Anda di halaman 1dari 30

METODE PENELITIAN

METODE KUANTITATIF

Program Studi Pendidikan Agama Islam (S2)


UNIVERSITAS IBRAHIMY SITUBONDO
2021
Sebutan Metlit Kuantitatif
• Metlit kuantitatif disebut metode tradisional karena
sudah cukup lama digunakan sehingga mentradisi.
• Metode ini disebut metode positivistik karena
berlandaskan filsafat positivisme.
• Metode ini disebut metode saintifik karena telah
memenuhi kaidah ilmiah, yaitu konkrit/empiris,
objektif, terukur, rasional, sistematis, dan
replikabel/dapat diulang.
• Metode ini disebut metode konfirmatif karena
cocok digunakan untuk pembuktian/konfirmasi.
• Metode ini disebut metode kuantitatif karena data
penelitian berupa angka-angka dan analisisnya
menggunakan teknik kuantitatif seperti statistik.
Ciri Metlit Kuantitatif
• Berlandaskan pada filsafat positivisme, yakni yang
memandang realitas/fenomena dapat diklasifikasi,
relatif tetap, konkrit, teramati, terukur, dan hubungan
gejala berupa sebab akibat.
• Digunakan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu
dan menggunakan angket sebagai instrumen penelitian.
• Proses penelitian bersifat deduktif karena untuk
menjawab rumusan masalah digunakan konsep atau
teori sehingga dapat dirumuskan hipotesis dan diuji
melalui pengumpulan data lapangan dengan teknik
statistik deskriptif atau inferensial.
• Umumnya digunakan sampel yang dipilih secara
random sehingga simpulan dapat digeneralisasi pada
populasi tempat sampel itu dipilih.
Ragam Metlit Kuantitatif
Metlit kuantitatif dapat disebut memiliki dua ragam,
yaitu metode eksperimen dan metode survey.
• Metode eksperimen digunakan untuk mencari
pengaruh treatment tertentu dalam kondisi yang
terkontrol.
• Metode survey adalah metode penelitian yang
dilakukan pada populasi besar atau pun kecil,
tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel
yang diambil dari populasi tersebut, sehingga
ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi, dan
hubungan-hubungan antar variabel.
Identifikasi Masalah Penelitian
TEMA MASALAH:
Pembelajaran PAI

SEBAB:
AKIBAT:
1. Kompetensi
FOKUS: 1. Hasil Belajar
Guru
Motivasi Siswa
2. Pilihan Model
Belajar Siswa 2. Prestasi Siswa
Pembelajaran
3. ...dst.
3. ...dst

MASALAH PENELITIAN

JUDUL PENELITIAN
MASALAH PENELITIAN
LATAR BELAKANG MASALAH:
• Statement of Ideas (das Sollen)
• Statement of Facts (das Sein)
• Statement of Negative Impacts
Variabel Penelitian
TEHNIK ANALISIS JUMLAH VARIABEL SKALA DATA

1. Product Moment Satu variabel bebas Masing-masing variabel


Satu variabel terikat berskala data Interval atau
ratio

2. Korelasi Parsial Variabel bebas lebih dari satu Semua variabel berskala
3. Korelasi Ganda Variabel terikat satu data interval

