Anda di halaman 1dari 41

METODE PENELITIAN

BAB IV
RENCANA PENELITIAN
• JENIS DAN DESAIN PENELITIAN
• POPULASI DAN SAMPEL
• VARIABEL
• DEFINISI OPERASIONAL
• BAHAN DAN ALAT
• LOKASI DAN WAKTU

JALANNYA PENELITIAN
• PERIJINAN
• PERSIAPAN SAMPEL
• TEKNIK PENGUMPULAN DATA
• PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA
PERBEDAAN PENELITIAN KUANTITATIF
DAN KUALITATIF
PENELITIAN KUANTITATIF PENELITIAN KUALITATIF
1. Judul penelitian spesifik, relatif tidak 1. Judul penelitian sementara (tetap,
berubah berkembang atau berubah)
2. Masalah spesifik, relatif tidak berubah 2. Masalah sementara (tetap, berkembang atau
berubah)
3. Teori spesifik sbg pegangan rumusan 3. Teori bersifat sementara tergantung
masalah, hipotesis dan variabel di lapangan
4. Tujuan penelitian kuantitatif menguji 4. Tujuan penelitian kualitatif
teori menemukan teori
5. Populasi seluruh obyek (finit & infinit) 5. Subyek yg ada aktifitas & tempat (situasi sosial)
6. Generalisasi dasarnya kesesuaian 6. Transferability
sampel, sampling, instrumen, Asal situasi sosial mirip
kolekting data & uji statistika
7. Sampel, besar sampel minimal 7. Subyek (besar tidak ditentukan sebelumnya
ditentukan sebelumnya. Pemberi infor- Pemberi informasi (informan, narasumber,
masi (responden) partisipan, guru)
8. Sampling 8. Sampling
Probabiliy (Simple random sampling, Nonprobality (purposiv, snowball,
sistematik, stratified & cluster) kadang2 accidental)
9. Disain spesifik, relatif tetap 9. Disain umum dan berkembang
PERBEDAAN PENELITIAN KUANTITATIF
DAN KUALITATIF

10. Variabel diklasifikasi dan definisi 10. Variabel tanpa klasifikasi & definisi
operasional operasional
11. Data berbentuk kuantitatif 11. Data berbentuk kualitatif
12. Analisis data untuk menguji 12. Analisis data untuk membangun
hipotesis hipotesis dan teori. Sejak awal
Dilakukan setelah data terkumpul sampai selesai penelitian. Tanpa uji
dengan menggunakan uji statistika statistika
13. Instrumen berupa angket 13. Instrumen peneliti, buku catatan,
Metode wawancara tersrtuktur & tape, kamera. Metode observasi
angket partisipasi & wawancara mendalam
14. Hubungan peneliti dg responden 14. Hubungan peneliti dg informan
berjarak sangat dekat
15. Terminal penelitian setelah data 15. Terminal penelitian setelah data
terkumpul sesuai rencana jenuh
16. Uji validitas dan reliabilitas dg uji 16. Uji validitas dan reliabilitas tanpa uji
statistika (Pearson, Cronbach, CFA) statistika dg metode triangulasi.
17. Hubungan antar variabel bersifat 17. Hubungan antar variabel bersifat
kausal interaktif
Klasifikasi penelitian bidang kesehatan dan kedokteran
menurut jenis penelitian
1. penelitian dasar
tujuan
2. penelitian terapan
1. pen. Klinis/klinik
ruang lingkup 2. pen. Lapangan
3. pen. Laboratorium
1. pen deskriptif
kedalaman 2. pen analitik/inferensial :
analisis/hub antara
variabel a. pen. Komparatif
b. pen asosiatif/korelasional
ada tidaknya 1. pen. Survey/observasional/epidemiologi
intervensi/manipulasi 2. pen. Eksperimen
1. pen. Cross sectional
pendekatan waktu 2. pen. Longitudinal :
pengumpulan data a. case control/retrospektif
b. cohort/prospektif
1. uji klinis
2. uji diagnosis
kekhususan
3. analisis kesintasan
4. meta analisis
Variabel berdasar pd hubungan antar variabel

