STATISTIK
Pengolahan Hasil Perikanan
Yuliati H. Sipahutar
Definisi:
Pengetahuan yang berhubungan dengan
cara-cara pengumpulan fakta,
pengolahan serta penganalisisannya,
penarikan keseimpulan serta pembuktian
keputusan yang cukup beralasan
berdasarkan fakta dan penganalisisan
yang dilakukan
STATISTIKA
Statistika adalah metode untuk mengumpulkan,
mengolah dan menyajikan serta
mengintepretasikan data yang berwujud angka-
angka (Croxton dan Cowden)
Komponen Unsur Dalam Statistika:
1. Data
2. Perlakuan data seperti pengumpulan dan
pengolahan
3. Kesimpulan
4. Angka-Angka
Data Statistik
Data Kuantitatif: data yang berbentuk bilanga
a. Data diskrit: data dari hasil menghitung
b. Data kontinu: data dari hasil pengukuran
Data kualitatif: data non bilangan
Data menurut
sumbernya
• Data intern: data yang diperoleh dari
dalam institusinya sendiri
• Data ekstern: data yang diperoleh dari
luar institusinya, dibagi dua
a. Data primer: data yang diperoleh
secara langsung
b. Data sekunder: data yang diperoleh
secara tidak langsung
Data mentah
• Data yang baru dikumpulkan dan
belum mengalami pengolahan
apapun
Peranan Statistika
• Dalam Kehidupan Sehari-Hari
Statistika berperan sebagai penyedia
bahan-bahan atau keterangan-
keterangan berbagai hal untuk diolah dan
ditafsirkan.
• Dalam Penelitian Ilmiah
Statistika memiliki peran sebagai
penyedia alat untuk mengemukakan
kembali keterangan
• Dalam Ilmu Pengetahuan
Peran sebagai peralatan analisis dan
interpretasi dari data kuantitatif
pengetahuan
Populasi dan sampel
• Populasi: totalitas semua nilai yang
mungkin, hasil menghitung ataupun
pengukuran kuantitatif maupun kualitatif
daripada karakteristik tertentu mengenai
semua objek yang lengkap dan jelas yang
ingin dipelajari sifat-sifatnya
• Sampel: sebagian yang diambil dari
populasi
LANGKAH-LANGKAH
IMPLEMENTASI
PENELITIAN
Langkah-langkah penelitian
• Identifikasi problem
• Menelaah informasi/literatur
• Merumuskan pertanyaan
• Memilih desain penelitian
• Mengumpulkan dan
menganalisis data
• Menggambarkan kesimpulan
Identifikasi Problem
– Topik apa yang dapat diidentifikasi?
– Apakah tersedia jawaban?
– Dapatkah mengidentifikasi faktor-
faktor yang bermain?
Desain Penelitian
• Jawaban • Jawaban
metode metode
kualitatif kuantitatif
adalah keterangan adalah keterangan
data dalam bentuk data dalam bentuk
kata-kata seperti angka seperti
respon pada statistik,
pertanyaan probabilitas, grafik
terbuka, observasi,
dan interview
Desain Penelitian
• Menggunakan • Menggunakan
metode kualitatif metode kuantitatif
ketika ketika :
– Sedikitnya diketahui – Subjek tidak
tentang topik bersedia untuk
– Tidak dapat berinteraksi secara
mendeterminasikan luas
item closed-ended – Waktu dan dana
seperti multiples terbatas
choice, scaled – Berkeinginan untuk
response mendeterminasikan
penyebab dan
efeknya
– ‘Hard numbers’
diinginkan
Penelitian kualitatif untuk
mengembangkan
teori baru
– Mengidentifikasi topik
– Memilih metode kualitatif
– Memilih sampel
– Mengumpulkan, mengkatagorisasi
dan menganalisis data
– Menemukan, mengembangkan,
memperbaiki theoretical
relationships
– Merumuskan teori baru
Penelitian kuantitatif
untuk menguji teori yang
ada
– Mengidentifikasi topik
– Mengembangkan hipotesis
– Memilih metode kuatitatif dan sample
yang tepat
– Memilih/mengembangkan pengukuran
yang tepat
– Mengumpulkan, menganalisis dan
menginterpretasikan data
– Menemukan, mengembangkan, dan
memperbaiki theoretical relationships
– Merumuskan teori baru atau yang
telah direvisi.