4. Tata Jenjang Satu variabel bebas Masing-masing variabel


Spearman’s Satu variabel terikat Berskala data ordinal

5. Point biserial Dua variabel Skala data nominal dan


Skala data interval

6. Chi Kuadrad Dua variabel Jumlah frekuensi data


(Nominal, interval, ordinal
atau ratio)
Judul Variabel Masalah Hipotesis METODE PENELITIAN
Penelitian Penelitian Penelitian Penelitian
Lokasi Responden Instrumen Analisis
DATA PENELITIAN
• Secara tradisional, para peneliti di bidang
pendidikan mengumpulkan dan menganalisis
data primer (primary data). Selain data primer,
terdapat pula data sekunder. Data sekunder
(secondary data) adalah data yang diperoleh
dari pihak lain atau menganalisis kembali dari
data sendiri yang telah dipublikasi.
• Berdasarkan pemanfaatan data menggunakan
data yang dikumpulkan tidak langsung, paling
tidak ada 4 macam sudut pandang logis yang
dapat digunakan. Pendekatan yang lazim yaitu:
meta analysis, systematic review, secondary
data analysis, dan review.
PENDEKATAN DATA SEKUNDER
• Analisis meta (meta analysis), yang merupakan penelitian
menggunakan studi-studi yang telah ada dan telah
digunakan oleh peneliti lain yang dilakukan secara
sistematis dan kuantitatif untuk memeroleh kesimpulan
yang akurat.
• Telaah sistematik (systematic review) merupakan kajian
yang menggunakan studi-studi yang telah ada dan telah
digunakan oleh peneliti lain yang dilakukan secara
sistematis dan kualitatif untuk memeroleh pendalaman
tentang sesuatu.
• Analisis data sekunder (secondary data analysis),
menggunakan sumber data yang tersedia secara umum,
misalnya menggunakan data penelitian atau laporan yang
telah ada.
• Analisis ulang atau juga disebut telaah (review) dari
penelitian yang telah dipublikasi.
ANALISIS META
• Analisis meta merupakan metode penelitian
kuantiatif dengan cara menganalisis data
kuantitatif dari hasil penelitian sebelumnya untuk
menerima atau menolak hipotesis yang diajukan
dalam penelitian-penelitian tersebut.
• Analisis meta merupakan metode penelitian yang
semakin populer digunakan untuk meringkas hasil
penelitian. Selain itu, analisis meta dapat menjadi
sumber landasan dalam pembuatan kebijakan.
• Analisis meta perlu dilakukan karena adanya
realitas bahwa tidak ada penelitian yang terbebas
dari kesalahan dalam penelitian meskipun peneliti
telah berusaha meminimalisasi kesalahan atau
eror dalam penelitan tersebut.
KOREKSI ARTEFAK
Terdapat 11 ketidaksempurnaan penelitian yang perlu
dikoreksi:
1. Kesalahan pengambilan sampel
2. Kesalahan pengukuran pada variabel dependen
3. Kesalahan pengukuran pada variabel independen
4. Sifat dikotomi pada variabel dependen
5. Sifat dikotomi pada variabel independen
6. Variasi rentang dalam variabel independen
7. Variasi rentang dalam variabel dependen
8. Ketidaksempurnaan validitas konstruk pada
variabel dependen
9. Ketidaksempurnaan validitas konstruk pada
variabel independen
10. Kesalahan pada pelaporan atau transkripsi
11. Varians yang disebabkan faktor luar
EFFECT SIZE
• Analisis meta merupakan sintesis secara
sistematik berbagai macam penelitian pada
topik penelitian tertentu. Analisis meta
mengumpulkan penelitian-penelitian dengan
topik-topik yang relevan.
• Dalam meta-analisis ada data yang kemudian
diolah dan digunakan untuk membuat
kesimpulan secara statistik. dan dinyatakan
dengan berbagai ukuran yang dihitung dengan
formula yang dinyatakan dengan berbagai
persamaaan matematika, sesuai dengan tujuan
penelitian dari analisis meta yang dilakukan.
Ukuran tersebut disebut sebagai effect size.
INDEKS EFFECT SIZE
• Analisis meta mencakup analisis konten (content
