Anda di halaman 1dari 9

PROSES PENELITIAN

3.1 Identifikasi, Pemilihan dan Perumusan Masalah Penelitian


Masalah dapat diartikan sebagai penyimpangan antara yang seharusnya dengan apa
yang benar-benar terjadi. Stonner (1982 : 257) mengemukakan bahwa masalah-masalah
dapat diketahui bila terdapat hal-hal sebagai berikut :
a) Terdapat penyimpangan antara pengalaman dengan kenyataan.
b) Terdapat penyimpangan antara apa yang telah direncanakan dengan kenyataan.
c) Ada pengaduan
d) Ada kompetisi
Rumusan masalah merupakan pertanyaan penelitian sebagai panduan bagi peneliti
untuk menentukan teori yang akan dipakai, perumusan hipotesis, pengembangan
instrumen, dan teknik statistik untuk analisis data. Jenis-jenis masalah penelitian menurut
tingkat eksplanasinya dapat dibagi menjadi 3, yaitu:
1) Permasalahan Deskriptif. Suatu permasalahan yang berkenaan dengan variabel
mandiri, yaitu tanpa membuat perbandingan dan menghubungkan antar variabel.
2) Permasalahan

Komparatif.

Suatu

permasalahan

penelitian

yang

bersifat

membandingkan keberadaan suatu variabel pada dua sampel atau lebih.


3) Permasalahan Asosiatif. Permasalahan ini menghubungkan dua variabel atau lebih,
baik berupa hubungan simetris, kausal, maupun interaktif.
a) Hubungan simetris/korelasi sejajar. Suatu hubungan antara dua variabel yang
kedudukannya sejajar, tidak ada hubungan kausal.
b) Hubungan kausal. Hubungan yang menunjukkan sebab akibat. Dengan demikian
ada variabel independen (bebas) dan variabel dependen (terikat).
c) Hubungan interaktif. Hubungan yang saling memepengaruhi. Dalam jenis ini tidak
diketahui mana varibel bebas dan mana variabel terikat.
Rumusan masalah yang baik menurut Fraenkel dan Wallen (1990 : 22), adalah
sebagai berikut :
a) Masalah harus feasible.
b) Masalah harus jelas.
c) Masalah harus signifikan.
d) Masalah bersifat etis.

Sumber masalah penelitian yaitu buku bacaan atau laporan hasil penelitian,
pengamatan sepintas, pernyataan pemegang otoritas, perasaan intuisi, diskusi, seminar,
dan pertemuan ilmiah lainnya.
3.2 Kajian Pustaka dan Hipotesis
Kajian pustaka merupakan daftar referensi dari semua jenis referensi yang
digunakan seperti buku, jurnal, artikel, karya ilmiah, tesis, disertasi yang dikutip didalam
penulisan proposal.
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, oleh
karena itu rumusan masalah penelitian biasanya disusun dalam bentuk kalimat
pertanyaan.
3.2.1. Bentuk-Bentuk Hipotesis
Bentuk-bentuk hipotesis penelitian sangat terkait dengan rumusan masalah
penelitian. Dilihat dari tingkat eksplanasinya bentuk hipotesis dapat dibedakan menjadi:
a) Hipotesis Deskriptif. Hipotesis ini merupakan jawaban sementara terhadap masalah
deskriptif, yaitu yang berkenaan dengan variabel mandiri.
b) Hipotesis Komparatif. Hipotesis ini merupakan jawaban sementara terhadap
rumusan masalah komparatif. Pada rumusan ini variabelnya sama tetapi populasi
atau sampelnya yang berbeda, atau keadaan itu terjadi pada waktu yang berbeda.
c) Hipotesis Asosiatif. Hipotesis ini adalah jawaban sementara terhadap rumusan
masalah asosiatif, yaitu yang menanyakan hubungan antara dua variable atau lebih.
3.2.2. Karakteristik Hipotesis yang Baik
a) Merupakan dugaan terhadap keadaan variabel mandiri, perbandingan keadaan
variabel pada berbagai sampel, dan merupakan dugaan tentang hubungan antara dua
variabel atau lebih.
b) Dinyatakan dalam kalimat yang jelas, sehingga tidak menimbulkan multitafsir.
c) Dapat diuji dengan data yang dikumpulkan dengan metode-metode ilmiah.
3.3 Populasi dan Sampel
3.3.1 Populasi
Menurut Sugiyono pengertian populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri
atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,2011:80).

