Anda di halaman 1dari 12

TUGAS

PERBEDAAN UNSUR-UNSUR METODE PENELITIAN KUANTITATIF DAN KUALITATIF

NAMA NIM SEMESTER PRODI

: I MADE ADI SUDARMA : : I (SATU) : ILMU PETERNAKAN

PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS NUSA CENDANA KUPANG 2012

Ada beberapa macam pendapat yang dikemukakan para peneliti dalam mendeskripsikan unsur-unsur atau ciri-ciri dari metode penelitian kuantitatif dan kualitatif. Berikut data perbedaan metode penelitian kuantitatif dan kualitatif tersebut. Menurut Juwono Tri Atmodjo yang dikutib dalam Moleong, paling tidak terdapat beberapa ciri penelitian yang berbeda dengan 8 perbedaan mendasar. Ciri-ciri penelitian Kuantitatif: 1. Adanya jarak antara peneliti dan yang diteliti atau antara yang mengamati dengan yang diamati, sehingga pengaruh peneliti pada obyek yang diteliti dapat dihindarkan; 2. Penelitian ini mulai dengan kerangka teoritis (teori - konsep-proposisi dan harus dapat dioperasionalkan), atau adanya upaya untuk menentukan variabel beserta alat ukurnya merumuskan hipotesis dan secara logis mendeduksi apa atau bagaimana hasil penelitian jika hipotesis diterima; 3. Obyek, gejala, peristiwa atau perilaku harus dapat dapat diamati - ditangkap oleh panca indra, terencana, terkontrol dan dapat diukur (dikuantifikasikan) dan diramalkan; 4. Perubahan Desain penelitian akan merubah seluruh komponen-komponen desain tersebut; 5. Digunakanya sampel (random) yang ditarik dari populasi dan hasil pengalian data dari sampel digunakan untuk menggeneralisasikan populasi; 6. Lazimnya analisis statistik digunakan untuk pengujian hipotesis.

Ciri-ciri penelitian Kualitatif : 1. Penelitian kualitatif melakukan penelitian pada latar alamiah atau pada konteks dari suatu keutuhan; 2. Manusia sabagai instrumen penelitian, dengan tidak ada jarak antara peneliti dan yang diteliti akan diperoleh pemahaman dan penghayatan obyek yang diteliti; 3. Pengunaan teori digunakan untuk membantu memahami gejala, setelah selesai meneliti teori tersebut dapat diterima atau ditolak sama sekali, bahkan menemukan teori baru. 4. 5. 6. Analisis data secara induktif; Data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar dan bukan angka-angka; Penelitian kuantitatif dapat mengunakan alat analisis statistik, tetapi tidak untuk pengujian hipotesis tetapi biasanya hanya membantu mengambarkan gejala; 7. Lebih mementingkan proses dari pada hasil, hubungan antar bagian-bagian yang diteliti akan jauh lebih jelas apabila diamati dalam proses; 8. Desain penelitian dapat berubah atau disesuaikan berdasarkan temuan-temuan pada saat melakukan penelitian;

