Anda di halaman 1dari 21

1.

PENDAHULUAN

A. Apa yang di maksud dengan metode ?


B. Siapakah yang harus meneliti ?
C. Bagaimana Penelitian dilakukan ?
D. Apa yang diteliti ?
2. CARA MENGADAKAN PENELITIAN

A. Persyaratan Penelitian
1. Sistematis : dilaksanakan menurut pola tertentu dari
yang paling sederhana sampai kompleks hingga
tercapai tujuan secara efektif dan efisien
2. Berencana : dilaksanakan dengan adanya unsur
kesengajaan dan sebelumnya sudah dipikirkan
langkah-langkah pelaksanaannya.
3. Mengikuti Konsep Ilmiah : Mulai awal sampai akhir
kegiatan penelitian mengikuti cara-cara yang sudah
ditentukan yaitu prinsip memperoleh ilmu pengetahuan.
B. Prosedur/Langkah-Langkah Pembuatan Penelitian

BAB I PENDAHULUAN

1. Memilih Masalah

2. Menentukan Judul Penelitian

3. Studi Pendahuluan

4. Menyusun Latar Belakang Masalah

5. Merumuskan Masalah

6. Menentukan Tujuan dan Manfaat Penelitian


BAB II
Kerangka Berpikir Ilmiah ( Kerangka Pemikiran Teoritis)

1. Landasan Teoritis

2. Menentukan Penelitian Terdahulu (Tinjaun Pustaka)

3. Membuat Skema Berpikir Ilmiah (Skema Penelitian)

4. Menentukan Hipotesis

Catatan : Tidak Semua Penelitian harus mencantumkan hipotesis Penelitian


BAB III
METODE PENELITIAN

1. Data dan Sumber Data

2. Metode Pengumpulan Data

3. Metode Pengambilan Sampel

4. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

5. Metode Analisis
ALUR PENELITIAN
Langkah 1 Langkah 2 Langkah 3
Memilih Masalah Studi Pendahuluan Merumuskan Masalah

Langkah 5 Langkah 4
Langkah 6
Menentukan Variabel Membuat Hipotesis (Jika
Memilih Pendekatan menggunakan Hipotesis)
Penelitian

Langkah 7 Langkah 8 Langkah 9


Menentukan Sumber Data Menentukan & Menyusun Mengumpulkan Data
Instrumen
Pengumpulan data

Langkah 12 Langkah 11 Langkah 10


Menyusun Laporan Menarik Kesimpulan analisis Data
Penelitian
LATAR BELAKANG MASALAH

 Dalam suatu penelitian ilmiah, proses lahirnya suatu masalah


tersaji secara formal dalam bentuk uraian latar belakang
masalah. Melalui latar belakang masalah , pengalaman
tentang permasalahan penelitian yang sedang dihadapi dapat
menjadi lebih utuh.
 Suatu Latar Belakang Masalah yang baik umum-nya
mengungkapkan paling tidak 4 hal pokok :
1. Mengungkapkan isu-isu (issues)
Isu harus ada dalam latar belakang masalah sebab isu
merupakan hal yang mengganjal tentang sesuatu
sehingga memerlukan penyelesaian. Isu bisa merupakan
gejala,fenomena, atau komentar yang sedang ramai saat
ini. Perlu diingat bahwa isu berbeda dengan gosip.
2. Mengungkapkan Fakta-Fakta (Exiting Information)
Dalam latar belakang perlu diuraikan fakta-fakta yang
memperkuat isu, agar keyakinan bahwa isu yang diangkat
tidak dibuat-buat melainkan nyata adanya. Fakta-fakta yang
dimaksud umumnya tentang data berupa angka,data-data
kualitatif, dan lain-lain. Sumber fakta harus disebutkan,
misalnya dari sebuah media masa,jurnal,laporan sebuah
instansi, atau hasil penelitian sebelumnya. Peneliti hendaknya
memperhatikan pula keaktualan fakta-fakta yang
dikemukakan.
3. Mengungkapkan Nilai Guna untuk Apa Masalah
dipecahkan (Need)
Setelah isu diungkapkan dan disertai oleh fakta yang
menguatkan peneliti harus menguraikan kebutuhan, yaitu
untuk apa masalah dipecahkan melalui penelitiannya. Suatu
penelitian memiliki arti lebih apabila hasilnya dapat
dimanfaatkan untuk kepentingan lain
4. Memiliki tingkat kesukaran berkenaan dengan
pemecahan masalahnya atau masih langka atau
jarang orang meneliti masalah tersebut.
Hal lain yang sering disertakan dalam latar belakang masalah
adalah difficulty masalah yang akan diteliti, maksudnya selain
menarik, penelitian yang meneliti masalah apapun yang masih
langka atau jarang. Jadi jika masalah diteliti maka menjadi
masukkan berhsrgs bagi siapapun.

PERUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah sebaiknya konsisten dan relevan dengan latar
belakang masalah. Rumusan masalah harus memuat variabel yang
akan diteliti dan teridentifikasi dengan jelas serta diperkirakan ada
alternatif penyelesaiannya. Rumusan masalah ssebaiknya mudah
dikembangkan menjadi instrumen pengumpul data dari variabel
bersangkutan. Umumnya rumusan masalah berkaitan dengan
rumusan judul sehingga banyaknya sama (atau tidak terlalu jauh)
dengan variabel pada rumusan judul.
CARA PERUMUSAN MASALAH
Cara perumusan masalah penelitian adalah sbb :
1. Masalah dirumuskan dalam bentuk pertanyaan
2. Perumusan masalah harus jelas dan tegas
3. Perumusan masalah harus berisi implikasi adanya data
untuk memecahkan masalah
4. Perumusan masalah merupakan dasar membuat
hipotesis
5. Perumusan masalah menujukkan variabel-variabel yang
akan diteliti
6. Perumusan masalah tidak terlalu luas dan juga tidak
terlalu sempit.
Contoh rumusan masalah yang memenuhi 6 kriteria
tersebut diatas :
”Apakah Investasi memiliki pengaruh terhadap
pertumbuhan ekonomi di Sulawesi Utara ?”
TUJUAN & MANFAAT PENELITIAN

 Tujuan penelitian merupakan arah yang akan diteliti


dalam melakukan penelitian. Tujuan penelitian sangat
terkait dengan masalah dan judul penelitian yang
ditetapkan.
 Tujuan Penelitian terdiri atas tujuan utama dan tujuan
sekunder.
 Tujuan utama umumnya berisi pokok kalimat berupa :
Meneliti, Mengetahui, Menjelaskan, Menguji,
Menyelidiki, Mendeskripsikan,Menggambarkan, dan
lain-lain.
 Tujuan sekunder dari suatu penelitian adalah
merupakan manfaat dari penelitian itu sendiri.
JUDUL PENELITIAN

 Judul Penelitian adalah suatu pernyataan yang


mengandung isi keseluruhan penelitian atau penulisan.
Judul penelitian sangat penting karena didalamnya
tergambarkan obyek atau variabel yang ingin
diteliti,lokasi,tujuan dan sasaran yang ingin dicapai.
 Judul harus memenuhi syarat :
1. Judul ditetapkan seteah peneliti mengetahui
permasalahn pokok objek yang diteliti
2. Judul penelitian mencerminkan keseluruhan isi
penelitian.
3. Judul harus padat, singkat, dan jelas.
ALUR PENELITIAN
Langkah 1 Langkah 2 Langkah 3
Memilih Masalah Studi Pendahuluan Merumuskan Masalah

Langkah 5 Langkah 4
Langkah 6
Menentukan Variabel Membuat Hipotesis (Jika
Memilih Pendekatan menggunakan Hipotesis)
Penelitian

Langkah 7 Langkah 8 Langkah 9


Menentukan Sumber Data Menentukan & Menyusun Mengumpulkan Data
Instrumen
Pengumpulan data

Langkah 11 Langkah 7 Langkah 10


Menyusun Laporan Menarik Kesimpulan Menganalisis Data
Penelitian
MENENTUKAN VARIABEL

Variabel : abstraksi Tipe Variabel berdasarkan


fenomena kehidupan Fungsi
nyata yang diamati dan • Variabel Bebas
yang diukur dengan • Variabel Terikat
berbagai macam nilai • Variabel Intervening
untuk memberikan • Variabel Moderating
gambaran yang lebih
nyata menegenai Hubungan Antara Variabel
fenomena-fenomena • Hubungan Simetris
• Hubungan Timbal Balik
• Hubungan Asimetris
Secara Umum :
• Variabel Kualitatif : Variabel
Definisi Operasional Variabel
tidak berupa angka. Misalnya : Setiap variabel yang digunakan dalam penelitian
Kinerja Karyawan, kemakmuran harus dapat didefinisikan dan dapat diukur !
• Variabel Kuantitaif : Variabel Definisi Operasional : definisi yang diberikan kepada
berupa angka. Misalnya : suatu variabel dengan cara memberikan arti dan
Investasi, Inflasi, Pendapatan. spesifikasi kegiatan serta operasional yang
diperlukan
Fungsi dan Hubungan Variabel

Pertumbuhan Kemiskinan (Y)


Ekonomi (X)

Belanja Pemerintah Pertumbuhan Ekonomi


(X) (Y1) Kemiskinan (Y2)

Hubungan asimetris dengan fungsi variabel


bebas dan variabel terikat dengan regresi
langsung dan analisis jalur (Path Analysis)
melalui intervening variabel
Pengukuran Variabel

Penetapan atau pemberian angka


terhadap obyek (variabel)
menurut aturan tertentu

Didasarkan Pada :
 Indikator dari Obyek
 Pengukuran VS Realita
 Jenis-jenis Ukuran :
a. Nominal
b. Ordinal
c. Interval
d. Rasio
MENENTUKAN PENDEKATAN

Yang dimaksud dengan Pendekatan dalam konteks


Penelitian adalah : Metode atau Cara mengadakan
Penelitian.

