Anda di halaman 1dari 13

DAFTAR ISI

PETA KONSEP SAP 3 .................................................................................................................. .. 2

PETA KONSEP SAP 4 .................................................................................................................. .. 3

PEMBAHASAN ............................................................................................................................. .. 4

I. Proses Penelitian ............................................................................................................... .. 4


1. Identifikasi, Pemilihan dan Perumusan Masalah Penelitian ............................................... .. 4
2. Kajian Pustaka dan Hipotesis .............................................................................................. .. 4
3. Populasi dan Sampel ........................................................................................................... .. 5
4. Metode Pengumpulan Data ................................................................................................. .. 6
5. Rencana Analisis Data ........................................................................................................ .. 6
6. Penulisan Laporan ............................................................................................................... .. 7
7. Proposal Penelitian ............................................................................................................. .. 7
8. Cara Sitasi yang Benar dan Legal ....................................................................................... .. 8
II. Masalah Penelitian ............................................................................................................ .. 9
1. Sumber – sumber Masalah Penelitian ................................................................................. .. 9
2. Kriteria Pemilihan Masalah Penelitian................................................................................ 11
3. Pedoman Merumuskan Masalah Penelitian ........................................................................ 12
4. Pertanyaan Penelitian, Pertanyaan Manajemen, Pertanyaan Investigatif, dan Pertanyaan
Pengukuran.......................................................................................................................... 14
KESIMPULAN .............................................................................................................................. ....
REFERENSI................................................................................................................................... ....

1
PEMBAHASAN

I. Proses Penelitian
1. Identifikasi, Pemilihan, dan Perumusan Masalah Penelitian
1) Identifikasi Masalah Penelitian
Identifikasi masalah merupakan proses merumuskan permasalahan-
permasalahan yang akan diteliti. Untuk dapat mengidentifikasi masalah dengan baik,
maka peneliti perlu melakukan studi pendahuluan ke objek yang diteliti, melakukan
observasi, dan wawancara ke berbagai sumber sehingga semua permasalahan dapat
diungkapkan. Masalah-masalah tersebut dapat dinyatakan dalam bentuk variabel. Jadi,
identifikasi masalah harus menggambarkan permasalahan yang ada dalam topik atau
judul penelitian.
2) Masalah Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah dilakukan,
dipilih sejumlah masalah disertai penjelasan ruang lingkup masalah, baik keluasan
maupun kedalamannya. Pemilihan masalah dilakukan agar penelitian lebih terarah,
terfokus, dan tidak melenceng ke mana-mana. Pemilihan masalah minimal harus
mencakup dua hal, yaitu (1) Lokasi dan objek penelitian, dan (2) Variabel atau fokus
penelitian.
3) Perumusan Masalah Penelitian
Perumusan masalah harus sinkron dengan pemilihan masalah dan disajikan
dalam bentuk pertanyaan. Pertanyaan-pertanyaan ini nantinya akan dijawab pada bagian
hipotesis (dugaan/jawaban sementara), akan dianalisis pada bagian hasil penelitian, serta
akan dijawab pada bagian analisis dan kesimpulan. Pertanyaan boleh berbentuk
pertanyaan permasalahan deskriptif (variabel mandiri), asosiatif (hubungan atau
kausalitas), komparatif (perbedaan), atau gabungan dari ketiganya.
2. Kajian Pustaka dan Hipotesis
1) Kajian Pustaka
Menurut Pohan (2012) kegiatan ini (penyusunan kajian pustaka) bertujuan
mengumpulkan data dan informasi ilmiah, berupa teori-teori, metode, atau pendekatan
yang pernah berkembang dan telah di dokumentasikan dalam bentuk buku, jurnal,
naskah, catatan, rekaman sejarah, dokumen-dokumen, dan lain-lain yang terdapat di
perpustakaan. Kajian ini dilakukan dengan tujuan menghindarkan terjadinya
pengulangan, peniruan, plagiat, termasuk suaplagiat.