analysis) yang mengkode karakteristik dari suatu
penelitian, misalnya umur, tempat penelitian, atau
domain tertentu dalam bidang kelimuan tertentu.
Effect size yang memiliki karakteristik sama
dikelompokkan bersama dan dibandingkan.
• Effect size adalah indeks kuantitatif yang digunakan
untuk merangkum hasil studi dalam analisis meta.
Artinya, effect size mencerminkan besarnya
hubungan antar variabel dalam masing-masing studi.
Pilihan indeks effect size bergantung pada jenis data
yang digunakan dalam studi.
JENIS DATA
1. Dikotomi: Pada data yang dibangun secara dikotomi
seperti “ya” atau “tidak”, hidup atau mati, sukses atau
gagal, maka effect size yang digunakan berupa
relative risk atau risk ratio (RR), odds ratio (OR), atau
risk difference (RD).
2. Kontinu: Pada data yang dibangun secara kontinu,
seperti bobot dan tekanan darah, maka effect size
yang digunakan antara lain mean difference (MD)
atau standardized mean difference (SMD).
3. Time-To-Event Atau Survival Time: Untuk data jenis
ini, misalnya waktu kambuh, waktu sembuh, maka
digunakan rasio hazard.
4. Ordinal: Data hasil yang dikategorikan berdasarkan
kategori tertentu, misalnya ringan/sedang/berat.
KARAKTERISTIK PENELITIAN
• Hasil penelitian yang dapat digunakan dalam analisis
meta mempunyai karakteristik tertentu. yaitu hasil
penelitiannya dapat dibandingkan secara konseptual
(conceptual comparable), bahwa penelitian-penelitian
tersebut mempunyai kesamaan konstruk dan hubungan.
• Tantangan dalam analisis meta adalah bahwa analisis
meta tidak dapat menganalisis penelitian-penelitian yang
secara jelas berbeda baik pada konstruk maupun
hubungan. Selain itu, analisis meta hanya dapat
menganalisis penelitian kuantitatif, yaitu penelitian yang
menggunakan pengukuran kuantitatif dari suatu variabel
dan melaporkan statistik deskriptif atau inferensial untuk
menjelaskan hasil penelitian. Analisis meta tidak dapat
digunakan untuk penelitian seperti studi kasus,
ethnografi, dan penemuan naturalistik.
FUNGSI ANALISIS META
1. Mengidentifikasi heterogenitas pengaruh pada
berbagai macam penelitian dan bila memungkinkan
maka dapat ditarik kesimpulannya.
2. Meningkatkan kekuatan statistik dan presisi untuk
mendeteksi pengaruh.
3. Mengembangkan, memperbaiki, dan menguji
hipotesis.
4. Mengurangi subjektivitas dari perbandingan penelitan
dengan menggunakan prosedur yang sistematis dan
perbandingan eksplisit.
5. Mengidentifikasi kesenjangan data antara
pengetahuan dasar dan mengarahkan untuk penelitian
selanjutnya.
6. Menentukan ukuran sampel untuk penelitian
selanjutnya.
KELEBIHAN ANALISIS META
• Analisis meta memungkinkan kita untuk
mengkombinasikan berbagai macam hasil
penelitian dengan cara kuantitaitf.
• Analisis meta juga mampu menggambarkan
hubungan antar penelitian dengan baik, sehingga
dapat mengatasi adanya perbedaan hasil antar
penelitian.
• Sifat meta-analisis yang lebih objektif dari pada
narative review, memungkinkan analisis meta lebih
fokus pada data, bukan fokus pada kesimpulan dari
berbagai macam studi.
• Terlebih lagi, analisis meta lebih mudah dilakukan
kerena dilakukan secara kuantitaif dan berfokus
pada effect size.
KELEBIHAN ANALISIS META
1. Prosedur analisis meta menerapkan disiplin yang
berguna dalam proses merangkum temuan penelitian.
2. Analisis meta merupakan studi yang dilakukan
dengan cara yang lebih canggih dari pada prosedur
peninjauan konvensional yang cenderung
mengandalkan ringkasan kualitatif atau “vote-
counting”.
3. Analisis meta mampu menemukan pengaruh atau
hubungan yang dikaburkan dalam pendekatan lain
untuk meringkas penelitian.
4. Analisis meta menyediakan cara terorganisir untuk
