Anda di halaman 1dari 20

RESUME

KAWASAN PENELITIAN TEKNOLOGI


PENDIDIKAN
MATA KULIAH : LANDASAN TEKNOLOGI PEPENDIDIKAN

DISUSUN OLEH :

NAMA : EEN SITI NURJANAH


NIM : 182101041994
DOSEN PENGAMPU : DR. MUKTIONO WASPODO, M.PD

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN


PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS IBN KHALDUN BOGOR
2018
RESUME
KAWASAN PENELITIAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN

DASAR-DASAR METODE PENELITIAN


A. Metodologi dan Metodologi Ilmiah
Metodologi berasal dari kata metode ( cara ) dan logi ( ilmu ), Metodologi
beraarti ilmu tentang cara penelitian ,yaitu penelitian ilmiah ( scientific research )
,menguraikan tentang cara yang secara metodologis dapat dipertanggung
jawabkan.Metode penelitian merupakan prosedur dan tehnik penelitian. Antara
penelitian yang satu dengan yang lain,prosedur dan tehniknya akan berbeda.
Kalau tidak berbeda,berarti penelitian itu hanya mengulang penelitian yang sudah
ada sebelumnya.
Penelitian adalah cara mencapai kebenaran melalui metode ilmiah
(Ruseffendi ,1994).Penelitian dapat dikatakan sebagai cara mencari kebenaran
melalui metode ilmiah, karena dalam mengungkapkan kebenaran penelitian
menggunakan metode ilmiah yang meliputi;
1. Perumusan masalah
2. Melakukan studi literaturer yakni study mengenai teori dan atau hasil
penelitiand masa lampau yang berkenaan dengan permasalahan yang akan
dikaji
3. Jika diperlukan merumuskan praduga-praduga atau hipotesis-hipotesis
4. Mengumpulkan data , mengolah data, menganalisa data,dan
5. Mengambil kesimpulan

B. Klasifikasi Penelitian
Identifikasi berdasarkan maksudnya ,penelitian dapat dibedakan menjadi ;
1. Penelitian Dasar ( basic research)
2. Penelitian terapan ( applied research )
3. Penelitian Evaluasi ( Evaluation research )
4. Penelitian Pengembangan ( Development research )
5. Penelitian mendesak atau tindakan ( action research )
Berdasarkan metodenya , penelitian dikelopokkan menjadi ;
a) Penelitian Sejarah
b) Penelitian Deskriptif
c) Penelitian korelasional
d) Penelitian kausal komparatif ( ex-post facto )
e) Penelitian Percobaan ( experientak Research )

C. Masalah Penelitian
Salah satu langkah paling penting dalam penelitian adalah penentuan
masalah. Banyak peneliti merasa bahwa tahap penentuan masalah ini
merupakan tahap yang sangat sulit sehingga menghambat perkembangan
kegiatan penelitian yang akan dilakukan. Pada umumnya keadaan berikut ini
bisa mewujudkan suatu masalah.
1. Bila ada informasi yang mengakibatkan munculnya kesenjangan dalam
pengetahuan kita
2. Bila ada hasil-hasil yang bertentangan
3. Bila ada sesuatu kenyataan dan kita bermaksud menjelaskan melalui
penelitian.

D. Langkah-langkah Penelitian
Langkah-langkah yang harus ditempuh dalam proses penelitian adalah;
1. Adanya masalah
2. Teori
3. Jawaban sementara terhadap rumusan masalah
4. Sampel yang diambil dari populasi harus representative
5. Instrument penelitian harus memiliki keterandalan dan kesahihan
6. Data yang dikumpulkan peneliti selanjutnya dideskripsian melalui
penyajian data
7. Analisis data bertujuauntuk menjawab rumusan masalah dan menguji
hipotesis
8. Analisis statistik untuk keperluan pengujian hipotesis
9. Membuat kesimpulan dan memberikan saran
Kesimpulan ;
Apapun bentuk penelitiannya harus dimulai dengan langkag-langkah
berikut;
 Mengidentifikasi dan merumuskan masalah
 Merumuslan Hipotesis
 Mwndesain dan melaksanakan pendidikan
 Mengumpulkan dan menganalisis data
 Menarik kesimpulan