2
Secara umum, Kajian pustaka merupakan teori-teori yang relevan dengan
masalah yang diteliti dan dapat digunakan untuk menjelaskan tentang variabel yang akan
diteliti, sebagai dasar untuk memberi jawaban sementara terhadap rumusan masalah yang
diajukan. Teori yang digunakan yaitu teori yang telah teuji kebenarannya. Jumlah teori
yang dikemukakan tergantung pada variabel yang diteliti.
2) Hipotesis
Hipotesis adalah pernyataan resmi dari proposisi yang belum terbukti, yang
dapat diuji secara empiris (Zikmund, 2010: 42). Hipotesis merupakan jawaban sementara
yang harus diuji lagi kebenarannya melalui penelitian ilmiah. Hipotesis penelitian
(Hipotesis alternatif, Ha atau H1) yaitu hipotesis yang dirumuskan untuk menjawab
permasalahan dengan menggunakan teori-teori yang ada hubungannya (relevan) dengan
masalah penelitian dan belum berdasarkan fakta serta dukungan data yang nyata di
lapangan. Secara statistik, hipotesis diartikan sebagai pernyataan mengenai keadaan
populasi yang akan diuji kebenarannya berdasarkan data yang diperoleh dari sampel
penelitian.
Dengan demikian, dalam perhitungan statistik yang diuji adalah hipotesis nol
(Ho). Hipotesis nol (Ho) adalah pernyataan tidak adanya hubungan, pengaruh, atau
perbedaan antara parameter dengan statistik. Hipotesis ini bertentangan dengan
keyakinan peneliti. Untuk sementara waktu hipotesis nol (Ho) harus dipertahankan
hingga pengujian statistik mendapatkan bukti yang menentang atau mendukungnya.
3. Populasi dan Sampel

Populasi (Population) yaitu sekelompok orang, kejadian atau segala sesuatu


yang memiliki karakteristik tertentu. Populasi merupakan totalitas dari seluruh unsur
yang ada dalam sebuah wilayah penelitian. Sampel (sample) adalah sebagian dari subjek
dalam populasi yang diteliti, yang sudah tentu mampu secara representatif dapat
mewakili populasinya (Sabar, 2007). Namun yang terpenting adalah cara mengambil
sampel (sampling techniques). Karena dalam sampel yang berjumlah besar bisa
menyesatkan jika teknik samplingnya salah. Sebaliknya, sampel kecil sudah cukup
memadai jika teknik samplingnya benar.

4. Metode Pengumpulan Data


Metode pengumpulan data adalah bagian instrumen pengumpulan data yang
menentukan berhasil atau tidaknya suatu penelitian. Ada berbagai metode yang telah kita
kenal antara lain wawancara, pengamatan (observasi), kuisioner atau angket, dan

3
dokumenter. Metode yang digunakan untuk setiap variabel tergantung dari berbagai
faktor terutama pada jenis data dan ciri responden. Metode yang digunakan tidak selalu
sama untuk setiap variabel. Suatu variabel juga dapat mempergunakan dua metode atau
lebih, yang pertama adalah metode utama dan yang lain adalah kontrol silang.
5. Rencana Analisis Data
Analisis data adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang
lebih mudah diinterpretasikan dan dipahami untuk menemukan informasi yang
bermanfaat sehingga dapat membantu peneliti dalam mengambil suatu keputusan.
1) Tahap-tahap dalam pengolahan data:
a. Editing merupakan kegiatan memeriksa data yang masuk. Editing adalah suatu
proses agar data yang diberikan dapat dipahami dan jelas.
b. Coding adalah pemberian tanda (angka atau huruf) bagi tiap-tiap data yang
termasuk dalam kategori yang sama. Tujuan dari coding adalah untuk
mengklasifikasikan jawaban ke dalam kategori-kategori yang penting.
c. Dalam tabulasi, angka-angka akan dimasukkan dalam satu tabel yang terdiri atas
kolom-kolom. Susunan kolom disusun berdasarkan urutan-urutan yang logis.
2) Penyajian data, data disajikan dalam bentuk tabel (tabel frekuensi tunggal dan
tabulasi silang) dan dalam bentuk gambar/grafik.
3) Macam-macam metode analisis, terdapat dua macam metode analisis, yaitu
kualitatif, dan kuantitatif.
4) Pemilihan metode analisis, dalam pendekatan kualitatif memusatkan perhatian pada
prinsip umum yang mendasari perwujudan dan satuan gejala yang ada. Sedangkan,
pendekatan kuantitatif harus menggunakan alat uji statistik yang sesuai.
5) Pemilihan metode statistik menurut skala pengukuran, dalam analisis kuantitatif,
dimana skala ukuran variabel adalah nominal atau ordinal umumnya menggunakan
statistik non parametrik. Apabila skala yang digunakan adalah interval atau rasio maka
statistik yang digunakan adalah statistik parametrik.
6) Interpretasi analisis hasil-hasil data, interpretasi hasil analisis dapat dilakukan
dengan dua cara, yaitu (1) interpretasi secara terbatas karena penelitian hanya melakukan
interpretasi atas data dari hubungan yang ada dalam penelitiannya, dan (2) penelitian
mencoba mencari pengertian yang lebih luas tentang hasil-hasil yang telah
didapatkannya dari analisis dengan cara membandingkan hasil analisis dengan
kesimpulan peneliti lain dan dengan menghubungkan kembali interpretasinya dengan
teori.

