Anda di halaman 1dari 12

1.

Langkah-Langkah dalam membuat Desain Percobaan

Desain percobaan yang baik harus memuat hal-hal sebagai berikut :

- Rencana tentang sumber dan tipe informasi yang relevan sesuai dengan kebutuhan peneliti.

- Strategi atau gambaran pendekatan yang digunakan dalam pengumpulan dan analisis data.

- Jadwal dan anggaran peneliti yang duperlukan harus diuraikan secara jelas.

Adapun langkah-langkah dalam membuat desain percobaan sebagai berikut :

1. Menentukan tujuan percobaan

2. Menentukan tipe hubungan antar variabel

3. Menentukan setting atau lingkungan peneliti

4. Menentukan unit analisis

5. Menentukan pengukuran konstruk

6. Menentukan metode pengumpulan data

7. Menentukan pengendalian variable oleh peneliti

8. Menentukan dimensi waktu

9. Menentukan ruang lingkup topic bahasan

SOAL UJIAN MID SEMESTER METODE PENELITIAN

1. Uraikan dengan jelas langkah-langkah dalam membuat desain percobaan!

2. Apa yang dimaksud dengan “sampling metdhod “? Ada berapa jenis sampling method yang
Saudara ketahui ? jelaskan masing-masing!

3. Bagaimana Saudara melakukan pengukuran data?jelaskan dan beri contoh!

4. Seorang peneliti harus melakukan sendiri pengamatan penelitiannya.Jelaskan mengapa harus


demikian dan berikan contoh!
5. Peneliti boleh salah namun tidak boleh bohong. Uraikan pernyataan tersebut sejauh
pengetahuan Saudara!

6. Apa yang anda ketahui tentang analisis factor, berikan contoh.

JAWABAN

Soal No. 1

Desain percobaan adalah untuk memperoleh keterangan yang maksimum mengenai cara
membuat percobaan dan bagaimana proses perencanaan serta pelaksanaan percobaan akan
dilakukan. Design percobaan sangat diperlukan dalam melakukan penelitian eksperimental

Langkah-langkah membuat desain percobaan

Dalam membuat desain percobaan, maka perlu dibuat chek list tentang :

1.Mencari penjelasan tentang :

 Cakupan area dari masalah yang akan diteliti

 Identifikasi masalah serta batasan masalah.

 Batasan atau jangkauan dari program serta perencanaan percobaan tersebut.

 Menentukan hubungan dari masalah yang khas dengan masalah keseluruhan.

2. Kumpulkan keterangan yang tersedia

 Mencari semua data dan keterangan dari sumber-sumber yang ada tentang masalah serta
percobaan yang kan dibuat.

 Catat dan tabulasikan data yang ada hubungannya dengan percobaan yang akan dilakukan.

3. Buat program mengenai desain percobaan.

 Membuat rumusan hipotesa yang mau diuji. .

 Memilih variabel-variabel yang mau diuji.

 Membuat alternatif hasil yang akan dicapai

 Pemilihan range yang praktis dari faktor-faktor tersebut dan level yang akan digunakan.
 Menentuan ukuran yang digunakan

 Pertimbangan tentang kemungkinan-kemungkinan adanya interaksi.

 Pertimbangan-pertimbangan adanya hubungan yang konkrit tentang interaksi manusia dengan


komputer.

4. Rancang program pendahuluan.

 Membuat jadwal yang sistematik tentang pekerjaan yang akan dilakukan.

 Membuat kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadinya perubahan jadwal pekerjaan.

 Menghilangkan pengaruh-pengaruh variabel yang tidak diinginkan dengan mengadakan


kontrol randomisasi dan balancing.

 Memilih satu metode algoritma untuk memudahkan percobaan .

5. Recanakan pelaksanaan percobaan. .

 Memilih algoritma material serta alat-alat yang digunakan.

 Melaksanakan metode dengan algoritma yang dipilih

 Mencatat segala modifikasi yang dilakukan

 Mengumpulkan data secara hati-hati

6.Analisa data

 Data yang dicatat perlu diubang menjadi angka dengan menggunakan teknik matematika dan
statistik yang cocok.