E. Variabel Penelitian
Setelah masalah penelitian dirumuskan , kemudian diperdalam nelalui
telaah pustaka yang melahirkan pustaka teoretik,langkah berikutnya adalah
penentuan variabel penelitian (perubah penelitian). Variabel atau perubah adalah
konsep yang mempunyai varial nilai,atau mempunyai lebih dari satu nlai,keadaan
katrgori atau kodisi. Misalnya akan di kaji perbedaan tingkat prestasi belajar
dengan melihat perbedaan tingkat IQ siswa. Daalam kasus ini tingkat prestasi
belajar menjadi satu variabel dan Tingkat IQ menjadi variabel yang lain.
Adapunyang di maksud dengan konsep adalah definisis dari apa yang pelu
diamati atau di teiti ,konsep menentukan variabel-variabel mana yang ada
hubungannya denga empiriknya.Konsep aada yang sederhana , ada pula yang
rumit.Misalnya konsep meja,kursi,runah , kambing, sapi, dll
Engukuran variabel sesungguhnya juga dapat diartikan sebagai penentaun
atribut atau variabel lain atau variasi nilai, atau taraf ukuran yang sedang di teliti

F. Jenis-Jenis Variabel
Jenis-jenis variabel dalam penelitian biasanya mempunyai berbagai bentuk.
Adajenis bentuk variabel yaitu;
1) Variabel kategori( categorical variabel ),terdiri dari dua variabel yang
mempunyai dua golongan (dikotomi) atau bergolongan banyak (Politomi)
,contoh, seks( laki perempuan),Status perkawinan (kawin-tidak kawin)
adalah variabel katagori dua gulongan ( dikotomi ). Tingkat pendidikan ( tidak
pernah sekolah, SD,SLTP,SLTA, Akademi/Universitas). Jenis pegawai
(pegawai negeri,pegawai swasta,pedagang,petani,buruh,tukang) adalah
contoh variabel kategori bergolongan banyak( politoni).
2) Variabel bersambungan ( continuous variabel), adalah vaariabel prubah
yang mempunyai jarak waktu (range) tertentu.karena itu variaabel
bersambungan harus memiliki nilai peringkat(rangking) nilai yang lebih besar
berarti memiliki kualitas yang lebih baik. Misalnya nilai-nilai yang diperoeh
dari suatu skala sikap terhadap KB, menunjukkan setiap sikap yang
berbeda, mulai dari sangat setuju ,tidak setuju,netral,setuju, dan sangat
setuju.
Berdasarkan skala pengukuraan yang digunakan,terdapat empat macam
variabel,yaitu;
1. Variabel Nominal
2. Variabel ordinal
3. Variabel Interval dan Rasio
Dari segi hubungan antar variabel terdapat dua jenis variabel utama, yaitu ;
a) Variabel bebas atau variabel Pengaruh ( Independent variable) adalah
variabel penyebab yang diduga terjadi lebih dahulu
b) Variabel tidak bebas atau terikat atau variabel terpengaruh (dependent
variable) adalah variabel akibat yang diperkirakan terjadi kemudian.

G. Hipotesa Penelitian
Hipotesa adalah jawaban sementara atau rumusan masalah setelah
melalui kajian teoritik dan kerangka berpikir. Hipotesa berarti jawaban sementara
karena hipotesa baru berdasarkan pada analisis teoritik dan belum dibuktikan
secara empiris.Oleh karena itu hipotesis yag baik adalah yang mnyatakan
hubungan antara variabel dan mempunyai implikasi yang jelas untuk diuji
Ciri-ciri Hipotesa yang baik ;
1. Hasil dari proses teoritik dan komparasi fakta yang andal , dan secara teoritik
dapat dipertanggungjaawabkan kebenarannya;
2. Merupakan pernyataan tentang karakteristik populasi;
3. Jawaban sementara yang masih perlu diuji kebenarannya dengan
menggunakan data empiric yang sioeroelh dari sampel;
4. Hipotesis harus menyatakan hubungan atau perbedaan ;
5. Hipotesis harus dapat diuji
6. Hipotesis harus spesifik dan sederhana

METODE PENELITIAN PENDIDIKAN


A. Penelitian Ilmiah
Metode Penelitian ilmiah bertujuan untuk membekali kompetensi kepada
mahasiawa tentanf Epstemonologi penelitian keilmuan yang bersipat
operasional dalam memperoleh, mengolah, menarik kesimpulan, dan menyusun
pengetahuan ilmiah melalui kegiatan penelitian. Ada beberapa persyaratan untuk
dapat melakukan penelitian ilmiah sehingga menjadi tulisan atau karya imiah
diantaranya yaitu ;
1) Rasional, artiya sesuai dengan kadah alur berpikir logis yang lurus yang
mendasarkan pada logika dan berlaku umum serta masuk akal
2) Empiris, artinya dapat dibuktikan berdasarkan data lapangan atau
didukung buktu-bukti secara factual berdasarkan pengalaman panca indra
Metode ilmiah biasanya merupakan proses penelitian yang sistematis.
Macam langkah-langkah dalam metode ilmiah adalah
 Pendefinisian masalah
 Menyatakan hipotesis yang akan diujikan
 Kumpulkan dan analisis data
 Interprestasi hasil dan gambarkan simpulan masalah