Pemilihan subjek
• Descriptive • Inferential
statistics statistics
– Teknik… – Teknik digunakan
• analytical untuk
• graphic menggenaralisasi
– Melukis gambar an sampel pada
pada kumpulan kelompok yang
data lebih besar
• Multiple
• Mean
regression
• Median
• Chi-square
• Mode
• Analysis of
• Range variance
• Standard Deviation
Menggambarkan
Kesimpulan
– Mempertimbangkan data yang
telah diobservasi dan
bagaimana fakta diperoleh
– Menggambarkan kesimpulan
dari jawaban mungkin:
• Mendukung hipotesis
• Menjustifikasi atau membuktikan
keefektifan program
• Menyaring teori yang ada
• Menolong mengembangkan teori
baru
RANCANGAN
PERCOBAAN
OLEH
YULIATI H. SIPAHUTAR
Perancangan
Percobaan (Rancob)
Suatu uji atau sederetan uji yang
bertujuan merubah peubah input
menjadi suatu output yang merupakan
respon dari percobaan tersebut
Beberapa Istilah:
Perlakuan prosedur yang pengaruhnya
hendak diukur
Satuan Percobaan satuan bahan tempat
diterapkannya satu perlakuan
(Satuan Amatan)
Faktor peubah bebas yang diduga
berpengaruh terhadap respons (jenis
perlakuan)
Y
Perlakuan Respons Acak
(Peubah (peubah tak
terkendali) terkendali)
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
Perancangan Percobaan:
1. Tujuan Percobaan
2. Hipotesis perlakuan
3. Materi percobaan keragaman
4. Respons yang diukur
5. Faktor-faktor lain yang mempengaruhi
respons
6. Hasil penelitian terdahulu
7. Kontras-kontras yang akan
diperbandingkan
8. Biaya ulangan
Prinsip Dasar Perancangan Percobaan
Rancangan Perlakuan :
Berkaitan dengan bagaimana perlakuan-
perlakuan tersebut dibentuk (Faktorial, Split
plot, Split blok)
Rancangan Pengukuran :
berkaitan dengan bagaimana respon percobaan
diukur dari unit-unit percobaan yang diteliti
Pemilihan rancangan
Mengatur dan mengontrol variabel-
variabel dan kondisi percobaan
secara utuh dan ketat, baik dengan
manipulasi, randomisasi, dan kontrol
Membandingkan perlakuan dan
kontrol secara nyata
Memaksimalkan varians dari
variabel-variabel yang diteliti dan
berkaitan dengan hipotesis yang diuji
Meminimalkan:
varians dari variabel pengganggu
dan variabel random yang berada
di luar penelitian
varians error
Berdasarkan setting lapangan, laboratorium
perpustakaan
Berdasarkan sumber data primer, sekunder
Berdasarkan teknik yang digunakan
observasi (pengamatan, pengukuran),
wawancara, dokumentasi, atau gabungan
Dengan intervensi (eksperimental), tanpa
intervensi (non-eksperimental)
• Skala nominal
• Skala ordinal
• Skala interval
• Skala rasio
Skala pengukuran data
Skala nominal:
- Merupakan data yang tingkatannya paling
rendah. Data nominal hanya berupa kategori
saja.
- Misalnya: Jenis kelamin, agama, dan
sebagainya.
Skala ordinal:
- Data yang diukur menggunakan skala ordinal
selain mempunyai ciri nominal, juga mempunyai
ciri berbentuk peringkat atau jenjang. Istilah
ordinal berasal dari kata ordo yang berarti tatanan
atau deret.
- Misalnya tingkat pendidikan, nilai ujian (dalam
huruf).
Skala interval:
- Data yang diukur menggunakan skala
interval. Selain mempunyai ciri nominal dan
ordinal, juga mempunyai ciri interval yang sama.
- Misalnya nilai ujian (dalam angka), suhu, dan
sebagainya.
Skala rasio:
- Merupakan skala pengukuran data yang
tingkatannya paling tinggi. Selain mempunyai
ketiga ciri dari skala pengukuran di atas, juga
mempunyai nilai nol yang bersifat mutlak
(absolut).
