Anda di halaman 1dari 31

13/04/20 12:48 PM Ibadullah M 1

Karakteristik Pendekatan Kuantitatif


Menurut Nasution (1998), Brannen (1999), Bryman (1998) Strauss dan Corbin
(2002) adalah sebagai berikut:
a) logika eksperimen dengan memanipulasi variabel yang dapat diukur secara
kuantitatif agar dapat dicari hubungan antara berbagai variabel.
b) mencari hukum universal yang dapat meliputi semua kasus, meskipun
dengan pengolahan statistik dicapai tingkat probabilitas dengan
mementingkan sampel untuk mencari generalisasi,
c) netralitas pengamatan dengan hanya meneliti gejala-gejala yang dapat
diamati langsung dengan mengabaikan apa yang tidak dapat diamati dan
diukur dengan instrumen yang valid dan reliabel. Netralitas memungkinkan
penelitian itu direplikasi,
d) d) bersifat atomistik, yaitu memecah kenyataan dalam bagian-bagian dan
mencari hubungannya,
e) e) bersifat deterministik, tertuju pada kepastian dengan mengadakan
pengujian terhadap hipotesis, dan
f) tujuan yang pokok adalah mencapai generalisasi yang dapat digunakan
untuk meramalkan atau memprediksi.
Ciri-cirinya ditinjau dari operasionalisasinya
a) desain penelitian kuantitatif bersifat spesifik, jelas, rinci, hipotesis dirumuskan
dengan tegas dan ditentukan secara mantap sejak awal untuk dijadikan
pegangan bagi setiap langkah penelitian yang dilakukan,
b) tujuan penelitian kuantitatif adalah untuk menunjukkan hubungan antar
variabel, menguji teori dan mencari generalisasi yang mempunyai nilai
prediktif,
c) instrumen penelitian menggunakan tes, angket, wawancara, dengan alat
berupa kalkulator, komputer, dan sebagainya,
d) data penelitian bersifat kuantitatif yang diperoleh dari hasil pengukuran
berdasarkan variabel yang dioperasionalkan dengan menggunakan instrumen,
e) sampelnya besar, representatif, dan diusahakan sedapat mungkin diambil
secara random, (
f) analisis data dilakukan pada tahap akhir setelah pengumpulan data selesai,
bersifat deduktif dan menggunakan statistik, dan
g) hubungan antara peneliti dengan responden berjarak, sering tanpa kontak
langsung.
Penelitian ialah usaha mencari kebenaran
DENGAN METODE ILMIAH

Indikator Metode Ilmiah: Sifat: Positivistik


1. Berdasarkan fakta (a)Konkrit,
2. Bebas prasangka, (b)Operasional,
3. Menggunakan prinsip (c)Membuat maju,
analisis, (d)Produktif,
4. Menggunakan hipotesis,
(e)Efisien / efektif,
(f) Empiris / induktif,
5. Ukuran objektif,
(g)Dapat diukur.
6. Teknik kuantitatif (Rasional; (Tahap ke-3 Auguste
Spesies: khusus / objek Comte)
jelas)
Alur Metode Ilmiah
(1) RUMUSAN MASALAH

