ISLAM LAHIRKAN
ADAB
Dr. Abas Mansur Tamam
“Keberhasilan hidup
seseorang masih
dimungkinkan ketika dia
kehilangan sebagian dimensi
hidup, seperti tidak memiliki
sense keindahan.
Tetapi keberhasilan itu
mustahil dicapai ketika tidak
memiliki keperibadian
akhlak” (Ta’amulāt fī Sulūki
al-Insān, 227)
“Aneh, pembiasaan melakukan kebaikan tidak
diajarkan di sekolah-sekolah umum. Padahal,
bukankah aksiomatik, jika ia kebutuhan mendesak
untuk kesuksesan hidup, baik dalam kehidupan
peribadi maupun dalam bermasyarakat?” (Alexis
Carrel, Ibid, 227 )
Posisi Strategis PAI
Muhammad Abduh: “Bangsa Mesir punya karakter
beragama. Karakter ini harus dimanfaatkan dalam
mendidik mereka dengan nilai-nilai agama.
Setiap orang yang ingin memperbaikinya tidak dari
jalan agama, dia telah menebar benih yang tidak
baik dalam pendidikan, karena itu tidak akan
berbuah..
Selama pengetahuan dan budaya mereka tidak
dibangun di atas prinsif-prinsif agama mereka, ia
tidak akan punya pengaruh dalam jiwa mereka”
(Al-A’mal al-Kamilah, 3/109)
Problem Pendidikan PAI
❑ Pendidikan agama hanya 2 SKS dan lebih
berorientasi pada aspek kognitif saja.
❑Evaluasi pendidikan agama disamakan dengan
mata kuliah lain, yaitu hanya aspek kognitif.
❑Mahasiswa yang mendapat niai PAI bagus,
terkadang prilakunya menyimpang.
❑PAI sebagai tumpuan pendidikan karakter
mengharuskan penilaian pada tiga ranah:
pengetahuan, sikap, dan ketrampilan.
Agar Melahirkan
Kesalehan?
Pendidikan
memproses kesalehan
َ ْ َََ ُ َ َْْ َ ُ ٌ َ ُ َ ً َ َ ه َ َ َ َ
، رجل آتاه هللا ماال فسلطه على هلك ِت ِه في الح ِق:ال حسد اال في اثني ِن
َ ُ َ ُ َ َ ُ َ ً َْ ُ َ ٌ ُ َ َر
)3651 /1 و جل آتاه هللا ِحكمة فهو يقض ي بها ويع ِلمها الناس (أحمد