Perbandingan ciri-ciri penelitian kuantitatif-Kualitatif 1. Kerangka teori, Penelitian kuantitatif membutuhkan penyusunan kerangka teori yang dioperasionalisasikan dikuantifikasi dalam variabel-variabel, sedangkan penelitian kualitatif tidak mengunakan kerangka teori pengunaan teori atau konsep digunakan untuk membantu memahami gejala-gejala dalam penelitian. 2. Ada tidaknya ubahan (variabel) Penelitian kuantitatif tidak memerlukan ubahan (variabel), serta tidak mengukur ubahan itu, apalagi mengkuantitatifkan; 3. Hubungan antara peneliti dan yang diteliti (responden) Dalam penelitian kualitatif hubungan antara peneliti dengan subyek penelitian melebur, sehingga seolah-olah tidak ada lagi dinding pemisah antara keduanya. Sedangkan dalam penelitian kuantitatif ada jarak antara peneliti dengan yang diteliti. 4. Metode analisis data. Dalam penelitian kualitatif analisis data dimulai dengan mengumpulkan data sebanyakbanyaknya berkaitan dengan subyek (open koding), data diorganisasikan, dikategorikan, dikembangkan kearah beberapa hubungan yang logis (axial coding), memeriksa mana yang kategori inti dan mana yang bukan (selective coding). Analisis data secara induktif, sedangkan dalam penelitian kuantitatif secara deduktif. 5. Proses dan hasil Penelitian kualitatif lebih menekankan proses dari pada hasil, hal ini disebabkan hubungan antar bagian-bagian yang diteliti akan lebih jelas jika diamati dalam proses. 6. Responden dan Sampel Dalam penelitian kualitatif lebih mengenal istilah informan-nara sumber dibandingkan istilah sampel. Kalaupun mengunakan sampel, lazimnya mengunakan sampel non peluang (purposife sampling, snowball sampling, incidental sampling, dll). 7. Desain Penelitian Desain penelitian kuantitatif disusun secara ketat sejak awal melakukan penelitian dan tidak dapat diubah-ubah, karena perubahan desain akan merubah keseluruhan. Sedangkan penelitian kualitatif desain dapat disesuaiakan dengan kenyataan-kenyataan lapangan. 8. Metode Jelas sekali penelitian kualitatif mengunakan metode kualitatif dan penelitian kuantitatif mengunakan metode kuantitatif.

Menurut Jack R. Fraenkel & Norman E. Wallen (1993 : 380) dalam pinterdw.blogspot dikemukakan adanya 12 perbedaan metode kuantitatif dan kualitatif sebagai berikut : No 1 2 3 4 Metode Kuantitatif Menggunakan hiopotesis yang ditentukan sejak awal penelitian Definisi yang jelas dinyatakan sejak awal Reduksi data menjadi angka-angka Lebih memperhatikan reliabilitas skor yang diperoleh melalui instrumen penelitian Penilaian validitas menggunakan berbagai prosedur dengan mengandalkan hitungan statistik Mengunakan deskripsi prosedur yang jelas (terinci) sampling random Desain/kontrol statistik atas variabel eksternal Menggunakan desain khusus untuk mengontrol bias prosedur Menyimpulkan hasil menggunakan statistik Memecah gejala-gejala menjadi bagian-bagian untuk dianalisis Memanipulasi aspek, situasi atau kondisi dalam mempelajari gejala yang kompleks Metode Kualitatif Hipotesis dikembangkan sejalan dengan penelitian/saat penelitian Definisi sesuai konteks atau saat penelitian berlangsung Deskripsi naratif/kata-kata, ungkapan atau pernyataan Lebih suka menganggap cukup dengan reliabilitas penyimpulan Penilaian validitas melalui pengecekan silang atas sumber informasi Menggunakan deskripsi prosedur secara naratif Sampling purposive Menggunakan analisis logis dalam mengontrol variabel ekstern Mengandalkan peneliti dalam mengontrol bias Menyimpulkan hasil secara naratif/kata-kata Gejala-gejala yang terjadi dilihat dalam perspektif keseluruhan Tidak merusak gejala-gejala yang terjadi secara alamiah /membiarkan keadaan aslinya