• Pendekatan Populasi
Jenis Pendekatan Menurut
• Pendekatan Sampel
Teknik Sampling
• Pendekatan Kasus

Jenis Pendekatan Menurut • Pendekatan Eksperimen


Timbulnya Variabel • Pendekatan Non Eksperimen

• Penelitian Kasus (Case Studies)


• Penelitian Causal Komparatif
Jenis Pendekatan Menurut • Penelitian Korelasi
Pola atau Sifat Penelitian • Penelitian Historis
Non Eksperimen • Penelitian Filososfis
MENENTUKAN PENDEKATAN

Jenis Pendekatan Menurut • One Shot Model


Model Pengembangan atau • Longitudinal Model
Model Pertumbuhan • Cross Section Model

Jenis Pendekatan Menurut • Pre Eksperiment Design


Rancangan Penelitian • True Eksperiment Design

Jenis Pendekatan Obyektif dan • Lepas dari subyek-subyek


subyektif pelaku dalam situasi
• Lepas dari subyek peneliti
Jenis Pendekatan • Kepentingan Peneliti
Langsung dan tidak
Langsung Pendekatan Langsung : bahan-bahan
penelitian masih murni namun belum
Jenis Pendekatan mendapat kritikan dan ujian dari
pihak lain. Pendekatan Tidak
Positvistik dan Naturalistik Langsung : melalui pihak ketiga
dengan menggunakan sumber-
sumber sekunder
MENENTUKAN SUMBER DATA
• Sumber Data dalam penelitian adalah subyek asal data
dapat diperoleh. Sumber Data merupakan sumber yang
diperlukan untuk mengumpulkan data yang kita perlukan
dalam penelitian. Ada beberapa sumber data, yakni :
alam,masyarakat,instansi,perorangan,arsip, perpustakaan
dan lain sebagainya.
• Untuk memenuhi data kuantitatif maka kita memerlukan
sumber-sumber yang memiliki tingkat kecerdasan memadai.
• Suatu kalangan yang perlu diteliti atau keseluruhan subyek
penelitian disebut : populasi
• Bagian satu unsur populasi yang ditetapkan menurut cara
tertentu dan dianggap mewakili populasi yang bersangkutan
disebut : sampel
• Tempat ditemukannya sumber-sumber data disebut : Lokasi
Penelitian
Sumber Data Penelitian terdiri atas dua sumber yakni :
 Sumber Data Primer : Merupakan sumber data penelitian yang
diperoleh secara langsung dari sumber asli ( tidak melalui
perantara). Sumber data primer diperoleh peneliti untuk
menjawab pertanyaan penelitian.
Ada 2 metode yang dapat digunakan dalam pengumpulan data
primer yaitu :
a. Metode Survei : metode pengumpulan data primer yang
menggunakan pertanyaan lisan dan tertulis. Didasarkan atas
komunikasi antara peneliti dengan responden. Dalam metode
survei terdapat 2 teknik yaitu : teknik wawancara dan kuisioner.
b. Metode Observasi : Proses pencatatan pola perilaku subyek
(orang), obyek (benda), atau kejadian yang sistematis tanpa
adanya pertanyaan atau komunikasi dengan individu-individu
yang diteliti. Kelebihan metode observasi dari metode survei
adalah data yang dikumpulkan umumnya tidak terdistorsi, lebih
akurat, dan bebas dari response bias.
 Sumber Data Sekunder : Data sekunder umumnya tidak
dirancang secara spesifik untuk memenuhi kebutuhan penelitian
tertentu. Seluruh atau sebagian aspek data sekunder
kemungkinan tidak sesuai dengan kebutuhan suatu penelitian.
 Tipe-Tipe Data Sekunder :
a. Data Internal : Dokumen-dokumen yang dikumpulkan,
dicatat,dan disimpan dalam suatu organisasi merupakan tipe data
internal. Peneliti yang bukan berasal dari organisasi tersebut
umumnya sulit memperoleh data internal.
b. Data Eksternal : umumnya disusun oleh suatu entitas selain
peneliti dari organisasi yang bersangkutan. Data ini bisa berupa :
buku,jurnal,terbitan yang dipublikasikan pemerintah, terbitan yang
dipublikasikan oleh media massa atau perusahaan.
 Penelusuran data sekunder dapat dilakukan dengan 2 cara yakni :
1. Penelusuran secara manual untuk data dalam format kertas
hasil cetakan.
2. Penelusuran dengan Komputer dan internet.

Anda mungkin juga menyukai