Jadi populasi bukan hanya orang tapi juga obyek dan benda-benda alam yang lain.
Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek/subyek yang dipelajari, tetapi
meliputi karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek itu.
Penelitian sample baru boleh di laksanakan apabila keadaan subyek di dalam
populasi benar-benar homogen. Kita melakukan penelitian sampel dari pada melakukan
penelitian populasi karna penelitian sampel memiliki beberapa keuntungan, yaitu:
1

Karna menghemat dari segi waktu, tenaga dan biaya karna subyek penelitian

sample relative lebih sedikit di banding dengan study populasi.


Di banding dengan penelitian populasi penelitian sample lebih baik karna apabila
penelitian populasi terlalu besar maka di khawatirkan ada yang terlewati dan lebih

3
4
5

merepotkan.
Pada penelitian populasi akan terjadi kelelahan dalam pencatatan dan analisisnya.
Dalam penelitian populasi sering bersifat destruktif.
Adakalanya penelitian populasi tidak lebih baik di laksanakan karna terlalu luas

populasinya.
3.3.2 Sampel
Menurut Sugiyono sampel adalah bagian atau jumlah dan karakteritik yang dimiliki
oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari
semua yang ada pada populasi, missal karena keterbatan dana, tenaga dan waktu, maka
peneliti akan mengambil sampel dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel itu,
kesimpulannya akan diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari
populasi harus betul-betul representative
Ada empat parameter yang bisa dianggap menentukan representativeness sampel
(sampel yang benar-benar mencerminkan populasinya), yaitu:
1 Variabilitas populasi
2 Besar sampel
3 Teknik penentuan sampel
4 Kecermatan memasukkan ciri-ciri populasi dalam sampel.
Makin lengkap ciri-ciri populasinya yang dimasukkan ke dalam sampel, akan
makin tinggi tingkat representativeness sampel.
3.3.3 Cara atau Teknik Pengambilan Sampling
Teknik Sampling yaitu merupakan teknik pengambilan sampel. Terdapat berbagai
macam teknik sampling untuk menentukan sampel yang akan dipakai dalam penelitian.
Teknik sampling pada dasarnya bisa dikelompokkan menjadi 2 (dua) macam yaitu

probability sampling dan non-probability sampling. berikut dibawah ini penjelasannya:


Probability sampling adalah suatu teknik sampling yang memberikan peluang atau
kesempatan yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi
anggota sampel, tekhnik ini terdiri atas:
1 Simple random sampling
2 Dispropotionate Stratified Random Sampling
3 Proportionate stratified random sampling
4 Area sampling (Cluster sampling)
Non probability sampling adalah teknik

yang

tidak

memberikan

peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi
sampel, teknik ini terdiri atas:
a Sampling Sistematis
b Sampling Kuota
c Sampling incidental
d Purposive Sampling
e Sampling Jenuh
f Sampling Snowball
3.4 Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data dan instrumen penelitian merupakan alat yang digunakan untuk
meneliti dan mengumpulkan data dan disajikan dalam bentuk sistematis guna
memecahkan atau menguji suatu hipotesis.
3.4.1 Teknik Pengumpulan Data Penelitian Kuantitatif
Sugiyono (2012:7) metode kuantitatif dinamakan metode tradisional, karena metode
ini sudah cukup lama digunakan sehingga sudah mentradisi sebagai metode untuk
penelitian. Metode ini disebut sebagai metode positivistik karena berlandaskan pada
filsafat positivisme. Metode ini sebagai metode ilmiah/scientific karena telah memenuhi
kaidah-kaidah ilmiah yaitu konkrit/empiris, obyektif, terukur, rasional, dan sistematis.
Metode ini juga disebut metode discovery, karena dengan metode ini dapat ditemukan
dan dikembangkan sebagai iptek baru. Metode ini disebut metode kuantitatif karena data
penelitiannya berupa angka-angka dan analisisnya menggunakan statistik.
Menurut Sugiyono (2012:137) berdasarkan teknik pengumpulan data penelitian
kuantitatif dapat dilakukan dengan cara:
a

Interview (Wawancara)

Kuesioner (Angket)

Observasi

3.4.2 Teknik Pengumpulan Data Penelitian Kualitatif


Metode kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat
postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai
lawannya eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci, teknik
pengumpulan data dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis data bersifat
induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna pada
generalisasi.
Dalam penelitian kualitatif, pengumpulan data dilakukan pada natural setting
(kondisi yang alamiah), sumber data primer dan teknik pengumpulan data lebih banyak
pada observasi berperan serta, wawancara mendalam, dan dokumentasi.
Teknik pengumpulan data kualitatif secara umum terdapat 4 macam yaitu:
a

