Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

METODE PENELITIAN KUANTITATIF

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas

Pada Mata Kuliah Metodologi Penelitian

Dosen Pengampu :
DR. H. Taryono, SH, SE, M.BA, M.Si, MH.I

Disusun Oleh :

Nama : Muhammad Reza Sarkasih

NIM : 20.02.071.106

Nomor Absen/ Kelas : 18 / C

UNIVERSITAS TEKNOLOGI SUMBAWA


PROGRAM PASCASARJANA
PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN INOVASI

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Alam pada dasarnya bersifat teratur, terstruktur dan simetri. Alam mencakup
benda alam dan "benda" konsep dalam gagasan manusia. Dalam penelitian ilmu alam,
kebenaran ilmu haruslah positif, memusatkan perhatian pada gejala yang nyata dan
konkret tanpa halangan dari pertimbangan lainnya (Soekanto, 1997: 444). Untuk itu,
penelitian didefinisikan sebagai penyelidikan yang sistematis, terkontrol, empiris dan
kritis, tentang fenomena-fenomena alami, dengan dipandu oleh teori dan hipotesis-
hipotesis tentang hubungan yang dikira terdapat antara fenomena-fenomena itu.
Secara historis, pendekatan ini diilhami oleh pemikiran tokoh-tokoh filsafat seperti
Rene Descartes, Auguste Comte dan John Dewey.
Rancangan atau desain penelitian dalam arti sempit dimaknai sebagai suatu proses
pengumpulan dan analisis penelitian. Dalam arti luas rancangan penelitian meliputi
proses perencanaan dan pelaksanaan penlitian. Dalam rancangan perencaan dimulai
dengan megadakan observasi dan evaluasi terhadap penelitian yang sudah dikerjakan
dan diketahui, sampai pada penetapan kerangka konsep dan hipotesis penelitian yang
perlu pembuktian lebih lanjut. Rancangan pelaksanaan penelitian meliputi proses
membuat percobaan ataupun pengamatan serta memilih pengukuran variabel,
prosedur dan teknik sampling, instrument, pengumpulan data, analisis data yang
terkumpul, dan pelaporan hasil penelitian.
Secara umum desain atau metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk
mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Untuk mendapatkan data
yang langsung valid dalam penelitian sering sulit dilakukan, oleh karena itu data yang
telah terkumpul sebelum diketahui validitasnya, dapat di uji melalui pengujian
reliabilitas dan obyeksitas. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa penelitian
kuantitatif adalah penelitian yang menggunakan angka-angka. Angka-angka tersebut
digunakan sebagai representasi dari informasi yang didapatkan dalam penelitian.
Data yang didapatkan selama penelitian disajikan dalam bentuk angka, statistik dan
sebagainya yang kemudian dianalisa dan disimpulkan. Jadi penelitian kuantitatif adalah
penelitian yang bersifat deduktif, yakni dari khusus ke umum atau bersifat
menggenaralisasi data-data yang didapatkan di lapangan kepada sebuah kesimpulan
umum.
Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang
berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau
sampel tertentu, random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian,
analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang
telah ditetapkan. Usaha pengukuran untuk mengubah kualitas menjadi kuantitas
dilakukan terhadap tanda-tanda perilaku dalam variabel. Benda alam tidaklah diukur
hakikatnya, tetapi "perilaku" yang dapat diindera. Benda konsep tidak diukur dalam
hakikat konseptual variabel, tapi dalam indikator yang menjadi tanda-tanda perilaku
dalam variabel. Perilaku itu diperoleh melalui proses belajar, sehingga pengukuran
merupakan kegiatan mengukur hasil belajar dalam variabel yang diteliti. Pengalaman
dari proses belajar merupakan hasil belajar yang bersifat objektif dan dapat diukur.
Pemanfaatan instrumen sebagai alat ukur dalam penelitian kuantitatif menjadi
sangat menentukan. Perkembangan alat ukur berjalan searah dengan perkembangan
ilmu. Berkembangnya alat-alat pengukuran mendorong penemuan-penemuan ilmiah,
dan penemuan-penemuan ilmiah mendorong usaha untuk mengembangkan alat-alat
ukur baru. Usaha untuk memahami bintang-bintang menimbulkan usaha untuk
menciptakan teropong bintang dan penemuan teropong bintang mendorong penemuan-
penemuan besar dalam lapangan astronomi. Begitulah hal itu terjadi secara
komplementer.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa Pengertian Penelitian Kuantitatif?