DEDUKSI-
KOHERENSI
(2) KHASANAH PENGET (3) PENYUSUNAN KE-
ILMIAH RANGKA BERPIKIR

(4) PENYUSUNAN
PRAGMATISME HIPOTESIS

INDUKSI-KORESPONDENSI

DITERIMA (5) PENGUJIAN


DITOLAK
HIPOTESIS
Metode Ilmiah
• Metode ilmiah memadukan logika berpikir deduktif
& induktif  “Logico Hypotetico Verificative” (Jujun
S. Sumantri, 1990:127). Menguji Teori
• Metode ilmiah (pendekatan kuantitatif) diilhami oleh
filsafat positivisme (Auguste Comte)
• Lahir: abad renaisance  Polarisasi perkembngan
psikologi belajar behaviorisme – aliran linguistik
deskriptif/ struktural – pendekatan saintifik/
kuantitatif (juga matematika dan statistika)
Variabel Penelitian
• Variabel berasal dari kata bahasa Inggris
variable yang berarti faktor tak tetap atau
berubah-ubah.
• Variabel adalah sebuah fenomena (yang
berubah-ubah) dengan demikian maka bisa
jadi tidak ada satu peristiwa di alam ini yang
tidak dapat disebut variabel, tinggal
tergantung bagaimana kualitas variabelnya,
yaitu bagaimana bentuk variasi fenomena
tersebut.
Designed by Ibadullah M Universitas
04/13/20 PGRI Madiun 7
Macam Variabel
Macam Variabel Berdasarkan Pengukuran:
1. Variabel Nominal, yaitu variabel yang ditetapkan berdasarkan atas
penggolongan. Variabel ini bersifat diskrit (bijaksana) dan saling
pilih (mutually exclusive) antara kategori yang satu dengan
kategori yang lain. Dengan kata lain variabel nominal adalah
variabel yang kualitasnya tidak bermakna atau nama variabel
hanyalah simbol saja, contohnya: jenis kelamin, status pekerjaan,
status perumahan dan sebagainya.
2. Variabel Ordinal, yaitu variabel yang dibentuk berdasarkan atas
jenjang dalam atribut tertentu: jenjang tertinggi dan terendah
sesungguhnya ditetapkan menurut kesepakatan sehingga angka 1
atau angka10 dapat berada pada tingkatan jenjang yang paling
tinggi atau paling rendah.
Designed by Ibadullah M Universitas
04/13/20 PGRI Madiun 8
Lanjutan :
3. Variabel Interval, yaitu variabel yang dibangun dari
pengukuran. Dalam pengukuran tersebut diasumsikan
terdapat satuan pengukuran yang sama. Misalnya, variabel
pendapatan artis dandut dalam setahun, sebagai berikut:
Rp. 501.000.000,-s/d 1.000.000.000,-,
Rp. 1.001.000.000,-s/d 1.500.000.000,-,
Rp. 1.501.000.000,-,s/d 2.000.000.000,-, dan seterusnya.
4. Variabel Ratio, yaitu variabel yang memiliki permulaan
angka nol mutlak. Suatu contoh, variabel umur: ada yang
berumur 0, 1, 2, 3, 4 tahun dan sebagainya.

Designed by Ibadullah M Universitas


04/13/20 PGRI Madiun 9
Variabel Berdasarkan Kedudukan dlm Penelitian

1, Variabel independent (bebas) = variabel anteseden, yaitu


variabel yang secara bebas dapat dimanipulasi oleh peneliti
(dalam penelitian eksperimen), secara bebas diambil oleh
peneliti (sebagai in put) dan dapat mempengaruhi variabel
terikat (dalam penelitian eksperimen atau ex post facto).
Variabel dependent (terikat) = variabel konsekuen, yaitu
variabel yang kondisinya merupakan akibat (out put) dari
variabel bebas, bergantung pada perilaku variabel bebas.
2. Variabel moderator, yaitu variabel yang berpengaruh
terhadap variabel dependent tetapi tidak utama.
3. Variabel random, (kontrol) yaitu variabel lain kecuali
moderator yang dapat berpengaruh terhadap variabel
dependent.

Designed by Ibadullah M Universitas


04/13/20 PGRI Madiun 10
Lanjutan
4. Variabel aktif, yaitu variabel yang dimanipulasikan oleh
peneliti (yang aktif mempengaruhi variabel terikat).
5. Variabel atribut, yaitu variabel yang tidak dapat
dimanipulasikan oleh peneliti karena karakternya
melekat pada objek/ manusia. Contoh = intelegensi,
jenis kelamin, status sosial ekonomi, pendidikan, sikap,
dll.
6. Variabel Intervening, yaitu variabel yang secara teoritis
berpengaruh terhadap variabel terikat, tetapi tidak dapat
diukur. Dalam hal ini si peneliti harus dapat
mengendalikannya.