Soal No.2

Yang dimaksud dengan sampling methode atau teknik pengambilan sampel adalah cara yang
digunakan peneliti untuk menentukan sampel penelitian agar penelitian dapat dipercaya dan
masih bisa mewakili karakteristik populasi penelitian.

Ada dua jenis teknik pengambilan sampel yaitu,


1. Sampel acak atau random sampling / probability sampling, random sampling adalah cara
pengambilan sampel yang memberikan kesempatan yang sama untuk diambil kepada setiap
elemen populasi. Artinya jika elemen populasinya ada 100 dan yang akan dijadikan sampel
adalah 25, maka setiap elemen tersebut mempunyai kemungkinan 25/100 untuk bisa dipilih
menjadi sampel. Pada sampel acak (random sampling) dikenal dengan istilah simple random
sampling, stratified random sampling, cluster sampling, systematic sampling, dan area sampling.

2. Sampel tidak acak atau nonrandom samping/nonprobability sampling. Yaitu cara pengambilan
sampel dimana setiap elemen populasi tidak mempunyai kemungkinan yang sama untuk
dijadikan sampel. Lima elemen populasi dipilih sebagai sampel karena letaknya dekat dengan
rumah peneliti, sedangkan yang lainnya, karena jauh, tidak dipilih; artinya kemungkinannya 0
(nol). Pada nonprobability sampling dikenal beberapa teknik, antara lain adalah convenience
sampling, purposive sampling, quota sampling, snowball sampling

Soal No. 6

Analisis Faktor Analisis faktor adalah salah satu metode statistik multivariat yang mencoba
menerangkan hubungan antar sejumlah peubah-peubah yang saling independen antara satu
dengan yang lain sehingga bisa dibuat satu atau lebih kumpulan peubah yang lebih sedikit dari
jumlah peubah awal. Analisis faktor juga digunakan untuk mengetahui faktor-faktor dominan
dalam menjelaskan suatu masalah.

Contoh : Untuk meneliti tentang hubungan motivasi kerja dan suasana kerja terhadap kepuasan
kerja karyawan dalam suatu perusahaan. Maka peneliti mencari hubungan antara motivasi kerja
dan sasana kerja sebagai variabel dependen dengan vaiable lain yaitu kepuasan kerja karyawan
sebagai vaiable independen

Soal No. 4

Seorang peneliti harus melakukan sendiri peneliannya, menurut pendapat saya :

a. Bahwa hakekat penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data/informasi sebagaimana
adanya dan bukan sebagaimana seharusnya, dengan tujuan dan kegunaan tertentu, karena
penelitian itu dilakukan dengan cara yang rasional, yaitu masuk akal dan sesuai dengan
penalaran manusia, empiris yaitu dengan melakukan pengamatan dengan panca indera yang
sesuai dengan ciri-ciri keilmuan dan sistematis atau dengan teratur, logis dan terencana.
Kemudian data yang diperoleh dari hasil penelitian harus valid atau tepat dan benar, realibel atau
konsisten dalam interval tertentu dan harus berisfat obyektif atau sesuai dengan fakta yang ada

b. Untuk itu, agar penelitian dilakukan dengan benar, data yang diperoleh adalah data yang valid,
realibel dan obyektif serta analisis data menggunakan metode analisis yang tepat sehingga
menghasilkan hasil penelitian yang ilmiah, maka peneliti harus melakukan sendiri atau bekerja
sama dengan orang lain sebagai tim

c. Apabila penelitian tidak dilakukan sendiri oleh peneliti, dikhawatirkan cara penelitian tidak
benar, data yang diperoleh tidak benar, maka hasil penelitian bukan penelitian ilmiah, tetapi hasil
rekayasa yang akan merugikan sang peneliti sendiri karena menyebarkan kebohongan kepada
semua orang yang membaca hasil penelitiannya.

