Anda di halaman 1dari 7

DESAIN PENELITIAN KUANTITATIF

1.Pengertian Umum

Secara umum metode penelitian kuantitatif adalah metode penelitian yang menggunakan angka-angka
dalam menganalisis hubungan antar variabel dari suatu fenomena tertentu. Metode kuantitatif juga
dapat disebut sebagai metode tradisional karena sudah cukup lama digunakan sehingga sudah menjadi
tradisi sebagai metode penelitian. Selain disebut sebagai metode tradisional, juga dapat disebut metode
discovery karena melalui metode kuantitatif inilah ditemukan dan dikembangkan metode baru.

-Tujuan

Metode penelitian kuantitatif digunakan pada penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif sendiri
digunakan untuk menguji suatu teori yang hasil akhirnya mendukung atau menolak teori tersebut.
Adapun tujuan dari metode penelitian kuantitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk
mengembangkan dan menggunakan model-model matematis, teori dan/atau hipotesis tentang suatu
fenomena, serta hubungan variabel dalam sebuah populasi.

Proses pengukuran pada penggunaan metode penelitian kuantitatif memberikan hubungan mendasar
antara pengamatan empiris dan matematis dari hubungan-hubungan kuantitatif. Metode penelitian
kuantitatif banyak digunakan pada penelitian yang berkaitan dengan ilmu-ilmu alam dan sosial.

-Fungsi

Fungsi dari penggunaan metode penelitian kuantitatif yaitu untuk mengukur dan memahami seberapa
meratanya suatu persoalan dengan mencari hasil yang dapat digambarkan untuk populasi yang lebih
besar. Penggunaan metode penelitian kuantitatif ini biasanya untuk mengukur luas atau mencari hasil
statistik suatu permasalahan penelitian yang diinterpretasikan secara objektif.

-Karakteristik metode penelitian kuantitatif

Karakteristik metode penelitian kuantitatif berbeda dengan metode penelitian kualitatif. Karakteristik
tersebut dapat dilihat dari berbagai sisi, seperti desain penelitian, tujuan, teknik pengumpulan data,
instrumen penelitian, data, sampel, analisis, jangka waktu penelitian, dan kepercayaan terhadap hasil.
Hal tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut.

A.Desain Penelitian
Desain penelitian merupakan strategi yang dipilih untuk menghubungkan secara menyeluruh komponen
penelitian secara logis dan sistematis. Desain metode penelitian kuantitatif disusun secara rinci, spesifik,
dan jelas. Desain metode penelitian kuantitatif ditentukan sejak awal secara mantap dan menjadi
pegangan langkah demi langkah.

B.Tujuan

Tujuan penggunaan metode penelitian kuantitatif, yaitu untuk menunjukkan hubungan antar variabel,
menguji teori yang pernah ada sebelumnya, dan mencari generalisasi yang memiliki nilai prediktif.

C.Teknik Pengumpulan Data

Pada metode penelitian kuantitatif, pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai setting dan
sumber dengan berbagai cara. Data dapat dikumpulkan dengan setting alamiah, di laboratorium dengan
eksperimen, di rumah dengan menggunakan responden, dan lain sebagainya. Teknik pengumpulan data
yang digunakan pada metode penelitian kuantitatif berupa kuesioner, observasi, dan wawancara
terstruktur.

D Instrumen Penelitian

Metode kuantitatif dapat menggunakan instrumen penelitian, seperti tes, angket, pedoman wawancara
terstruktur, dan instrumen yang telah terstandar.

E Data

Data yang diperoleh dari penelitian kuantitatif yang menggunakan metode kuantitatif berupa data
kuantitatif dan data hasil pengukuran variabel yang dioperasionalkan menggunakan instrumen. Data
kuantitatif merupakan data numerical yang menunjukkan hasil pengukuran dari suatu fenomena
tertentu.