5 6 7 8 9 10 11 12

Menurut Hamidi dalam pandidikan.blogspot juga mengemukakan setidaknya terdapat 12 perbedaan pendekatan kualitatif dengan kualitatif seperti berikut ini : 1. Dari segi perspektifnya penelitian kuantitatif lebih menggunakan pendekatan etik, dalam arti bahwa peneliti mengumpulkan data dengan menetapkan terlebih dahulu konsep sebagai variabel-variabel yang berhubungan yang berasal dari teori yang sudah ada yang dipilih oleh peneliti. Kemudian variabel tersebut dicari dan ditetapkan indikatorindikatornya. Hanya dari indikator yang telah ditetapkan tersebut dibuat kuesioner, pilihan jawaban dan skor-skornya.\ Sebaliknya penelitian kualitaif lebih menggunakan persepektif emik. Peneliti dalam hal ini mengumpulkan data berupa cerita rinci dari para informan dan diungkapkan apa adanya sesuai dengan bahasa dan pandangan informan. 2. Dari segi konsep atau teori, penelitian kuantitatif bertolak dari konsep (variabel) yang terdapat dalam teori yang dipilih oleh peneliti kemudian dicari datanya, melalui kuesioner untuk pengukuran variabel-variabelnya. Di sisi lain penelitian kualitatif berangkat dari penggalian data berupa pandangan responden dalam bentuk cerita rinci atau asli mereka, kemudian para responden bersama peneliti meberi penafsiran sehingga menciptakan konsep sebagai temuan. Secara sederhana penelitian kuantitatif berangkat dari konsep, teori atau menguji (retest) teori, sedangkan kualitatif mengembangkan ,menciptakan, menemukan konsep atau teori. 3. Dari segi hipotesis, penelitian kuantitatif merumuskan hipotesis sejak awal, yang berasal dari teori relevan yang telah dipilih, sedang penelitian kualitatif bisa menggunakan hipotesis dan bisa tanpa hipotesis. Jika ada maka hipotesis bisa ditemukan di tengah penggalian data, kemudian dibuktikan melalui pengumpulan data yang lebih mendalam lagi. 4. Dari segi teknik pengumpulan data, penelitian kuantitatif mengutamakan penggunaan kuisioner, sedang penelitaian kualitatif mengutamakan penggunaan wawancara dan observasi. 5. Dari segi permasalahan atau tujuan penelitian, penelitian kuantitatif menanyakan atau ingin mengetahui tingkat pengaruh, keeretan korelasi atau asosiasi antar variabel, atau kadar satu variabel dengan cara pengukuran, sedangkan penelitian kualitatif menanyakan atau ingin mengetahui tentang makna (berupa konsep) yang ada di balik cerita detail para responden dan latar sosial yang diteliti. 6. Dari segi teknik memperoleh jumlah (size) responden (sample) pendekatan kuantitatif ukuran (besar, jumlah) sampelnya bersifat representatif (perwakilan) dan diperoleh dengan menggunakan rumus, persentase atau tabel-populasi-sampel serta telah ditentukan sebelum pengumpulan data. Penelitian kualitatif jumlah respondennya diketahui ketika pengumpulan data mengalami kejenuhan. Pengumpulan datanya diawali dari mewawancarai informan-awal atau informan-kunci dan berhenti sampai pada responden yang kesekian sebagai sumber yang sudah tidak memberikan informasi baru lagi. Maksudnya berhenti sampai pada informan yang kesekian ketika informasinya sudah tidak berkualitas lagi melalui teknik bola salju (snow-ball), sebab informasi yang diberikan sama atau tidak bervariasi lagi dengan para informan sebelumnya. Jadi penelitian kualitatif jumlah responden atau informannya didasarkan pada suatu proses pencapaian kualitas informasi. 7. Dari segi alur pikir penarikan kesimpulan penelitian kuantitatif berproses secara deduktif, yakni dari penetapan variabel (konsep), kemudian pengumpulan data dan menyimpulkan.

