Soal No.2
Yang dimaksud dengan sampling methode atau teknik pengambilan sampel adalah cara yang digunakan
peneliti untuk menentukan sampel penelitian agar penelitian dapat dipercaya dan masih bisa mewakili
karakteristik populasi penelitian.
Ada dua jenis teknik pengambilan sampel yaitu,
1. Sampel acak atau random sampling / probability sampling, random sampling adalah cara pengambilan
sampel yang memberikan kesempatan yang sama untuk diambil kepada setiap elemen populasi. Artinya jika
elemen populasinya ada 100 dan yang akan dijadikan sampel adalah 25, maka setiap elemen tersebut
mempunyai kemungkinan 25/100 untuk bisa dipilih menjadi sampel. Pada sampel acak (random sampling)
dikenal dengan istilah simple random sampling, stratified random sampling, cluster sampling, systematic
sampling, dan area sampling.
2. Sampel tidak acak atau nonrandom samping/nonprobability sampling. Yaitu cara pengambilan sampel
dimana setiap elemen populasi tidak mempunyai kemungkinan yang sama untuk dijadikan sampel. Lima
elemen populasi dipilih sebagai sampel karena letaknya dekat dengan rumah peneliti, sedangkan yang
lainnya, karena jauh, tidak dipilih; artinya kemungkinannya 0 (nol). Pada nonprobability sampling dikenal
beberapa teknik, antara lain adalah convenience sampling, purposive sampling, quota sampling, snowball
sampling
Soal No. 6
Analisis Faktor Analisis faktor adalah salah satu metode statistik multivariat yang mencoba menerangkan
hubungan antar sejumlah peubah-peubah yang saling independen antara satu dengan yang lain sehingga
bisa dibuat satu atau lebih kumpulan peubah yang lebih sedikit dari jumlah peubah awal. Analisis faktor juga
digunakan untuk mengetahui faktor-faktor dominan dalam menjelaskan suatu masalah.
Contoh : Untuk meneliti tentang hubungan motivasi kerja dan suasana kerja terhadap kepuasan kerja
karyawan dalam suatu perusahaan. Maka peneliti mencari hubungan antara motivasi kerja dan sasana kerja
sebagai variabel dependen dengan vaiable lain yaitu kepuasan kerja karyawan sebagai vaiable independen
Soal No. 4
Seorang peneliti harus melakukan sendiri peneliannya, menurut pendapat saya :
a. Bahwa hakekat penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data/informasi sebagaimana adanya
dan bukan sebagaimana seharusnya, dengan tujuan dan kegunaan tertentu, karena penelitian itu dilakukan
dengan cara yang rasional, yaitu masuk akal dan sesuai dengan penalaran manusia, empiris yaitu dengan
melakukan pengamatan dengan panca indera yang sesuai dengan ciri-ciri keilmuan dan sistematis atau
dengan teratur, logis dan terencana. Kemudian data yang diperoleh dari hasil penelitian harus valid atau
tepat dan benar, realibel atau konsisten dalam interval tertentu dan harus berisfat obyektif atau sesuai
dengan fakta yang ada
b. Untuk itu, agar penelitian dilakukan dengan benar, data yang diperoleh adalah data yang valid, realibel
dan obyektif serta analisis data menggunakan metode analisis yang tepat sehingga menghasilkan hasil
penelitian yang ilmiah, maka peneliti harus melakukan sendiri atau bekerja sama dengan orang lain sebagai
tim
c. Apabila penelitian tidak dilakukan sendiri oleh peneliti, dikhawatirkan cara penelitian tidak benar, data
yang diperoleh tidak benar, maka hasil penelitian bukan penelitian ilmiah, tetapi hasil rekayasa yang akan
merugikan sang peneliti sendiri karena menyebarkan kebohongan kepada semua orang yang membaca hasil
penelitiannya.
Soal No. 5
Seorang Peneliti tidak boleh bohong, pendapat saya :
1. Kebohongan peneliti mungkin terjadi :
a. Peneliti menggunakan metode penelitian tidak yang lazim digunakan atau dibuat sendiri secara sepihak
oleh peneliti
b. Data hasil pengamatan, wawacara dan observasi yang dibuat sendiri / ditentukan atau diatur sendiri oleh
peneliti untuk kepentingan peneliti sendiri tanpa melakukan proses penelitian
c. Melakukan Analisis data hasil penelitian harus dilakukan dengan metode tidak yang benar dan merubah
data untuk kepentingan peneliti sehingga dapat menentukan hasil analisis data penelitian
2. Apabila terjadi kebohongan dalam penelitian maka hasil penelitian dapat dikatakan hasil penelitian bukan
penelitian ilmiah yang dapat dipertanggungjawabkan secara keilmuan
3. Dapat merugikan semua pihak, terutama orang yang membaca hasil penelitian, institusi tempat peneliti
bernaung dan pihak lain karena hasil penelitian penuh kebohongan dan hasil penelitian tidak ada manfaat
bagi orang banyak.
Soal No.3
Pengukuran merupakan kegiatan yang penting untuk mengukur obyek yang diamati atau diobservasi agar
pengamatan dan peneltian dilakukan dengan baik dan benar. Dalam kegiatan penelitian, sebelum melakukan
observasi terhadap variabel yang akan diukur, lazimnya perlu menentukan tingkat (skala) pengukurannya
(scale of measurement ). Hal ini menjadi penting dilakukan karena tingkat pengukuran bertujuan
menghasilkan data kuantitatif yang akurat, maka setiap istrumen harus mempunyai skala.
Tenik pengukuran :
Ada beberapa macam teknik skala yang bisa digunakan dalam penelitian. Antara lain adalah: Skala Linkert,
Skala Guttmann, Skala Bogardus, Skala Thurstone, Skala Semantic, Skala Stipel, Skala Paired-Comparison,
Skala rank-Order. Dalam hal ini yang sering digunakan adalah skala Likert, maka saya memberikan contoh
dalam skala Likert sbb :
Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok orang
tentang fenomena sosial. Dalam penelitian, fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti,
yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian.
Dengan skala Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian
indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa
pernyataan atau pertanyaan, baik bersifat favorable (positif) bersifat bersifat unfavorable (negatif).
Jawaban setiap item instrumen yang mengunakan skala Likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai
sangat negatif, yang berupa kata-kata antara lain dan diberi skor setiap jawaban :
a. Sangat Setuju, diberi skor 5
b. Setuju, diberi skor 4