4
6. Penulisan Laporan
1) Langkah-langkah Penulisan Laporan
Lincoln dan Guba (1985:366-368) membagi langkah-langkah penulisan itu ke
dalam dua tahap besar, yaitu tahap awal dan tahap penulisan yang sebenarnya. Tahap
awal tersebut dianggap sebagai “tugas organisasional”. Ada tiga kelompok tugas
organisasional yang perlu dilakukan. Pertama, adalah menyusun materi data sehingga
bahan-bahan tersebut dapat secepatnya tersedia apabila diperlukan. Kedua, penyusunan
kerangka laporan. Ketiga, mengadakan uji silang antara indeks bahan data dengan
kerangka yang baru disusun. Penulisan yang sebenarnya hendaknya harus mengikuti
kerangka yang telah disusun. Tahap penulisan ini perlu disertai penjajakan audit dan
mengaitkannya dengan hasil penelahaan kepustakaan.
2) Teknik Penulisan Laporan
Menurut Bogdan dan Biklen (1982: 172-175), cara penulisan suatu laporan
penelitian biasanya diarahkan oleh suatu “fokus”. Fokus tersebut berupa tesis, tema, atau
topik. Tesis merupakan proposisi yang diajukan kemudian diikuti argumentasi. Tema
merupakan konsep yang muncul dari data. Topik merupakan satuan aspek tertentu
tentang apa yang sedang diteliti dan suatu ide mengenai hal tersebut.
3) Petunjuk Penulisan Laporan
Ada enam macam petunjuk penulisan yang diberikan oleh Lincoln dan Guba
(1985: 365-366), yaitu (1) Penulisan hendaknya dilakukan secara informal, (2) Penulisan
hendaknya tidak bersifat penafsiran atau evaluative kecuali bagian yang mempersoalkan
hal itu, (3) Penulis hendaknya menyadari jangan sampai terlalu banyak data yang
dimasukkan, (4) Penulis hendaknya tetap menghormati janji tidak menuliskan nama dan
menjaga kerahasiaan, (5) Penulis hendaknya tetap melaksanakan penjajakan audit, (6)
Penulis hendaknya menetapkan batas waktu penyelesaian laporannya dan bertekad untuk
menyelesaikannya.
7. Proposal Penelitian
Proposal penelitian adalah tawaran individu atau perusahaan untuk
menghasilkan suatu produk atau mengadakan jasa bagi calon pembeli atau sponsor.
Tujuan proposal penelitian menurut Cooper dan Schindler (2006: 104) adalah:
1) Menyajikan pertanyaan manajemen untuk diteliti dan mengaitkan kepentingannya
2) Mendiskusikan upaya penelitian pihak lain yang sebelumnya sudah pernah
mengerjakan pertanyaan manajemen terkait

5
3) Mengusulkan data yang diperlukan untuk mengatasi pertanyaan manajemen dan
bagaimana data tersebut akan dikumpulkan, dianalisa, dan ditafsirkan.
Proposal menjelaskan apa, mengapa, bagaimana, di mana, dan kepada siapa
penelitian akan diselesaikan. Manfaat proposal penelitian bagi sponsor adalah
memperlihatkan disiplin, organisasi, dan logika peneliti. Sedangkan bagi peniliti, proses
penulisan proposal mendorong peneliti untuk merencanakan dan meninjau langkah-
langkah logis proyeknya. Secara umum proposal penelitian dibagi menjadi dua, yaitu
proposal internal dan proposal eksternal. Proposal internal dikerjakan oleh departemen
penelitian di dalam perusahaan. Proposal eksternal, proposal yang disponsori oleh panitia
dana bantuan atau perusahaan lainnya. Proposal eksternal diklasifikasikan menjadi dua,
yaitu proposal permohonan dan proposal penawaran.