B. Desain Penelitian / Model Penelitian


Mc.Milan dan Schumacher (2001) membedakan antara pendekatan
kuantitatif dan pendekatan kualitatif. Dalam penelitian kuantitatif antara metode
eksperimental dan non eksperimental. Dalam penelitian kualitatif dibedakan
antara interaktif dan non interaktif.
Secara lengkap pengelompokkan metode dan pendekatannya dapat dilihat pada
table berikut;

Tabel 2.1 . Metode Penelitian


Sumber ; Mc Milan dan Schumacher (2001)

KUANTITATIF KUALITATIF

Non
Eksperimental Eksperimental Interaktif Non Interatif
 Eksperimental  Deskriptif  etnografis  analisis
murni  Komparatif  hstoris konsep
 Eksperimental  Korelasional  fenomenologis  analisis
kuasi  Survey  studi kasus kebijaka
 Eksperimental  Ekspost  teori dasar n
lemah fakto  studi kritis  analisis
 Subjek  tindakan historis
tunggal
 Penelitian dan Pengembangan

C. Tehnik Pengumpulan Data


Satu perbedaan mendasar adalah bahwa pendekatan kuantitatif
menggunakan angka untuk menjelaskan fenomena, sementara pendekatan
kuantitatif menggunakan penjelasan dengan kata-kata.

Tabel 2.2 Tehnik Untuk Mengumpulkan Data


Keterangan Metode da Tehnik
Kuantitatif Kualitatif
 Observasi terstruktur  Observasi
 Wawancara baku Partisipan
Tipe  Kuesioner  Observasi bidang
 Tes kertas dan pensil  Wawancara
 Pernyataan pilihan mendalam
 Dokumen dan
artefak
 Tehnik tambahan

Karakteristik  Instrument digunakan  Data dikumpulkan


untuk mengumpulkan tanpa suatu
data instrument
 Data di tampilkan  Data dikumpulkan
dalam bentuk angka dalam bentuk kata-
 Keputusan a priori kata
dalam presentasi data  Bukan merupakan
 Data berupa satu keputusam a priori

Bentuk responden Pada presentase data


ditentukan dengan yang dikumpulkanta
instrument tergantung pada data
yang dikumpulkan.
Data dapat berupa bnyak
bentuk- bidang, dokumen,
catatan wawancara,
kaset,artepak

Data dihitung dan Perhitungan terbatas


diuraikan secara statistic untuk
menolongmengidentifikasi
pola ; digunakan untuk
mendukung pengertian
kualitatif

Pengertian diperoleh dari Pengertian diperoleh dari


pekerjaan prosedur pekerjaan strategi
statistik kualitatif

PENELITIAN DALAM TEKNOLOGI PENDIDIKAN


A. Pendahuluan
Dalam suatu penelitian selalu terjadi proses pengumpulan data. Proses
pengumpulan data tersebut dapat dilakukan dengan metode tetertentu. Diantara
metode pengumpulan data yang cukup penting adalah wawancara, kuesioner,
observasi, tes dan dokumentasi. Setiap metode pengumpulan r tersebut
menggunakan instrument pengumpulan data yang berbeda-beda.
Dalam bidang penelitan teknologi pendidikan , instrument dartikan sebagai
alat untuk mengumpulkan datamengenaai variabel-variabel penelitian untuk
Kebutuhan. Pada dasarnya instrument dapat di bagi menjadi dua macam yakni
tes , dan non tes. Yang termasuk kelompok tes ,misalnya tes prestasi belajar,tes
intelegensi.dll. sedangkan yang termasuk non tes misalnya pedoman wawancara,
angket atau kuesioner, pedoman observasi,, daftar cocok (check list),skala sikap,
skala penilaian dan sebagainya

B. Wawancara
1. Wawancara terpimpin atau juga disebut wawancara terstruktur atau
wawancara sistematis
2. Wawancara tidak terpimpin yang dikenal dengan wawancara sederhana
atau bebas
Sehubungan dengan intrumen yang di gunakan dalam wawancara, maka
arikunto (1987) membedakan dua jenis pedoman wawancara sebagai berikut
a. Pedoman wawancara tidak terstruktur
b. Pedoman wawancara terstruktur

C. Kuesioner (angket)
Kuesioner atau angket dapat digunakan sebagai alat atau intrumen
pengumpul data penelitian. Kuesioner terdiri dari daftar pertanyaan yang
disampaikan kepada responden untuk dijawab secara tertulis. Penggunaan
kuesioner sebagai alat pengumpul data akan jauh lebih praktis, hemat waktu dan
tenaga jika dibandingkan metode wawancara. Beberapa alasan digunakan
kuesioner, antara lain:
1. Kuesioner digunakan untuk mengukur variable yang bersifat faktual
2. Untuk memperoleh informasi yang relevan dengan tujuan penelitian
3. Untuk memperoleh informasi dengan validitas dan realibitas setinggi
mungkin.