2. Apa Saja Ciri-ciri Penelitian Kuantitatif?
3. Bagaimana Langkah-langkah Pokok pada Penelitian Kuantitatif?
4. Bagaimana Penggunaan Metode Penelitian Kuantitatif?
5. Bagaimana Proses Penelitian Kuantitatif?
6. Apa Kelebihan dan Kekurangan Menggunakan Penelitian Kuantitatif?

C. TUJUAN

1. Memahami Pengertian Penelitian Kuantitatif.


2. Mengetahui Ciri-ciri Penelitian Kuantitatif.
3. Memahami Langkah-langkah Pokok pada Penelitian Kuantitatif.
4. Mengetahui Penggunaan Metode Penelitian Kuantitatif.
5. Mengetahui Proses Penelitian Kuantitatif.
6. Mengetahui Kelebihan dan Kekurangan Menggunakan Penelitian Kuantitatif.

BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN PENILITIAN KUANTITATIF

Penelitian kuantitatif adalah penelitian ilmiah yang sistematis terhadap bagian-


bagian dan fenomena serta hubungan-hubungannya. Penelitian kuantitatif merupakan
salah satu jenis penelitian yang spesifikasinya adalah sistematis, terencana, dan
terstruktur dengan jelas sejak awal hingga pembuatan desain penelitiannya. Penelitian
kuantitatif lebih diarahkan untuk meneguhkan teori (confirmatory analysis). Alur logika
penelitian kuantitatif dimulai dari mengkaji teori yang sudah ada, mendefinisikan,
melakukan fisikalisasi dan mengukur untuk mengumpulkan data di lapangan, kemudian
menganalisis secara statistik untuk menolak atau menerima kebenaran teori. Definisi
lain menyebutkan penelitian kuantitatif adalah penelitian yang banyak menuntut
penggunaan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut,
serta penampilan dari hasilnya. Demikian pula pada tahap kesimpulan penelitian akan
lebih baik bila disertai dengan gambar, table, grafik, atau tampilan lainnya. Namun
bukan berarti penelitian kuantitatif bersih dari data yang berupa informasi
kualitatif. Penelitian kuantitatif ini menekankan pada hasil survey sedangkan penelitian
kualitatif yang menekankan pada studi kasus.
Penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai penelitian yang berlandaskan pada
filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu.
Penelitian kuantitatif adalah definisi, pengukuran data kuantitatif dan statistik objektif
melalui perhitungan ilmiah berasal dari sampel orang-orang atau penduduk yang
diminta menjawab atas sejumlah pertanyaan tentang survei untuk menentukan
frekuensi dan persentase tanggapan mereka. Sebagai contoh: 240 orang, 79% dari
populasi sampel, mengatakan bahwa mereka lebih percaya pada diri mereka pribadi
masa depan mereka dari setahun yang lalu hingga hari ini. Menurut ketentuan ukuran
sampel statistik yang berlaku, maka 79% dari penemuan dapat diproyeksikan ke
seluruh populasi dari sampel yang telah dipilih. pengambilan data ini adalah disebut
sebagai survei kuantitatif atau penelitian kuantitatif.
Metode kuantitatif dinamakan metode tradisional, karena metode ini sudah cukup
lama digunakan sehingga sudah mentradisi sebagai metode untuk penelitian. Metode ini
disebut juga metode positivistik karena berlandaskan pada filsafat positivisme. Metode
ini sebagai metode ilmiah/scientific karena telah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yaitu
konkrit/empiris, obyektif, terukur, rasional, dan sistematis. Metode ini juga disebut
metode discovery, karena dengan metodeini dapat ditemukan dan dikembangkan
berbagai iptek baru. Metode ini disebut metode kuantitatif karena data penelitian
berupa angka-angka dan analisis berupa statistik.
Metode penelitian kuantitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada
filsafat positifisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiyah,
( sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana penelitian adalah sebagai instrumen
kunci, pengambilan sampel sumber data dilakukan secara Purposive dan Snowbaal,
teknik pengumpulan dengan tri anggulasi ( gabungan, analisis data bersifat induktif /
kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada
generalisasi.
Tujuan Penelitian Kuantitatif adalah mengembangkan dan menggunakan model-
model matematis, teori-teori dan hipotesis yang dikaitkan dengan fenomena
alam. Penelitian kuantitatif banyak digunakan untuk menguji suatu teori, untuk
menyajikan suatu fakta atau mendeskripsikan statistik, untuk menunjukkan hubungan
antarvariabel, dan ada pula yang bersifat mengembangkan konsep, mengembangkan
pemahaman atau mendeskripsikan banyak hal, baik itu dalam ilmu-ilmu alam maupun
ilmu-ilmu sosial.