8. Cara Sitasi yang Benar dan Legal


Sitasi atau kutipan merupakan pinjaman pendapat atau kalimat yang diambil
dari seseorang, baik berupa tulisan atau lisan yang bertujuan untuk memperkokoh
argumentasi di sebuah karya tulis. Terdapat berbagai hal yang harus diperhatikan dalam
menulis sebuah kutipan:
1) Penulis harus mempertimbangkan bahwa kutipan tersebut diperlukan
2) Penulis harus bertanggung jawab secara penuh terhadap ketepatan kutipan
3) Penulis harus mempertimbangkan jenis kutipan, baik itu kutipan langsung atau
kutipan tidak langsung
4) Jangan terlalu banyak menggunakan kutipan langsung
Terdapat dua jenis kutipan yang umumnya digunakan, yaitu kutipan langsung
dan tidak langsung:
1. Kutipan langsung merupakan kutipan yang diambil secara identik atau sama
persis dengan sumber aslinya. Kutipan langsung dibagi lagi menjadi dua:
a) Kutipan langsung kurang dari empat baris
Cara menulis kutipan langsung kurang dari empat baris:
i. Kalimat kutipan harus diintegrasikan dengan teks
ii. Jarak antar baris kutipan dua spasi
iii. Kutipan diapit dengan tanda kutip (“…”)
iv. Setiap kutipan, tulis sumber yang berupa nama pengarang, tahun
terbit, dan nomor halaman dalam tanda kurung
b) Kutipan langsung lebih dari empat baris

6
Cara menulis kutipan langsung lebih dari empat baris
i. Penulisan kutipan dipisahkan dengan jarak tiga spasi dari teks
ii. Jarak antar baris kutipan satu spasi
iii. Kutipan boleh diapit dengan tanda kutip (“…”) atau tidak
iv. Setelah kutipan diberi keterangan sumber
2. Kutipan tidak langsung merupakan kutipan yang mengambil inti sari tanpa
mengurangi makna sebenarnya. Cara menulis kutipan tidak langsung:
a) Kutipan diintegrasikan dengan teks
b) Jarak antar baris kutipan adalah spasi ganda
c) Kutipan tidak diapit dengan tanda kutip (“…”)
d) Setelah kutipan, ditulis sumber kutipan atau dengan menyebutkan sumber di
depan kutipan
II. Masalah Penelitian
1. Sumber – Sumber Masalah Penelitian
Pertanyaan yang sering muncul dalam benak peneliti pemula adalah
bagaimana saya dapat menemukan suatu persoalan penelitian? Meskipun tidak ada
kaidah pasti untuk menemukan persoalan, ada beberapa saran yang dapat diikuti.
Sumber persoalan penelitian antara lain :
1) Pengalaman
Salah satu sumber yang paling berguna dalam merumuskan masalah adalah
pengalaman peneliti sendiri. Bagi seorang pimpinan misalnya, banyak keputusan yang
harus diambil setiap hari. Apabila ingin keputusan tersebut mantap dan akurat, peneliti
harus melakukan penelitian kritis tentang validitas asumsi mereka dalam mengambil
keputusan. Pengalaman sehari-hari dapat memberikan persoalan-persoalan yang berharga
untuk diselidiki dan bahkan sebagian besar gagasan penelitian yang dikembangkan oleh
para pemula di bidang penelitian cenderung berasal dari pengalaman-pengalaman pribadi
mereka.
2) Deduksi dari teori
Deduksi yang ditarik dari berbagai teori yang sudah dikenal oleh peneliti
merupakan sumber permasalahan yang baik. Teori ini menyangkut prinsip umum yang
kelayakannya untuk diterapkan masih belum terbukti, sebelum prinsip tersebut
dikukuhkan secara empiris. Dari suatu teori peneliti dapat membuat hipotesis yang
menyatakan hasil penelitian yang diharapkan dalam suatu situasi praktis tertentu. Artinya
peneliti menyatakan “hubungan antar variable yang bagaimana yang akan diamati jika

