak
kekurangan dan jauh dari kesempurnaan, untuk itu kritik dan saran dari pembaca
sangat diperlukan demi kesempurnaan makalah yang penulis susun.

13
DAFTAR PUSTAKA

Meilani,niken.2009.kebidanan komunitas.yogyakarta:FITRAMAYA

Rinjani M.Mid dkk.2010 penerbit buku kedokteran

14

Anda mungkin juga menyukai