B.        CIRI-CIRI PENELITIAN KUANTITATIF

1. Cara samplingnya berlandaskan pada asas random.


2. Instrumen sudah dipersiapkan sebelumnya dan di lapangan tinggal pakai.
3.  Jenis data yang diperoleh dengan instrumen-instrumen sebagian besar berupa
angka atau yang diangkakan.
4.  Teknik pengumpulan datanya memungkinkan diperoleh data dalam jumlah banyak
dan dalam waktu yang relatif singkat.
5.  Teknik analisis yang dominan adalah teknik statistik.
6.  Sifat dasar analisis penelitian deduktif dan sifat penyimpulan mengarah ke
generalisasi.

C.     LANGKAH -LANGKAH PADA PENELITIAN KUANTITATIF

Pada prinsipnya penelitian kuantitatif adalah untuk menjawab masalah. Masalah


adalah penyimpangan dari apa yang seharusnya dengan apa yang terjadi sesungguhnya.
Dari hal tersebut maka kita dapat melakukan beberapa langkah penelitian untuk
menjawab masalah tersebut, antara lain :
1.   Tahap Konseptual
Merumuskan dan membatasi masalah, meninjau kepustakaan yang
relevan, mendefinisikan kerangka teoritis, merumuskan hipotesis. Tahap ini termasuk
merenungkan, berpikir,  membaca, membuat konsep, revisi konsep, teoritisasi, 
bertukar pendapat, konsul dengan pembimbing, dan penelusuran pustaka.
Mengeksploitasi, perumusan, dan penentuan masalah yang akan diteliti. Penelitian
kuantitatif dimulai dengan kegiatan menjajaki permasalahan yang akan menjadi pusat
perhatian peneliti dan kemudian peneliti mendefinisikan serta menformulasikan
masalah penelitian tersebut dengan jelas sehingga mudah di mengerti.
2.   Fase Perancangan dan Perencanaan
Memilih rancangan penelitian, mengidentifikasi populasi yang diteliti,
mengkhususkan metode untuk mengukur variabel penelitian, merancang rencana
sampling, mengakhiri dan meninjau rencana penelitian, melaksanakan pilot penelitian
dan membuat revisi.
3.   Fase Empirik
Pengumpulan data, penyiapan data untuk analisis atau mengumpulkan data
penelitian dari lapangan.
4.   Fase Analitik
Mengolah dan menganalisis data hasil penelitian. Data yang dikumpulkan dari
lapangan diolah dan dianalisis untuk menemukan kesimpulan-kesimpulan, yang
diantaranya kesimpulan dari hasil pengujian hipotesis penelitian.
5.   Fase Diseminasi
Pada tahap akhir, agar hasil penelitian dapat dibaca, dimengerti dan diketahui oleh
masyarakat luas, maka hasil penelitian tersebut disusun dalam bentuk laporan hasil
penelitian.

D.    PENGGUNAAN METODE KUANTITATIF


Metode kuantitatif dapat digunakan apabila :
1.   Bila masalah yang merupakan titik tolak penelitian sudah jelas.
2.   Bila peneliti ingin mendapatkan informasi yang luas dari suatu populasi.
3.   Bila ingin diketahui pengaruh perlakuan/treatment tertentu terhadap yang lain.
4.   Bila peneliti bermaksud menguji hipotesis penelitian.
5.   Bila peneliti ingin mendapatkan data yang akurat, berdasarkan fenomena yang
empiris dan    dapat diukur.
6.   Bila ingin menguji terhadap adanya keragu-raguan tentang validitas pengetahuan,
teori dan produk tertentu.