• V bebas/independen  var yg mempengaruhi/menjd


penyebab nilai var lainnya
• V terikat/tergantung/dependent  var yg dipengaruhi
oleh var bebas
• V moderator  var antara yg dpt memperkuat/lemah hub
antara var bebas & terikat
• V intervening  var yg dpt memperkuat/lemah hub ant
var bebas & terikat ( tdk dpt diukur scr pasti)
• V kontrol  var yg dibuat sedemikian rupa shg tdk mendpt
pengaruh dari var bebas ( dpt dikendalikan

(Suliyanto,2006)
Kesehatan, usia,
Contoh pekerjaan
( var luar/ᶓ)
Variabel

Penghasilan Gaya hidup Harapan hidup


(var (var intervening) (var dependent)
independen)

Budaya lingkungan
tempat tinggal
( var moderator)
Definisi Definisi
Konseptual Operasional

-Definisi yg ada dalam  Penentuan suatu


pikiran peneliti berdasar kontruk shg menjadi var
pemahaman thd teori yg dapat diukur
- definsi/pengertian yg  Menjelaskan cara
berkaitan dg var tertentu yg digunakan
penelitian peneliti dlm
- kerangka konseptual mengoperasionalkan
dapat berbentuk narasi, konstruk  shg peneliti
grafik, dimensi kajian lain dpt mereplikasi atau
atau faktor2 kunci atau memperbaiki metode
variabel yg berhubungan pengukuran
DEFINISI OPERASIONAL

 Dalam penelitian empirik, terutama yang


menggunakan pendekatan kuantitatif, konsep-
konsep yang relevan dan bernilai sentral harus
dibuat operasional.
 Artinya konsep-konsep tersebut tidak cukup
hanya didefinisikan secara eksplisit.
 konsep yaitu fungsi pragmatic atau
operasional (mengendalikan dan
mengarahkan perilaku individu)
Menurut Masri Singarimbun dan Sofyan Effendi
 definisi operasional adalah semacam petunjuk
pelaksanaan bagaimana caranya mengukur suatu
konsep atau variable
 definisi operasional adalah suatu informasi ilmiah yang
dapat dan sangat membantu peneliti lain yang ingin
menggunakan variable yang sama.

OLEH KARENA ITU


 Definisi operasional, merupakan salah satu tahap
dalam proses penelitian yang sangat penting guna
meningkatkan kegunaan konsep.
Cara merumuskan DO
• Berdasar proses apa yg harus dilakukan agar
var yg didefinisikan terjd
• Berdasr bgm cara kerja var yg bersangkutan
• Berdasar kriteria pengukuran yg diterapkan pd
var yg didefinisikan
Matriks Variabel dan DO
Variabel Definsi operasional Alat Ukur satuan Skala Ukur