Designed by Ibadullah M Universitas


04/13/20 PGRI Madiun 11
Definisi Operasional Variabel
• Definisi operasional merupakan batasan yang
memiliki sifat untuk memudahkan peneliti dalam
melakukan pengamatan (observasi) terhadap data
yang dikumpulkan berdasarkan jenis variabel
tersebut.Pengertian dapat diamati (diobservasi)
mengandung arti bahwa yang diamati atau
diobservasi itu memungkinkan pihak (peneliti) lain,
selain peneliti sendiri melakukan hal yang sama.
Definisi operasional merupakan cara yang paling
efektif bagi peneliti untuk melakukan pengumpulan
data penelitiannya.
Designed by Ibadullah M Universitas
04/13/20 PGRI Madiun 12
Ada Beberapa Cara Mendefinisikan Variabel
1. Definisi yang menitikberatkan pada segi kegiatan-kegiatan
(operasi) apa yang harus dilakukan (operasional).
2. Definisi yang menekankan pada bagaimana kegiatan
(operasi) itu dilakukan (cara melakukan). (Untuk variabel
bebas).
3. Definisi batasan operasional yang menekankan sifat-sifat
statis (konseptual) tentang hal yang didefinisikan atau
bagaimana hal yang didefinisikan itu tampaknya (sifat
statis/konseptual). Biasanya dalam merumuskan batasan
operasional variabel itu disertai atau ditunjukan pula cara
atau alat (instrumen) pengumpulan datanya. (Untuk variabel
terikat).

Designed by Ibadullah M Universitas


04/13/20 PGRI Madiun 13
Contoh Definisi Operasional Variabel

• Variabel Bebas: Strategi Pengajaran Konsep Melalui Contoh


dan Noncontoh.
• Secara operasional, strategi pengajaran konsep melalui contoh
dan noncontoh, memuat langkah-langkah sebagai berikut: 1)
identidfikasi nama konsep; 2) identifikasi atribut-atribut konsep;
3) penyajian contoh; 4) penyajian noncontoh; 5) penyajian
contoh dan noncontoh secara berpasangan; 6) menugaskan
kepada peserta didik untuk mencari contoh dan noncontoh; dan
7) menguji kemampuan peserta didik dalam mengidentifikasikan
contoh dan noncontoh. Dalam penelitian ini, peneliiti akan
melakukan eksperimen srategi pengajaran konsep melalui
contoh dan non contoh pada mata pelajaran IPA di kelas V SD.

Designed by Ibadullah M Universitas


04/13/20 PGRI Madiun 14
Lanjutan
• Variabel Terikat : Hasil Belajar Konsep
• Secara operasional hasil belajar konsep dalam
penelitian ini adalah hasil belajar konsep yang
dicapai oleh peserta didik dalam mata pelajaran
IPS kelas V SD pada semester 1 tahun
2019/2020. Secara khusus, skor hasil belajar
konsep ini berupa skor yang dicapai oleh
peserta didik dalam tes hasil belajar pada pokok
bahasan Penduduk Indonesia, dilakukan
dengan test pilihan ganda.