E.     PROSES PENELITIAN KUANTITATIF


Proses penelitian yang dimaksud adalah kerangka kerja peneliti dalam melakukan
penelitian kuantitatif. Minimal ada enam langkah yang harus dilakukan oleh peneliti
yang meliputi:
    1. Mengeksplorasi, merumuskan dan penentuan masalah yang akan diteliti seperti:
a.       Topik
b.      MasalahAdapun pertimbangan dalam memilih masalah minimal ada dua hal:
1. Pertimbangan objektif
Maksud dari pertimbangan objektif disini adalah pertimbangan berdasarkan masalah
itu sendiri, layak tidak layak masalah itu diangkat. Penentuan kelayakan masalah itu
minimal didasarkan pada pertimbangan kualitas masalah itu dan dapatnya masalah itu
dikonseptualisasikan.
2. Pertimbangan subjektif
Pertimbangan subjektif adalah pertimbangan seputar kredibilitas peneliti terhadap apa
yang akan ditelitinya. Sehingga hal-hal yang dipertimbangkan disini mencakup minat,
dana, kemampuan, waktu dan lain-lain yang dimiliki peneliti terhadap masalah yang
akan ditelitinya.
Sumber Masalah
Stoner mengemukakan bahwa masalah-masalah dapat diketahui atau dicari
apabila:
1)      Terdapat penyimpangan antara pengalaman dengan kenyataan
2)      Terdapat penyimpangan antara apa yang telah direncanakan
3)      Ada pengaduan
4)      Ada kompetisi
c.       Judul
Adapun ciri-ciri judul penelitian kuantitatif biasanya kata yang digunakan diawal
judul adalah:
1)      Hubungan
2)      Kontribusi
3)      Pengaruh
4)      Perbedaan
5)      Persepsi
   2. Mendesain model penelitian dan parameter penelitian
Untuk melangkah menuju desain penelitian kuantitatif seorang peneliti hendaknya
menentukan konsep penelitiannya. Sedangkan konsep penelitian dapat diperoleh
dengan generalisasi dan abstraksi. Generalisasi adalah proses bagaimana memperoleh
prinsip dari berbagai pengalaman yang berasal dari literature dan empiris.  Sedangkan
abstraksi mencakup ciri-ciri umum yang khas dari fenomena yang dibicarakan itu.
Hal penting lainnya yang harus diperhatikan oleh peneliti dalam membuat konsep
penelitian adalah desain variabel dan interaksi antar variabel. Dan perlu diingat bahwa
konseptualisasi dalam penelitian kuantitatif akan terbentuk jika peneliti membaca teori
yang akan digunakan dalam penelitiannya. Apabila teori dan konsep telah terbentuk
peneliti bisa menentukan metode penelitian yang akan digunakan.

Variabel Kuantitatif
Secara konsep variabel dibedakan menjadi empat jenis, yaitu:
a.  Variabel Terikat
Variabel terikat adalah variabel yang menjadi perhatian utama dan menjadi
sasaran dalam penelitian.
b.   Variabel Bebas
Variabel bebas adalah variabel yang dapat mempengaruhi perubahan variabel
terikat dan mempunyai hubungan positif dan negatif. 
c.   Variabel Moderator
Variabel moderator adalah variabel yang memiliki pengaruh ketergantungan
yang kuat dalam hubungan antara variabel terikat dan variabel bebas. Kehadiran
variabel moderator ini akan mengubah hubungan awal antara variabel bebas
dengan variabel terikat.
d.   Variabel Antara
Variabel antara adalah variabel yang bisa muncul saat variabel bebas mulai
mempengaruhi variabel terikat.
Hubungan antar variabel dibedakan menjadi 3 yaitu:
a.  Hubungan simetris.
b.  Hubungan asimetris.
c.  Hubungan timbale balik.