Soal No. 5

Seorang Peneliti tidak boleh bohong, pendapat saya :

1. Kebohongan peneliti mungkin terjadi :

a. Peneliti menggunakan metode penelitian tidak yang lazim digunakan atau dibuat sendiri secara
sepihak oleh peneliti

b. Data hasil pengamatan, wawacara dan observasi yang dibuat sendiri / ditentukan atau diatur
sendiri oleh peneliti untuk kepentingan peneliti sendiri tanpa melakukan proses penelitian

c. Melakukan Analisis data hasil penelitian harus dilakukan dengan metode tidak yang benar dan
merubah data untuk kepentingan peneliti sehingga dapat menentukan hasil analisis data
penelitian

2. Apabila terjadi kebohongan dalam penelitian maka hasil penelitian dapat dikatakan hasil
penelitian bukan penelitian ilmiah yang dapat dipertanggungjawabkan secara keilmuan

3. Dapat merugikan semua pihak, terutama orang yang membaca hasil penelitian, institusi tempat
peneliti bernaung dan pihak lain karena hasil penelitian penuh kebohongan dan hasil penelitian
tidak ada manfaat bagi orang banyak.
Soal No.3

Pengukuran merupakan kegiatan yang penting untuk mengukur obyek yang diamati atau
diobservasi agar pengamatan dan peneltian dilakukan dengan baik dan benar. Dalam kegiatan
penelitian, sebelum melakukan observasi terhadap variabel yang akan diukur, lazimnya perlu
menentukan tingkat (skala) pengukurannya (scale of measurement). Hal ini menjadi penting
dilakukan karena tingkat pengukuran bertujuan menghasilkan data kuantitatif yang akurat, maka
setiap istrumen harus mempunyai skala.

Tenik pengukuran :

Ada beberapa macam teknik skala yang bisa digunakan dalam penelitian. Antara lain adalah:
Skala Linkert, Skala Guttmann, Skala Bogardus, Skala Thurstone, Skala Semantic, Skala Stipel,
Skala Paired-Comparison, Skala rank-Order. Dalam hal ini yang sering digunakan adalah skala
Likert, maka saya memberikan contoh dalam skala Likert sbb :

Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok
orang tentang fenomena sosial. Dalam penelitian, fenomena sosial ini telah ditetapkan secara
spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian.

Dengan skala Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel.
Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen
yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan, baik bersifat favorable (positif) bersifat bersifat
unfavorable (negatif).

Jawaban setiap item instrumen yang mengunakan skala Likert mempunyai gradasi dari sangat
positif sampai sangat negatif, yang berupa kata-kata antara lain dan diberi skor setiap jawaban :

a. Sangat Setuju, diberi skor 5

b. Setuju, diberi skor 4

c. Ragu-ragu, diberi skor 3

d. Tidak Setuju, diberi skor 2


e. Sangat Tidak Setuju. diberi skor 1

Atau :

a. Sangat Baik, diberi skor 5

b. Baik, diberi skor 4

c. Ragu-ragu, diberi skor 3

d. Tidak Baik, diberi skor 2

e. Sangat Tidak Baik. diberi skor 1

Contoh bentuk pilihan ganda

Berilah salah satu jawaban terhadap pernyataan berikut sesuai dengan pendapat Anda, dengan
cara memberi tanda lingkaran pada nomor jawaban yang tersedia.

Kepala sekolah harus melakakukan kunjungan kelas untuk menilai cara guru dalam mengajar di
kelas :

a. Sangat Setuju

b. Setuju

c. Ragu-ragu

d. Tidak Setuju

e. Sangat Tidak Setuju


1. Uraikan dengan jelas langkah-langkah dalam membuat desain percobaan!

Desain percobaan yang baik harus memuat hal-hal sebagai berikut :

- Rencana tentang sumber dan tipe informasi yang relevan sesuai dengan kebutuhan peneliti.

- Strategi atau gambaran pendekatan yang digunakan dalam pengumpulan dan analisis data.

- Jadwal dan anggaran peneliti yang duperlukan harus diuraikan secara jelas.

