Anda di halaman 1dari 30

K.

9 Metopen
Teknik Pengambilan Data/Sampling
Teknik Pengumpulan Data
A. Wawancara
B. Observasi
C. Daftar Pertanyaan (Kuesioner)
D. Pengambilan Sample
A. Wawancara
Ada dua jenis pertanyaan dalam
wawancara:
a) Pertanyaan Terbuka (Open – Ended)
b) Pertanyaan Tertutup (Close – Ended)
Struktur-struktur pertanyaan:
a) Struktur Piramid: pertanyaan-pertanyaan
mendetail, biasanya berupa pertanyaan
tertutup. Kemudian penanya memperluas topik
dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan
terbuka dan membuka respon-respon yang
lebih umum
b) Struktur Corong: memulai wawancara dengan
pertanyaan-pertanyaan umum dan terbuka,
lalu membatasi respons dengan mengajukan
pertanyaan yang lebih mendetail dan tertutup
c) Struktur Bentuk Wajik: dengan cara khusus,
kemudian hal-hal yang umum, dan akhirnya
mengarah pada kesimpulan yang sangat
spesifik.
Persiapan wawancara :
1. Membaca materi latar belakang
2. Menetapkan tujuan wawancara
3. Memutuskan siapa yang diwawancarai
4. Menyiapkan orang yang diwawancarai
5. Menentukan jenis dan struktur
pertanyaan.
Kelebihan teknik wawancara:
1. Wawancara memberikan kesempatan kepada
pewawancara untuk memotivasi orang yang
diwawancarai untuk menjawab dengan bebasa
dan terbuka terhadap pertanyaa-pertanyaan
yang diajukan.
2. Memungkinkan pewawancara untuk
mengembangkan pertanyaanpertanyaan sesuai
dengan situasi yang berkembang.
3. Pewawancara dapat menilai kebenaran jawaban
yang diberikan dari gerak-gerik dan raut wajah
orang yang diwawancarai.
4. Pewawancara dapat menanyakan kegiatan-
kegiatan khusus yang tidak selalu terjadi.
Kekurangan teknik wawancara:
1. Proses wawancara membutuhkan waktu yang
lama, sehingga secara relatif mahal
dibandingkan dengan teknik yang lainnya.
2. Keberhasilan hasil wawancara sangat
tergantung dari kepandaian pewawancara untuk
melakukan hubungan antar manusia.
3. Wawancara tidak selalu tepat untuk kondisi-
kondisi tenpat yang tertentu, misalnya di lokasi-
lokasi yang ribut dan ramai.
4. Wawancara sangat menganggu kerja dari orang
yang diwawancarai bila waktu yang dimilikinya
sangat terbatas.
B. Observasi
Observasi ialah pengamatan langsung
suatu kegiatan yang sedang dilakukan.
Kelebihan teknik observasi:
1. Data dari observasi cenderung memiliki
kehandalan yang tinggi.
2. Penganalisis melalui observasi dapat
melihat langsung apa yang sedang
dikerjakan.
3. Dengan observasi, penganalisis dapat
menggambarkan lingkungan fisik dari
kegiatan-kegiatan.
Kekurangan teknik observasi:
1. Umumnya orang yang diamati merasa
terganggu atau tidak nyaman.
2. Pekerjaan yang sedang diobservasi mungkin
tidak dapat mewakili suatu tingkat kesulitan
pekerjaan tertentu
3. Observasi dapat mengganggu pekerjaan
yang sedang dilakukan.
4. Orang yang diamati cenderung melakukan
pekerjaannya dengan lebih baik dari
biasanya.
C. DAFTAR PERTANYAAN (KUESIONER)