Paradigma Penelitian Kuantitatif


Paradigma penelitian diartikan sebagai pola pikir yang menunjukkan hubungan
antara variabel yang akan diteliti. Bentuk paradigma atau model penelitian kuantitatif:
a.    Paradigma sederhana : terdiri atas satu variabel bebas dan satu variabel terikat.
b.    Paradigma sederhana beruntun : terdapat lebih dari dua variabel, tetapi
hubungannya masih sederhan
c     Paradigma ganda dengan dua variabel bebas : terdapat dua variabel bebas dan satu
variabel terikat
d.   Paradigma ganda dengan tiga variabel bebas : terdapat tiga varibel bebas dan satu
variabel terikat
e    Paradigma ganda dengan dua variabel terikat : terdapat dua variabel terikat dan satu
variabel bebas
f.   Paradigma ganda dengan dua varibel bebas dan dua varibel terikat

Hipotesis Penelitian Kuantitatif


Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap suatu masalah. Jawaban tersebut
masih perlu diuji kebenarannya. Adapun cara merumuskan hipotesis minmal
memenuhi 3 kriteria yaitu:
a.      Hipotesis harus mendukung judul, masalah, dan tujuan penelitian
b.      Hipotesis harus dapat diuji berdasarkan data empiris
c.      Hipotesis harus bersifat spesifik
Adapun jenis hipotesis dalam dunia statistic dikenal ada 2 macam, yaitu
hipotesis nol (Ho) dan hipotesis alternative (Ha).
Populasi dan Sampel
Populasi adalah seluruh elemen penelitian, bisa berupa orang, produk, lembaga, dan
lain-lainnya. Sedangkan sampel adalah suatu himpunan bagian dari populasi yang
anggotanya disebut sebagai subjek, sedangkan anggota populasi disebut elemen.
Banyak teori guna mengukur jumlah sampel yang diperlukan. Missal teori Slovin, gay
dan lain-lain.
3. Mendesain instrument pengumpulan data penelitian
Instrument penelitian dalam kegiatan penelitian ibarat sebuah jala atau jaring yang
digunakan untuk menangkap data sebanyak dan sevalid mungkin. Karena peran inilah
yang menjadikan instrument penelitian memiliki posisi amat penting dalam penelitian.
Instrument penelitian dibedakan menjadi:
a.       Wawancara (interview)
Wawancara adalah percakapan yang dilakukan oleh peneliti dengan responden.
Ada beberapa model wawancara yang bisa dilakukan oleh peneliti. Pertama, wawancara
terstruktur. Kedua wawancara tidak terstruktur.

b.      Angket (quisioner)
Angket atau quisioner adalah daftar pertanyaan tertulis yang telah dirumuskan
sebelumnya untuk dijawab oleh responden. Jenis quisioner bisa dibedakan menjadi
dua. Pertama, Quisioner yang diberikan secara pribadi.. Kedua, Quisioner surat.
c.       Pengamatan (observation)
Pengamatan atau observasi adalah metode pengumpulan data yang digunakan
untuk menghimpun data penelitian, dan data penelitian tersebut dapat diamati oleh
peneliti. Ada dua bentuk observasi, yaitu:
1)      Observasi Berstruktur
2)      Observasi Tidak Berstruktur
d.      Dokumentasi
Dokumentasi adalah data sekunder yang tersimpan dalam bentuk dokumen atau
file. Dokumen  ini bisa berupa buku, laporan, notulen, disc, majalah, surat kabar, foto,
dan lain sebagainya.
e.       Test       
Tes sebagai pengumpul data adalah serangkaian pertanyaan dan latihan yang
digunakan untuk mengukur ketrampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan, atau
bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Ada beberapa macam tes instrumen
pengumpulan data, diantaranya: tes kepribadian, tes bakat, tes prestasi, tes sikap, tes
intelegensi.
Data-data yang diperoleh dari instrument inilah yang kemudian akan dianalisis
untuk menguji kesimpulan awal (hipotesa) yang telah ditentukan peneliti. Dari
penjabaran ini nampak bahwa instrument penelitian memiliki peran yang penting
dalam proses pengumpulan data.
 Instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan penting yaitu valid dan
reliabilitas.
a.   Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau
keshahihan suatu instrument. Untuk memperoleh instrument yang valid peneliti harus
bertindak hati-hati sejak awal penyusunannya
b.        Reliabilitas
Uji reliabilitas instrument menunjukkan hasil pengukuran suatu instrument bebas
dari kesalahan pengukuran.