Adapun langkah-langkah dalam membuat desain percobaan sebagai berikut :

1. Menentukan tujuan percobaan

2. Menentukan tipe hubungan antar variabel

3. Menentukan setting atau lingkungan peneliti

4. Menentukan unit analisis

5. Menentukan pengukuran konstruk

6. Menentukan metode pengumpulan data

7. Menentukan pengendalian variable oleh peneliti

8. Menentukan dimensi waktu

9. Menentukan ruang lingkup topic bahasan

2. Apa yang dimaksud dengan “sampling metdhod “? Ada berapa jenis sampling method yang
Saudara ketahui ? jelaskan masing-masing!

- Sampling method adalah metode atau teknik dalam menentukan prosedur atau proses pemilihan
atau pengambilan sampel.

- Jika dipandang dari sudut cara memilihnya, sampling dapat dibedakan dalam 2 macam :

1. Sampling dengan pengembalian ( sampling with replacement ), apabila dalam proses


pemilihan sampel, satuan sampling yang terpilih dikembalikan bagi ke dalam populasi sebelum
pemilihan selanjutnya dilakukan, sehingga ada kemungkinan bahwa suatu satuan sampling
tertentu akan terpilih lebih dari satu kali.

2. Sampling tanpa pengembalian ( sampling without replacement ), apabila dalam proses


pemilihan sampel, satuan sampling yang terpilih tidak dikembalikan lagi ke dalam populasi.

- Jika dipandang dari sudut peluang, sampling dibagi menjadi 2 macam :

1. Sampling peluang ( probability sampling ), apabila dalam proses memilih satuan sampling
melibatkan unsur peluang sehingga besarnya peluang setiap satuan sampling untuk terpilih
duketahui besarnya.

Jenis sampling peluang

- Simple Random Sampling (SRS) dimana setiap elemen populasi mempunyai kesempatan yang
sama untuk dipilih sebagai sampel

- Systematic Sampling (SS) dimana menyeleksi sampel dari populasi sejak awal dan mengikuti
pemilihan sampel berdasarkan urutan elemen

- Stratified Random Sampling (StRS) dimana peneliti membagi populasi menjadi beberapa
kelompok dan secara random memilih subsampel dari setiap kelompok

- Cluster Random Sampling (CRS) dimana kelompok yang mempunyai sifat heterodgen
diidentifikasi lebih dahul lalu dipilih secara random, semua elemen hasil random tersebut diteliti

- Multistage Area Sampling (MAS) dimana peneliti memilih area yang kecil untuk setiap
tahapnya dan mengkombinasikan keempat teknik sampel diatas.

2. Sampling non peluang ( nonprobability sampling ), apabila dalam proses memilih satuan
sampling tidak melibatkan unsur peluang, proses pemilihan tanpa melibatkan peluang adalah
proses yang sederhana sekali.

Jenis sampling non peluang

- Convenience Sampling adalah teknik pengambilan sampel dengan pertimbangan sampel yang
paling sederhana atau ekonomis
- Accidental Sampling adalah teknik pengambilan sampel dimana satuan sampling diperolehnya
sevcara sembarang

- Purposive Sampling / Judgement Sampling adalah teknik pengambilan sampel dilakukan


dengan pertimbangan sekelompok pakar / ahli dibidang yang sedang diteliti

- Quota Sampling adalah teknik pengambilan sampel dengan mengklasifikasikan populasi


menurut criteria tertentu, menentukan proporsi sampelyang ditenyukan untuk tiap kelas,
menetapkan quota untuk tiap pewawancara

- Snowball Sampling adalah responden awal dipilih dengan probabilitas sedangkan responden
selanjutnya diperoleh dari usulan responden sebelumnya.

3. Bagaimana Saudara melakukan pengukuran data?jelaskan dan beri contoh!

Pengukuran data dapat dilakukan dengan menggunakan skala penilaian (rating scale) dan
skala ranking (ranking scale).