7
teori tersebut benar-benar merangkum keadaan itu?” kemudian ia melakukan
penyelidikan sistematis guna memastikan apakah data empiris mendukung hipotesis itu,
yang sekaligus juga mendukung teorinya.
3) Literatur yang berkaitan
Sumber permasalahan lain yang berharga adalah literatur. Pada waktu kita
membaca laporan penelitian yang sudah dilakukan, kita dihadapkan pada contoh-contoh
permasalahan penelitian serta bagaimana penelitian tersebut dilakukan. Ada gunanya kita
melihat kalau prosedur-prosedur yang dipakai dalam penelitian terdahulu itu disesuaikan
guna memecahkan persoalan-persoalan lain. Atau apakah studi yang serupa juga dapat
dilakukan dilapangan, bidang persoalan, atau dengan kelompok yang berbeda. Salah
satu ciri penting penelitian ilmiah adalah bahwa penelitian tersebut harus dapat ditiru
atau diulang (repicable), sehingga hasil- hasilnya dapat dibuktikan.
4) Laporan hasil penelitian
Dari hasil peneltiian maupun jurnal, peneliti pada umumnya mengemukakan
saran untuk penelitian lanjutan. Dengan banyak membaca hasil-hasil penelitian terdahulu
bisa didapatkan permasalahan penelitian yang bersifat lanjutan, mengatasi kelemahan
dan bahkan mengkoreksi hasil penelitian yang dirasa meragukan. Disamping itu dapat
dihindari pengulangan penelitian yang sama.
5) Lapangan tempat bekerja
Para peneliti dapat langsung mengalami dan bertanya pada orang dalam
pekerjaannya. Dalam bekerja, semua permasalahan, kesulitan dan hambatan yang
dialami dapat diangkat menjadi topik atau permasalahan penelitian. Lapangan atau
tempat bekerja dan manusia hidup adalah sumber kegiatan dan sumber penelitian yang
dapat menghasilkan peningkatan dan pengembangan ilmu terapan yang bermanfaat bagi
kehidupan masyarakat.
6) Sumber di luar bidang ilmu
Pengalaman atau pengamatan, teori atau prosedur dan temuan di bidang lain
mungkin dapat disesuaikan untuk diterapkan dalam bidang peneliti bersangkutan.
Misalnya penemuan penelitian di bidang politik mungkin memberi pengaruh terhadap
praktek-praktek pendidikan. Otonomi daerah yang diberlakukan pada tingkat
kabupaten/kota berdampak pula pada bidang pendidikan.

Suryabrata (2003) lebih lanjut menambahkan beberapa sumber masalah


penelitian antara lain :

8
a. Bacaan, terutama bacaan yang melaporkan hasil penelitian, mudah dijadikan
sumber masalah penelitian, karena laporan penelitian yang baik tentu akan memuat
rekomendasi untuk penelitian lebih lanjut dengan arah tertentu.
b. Diskusi, seminar, pertemuan ilmiah. Keuntungan mengikuti diskusi, seminar
maupun pertemuan ilmiah adalah topik penelitian yang kita dapatkan adalah topik/
masalah terbaru, actual, dan menarik.
c. Pernyataan pemegang otoritas. Pernyataan pemegang otoritas merupakan
sumber masalah penelitian. Misalnya pernyataan menteri pendidikan tentang standar
kelulusan dapat langsung mengundang berbagai penelitian.
d. Pengamatan sepintas. Sering terjadi seseorang menemukan masalah penelitian
dalam perjalanan atau peninjauan. Ketika berangkat dari rumah sama sekali tidak
ada rencana untuk mencari masalah penelitian. Tetapi ketika menyaksikan hal-hal
tertentu di lapangan timbullah pertanyaan-pertanyaan yang akhirnya dapat
dirumuskan menjadi masalah penelitian.
e. Pengalaman pribadi. Pengalaman pribadi sering pula menjadi sumber bagi
ditentukannya masalah penelitian. Pengalaman ini dapat berupa pengalaman
kehidupan pribadi maupun pengalaman kehidupan profesional.
f. Perasaan intuitif. Tidak jarang terjadi, masalah penelitian muncul dari benak
peneliti pada saat-saat istirahat, bersantai, merenung, berlibur, dan sebagainya.
2. Kriteria Pemilihan Masalah Penelitian
Menurut Sukardi (2009), beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memilih
masalah penelitian adalah :
1) Memiliki nilai penelitian: Masalah yang akan dipecahkan akan berguna atau
bermanfaat yang positif. Terutama jika bermanfaat bagi masyarakat dan kepentingan
bersama.