4.   Melakukan pengumpulan data penelitian


Proses pengumpulan data penelitian kuantitatif harus terprogram dan terencana.
Hal-hal yang harus disiapkan oleh peneliti dalam tahap pengumpulan data adalah
sebagai berikut:
a.  Membuat schedule penelitian
Schedule penelitian berisi hal-hal yang harus dikerjakan, kapan waktunya dan
deadline selesai dan lain-lain.
b.  Persiapan admisintrasi
Persiapan administrasi yang dimaksud seperti meliputi persiapan surat-menyurat,
pengurusan ijin penelitian, persiapan pertemuan-pertemuan, persiapan alat-alat
penelitian, dan lain-lain.
c    Organisasi tim peneliti
Organisasi ini untuk penelitian kolektif, untuk penelitian individual tidak
memerlukan pengorganisasian seperti ini.
d.  Penyusunan anggaran penelitian
Bagi penelitian individual penyusunan anggaran tidak mutlak diperlukan karena
semua pengeluaran langsung dikoordinasi sendiri dengan biaya sendiri. Tapi bagi
penelitian kolektif yang membutuhkan donor dari pihak lain maka perlu membuat
rencana anggaran dana.
e.   Uji coba dan revisi instrument penelitian
Adapun instrument penelitian yang membutuhkan uji coba adalah jenis angket.
Sedangkan jenis wawancara, observasi, interview, dokumentasi dan lainnya tidak harus
diuji cobakan. Karena instrument ini selalu bersama peneliti. 
f.   Field workers dan tenaga asisten
Tenaga bantu ini diperlukan biasanya dalam penelitian kuantitatif yang dilakukan
pada populasi yang sangat luas. Sehingga peneliti membutuhkan bantuan orang lain.
g.  Mengambil data dilapangan
Apabila seluruh persiapan penelitian diatas sudah selesai maka pengumpulan data
bisa dimulai. Beberapa ahli mengatakan bahwa jika suatu penelitian sudah sampai pada
pengumpulan data maka penelitian tersebut 80% sudah selesai.
5. Mengolah dan menganalisis data hasil penelitian
a.       Mengolah Data
Pada analisis data kuantitatif, maka pengolahan data merupakan kegiatan
pendahuluan yang meliputi tiga tahap, yaitu:
1)   Tahap editing (Pemeriksaan Data)
2)   Tahap coding (pembuatan kode)
3)   Tahap penyederhanaan data
4)   Tahap mengode data
b.      Rencana Analisis
Setelah pengolahan data selesai maka langkah selanjutnya adalah menyusun
rencana analisis. Adapun tahapan menyusun rencana analisis meliputi:
1)  Menentukan variabel yang hendak di analisis.
Pada umumnya variabel ini sudah nampak pada hipotesis penelitian.
2)  Rekontruksi variabel-variabel yang hendak dianalisis.
Hal ini perlu karena terkadang data yang diperoleh tidak selalu sama dengan apa
yang direncanakan. Langkah yang dilakukan adalah dengan meneliti data-data yang
diperoleh kemudian melakukan penjabaran variabel bila terdapat data yang keluar
dari prediksi. Penjabaran ini bisa dipandu dengan pengkodean yang disusun
sebelumnya.
3)  Pengelompokan kategori/variabel kedalam kategori/variabel yang baru.
Hal ini bertujuan untuk menyederhanakan kategori jawaban yang bervariasi.
Dalampengelompokan kategori ini memperhatikan urutan kode, pemberian skor,
dan pembentukan indeks dan skala.
4)  Table yang dibutuhkan.
Kebanyakan peneliti menyajikan data yang dikumpulkan kedalam bentuk table.
5)  Statistik Yang Diperlukan
Adapun statistik yang digunakan disesuaikan dengan tujuan penelitiannya. Jika 
penelitian deskriptif maka statistik yang digunakan statistic deskriptif yang
meliputi distribusi frekuensi (untuk mengethaui penyebaran), mean modus median
(untuk ukuran pemusatan data), standar deviasi (untuk mengetahui ukuran
penyimpangan).
Apabila penelitian bertujuan menguji hipotesis maka digunakan statistic inferensial.
Peneliti harus mengecek apakah hipotesisnya terkategori hipotesis komparasi
(perbedaan, perbandingan) atau hipotesis korelasi (hubungan). Karena statistic untuk
kedua hipotesis tersebut berbeda.
c.     Analisis dan Intepretasi
Setelah analisis data selesai dan informasi telah diperoleh maka langkah
selanjutnya adalah interpretasi hasil-hasilnya guna mencari makna dan implikasi
yang lebih luas dari hasil penelitian tersebut. Interpretasi bisa sempit dalam artian
peneliti hanya melakukan interpretasi atas data dan hubungan yang ada dalam
penelitiannya. Bisa juga luas dalam arti peneliti membandingkan hasil analisisnya
dengan kesimpulan peneliti lain.
Interpretasi pada dasarnya adalah, suatu penafsiran atas hasil dari suatu
perhitungan atau analisis data agar data berupa angka-angka itu dapat dilihat
maknanya secara verba. Adapun dalam penelitian kuantitatif menggunakan hipotesis
maka interpretasikan yang diberikan sesuai dengan hasil uji hipotesisnya. Apabila Ho
ditolak maka Ha diterima ataupun sebaliknya. Kemudian hasil itu diterjemahkan
kedalam bahasa kualitatif.