 Suatu daftar yang berisi dengan pertanyaan-


pertanyaan untuk tujuan khusus yang
memungkinkan penganalisis untuk
mengumpulkan data mengenai sikap, keyakinan,
perilaku dan karakteristik dari orang-orang
utama di dalam organisasi serta pendapat dari
responden yang dipilih.
 Kuesioner sangat bermanfaat jika orang-orang di
dalam organisasi terpisah saling berjauhan, yakni
orang-orang yang terlibat proyek sistem,
sehingga tinjauan secara keseluruhan diperlukan
sebelum merekomendasikan alternatif lainnya.
Kelebihan teknik kuesioner:
1. Kuesioner baik untuk sumber data yang
banyak dan tersebar.
2. Responden tidak merasa terganggu, karena
dapat mengisi kuesioner dengan memilih
waktunya sendiri yang paling luang.
3. Kuesioner secara relatip lebih efisien untuk
sumber data yang banyak.
4. Karena kuesioner biasanya tidak
mencantumkan identitas responden, maka
hasilnya dapat lebih objektif.
Kekurangan teknik kuesioner:
1. Kuesioner tidak menjamin responden akan
menjawab pertanyaan dengan sepenuh hati.
2. Kuesioner cenderung tidak fleksibel, artinya
pertanyaan yang harus dijawab terbatas yang
dicantumkan di kuesioner saja, tidak dapat
dikembangkan lagi sesuai dengan situasinya.
3. Pengumpulan sampel tidak dapat dilakukan
secara bersama-sama dengan daftar
pertanyaan, lain halnya dengan observasi yang
dapat sekaligus mengumpulkan sampel
4. Sulit membuat kuesioner yang lengkap.
Tipe Kuesioner
Ada dua jenis format kuesioner, yaitu:
a. Kuesioner Format Bebas (Free Format)
Kuesioner format bebas berisi pertanyaan-
pertanyaan yang harus diisi oleh responden
di tempat yang sudah disediakan.
b. Kuesioner Format Pasti (Fixed Format).
Kuesioner tipe ini mempunyai beberapa
bentuk pertanyaan.
a) Check-off Questions
b) Yes/No Questions
c) Opinion/choice Questions.
D. PENGAMBILAN SAMPLE
 Pengambilan sampel (sampling) ialah
pemilihan sejumlah item tertentu dari
seluruh item yang ada dengan tujuan
mempelajari sebagian item tersebut untuk
mewakili seluruh itemnya.
 Sebagian item yang dipilih disebut sampel
(samples), sedang seluruh item yang ada
disebut populasi (population).
Hubungan populasi dan sampel
Cara pengambilan sampel
1. Pengambilan sampel secara keputusan
(judgemental sampling) ialah penentuan
sampel yang pemilihan masing-masing item
sampelnya diambil berdasar keputusan yang
masuk akal menurut si pengambil sampel.
2. Pengambilan sampel secara statistik (statistical
sampling). Di sini pengambilan sampel
didasarkan secara random, maka disebut juga
random sampling dan karena semua item-
item dalam populasi memiliki kesempatan
(probabilitas) yang sama untuk terpilih menjadi
item sampel, maka disebut juga probability
sampling.
Teknik Pengambilan Sampel
(Dewi Gayatri)

 Pengambilan sampel secara acak (Random)