Skala penilaian mempunyai kategori respons yang digunakan untuk memberikan nilai (rating)
ke suatu variable. Skala penilaian yang sering digunakan adalah

- Skala Dikotomi digunakan untuk memilih dua pilihan, misalnya ya atau tidak. Contoh : Apakah
kita pernah berbelanja di Palembang Square ( ya atau tidak )

- Skala Kategori menggunakan beberapa item pilihan contohnya perusahaan menggunakan


metode penyusutan maka item pilihan yang digunakan straight line method, double declining
balance method, sum of the year digit dan lainnya.

- Skala Linkert dirancang untuk menilai sejauh mana subyek setuju atau tidak setuju dengan
pernyataan yang diajukan Contoh : Tujuan bisnis kami didorong oleh keinginan untuk
memuaskan pelanggan maka pilihannya ( 1. sangat tidak setuju, 2. tidak setuju, 3. netral, 4.
setuju, 5. sangat setuju )

- Skala perbedaan semantic digunakan untuk menggali respons atribut dua nilai ekstrem dari
obyek, peristiwa atau individual yang mengidentifikasikan sikap mereka. Skala ini digunakan
untuk menentukan respon responden diantara dua nilai tersebut di ruang yang telah disediakan
yang disebut ruang sematik. Contoh : Apakah belanja di Carefour harga barangnya mahal ( setuju
----- ----- ----- ----- tidak setuju )

- Skala numeric digunakan untuk memberikan angka sebagai penilaian diantara nilai ekstrim
yang ada. Contoh : Apakah belanja di Carefour harga barangnya mahal ( setuju 1 2 3 4 5 6 7
tidak setuju )

- Skala jumlah konstan adalah skala dimana responden diminta mendistribusikan penilaiannya
kedalam beberapa pilihan yang keseluruhannya jumlahnya 100 poin.

Contoh : dalam memilih sabun mandi, indikasi penting yang harus dipertimbangkan adalah
Warna …………..

Keharuman …………..

Ukuran …………..

Keawetan …………..

Bentuk …………..

Total 100

4. Seorang peneliti harus melakukan sendiri pengamatan penelitiannya. Jelaskan mengapa harus
demikian dan berikan contoh!

Peneliti harus melakukan sendiri pengamatan dalam penelitiannya karena didalam penelitian data
yang kita dapat haruslah ilmiah dimana peneltian harus mempunyai tujuan yang jelas, memiliki
keakurasian yang tinggi, menggunakan teori dan metode pengujian data yang relevan,
mengembangkan hipotesis yang dapat diuji dari telaah teoritis berdasarkan pengungkapan data,
memilih data dengan presisi yang tinggi sehingga hasilnya dapat dipercaya. Jika kita tidak
melakukan sendiri pengamatan dalam penelitian maka kita tidak bias menjelaskan dengan mudah
kesemua factor-faktor yang telah disebutkan diatas dan menjelaskan hasil penelitian kita dengan
argument-argumen yang biasa diterima dan mampu untuk diuji ulang dengan hasil yang
konsisten dengan waktu, objek dan dalam situasi yang berbeda.

5. Peneliti boleh salah namun tidak boleh bohong. Uraikan pernyataan tersebut sejauh
pengetahuan Saudara!
Penelitian digambarkan sebagai suatu kegiatan untuk menyelesaikan teka-teki. Bagi seorang
peneliti, teka-teki merupakan masalah-masalah yang diatasi atau diselesaikan melalui penalaran.
Setiap saat melakukan penalaran mempunyai tingkat keberhasilan yang berbeda maka mungkin
saja data yang didapat dari hasil penelitian mempunyai kesalahan, tetapi seorang peneliti tidak
boleh bohong dengan merekayasa data penelitian agar mendapatkan hasil yang benar didalam
penelitiannya, itu berarti membohongi peneliti-peneliti berikutnya yang kebenaran membaca
hasil penelitian kita. Dengan merekayasa data maka penelitian tersebut berarti bukanlah
penelitian yang ilmiah, dimana yang dikatakan penelitian ilmiah yaitu penelitian yang bias
diterima dan mampu untuk diuji ulang dengan hasil yang konsisten pada waktu, objek dan dalam
situasi yang berbeda.

Anda mungkin juga menyukai