V. Bebas Rumuskan sesuai dg cara Konsentr Mg/ml, NOIR


kerja larutan, % , dll
Kuesioner
V Terikat Rumuskan sesuai dg cara Spektrome %, NOIR
kerja ter, PPM,
penggaris mg/dl
V Moderator Hal yang mempengaruhi - - -
hasil
Penelitian Deskriptif
• Pen yg hasilnya berupa deskripsi keadaan
objek yang diteliti tanpa kesimpulan umum
(tidak ada generalisasi)
• Data yg diperoleh dianalisa secara deskriptif
berupa table, grafik atau kata2 yg dapt
menggambarkan dengan jelas
Ciri penelitian
• mendeskripsikan var scr mendalam
• tdk bermaksud menghubungkan/
membandingkan 2 var/>
• Tidak ada hipotesis penelitian
• Merupakan pen observasional/epidemiologi/
survei tanpa ada intervensi pd variabel
• Menggunakan statistik deskriptif
Jenis penelitian Deskriptif
Cohort :
Case control
penelitian yg
( laporan kasus
Cross sectional : melihat efek yg
dari peristiwa yg
pengukuran akan terjadi dari
sdh terjadi ,
variable fenomena
dirunut
dialkukan pada sekarang ( efek
kebelakang unt
waktu yg sama suatu program
mencari faktor
stl bberapa
penyebab)
waktu)
Penelitian analitik/inferensial
Penelitian yg bertujuan untuk
• mengetahui adanya hubungan atau pengaruh
antara variabel satu dg variabel lainnya
• Membandingkan/mengetahui perbedaan satu
var atau lebih dilihat dari berbagai
aspek/sudut pandang
Penelitian korelasional analitik
• Pen korelasional : bertujuan menyelidiki hub
ant variabel satu dg yg lain dari koefisien
korelasi dan untuk menget kekuatan
hubungan
• Pen asosiatif : bertujuan mengetahui hub ant
2 var/>, memp tingkatan lbh tinggi dr
deskriptif dan komparatif krn akan diperoleh
suatu teori yg dapat digun unt menjelaskan,
meramalkan, mengontrol suatu gejala
Rancangan Pra-Eksperimen (Pra -Experiment
Design)

Rancangan ini digunakan untuk mengungkap hubungan


sebab-akibat hanya dengan cara melibatkan satu
kelompok subjek, sehingga tidak ada control yang ketat
terhadap variabel. Terdapat tiga jenis rancangan
penelitian yang dapat dimasukkan dalamkelompok
rancangan penelitian ini, yaitu:
a. Studi Kasus Bentuk Tunggal (One - Shot Case Study)

Yaitu sebuah eksperimen yang dilaksanakan tanpa adanya kelompok pembanding dan juga
tanpa adanya tes awal. Dengan modelini peneliti tujuannya sederhana yaitu ingin mengetahui
efek dari perlakuan yang diberikan pada kelompok tanpa mengindahkan pengaruh factor
yang lain.

b. Pratest-Postest Kelompok Tunggal (The One Group Pratest Posttest)

Rancangan eksperimen yang dilakukan pada satu kelompok saja tanpa kelompok
pembanding.Model ini lebih sempurna jika dibandingkan dengan model pertama, karena
sudah menggunakan tes awal (pratest) kemudian setelah diberikan perlakukan dilakukan
pengukuran (posttest) lagi untuk mengetahui akibat dari perlakukan itu, sehingga besarnya
efek dari eksperimen dapat diketahui dengan pasti.

c. Perbandingan Kelompok Statis (The Static Group Comparison Group)

Pada rancangan ini, ada kelompok yang diberikan treatmen eksperimental, dan ada kelompok
lainnya yang tak diberikan treatmen, dua-duanya adalah kelompok yang sudah ada.
Rancangan Eksperimen Murni
(True- Experimental Design)
Rancangan penelitian ekperimen ini digunakan untuk
mengungkapkan hubungan sebab-akibat dengan cara
melibatkan kelompok control disamping kelompok
eksperimental, yang pemilihan kedua kelompok tersebut
menggunakan tekhnik acak.
Terdapat tiga karakter dalam rancangan penelitian ini: (1)
adanya kelompok kontrol,
(2) secara random/acak dan ditandai untuk masing-2
kelompok,
(3) tes awal dilakukan unt mengetahui perbedaan antar
kelompok.
a. Rancangan secara acak dengan tes akhir dan kelompok control (The randomized
posttest only control group design)

Pada rancangan ini, ada kelompok eksperimen dan ada kelompok kontrol.Pada kelompok
eksperimen dikenai perlakuan X1 dan pada kelompok kontrol tidak dikenai perlakuan.Dan pada
akhir penelitian kedua kelompok dikenai posttest. Pemilihan subjek ke dalam kedua kelompok
yang dikenai eksperimen menggunakan proses randomisasi. Dengan begitu, sesuai dengan
asumsi randomisasi, kedua kelompok yang dikenai eksperimen adalah ekuivalen (hampir sama).
Skema model ini adalah:

Grup Variabel Terikat Posttest


(R) Eksperimen X Y2
(R) Kontrol - Y2
b. Rancangan secara acak dengan tes awal dan tes akhir dengan kelompok kontrol (The
randomized pretest-posttest contol group design)

Dalam rancangan ini, kelompok eksperimental diberi perlakuan sedangkan kelompok kontrol
tidak. Pada kedua kelompok diawali dengan pratest, dan setelah pemberian perlakuan diadakan
pengukuran kembali (pascatest). Subjek yang dipilih pada racangan penelitian ini menggunakan
tekhnik acak.
Skema model ini adalah:

Grup Pratest Variabel Posttest


terikat
(R) Eksperimental Y1 X Y2
(R) Kontrol Y1 - Y2
c. Empat kelompok Solomon (The randomized Solomon four group
design)
Rancangan ini pada dasarnya menggabungkan dua rancangan
eksperimental sebelumnya sehingga terbentuk rancangan yang
melibatkan empat kelompok. Dua kelompok sebagai kelompok
eksperimen dan dua lainnya sebagai kelompok control. Pada kedua
kelompok eksperimental diberi perlakuan sedangkan pada kedua
kelompok control tidak. Pada satu pasangan kelompok eksperimen
dan control diawali dengan pratest, sedangkan pada pasangan yang
lain tidak. Setelah pemberian perlakuan selesai diadakan pengukuran
atau pascatest pada keempat kelompok.Peneliti dapat menekan
sekecil mungkin sumber-sumber kesalahan karena adanya empat
kelompok yang berbeda dengan enam format pengukuran.
Skema model penelitian ini adalah:
Grup Pratest Variabel terikat Posttest
(R) Eksperimen 1 Y1 X Y2
(R) Control 1 Y1 - Y2
(R) Eksperimen 2 - X Y2
(R) Control 2 - - Y2
d. Rancangan penelitian dua kelompok matching
randomisasi
Pada rancangan penelitian ini, selain melakukan
randomisasi pada kelompok eksperimen maupun control juga
dilakukan teknik control tambahan dengan dilakukannya
matching. Matching dilakukan agar kedua kelompok menjadi
setara pada beberapa variabeltergantung yang diduga dapat
berpengaruh pada variabel terikat. Matching dilakukan
sebelum dilakukan randomisasi.
Grup Variabel Terikat Posttest

M R Eksperimen X Y2
Kontrol - Y2
Rancangan Eksperiment Semu ( Quasi-Experimental Design)

Penelitian eksperimen semu adalah penelitian yang dilaksanakan dengan


menggunakan seluruh subjek dalam kelompok belajar (intact group) untuk diberi
perlakuan (treatment) dan bukan menggunakan subjek yang diambil secara acak.
Penggunaan rancangan ini bertujuan untuk memperoleh informasi yang
merupakan perkiraan bagi informasi yang dapat diperoleh dengan eksperimen
yang sebenarnya dalam keadaan yang tidak memungkinkan untuk mengontrol
dan/atau memanipulasikan semua variabel yang relevan.

Ciri-ciri rancangan eksperimen semu adalah:

1. Manipulasi eksperimen hanya pada variabel bebas.


2. Tidak ada pemilihan secara acak untuk kelompok dan atau
3. Tidak ada kelompok kontrol
Dalam rancangan ini biasanya menggunakan kelompok
subjek yang telah terbentuk secara wajar,sehingga sejak
awal bisa saja kedua kelompok subjek telah memiliki
karakteristik berbeda. Apabila pada pascatest ternyata
kedua kelompok itu berbeda mungkin saja perbedaannya
bukan disebabkan oleh perlakuan tetapi karena sejak awal
kedua kelompok sudah berbeda. Control terhadap
variabel-variabel yang berpengaruh terhadap eksperimen
tidak dilakuan karena akesperimen ini biasanya
dilakukan dimasyarakat. Beberapa jenis rancangan
penelitian antara lain:
a) Posttest Only, Non-Equivalent Control Group Design
Rancangan ini pada dasarnya sama dengan rancangan secara acak
dengan tes akhir dan kelompok control diatas tadi. Perbedaannya
hanyalah terletak pada teknik yang digunakan di dalam upaya
mengekuivalenkan/menyamakan kelompok eksperimen dengan
kelompok kontrol. Pada rancangan ini, bukan proses randomisasi
yang digunakan, melainkan menggunakan kelompok yang sudah
ada, akan tetapi subjek yang dikenai pascates terbatas pada
subjek-subjek yang dapat dijodohkan. Skema model penelitian ini
adalah:

Grup Variabel Terikat Posttest

(NR) X Y2
(NR) - Y2
b. Pretest-Posttest, Non-Equivalent Control Group Design
Rancangan ini pada dasarnya sama dengan rancangan secara acak pratest-posttest
dan kelompok control diatas tadi. Perbedaannya hanyalah terletak pada teknik yang
digunakan di dalam upaya mengekuivalenkan/menyamakan kelompok eksperimen
dengan kelompok kontrol. Pada rancangan ini, bukan proses randomisasi yang
digunakan, melainkan menggunakan kelompok yang sudah ada, akan tetapi subjek
yang dikenai pratest dan pascates terbatas pada subjek-subjek yang dapat
dijodohkan. Skema model penelitian ini adalah:

Grup Pratest Variabel terikat Posttest

(NR) Y1 X Y2

(NR) Y1 - Y2
c. Rancangan rangkaian waktu (A basic time-series design)
Pada design time series,peneliti melakukan pengukuran di depan selama tiga kali
berturut, kemudian peneliti memberikan perlakuan pada obyek yang diteliti.
Kemudian peneliti melakukan pengukuran selama tiga kali lagi setelah perlakuan
dilakukan. Design ini merupakan pengembangan dari One Group Pretest-Posttest
Design, jika pengukuran dilakukan secara berulang-ulang dalam kurun waktu
tertentu.
d. Rancangan rangkaian waktu dengan kelompok pembanding (control time
series design)
Pada dasarnya rancangan ini adalah rancangan rangkaian waktu, hanya dengan
menggunakan kelompok pembanding (kontrol). Rancangan ini lebih memungkinkan
adanya control terhadap validitas internal, sehingga keuntungan dari rancangan ini
lebih menjamin adanya validitas internal yang tinggi. Skema model dari penelitian
ini adalah:

Grup Pretest Perlakuan Posttest


(NR) O1 O 2 O 3 O 4 X O5 O 6 O 7 O 8

(NR) O1 O 2 O 3 O 4 X O5 O 6 O 7 O 8
Desain satu kelompok.
Berdasarkan jumlah pengukuran terhadap VT, desain
satu kelompok dapat dibedakan atas (Robinson, 1981):

1. One-Group Posttest Design

2. One-Group Pretest-Posttest Design

3. Time Series Design


Desain dua kelompok

Beberapa jenis desain eksperimental dua kelompok adalah:

1. Static Group Design

2. Nonrandomized Pretest-Posttest Control Group Design

3. Randomized Two-groups Design

4. Randomized Matched Two-groups Design

5. Randomized Pretest-Posttest Control Group Design


Komponen bab III

1. Jenis dan ranca pen


2. Populasi dan sampel
3. Lokasi dan waktu pen
4. Alat d bahan pen
5. Variabel Pen
6. Definisi Operasional
7. Prosedur kerja : perijinan,
pemilihan bahan/sampel,
preparasi, pengukuran data
8. Ranc Analisa data : deskriptif,
univariat, bivariat, ranc table
data

Anda mungkin juga menyukai