Observasi

Wawancara/interview

Dokumen

Triangulasi

3.5 Rencana Analisis Data


Penerapan terhadap rencana analisis data sangan tergantung pada rumusan masalah
yang hendak dipecahkan, hipotesis dan sifat data yang telah dikumpulkan. Suatu
penelitian deskriptif memerlukan teknik analisis data secara deskriptif. Pemecahan
masalah comparatif memerlukan analisis data secara komparatif, dan permasalahan
asosiatif memerlukan teknik analisis data asosiatif. Rencana analisis data terutama data
yang diperoleh dari kuisioner atau wawancara terstruktur perlu maksud usulan penelitian
adalah untuk menyajikan masalah yang akan diteliti, untuk membahas upaya penelitian
dari orang-orang lain, untuk mengemukakan data yang diperlukan dalam penyelesaian
masalah dan bagaimana data tersebut dikumpulkan, diolah dan diartikan.
Suatu usulan penelitian dibedakan antara usulan penelitian internal dan eksternal.
Umunya usulan penelitian eksternal lebih kompleks dibandingkan dengan usulan internal,
karena dalam usulan penelitian eksternal terdapat bagian-bagian penting antara lain
tujuan, desain, kualifikasi, jadwal dan anggaran. Pada umunya usulan penelitian terdiri
dari lima bagian yaitu

Pendahuluan, pada bagian ini berisi tentang latar belakang, tujuan dan manfaat

penelitian.
Kajian pustaka dan hipotesis, pada bagian ini diuraikan mengenai teori-teori yang

relevan, hasil-hasil penelitian terdahulu, kerangka pemikiran dan hipotesis.


Metode penelitian, pada bagian ini memuat mengenai penentuan variabel, metode
penelitian dan teknik sampling. Jenis data yang dikumpulkan beserta sumber dan

metode analisis data.


Daftar pustaka disusun secara alfabetis memuat refrensi kutipan atau pendapat dari

buku, jurnal ilmiah, makalah seminar termasuk sumber yang dikutip diinternet.
Jadwal penelitian diuraikan jangka waktu persiapan, kerja lapangan, analisis dan
penyusunan laporan. Pos-pos biaya penelitian meliputi biaya pengadaan alat dan
bahan, perlengkapan tulis menulis, perjalanan dan pengumpulan data, analisis dan
pelaporan serta anggaran tak terduga.

3.6 Penulisan Laporan


Penulisan laporan penelitian harus mengikuti format baku yang telah ditetapkan,
yaitu bagian awal, bagian isi, dan bagian akhir. Perlu kita ketahui bahwa ada perbedaan
antara penyusunan laporan penelitian kuantitatif dengan penelitian kualitatif. Perbedaanperbedaan itu terletak pada bagian isi.
a Bagian Awal
Bagian awal penulisan biasanya antara penulisan laporan penelitian yang bersifat
kuantitatif dan kualitatif tidak jauh berbeda, bahkan dapat dikatakan sama saja.
Karena ini sudah mengacu pada format penulisan yang baku.
Bagian awal laporan penelitian berisi hal-hal berikut ini.: i. Halaman Judul, ii.
Halaman Pengesahan, iii. Halaman Persembahan, iv. Halaman Motto, v. Kata
Pengantar, vi. Daftar Isi, vii. Daftar Tabel (bila ada), viii. Daftar Gambar (bila ada),
ix. Daftar Lampiran, x. Abstraksi
b

Bagian Isi
Bagian ini merupakan bagian inti dari laporan penelitian. Format pada bagian ini
antara penelitian kualitatif dan kuantitatif tidak jauh berbeda.

Bagian Akhir
Pada bagian akhir penulisan laporan penelitian ini antara penelitian kualitatif dan
kuantitatif juga sama, yaitu berisi daftar pustaka dan lampiran.