2) Memiliki fisibilitas: Fisibilitas artinya masalah tersebut dapat dipecahkan atau


dijawab. Contoh, banyaknya siswa bahasa Inggris yang masih mempunyai kekurangan
dalam hal penguasaan kosa kata, maka peneliti bisa mencari solusi tersebut dengan
beberapa alternatif cara yang mampu membuat siswa mempunyai penguasaan kosa kata
yang lebih baik.

3) Sesuai dengan kualitas peneliti: Sesuai dengan kualitas peneliti artinya tingkat
kesulitan masalah disesuaikan dengan tingkat kemampuan peneliti. Contoh, dosen

9
bahasa Inggris yang seharusnya meneliti terkait dunia pendidikan khususnya bahasa
Inggris dan hubungan dengan bidang lainnya, tidak mengkaji masalah tax amnesty.
4) Actual: Actual atau Up to date, artinya permasalahan yang akan diteliti adalah fakta
perilaku yang sedang “hangat” terjadi di tengah masyarakat. Tentu saja aktualitas sebuah
fakta perilaku akan selalu dinamis dan berubah setiap periode waktu tertentu.
5) Urgent: Urgent, artinya permasalahan yang diteliti haruslah sesuatu yang
“mendesak” untuk diteliti. Dengan kata lain jika tidak segera ditemukan “jawabannya”
akan dapat menimbulkan dampak-dampak negatif yang dapat merugikan kehidupan
manusia.

Faktor lainnya yang perlu diperhatikan adalah :

a. Adanya data dan metode untuk memecahkan masalah tersebut,


b. Batas-batas masalah yang jelas,
c. Adanya alat atau instrumen untuk memecahkannya,
d. Adanya biaya yang diperlukan, dan
e. Tidak bertentangan dengan hukum.
3. Pedoman Merumuskan Masalah Penelitian
Rumusan masalah adalah pertanyaan yang akan dicarikan jawabannya melalui
pengumpulan data. Pedoman Merumuskan Masalah Penelitian Fraenkel dan Wallen
(1990:22 dalam Sugiyono,2009) masalah penelitian yang baik adalah:
1) Masalah harus feasible, dalam arti masalah tersebut harus dapat dicarikan
jawabannya melalui sumber yang jelas , tidak banyak menghabiskan dana,tenaga
dan waktu.
2) Masalah harus jelas, yaitu semua orang memberikan persepsi yang sama terhadap
masalah tersebut.
3) Masalah harus signifikan, dalam arti jawaban atas masalah itu harus rnemberikan
kontribusi terhadap pengembangan ilmu dan pemecahan masalah kehidupan
manusia.
4) Masalah harus bersifat etik, yaitu penelitian tidak berkenaan dengan hal-hal yang
bersifat etika, moral, & nilai-nilai keyakinan dan agama.
Berdasarkan penelitian menurut tingkat eksplanasi (level of explanation).
Bentuk masalah dapat dikelompokkan ke dalam bentuk masalah deskriptif,
komparatif, dan asosiatif.
a. Rumusan Masalah Deskriptif

10
Suatu rumusan masalah yang berkenaan dengan pertanyaan terhadap
keberadaan variabel mandiri, baik hanya pada satu variabel atau lebih (variabel yang
berdiri sendiri). Jadi dalam penelitian ini peneliti tidak membuat perbandingan
variabel pada sampel yang lain.
b. Rumusan Masalah Komparatif
Suatu rumusan masalah yang membandingkan keberadaan satu variabel atau
lebih pada dua atau lebih sampel yang berbeda, atau pada waktu yang berbeda.
c. Rumusan Masalah Asosiatif
Suatu rumusan masalah yang bersifat menanyakan hubungan antara dua
variabel atau lebih. Terdapat tiga bentuk hubungan yaitu:
a) Hubungan Simetris, adalah suatu hubungan antara dua variabel atau lebih yang
kebetulan munculnya bersama.
b) Hubungan Kasual, adalah hubungan yang bersifat sebab akibat. Jadi dalam
hubungan ini ada variabel independen (variabel yang mempengaruhi) dan
dependen (variabel yang dipengaruhi)
c) Hubungan Interaktif, adalah hubungan yang saling mempengaruhi. Dalam
hubungan ini tidak diketahui yang mana variabel independen dan dependen.