- Misalnya: Umur, berat, pendapatan, dan
Skala pengukuran data
• Skala
Analisis
nominal non-parametrik
• Skala ordinal
• Skala interval Analisis
parametrik
• Skala rasio
Langkah Analisis:
1. Dicari apa data terdistribusi normal ?
2. Variannya apa homogen ?
3. Bagaimana hasil penelitian ?
Analisis parametrik
• Uji t
• Sidik ragam (Anova)
• Uji beda rerata:
– Uji Beda Nyata Terkecil (Least
Significant Difference Test)
– Uji Dunnet
– Uji Beda Nyata Jujur
Asumsi/syarat penggunaan
analisis parametrik
1. Unit Eksperimen
Unit yang dikenai perlakuan tunggal
(mungkin merupakan gabungan beberapa
faktor) dalam sebuah replikasi eksperimen
dasar.
2. Perlakuan
Sekumpulan kondisi eksperimen yang
akan digunakan terhadap unit eksperimen
dalam ruang lingkup desain yang dipilih.
3. Kekeliruan Eksperimen
Menyatakan kegagalan dari dua unit
eksperimen identik yang dikenai perlakuan
untuk memberikan hasil yang sama.
4. Replikasi
Pengulangan eksperimen dasar.
5. Pengacakan
Unit-unit sampel dari suatu populasi diacak
sebelum dilakukan pengambilan.
6. Kontrol Lokal
Pengendalian kondisi-kondisi lingkungan
yang berpotensi mempengaruhi respon dari
perlakuan.
a.Pengelompokan
Penempatan sekumpulan unit eksperimen
yang homogen ke dalam kelompok-kelompok
agar supaya kelompok yang berbeda
memungkinkan untuk mendapatkan
perlakuan yang berbeda pula.
b. Pemblokan
Pengalokasian unit-unit eksperimen ke dalam
blok sedemikian sehingga unit-unit dalam
blok secara relatif bersifat homogen
sedangkan sebagian besar dari variasi yang
dapat diperkirakan di antara unit-unit telah
baur dengan blok.
c. Penyeimbangan
Usaha memperoleh unit-unit eksperimen,
usaha pengelompokan, pemblokan dan
penggunaan perlakuan terhadap unit-unit
eksperimen sedemikian rupa sehingga
dihasilkan suatu konfigurasi atau formasi
yang seimbang.
7. Faktor (kuantitatif & kualitatif)
Peubah bebas penyusun perlakuan,
dimana nilai-nilainya dapat bersifat kualitatif
maupun kuantitatif
8. Taraf Faktor
Nilai-nilai atau klasifikasi-klasifikasi dari
sebuah faktor
9. Interaksi
Perubahan pengaruh dari suatu faktor
pada berbagai taraf faktor yang lain
Tahapan Analisis
• Analisis Deskriptif / Eksploratif
• Pemeriksaan Asumsi
– Kenormalan
– Kehomogenan ragam
– Keaditifan
• Analisis Ragam
• Uji lanjutan
– Perlakuan kualitatif: BNT, TUKEY,
DMRT, Dunnett
– Perlakuan kuantitatif: Kontras
polynomial ortogonal, Kurva Respon
(Response Surface)
• Khusus Uji multilokasi
– Analisis Ragam Gabungan (Composite
Analysis of Variance)
– Analisis Kestabilan
– AMMI (additive main effect an
multiplication interactions)
Metode Perancangan Percobaan
• Hal penting yg diperhatikan dalam
percobaan:
– Respon yg diberikan oleh obyek
– Keadaan tertentu yg sengaja diciptakan
utk menimbulkan respon
– Keadaan lingkungan serta keragaman yg
dpt mengacaukan penelaahan mengenai
respon yg terjadi
Pengacakan pengulangan
Pengendalian lokal
Pengacakan
• Fungsi dari pengacakan adalah
menjamin sahihnya atas dugaan tak
bias dari galat percobaan dan nilai
tengah perlakuaan serta perbedaan
diantara mereka.