Designed by Ibadullah M Universitas


04/13/20 PGRI Madiun 15
PENGAJUAN MASALAH (BAB I)
(Alur 1 Metode Ilmiah)

A. Latar Belakang Masalah


B. Identifikasi Masalah
C. Batasan Masalah
D. Rumusan Masalah
E. Tujuan Penelitian
F. Kegunaan Hasil Penelitian
G. Penegasan Istilah / Definisi Operasional Variabel
Catatan:
(1) Jika rumusannya 3, maka tujuannya ya 3
(2) Identifikasi & batasan dpt include pada latar bel
KAJIAN TEORETIK & PENGAJUAN HIPOTESIS (Bab II)
(Alur 2, 3, & 4 Metode Ilmiah)

A. Kajian teoretik = dikembangkan sesuai variabel-2


terkait (var terikat dulu), memenuhi state of the
art, unsur meliputi butir-butir uraian teoretik dan
definisi konseptual (yg merupakan sintesis teori)
B. Kerangka berpikir = narasi kaitan antar variabel
mengarah ke hipotesis, setiap rumusan masalah 1
kerangka berpikir
C. Pengajuan hipotesis = pernyataan secara
deklaratif
METODE PENELITIAN (Bab III)
(Materi Kuliah: Alur 5 Metode Ilmiah)
A. Tempat dan Waktu Catatan:
Penelitian a. Bab III bkn hamparan
B. Variabel Penelitian teori, tetapi pilihan
C. Metode Penelitian & teknik (ringkas dan
Desain Penelitian padat)
D. Populasi dan Teknik
b. Rumus di bab 3 hrs
Sampling
cocok dgn lampiran
E. Definisi Operasional (manual atau SPSS =>
Variabel
Aplikatif dari praktik
F. Teknik Pengambilan materi kuliah)
Data
c. Hasil uji instrumen
G. Instrumen penelitian
(pada lapor penelitian)
H. Teknik Analisis Data
disajikan di bab 3 =
revisi proposal
HASIL ANALISIS DATA (Bab IV)
A. Deskripsi Data = sesuai variabel yg dikorelasikan
atau dibedakan (perolehan analisis sturges,
distribusi frekuensi absolut [boleh sampai relatif],
mean-median-modus, sd, kemiringan/ keruncingan,
histogram, poligon). Grafik = frekuensi absolut
B. Hasil Pengujian Hipotesis = sesuai jumlah hipotesis
(3 buah). Didahului uji persyaratan analisis
C. Penyimpulan Hasil Pengujian Hitopesis = sesuai
jumlah hipotesis (3 buah)
D. Pembahasan = sesuai jumlah hipotesis (3), yg
dibahas adalah simpulan hipotesis, pembenaran
simpulan dgn kondisi dan teori
PENUTUP (Bab V)

A. Simpulan = sesuai jumlah rumusan – tujuan –


hipotesis (3 buah) ==> Ringkas, padat, jelas
B. Saran = ditujukan kepada pihak-pihak terkait
sesuai tema penelitian (misal: kepala sekolah,
orang tua siswa, dinas pendidikan, dll). Bukan
perintah
C. Implikasi Hasil Penelitian = sesuai simpulan
hipotesis (3 buah)
D. Daftar Pustaka = Hanya berisi buku-buku yang
dipakai dlm skripsi (usahakan setiap variabelnya
ada in englishnya 2 buah = jurnal & buku)
DESAIN MEMPENGARUHI JML RUMUSAN-TUJUAN-
HIPOTESIS, DAN SIMPULAN
Dua kelompok besar pola penelitian sesuai hubungan variabelnya
1. Uji Beda
a. Desain Penelitian Uji Beda 2 Rerata (hanya 2 rerata)
A
A-1 A-2
Y Y A1 Y A2

Keterangan: dengan t-test


A = Penggunaan Model Pembelajaran
A-1 = CTL
A-2 = Direct Instruction
Y = Prestasi Belajar Vocabulary
Y A-1 = Prestasi Vocab Siswa yang CTL
Y A-2 = Prestasi Vocab Siswa yang D I

13/04/20 12:48 PM 21
DESAIN PENELITIAN

b. Desain Faktorial  1 Faktor (lebih dari 2 rerata)