D. Observasi
Ada lima langkah pendahuluan yang harus diambil pada waktu melakukan
Observasi, yaitu:
a. Aspek tingkah laku yang akan diamati harus dipilih
b. Tingkah laku yang masuk ke dalam kategori yang telah dipilih har us
dirumuskan dengan jelas
c. Orang yang melakukan pengamatan harus dilatih
d. Suatu sistem untuk mengukur pengamatan harus dikembangkan
e. Prosedur terperinci untuk mencatat tingkah laku harus dikembangkan.
Observasi dapat dilakukan secara partisipatif maupun non partisipatif.
Observasi dapat juga berbentuk observasi eksperimental yaitu observasi yang
dilakukan dalam situasi dan kondisi yang dibuat, observasi non eksperimental
yaitu observasi yang dilakukan dalam situasi yang wajar.

E. Tes
Pengumpulan data penelitian dapat dilakukan dengan tes atau pengujian.
Tes adalah prosedur sistemik yang dibuat dalam bentuk tugas-tugas yang
distandarisasikan dan diberikan kepada individu atau kelompok untuk dikerjakan,
dijawab, atau direspon baik dalam bentuk tertulis maupun lisan, atau perbuatan.
Tes yang baik adalah tes yang objektif, valid dan realibel.

F. Dokumentasi
Dokumentasi berasal dari kata dokumen, yang artinya barang-barang
tertulis. Metode dokumentasi dalam hal ini berarti cara mengumpulkan data
dengan mencatat data yang sudah ada dalam dokumen atau arsip. Menurut Guba
dan Lincoln (1981) dokumen dapat digunakan untuk keperluan penelitian karena
memenuhi kriteria atau alasan yang dapat dpertanggung jawabkan seperti:
1. Dokumen merupakan sumber yang stabil
2. Berguna sebagai bukti untuk pengujian
3. Sesuai untuk penelitian kualitatif karena sifatnya yang alamiah
4. Tidak reaktif sehingga tidak sukar ditentukan dengan teknik kajian isi
5. Hasil pengkajian isi akan membuka kesempatan untuk lebih memperluas
tubuh pengetahuan terhadap sesuai yang diselidiki.

G. Populasi dan Sampel


1. Populasi adalah jumlah keseluruhan unit analisis yang akan diselidiki
karakteristik atau ciri-cirinya. Populasi dapat dibedakan atas dua:
a) Populasi sampling
b) Populasi sasaran
Suatu metode pengambilan sample yang ideal mempunyai sifat-sifat sebagai
berikut:
a. Dapat menghasilkan gambaran yang dapat dipercaya dari seluruh
populasi
b. Dapat menentukan presisi, kecermatan dari hasil penelitian dengan
menentukan penyimpangan baku (standar) dari taksiran yang diperoleh
c. Sederhana Sehingga mudah dilaksanakan
d. Dapat memberikan keterangan sebanyak mungkin dengan biaya
serendah-rendahnya (taken,1965:39)

2. Sampel
Beberapa peneliti menyatakan bahwa besarnya sampel tidak boleh kurang
dari 10 persen, ada juga peneliti yang menyatakan besarnya sampel tidak kurang
dari 5 persen. Mengenai ukuran sampel atau besarnya sampel yang harus
diselidiki dalam suatu penelitian tergantung pada:
a) Keragaman karakteristik
b) Tingkat presisi yang dikehendaki
c) Rencana analisis
d) Tenaga, biaya, waktu

H. Metode Pengumpulan sampel


Pada dasarnya ada dua macam metode pengambilan sampel yaitu:
1. Pengambilan sampel secara random
2. Pengambilan sampel yang bersifat random
a. Pengambilan sampel random sederhana
b. Pengambilan sampel random sistematik
c. Pengambilan sampel random distratifikasi
d. Pengambilan sampel random gugus sederhana
e. Pengambilan sampel random gugus bertahap