4. Pertanyaan Penelitian, Pertanyaan Manajemen, Pertanyaan Investigatif, dan


Pernyataan Pengukuran.
Secara hirarkis suatu permasalahan atau pertanyaan penelitian dimulai dari
pertanyaan yang lebih umum kemudian menukik ke pertanyaan yang sifatnya lebih
khusus. Cooper dan Emory (1996) membedakan hirarkis pertanyaan menjadi 4 tingkatan
yaitu pertanyaan manajemen, pertanyaan penelitian, pertanyaan penyelidikan, dan
pertanyaan pengukuran.
1) Pertanyaan Penelitian
Begitu seorang peneliti mempunyai pernyataan yang jelas mengenai suatu
permasalahan, dia harus menterjemahkannya dalam masalah penelitian, yakni
permasalahan pengumpulan informasi. Suatu permasalahan penelitian merupakan
pertanyaan tunggal atau hipotesis yang secara terbaik menyatakan tujuan dar studi riset.
Kadang kadang , mungkin juga lebih dari satu pertanyaan, namun seringkali hanya satu.
Misalnya pada pertanyaan penelitian bagaimana hubungan tingkat promsi pada
prfitabilitas?

11
2) Pertanyaan Manjemen
Pertanyaan manajemen adalah pertanyaan yang mencerminkan suatu
keputusan yang harus dibuat seorang manajer dan merupakan masalah yang
menyebabkan penelitian dilakukan. Suatu pertanyaan yang menunjukkan pertanyaan
manajemen seperti misalnya bagaimana meningkatkan keuntungan? Dalam hal ini tidak
terlihat jenis penelitian yang akan dilakukan. Pertanyaan manajemen terkait dengan
masalah manajerial.
3) Pertanyaan Investigasi
Begitu pertanyaan umum telah dipilih, pikiran bergerak ke tingkat yang lebih
khusus, yakni pertanyaan investigasi. Pertanyaan investigasi adalah pertanyaan dimana
peneliti harus menjawab untuk menjawab secara memuaskan pertanyaan penelitian
secara umum. Suatu pertanyaan yang menunjukkan pertanyaan investigasi Bagaimana
pengaruh kinerja karyawan terhadap laba perusahaan? Tujuannya adalah untuk
menangani pertanyaan yang lebih umum dan memecahnya menjadi pertanyaan yang
lebih khusus mengenai hal mana kita perlu mengumpulkan data. Proses pemecahan ini
bisa berlangsung melalui berbagai tingkatan pertanyaan yang lebih spesifik secara
progresif.
4) Pertanyaan Pengukuran
Pertanyaan pengukuran merupakan tingkat pembagian yang terakhir. Dalam
survey, pertanyaan pengukuran adalah pertanyaan yang benar-benar ditanyakan kepada
responden. Pertanyaan tersebut muncul pada kuesioner. Dalam studi observasi,
pertanyaan pengukuran adalah pertanyaan yang harus dijawab oleh para peneliti
mengenai setiap subyek yang diteliti. Misalnya pertanyaan yang diberikan konsumen
mengenai pelayanan dan kenyaman dari perusahaan ataupun segi kekurangan yang
terdapat di perusahaan tersebut.

12
REFERENSI

Bungin, Burhan. 2015. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Kencana.

Gulo. 2002. Metodologi Penelitian. Jakarta: Grasindo.

Hidayat, Anwar. 2012. “Penjelasan Analisis Data dan Rancangan Analisis Data”.
https://www.statistikian.com/2012/10/rancangan-analisa-data.html. (Diakses pada
Tanggal 23 September 2019)

Irfan, Azuar Juliandi dan Saprinal Manurung. 2014. Metodologi Penelitian Bisnis
(Konsep dan Aplikasi). Medan: Umsu Press.

Moleong. 2001. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Pratama, Rizky. 2019. “Cara Menulis Kutipan yang Benar”. (dari Buku / Jurnal /
Internet). https://bocahkampus.com/cara-menulis-kutipan. (Diakses pada Tanggal 23
September 2019)

Rahyuda, Ketut. 2016. Metode Penelitian Bisnis. Denpasar: Udayana University Perss.

Unaradjan, Dominikus Dolet. 2019. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Universitas


Katolik Indonesia Atma Jaya.

Wagiran,dkk. 2013. Metodologi penelitian:Teori dan implementasi. yogyakarta: Cv


Budi Utama

13

Anda mungkin juga menyukai