A-1 A-2 A-3 A-4

Y Y A1 Y A2 Y A3 Y A4

Keterangan: Dengan Anava 1 Jalan


A = Pemberian Jenis Makanan
A-1 = Makanan A (kolonjono + katul)
A-2 = Makanan B (suket trantanan + katul)
A-3 = Makanan C (damen teles+ katul)
A-4 = Makanan D (damen garing + katul)
Y = Pertambahan Berat Daging Sapi

13/04/20 12:48 PM 22
DESAIN PENELITIAN

c. Desain Faktorial  2 Faktor: (Faktorial 2 X 2)

B
B-1 B-2

A -1 Y A1 B1 Y A1 B2
A
A-2 Y A2 B1 Y A2 B2

Keterangan:
A = Penggunaan Model Pembelajaran
A-1 = CTL
A-2 = Direct Instruction
B = EQ
B-1 = EQ Tinggi
B-2 = EQ Rendah
Y = Prestasi Bel Kosa Kata

13/04/20 12:48 PM 23
DESAIN PENELITIAN
2. Uji Hubungan
a. Korelasi sederhana (pertautan 2 variabel = X-Y)

X Y
b. Korelasi ganda (2 varbel bebas & 1 varbel terikat)

X1

Y
Interaksi X1 dan X2 terhadap Y

X2

13/04/20 12:48 PM 24
Uji Persyaratan Analisis
1. Uji Beda (Anava)
a. Normalitas (chi kwadrat/ liliefors/ kolmogorof-
smirnof)
b. Homogenitas (bartlett/ Livene test)
c. Acak
2. Uji Hubungan (Korelasi dan Regresi)
a. Normalitas (chi kwadrat/ liliefors/ kolmogorof-
smirnof)
b. Outo Korelasi
c. Linieritas

13/04/20 12:48 PM 25
CHECK LIST
Check list (memberikan tanda chek/ contreng/ kluweng) rata-rata dipakai pada
kegiatan wawancara dan observasi
A. Wawancara.
1. Buat kisi-kisi (diturunkan dari kajian teori, dev konseptual, dev operasional)
2. Buat instrumennya. Contoh wawancara “Kreativitas Belajar” (Liekert)
Kalau kamu menghadapi bacaan yg kosa katanya kamu anggap sulit, usaha apa yang kamu
lakukan untuk memahaminya ?
a. Mencoba memahami dgn mencari makna konteksnya (skor 4)
b. Mencari artinya dalam kamus (skor 3)
c. Mendiskusikan dengan orang lain (skor 2)
d. Menanyakan kepada orang lain (skor 1)

Banyak skala yang dapat dipakai (Lihat “Pengukuran Sikap” Saifudin Azwar)
Berikut contoh penggunaan skala Truston
Kemahiran membaca Mahir << --------------------------------- >>Tidak Mahir
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1

13/04/20 12:48 PM PBSI IKIP Madiun


B. Observasi (terhadap objek atau kejadian konkrit  yg obserable)
1. Tetapkan aspek yang dinilai
2. Buat rubrik. Contoh: rubrik pengamatan proses membuat surat dinas
Kognitif proses  keterampilan intelektual yg njawab pertanyaan “bagaimana” sesuatu
dikuasai/ dipahami (comprehension/ reseptif/ decoding process/ pemaknaan/ proses
menemukan pengetahuan) oleh pikiran. Secara Kolaboratif (terkini !!)
Kognitif tataran proses terletak pada siklus mengingat kembali skemata atau pengalaman
konkrit (apersepsi) s.d. observasi (penjelajahan/ eksplorasi, identifikasi, refleksi) .
Kognitif tataran proses  proses pergulatan menemukan (Masnur Muslich (2009: 77)
Langkah: (1) Buat perintah; (2) pandu siswa dg LKS (Student Work Sheet); (3) buat Rubrik
Skor Nilai
No Aspek 1 2 3 4 5