 Pengambilan sampel bukan acak.
Pengambilan sampel secara
acak (Random)
 Acak sederhana: kepada responden
dilakukan pengundian untuk dipilih
 Acak sistematik: pengambilan elemen
pertama dipilih secara acak kemudian diikuti
secara sistematik
 Stratifikasi: sampel diambil dari populasi yang
populasinya dibagi-bagi lebih dulu menjadi
kelompok yang relatif homogen (stratum)
 Klaster
 Bertahap (multistage).
Pengambilan sampel bukan acak
 Accidental sampling: pengambilan sampel seadanya
 Quota sampling: pengambilan sampel berdasar jatah,
pemilihan elemen dari stratum tidak acak
 Purposive sampling: pengambilan sampel berdasar
pertimbangan, pemilihan elemen untuk menjadi
sampel berdasar subyektif
 Convenience sampling: pemilihan sampel sesuai
keinginan peneliti. Sampling ini biasanya digunakan
untuk riset eksplanatory atau uji coba kuesioner.
Penggunaannya terbatas untuk situasi tertentu.
 Snowball sampling: pemilihan sampel berdasar
rekomendasi dari responden sebelumnya. Dapat
diterapkan untuk populasi kecil.
BESAR SAMPEL
Pertimbangan pokok:
1.Pertimbangan representatif
Pertimbangan yang menyangkut jumlah
minimum sampel yang masih menjamin
representativitasnya terhadap populasi
2.Pertimbangan analisis
Pertimbangan yang menyangkut jumlah
minimum sampel sehingga dapat
dilakukan analisis kuantitatif.
Besar sampel diambil berdasarkan:
1. Tingkat homogenitas subyek penelitian
2. Banyaknya variabel
3. Jenis rancangan
4. Teknik analisis.
Variabel, Parameter dan Konstanta
 Variabel merupakan domain atau kodomain dari
sebuah relasi
 Parameter digunakan sebagai pembeda antara
persamaan sejenis dan bukan jenisnya
 Konstanta merupakan bilangan yang nilainya tetap,
seperti ,  dan angka.
 Contoh persamaan berikut:
F(x) = y = ax2 + bx + c
y = variabel terikat
x = variabel bebas
a,b,c = parameter
Jika persamaannya ialah y = x2 + 2x + 3, maka 1,2,
dan 3 disebut konstanta
Variabel ialah ciri atau karakteristik dari
individu/obyek/peristiwa, yang nilainya bisa berubah-
ubah, yang memungkinkan untuk diukur, baik secara
kuantitatif maupun kualitatif.
Variabel ialah obyek penelitian, apa yang menjadi titik
perhatian suatu penelitian.
Variabel harus terkandung dalam setiap permasalahan,
sehingga jelas gambaran data & informasi yang
diperlukan untuk memecahkan masalah tersebut.
Jika ada pertanyaan tentang apa yang anda teliti ?,
maka jawabannya berkenaan dengan variabel
penelitian.
Contoh variabel : suhu, tekanan, konsentrasi, rasio
reaktan, katalisator, waktu tinggal, pengadukan, bahan
inert, dll.
Variabel
❑ Variabel Moderat
Variabel bebas kedua yang sengaja dipilih oleh peneliti
untuk menentukan apakah ada hubungan antara variabel
dependent dan independent pertama
❑ Variabel Kontrol
Fungsinya untuk menetralkan pengaruh yang dapat
mengganggu hubungan antara variabel dependent dan
independent
❑ Variabel Perantara
Pengaruhnya tidak terlihat secara konkrit tapi secara teoritis
dapat mempengaruhi hubungan antara variabel dependent
dan independent
❑ Variabel Kontinu/Kontinum dan Diskrit
Variabel Kontinum: variabel yang dapat diukur dengan
angka real, misalnya panjang, berat.
Variabel Diskrit: hanya bisa diukur dengan bilangan bulat,
misalnya jumlah orang. Variabel ini terdiri dua kutub yang
berlawanan, misal hadir-tidak, laki2-perempuan, dsb.
Digunakan angka2 untuk menghitung banyaknya jawaban
hadir atau tidak, laki2 atau perempuan, dsb.
Variabel kontinum, terbagi menjadi 3
variabel kecil (skala pengukuran), yaitu:
Variabel ordinal
Variabel interval
Variabel ratio.
 Variabel ordinal, yaitu variabel yang menunjukkan tingkatan,
misalnya panjang-kurang panjang, pendek. Sebutan lain
variabel ini yaitu variabel “lebih kurang” karena yang satu
memiliki kelebihan dibanding yang lain, sehingga yang lain
menjadi “kurang” dibanding yang satu. Misal : Si A pandai, Si
B kurang pandai, si C tidak pandai.
 Variabel interval, yaitu variabel yang mempunyai jarak, jika
dibanding dengan variabel lain, sedang jarak itu sendiri
dapat diketahui dengan pasti, misal : jarak Banda Aceh –
Lhokseumawe 320 km, sedang jarak Banda Aceh – Medan
650 km, maka selisih jarak Lhokseumawe-Medan ialah 330 km.
 Variabel ratio, yaitu variabel perbandingan. Variabel ini
dalam hubungan antar sesamanya merupakan “sekian kali”.
Misaln: Berat Ali 60 kg, sedangkan si Amat, anaknya 30 kg,
maka berat Ali 2 kali berat Amat.
Skala Pengukuran
Skala Nominal dan Skala
Ordinal
Bersifat
 Diskriminatif, membedakan
 Ekualitas, kategori ialah sama
 Simetris, bahwa angka dapat diganti
atau ditukar karena satu level
 Beda skala nominal dan skala ordinal
ialah, pada skala ordinal setiap kategori
menunjukkan perbedaan tingkat, yaitu
lebih rendah atau lebih tinggi.
Skala Interval dan Skala Ratio
 Skala interval: menunjukkan interval dalam
setiap skala yang sama
 Skala ratio: sama dengan skala interval
kecuali bahwa titik nolnya bersifat mutlak.

Anda mungkin juga menyukai