6.  Mendesain laporan hasil penelitian


Laporan penelitian adalah tahap akhir dari penelitian kuantitatif. Laporan
penelitian amat penting karena ‘benda” ini menjadi peninggalan tertulis dari suatu
penelitian yang telah dilaksanakan. Ciri laporan yang baik diantaranya adalah lengkap,
ringkas dan jelas, susunan pargaraf runtut, bahasa tepat dan lain-lain. 

F.    KELEBIHAN DAN KEKURANGAN PENILITIAN KUANTITATIF

 Kelebihan Metode Kuantitatif:


1.     Dapat digunakan untuk menduga atau meramal
2.     Hasil analisis dapat diperoleh dengan akurat bila digunakan sesuai aturan.
3.    Dapat digunakan untuk mengukur interaksi hubungan antara dua atau lebil
variabel
4.  Dapat menyederhanakan realitas permasalahan yang kompleks dan rumit dalam
sebuah model.

 Kekurangan Metode Kuantitatif:


1.    Berdasarkan pada anggapan-anggapan (asumsi)
2.  Asumsi tidak sesuai dengan realitas yang terjadi atau menyimpang jauh maka
kemampuannya tidak dapat dijamin bahkan menyesatkan.
3.  Data harus berdistribusi normal dan hanya dapat digunakan untuk menganalisis
data yang populasi atau sampelnya sama.
4.  Tidak dapat dipergunakan untuk menganalisis dengan cuplikan (sampel) yang
jumlahnya sedikit.

Perbedaan antara penelitian kualitatif dengan kuantitatif dijabarkan dalam table


berikut:

No Unsur Penelitian Kuantitatif Penelitian Kualitatif


1 Kejelasan Tujuan, pendekatan, Subjek sampel, sumber
Unsur subjek, sumber data data tidak mantap dan
sudah mantap, dan rinci rinci, masih flexsibel,
sejak awal timbul dan
berkembangnya sambil
jalan
2 Langkah Segala sesuatu di Baru diketahui dengan
penelitian rencanakan sampai mantap dan jelas setelah
matang ketika penelitian selesai
persiapan disusun

3 Sampel dan Dapat menggunakan Tidak dapat menggunakan


populasi sampel dan hasil pendekatan populasi dan
penelitiannya sampel. Dengan kata lain
diberlakukan untuk dalam penelitian kualitatif
populasi tidak dikenal istilah
populasi dan sampel,
istilah yang digunakan
adalah setting. Hasil
penelitia hanya berlaku
bagi setting yang
bersangkutan.
4 Hipotesis a.    Mengajukan hipotesis Tidak mengemukakan
yang akan diuji dalam hipotesis sebelumnya,
penelitian tetapi dapat lahir selama
b.    Hipotesis menentukan penelitian berlangsung.
hasil yang diramalkan Hasil penelitian terbuka.