F.Sampel

Ukuran sampel pada metode penelitian kuantitatif relatif besar. Namun tetap dapat merepresentasikan
hasil. Pengambilan sampel sebisa mungkin dilakukan secara acak untuk menghindari bias dan sudah
ditentukan sejak awal.

G.Analisis

Dalam metode penelitian kuantitatif, data yang diperoleh dianalisis dengan analisis statistik untuk
menguji hipotesis. Metode analisis data kuantitatif memerlukan kemampuan untuk dapat menghitung
secara akurat dan kemampuan untuk menginterpretasikan data yang sulit.

H.Jangka Waktu Penelitian


Penelitian kuantitatif dapat dikatakan selesai apabila semua data yang diinginkan sudah didapatkan dan
semua kegiatan yang telah direncanakan dapat diselesaikan.

I.Kepercayaan Terhadap Hasil Penelitian

Untuk bisa menghasilkan suatu data yang terpercaya, maka harus diuji validitasnya dan instrumen yang
digunakan harus dapat dipertanggungjawabkan. Pengujian validitas data ini dapat dilakukan
menggunakan software analisis data seperti SPSS, Minitab, atau software lain.

2.Tahapan menyusun metode penelitian kuantitatif

Menurut Tuckman dalam Yusuf (2016), tahapan penyusunan metode penelitian kuantitatif adalah
sebagai berikut.

a.Identifikasi Masalah

Penelitian dilakukan berawal dari munculnya suatu masalah. Masalah yang diindentifikasi untuk
dijadikan topik haruslah yang relevan dan menarik untuk diteliti. Masalah yang akan diteliti dapat dicari
menggunakan pancaindra dengan pengamatan, pendengaran, penglihatan, perasaan, dan penciuman.

Permasalahan tersebut muncul ketika ada kesenjangan (gap) antara kenyataan yang terjadi dan apa
yang seharusnya, antara apa yang diperlukan dengan yang tersedia, antara harapan dengan kenyataan.
Masalah tersebut bisa bersumber dari bacaan, seminar, pernyataan pemegang otoritas, pengamatan
sepintas, pengalaman pribadi, dan perasaan intuitif.

b.Penyusunan Hipotesis

Hipotesis penelitian berfungsi sebagai pedoman dalam menyusun desain penelitian. Selain itu, hipotesis
juga dapat digunakan untuk menentukan kriteria dalam menyusun instrumen, menetapkan indikator
dan variabel yang diukur, dan menentukan teknik analisis data penelitian.Hipotesis berawal dari dugaan
yang dibuat berdasarkan acuan teori dan fakta ilmiah. Acuan teori dapat disimpulkan dari sejumlah
asumsi dan prostulat dimana dari asumsi tersebut dapat didefinisikan dugaan yang mendasari hipotesis.
Dugaan tersebut selanjutnya diuji menggunakan data melalui proses penelitian sebagai dasar untuk
memperoleh kesimpulan.

Acuan fakta ilmiah dapat diartikan sebagai kebenaran yang bisa diterima oleh nalar dan sesuai dengan
kenyataan yang dapat dikenali oleh panca indra. Fakta ilmiah ini dapat diperoleh dari sumber asli yang
telah digambarkan atau ditafsirkan.

c.Penyusunan Definisi Operasional


Definisi operasional adalah cara peneliti dalam menjelaskan suatu variabel yang akan diteliti. Adapun
cara menyusun definisi operasional meliputi menentukan variabel yang diteliti, menentukan definisi
konseptual untuk setiap variabel, mengidentifikasi cara pengukuran variabel tersebut, selanjutnya
dituliskan dalam bentuk narasi atau tabel.

d Penentuan variabel

Variabel adalah fokus penelitian yang keberadaannya menjadi sebuah hal yang penting dalam
penelitian. Penentuan variabel penelitian ini didasarkan pada masalah yang akan diteliti. Berdasarkan
masalah tersebut dapat diidentifikasi faktor atau unsur yang berhubungan. Dari faktor dan unsur
tersebutlah variabel penelitian dapat ditentukan.