menangani informasi dari sejumlah besar temuan
penelitian yang sedang dikaji.
KEKURANGAN ANALISIS META
• Analisis ini membutuhkan waktu yang lebih lama dalam penyelesaiannya
dari pada review penelitian kualitatif konvensional.
• Dmelaksanakan analisis meta seorang peneliti membutuhkan pengetahuan
yang khusus dalam memilih dan mengkomputasi effect size yang tepat dan
menganalisis secara statistika.
• Adanya bias pada pengambilan sampel dan publikasi. Bias pada
pengambilan sampel disebabkan karena ketidak-seragaman tiap-tiap studi.
Pada bias publikasi disebabkan karena data yang digunakan cenderung
merupakan data yang telah terpublikasi yang biasanya datanya signifikan,
sedangkan data yang tidak signifikan cenderung tidak dipublikasikan.
• Studi yang digunakan dalam analisis meta tidak sebanding atau sering
dikenal dengan analogi apel and orange. Artinya, dalam analisis meta
dapat ditemukan studi-studi yang yang berbeda dalam analisis yang sama.
• Adanya kesalahan penyimpulan secara metodologi. Oleh karena itu, untuk
mengatasinya peneliti sebaiknya menggunakan data dan statistik yang
terdiri dari effect size, sample size, moderator variable, atau yang lainnya.
LANGKAH ANALISIS META
Untuk melakukan analisis meta, langkah-
langkah utamanya adalah:
1. merumuskan pertanyaan penelitian
analisis meta yang akan dilakukan,
2. mengumpulkan studi-studi atau hasil
penelitian sebagai bahan analisis meta,
3. menghitung effect size, dan
4. menyusun laporan hasil analisis.
Dalam satu meta-analisis dapat tercakup lebih dari satu
jenis analisis statistika misalnya t-test, ANOVA, multipel
regresi, korelasi, oods ratio, atau chi-square yang
kemudian harus diubah dalam bentuk effect size.
MENGHITUNG EFFECT SIZE
• Penelitian menggunakan metode pengukuran yang
berbeda-beda, sehingga dihasilkan nilai numerik
yang berbeda yang hanya bermakna dalam
kaitannya dengan operasionalisasi dan skala
tertentu yang digunakan. Oleh karena itu, temuan
kuantitatif pada penelitian-penelitian tersebut
dikodekan dengan cara yang memungkinkan
mereka digabungkan dan dibandingkan secara
statistik dengan menggunakan effect size.
• Berbagai ukuran efek statistik yang digunakan
untuk mengkode berbagai bentuk temuan
penelitian kuantitatif dalam meta-analisis
didasarkan pada konsep standarisasi.
INDEKS STANDAR
• Statistik effect size menghasilkan standarisasi statistik
dari temuan penelitian sehingga nilai numerik yang
dihasilkan dapat ditafsirkan secara konsisten di semua
variabel dan ukuran. Standarisasi dalam konteks ini
memiliki arti yang sama persis dengan standar skor
dalam pengujian dan pengukuran.
• Ada banyak effect-size yang bisa diterapkan namun,
dalam praktiknya, hanya sedikit yang banyak digunakan.
• Indeks standar yang dapat digunakan sebagai effect size
adalah standarized mean difference, koefisien korelasi,
dan odds-ratio, asalkan mempunyai karakteristik yaitu
dapat dibandingkan antar penelitian, menunjukkan
besaran dan arah hubungan yang diminati, serta ukuran
sampel yang independen.
PROSEDUR UMUM ANALISIS META
ANALISIS META KORELASI
Proposal Meta Analisis
Pendahuluan:
1. Latar Belakang: Pernyataan yang jelas
mengapa perlu dilakukan meta analisis
2. Pertanyaan Penelitian
3. Hipotesis Yang Akan Diuji
4. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Proposal Meta Analisis
Metode Penelitian:
1. Kriteria Pemilihan
2. Teknik Penelusuran Sumber Data
3. Kriteria Seleksi
4. Penilaian Validitas
5. Klasifikasi dan Kodifikasi
6. Abstraksi Data
7. Analisis Statistik dan Perangkat Lunak
8. Rencana Interpretasi Hasil
9. Rencana Pelaporan Hasil

Anda mungkin juga menyukai