Di sisi lain, penelitian kualitatif berproses secara induktif, yakni prosesnya diawali dari upaya memperoleh data yang detail (riwayat hidup responden, life story, life sycle, berkenaan dengan topik atau masalah penelitian), tanpa evaluasi dan interpretasi, kemudian dikategori, diabstraksi serta dicari tema, konsep atau teori sebagai temuan. 8. Dari bentuk sajian data, penelitian kuantitatif berupa angka atau tabel, sedang penelitian kualitatif datanya disajikan dalam bentuk cerita detail sesuai bahasa dan pandangan responden. 9. Dari segi definisi operasional, penelitian kuantitatif menggunakannya, sedangkan penelitian kualitatif tidak perlu menggunakan, karena tidak akan mengukur variabel (definisi operasional adalah petunjuk bagaimana sebuah variabel diukur). Jika penelitian kualitatif menggunakan definisi operasional, berarti penelitian telah menggunakan perspektif etik bukan emik lagi. Dengan menetapkan definisi operasional, berarti peneliti telah menetapkan jenis dan jumlah indikator, yang berarti telah membatasi subjek penelitian mengemukakan pendapat, pengalaman atau pandangan mereka. 10. Dari segi analisis data penelitian kuantitatif dilakukan di akhir pengumpulan data dengan menggunakan perhitungan statistik, sedang penelitian kualitatif analisis datanya dilakukan sejak awal turun ke lokasi melakukan pengumpulan data, dengan cara mengangsur atau menabung informasi, mereduksi, mengelompokkan dan seterusnya sampai terakhir memberi interpretasi. 11. Dari segi instrumen, penelitian kualitatif memiliki instrumen berupa peneliti itu sendiri. Karena peneliti sebagai manusia dapat beradaptasi dengan para responden dan aktivitas mereka. Yang demikian sangat diperlukan agar responden sebagai sumber data menjadi lebih terbuka dalam memberikan informasi. Di sisi lain, pendekatan kuantitatif instrumennya adalah angket atau kuesioner. 12. Dari segi kesimpulan, penelitian kualitatif interpretasi data oleh peneliti melalui pengecekan dan kesepakatan dengan subjek penelitian, sebab merekalah yang yang lebih tepat untuk memberikan penjelasan terhadap data atau informasi yang telah diungkapkan. Peneliti memberikan penjelasan terhadap interpretasi yang dibuat, mengapa konsep tertentu dipilih. Bisa saja konsep tersebut merupakan istilah atau kata yang sering digunakan oleh para responden. Di sisi lain, penelitian kuantitatif sepenuhnya dilakukan oleh peneliti, berdasarkan hasil perhitungan atau analisis statistik.

Menurut Prof.Dr. Lexy J. Moleong, M.A dalam edukasi.kompasiana, terdapat 28 aspek dalam hal membedakan metode penelitian kuantitatif dan kualitatif sebagai beikut : ASPEK 1. Maksud Penelitian PENELITIAN KUANTITATIF Membuat deskripsi objektif tentang fenomena yang terbatas dan menentukan apakah fenomena tersebut dapat dikontrol melalui beberapa intervensi Menjelaskan, meramalkan, dan/ atau mengontrol fenomena melalui pengumpulan data terfokus dari data numeric Menjelaskan penyebab fenomena social melalui pengukuran objektif dan analisis numeric PENELITIAN KUALITATIF Maksud penelitian mengembangkan pengertian tentang individu dan kejadian dengan nmemperhitungkan konteks yang relevan Memahami fenomena social melalui gamabaran holistic dan memperbanyak pemahaman mendalam Berasumsi bahwa subjek matter suatuilmu social adalah amat berbeda dengan subjek matter dari ilmu fisik/ alamiah dan mempersyaratkan tujuan yang berbeda untuk inkuiri dan seperangkat metode penyelidikan yang berbeda. Induktif berisi nilai(subjektif), holistic dan berorientasi proses Perilaku terikat konteks dimana halnitu terjadi dan kenyataan social tidak direduksi menjadi variable-variabel sam a dengan kenyataan fisik. Berupaya mencari pemahaman tentang kenyataan dari segi perspektif orang dalam;menerima subjektivitas dari peneliti dan pemeran serta Upaya generalisasi tidak dikenal karenaterikat konteks dan harus diinterpretasikan kasus per kasus Berargumentasi bahwa peneliti senantiasa terikat nilai dan peneliti harus eksplisit tentang peranan bahwa nilai memegang peranan dalam sesuatu pilihan inheren dalam ;a) masalah yang harus diselidiki, b) metode yang harus diselidiki, c) cara menginterpretasi, dan d) konteks dimana studi itu berada Induktif, melakukan pengamatan dan menarik kesimpulan