e.Penyusunan Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian dapat didefinisikan sebagai pokok-pokok rencana dari suatu penelitian. Rancangan
penelitian ini bertujuan untuk membuat target yang ingin dicapai dalam penelitian secara keseluruhan.
Adanya rancangan penelitian ini dapat memberikan gambaran tentang kesulitan penelitian.

f.Penentuan Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian ini ditetapkan untuk mengumpulkan data penelitian. Pada tahap ini, alat untuk
observasi dan pengukuran diidentifikasi dan disusun. Penentuan instrumen penelitian ini dapat
mempermudah peneliti dalam mengumpulkan data.

g.Penentuan Teknik Analisis Data yang Dipakai

Setelah proses pengumpulan data, teknik analisis data ditentukan untuk mendapatkan gambaran hasil
dari data-data tersebut. Selanjutnya dapat ditarik kesimpulan penelitian dari hasil analisis data tersebut.

h.Penulisan Laporan

Tahap akhir dari kegiatan penelitian adalah menyusun laporan penelitian. Penulisan laporan penelitian
ini menjadi bagian yang sangat penting karena dari laporan penelitian tersebutlah hasil penelitian
dibaca, dipahami, dan dapat dijadikan sebagai dokumentasi untuk pengembangan penelitian lebih
lanjut.
Jenis Metode Penelitian Kuantitatif

Beberapa jenis metode penelitian kuantitatif dapat dijelaskan sebagai berikut.

1.Eksploratif

Metode penelitian eksploratif merupakan metode penelitian yang digunakan untuk studi penjajakan
dalam pemantapan konsep yang akan digunakan dalam ruang lingkup penelitian yang lebih luas dengan
jangkauan konseptual yang lebih besar.

Metode eksploratif ini bertujuan untuk menemukan variabel yang berarti di lapangan, menemukan
hubungan diantara variabel-variabel, dan meletakkan dasar kerja untuk penelitian selanjutnya. Karena
itulah penelitian eksploratif memiliki fungsi strategis dalam kerangka penelitian yang lebih kompleks.
Rancangan penelitian yang baik dan benar sangat diperlukan untuk mencapai tujuan penelitian.

2.Deskriptif Kuantitatif

Metode penelitian deskriptif kuantitatif mencoba memberikan gambaran kondisi masa sekarang secara
mendalam. Tujuan dari metode ini adalah untuk mendeskripsikan secara sistematis, faktual, dan akurat
terkait dengan fakta dan sifat populasi tertentu menggunakan tahap-tahap penelitian pendekatan
kuantitatif.

3.Tipe penelitian deskriptif kuantitatif bukanlah tipe penelitian asosiatif, yaitu bukanlah dimaksud untuk
melihat dan menemukan hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat. Ciri utama penelitian
deskriptif kuantitatif ini, yaitu fokus pada masalah aktual dan dimaksudkan untuk mendeskripsikan
situasi secara tepat dan akurat, bukan untuk mencari hubungan sebab akibat.

Contoh metode penelitian kuantitatif jenis deskriptif kuantitatif, misalnya ketika peneliti ingin
mendeskripsikan bagaimana persepsi siswa SMP tentang pembelajaran dari rumah selama Covid-19.
Peneliti dapat menggunakan populasi siswa SMP negeri maupun swasta. Instrumen penelitian yang
dipilih dapat menggunakan angket, bukan observasi atau pengamatan. Data angket yang diperoleh
tersebut selanjutnya dianalisis menggunakan analisis statistik dan secara naratif. Peneliti tidak berfokus
pada kedalaman isi melainkan fokus pada gambaran representatif mengenai pembelajaran daring.

4.Korelasional

Metode penelitian korelasional merupakan jenis metode penelitian yang melihat hubungan antara satu
atau beberapa variabel. Tujuan utama penelitian korelasional ini adalah menjelaskan pentingnya tingkah
laku manusia atau untuk meramalkan suatu hasil.
Contoh metode penelitian kuantitatif jenis korelasional, misalnya peneliti ingin mengetahui hubungan
antara penggunaan agen pemucat dengan rendemen hidrokoloid dari biji asam. Apabila terdapat
hubungan, pertanyaan selanjutnya yang muncul adalah bagaimana arah hubungan tersebut dan
seberapa besar hubungan tersebut.