• Pengacakan merupakan salah satu
dari beberapa ciri modern
perancangan percobaan yang
muncul
Pengulangan
• Memberikan dugaan dari galat
percobaan
• Meningkatkan ketelitian suatu
percobaan
• Memperluas cakupan penarikan
kesimpulan dari suatu percobaan
• Mengendalikan ragam galat
Pengendalian lokal
• Perancangan percobaan
• Penggunaan pengamatan
pengiring
• Pemilihan ukuran satuan
percobaan
Rancangan penelitian :
1. Rancangan Acak Lengkap
(RAL)
2. Rancangan Acak Kelompok
(RAK)
3. Rancangan Faktorial
RAL
Yij i ij
Model:
Dimana
Yij =daya awet pindang ke-j yg memperoleh
perlakuan ke-I
= nilai tengah umum (rata-rata populasi)
daya awet
i =pengaruh perlakuan
6
(kadar garam) ke-I
= pengaruh galat percobaan pada
pindang
ij ke-j yg memperoleh perlakuan ke-I
Hipotesis:
Hasil pengamatan
Perlakuan (%)
Total
5 (%) 8 (%) 11(%) 14(%) 17(%) 20(%)
Ulanga
n1
19,4 17,7 17,0 20,7 14,3 17,3
Ulanga
n2
32,6 24,8 19,4 21,0 14,4 19,4
Ulanga
n3
27,0 27,9 9,1 20,5 11,8 19,1
Ulanga
n4
32,1 25,2 11,9 18,8 11,6 16,9
Ulanga
n5
33,0 24,3 15,8 18,6 14,2 20,8
Perhitungan:
•Derajat bebas (db) utk setiap sumber
keragaman :
•db total = total banyaknya pengamatan – 1
= 30 – 1 = 29
•db perlakuan = total banyaknya perlakuan
–1=6–1=5
•db galat = db total – db perlakuan = 29 – 5
= 24
•Yij sbgi hsl pengukuran daya awet utk
masing2 pindang, t sbgi jumlah perlakuan,
dan r jumlah ulangan, maka jumlah kuadrat2
(JK) sbb:
2
Y
Y .. ij
ij
FaktorKore ksi ( FK )
rt rt
TotalJendr al
2
596,6
2
11864,38
56
Rancangan Acak Lengkap
Lanjutan:
ij
20,82
11864,38 1129,98
2 2
Yi ... Yt
JKPerlakuan( JKP) FK
r
totalperlakuan
2
FK
r
144,1 ... 93,5
2 2
11864,38 847,05
5
JKGalat ( JKG ) JKTotal JKPerlakuan
1129,98 847,05 282,93
14,37
Analisa Ragam (Analysis of Variance – Anova)
KTGalat 11,79
F tabel
Sumber
F Hitun
Keraga db JK KT
g
man 5% 1%
Perlaku
5 847,05 169,41 14,37** 2,62 3,90
an
Galat 24 282,93 11,79
1129,9
Total 29
8
Rancangan Acak Lengkap
Kaidah keputusan:
– Jika F hit lebih besar dr pd F tabel pd taraf 1
%, perbedaan diantara nilai tengah perlakuan
atau pengaruh perlakuan dikatakan sangat nyata
(ditandai dgn dua tanda **)
– Jika F hitung lebih besar dr pd F tabel pd taraf
5 % tetapi lebih kecil dr pda F tabel pd taraf 1
%, perbedaan diantara nilai tengah perlakuan
dikatakan nyata (ditandai dgn satu tanda *)
– Jika F hit lebih kecil dr pd T tabel pd taraf 5
%, perbedaan antara perlakuan dikatakan tidak
nyata.
Kesimpulan:
– F hit = 14,37 lebih besar dr pd F tabel pd taraf
1 %, maka diputuskan utk menolak Ho yg berart
perbedaan diantara perlakuan sangat nyata
– Rata-rata (yg sesungguhnya) dr keenam
perlakuan yg dicobakan tdk semuanya sama.
Atau paling sedikit ada satu perlakuan yg
rata2nya berbeda dgn yg lain.
Pembanding Berganda
sy = (s2/r)1/2 = (KTG/r)1/2
Hasil pengamatan
Kelompok Perlakuan (%)
Asal Ikan Total
A B C D Kelompok
1 2 5 8 6 21
2 3 4 7 5 19
3 3 5 10 5 23
4 5 5 9 2 21
Total 13 19 34 18 84
perlakuan
Model:
Yij i i ij
Dimana
Yij = kdr lemak pindang ke-j yg memperoleh perlakuan ke-I
Hipotesis:
2
Y ..