3.7 Proposal Penelitian


3.7.1 Proposal Penelitian Kuantitatif

Sistematika proposal penelitian kuantitatif sebagai berikut (Sugiyono, 2013) :


1)
a)
b)
c)
d)
e)
f)
2)
a)
b)
b)
3)
a)
b)

Bab I Pendahuluan
Latar Belakang Masalah
Identifikasi Masalah
Batasan Masalah
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Kegunaan Penelitian
Bab II Landasan Teori, Kerangka Berfikir, dan Pengajuan Hipotesis
Deskripsi Teori
Kerangka berfikir
Hipotesis Penelitian
Bab III Prosedur Penelitian
Metode Penelitian
Populasi dan sampel

c) Instrumen Penelitian
d) Teknik pengumpulan data
e) Teknik analisis data
4)
a)
b)
5)

Bab IV Organisasi dan Jadwal Penelitian


Organisasi penelitian
Jadwal penelitian
Bab V Biaya Penelitian

3.7.2 Proposal Penelitian Kualitatif


Menurut Sugiyono, 2013 komponen dalam proposal dapat disusun ke dalam bentuk
sistematika proposal sebagai berikut:
1) Bab I Pendahuluan
a) Latar Belakang Masalah
b) Fokus Penelitian
c) Rumusan Masalah
d) Tujuan Penelitian
e) Manfaat penelitian
2) Bab II Studi Kepustakaan
3) Bab III Metode Penelitian
a) Metode dan alasan menggunakan metode kualitatif
b) Tempat penelitian
c) Instrumen Penelitian
d) Sampel Sumber Data
e) Teknik Pengumpulan Data

f) Teknik Analisis Data


g) Rencana Pengujian Keabsahan Data
4) Bab IV Organisasi dan Jadwal Penelitian
a) Organisasi penelitian
b) Jadwal penelitian
5) Bab V Biaya Penelitian
3.8 Cara Sitasi yang Benar dan Legal
Sitasi atau citation di dalam penulisan ilmiah sangat penting. Telah dimaklumi
bersama dalam penulisan ilmiah penulis memerlukan bahan pustaka pendukung bagi
tulisannya. Kegunaan bahan pustaka pendukung antara lain untuk menunjukkan antara
kebijakan di bidang kajiannya, menerangkan suatu teori, pengartian atau definisi,
memperlihatkan kepada pembaca apa yang pernah ditemukan oleh iluman lain, untuk
memperkuat temuannya, untuk memanfaatkan metode, sebagai pembanding, dalam hal
ini mungkin memperlihatkan beda atau kesamaan pendapat dengan ilmuan lain, dan
banyak lagi alasan lain yang dapat memperkuat kesahihan penelitian yang dilakukan.
Dengan kata lain sitasi adalah menunjukan asal-usul atau suatu kutipan menguntip
pernyataan atau menyalin/mengulang pernyataan seseorang dan mencantumkan kedalam
suatu karya tulis yang dibuat, namun tetap mengindikasikan bahwa kutipan tersebut itu
adalah pernyataan orang lain.
3.8.1. Contoh Sitasi
1) Isi sitasi :
a) Buku : pengarang, judul buku, penerbit dan tahun publikasi
b) Jurnal: pengarang, judul artikel, judul jurnal, volume, tahun publikasi dan nomor
halaman.
c) Karya di Internet: URL dan tanggal tersebut diakses.
2) Rujukan (Referensi, Acuan, atau References)
a) Biasanya terdapat pada akhir setiap bab dari suatu buku atau pada akhir suatu
artikel jurnal atau makalah
b) Entri disusun sesuai urutan kutipan di dalam teks atau secara alphabetis.
3) Daftar pustaka (Daftar Kepustakaan, Biografi, atau Bibliography)
a) Terdapat pada akhir suatu buku atau jenis monograf lainya.
b) Entri disusun secara alphabetis (A-Z) tanpa pengelompokan jenis sumber.
c) Jika pengarang yang sama dikutip beberapa kali dari karya yang berbeda, entri
didaftar secara kronologis berdasarkan tahun publikasi

d) Jika pengarang dikutip untuk dua atau lebih karya yang dipublikasi pada tahun
yang sama, tambahkan huruf kecil a, b, c, ,dst setelah tahun terbit, contoh: 2005a,
2005b, 2005c.

DAFTAR PUSTAKA
Azwanjaya, 2013. Proposal Penelitian Kuantitatif.
http://azwanjaya.wordpress.com/2013/01/16/proposal-penelitian-kuantitatif/. Diakses
pada 15 September 2014
Indriantoro, Nur dan Supomo, Bambang. 2013. Metode Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi dan
Manajemen. Yogyakarta : BPFE
Saebani, Beni Ahmad. 2008. Metode Penelitian. Bandung : Pustaka Setia
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Bisnis. Bandung : Alfabeta

Anda mungkin juga menyukai