Anda di halaman 1dari 9

PROFESI KEPENDIDIKAN

PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN EDUKATIF

MAKALAH
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas
mata kuliah Profesi Kependidikan
yang diampu oleh Drs. Edy Siswanto, M.Pd.

Disusun Oleh :
Kelas 1C
Kelompok 13 :

1. Maya Novia Febrianti ( 1702101066 )


2. Muhammad Aiza Maulana ( 1702101081 )
3. Dea Pratiwi ( 1702101092 )

UNIVERSITAS PGRI MADIUN


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JANUARI 2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat
dan hidayahnya penulis dapat menyelesaikan makalah tentang “ Pengembangan
Pembelajaran Edukatif ”

Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih yang sedalam-


dalamnya kepada ibu dosen dan rekan-rekan satu kelompok yang telah membantu
dalam penyusunan makalah ini.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini jauh dari


sempurna, baik dari segi penyusunan, bahasan ataupun penulisannya. Oleh karena
itu kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun guna menjadi
acuan dalam bekal pengalaman bagi kami untuk lebih baik di masa yang akan
datang.

Madiun, Januari 2018

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.......................................................................................i
KATA PENGANTAR .....................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang....................................................................................4
B. Rumusan Masalah...............................................................................4
C. Tujuan Masalah .................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Pembelajaran......................................................................5
B. Pengertian Edukatif..............................................................................5
C. Pengertian Pembelajaran Edukatif........................................................5
D. Strategi pengembangan pembelajaran edukatif....................................5

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ..........................................................................................8
B. Saran.....................................................................................................8

Daftar Pustaka...................................................................................................9

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Di era globalisasi yang serba kompetitif, dunia kerja menuntut adanya
sumber daya manusia yang handal dan mempunyai daya juang yang tinggi
agar mampu menghadapi tantangan zaman secara cepat, tepat dan efektif.
Dunia pendidikan diharapkan mempersiapkan putra-putri bangsa sejak usia
dini.
Untuk menjawab tantangan ini, para pelaku pendidikan harus mempunyai
pemahaman, persepsi, dan orientasi yang tepat mengenai proses
pembelajaran. Pergeseran paradigma dalam proses pembelajaran harus
dipegang teguh oleh guru selaku pendidik dan pengajar di sekolah. Misalnya,
proses pembelajaran di era sekarang ini sudah menuntut keaktifan siswa
(student active teaching), bukan lagi teacher active teaching. Orientasi
pembelajaran bukan pada guru (teacher oriented) tetapi berpusat pada siswa
(student oriented).Lalu apa yang dapat dilakukan guru supaya dapat membuat
strategi pembelajaran yang edukatif dan menarik? Sehingga motivasi peserta
didik untuk belajar meningkat.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian pembelajaran ?
2. Apa pengertian edukatif ?
3. Apa pengertian pembelajaran edukatif ?
4. Apa saja strategi pengembangan pembelajaran edukatif ?

C. TUJUAN MASALAH
1. Mengetahui pengertian pembelajaran
2. Mengetahui pengertian edukatif
3. Mengetahui pengertian pembelajaran edukatif
4. Mengetahui strategi pengembangan pembelajaran edukatif

4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian pembelajaran
Secara umum pengertian pembelajaran adalah upaya yang dilakukan
untuk membantu seseorang atau sekelompok orang sedemikian rupa dengan
maksud supaya di samping tercipta proses belajar juga sekaligus supaya
proses belajar menjadi lebih efesien dan efektif. Itulah sebabnya Darsono,
2000: 24 mengemukakan bahwa pengertian pembelajaran dapat dimaknai
sebagai suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru sedemikian rupa, sehingga
tingkah laku peserta didik berubah ke arah yang lebih baik.
B. Pengertian Edukatif
Edukatif adalah suatu kondidi yang memberikan pengetahuan,
pemahaman dan pengajaran (Abibakrin : 2015). Edukatif adalah sesuatu hal
yang dapat mengajarkan seseorang mengenai hal-hal yang bersifat
pengetahuan yang bisa berguna bagi perkembangan kognitif mereka (Henri
Tafjel : 1981).

