NPM : 1802101066
Kelas : 3B
Kompetensi yang Diambil : Kompetensi Berbahasa ( Menulis )
Judul Buku : Pengajaran Bahasa Komunikatif Teori dan Praktek
Jumlah Halaman : 177 halaman
Penerbit : PT REMAJA ROSDAKARYA BANDUNG
RESENSI BUKU
Dalam pengajaran bahasa tulis ini Nunan (1991) mengingatkan bahwa dalam
mengembangkan aktivitas dan prosedur pengajaran bahasa, penting bagi kita untuk menyadari
perbedaan antara bahasa lisan dan bahasa tulis yang disebabkan oleh fakta bahwa konteks dan
tujuan penggunaan bahasa menentukan dalam bahasa itu sendiri dan mengarah kepada keyakinan
bahwa bahasa tulis san bahasa lisan, yang eksis untuk memenuhi fungsi yang berbeda akan
menunjukan karakteristik yang berbeda pula.
Menurut Halliday, dalam dunia modern ini bahasa tulis memiliki sejumlah fungsi dalam
kehidupan sehari-hari, termasuk fungsi berikut ini :
Harmer (1991) mengemukakan bahwa ada beberpa perbedaan mendasar antara bahasa
lisan dan bahasa tulis. Mula-mula, dalam bahasa lisan, penutur memiliki kemungkinan bentuk
pengungkapan yang luas. Sealin kata-kata yang digunakannya, mereka bisa memanfaatkan
intonasi dan tekanan suara, yang membantu mereka menunjukkan bagian mana yang perlu
diperhatikan. Mereka juga bisa menunnjukkan sikap terhadap apa yang sedang dikatakannya.
Akan tetapi, perbedaan yang mendasar adalah berkaitan dengan akurasi. Pada saat
berbicara,penutur asli sewring membuat ‘kesalahan’. Mereka ragu-ragu dan mengatakan hal
yang sama dengan cara yang berebda. Mereka sering mengubah subyek tentang apa yang sedang
dibicarakan ditengah-tengah kalimat. Dalam percakapan sehari-hari hal itu dianggap wajar saja.
b. Menulis terbimbing
Aktivitas-aktivitas berikut merupakan contoh latihan yang sudah dibagi
menurut jejnajng. Artinya, aktivitas yang datang kemudian lebih
memberikan ruang bagi kreativitas siswa ketimbang aktivitas yang
mendahuluinya
1) Menggunakan gambar (picture description)
Kita bisa menggunakan gambar yang diambil dari majalah atau
menggambar sendiri pada sehelai kertas. Subyek gambarnya
biasanya berupa seorang tokoh terkenal,pemandangan local, atau
bangunan terkenal. Salah satu cara memulai aktivitas ini adalah
meminta siswa membuat pertanyaan tentang gambar tersebut.
Pertanyaan ini dapat dijawab dalam bentuk tulis secara deskriptif.
Kosakata yang kira-kira dibutuhkan untuk menjakankan tugas ini
dapat diperkenalkan di sini.
2) Cerita dengan gambar (picture sequence essay)
Dikelas diperlihatkan sejumlah gambar-gambar, diantara empat
sampai enam buah, yang membentuk rangkaian cerita. Gambar-
gambar tersebut dapat juga diacak, bila tujuan pengajarannya
menghendaki diskusi diantara siswa. Siswa kemudian menulis
sebuiah cerita dengan bahasa mereka sendiri berdasarkan kepada
gambar tersebut.
Pada tahap ini pengecakan, gambar dibicarakan satu per satu. Tiga
atau empat siswa dipilih untuk membacakan kalimat-kalimat
mereka saling berhubungan dengan gambar tersebut, sedangkan
yang lain memberi saran bagi perbaikan yang memungkinkan.
Gambar berikutnya diperlakukan dengan cara yang sama.
3) Kegiatan formal (formal practice)
Siswa diminta untuk menyebutkan produk yang dihasuilkan di
Negara tempat mereka tinggal. Mereka kemudian bisa diminta
menyebutkan produk-produk yang lain. Semua saran tersebut
ditulis pada papan tulis. Langkah berikutnya, guru meminta siswa
menyebutkan bahan mentah yang digunakan untuk menghasilkan
produk tersebut. Bentuk bentuk kata kerja pasifnya ditulis pada
papan tulis pada saat disebutkan oleh siswa. Dari kalimat-kalimat
yang ada pada papan tulis, siswa diminta membuat sebuah
paragraph pendek tentang hasil pertanian,produk impor-ekspor
dsb.
4) Merangkum (making summary)
Guru membacakan sebuah wacana secara intensif dan meminta
siswa menuliskan ringkasannya. Perintah untuk tugas ini harus
benar-benar jelas.
5) Menggabungkan (making connections)
Siswa berurusan dengan teks yang mirip dengan esay tetapi
tersusun dari kalimat-kalimat pendek. Tugas siswa adalah
menghasuilkan sebuah tulisan yang elegan dan padu dengan
menggunakan kata-kata penghubung yang sesuai.
6) Mencatat (note writing)
Petunjuk membuat sebuah catatan bisa disampaikan secara lisan.
Petunjuk ini bisa berupa sebuah situasi.
7) Membalas surat (replycing to letters)
Teknik ini siswa diminta untuk membalas sebuah surat stimulus.
Surat tersebut ditulis secara ilmiah, tetapi mengandung sejumlah
permintaan informasi yang kemudian menjadi dasar pembentuk
surat balasannya. Surat ininditulis dalam sehelai lembar kerja,
karena surat ini banyak memuay kata.
8) Menulis ulang iklan (replying to advertisement)
Siswa diberi iklan yang diambil dari koran. Mereka dimnta untuk
menanyakan ; a) rincian informasi tertentu;b) mengirimkan rincian
tentang diri mereka sendiri.
9) Dialog berpasangan (half dialogues)
Dialog ini disajikan untuk siswa yang sudah dibagi dalam pasang-
pasangan, tetapi ia tidak memiliki semua ujaran bagi salah seorang
rekannya. Tugas pasangan tersebut adalah untuk mengisi bagian
penutur yang hilang. Setelah menyelesaikannya, mereka bisa
membandingkan hasil kerjanya dengan tetangga sebangkunya.
Bersama gurunya, mereka memperagakan bagian yang hilang.
Beberapa psang dapat diminta maju untuk memperagakan dialog
versi mereka.
Sebagai penutup, tentang pengajaran menulis disini adalah bahwa siswa sebaiknya diberi
tugas menulis yang tidak terlalu pendek dan tidak terlalu panjang. Tugas penulis kalimat juga
sebaiknya bervariasi. Tugas menulis yang bersifat manipulative dan mekanistis dapat
membosankan siswa. Dalam mempersiapkan bahan pengajaran menulis, kehati-hatian adalah
kunci pokonya. Kehati-hatian menuntut persiapan yang matang, agar terhindar dari kesalahan
yang semestinya tidak perlu terjadi. Tugas menulis membutuhkan waktu lebih dai beberapa
menit akan lebih baik jika dijadikan pekerjaan rumah.