KAWASAN PENELITIAN DALAM TEKNOLOGI PENDIDIKAN


A. Kawasan Penelitian Dalam Teknologi Pendidikan
Kawasan penelitian teknologi pendidikan adalah mengkaji konsep, prinsip,
dan domain teknologi pendidikan maupun pembelajaran ditinjau dari :
1. Perspektif historis, konstruk teoritik, bidang garapan, profesi, dan
implementasinya untuk pembaruan dalam bidang pendidikan maupun
pembelajaran.
2. Teori dan praktek pembelajaran pada kawasan desain, pengembangan,
pemanfaatan, pengelolaan, dan evaluasi proses dan sumber untuk belajar.
Dalam upaya melengkapi pendefinisian sebuah bidang studi, maka perlu
adanya sarana untuk mengidentifikasi digunakan dan mengorganisasikan
hubungan yang muncul dari teori dan praktek, haruslah di kembangkan melalui
taksonomi. Taksonomi atau klasifikasi sering digunakan untuk menyederhanakan
hubungan ini. Taksonomi klasik dari Benjamin Bloom (1956) yaitu Taxonomy of
Educational Objectives. Kawasan membedakan antara taksonomi dan kerangka
klasifikasi yang lebih sederhana. Menurut Bloom, suatu taksonomi harus : (1)
memilki unsur – unsur arbiter (2) sesuai dengan fenomena yang diwakili oleh
istilah itu dan (3) harus divalidasikan melalui konsistensinya dengan pandangan
teoritis bidang studi yang bersangkutan. Tujuan utama dalam menyusun suatu
taksonomi ialah untuk membantu mengkonsumsikan dimana tugas utama dalam
menetapkan suatu taksonomi adalah pemilihan simbol–simbol yang tepat dengan
memberikan definisi yang ringkas dan berguna serta mempedulikan konsensus
kelompok yang menjadi sasaran penggunanya (Bloom, 1956).
Pengertian umum lazimnya bersifat penting sebab kebanyakan karya
teknologi pembelajaran dibuat dalam sebuah tim dan untuk bisa efektif tim
tersebut perlu menyepakati terminologi dan konseptualnya. Beberapa pendekatan
penyusunan taksonomi teknologi pembelajaran telah menggunakan pendekatan
fungsional.
Fungsi pengembangan yang terdiri dari sub komponen : riset – teori,
desain, produksi evaluasi, seleksi, logistic, pemanfaatan dan diseminasi,
merupakan langkah-langkah dalam proses pengembangan. Sedangkan sumber
belajar meliputi sub komponen : buku teks dalam arti sempit, pengealaman belajar
dalm arti luas.
Sesuatu yang digunakan untuk memfasilitasi belajaar terdiri dari pesan,
orang, bahan, peralatan, tekhnik, dan latar yang penggunaannya bisa tunggal
bahkan kombinasi.
1. Pesan, yaitu informasi yang disampaikan oleh komponen lain (Manusia, alat,
bahan), dapat berbentuk ide, fakta, makna, dan data, contoh :by design yaitu
semua isi ajaran yang tercantum dalam kurikulum, by utilization yaitu isi
majalah/koran di pasaran yang dapat dimanfaatkan untuk pembelajaran.
2. Orang, yaitu mereka yang bertindak sebagai penyimpan, dan atau
menyalurkan pesan, tidak termasuk mereka yang menjalankan fungsi
pengembangan dan pengelolaan, contoh :by designguru dan by utilization
yaitu nara sumber.
3. Bahan, yaitu barang–barang (lazim disebut dengan perangkat lunak
“software”) yang biasanya berisikan pesan untuk menggunakan peralatan,
kadang bahan itu sendiri sudah merupakan bentuk penyajian, contoh by
design yaitu buku pelajaran dan CD, sedangkan by utilization yaitu
majalah/koran dipasaran yang dapat dimanfaatkan untuk pembelajaran.
4. Peralatan terdiri dari barang–barang lazim biasanya disebut perangkat keras
“hardware” digunakan untuk menyamoaikan pesan yang tersimpan dalam
bahan, contoh by design yaitu OHP dan by utilization yaitu VCD, tape
recorder.
5. Teknik yakni prosedur atau langkah – langkah tertentu dalam menggunakan
bahan, alat, latar, dan manusia dalam kerangka penyampaian pesan
contohnya seperti prosedur penggunaan computer pembelajaran, prosedur
pemanfaatan narasumber, prosedur penggunaan OHP.
6. Latar/setting yaitu sites sekitar dimana pesan itu diterima oleh siswa.
Davies merumuskan tiga pendekatan sehubungan dengan bidang garapan
atau kawasan teknologi pendidikan. Rumusan Davies tersebut meliputi
pendekatan perangkat keras (Hardware), pendekatan perangkat lunak (Software),
dan perpaduan kedua pendekatan tadi. Berikut uraian masing-masing pendekatan
tersebut.
1) Pendekatan perangkat keras (Hardware).
2) Pendekatan perangkat lunak (Software).
3) Pendekatan perangkat lunak dan perangkat keras.
Kawasan adalah peta kegiatan–kegiatan atau pekerjaan yang dapat
dirasakan oleh tekhnologi pembelajaran berdasarkan kekhususan tertentu, maka
kawasan ini merujuk lebih rinci pada landasan teori serta langkah langkah
penerapan dan praktik dari teori tersebut.
Setiap kawasan tersebut terdiri dari beberapa bidang, yaitu :
1. Kawasan desain.
Bicara parsial, kawasan desain berasal dari psikologi gerakan
pembelajaran (Instruction movement).
Definisi dan deskripsi untuk setiap bidang itu dibahas sebagai berikut :
a. Desain sistem pembelajaran.
 Menganalisis, dalam pengutaraannya yang lebih sederhana,
menganalisis adalah proses mengidentifikasi apa yang di pelajari.
 Mendesain, kata desain mempunyai makna berlevel makro dan mikro.
Langkah – langkah dalam setiap proses memilki dasar yang terpisah
dalam teori maupun dalam praktek.
b. Desain pesan.
Melibatkan perencanaan untuk mengatur bentuk fisik pesan itu
(Grabowski, 1991). Desaain pesan mencangkup prinsip perhatian,
persepsi, dan retensi yang mengatur speifikasi bentuk fisik pesan yang di
maksud untuk berkomunikasi antara pengirim dan penerima pesan.
c. Strategi pembelajaran
Adalah spesifikasi untuk menyeleksi dan mengurutkan peristiwa dari
kegiatan dalam sebuah pelajaran. Penelitian mengenai strategi
pembelajran memberikan kontribusi pada pengetahuan tentang komponen
pembelajaran.
d. Karakteristik pembelajar.
Adalah bagian–bagian pengalaman peserta didik yang berpengaruh
pada efektifitas proses belajar.
2. Kawasan pengembangan
Adalah kawasan produksi media, dan perubahan dalam kemampuan
media juga telah membuat perubahan dalam kawasan ini. Pada
dasawarsa 1930-an, film Teacher mulai digunakan secara instructional.
Akibat munculnya film ini dan berdirinya perpustakaan serta perusahaan
film, maka penelitian tentang film mulai dilakukan dan organisasi –
organisasi komersial seperti the society for virsual education didirkan
peristiwa itu tidak saja merangsang produksi materi untuk pendidikan tetapi
juga jurnal – jurnal mengenai materi ini.
Kawasan pongembangan mencakup berbagai variasi inovasi
tekhnologi yang diterapkan dalam pembelajaran. Tetapi tidak terpisah
dengan teori dan praktek yang berhubungan dengan belajar dan desain.
Dmikian juga tidak berfungsi secara independen tepisah dari evaluasi
manajemen atau pengguna. Kawasan pengembangan dapat di
deskripsikan sebagai berikut:
(a) Pesan yang dikendalikan oleh isi.
(b) Strategi pembelajaran yang dikendalikan oleh teori
(c) Manivestasi tekhnologi secara fisik perankat keras, perangkat lunak,
dan materi pembelajaran.
Terakhir dari deskripsi itu adalah tekhnologi menunjukan kekuatan
kendali kawasan pengembangan. Kawasan pengembangan dapat di
organisasikan menjadi 4 kategori, yaitu tekhnologi cetak, tekhnologi audio
visual, tekhnologi berdasarkan komputer dan terpadu. Oleh karena itu
tekhnologi bisa memberikan kepada pencapaian sesuatu, ada kalanya
terdapat overlap antara teknologi lama dan teknologi baru. Misalnya
teknologi yang tertua adalah teknologi cetak yang didasarkan pada prinsip
– prinsip mekanis.
Dengan lahirnya jaman digitalisasi dewasa ini sangat mungkin
untuk memadukan bentuk teknologi lama sehingga dapat meningkatkan
keuntungan penggunanya. Kawasan pengembangan juga dengan konsep
pembelajaran lebih luas. Tetapi definisi ini membatasi desain pada fungsi
perencanaan (Planing) baik perencanaan mikro maupun makro. Untuk
lebih jelasnya masing – masing bidang pengembangan dapat diuraikan
sebagai berikut :
a. Teknologi cetak
b. Teknologi audio visual
c. Teknologi berdasar komputer
d. Teknologi terpadu