C. Pengertian pembelajaran edukatif


Pembelajaran edukatif adalah semua bentuk pembelajaran yang
dirancang untuk memberikan pengalaman pendidikan atau pengalaman
belajar kepada para pendidik yang bersifat pengetahuan yang bisa berguna
bagi perkembangan kognitif peserta didik.

D. Strategi Pengembangan pembelajaran edukatif


1. Pertama, fokuskan pada aspek aktivitas pembelajaran yang berarti.
Guru harus menekankan bagaimana tugas-tugas akademik yang
dikerjakan di kelas merupakan tugas-tugas relevan dan otentik yang
memiliki arti bagi dunia nyata. Misalnya, guru sains SD , melibatkan
siswa dalam suatu proyek tentang kualitas air setempat. Para siswa keluar
kelas untuk mengambil sampel air dari lokasi sungai atau sumber lainnya
di sekitar sekolah. Guru mengajak mereka menguji kualitas airnya,

5
kemudian didiskusikan implikasi dan penemuannya untuk syarat-syarat
dan penggunaan air minum, sanitasi, dan polusi air secara keseluruhan.

2. Kedua, merancang tugas-tugas yang selalu baru, bervariasi, yang


berbeda, dan menumbuhkan minat. Guru harus berusaha untuk
menyediakan berbagai keluasan tugas bagi siswa. Hal ini agar siswa
terlibat dan menjamin bahwa tugas-tugas tersebut mempunyai beberapa
hal yang baru, menarik, dan memberi kejutan yang akan melibatkan
siswa. Misalnya, seorang guru menggunakan komputer untuk membantu
siswa mempraktikkan keterampilan matematika para siswa. Mereka
mendapatkan sejumlah program software matematika yang berbeda yang
menyimpan dalam permainan dan fantasi lingkungan.

3. Ketiga, merancang tugas-tugas yang menantang tetapi beralasan


sehubungan dengan kemampuan para siswa. Dengan adanya
perbedaan kemampuan siswa di kelas, usaha untuk penginstruksian secara
individu sering sulit dilaksanakan. Bagaimanapun hal ini tidak berarti
bahwa setiap individu siswa perlu mempunyai tipe-tipe tugas berbeda,
tetapi tugas-tugas perlu ditawarkan kepada para siswa. Contoh seorang
guru Bahasa Indonesia , mengajar seluruh kelas tentang aspek literasi
tertentu dalam hal membaca dan menulis. Seluruh siswa mendapatkan
beberapa proyek, karya tulis, tugas-tugasnya harus masuk dalam
portofolio masing-masing. Ia memberikan serangkaian tugas ekstra yang
harus dimasukkan dalam portofolio secara individual. Tugas ekstra ini
termasuk tugas menulis kreatif maupun tugas tata bahasa dan ejaan. Para
siswa dapat memilih tugas-tugas ekstra yang mana yang akan mereka
ikuti, guru membimbing para siswa pada bagian-bagian yang menurut
siswa harus ditingkatkan. Dengan demikian, beberapa anak mendapatkan
lebih banyak tugas tata bahasa dalam portofolio mereka, sebaliknya yang
lain mendapat tugas pemahaman membaca.

4. Keempat, memberikan kesempatan kepada para siswa untuk


mempunyai beberapa pilihan dan kontrol atas aktivitas-aktivitas di

6
kelas. Hal ini tidak berarti bahwa guru harus menyerahkan semua
pembuatan keputusan tentang kurikulum atau tugas. Para guru memberi
kesempatan kepada siswa untuk melakukan kreativitas berbeda yang
berkisar pada aktivitas sesuai kurikulum.  Contohnya, Guru bahasa
Indonesia memberikan tugas untuk membuat cerita pendek , mereka
diberi kebebasan untuk menentukan tema sendiri. Jadi siswa diberikan
kebebasan untuk melakukan kemampuannya sesuai minat masing masing.