2. Tujuan penelitian

3. Pendekatan pelenlitian

4. Asumsi penelitian

5. Model penjelasan 6. Nilai

Berasumsi bahwa tujuan dan metode ilmun social adalah sama dengan ilmu fisik/alamiah dengan jalan mencari teori yang dites atau dikonfirmasikan yang menjelaskan fenomena. Deduksitif, bebas-nilai ( objektif), terfokus, dan berorientasi tujuan Penemuan fakta social tidak berasal dari persepsi subjektif dan terpisah dari konteks Bergantung pada model penjelasan hipotetiko deduktif dengan memulai dari teori dari mana hipotesis ditarik dan di tes dengan menggunakan prosedur yang ditentukan terlebih dahulu

7. Alasan penelitian

Menerima nilai peneliti dapat berperan dalam permassalahan yang sedang diteliti, tetapi penelitian itu sendiri harus bebas nilai dengan prosedur khusus yang

8. Generalisasi

9. Hubungan peneliti dengan subjek

10. Nilai orientasi

11. Studi tentan konteks

12. Desain

dirancang untuk mengisolasikan dan mengeluarkan unsur-unsur subjektif dan mencari kenyataan objektif Deduktif- diduksi dari teori tentang Berasumsi bahwa setiap individu , apa yang akan diamati budaya, latar adalah unik dan penting untuk mengapresiasi keunikan, generalisasi bergantung pada konteks. Berasumsi bahwa cara ini dapat Peneliti secar aktif berinteraksi secara menemukan hukum yang pribadi. Proses pengumpulan data dapat menambah pada prediksi yang duibah dan hal itu bergantung pada dapat dipercaya dan pada control situasi. Peneliti bebas menggunakan tentang kenyataan/fenomena. intuisi dan dapat memutuskan bagaimana Mencari keteraturan dalam sampel merumuskan pertanyaan atau bagaimana individ; analisis statistic melakukan pengamatan. Individu yang menyatakan kecenderungan diteliti dapat diberi kesempatan agar perilaku dan kecenderungan sudah secara sukarela mengajukan gagasan dan cukup kuat untuk memperoleh nilai persepsinya dan berpartisipasi dalam praktis analisi data. Tujuan penelitian adalah Mempercayau bahwa seluruh kegiatan objektivitas; berusaha memelihara penelitian terikat nilai. Tidak pandangan pribadi, kepercayaan menghindari isu nilai, nilai pribadi ,biases dari pengaruh dinyatakan secara terbuka dan mencoba pengumpulan data dan analisis memperagakan nilai yang terikat pada proses. Melibatkan interaksi konteks. minimal dan jika interaksi diperlukan (wawancara) lalu berusaha membakukan proses. Peranan sampel dalam studi adalah pasif. Berupaya agar nilai pribadi bebas Berupaya memahami fenomena yang dari pengaruh desain penelitian dan komlpeks dengan jalan mengujinya menghindari usaha membuat dalam keseluruhannya dalam konteks. keputusan nilai tentang hal-hal yang Belum mengetahui apa yang difokus diteliti. sampai studi itu sudah berlangsung; mengidentifikasikan tema yang relevan dan pola-pola (yang meuncul) yang kemudian menjadi focus studi. Pengumpulan data sedikit banyak adalah kontinyu dan intensif lebih dari penelitian kuantitatif. Berupaya memahami fenomena Fleksibel/luwes, dikembangkan, umum, yang komlpeks dengan jalan dinegosiasikan, sebagai acuan untuk menganalisis bagian-bagian diikuti, dikhususkan hanya dalam istilah komponen (disebut variable). Setiap umum sebelum studi dilakukan. Tidak