3. Kawasan pengguna
Pengguna mungkin memiliki warisan paling lama dari kawasan –
kawasan dalam teknologi pembelajaran, dalam pengertian bahwa
pengguna materi audiovisual secara regular mencakup ruang lingkup yang
luas mengenal desain sistematis dan produksi media pembelajaran.
Kawasan pengguna meliputi bidang – bidang sebagai berikut :
a. Pengguna Media (Media Utilization)
Adalah penggunaan sumber – sumber belajar secara sistematis.
b. Disfusi dan Inovasi
Adalah proses komunikasi melalui strategi yang terencana yang
bertujuan memperoleh adopsi.
c. Implementasi dan institusionalisasi
Implementasi adalah penggunaan materi atau strategi pembelajaran
dalam setting sesungguhnya (tidak tersimulasi). Institusionalisasi
adalah penggunaan inovasi pembelajaran secara terus menerus dan
rutin dalam struktur dan kultur organisasi. Kedua konsep itu bergantung
pada perubahan dalam individu dan dalam organisasi. Tujuan
institusionalisasi ialah untuk memadukan inovasi pada struktur dalam
kehidupan organisasi.
d. Kebijakan dan aturan
Kebijakan dan aturan adalah kaidah – kaidah dan tindakan masyarakat
yang mempengaruhi difusi dan penggunaan teknologi pembelajaran.
Kebijakan dan aturan biasanya berkaitan dengan isu etis dan isu
ekonomis .