5. Kelima, berfokus pada kemajuan individual, pembelajaran dan


penguasaan materi. Para guru dalam percakapan harian tentang umpan
balik atau reward, mereka akan memfokuskan para siswa pada kemajuan
mereka. Misalnya, seorang guru memberikan umpan balik secara individu
kepada para siswa pada lembaran kerja dan pekerjaan harian mereka yang
berfokus pada bagaimana para siswa menguasai keterampilan dan
pengetahuan yang diminta dan kemajuan mereka dari hari ke hari atau
minggu sebelumnya.

6. Keenam, berusaha keras membuat evaluasi individu bukan umum.


Walaupun tidak mungkin membuat evaluasi secara pribadi, maka para
guru dapat memperkecil evaluasi secara umum. Contohnya, guru
memberikan tes dengan lisan yang kemudian siswa menjawab melalui
tulisan secara langsung. Dan dari situ akan terlihat siswa yang benar
mengikuti pembelajaran selama ini secara baik atau tidak.

7. Ketujuh, mengakui upaya siswa. Walaupun upaya tidak dapat dan


seharusnya tidak menjadi satu-satunya kriteria untuk penilaian kualitas
kerja, ada cara untuk membangun usaha dalam pengevaluasian. Seperti
guru memberikan tugas ketrampilan kepada anak , guru mengakui upaya
siswa dalam berusaha, walaupun karya yang ditampilkan belum sesuai
dengan kriteria , maka guru akan mengarahkan dan membimbing siswa,
dan tanpa sadar penilaian usaha siswa itu yang akan diambil oleh guru.

8. Kedelapan, membantu siswa melihat kesalahan sebagai kesempatan


pembelajaran. Para guru melalui umpan balik dapat mendorong

7
pandangan bahwa kesalahan-kesalahan adalah indikator dari kemampuan
siswa atau bahwa kesalahan-kesalahan yang terjadi pada setiap orang
tanpa menghiraukan kemampuan dan yang sebenarnya menunjukkan
suatu kesempatan untuk belajar.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pembelajaran adalah upaya yang dilakukan untuk membantu
seseorang atau sekelompok orang sedemikian rupa dengan maksud supaya
di samping tercipta proses belajar juga sekaligus supaya proses belajar
menjadi lebih efesien dan efektif. Edukatif adalah sesuatu hal yang dapat
mengajarkan seseorang mengenai hal-hal yang bersifat pengetahuan yang
bisa berguna bagi perkembangan kognitif mereka.
Strategi Pengembangan pembelajaran edukatif yang pertama,
fokuskan pada aspek aktivitas pembelajaran yang berarti. Kedua,
merancang tugas-tugas yang selalu baru, bervariasi, yang berbeda, dan
menumbuhkan minat. Ketiga, merancang tugas-tugas yang menantang
tetapi beralasan sehubungan dengan kemampuan para siswa. Keempat,
memberikan kesempatan kepada para siswa untuk mempunyai beberapa
pilihan dan kontrol atas aktivitas-aktivitas di kelas. Kelima, berfokus pada
kemajuan individual, pembelajaran dan penguasaan materi. Keenam,
berusaha keras membuat evaluasi individu bukan umum. Ketujuh,
mengakui upaya siswa. Kedelapan, membantu siswa melihat kesalahan
sebagai kesempatan pembelajaran.

B. Saran

Saran yang dapat kami berikan dalam pendidikan edukatif untuk


mendukung pendidikan ini (1) Sebagai orang tua harus memperhatiakan
pendidikan anak bagaimana dia berkembang atau beraktifitas di

8
lingkungan (2) Orang tua harus memilihkan pendidikan yang bermutu
tinggi dan (3) Selalu memberi motivasi pada anak.

DAFTAR PUSTAKA

Fadilbae. 2013. Model Pengembangan Pembelajaran.


(http://fadilbaewordpress.com/2012/01/31/model-pengembangan-
pembelajaran/, diakses 3 Januari 2018)

Anda mungkin juga menyukai