5.Kausal Komparatif

Pada metode penelitian kausal komparatif, pengumpulan data dilakukan setelah semua fenomena yang
diteliti berlangsung. Pada jenis penelitian ini tidak ada intervensi langsung karena kejadian telah
berlangsung. Pengaruh dari variabel bebas dapat diketahui dengan cara membandingkan kedua
kelompok.

Contoh metode penelitian kuantitatif jenis komparatif ini, misalnya peneliti ingin mengetahui faktor-
faktor yang menyebabkan mahasiswa tidak bisa lulus tepat waktu dari jurusan atau fakultas tertentu.
Selanjutnya peneliti mengambil dua kelompok dengan jumlah yang sama dari suatu fakultas tertentu,
yang selanjutnya disebut kelompok A dan kelompok B.

Kelompok A adalah mahasiswa yang tidak lulus tepat waktu dan kelompok B adalah mahasiswa yang
lulus tepat waktu. Kemudian peneliti menguji beberapa variabel tentang status sosial ekonomi,
lingkungan belajar, hasil belajar, dosen pembimbing, dan mungkin juga fasilitas kampus yang diperoleh.

6.Tindakan

Penelitian tindakan merupakan penelitian yang mencoba mengembangkan keterampilan baru,


pendekatan baru, atau informasi yang berguna bagi peneliti dan sekelompok orang yang menjadi target
penelitian. Tugas utama penelitian tindakan ini adalah menghasilkan informasi dan pengetahuan, serta
keterampilan baru yang dapat digunakan secara langsung. Selain itu, penelitian ini juga dimaksudkan
untuk memberikan pandangan dan motivasi kepada kelompok subjek peneliti.

Penelitian tindakan diawali dengan perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi secara
berkesinambungan melalui berbagai tahap dan siklus penelitian. Contoh metode penelitian kuantitatif
jenis tindakan ini sering digunakan untuk penelitian bidang pendidikan, misalnya pendidikan tindakan
kelas.

7.Eksperimen

Eksperimen merupakan jenis penelitian yang lebih teliti dibandingkan dengan tipe penelitian yang lain
dalam menentukan relasi hubungan sebab akibat. Pada penelitian eksperimen, peneliti dapat
melakukan pengawasan terhadap variabel bebas sebelum ataupun selama penelitian. Komponen lain
yang dapat mempengaruhi penelitian juga dapat diminimalkan.
Contoh metode penelitian kuantitatif jenis eksperimen, misalnya peneliti ingin mengetahui pengaruh
penambahan asam sitrat, asam malat, dan asam askorbat terhadap sifat sensoris cordial nanas.

8.Pengembangan

Metode penelitian pengembangan sering dilakukan sebagai penelitian formatif dan rekonstruksi, namun
belum menghasilkan produk atau model yang lengkap. Penelitian pengembangan hendaklah dirancang
secara konseptual dan terkontrol.

Sumber:

Anshori, M., & Iswati, S. (2019). Metodologi penelitian kuantitatif: edisi 1. Airlangga University Press.

Creswell, J. W., & Creswell, J. D. (2017). Research design: Qualitative, quantitative, and mixed methods
approaches. Sage publications.

Hamdi, A. S., & Bahruddin, E. (2015). Metode penelitian kuantitatif aplikasi dalam pendidikan.
Deepublish.

Stokes, J. (2006). How to do media and cultural studies: Panduan untuk melaksanakan penelitian dalam
kajian media dan budaya. Bentang Pustaka.

Sugiyono, P. (2011). Metodologi penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D. Alpabeta, Bandung.

Yusuf, A. M. (2016). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif & penelitian gabungan. Prenada Media.

Anda mungkin juga menyukai