4. Kawasan manajemen
konsep manajemen merupakan kesatuan integral dalam teknologi
pembelajaran dandalam peranan yang banyak dimainkan oleh para
teknologi pembelajaran. Terdapat 4 kategori kawasan manajemen yaitu
manajemen proyek, manajemen sumber, manajemen sistem penyebaran
dan manajemen informasi.
a. Manajemen proyek
b. Manajemen sumber daya atau resources management
c. Manajemen sistem penyebaran atau delivery system management
d. Manajemen informasi atau information management
Melibatkan perencanaan monitoring, pengontrolan, penyimpanan,
transfer dan pemrosesan informasi untuk mmemberikan sumber guna
pembelajaran.
pembelajaran.

5. Kawasan evaluasi
Evaluasi dalam pengertian yang luas merupakan kegiatan manusia
yang sudah lazim dilakukan dalam kehidupan sehari – hari kita selalu
mengevaluasi nilai kegiatan atau peristiwa menurut sistem nilai tertentu.
Dalam peluasan evaluasi terdapat 4 sub kawasan atau bidang yaitu
analisis masalah, pengukuran beracuan kriteria, evaluasi formatif dan
evaluasi sumatif.
a. Analisa masalah atau problem analysis
Melibatkan penentuan sifat dan paerameter masalah dengan
menggunakan strategi pemrolehan informasi dan strategi pembuatan
keputusan
b. Pengukuran beracuan kriteria (criterion-referenced measurement)
Melibatkan teknik – teknikuntuk menentukan oenguasaan
oembelajaran pada isi yang sudah di tentukan.
c. Evaluasi formatif dan evaluasi sumatif
Melibatkan pemerolehan informasi mengenai penguasaan dan
penggunaan informasi sebagai dasar untuk perkembangan lebih lanjut.
d. Evaluasi sumatif
Dilakukan setelah selesai dan untuk kepentingan audiens
eksternal atau untuk pembuat keputusan misalnya dengan agen dana
pemakai di masa datang meskipun dilakukan oleh evaluator internal,
eksternal atau paduan keduanya.
Baik evalusai formatif maupun sumatif menghendaki perhatian yang
cukup dalam keseimbangan antrara alat ukur kuantitatif dan kualitatif.
Menurut definisi AECT tahun 2004 teknologi pendidikan memiliki
bebrapa kelebihan sekaligus sebagai kawasan yang harus teliti antara
lain:
1) Belajar dan kinerja
2) Proses teknologi dan sumber (technological process and
resources)
3) Mengindahkan etika
4) Estetika
A. Hubungan antara Kawasan dalam bidang
Setiap kawasan memilikii potensi dan tata kerja yang berbeda, namun
sebagaimana sistem, seluruh kawasan berinteraksi saling mendukung satu sama
lain. Antara peneliti dan praktisi pun di harapkan saling mendukung.