5 Desain Dalam desain jelas Desain penelitiannya


langkah-langkah adalah flexible dengan
penelitian dan hasil langkah dan hasil yang
yang diharapkan tidak dapat dipastikan
sebelumnya.
6 Pengumpula Kegiatan pengumpulan Kegiatan pengumpulan
n data data memungkinkan data harus selalu
untuk diwakilkan dilakukan oleh peneliti
sendiri.
7 Analisis data Dilakukan sesudah Dilakukan bersamaan
semua data terkumpul dengan pengumpulan
data.
8 Pemberi Disebut responden Disebut informan
Informasi
9 Data Berupa data kuantitatif Berupa narasi dan angka
atau dalam bentuk
angka
10 Instrumen Berupa kuisioner yang Instrument penelitian
penelitian tidak boleh adalah peneliti sendiri,
diinterpretasikan oleh sehingga peneliti harus
pengedar kuisioner dan konseptual dan teoritikal.
tidak juga boleh
ditambah atau
dikurangi
BAB III

PENUTUP

A.   KESIMPULAN
Penelitian Kuantitatif adalah penelitian yang ilmiah yang sistematis terhadap
bagian-bagian dan fenomena serta hubungan-hubungannya. Penelitian kuantitatif
menyajikan proposal yang bersifat lengkap, rinci, prosedur yang spesifik, literatur yang
lengkap dan hipotesis yang dirumuskan dengan jelas.
Sebuah penelitian tentunya harus dirancang dan direncanakan terlebih dahulu.
Dalam penelitian kuantitatif, pelaksanaan penelitian meliputi proses membuat
percobaan ataupun pengamatan serta memilih pengukuran variabel, prosedur dan
teknik sampling, instrument, pengumpulan data, analisis data yang terkumpul, dan
pelaporan hasil penelitian. Selain hal-hal tersebut, peneliti juga harus memikirkan
teknik, instrumen, dan kelengkapan penelitian lainnya yang diperlukan dalam
penelitian kuantitatif.
Tujuan Penelitian Kuantitatif adalah mengembangkan dan menggunakan model-
model matematis, teori-teori dan hipotesis yang dikaitkan dengan fenomena
alam. Penelitian kuantitatif banyak digunakan untuk menguji suatu teori, untuk
menyajikan suatu fakta atau mendeskripsikan statistik, untuk menunjukkan hubungan
antarvariabel, dan ada pula yang bersifat mengembangkan konsep, mengembangkan
pemahaman atau mendeskripsikan banyak hal, baik itu dalam ilmu-ilmu alam maupun
ilmu-ilmu social.

B.  SARAN
Kami menyadari dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan. Kami
tetap berharap makalah ini tetap memberikan manfaat bagi pembaca. Namun, saran
dan kritik yang sifatnya membangun dengan tangan terbuka kami terima demi
kesempurnaan di masa akan datang.

DAFTAR PUSTAKA
http:// Penelitian kuantitatif - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia
bebas.htm

Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan


R& D, (Bandung: AFFABETA, 2012)

http://edukasi.kompasiana.com/2010/11/16/apa-maksud-dan-tujuan-metode-
penelitian-kuantitatif-itu-ya-319380.html

Ibnu Hadjar, Dasar-Dasar metodologi: Penelitian Kwantitatif Dalam Pendidikan,


(Jakarta: PT. Raja Grafindo, 1996)

http://skripsidanpenelitian.blogspot.com/2013/06/kelebihan-dan-kekurangan-
penelitian-kuantitatif.html

http://fitrirahmiku.blogspot.com/2013/01/tugas-makalah-kelompok-mp3m-
penelitian.html

Sukanto. 1997. Metodologi Penelitian Pendidikan: Kompetensi dan Praktiknya.


Jakarta: Bumi Aksara. Hal. : 444

Suryabrata, Sumadi. 1998. Metodologi Penelitian. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Sutrisno, Hadi. 1981. Metodologi Penelitian kualintatif. bandung: Grafindo


Persada

Anda mungkin juga menyukai