13. Metode

14. Hipotesis

upaya penelitian menguji hanya beberapa dari kemungkinan variable yang dapat diteliti; konteks situasi diabaikan atau dikontrol. Data dikumpulkan dalam beberapa interval dan menfokus pada pengukuran yang tepat. Terstruktur, formal, ditentukan terlebuh dahulu, tidak luwes, dijabarkan secara rinci terlebih dahulu sebelum penelitian dilakukan dapat diteliti; konteks situasi diabaikan atau dikontrol. Data dikumpulkan dalam beberapa interval dan memfokus pada pengukuran yang tepat Deskriptif, korelasional, perbandingan kausal, dan eksperimen

mengikutkan intervensi dan berupaya agar gangguan sesedikit mungkin.

Historical, etnografis, dan studi kasus. Intervensi dan berupaya agar gangguan sesedikit mungkin.

15. Pengukuran

Hampir selalu mengetes hipotesis. Hipotesis dilihat sebagai sesuatu yang khusus, dapat dites, dan dinyatakan sebelum sesuatu studi dilakukan.

16. Review Kepustakaan

17. Latar

Tujuan pengukuran adalah objektivitas, member makna pada scoring dan pengumpulan data tidak dipengaruhi oleh nilai-nilai peneliti, bias dan persepsi; banyak bergantung pada tes, skala dan kuesioner terstruktur yang dapat diadministrasikan pada kondisi baku terhadap seluruh individu dalam sampel dan prosedur untuk scoring data dirinci secara tepat untuk meningkatkan kemungkinan terjadinya bahwa setiap dua skor memperoleh hasil yang sama. Akhirnya, baku dan numerical. Ekstentsif, yang dengan hal itu Naturalistic (sebagaimana adanya) sejauh

Cenderung untuk mencri dan menemukan dan menyimpulkan hipotesis. Hipotesis dilihat sebagai sesuatu yang tentative, berkembang, dan didasarkan pada sesuatu studi tertentu. Prosedur sedikit subjektif; peneliti memiliki kemampuan untuk mengamati dan berinteraksi dengan manusia lainnya dan dengan lingkungan; percaya bahwa kemampuan manusia diperlukan untuk melaksanakan tugas yang rumit dan terhadap dunia yang sangat bervariasi dan yang selalu berubah. Terbatas, sebagai acuan teori, dan tidak mempengaruhi studi. Tidak dilakukan untuk mengkaji teori karena dengan cara ini bukan dengan cara ini bukan mengkaji teori tetapi menemikan teori dari data.

Penelitian

18. Sampling

mempengaruhi studi. Pengkajian teori diperlukan untuk menemukan konsep, variable, dan menata penelitian hipotesis. Sejauh mungkin dikontrol sampling teoritis dan sampling sebanyak mungkin digunakan sebagai mempertimbangkan Random/acak: dimaksudkan untuk memilih dari sejumlah besar indiuvidu dalam polulasi dimasukan dalam sampel yang dianggap mewakili. Hal itu diragukan untuk mengeneralisasikan hasilnya kepada polulasi. Statifikasi, kelompok control, mengontrol variable ekstreneus Numeric, variable dioperasionalkan, kode dikuantifikasikan, statistical, dihitung dan diadakan pengukuran.

mungkin.

19. Data

Bertujuan: dimaksudkan untuk memilih sejumlah kecil, dan tidak harus representatid; sampel dimaksudkan untuk mengarah kepada pemahaman secara mendalam. Naratif, deskriptif, dalam kata-kata mereka yang diteliti, dokumen pribadi, catatan lapangan, artifak, dokumen resmi dan video tape, transkrip.