1. Kawasan desain yaitu proses untuk menentukan kondisi peserta didik,


meliputi desain sistem pembelajaran ,desain pesan,strategi pembelajaran
,karakteristik peserta didik dana lain-lain.
Semua bidang dalam kawasan desain saling berhubungan satu sama lain
,antara lain:
(a) Desain sistem pembelajaran, yaitu prosedur yang terorganisasi dan
sistematis untuk {a} menganalisis suatu proses perumusan yang akan
di pelajari. {b} perancangan yaitu proses penjabaran bagaimana cara
mempelajari {c} pengembangan yaitu proses penulisan dan
pembuatan suatatu produk bahan-bahan ajar. {d} pelaksaan atau
aplikasi yaitu pemmfaatan bahan dan strategis {e} penilaian yakni
proses penentuan ketepatan pembelajaran.
(b) Desain pesan, yaitu perencanaan untuk merekayasa bentuk fisik dari
pesan agar terjadi komukasi antara pengirim dan penerima pesan.
(c) Strategi pembelajaran, yaitu Spesifikasi untuk menyeleksi serta
mengurutksn peristiwa belajar atau kegiatan pembelajaran dalam
suatu mata pelajaran.
(d) Karakteristik peserta didik, yaitu aspek latar belakang pengalaman
peserta didik yang mempengaruhi terhadap efektifitas proses
pembelajaran, mencakup keadaan sisio-psiko-fisik peserta didik.

2. Kawasan pengembangan yaitu proses penerjemahan spesifikasi desain


kedalam fisik. Mencakup banyak variasi teknologi seperti teknologi cetak,
teknologi audio visual (AV), teknologi berbasi computer dan teknologi
terpadu.

3. Semua bidang dalam kawasan pengembangan ini saling berhubungan satu

sama lain, diantaranya:


(a) Teknologi cetak , bahan ajar cetak muncul seiring dengan kemunculan

teknologi lain.

{ AV, berbasis computer atau terpadu}.

(b) Teknologi audiovisual menurut batasan nya audiovisual merupakan cara

memperoduksi dan menyampaikan bahan dengan menggunakan alat

mekanis dan elektronis .

(c) Teknologi berbasis computer ,berdasarkan devinisinya teknologi

berbasis computer merupakan cara-cara produksi dan menyampaikan

bahan ajar dengan menggunakan perangkatyang bersumber

mikroprosesor.

(d) Teknologi terpadu , definisi teknologi terpadu adalah merupakan cara

utuk memproduksi dan menyampaikan bahan dengan memadukan

beberapa jenis media yang di kendalikan oleh computer.

4. Kawasan pemanfaatan
yaitu aktifitas menggunakan proses dan sumber belajar yang meliputi
pemanfaatan media , difusi inovasi, implementasi, dan institusionalisasi,
kebijakan dan regulasi.
sumber semua bidang belajar dalam kawasan pemanfaatan ini saling
berhubungan satu sama lain, yakni:
(a) Pemanfaatan media, dengan batasan bahwa penggunaan yang
sistematis dari sumber untuk belajar.
(b) Difusi inovasi, yaitu proses berkomunikasi melalui strategi yang
terencana dengan tujuan untuk diadopsii.
(c) Implementasi dan pelembagaan merupakan pengguna bahan dari
strategi pembelajaran dalam keadaan yang sesungguhnya bukan
tersimulasi.
(d) Kebijakan dan regulasi yaitu sebagai aturan dan tindakan nyata dari
penggunaan atau pembuat keputusan atau menerima inovasi dalam
teknologi pembelajaran.
5. Kawasan pengelolaan
Yaitu meliputi pengelolaan teknologi pembelajran melalui perencanaan
pengorganisasian, pengkoordinasiandan supervisi. Pengelolaan adalah
bagian integral dan sering dihadapi oleh para teknolog pembelajran. Semua
bidang dalam kawasan pengelola ini saling berhubungan satu sama lain,
antara lain :
(a) Pengelolaan proyek, yaitu memimpin pekerjaan yang harus selesai
dalam kurun waktu tertentu.
(b) Pengelolaan sumber, yaitu mengatur bagaimana memanfaatkan dngan
optimal sumber yang ada.
(c) Pengelolaan sistim penyampaian, yaitu agar suatu medium sampai atau
dapat dicapai oleh pengguna sekaligus menyediakan perangkat keras
dan perangkat lunak.
(d) Pengelolaan informasi, yaitu bagaimna agar informasi dapat diterima
dan menghasilkan perubahan atas kurikulim dan desain pembelajaran
6. Kawasan penilaian
Yaitu proses penentuan memadai tidaknya pembelajaran dan belajar.
Penilaian adalah kegiatan untuk mengkaji serta memperbaiki suatu produk
atau program. Semua kawasan dalam penilaian ini saling berhubungan satu
sama lain yang meliputi :
(a) Analisis masalah.
(b) Pengukuran acuan patokan.
(c) Evaluasi farmatif yang brmanfaat untuk pengembangan program dan
produk pembelajaran.
(d) Evaluasi sumantif.

Anda mungkin juga menyukai