FaktorKore ksi ( FK )
rt
totaljendral
2
84
2
441
44
• Lanjutan RAK
Y
2
JKT ij FK
ij
j
FK
t
TotalKelom pok 2
banyaknyaPerlakuan FK
21 19 ... 21
2 2
441 2
2
4
JumlahKuadratPerlakuan( JKP )
.i
Y 2
i
FK
t
TotalPerla kuan2 FK
banyaknyaKelompok
13 19 ... 18
2 2 2
441 61,5
4
JumlahKuadratGalat ( JKG ) JKT JKK JKP
81 2 61,5 17,5
Lanjutan RAK
KuadratTen gah( KT )
JKK 2
KTK 0,6667
r 1 3
JKP 61,5
KTP 20,5
t 1 3
JKG 17,5
KTG 1,9444
r 1t 1 33
KTP 20,5
Fhitung 10,54
KTG 1,9444
F tabel
umber
eragaman
db JK KT F Hitung
5% 1%
otal 15 81,0
Lanjutan RAK
Keputusan:
– Karena F hitung untuk perlakuan
sangat nyata, maka memutuskan utk
menolak Ho. Hal ini berarti ada
perbedaan dlm pengaruh perlakuan
Tugas
Percobaan Faktorial
•Percobaan yg terdiri dari dua faktor
atau lebih
•Dlm pelaksanaan percobaan faktorial tetap
menggunakan salah satu rancangan dasar,
yaitu: RAL, RAK atau lainnya.
Perlakuan (%)
Total
a1b1 a1b2 a2b1 a2b2
Ul 1 8,53 17,53 32,00 39,14
Ul 2 20,53 21,07 23,80 26,20
Ul 3 12,53 20,80 28,87 31,33
U l4 14,00 17,33 25,06 45,80
Ul 5 10,80 20,07 29,33 40,20
Jumlah=Yi 66,39 96,80 139,06 182,67 484,92=Y
Rata2 13,28 19,36 27,81 36,53 24,25
Lanjutan Percobaan Faktorial
Faktor A
Faktor
Total
B a1 a2
FK
Y 2 ...
totaljendral
2
484,92
2
11757 ,3
rab banyakpengama tan (5)(2)(2)
JKT Yijk FK
2
ijk
Derajat bebas:
Db perlakuan = ab – 1 = (2)(2) – 1 = 3
Db galat = ab(r-1)=(2)(2)(5-1)=16
Db total = rab-1=(5)(2)(2)-1=19
i
( a ) 2
(totaltaraf faktorA ) 2
JK ( A) i FK FK
rb rb
(163,19) 2 (321,73) 2
11757,37 1256,75
(5)(2)
j
(b ) 2
(totaltaraffaktorB ) 2
JK ( B) FK FK
ra ra
(205,45) 2 (279,47) 2
11757,37 273,95
(5)(2)
JK ( AB) JKP JK ( A) JK ( B) 1539,41 1256,75 273,95 8,71
Perlakuan 3 1539,41 - -
1256,7
A 1 1256,75 52,92** 4,49 8,5
5
Total 19 1919,33
Keputusan:
Dari Tabel Anova terlihat bahwa pengaruh
interaksi tidak nyata,
sedangkan pengaruh utama faktor dan faktor
B sangat nyata
Lanjutan Percobaan Faktorial
atihan:
Seorang peneliti ingin melihat pengaruh waktu perebusan dan
nis pembungkus terhadap kadar protein pindang bandeng.
Waktu perebusan yg digunakan adalah 4 jam, 8 jam, dan 12 jam
embungkus yang digunakan adalah daun pisang, almunium foi
an kertas koran .
Penelitian akan dilaksanakan di workshop pengolahan STP
engan fasilitas alat pemindangan yang memadai.
ertanyaan:
Buatlah rancangan percobaan yg tepat utk penelitian tsb
Bagaimana kesimpulan dari penelitian tsb?
Lanjutan Percobaan Faktorial
• Hasil Pengamatan
Perlakuan
52 48 47 45 41 38 31 25 20
51 49 47 45 43 37 30 24 20