20. Statregi pengumpulan data

21. Subjek

22. Analisis ndata

23. Interpretasi Data

Pengumpulan dokumen, pengmatan berperan serta( participant observation), wawancara tidak terstruktur dan informal, mencatat lapangan secara intensif, menilai artifak. Pengamatan terstruktur yang Ju8mlah subjek penelitian kecil teknik partisipan, wawancara semi sampling bertujuan. terstruktur dan formal, administrasi tes dan kuesioner, eksperimen, penelitian servei, eksperimenkuasai. Subjek penelitian berjumlah besar ; pemilihan secara acak Deduktuf, secara statistic . teritama Induktif, model-model, teori-teori, menghasilkan data numeric yang konsep, metode perbandingan tetap. biasanya dianalisis secara statistic. Basanya data dianalisis secara deskriptif Data kasar terdiri dari bilangan dan yang sebagaian besar berasal dari analisis dilakukan pada akhir wawancara dan catatan pengamatan; penelitian catatan dianalisis untuk memperoleh tema dan pola-pola yang dideskripsikan dan diilustrasikan dengan contoh-contoh, termsuk kutipan-kutipan dan rangkuman dari dokumen; koding data dan analisis verbal. Kesimpulan dan generalisasi Kesimpulan adalah tentative, direview diformulasikan pada akhir atas dasar sesuatu yang masih

24. Criteria

penelitian, dinyatakan dengan derajat kepercayaan tertentu yang ditentukan terlebih dahulu. Validitas interval-bagaimana kebenaran ditemukan. Validitas eksternal-bagaimana penerapan temuan-temuan pada latar lainnya. Objektivitas-bagaimana seharusnya kita dapat diyakinkan bahwa temuan-temuan adalah reflektif dari subjek daripada hasil dari biases para peneliti

berlangsung, diabaikan.

sedang

generalisasi

25. Frasa Kunci 26. Konsep Kunci

27. Instrument Penelitian 28. Masalah

Eksperimental, data numeric, empiric, dan statistical, Reliabilitas, variable, operasionalisasi, hipotesis, validitas, statistical, signifikasi, replikasi. Inventori, kuesioner, skala, skor tes, Tape recorder, catatan lapangan, indicator peneliti adalah instrument itu sendiri. Mengontrol variable, validitas Memakan waktu, prosedur tindakan baku, reliabilitas-keabsahan data.

Krediblitas-penelitian dilakukan sedemikian rupa untuk memastikan bahwa subjek itu secara secukupnya diperoleh itu secara secukupnya diperoleh dan diuraikan. Keteralihanbeban untuk memaparkan penerapan temuan-temuan pada latar lainnya tergantung pada peneliti yang harus mengadakan uraian rinci tentang keadaan latar untuk keperluan penerapan. Deskriptif, naturalistic, dan berorientasi kata Bermakna, pemahaman awam, proses, dibangun secara social, tema, keabsahan data.

Secara garis besar perbedaan antara penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif yaitu: jika pada penelitian kuantitatif permasalahan yang akan diteliti sudah jelas, realitanya sudah ada, terukur, menggunakan pola pikir secara deduktif sedangkan dalam penelitian kualitatif permasalahan yang akan diteliti masih kabur atau belum jelas sehingga masalah yang diteliti akan berkembang ketika memasuki lapangan, penelitiannya belum terukur, dan dalam penelitian menggunakan pola pikir secara induktif. Judul dalam penelitian kuantutatif kemungkinan besar tidak berubah tetapi pada penelitian kualitatif bisa berubah menyesuaikan hasil perkembangan penelitian yang dilaksanakan di lapangan.

PUSTAKA

http://edukasi.kompasiana.com/2011/04/19/apa-perbedaan-penelitian-kualitatif-dan-penelitiankuantitatif/ http://pandidikan.blogspot.com/2011/03/perbedaan-metode-penelitian-kuantitatif.html http://pinterdw.blogspot.com/2012/03/perbedaan-penelitian-kualitatif-dan.html

Tri Atmodjo Juwono. Modul MPK PR Fikom.Universitas Mercubuana Jakarta. Hal 104-107

Anda mungkin juga menyukai