Identifikasi bentuk surat dinas

Kognitif (materi pelajaran) Identifikasi sistematika surat dinas


Identifikasi bahasa surat dinas
Kejujuran
Afektif / Karakter
Karakter Ketekunan / semangat
(paradigma Keterampilan Kerjasama dalam kelompok belajar
PPG) Sosial Keberanian menyampaikan pendapat

RATA - RATA NILAI ATAU JUMLAH (sesuai kehendak peneliti)

Catatan: Pada tujuan cerminkan aspek karakter agar kemunculannya tdk serta merta pada rubrik
13/04/20 12:48 PM PBSI IKIP Madiun
Rubrik Penilaian Hasil
Wilayah Kognitif:
Kognitif produk adalah produk (production/ encoding process/ mengkomuni-
kasikan/ menemukan) pemikiran-ide yang merupakan hasil dari kognitif proses.
Karena wilayahnya masih berada pada ranah kognitif, produk pemikiran itu
dapat berupa: (1) simpulan, asumsi, atau hipotesis; (2) generalisasi; (3) rumusan
tentang prinsip, klasifikasi, dan lain sebagainya
Wilayah Psikomotor:
Psikomotor produk  Perbuatan (hasil pikiran yang berwujud keterampilan)

Skor Nilai
No Aspek
1 2 3 4 5
1 Sistematika Surat

2 Pemakaian Bahasa Baku

3 Isi Surat Sesuai Perihal

JUMLAH
RATA-RATA

13/04/20 12:48 PM PBSI IKIP Madiun


Angket
• Angket = daftar pertanyaan karena jumlah
responden sangat banyak, tidak terjangkau
jika diwawancarai/ diobservasi
• Memenuhi validitas konstruk melalui
pembuatan kisi-kisi (yg diturunkan dari teori,
dev. Konseptual, dev. Operasional)
• Biasa dikembangkan menggunakan skala
Liekert (5 alternatif pilihan berjenjang)
Etika Hubungan Antar Pembimbing
1. Mhs wajib minta advis judul dulu pembimbing 2, baru minta
persetujuan pembimbing 1
2. Kalau ada perbedaan pendapat, dua pembimbing saling
komunikasi dengan baik. Jangan main coret yang telah di-ACC.
3. Ditetapkan mekanisme/ alur saja, misalnya ke pembimbing 2 dulu,
baru ke pembimbing 1. Kalau sdh di-ACC pembimbing 1, mhs tidak
boleh balik ke pembimbing 2. Negasinya besuk pada ujian (ada
penguji netral yang menengahi, dicarikan orang yang waras dan
pembawa damai)
4. Pembimbing 1 memiliki pangkat & jabatan akademik lebih tinggi
daripada pembimbing 2. Kalau tidak, pembimbing 1 jenjang
pendidikannya lebih tinggi dari pembimbing 2
5. Sesuai peraturan Menkowasbang tahun 1999: Asisten Ahli yang
memiliki ijazah minimal S2 boleh membimbing secara mandiri
sebagai pembimbing 2.
Referensi
• Ary, Donald, et al., 1979. Introduction to Research in Education.
New York: Rinehart & Winstons. Dan terjemahannya oleh Arief
Furchan (Usaha Nasional Surabaya)
• Arikunto, Suharsimi . 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka
Cipta (buku handy untuk mahasiswa)
• Borg, Walter R & Meredith Damien Gall. 1979. Educational
Research: An Introduction Third Edition . New York: Longman
• Ibadullah Malawi. 2020. Penelitian Pendidikan. Grafita
Magetan.Magetan: CV. AE Media
• Nasir, Moh. 1999. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia
• Sudjana. 1992. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito
• ______. 2002. Desain dan Analisis Eksperimen. Bandung: Tarsito
• Sukmadinata, Nana Syaodih . 2008. Metode Penelitian Pendidikan.
Bandung: Rosda
• Suriasumantri, Jujun S. 1990. Filsafat Ilmu. Jakarta: Sinar Harapan

Anda mungkin juga menyukai